Anda di halaman 1dari 43

RANCANGAN AKSI PERUBAHAN

PELATIHAN KEPEMIMPINAN ADMINISTRATOR


PROVINSI JAMBI ANGKATAN VIII TAHUN 2023

JUDUL
OPTIMALISASI PELAKSANAAN TUGAS BANTUAN HUKUM BAIK LITIGASI
MAUPUN NON LITIGASI MELALUI PENGGUNAAN E-MATERAI
PADA BIDANG PERDATA DAN TATA USAHA NEGARA
DALAM MENDUKUNG E GOVERNMENT

Disusun Oleh :
Nama : ANTON RAHMANTO, S.H., M.H.
NIP : 197405182000121001
NDH : 07/PKA-VIII/2023

BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA


PROVINSI JAMBI
TAHUN 2023
LEMBAR PERSETUJUAN SEMINAR
RANCANGAN AKSI PERUBAHAN

PELATIHAN KEPEMIMPINAN ADMINISTRATOR


PROVINSI JAMBI ANGKATAN VIII TAHUN 2023

Nama : ANTON RAHMANTO, S.H., M.H.


NIP : 197405182000121001
Instansi : Kejaksaan Tinggi Jambi
Jabatan : Koordinator Bidang Perdata dan Tata Usaha Negara
NDH : 07/PKA-VIII/2023

JUDUL
OPTIMALISASI PELAKSANAAN TUGAS BANTUAN HUKUM BAIK LITIGASI
MAUPUN NON LITIGASI MELALUI PENGGUNAAN E-MATERAI
PADA BIDANG PERDATA DAN TATA USAHA NEGARA
DALAM MENDUKUNG E GOVERNMENT

Disetujui untuk diseminarkan pada Evaluasi Rancangan Aksi Perubahan


Pelatihan Kepemimpinan Administrator
Provinsi Jambi Angkatan VIII Tahun 2023
Bertempat di Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Provinsi Jambi

Jambi, Agustus 2023


Coach, Mentor,

SAID PARIQ, SE., MH ELAN SUHERLAN, SH


NIP. 197606062011011008 NIP. 196312171990011001

i
LEMBAR PENGESAHAN
EVALUASI RANCANGAN AKSI PERUBAHAN

PELATIHAN KEPEMIMPINAN ADMINISTRATUR


PROVINSI JAMBI ANGKATAN VIII TAHUN 2023

Nama : ANTON RAHMANTO, S.H., M.H.


NIP : 197405182000121001
Instansi : Kejaksaan Tinggi Jambi
Jabatan : Koordinator Bidang Perdata dan Tata Usaha Negara
NDH : 07/PKA-VIII/2023

JUDUL
OPTIMALISASI PELAKSANAAN TUGAS BANTUAN HUKUM BAIK LITIGASI
MAUPUN NON LITIGASI MELALUI PENGGUNAAN E-MATERAI
PADA BIDANG PERDATA DAN TATA USAHA NEGARA
DALAM MENDUKUNG E GOVERNMENT

Telah diseminarkan dan disempurnakan Rancangan Aksi Perubahan


Pelatihan Kepemimpinan Administrator Provinsi Jambi, berdasar masukan
dari Penguji, Coach dan Mentor pada tanggal, Agustus 2023
Bertempat di Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Provinsi Jambi

Jambi, Agustus 2023

PENGUJI COACH MENTOR

Ir. ASNOFIDAL, MM SAID PARIQ, SE., MH ELAN SUHERLAN, SH


NIP. 196311061989031003 NIP. 197606062011011008 NIP. 196312171990011001

ii
SURAT PERNYATAAN
KEASLIAN RANCANGAN AKTUALISASI

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama Peserta PKA : ANTON RAHMANTO, S.H., M.H.


NIP : 197405182000121001
Jabatan : Koordinator Bidang Perdata dan Tata Usaha Negara
Satuan Kerja : Kejaksaan Tinggi Jambi

Menyatakan bahwa Rancangan/Laporan Implementasi Aksi Perubahani yang saya buat asli
gagasan/ide dan pengalaman saya, sesuai arahan Mentor dan bimbingan Coach serta belum
pernah diajukan pada seminar Rancangan/Laporan Aksi Perubahan periode sebelumnya. Apabila
mengambil/mengutip karya orang lain, saya akan selalu mencantumkan sumber karya orang lain
tersebut sebagai referensi dan daftar pustaka.

Demikian surat pernyataan Keaslian ini saya buat dengan penuh kesadaran dan apabila di
kemudian hari ditemukan adanya pelanggaran dan ketidak sesuaian pernyataan yang dibuat, saya
bersedia diberikan sanksi sesuai peraturan yang berlaku.

Jambi,… Agustus 2023


Yang menyatakan,
Materai 10.000

ANTON RAHMANTO, S.H., M.H.

iii
ABSTRAK

Laporan ini bertujuan untuk menganalisis dan menggambarkan aksi perubahan dalam
optimalisasi penggunaan e-MATERAI sebagai alat bukti surat dalam penanganan perkara
perdata dan tata usaha negara bagi jaksa pengacara negara di wilayah hukum Kejaksaan Tinggi
Jambi. Penggunaan e-MATERAI sebagai alternatif materai fisik telah mendapatkan perhatian
lebih dari pemerintah dalam rangka meningkatkan efisiensi dan efektivitas layanan hukum.
Studi ini menggunakan metode deskriptif-analisis untuk mengumpulkan data dari sumber-
sumber primer, seperti peraturan perundang-undangan terkait, data statistik penggunaan e-
MATERAI, serta pendapat dari para jaksa pengacara negara untuk menerapkan sistem ini. Data-
data tersebut kemudian dianalisis secara kualitatif untuk mengidentifikasi keuntungan dan
tantangan penggunaan e-MATERAI dalam penanganan perkara perdata dan tata usaha negara.
Hasil Aksi Perubahan menunjukkan bahwa aksi perubahan dalam mengadopsi e-MATERAI
memberikan beberapa manfaat bagi jaksa pengacara negara, termasuk penghematan biaya,
efisiensi waktu, dan pengurangan beban administrasi. Selain itu, sistem ini juga mampu
meningkatkan transparansi dan akurasi dalam penggunaan alat bukti surat dalam persidangan.
Namun, Aksi Perubahan ini juga mengidentifikasi beberapa tantangan yang dihadapi dalam
optimalisasi penggunaan e-MATERAI. Tantangan tersebut meliputi perubahan paradigma dalam
budaya penggunaan materai fisik, perlunya dukungan infrastruktur teknologi yang memadai,
serta masalah keamanan data dan risiko pemalsuan.
Untuk mengatasi tantangan tersebut, Aksi Perubahan ini merekomendasikan perluasan
sosialisasi dan pelatihan kepada para jaksa pengacara negara mengenai penggunaan e-
MATERAI. Selain itu, Kejaksaan Tinggi Jambi juga perlu melakukan kerjasama dengan instansi
terkait dalam memastikan keamanan dan integritas sistem e-MATERAI.
Dengan demikian, aksi perubahan dalam optimalisasi penggunaan e-MATERAI sebagai alat
bukti surat di Kejaksaan Tinggi Jambi memiliki potensi untuk meningkatkan efisiensi dan
akurasi dalam penanganan perkara perdata dan tata usaha negara, sehingga mendukung
perbaikan sistem peradilan di wilayah Provinsi Jambi.

iv
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, atas rahmat, hidayah, dan karunia-Nya,
sehingga kami dapat menyelesaikan laporan tugas aksi perubahan ini dengan judul "Optimalisasi
Pelaksanaan Tugas Bantuan Hukum Baik Litigasi Maupun Non Litigasi Melalui Penggunaan E-
materai pada Bidang Perdata Dan Tata Usaha Negara dalam mendukung e Government Pada
Pelatihan Kepemimpinan Administrator Angkatan VIII Provinsi Jambi Tahun 2023."
Laporan aksi perubahan ini disusun sebagai bagian dari upaya kami untuk menghadirkan
kontribusi nyata dalam peningkatan efisiensi dan efektivitas layanan hukum di wilayah
Kejaksaan Tinggi Jambi. Penanganan perkara perdata dan tata usaha negara merupakan aspek
penting dalam keberlangsungan sistem peradilan, dan penggunaan e-MATERAI sebagai
alternatif materai fisik dianggap sebagai langkah maju yang sangat relevan dengan
perkembangan teknologi informasi saat ini.
Tidak lupa, ucapan terima kasih kami sampaikan kepada para fasilitator dan penyelenggara
Pelatihan Kepemimpinan Administrator Provinsi Jambi yang telah memberikan kesempatan bagi
kami untuk menyajikan laporan ini sebagai salah satu kontribusi dalam meningkatkan kualitas
layanan hukum di daerah.
Kami menyadari bahwa laporan ini tidak luput dari kekurangan, baik dalam metodologi
penelitian maupun sumber daya yang terbatas. Namun demikian, semangat untuk terus
berkontribusi dalam pembaharuan dan perbaikan sistem hukum tetap menginspirasi dan
memotivasi kami dalam menyusun laporan ini.
Akhir kata, kami berharap laporan aksi perubahan ini dapat memberikan manfaat dan
sumbangan pemikiran yang berarti bagi upaya peningkatan kualitas layanan hukum di wilayah
Kejaksaan Tinggi Jambi. Semoga hasil aksi perubahan ini dapat menjadi landasan bagi
implementasi lebih lanjut yang berkelanjutan demi terciptanya sistem peradilan yang lebih adil
dan efisien.
Wassalamu'alaikum Wr. Wb.
Hormat kami,

ANTON RAHMANTO, S.H., M.H.

v
DAFTAR ISI
LEMBAR PERSETUJUAN SEMINAR........................................................................................................i
LEMBAR PENGESAHAN...........................................................................................................................ii
SURAT PERNYATAAN.............................................................................................................................iii
ABSTRAK....................................................................................................................................................iv
KATA PENGANTAR...................................................................................................................................v
BAB. I PENDAHULUAN.........................................................................................................................1
A. Latar Belakang.................................................................................................................................1
1) Kondisi saat Ini (eksisting)........................................................................................................2
2) Kondisi yang diinginkan............................................................................................................3
3) Terobosan Inovatif yang Diperlukan/ Ditetapkan..................................................................4
B. Tujuan Aksi Perubahan................................................................................................................4
1) Tujuan Jangka Pendek................................................................................................................4
2) Tujuan Jangka Menengah..........................................................................................................5
3) Tujuan Jangka Panjang..............................................................................................................5
C. Ruang Lingkup Aksi Perubahan...................................................................................................5
D. Manfaat Aksi Perubahan..............................................................................................................6
1) Manfaat Bagi Organisasi............................................................................................................6
2) Manfaat Bagi Pemangku Kepentingan/ Daerah......................................................................7
BAB. II PROFIL KINERJA ORGANISASI...........................................................................................8
A. Tupoksi dan Tata Nilai Organisasi...............................................................................................8
B. Struktur Organisasi, Kedudukan dan Tugas Jabatan Peserta..................................................9
C. Indikator Kinerja Utama (IKU) dan Capaian Program............................................................12
BAB. III ANALISA MASALAH.............................................................................................................14
A. Analisa Masalah dan Penyebab Masalah..................................................................................14
B. Analisis Akibat Jika Masalah tidak diselesaikan......................................................................16
C. Analisis Kelayakan Inovasi...........................................................................................................17
BAB. IV STRATEGI PENYELESAIAN MASALAH..........................................................................20
A. Terobosan/ Inovasi.........................................................................................................................20
B. Tahapan Kegiatan dan Estimasi Anggaran...............................................................................20
C. Sumberdaya (Peta dan Pemanfaatan).........................................................................................24
D. Manajemen Resiko.........................................................................................................................31
E. Pemetaan Sikap dan Prilaku.............................................................................................................32
F. Rencana Pengembangan Kompetensi Diri..................................................................................33
G. Kesimpulan.....................................................................................................................................33

vi
BAB. I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Penanganan perkara perdata dan tata usaha negara merupakan salah satu aspek penting
dalam sistem peradilan yang berfungsi untuk menegakkan keadilan dan melindungi hak-
hak para pihak terkait. Dalam proses penanganan perkara tersebut, alat bukti surat
memiliki peranan yang sangat vital sebagai salah satu bukti yang dapat digunakan untuk
memperkuat argumen dan keabsahan klaim atau tuntutan.
Seiring dengan perkembangan teknologi informasi yang pesat, dunia hukum juga turut
mengalami transformasi dalam hal penggunaan teknologi untuk mendukung layanan
hukum. Adanya Pelanggaran Hak Privasi Yang Dapat Merugikan Reputasi Dan Hak-Hak
Individu Terhadap Penggunaan Bukti Surat dalam penanganan Perkara Perdata dan Tata
Usaha Negara, salah satu perubahan yang cukup signifikan adalah penggunaan e-Materai
sebagai alternatif materai fisik dalam sistem peradilan sebagaimana telah di atur dalam
berdasarkan Undang Undang No. 11 Tahun 2008 (UU ITE) pada Pasal 5 ayat (1) yang
menyebutkan bahwa dokumen elektronik merupakan alat bukti hukum yang sah. Sehingga,
kedudukan dokumen elektronik disamakan dengan dokumen kertas. Hal tersebut membuat
perlunya equal treatment antara dokumen kertas dengan elektronik. e-Materai adalah
materai yang diterbitkan dalam bentuk digital dan memiliki legalitas yang sah seperti
materai fisik diamana dalam penggunaannya Pelaksanaan e meterai ini sesuai dengan yang
tertuang dalam Peraturan Pemerintah No.86 Tahun 2021 tentang Pengadaan, Pengelolaan
dan Penjualan Meterai.
Keberadaan e-Materai menawarkan potensi untuk meningkatkan efisiensi dan
efektivitas dalam penanganan perkara perdata dan tata usaha negara bagi jaksa pengacara
negara. Penggunaan e-Materai dapat mengurangi beban administrasi, menghemat biaya,
serta mempercepat proses persidangan karena kemudahan akses dan verifikasi dokumen
elektronik.
Namun, dalam implementasinya, penggunaan e-Materai juga dihadapkan pada
berbagai tantangan dan perubahan paradigma dalam budaya penggunaan alat bukti surat.
Tantangan tersebut meliputi ketersediaan infrastruktur teknologi yang memadai, masalah

1
keamanan data, dan perlunya sosialisasi dan pelatihan kepada para jaksa pengacara negara
untuk memahami dan memanfaatkan e-Materai dengan baik.
Dalam konteks tersebut, laporan mengenai aksi perubahan dalam optimalisasi
penggunaan e-Materai sebagai alat bukti surat dalam penanganan perkara perdata dan tata
usaha negara bagi jaksa pengacara negara dianggap relevan dan bermanfaat. Aksi
Perubahan ini bertujuan untuk menganalisis manfaat dan tantangan penggunaan e-Materai
serta memberikan rekomendasi untuk pengembangan lebih lanjut guna mendukung
peningkatan kualitas layanan hukum di wilayah Kejaksaan Tinggi Jambi.
Melalui pendekatan analitis dan kualitatif, penelitian ini berusaha memberikan
gambaran komprehensif mengenai aksi perubahan dalam penggunaan e-Materai dan
memberikan kontribusi pemikiran yang bermanfaat bagi pemangku kepentingan terkait.
Diharapkan hasil dari Aksi Perubahan ini dapat menjadi landasan bagi perbaikan sistem
peradilan dan optimalisasi penggunaan alat bukti surat dalam penanganan perkara perdata
dan tata usaha negara di wilayah Kejaksaan Tinggi Jambi.
Dengan demikian, diharapkan laporan aksi perubahan ini dapat menjadi salah satu
kontribusi nyata dalam upaya peningkatan kualitas layanan hukum dan peradilan, serta
meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap institusi hukum di wilayah Kejaksaan
Tinggi Jambi.

1) Kondisi saat Ini (eksisting)


Pada saat ini Kejaksaan Tinggi Jambi menghadapi sejumlah permasalahan dalam
penggunaan alat bukti surat dalam penanganan perkara perdata dan tata usaha negara.
Beberapa masalah muncul karena peran penting surat sebagai bukti dalam proses
hukum yang berhubungan dengan perdata dan tata usaha negara.
Salah satu isu utama adalah keaslian dan otentikasi surat sebagai alat bukti yang
sah. Dengan kemajuan teknologi, pemalsuan surat menjadi semakin kompleks dan
sulit dideteksi. Oleh karena itu, Kejaksaan Tinggi Jambi harus memiliki sistem dan
prosedur yang efektif untuk memverifikasi keaslian dan keabsahan surat yang diajukan
dalam perkara perdata dan tata usaha negara.
Selain itu, interpretasi dan validitas surat sebagai alat bukti sering kali menjadi
perhatian khusus bagi Jaksa Pengacara Negara. Isi surat yang teknis dan kompleks

2
dapat menyulitkan dalam memahami makna yang sebenarnya, dan harus ada upaya
untuk memastikan bahwa surat-surat tersebut ditafsirkan dengan benar dan dapat di
proses sesuai dengan hukum yang berlaku.

2) Kondisi yang diinginkan


Berdasarkan latar belakang dan kondisi saat ini, maka kondisi yang diharapkan
saat ini adalah adanya penerapan teknologi digital di Kejaksaan Tinggi Jambi telah
membawa perubahan positif dalam penyelesaian masalah Alat Bukti Surat dalam
penanganan perkara perdata dan tata usaha negara bagi Jaksa Pengacara Negara.
Berkat integrasi teknologi digital, penyelesaian perkara menjadi lebih efisien, akurat,
dan transparan.
Pertama, penggunaan sistem manajemen dokumen digital telah mempermudah
aksesibilitas dan penyimpanan surat-surat sebagai alat bukti. Dengan platform digital
yang aman dan terintegrasi, Jaksa Pengacara Negara dapat dengan cepat mengakses
dokumen yang relevan dan diperlukan untuk perkara yang sedang ditangani. Hal ini
mengurangi kendala dalam pengumpulan bukti dan memastikan bahwa surat-surat
yang relevan tersedia dengan lebih mudah.
Kedua, adanya pemanfaatan e-Materai untuk memudahkan interpretasi surat-surat
yang teknis dan kompleks, harapannya adalah proses penyelesaian masalah Alat Bukti
Surat dalam penanganan perkara perdata dan tata usaha negara bagi Jaksa Pengacara
Negara menjadi lebih efisien, transparan, dan sesuai dengan persyaratan hukum yang
berlaku. Hal ini dapat berdampak positif pada kualitas dan kecepatan penanganan
perkara serta memberikan manfaat bagi seluruh pihak yang terlibat dalam proses
hukum.
Ketiga, penerapan teknologi digital dalam tata usaha negara telah membawa
transparansi yang lebih besar dalam penanganan perkara. Proses digitalisasi
memungkinkan seluruh proses hukum dan penerapan alat bukti surat terdokumentasi
dengan baik, dan dapat diakses oleh pihak yang berkepentingan secara online. Dengan
demikian, proses hukum menjadi lebih terbuka, dan integritasnya dapat dijaga dengan
lebih baik.

3
Terakhir, pembinaan rutin bagi SDM dan Jaksa Pengacara Negara dalam
memahami tugas dan fungsi menjadi bagian penting dari perubahan ini dan diiringi
dengan adaptasi pelaksanaan tugas dengan sistem digital yang digunakan untuk
memastikan kesesuaian dan efisiensi pelaksanaan tugas.
Dengan demikian, harapannya adalah bahwa teknologi digital telah membawa
perubahan yang positif dalam penyelesaian masalah Alat Bukti Surat dalam
penanganan perkara perdata dan tata usaha negara bagi Jaksa Pengacara Negara di
Kejaksaan Tinggi Jambi. Efisiensi, akurasi, dan transparansi yang ditingkatkan akan
memberikan manfaat bagi seluruh proses hukum dan pihak-pihak yang terlibat.

3) Terobosan Inovatif yang Diperlukan/ Ditetapkan


Berdasarkan latar belakang dan permasalahan yang terjadi pada saat ini, maka
Trobosan Inovasi Aksi Perubahan yang akan laksanakan adalah Optimalisasi
Pelaksanaan Tugas Bantuan Hukum Baik Litigasi Maupun Non Litigasi Melalui
Penggunaan E-materai pada Bidang Perdata Dan Tata Usaha Negara dalam
mendukung e Government. Dengan pemanfaatan e-Materai yang efektif, harapannya
adalah proses penyelesaian masalah Alat Bukti Surat dalam penanganan perkara
perdata dan tata usaha negara bagi Jaksa Pengacara Negara menjadi lebih efisien,
transparan, dan sesuai dengan persyaratan hukum yang berlaku. Hal ini dapat
berdampak positif pada kualitas dan kecepatan penanganan perkara serta memberikan
manfaat bagi seluruh pihak yang terlibat dalam proses hukum.

B. Tujuan Aksi Perubahan


Dalam pelaksanaan Aksi Perubahan ini, tujuan yang ingin dicapai bagi organisasi
Kejaksaan Tinggi Jambi adalah sebagai berikut:

1) Tujuan Jangka Pendek


Pada aksi perubahan "Optimalisasi Pelaksanaan Tugas Bantuan Hukum Baik Litigasi
Maupun Non Litigasi Melalui Penggunaan E-materai pada Bidang Perdata Dan Tata
Usaha Negara dalam mendukung e Government," tujuan jangka pendeknya adalah

4
memperkenalkan dan menerapkan sistem penggunaan E-Materai di lingkungan
Kejaksaan Tinggi Jambi. Hal ini meliputi penyediaan infrastruktur teknologi, pelatihan
bagi jaksa pengacara negara dan staf terkait, serta menyusun panduan praktis untuk
penggunaan alat bukti E-Materai. Tujuan ini bertujuan untuk mempermudah proses
penggunaan materai elektronik sebagai alat bukti dalam penanganan perkara perdata
dan tata usaha negara, dengan fokus pada kecepatan, efisiensi, dan akurasi.

2) Tujuan Jangka Menengah


Pada jangka menengah, aksi perubahan ini bertujuan untuk mengoptimalkan dan
mengintegrasikan penggunaan E-Materai ke dalam seluruh proses penanganan perkara
perdata dan tata usaha negara di wilayah hukum Kejaksaan Tinggi Jambi. Hal ini
mencakup upaya meningkatkan kesadaran dan partisipasi para pihak terkait, seperti
pengadilan, instansi pemerintah, dan masyarakat, terhadap kegunaan dan manfaat dari
E-Materai. Selain itu, pada tahap ini, akan dilakukan evaluasi dan perbaikan terhadap
sistem yang ada untuk memastikan kelancaran implementasi E-Materai dan
efektivitasnya sebagai alat bukti yang sah dan dapat dipertanggungjawabkan.

3) Tujuan Jangka Panjang


Pada jangka panjang, tujuan aksi perubahan ini adalah menciptakan sistem yang
terintegrasi dan berkesinambungan dalam penggunaan E-Materai sebagai alat bukti
surat dalam penanganan perkara perdata dan tata usaha negara di wilayah hukum
Kejaksaan Tinggi Jambi. Hal ini mencakup pemantapan kebijakan dan regulasi terkait
penggunaan E-Materai, termasuk perlindungan data dan keamanan informasi, serta
standar yang jelas untuk validitasnya sebagai alat bukti di pengadilan. Selain itu, pihak
Kejaksaan Tinggi Jambi akan terus melakukan pemantauan, evaluasi, dan perbaikan
atas pelaksanaan E-Materai guna memastikan kesesuaian dengan perkembangan
teknologi dan kebutuhan hukum yang terus berkembang. Tujuan jangka panjang ini
juga akan mencakup penyebarluasan informasi dan pengalaman positif terkait
implementasi E-Materai kepada Kejaksaan Tinggi Jambi di wilayah lain untuk
mendorong adopsi yang lebih luas di tingkat nasional.

5
C. Ruang Lingkup Aksi Perubahan
Dalam melaksanakan aksi perubahan dimaksud, ruang lingkup kegiatan yang diakukan
mencakup beberapa aspek, antara lain:
a. Jangka Pendek
1) Persiapan Aksi Perubahan
2) Pelaksanaan Rapat Koordinasi
3) Pengidentifikasian Kebutuhan Infrastruktur Penggunaan E-Materai
4) Persiapan Teknis penggunaan sistem E-Materai
5) Pembuatan Juknis praktis penggunaan E-Materai
6) Pelaksanaan Sosialisasi dan Edukasi

b. Jangka Menengah
1) Pelaksanaan Uji coba Simulasi penggunaan E-Materai
2) Penerapan penggunaan E-Materai

c. Jangka Panjang
1) Pengimplementasian penggunaan E-Materai berkelanjutan
2) Pemantauan dan Evaluasi

D. Manfaat Aksi Perubahan


Aksi perubahan "Optimalisasi Pelaksanaan Tugas Bantuan Hukum Baik Litigasi Maupun
Non Litigasi Melalui Penggunaan E-materai pada Bidang Perdata Dan Tata Usaha Negara
dalam mendukung e Government" memiliki sejumlah manfaat dalam proses penanganan
perkara perdata dan tata usaha negara di wilayah hukum sebagai berikut:

1) Manfaat Bagi Organisasi


a) Efisiensi dan Penghematan Waktu: Dengan E-Materai, seluruh proses ini dapat
dilakukan secara elektronik dan otomatis, menghemat waktu dan tenaga bagi jaksa
pengacara negara serta pihak-pihak terkait lainnya.

6
b) Keamanan dan Keaslian Dokumen: E-Materai memiliki fitur keamanan yang
canggih, termasuk tanda tangan digital dan sistem enkripsi, yang mengamankan
integritas dan keaslian dokumen yang terbukti sebagai alat bukti di pengadilan. Ini
akan meningkatkan kepercayaan terhadap keabsahan surat dan dokumen yang
diajukan dalam perkara.
c) Aksesibilitas dan Pemanfaatan Teknologi: Dengan adopsi E-Materai, para jaksa
pengacara negara akan lebih terampil dalam memanfaatkan teknologi dalam
tugas-tugas mereka.
d) Pengurangan Risiko Kehilangan Bukti: Dengan menggunakan E-Materai, risiko
kehilangan bukti fisik atau kerusakan dokumen akan berkurang karena semua
informasi dan data tersimpan secara elektronik dalam sistem yang aman dan
terlindungi.
e) Kecepatan dan Keterjangkauan Informasi: Penggunaan E-Materai akan
meningkatkan kecepatan akses informasi, sehingga jaksa pengacara negara dapat
dengan mudah mengakses dan mencari bukti yang diperlukan untuk penanganan
perkara perdata dan tata usaha negara.

2) Manfaat Bagi Pemangku Kepentingan/ Daerah


a) Efisiensi dan Produktivitas: Implementasi E-Materai akan meningkatkan efisiensi
dan produktivitas kerja di Kejaksaan Tinggi Jambi. Penggunaan materai elektronik
akan mengurangi beban administratif dalam proses pengadaan, pencatatan, dan
manajemen materai fisik.
b) Peningkatan Kredibilitas dan Kepercayaan Publik: Penggunaan E-Materai sebagai
alat bukti surat dapat meningkatkan kredibilitas dan transparansi sistem hukum di
Kejaksaan Tinggi Jambi. Dengan proses yang lebih efisien dan akurat, masyarakat
akan lebih percaya dan menghormati keputusan yang diambil oleh jaksa pengacara
negara dalam penanganan perkara perdata dan tata usaha negara.
c) Kontribusi pada Pembangunan E-Government: Penerapan E-Materai merupakan
langkah menuju mewujudkan pemerintahan yang berbasis elektronik (e-
government). Hal ini sejalan dengan upaya pemerintah dalam meningkatkan
pelayanan publik yang efisien, modern, dan inovatif.

7
8
BAB. II PROFIL KINERJA ORGANISASI

A. Tupoksi dan Tata Nilai Organisasi


1) Tupoksi
Berdasarkan Peraturan Kejaksaan Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2022 Tentang
Perubahan Ketiga Atas Peraturan Jaksa Agung Nomor PER-006/A/JA/07/ 2017
Tentang Organisasi Dan Tata Kerja Kejaksaan Republik Indonesia, Kejaksaan Tinggi
Jambi Kejaksaan yang secara teknis bertanggung jawab kepada Jaksa Agung dan
secara administratif kepada Jaksa Agung Muda Pembinaan mempunyai tugas
penegakan hukum sesuai dengan sasaran strategis RPJMD Provinsi Jambi dengan
fungsi sebagai berikut:
1. Penuntutan: Kejaksaan berfungsi sebagai penuntut umum yang bertanggung
jawab untuk menuntut pelaku tindak pidana di pengadilan.
2. Pembelaan: Kejaksaan juga berfungsi sebagai pembela umum yang memberikan
bantuan hukum kepada tersangka atau terdakwa yang tidak mampu membiayai
pengacara sendiri.
3. Pengawasan Penyidikan: Kejaksaan memiliki fungsi mengawasi penyidikan yang
dilakukan oleh kepolisian atau instansi penegak hukum lainnya untuk memastikan
prosesnya berjalan sesuai dengan hukum dan adil.
4. Pelaksanaan Putusan Pengadilan: Setelah putusan pengadilan dijatuhkan,
Kejaksaan memiliki tugas untuk melaksanakan putusan tersebut, termasuk
mengeksekusi hukuman bagi terpidana yang divonis bersalah.
5. Penyuluhan Hukum: Kejaksaan juga berfungsi menyediakan penyuluhan hukum
kepada masyarakat guna meningkatkan pemahaman mengenai hukum dan hak-
hak mereka.
6. Perwakilan Negara: Kejaksaan bertindak sebagai perwakilan negara dalam
pengadilan, baik dalam perkara perdata maupun pidana.
7. Pengawasan Administrasi Negara: Kejaksaan juga memiliki fungsi pengawasan
terhadap tata kelola dan administrasi negara, termasuk mengawasi kinerja
pemerintah dan instansi lain untuk memastikan bahwa mereka beroperasi sesuai
dengan ketentuan hukum.

9
2. Tata Nilai Organiasi
Tata Nilai Organisasi Kejaksaan Tinggi Jambi mencerminkan komitmen dalam
memberikan pelayanan hukum yang berkualitas, adil, dan profesional kepada
masyarakat. Beberapa nilai inti yang dipegang oleh Kejaksaan Tinggi Jambi meliputi:
a) Integritas: Menerapkan prinsip kejujuran, ketelitian, dan keteguhan moral dalam
setiap tindakan. Kejaksaan Tinggi Jambi berkomitmen untuk menjalankan
tugasnya dengan integritas yang tinggi tanpa pandang bulu.
b) Keadilan: Memastikan keadilan ditegakkan dalam penanganan perkara, tanpa
memihak, dan dengan memperlakukan semua pihak dengan objektif dan adil.
c) Profesionalisme: Menjunjung tinggi standar profesionalisme dalam pelaksanaan
tugas hukum dan memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat dan lembaga
lain.
d) Transparansi: Menerapkan keterbukaan dan akuntabilitas dalam semua proses
kerja dan keputusan. Kejaksaan Tinggi Jambi berupaya untuk memberikan akses
yang mudah kepada informasi yang relevan bagi masyarakat.
e) Pelayanan Masyarakat: Mengutamakan kepentingan dan kesejahteraan
masyarakat dalam setiap tindakan dan kebijakan yang diambil.
f) Inovasi: Berkomitmen untuk terus meningkatkan kualitas dan efisiensi dalam
pelayanan hukum dengan mengadopsi teknologi dan praktik terkini.
g) Kesetaraan dan Kebhinekaan: Menghargai keberagaman dan memperlakukan
semua orang dengan hormat, tanpa memandang latar belakang sosial, etnis,
agama, atau gender.

B. Struktur Organisasi, Kedudukan dan Tugas Jabatan Peserta


Dalam menjalankan tugas dan fungsinya, struktur organisasi Kejaksaan Tinggi Jambi
terdiri dari:
a) Kepala Kejaksaan Tinggi Jambi
b) Wakil Kepala Kejaksaan Tinggi Jambi
c) Asisten Pembinaan
1) Subbagian Kepegawaian;

10
2) Subbagian Keuangan;
3) Subbagian Umum; dan
4) Subbagian Data Statistik Kriminal dan Teknologi Informasi (Daskrimti) dan
Perpustakaan.

d) Asisten Intelijen
1) Seksi I
2) Seksi II
3) Seksi III
4) Seksi penerangan hokum

e) Asisten Tindak Pidana Umum


1) Kasi Tindak Pidana Orang dan Harta Benda ;
2) Kasi Tindak Pidana Keamanan Nasional dan Ketertiban Umum ;
3) Kasi Tindak Pidana Umum Lainnya dan
4) Kepala Sub Bagian Tata Usaha.

f) Asisten Tindak Pidana Khusus


1) Seksi Penyidikan
2) Seksi Penuntutan
3) Seksi Upaya Hukum Eksekusi & Eksaminasi

g) Asisten Perdata dan Tata Usaha Negara


1) Seksi Perdata;
2) Seksi Tata Usaha Negara;
3) Seksi Pertimbangan Hukum.

h) Asisten Pengawasan
1) Pemeriksa Kepegawaian dan Tugas Umum
2) Pemeriksa Keuangan, Perlengkapan dan Proyek Pembangunan
3) Pemeriksa Intelijen

11
4) Pemeriksa Tindak Pidana Umum
5) Pemeriksa Tindak Pidana Khusus
i) Kepala Bagian Tata Usaha
j) Koordinator Kejaksaan

Bagan Struktur Organisasi

Dalam menjalankan tugas dan fungsi pada Kejaksaan Tinggi Jambi project leader
menduduki jabatan sebagai Koordinator Bidang Perdata dan Tata Usaha Negara mempuyai
tugas membantu Kepala Kejaksaan Tinggi Jambi dalam hal kajian teknis dan dukungan
pemikiran serta mengoordinasikan para Jaksa Pengacara Negara dalam penyelesaian
Perdata dan Tata Usaha Negara dengan fungsi pada:
1. penyiapan perumusan kebijakssanaan teknis berupa pemberian bimbingan, pembinaan
dan pengamanan teknis di bidang perdata dan tata usaha negara;
2. penyiapan bahan perencanaan dan pelaksanaan penegakan, bantuan, pertimbangan dan
pelayanan hukum, baik sebagai penggugat maupun tergugat di pengadilan untuk
mewakili kepentingan negara dan pemerintah;

12
3. pelaksanaan dan pengendalian gugatan uang pengganti atas putusan pengadilan,
gugatan ganti kerugian untuk menyelematkan kekayaan negara terhadap perbuatan
yang merugikan keuangan negara ;
4. pembinaan kerja sama, koordinasi dengan instansi terkait memberikan bimbingan dan
petunjuk teknis dalam penanganan perkara perdata dan tata usaha negara di daerah
hukum Kejaksaan Tinggi Jambi yang bersangkutan;
5. penyiapan bahan saran, konsep pendapat dan pertimbangan hukum Jaksa Agung
mengenai perdata dan tata usaha negara dan masalah hukum lainnya dalam
kebijaksanaan penegakan hukum;
6. pembinaan dan peningkatan kemampuan, keterampilan dan integritas aparat perdata
dan tata usaha negara di daerah hukum Kejaksaan Tinggi Jambi yang bersangkutan;

C. Indikator Kinerja Utama (IKU) dan Capaian Program


Dalam Meningkatnya kualitas Pelayanan Publik dan Akuntabilitas Kinerja pada Kejaksaan
Tinggi Jambi memiliki Indikator Kinerja Utama (IKU) dan Capaian Program sebagai
berikut:
1) Indikator Kinerja Utama (IKU)
a. Persentase terbuktinya perkara Tindak Pidana Umum, Tindak Pidana Khusus
berdasarkan putusan pengadilan berkekuatan hukum tetap (in kracht van
gewisjdezaak) dan adanya kesepakatan/konsensus antar instansi yang terkait
dalam penyelesaian penanganan perkara.
b. Persentase putusan Pengadilan (in kracht van gewisjdezaak) yang berhasil
dilaksanakan oleh Jaksa (executable).
c. Persentase penyelesaian berkas perkara Tindak Pidana Umum dan Tindak Pidana
Khusus sampai dengan berkas perkara dinyatakan lengkap (P21)
d. Persentase berkas perkara Tindak Pidana Umum dan khusus yang dinyatakan
lengkap (P21) yang dilimpahkan pada proses tahap II.
e. Persentase keberhasilan operasi Intelejen yustisial terhadap AGHT (Ancaman
Gangguan Hambatan Tantangan) tertentu di bidang Pidana khusus,Pidana umum,
Perdata dan Tata Usaha Negara.

13
f. Persentase keberhasilan bidang Perdata dan Tata Usaha Negara Kejaksaan RI
melalui jalur litigasi.
g. Persentase indeks kepuasan masyarakat atas pelayanan hukum yang dilakukan
Kejaksaan RI.

2) Capaian Program
a. Meningkatnya Pengembalian Kerugian Keuangan Negara melalui jalur Pidana
dan Perdata
b. Terwujudnya Penegakan Hukum yang berorientasi pada Kepastian Hukum
c. Meningkatnya keberhasilan Penyelesaian Perkara Perdata dan Tata Usaha Negara
d. Meningkatnya kualitas Pelayanan Hukum
e. Terwujudnya penyelenggaran Reformasi Birokrasi Kejaksaan R.I.

14
BAB. III ANALISA MASALAH

A. Analisa Masalah dan Penyebab Masalah


a. Masalah
Berdasarkan latar belakang yang diuraikan diatas, dan hasil evaluasi dan pengamatan
yang dilakukan, dalam menjalankan tugas dan fungsi di Bidang Perdata Dan Tata
Usaha Negara Kejaksaan Tinggi Jambi terdapat beberapa masalah yang dihadapi
sebagai berikut:
1) Belum Optimalnya Pelaksanaan Tugas Di Bidang Bantuan Hukum Baik Litigasi
Maupun Non Litigasi Bidang Perdata Dan Tata Usaha Negara
2) Terbatasnya Anggaran Yang Memadai Dalam Pelaksanaan Tugas Bidang Perdata
Dan Tata Usaha Negara
3) Belum Optimalnya Pengawasan Autentisitas Surat Yang Digunakan Sebagai Alat
Bukti
4) Belum Optimalnya Pelaksanaan Tugas Di Bidang Bantuan Hukum Baik Litigasi
Maupun Non Litigasi Bidang Perdata Dan Tata Usaha Negara
5) Adanya Pelanggaran Hak Privasi Yang Dapat Merugikan Reputasi Dan Hak-Hak
Individu Terhadap Penggunaan Bukti Surat

Selanjutnya, untuk merumuskan dan menetapkan isu yang akan dibahas dalam
rancangan aksi perubahan ini, penulis menggunakan metode APKL (Aktual,
Problematik, Kekhalayakan, Layak). Dengan teknik APKL ini, permasalahan yang ada
ditentukan tingkat prioritas dari perkembangan isu dengan menentukan skala 1-5, dimana
isu yang mempunyai total skor tertinggi merupakan permasalahan prioritas sebagai
berikut:

15
Tabel 1.2 Analisis APKL (Aktual, Problematik, Kekhalayakan, Layak)
Analisis Bersama Stakholder Internal
1 2 3 4
Kajati Jambi Koordinator Asisten Asisten Total Prioritas
No Masalah
Datun Datun Pengawas
A P K L A P K L A P K L A P K L
Belum Optimalnya Penggunaan E-Materai Sebagai
Alat Bukti Surat Pada Penanganan Perkara Perdata
1 5 4 5 5 4 4 5 4 5 4 5 4 5 4 4 5 72 I
Dan Tata Usaha Negara Bagi Jaksa Pengacara
Negara Dalam Mendukung e-Government
Terbatasnya Anggaran Yang Memadai Dalam
2 Pelaksanaan Tugas Bidang Perdata Dan Tata 3 4 3 3 3 4 3 4 3 4 4 4 3 4 3 3 55 III
Usaha Negara
Belum Optimalnya Pengawasan Autentisitas Surat
3 3 4 3 4 3 4 4 3 4 3 4 4 3 4 3 4 57 IV
Yang Digunakan Sebagai Alat Bukti
Belum Optimalnya Pelaksanaan Tugas Di Bidang
4 Bantuan Hukum Baik Litigasi Maupun Non 5 4 4 3 5 4 5 4 5 4 5 4 4 5 3 4 68 II
Litigasi Bidang Perdata Dan Tata Usaha Negara
Adanya Pelanggaran Hak Privasi Yang Dapat
5 Merugikan Reputasi Dan Hak-Hak Individu 5 4 5 4 4 3 4 3 4 4 3 4 4 5 5 4 65 V
Terhadap Penggunaan Bukti Surat
Tabel 1.2 Keterangan
Aktual Problematik Kekhayalan Layak
5 = Sangat penting 5 = Sangat gawat 5 = Sangat cepat 5 = Sangat Layak
4 = Penting 4 = Gawat 4 = Cepat 4 = Layak
3 = Cukup penting 3 = Cukup gawat 3 = Cukup cepat 3 = Cukup Layak
2 = Kurang penting 2 = Kurang gawat 2 = Kurang cepat 2 = Kurang Layak
1 = Tidak penting 1 = Tidak gawat 1 = Tidak cepat 1 = Tidak Layak

16
Berdasarkan analisis APKL diatas, dapat dilihat bahwa yang menjadi penyebab
isu utama adalah “Belum Optimalnya Penggunaan E-Materai Sebagai Alat Bukti Surat
Pada Penanganan Perkara Perdata Dan Tata Usaha Negara Bagi Jaksa Pengacara Negara
Dalam Mendukung e-Government” adalah isu prioritas untuk diselesaikan.

b. Penyebab Masalah
Berdasarkan masalah di atas, maka diambil 5 penyebab masalah yaitu:
1. Machine
Keterbatasan akses dan penggunaan teknologi modern dalam bidang bantuan
hukum dapat menghambat efisiensi dan efektivitas dalam menangani kasus
2. Methode
Kurangnya pelatihan atau peningkatan kompetensi bagi petugas bantuan hukum
3. Media
Keterbatasan dalam menyediakan informasi hukum kepada masyarakat luas
melalui media sosial atau platform daring lainnya
4. Pembiayaan
Terbatasnya anggaran yang dialokasikan untuk bidang perdata dan Tata usaha
negara yang dapat mempengaruhi kualitas layanan yang diberikan kepada klien
5. Sumber daya manusia
Kurangnya tenaga kerja yang berkualitas dan berpengalaman dalam bidang
perdata dan Tata usaha negara

B. Analisis Akibat Jika Masalah tidak diselesaikan


Jika masalah belum optimalnya pelaksanaan tugas di bidang bantuan hukum baik litigasi
maupun non-litigasi bidang perdata dan tata usaha negara tidak diselesaikan dengan baik
dalam memanfaatkan e-Government, berbagai akibat negatif dapat terjadi, baik bagi
penyedia layanan hukum, penerima bantuan hukum, maupun sistem hukum secara
keseluruhan. Berikut adalah beberapa analisis akibat yang mungkin timbul jika masalah
tersebut tidak ditangani yaitu:
1. Keterbatasan Akses dan Partisipasi Masyarakat: Jika e-Government tidak diterapkan
secara efisien, masyarakat yang membutuhkan bantuan hukum mungkin menghadapi

17
keterbatasan akses terhadap layanan hukum karena kurangnya kemampuan atau
aksesibilitas terhadap teknologi digital. Ini dapat menyebabkan sebagian masyarakat
tertinggal dalam mendapatkan bantuan hukum yang dibutuhkan.
2. Akses Terbatas pada Keadilan: Ketersediaan akses terhadap bantuan hukum yang
terbatas dapat menyebabkan banyak orang tidak mampu mendapatkan pertolongan
hukum yang layak. Ini dapat menyebabkan kesenjangan dalam akses terhadap keadilan
dan memperburuk masalah ketimpangan sosial.
3. Rendahnya Kualitas Layanan dan Responsifitas: Jika sistem e-Government yang
digunakan untuk menyediakan bantuan hukum tidak optimal, maka kualitas layanan
dan responsifitas dalam menangani kasus atau pertanyaan hukum mungkin menurun.
Hal ini dapat mempengaruhi kepercayaan masyarakat terhadap layanan hukum yang
disediakan oleh pemerintah.
4. Potensi Masalah Keamanan Data dan Privasi: Penggunaan e-Government dalam
bidang bantuan hukum dapat meningkatkan risiko keamanan data dan privasi klien.
Jika sistem tidak dijalankan dengan baik, data sensitif mengenai kasus hukum dapat
terancam bocor atau disalahgunakan, yang dapat merusak kepercayaan publik terhadap
penerapan teknologi dalam layanan hukum.
5. Rendahnya Efisiensi dan Efektivitas Layanan: Jika sistem e-Government tidak
dirancang dengan baik dan tidak terintegrasi dengan baik dalam proses bantuan
hukum, maka efisiensi dan efektivitas dalam menangani kasus atau memberikan
layanan hukum dapat menurun. Proses yang lambat dan rumit dapat menyebabkan
penundaan dalam penanganan kasus.
6. Ketidaksetaraan Akses Terhadap Teknologi: Jika e-Government menjadi satu-satunya
atau utama cara untuk mengakses bantuan hukum, maka masyarakat yang tidak
memiliki akses atau keterampilan dalam penggunaan teknologi digital dapat menjadi
lebih rentan dan tidak mendapatkan kesempatan yang setara dalam mendapatkan
bantuan hukum.

C. Analisis Kelayakan Inovasi


Analisis kelayakan inovasi aksi perubahan dalam optimalisasi penggunaan E-Materai
sebagai alat bukti surat dalam penanganan perkara bidang perdata dan tata usaha negara

18
bagi Jaksa Pengacara Negara di wilayah hukum Kejaksaan Tinggi Jambi perlu
mempertimbangkan beberapa aspek penting. Berikut adalah beberapa poin yang perlu
dianalisis:
1. Aspek Teknis dan Teknologi:
a) Ketersediaan Infrastruktur: Analisis harus mempertimbangkan apakah
infrastruktur teknologi informasi dan komunikasi di wilayah hukum tersebut
sudah memadai untuk mendukung penerapan E-Materai. Diperlukan konektivitas
internet yang andal dan infrastruktur yang memadai untuk mengakses dan
menyimpan data elektronik.
b) Keamanan Data: Inovasi ini harus memastikan bahwa penggunaan E-Materai
aman dan data yang disimpan terlindungi dengan baik dari potensi peretasan atau
penyalahgunaan.

2. Aspek Hukum:
a) Keabsahan Hukum: Analisis harus memeriksa apakah aturan hukum di wilayah
tersebut memungkinkan penggunaan E-Materai sebagai alat bukti dalam
pengadilan. Jika tidak, maka perlu ada upaya untuk mengakomodasi dan mengatur
hukum terkait.
b) Keberlanjutan Hukum: Perubahan dalam penggunaan E-Materai harus
memastikan bahwa hukum dan regulasi yang diterapkan dapat berlanjut dan
relevan dalam jangka waktu yang panjang.

3. Aspek Organisasi dan Sumber Daya Manusia:


a) Pelatihan dan Peningkatan Kompetensi: Analisis harus memperhitungkan
apakah Jaksa Pengacara Negara di wilayah tersebut memiliki pengetahuan dan
keterampilan yang cukup untuk menggunakan E-Materai secara efektif.
Pelatihan dan peningkatan kompetensi diperlukan jika ada kebutuhan.
b) Penyesuaian Struktur Organisasi: Penerapan E-Materai mungkin memerlukan
penyesuaian struktur organisasi dan proses kerja untuk mengintegrasikan
teknologi ini secara efisien.

19
4. Aspek Keuangan:
a) Biaya Implementasi: Analisis harus menilai biaya yang terlibat dalam
implementasi E-Materai, termasuk pengadaan perangkat dan infrastruktur,
pelatihan, serta pemeliharaan sistem.
b) Manfaat Ekonomi: Perlu dievaluasi apakah penggunaan E-Materai akan
memberikan manfaat ekonomi dalam jangka panjang melalui efisiensi proses
dan penghematan biaya.

5. Aspek Sosial dan Penerimaan:


Penerimaan Masyarakat dan Pihak Terkait: Analisis harus memperhitungkan tingkat
penerimaan dan dukungan dari masyarakat, pengacara, hakim, dan pihak terkait
lainnya terhadap penggunaan E-Materai sebagai alat bukti. Dorongan dari para
pemangku kepentingan ini penting untuk kesuksesan inovasi.

20
BAB. IV STRATEGI PENYELESAIAN MASALAH

A. Terobosan/ Inovasi
Berdasarkan permasalahan dan analisis-analisis yang telah dilakukan maka
Terobosan/Inovasi Aksi Perubahan yang akan dilakukan adalah Optimalisasi Penggunaan
E-Materai Sebagai Alat Bukti Surat Dalam Penanganan Perkara Bidang Perdata Dan Tata
Usaha Negara Bagi Jaksa Pengacara Negara Dalam Wilayah Hukum Kejaksaan Tinggi
Jambi

B. Tahapan Kegiatan dan Estimasi Anggaran


Dalam pelaksanaan aksi perubahan ini ada beberapa tahapan yang akan dilaksanakan:
1. Pentahapan Utama (Milestone)

TAHAPAN UTAMA STAKEHOLDER EVIDENCE

JANGKA PENDEK
Milestone 1 : Persiapan Aksi Perubahan
Kegiatan: Kepala Kejaksaan Tinggi  Surat undangan
1) Penjelasanan Aksi Perubahan Jambi dan Project Leader  Daftar Hadir
2) Rapat Pembentukkan Tim, (Tim  Notulen
Efektif, Tim Identifikasi dan pembuat  SK Tim
Juknis, Tim Sosialisasi dan Edukasi )  Foto
3) Mengesahkan Tim
Milestone 2 : Melaksanakan Rapat Koordinasi Internal
Kegiatan: Asisten Perdata dan Datun  Surat undangan
1) Persiapan  Daftar Hadir
2) Mengundang Stakholder Internal  Surat
3) Pelaksanaan Rapat Koordinasi Pernyataan
Dukungan
 Foto
Milestone 3: Identifikasi Kebutuhan Infrastruktur Penggunaan E-Materai
1) Memeriksa Perangkat dan Teknologi Kepala Seksi Perdata  Daftar Hasil
2) Identifikasi potensi Petugas Identifikasi
3) Menentukan Platform Penjualan E-  Foto

21
TAHAPAN UTAMA STAKEHOLDER EVIDENCE

Materai
Milestone 4 : Persiapan Teknis penggunaan sistem E-Materai
Kegiatan: Kepala Seksi Tata Usaha  Nota Dinas
1) Menyiapkan server, perangkat keras, Negara Pengadaan E-
dan jaringan internet Materai
2) Membuat akun pemakaian E-Materai  Profil Akun E-
3) Mengelola Penyimpanan Data E- Materai
Materai  Foto
4) Pengadaan E-Materai  History E-
Materai
Milestone 5 : Membuat Juknis praktis penggunaan E-Materai
1) Menetapkan Jenis Dokumen Kepala Seksi Pertimbangan  Buku Panduan
Penggunaan E-Materai Hukum  Foto
2) Membuat Tata Cara Penerbitan Dan  Dokumen
Verifikasi verifikasi
3) Membuat Panduan Praktis  Dokumen
Penggunaan E-Materai penerbitan
Milestone 6 : Sosialisasi dan Edukasi
1) Pelatihan Petugas Internal Koordinator Bidang  Banner
2) Membuat Banner Informasi Perdata dan Tata Usaha  Undangan
Penggunaan E-Materai Negara  Daftar Hadir
3) Mengundang Stakeholder Terkait  Foto
Penggunaan E-Materai  Jadwal acara
4) Penjelasan Penggunaan E-Materai

JANGKA MENENGAH Bulan Oktober


Kegiatan: Penerapan Penggunaan E-Materai 2023 s.d. Juni
1) Uji coba Simulasi penggunaan E-Materai 2024
2) Penerapan penggunaan E-Materai

JANGKA PANJANG Bulan Juli 2024


Kegiatan: Impelmentasi dan Monitoring Evaluasi Aksi Perubahan dan seterusnya
1) Implementasi penggunaan E-Materai berkelanjutan
2) Pemantauan dan Evaluasi

2. Rencana Jadwal Pelaksanaan Implementasi AP

22
Penang Waktu
Milestone Kegiatan gung Agustus September Oktober
Jawab 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
JANGKA PENDEK (s.d 2 bulan)
MS.1. 1) Penjelasan Aksi Project
Persiapan Perubahan Leader
Aksi 2) Penyususnan SK
Perubahan Tim Efektif
3) Mengesahkan
SK Tim
MS. 2. 1) Persipan Project
Melaksanakan 2) Mengundang Leader
Rapat Stakholder
Koordinasi Internal
Internal 3) Pelaksanaan
Rapat Koordinasi
MS. 3 1) Memeriksa Project
Identifikasi Perangkat dan Leader
Kebutuhan Teknologi
Infrastruktur 2) Identifikasi
Penggunaan potensi Petugas
E-Materai 3) Menentukan
Platform
Penjualan E-
Materai
MS. 4 1) Menyiapkan Project
Persiapan server, perangkat Leader
Teknis keras, dan
penggunaan jaringan internet
sistem E- 2) Membuat akun
Materai pemakaian E-
Materai
3) Mengelola
Penyimpanan
Data E-Materai
4) Pengadaan E-
Materai
MS. 5 1) Menetapkan Kepala Seksi
Membuat Jenis Dokumen Pertimbangan
Juknis praktis Penggunaan E- Hukum dan

23
Penang Waktu
Milestone Kegiatan gung Agustus September Oktober
Jawab 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
penggunaan Materai Project
E-Materai 2) Membuat Tata Leader
Cara Penerbitan
Dan Verifikasi
3) Membuat
Panduan Praktis
Penggunaan E-
Materai
MS. 6 1) Pelatihan Project
Sosialisasi Petugas Internal Leader
dan Edukasi 2) Membuat
Banner
Informasi
Penggunaan E-
Materai
3) Mengundang
Stakeholder
Terkait
Penggunaan E-
Materai
4) Penjelasan
Penggunaan E-
Materai

JANGKA MENENGAH (3 bulan s.d 12 bulan)


MS. 1. Uji coba Sponsor,
Penerapan Simulasi Project
Penggunaan penggunaan E- Leader, dan
E-Materai Materai Tim Bulan Oktober 2023 s.d. Juni 2024
2. Penerapan
penggunaan E-
Materai

JANGKA PANJANG (diatas 1 Tahun)

24
Penang Waktu
Milestone Kegiatan gung Agustus September Oktober
Jawab 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
MS. 1. Implementasi Sponsor,
Impelmentasi penggunaan E- Project
dan Materai Leader, dan
Bulan Juli 2024 dan seterusnya
Monitoring berkelanjutan Tim
Evaluasi Aksi 2. Pemantauan dan
Perubahan Evaluasi

3. Penganggaran
Segala biaya yang dipergunakan untuk mendukung pelaksanaan Aksi Perubahan dalam
Jangka Pendek adalah sebagai berikut:
1. Biaya ATK : Rp. 1.000.000,-
2. Rapat : Rp. 1.000.000,-
3. Pengadaan E-Materai : Rp. 4.000.000,-
4. Biaya operasional lapangan : Rp. 1.000.000,-
JUMLAH : Rp. 7.000.000,-

C. Sumberdaya (Peta dan Pemanfaatan)


1. Tim Efektif / Tata Kelola Aksi Perubahan
Berikut adalah struktur tim/orang yang terlibat dalam menyelesaikan aksi perubahan
yaitu:
Tim Efektif/Tata Kelola Aksi Perubahan:
Mentor
Elan Suherlan, SH

Coach Project Leader


Said Pariq, SE, MH Anton Rahmanto, S.H., M.H.

Tim Efektif Tim Rapat Tim Identifikasi dan Tim Sosialisasi dan
Koordinasi Pembuat Juknis Edukasi

25
Deskripsi/ penjelasan peran:
a. Sponsor / Mentor :
Selaku mentor bertindak sebagai mentor dan memberikan dukungan serta arahan
tentang keseluruhan program aksi perubahan.

b. Project Leader :
Melakukan eksekusi keseluruhan tahapan yang telah dirancang dalam project dengan
memberdayakan seluruh sumber daya yang dimiliki.
c. Coach :
1. Melakukan arahan dan bimbingan terhadap penyusunan aksi perubahan.
2. Melakukan monitoring dan perkembangan terhadap kegiatan project leader.
3. Melakukan intervensi apabila terdapat permasalahan.
4. Melakukan komunikasi dengan mentor/sponsor.

d. Tim Efektif :
Para pegawai yang telah dihimpun dalam satu tim yang di dimasukan dalam tim
oleh Sponsor dan Project Leader yang bertugas :
a. Mengumpulkan data.
b. Menganalisa data.
c. Membantu merencanakan.
d. Melaksanakan dan mengevaluasi aksi perubahan.
e. Bertugas melakukan identifikasi stakeholder internal.
f. Mengoptimalkan Kerjasama antar stakeholder.
g. Melakukan monitoring, supervisi dan evaluasi.

26
2. Identifikasi stake holder dan strategi komunikasi
Potensi Keterangan/
Posisi Hubungan
No Stakeholder Dukungan Strategi
In Ekst Form Inform + - +/- Komunikasi
Kepala
1 Kejaksaan Konsultasi
Tinggi Jambi

2 Wakajati Konsultasi

Asisten Perdata Konsultasi


3 dan Tata Usaha dan
Negara Koordinasi
Konsultasi
Asisten
4 dan
Pengawasan
Koordinasi
Informasi
Jaksa Pengacara
5 dan
Negara
Koordinasi
Membantu
Pelaksanaan
6 Tim Efektif
Aksi
Perubahan
Informasi
7 Kasi Datun dan
Koordinasi
Penyedia E-
8 Informasi
Materai
9 Masyarakat Informasi

27
3. Kuadran Stake holder
Pemangku kepentingan atas aksi perubahan di bagi menjadi 2 (dua) kelompok
Stakeholder dengan mengidentifikasikan kekuatan dan kepentingan masing-masing yang
dirumuskan sebagaimana tabel berikut:
Stakeholder Internal :
Kekuatan Kepentingan
NO Stakeholder Internal Keci Kategori
Besar Kecil Besar
l

1 Kepala Kejaksaan Tinggi Jambi √ √ Promotore

2 Wakajati √ √ Promotore

Asisten Perdata dan Tata Usaha


3 √ √ Promotore
Negara

4 Asisten Pengawasan √ √ Defender

5 Jaksa Pengacara Negara √ √ Defender

6 Tim Efektif √ √ Defender

Stakholder Eksternal :

N Kekuatan Kepentingan
Stakeholder Eksternal Kategori
O Besar Kecil Besar Kecil

1 Kasi Datun √ √ Latens

2 Penyedia E-Materai √ √ Apathetics

3 Masyarakat √ √ Apathetics

DIAGRAM IDENTIFIKASI STAKEHOLDER :

28
LATENS PROMOTERS
1. Kajari Se-Wilayah Hukum 1. Kepala Kejaksaan Tinggi
Kejati Jambi Jambi
2. Wakajati
3. Asisten Perdata dan Tata
Usaha Negara

APATHETICS DEFENDERS
1. Penyedia E-Materai 1. Asisten Pengawasan
2. Masyarakat 2. Kasi Datun Kejati Jambi
3. Kasi Datun Kejari
4. Jaksa Pengacara Negara
5. Tim Efektif

Keterangan:
- Promoters memiliki kepentingan besar terhadap program dan juga kekuatan
untuk membantu membuatnya berhasil (atau menggagalkannya).
- Defenders, memiliki/menyuarakan dukungannya dalam komunitas, tetap
kekuatannya kecil untuk mempengaruhi program.
- Latens, tidak memiliki kepentingan khusus maupun terlibat dalam program,
tetapi memiliki kekuatan besar untuk mempengaruhi program.
- Apathetics, kurang memiliki kepentingan maupun kekuatan.

Para pemangku kepentingan atau Stakeholders dalam Aksi Perubahan “Optimalisasi


Penggunaan E-Materai Sebagai Alat Bukti Surat Dalam Penanganan Perkara Bidang
Perdata Dan Tata Usaha Negara Bagi Jaksa Pengacara Negara Dalam Wilayah Hukum
Kejaksaan Tinggi Jambi” dibagi menjadi (dua) kelompok Stakeholders yaitu Stakeholder
Internal dan Stakeholder Eksternal sebagai berikut:
a. Stakeholder Internal
Stakeholders Internal adalah para pemangku kepentingan yang berasal dari dalam
organisasi, yang memiliki keterkaitan langsung terhadap penyusunan Aksi
Perubahan ini, adapun Stakeholders Internal dimaksud adalah :
1) Kepala Kejaksaan Tinggi Jambi

29
Berperan memberi dukungan dan arahan terhadap pelaksanaan aksi perubahan
yang memiliki kekuatan besar dan kepentingan besar (Promotore)
2) Wakajati Jambi
Berperan memberi dukungan dan arahan terhadap pelaksanaan aksi perubahan
yang memiliki kekuatan besar dan kepentingan besar (Promotore)
3) Asisten Perdata dan Tata Usaha Negara
Berperan memberi dukungan dan arahan terhadap pelaksanaan aksi perubahan
yang memiliki kekuatan besar dan kepentingan besar (Promotore)
4) Asisten Pengawasan
Berperan memberikan dukungan pelaksanaan aksi perubahan Memiliki kekuatan
kecil dan kepentingan besar (Defender)
5) Jaksa Pengacara Negara
Berperan memberikan Informasi dan dukungan pelaksanaan dan menjadi objek
aksi perubahan Memiliki kekuatan kecil dan kepentingan besar (Defender)
6) Tim Efektif
Berperan membantu pelaksanaan aksi perubahan Memiliki kekuatan kecil dan
kepentingan besar (Defender)

b. Stakeholder Eksternal
Stakeholders Eksternal merupakan para pemangku kepentingan yang berasal dari
luar institusi Kejaksaan Tinggi Jambi,yaitu para pemimpin atau pejabat pengambil
kebijakan dari Perangkat Daerah Pemerintah Provinsi Jambi dan Pemerintah Daerah
Kabupaten/Kota/lainnya,yang memiliki keterkaitan dan kewenangan dalam
menyusun Aksi perubahan ini. Adapun stakeholders eksternal tersebut adalah
sebagai berikut:
1) Kasi Datun
Berperan memberikan arahan dan informasi terhadap pelaksanaan aksi
perubahan serta dukungan kegiatan aksi perubahan. Memiliki kekuatan besar
dan kepentingan kecil (latens)
2) Penyedia E-Materai

30
Berperan mendukung kegiatan pelaksanaan aksi perubahan pada proses
pengadaan E-Materai. Memiliki kekuatan kecil dan kepentingan kecil
(Apathetics)
3) Masyarakat
Berperan mendukung kegiatan pelaksanaan aksi perubahan sebagai penerima
layanan peradilan. Memiliki kekuatan kecil dan kepentingan kecil (Apathetics)
4. Jejaring Kerja Aksi Perubahan (Net Map)

KAJATI

Wakajati

Asisten
Pengawasan
Asisten Kasi Datun Kejari
Perdata dan Jambi
Tata Usaha
Negara
Jaksa Pengacara
Negara
Project Leader Masyarakat

Kasi Datun Kejati


Jambi

Tim Efektif / Staf Penyedia E-Materai

Keterangan:
Garis petujuk -perintah
Garis Koordinasi-bimbingan

Deskripsi/ penjelasan peran:


Jejaring Kerja Aksi Perubahan adalah sebuah program yang dibentuk NET MAP
Program yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas dan proses aksi perubahan

31
melalui kolaborasi antara pemerintah, dan masyarakat. Dan memiliki peran penting
dalam memfasilitasi dan mengkoordinasikan kerjasama antara para pemangku
kepentingan dalam aksi perubahan dengan rincian peran sebagai berikut:
1. Memfasilitasi kolaborasi antara pemerintah, dan masyarakat dalam
meningkatkan pelayanan publik
2. Membantu aksi perubahan dalam mengidentifikasi masalah dan mencari solusi
yang tepat untuk meningkatkan kualitas kinerja organisasi
3. Mengkoordinasikan kegiatan aksi perubahan yang dilaksanakan oleh project
leader bersama para pemangku kepentingan.
4. Menyediakan sumber daya dan dukungan teknis pelaksanaan aksi perubahan.
5. Memonitor dan mengevaluasi kegiatan aksi perubahan yang ada hubungannya
kepada para pemangku kepentingan.

D. Manajemen Resiko
POTENSI
NO POTENSI RESIKO RENCANA MITIGASI
HAMBATAN
1 Kesibukan Rutin Terlambatnya pelaksanaan aksi Membuat perencanaan
sebagai Pejabat perubahan pada target waktu yang kegiatan dengan matang dan
Pemerintah ditentukan tertib
2 Kurangnya Tidak terjalinnya koordinasi dalam Melibatkan pihak terkait
Dukungan dan pelaksanaan tugas bidang Perdata dalam perencanaan dan
Keterlibatan dari dan Tata Usaha Negara pengambilan keputusan
Pihak Terkait terkait perubahan.
3 Kurangnya Sumber Tidak terpenuhinya kebutuhan aksi Mengalokasikan sumber
Daya perubahan daya yang cukup dan
memastikan ketersediaan
sumber daya yang diperlukan
untuk melaksanakan
perubahan.
4 Kurangnya Menyebabkan resistensi dan Memastikan komunikasi
Komunikasi dan penolakan terhadap aksi perubahan yang efektif dan transparan
Informasi yang yang diusulkan tentang tujuan, manfaat, dan
Efektif proses perubahan kepada
pihak terkait
5 Kurangnya Pengacara dan jaksa belum Sosialisasi dan pelatihan
pengetahuan mengerti pentingnya e-materai terkait penggunaan e-
tentang E-Materai sebagai alat bukti yang sah. materai kepada seluruh

32
POTENSI
NO POTENSI RESIKO RENCANA MITIGASI
HAMBATAN
oleh Pengacara pengacara dan jaksa.
dan Jaksa
6 Ketidakmampuan Pengacara dan jaksa kesulitan Mengadakan sesi
Penggunaan dalam menggunakan sistem e- bimbingan dan konsultasi
Sistem E-Materai materai, mengakibatkan bagi pengguna yang
penundaan dan kesalahan dalam mengalami kesulitan.
proses penanganan perkara.

E. Pemetaan Sikap dan Prilaku


Mengelola Rata- Kualifikasi
Integritas Kerjasama
No Aspek Perubahan rata Hasil
(%) (%)
(%) (%) Akhir
1 Konsistensi 80 60 70 70 Baik
2 Kehandalan 85 70 75 76.67 Baik
3 Kejujuran 90 65 80 78.33 Baik
Tanggung
4 75 80 70 75 Baik
Jawab
5 Transparansi 85 75 65 75 Baik
6 Kolaborasi 60 90 80 76.67 Baik
7 Komunikasi 70 85 75 76.67 Baik
Saling
8 75 80 85 80 Baik
Menghargai
9 Fleksibilitas 60 70 90 73.33 Baik
10 Kreativitas 70 75 90 78.33 Baik
Hasil Akhir 75.5 75.5 79 76 Baik

Deskripsi Pemetaan Sikap dan Perilaku Aksi Perubahan:

1. Konsistensi: Kemampuan untuk bertindak dan berperilaku secara konsisten,


menunjukkan keteguhan dalam nilai-nilai dan prinsip-prinsip yang dipegang.
2. Kehandalan: Tingkat kepercayaan orang lain terhadap kemampuan dan integritas
individu atau tim dalam menepati janji, komitmen, dan tanggung jawab yang diemban.
3. Kejujuran: Sikap jujur dan tulus dalam setiap tindakan dan komunikasi, serta tidak
terlibat dalam perilaku yang tidak etis atau curang.
4. Tanggung Jawab: Kesadaran untuk melaksanakan tugas dan kewajiban dengan baik,
serta menerima konsekuensi dari tindakan yang diambil.
5. Transparansi: Keterbukaan dan kejelasan dalam berkomunikasi, termasuk
pengungkapan informasi secara jujur dan tepat waktu.

33
6. Kolaborasi: Kemampuan untuk bekerja sama dengan anggota tim dan pihak lain, serta
berkontribusi dalam mencapai tujuan bersama.
7. Komunikasi: Kemampuan untuk menyampaikan informasi dengan efektif dan
mendengarkan dengan baik untuk memahami pandangan orang lain.
8. Saling Menghargai: Sikap menghormati dan menghargai perbedaan, serta
menghormati hak dan martabat setiap individu.
9. Fleksibilitas: Kemampuan untuk beradaptasi dengan perubahan situasi atau tuntutan
yang berbeda dengan terbuka dan positif.
10. Kreativitas: Kemampuan untuk berpikir kreatif dan menghasilkan ide-ide baru serta
solusi inovatif dalam menangani masalah atau situasi yang kompleks.

F. Rencana Pengembangan Kompetensi Diri


Perubahan Kompetensi Cara Pengembangan
No. Pihak Terdampak
yang Dibutuhkan Kompetensi
Jaksa Pengacara Penguasaan Teknologi Pelatihan Penggunaan E-Materai
1
Negara di Jambi Informasi dalam Penanganan Perkara
Tim Pelaksana enguasaan Teknologi Pelatihan Penggunaan Sistem E-
2
Perubahan Informasi Materai dan Aplikasi Terkait
Sosialisasi tentang Penggunaan E-
Pihak Terkait di Pengetahuan tentang E-
3 Materai dalam Penanganan
Luar Kejaksaan Materai dan Penggunaannya
Perkara
Sosialisasi tentang Penggunaan E-
Pengetahuan tentang E-
4 Masyarakat Materai dalam Penanganan
Materai dan Penggunaannya
Perkara

G.Kesimpulan
Pelaksanaan aksi perubahan untuk optimalisasi penggunaan E-Materai sebagai alat
bukti surat dalam penanganan perkara perdata dan tata usaha negara bagi jaksa pengacara
negara di wilayah hukum Kejaksaan Tinggi Jambi berhasil menghasilkan perubahan
positif. Dengan adopsi teknologi informasi dan peningkatan kompetensi terkait, para jaksa
dan pegawai teknis pendukung di Jambi mampu mengintegrasikan E-Materai dengan baik
dalam proses hukum.

34
Penerapan teknologi ini mempermudah proses administrasi dan pengarsipan,
meningkatkan akurasi dan validitas alat bukti, serta mengurangi birokrasi. Keterampilan
dalam pengembangan aplikasi dan pemahaman hukum yang ditingkatkan pada tim
pengembang aplikasi turut mendukung kesuksesan implementasi.

Selain itu, melalui sosialisasi dan kolaborasi dengan pihak terkait di luar Kejaksaan,
pemahaman tentang penggunaan E-Materai semakin meluas, dan kerjasama dalam
pelaksanaan perkara dapat semakin terjalin dengan baik.

GLOSARIUM
 Optimalisasi: Proses atau usaha untuk memaksimalkan atau meningkatkan kinerja,
efisiensi, atau efektivitas suatu sistem atau proses.
 E-Materai: Materai elektronik atau digital, yang merupakan pengganti materai fisik dalam
bentuk kertas. E-Materai biasanya digunakan dalam transaksi elektronik dan secara hukum
dianggap setara dengan materai fisik.
 Alat Bukti: Informasi atau barang yang diperkenalkan dalam persidangan untuk membantu
menguatkan atau membantah suatu fakta yang sedang dipertentangkan. Dalam konteks ini,
alat bukti berupa surat yang menggunakan E-Materai.
 Surat: Dokumen tertulis yang berisi pesan, pemberitahuan, atau informasi lainnya yang
dapat digunakan sebagai bukti dalam persidangan.
 Penanganan Perkara: Proses hukum yang melibatkan pengajuan, pemeriksaan, dan putusan
terhadap suatu masalah hukum atau perkara yang diajukan ke pengadilan.
 Bidang Perdata: Lingkup hukum yang mengatur hubungan antara individu, organisasi, atau
entitas hukum dalam hal hak dan kewajiban sipil, seperti perjanjian, harta warisan, gugatan
perdata, dan sebagainya.
 Tata Usaha Negara: Lingkup hukum yang mengatur segala aspek administrasi dan
organisasi pemerintahan, termasuk proses pengambilan keputusan, tata cara pelayanan
publik, dan hal-hal terkait pemerintahan.
 Jaksa Pengacara Negara: Jaksa yang bertugas sebagai perwakilan negara dalam
penanganan perkara di pengadilan. Mereka menyelidiki perkara, menyusun dakwaan, dan
menghadirkan alat bukti di persidangan.

35
 Transaksi Elektronik: Setiap kegiatan atau proses pertukaran informasi, data, atau nilai
melalui media elektronik, seperti internet atau jaringan komputer lainnya.

Penutup

Demikianlah laporan aksi perubahan ini yang telah kami sampaikan. Semoga langkah-langkah yang
kami jalankan dapat memberikan dampak positif bagi perkembangan dan keberlangsungan organisasi ini.
Terima kasih atas dukungan dan partisipasi dari seluruh anggota tim serta pihak terkait dalam
pelaksanaan perubahan ini. Mari kita terus bersama-sama berinovasi dan beradaptasi untuk mencapai
tujuan yang lebih baik di masa depan.
Terima Kasih
Wassalamualaikukum wr wb

36

Anda mungkin juga menyukai