Anda di halaman 1dari 4

1.

Sebagai manusia yang akan selalu berusaha untuk bekerja semaksimal mungkin, menurut
ajaran islam etos kerja yang baik akan menghasilkan hal yang baik pula. Doa, usaha dan
ikhtiar merupakan konsep kerja dalam islam, jelaskan konsep tersebut!

Dalam Islam, terdapat konsep etos kerja yang melibatkan doa, usaha, dan ikhtiar. Konsep ini
menekankan pentingnya kombinasi antara usaha keras manusia dan kepercayaan kepada Allah.

Doa: Dalam Islam, doa adalah sarana berkomunikasi dengan Allah dan meminta petunjuk, berkah dan
kesuksesan dalam segala hal, termasuk pekerjaan. Doa adalah bentuk pengakuan bahwa manusia
membutuhkan pertolongan dan bimbingan Tuhan dalam segala usahanya.

Usaha: Islam menganjurkan umatnya untuk bekerja keras dan bersungguh-sungguh. Manusia terikat
untuk mencoba yang terbaik dan menggunakan potensi dan keterampilan mereka untuk mencapai
tujuan yang baik. usaha merupakan salah satu bentuk tanggung jawab dan kewajiban manusia untuk
menjalankan tugasnya dengan sebaik mungkin.

Upaya: Konsep upaya menekankan bahwa orang harus melakukan upaya dan secara aktif berusaha
untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Selain berdoa, manusia harus bekerja keras, belajar, berinovasi,
dan mengambil tindakan strategis yang diperlukan untuk berhasil. Upaya mengajar orang tidak hanya
bergantung pada doa, tetapi juga pada upaya nyata

2. Budaya akademik Islam dibangun berlandaskan kejujuran, jelaskan


fenomena perjokian kuliah, plagiasi karya di dunia akademik,
padahal notabene yang melakukan juga seorang muslim, apa yang salah
dengan dirinya?

Dalam Islam, kejujuran merupakan nilai yang sangat penting dalam semua aspek kehidupan, termasuk
dalam dunia akademik. Perjokian kuliah dan plagiat karya adalah tindakan yang melanggar prinsip
kejujuran tersebut.

Terkait dengan pertanyaan Anda mengenai ayat Al-Qur'an yang terkait dengan fenomena perjokian
kuliah dan plagiat karya di dunia akademik, secara spesifik tidak ada ayat yang secara eksplisit
membahas masalah tersebut. Namun, Al-Qur'an secara luas menekankan pentingnya kejujuran,
keadilan, dan menghormati hak orang lain.

Berikut adalah beberapa ayat Al-Qur'an yang menggarisbawahi pentingnya kejujuran dan integritas
dalam berbagai konteks:

Surah Al-Baqarah (2:42): "Dan janganlah kamu campuradukkan yang hak dengan yang bathil, dan
janganlah kamu sembunyikan yang hak itu, sedangkan kamu mengetahui."

Meskipun ayat-ayat tersebut tidak secara khusus menyebutkan perjokian kuliah atau plagiat karya,
mereka mengajarkan nilai-nilai kejujuran, keadilan, dan menghormati hak orang lain yang relevan dalam
konteks akademik dan kehidupan sehari-hari.
Penting untuk memahami bahwa dalam Islam, seseorang yang melakukan perjokian kuliah atau plagiat
karya telah melakukan pelanggaran terhadap prinsip-prinsip kejujuran, dan mereka perlu bertaubat,
memperbaiki diri, dan menghormati aturan dan integritas akademik yang diterapkan dalam masyarakat.

1. Menurut anda bagaimana urgensi ilmu pengetahuan bagi kehidupan dunia


dan akhirat manusia? Sebutkan dan jelaskan!

Pemahaman tentang Ciptaan Allah: Ilmu pengetahuan membantu manusia memahami ciptaan Allah
yang termanifestasi dalam alam semesta ini. Dengan mempelajari ilmu pengetahuan, kita dapat
menggali pengetahuan tentang alam, manusia, dan segala aspek kehidupan yang diciptakan oleh Allah.
Pemahaman ini membawa kita lebih dekat kepada Allah, menguatkan iman dan keyakinan kita, serta
memberikan rasa kagum dan takjub akan kebesaran-Nya.

Menghargai Amanah dan Tanggung Jawab: Dalam Islam, manusia dianggap sebagai khalifah atau
pemimpin di bumi yang diberikan amanah dan tanggung jawab untuk mengelola dan menjaga alam
semesta serta memanfaatkannya secara bijaksana. Ilmu pengetahuan membantu kita memahami
pentingnya menjaga lingkungan, memelihara keadilan sosial, dan berkontribusi positif dalam
masyarakat. Dengan pengetahuan yang baik, kita dapat menjadi khalifah yang bertanggung jawab dan
berusaha untuk menciptakan perubahan yang baik di dunia.

Peningkatan Kualitas Hidup: Ilmu pengetahuan berperan penting dalam meningkatkan kualitas hidup
manusia di dunia. Dengan ilmu pengetahuan, kita dapat mengembangkan teknologi yang memudahkan
kehidupan sehari-hari, meningkatkan kesehatan dan pelayanan medis, mengatasi masalah sosial dan
ekonomi, serta mengembangkan sumber daya untuk kesejahteraan manusia. Ilmu pengetahuan juga
membantu manusia dalam mencapai kemajuan material yang dapat memberikan kenyamanan dan
kemudahan dalam hidup.

Persiapan untuk Akhirat: Ilmu pengetahuan tidak hanya relevan untuk kehidupan dunia, tetapi juga
penting untuk persiapan kehidupan akhirat. Dengan mempelajari ilmu pengetahuan agama, kita dapat
memahami ajaran-ajaran Islam dengan lebih baik dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.
Pengetahuan tentang ajaran agama membantu kita memperoleh kebaikan dan menghindari perbuatan
yang dilarang dalam agama, sehingga kita dapat mempersiapkan diri untuk mencapai kebahagiaan abadi
di akhirat.

Referensi

BPM MKWU4101 PENDIDIKAN AGAMA ISLAM MODUL 7

https://www.soundvision.com/article/the-importance-of-knowledge-in-islam
Kalimat pertama, “Setiap Idul Fitri, seorang muslim pergi ke masjid utama
untuk menunggu kedatangan tamu agung”, tidak perlu diubah karena
kalimatnya sudah jelas dan bebas dari kesalahan gramatikal yang penting.
Ayat ini menggambarkan kegiatan yang biasa dilakukan oleh umat Islam
pada kesempatan Idul Fitri, yaitu pergi ke masjid utama untuk menunggu
kedatangan tamu yang sangat dihormati, yaitu Allah SWT. Kalimat kedua,
"Thanksgiving dirayakan oleh para petani yang datang ke balai kota
setelah panen," juga tidak perlu diedit dalam konteks yang diberikan. Ayat
ini menginformasikan tentang perayaan syukuran oleh para petani setelah
panen di balai kota. Meskipun ada beberapa kemungkinan koreksi, seperti
mengganti "pasca panen" dengan "pasca panen" atau menambahkan kata
"di dalam" sebelum "ruang pesta", tidak ada kesalahan tata bahasa yang
signifikan dalam kalimat tersebut. . Dalam kedua kasus tersebut, teori tata
bahasa dan hasil penelitian tidak secara langsung berperan dalam
mengoreksi penilaian. Tata bahasa diterapkan dalam bahasa Indonesia
untuk menjaga kejelasan dan ketepatan dalam berkomunikasi. Jika
kalimatnya jelas dan tidak melanggar aturan tata bahasa, banyak
pengeditan mungkin tidak diperlukan. Namun, penting untuk selalu
mempertimbangkan konteks dan maksud penulis dalam menyampaikan
pesan agar tidak menyinggung atau merugikan pihak lain.

Kalimat pertama, "Setiap hari besar Idul Fitri, umat Islam menuju masjid raya untuk menunggu
kedatangan tamu akbar," tidak memerlukan penyuntingan karena kalimat tersebut sudah jelas dan tidak
mengandung kesalahan tata bahasa yang signifikan. Kalimat tersebut menjelaskan kegiatan yang biasa
dilakukan oleh umat Islam pada hari raya Idul Fitri, yaitu menuju masjid raya untuk menunggu
kedatangan tamu yang sangat dihormati, yaitu Allah SWT.

Kalimat kedua, "Syukuran diadakan oleh para petani pasca panen tiba dibalai desa," juga tidak
memerlukan penyuntingan dalam konteks yang diberikan. Kalimat tersebut memberikan informasi
tentang penyelenggaraan acara syukuran oleh para petani setelah panen di balai desa. Meskipun ada
beberapa alternatif penyuntingan yang mungkin dilakukan, seperti mengganti "pasca panen" menjadi
"setelah panen" atau menambahkan kata "di dalam" sebelum "balai desa," tetapi tidak ada kesalahan
tata bahasa yang signifikan dalam kalimat tersebut.

Dalam kedua kasus ini, teori tata bahasa dan hasil penelitian tidak secara langsung berperan dalam
penilaian penyuntingan. Kaidah tata bahasa yang diterapkan dalam bahasa Indonesia berfungsi untuk
menjaga kejelasan dan keakuratan komunikasi. Jika kalimat sudah jelas dan tidak melanggar aturan tata
bahasa, maka penyuntingan yang signifikan mungkin tidak diperlukan. Namun, penting untuk selalu
mempertimbangkan konteks dan niat pengarang dalam menyampaikan pesan agar tidak menyinggung
atau merugikan pihak lain.

Anda mungkin juga menyukai