Secara istilah, iman adalah diucapkan secara lisan, diyakini dalam hati, dan dilakukan dengan anggota badan. Jika dikaitkan dengan islam, iman berarti sikap mental seorang muslim yang mempercayai pokok-pokok kepercayaan yang tidak perlu diragukan dan berperilaku sesuai dengan hal tersebut. Secara istilah taqwa dapat diartikan sikap memelihara keimanan yang diwujudkan dalam pengalaman ajaran agama islam secara utuh dan konsisten (istiqomah). Yaitu dengan menjalankan perintah-perintahnya dan menjauhi larangannya. Taqwa merupakan sikap abstrak yang tertanam dalam hati setiap muslim, yang berhubungan dengan syariat agama dan kehidupan sosial. 6.2 Implementasi iman dan taqwa kepada Allah Swt. Memperbanyak menyimak ayat-ayat Al-Quran untuk merasakan keagungan Allah seperti yang digambarkan dalam Al-Quran dan Sunnah. Mencari ilmu syar'i dan mengikuti halaqah dzikir untuk memperdalam pemahaman agama. Memiliki kesadaran akan akhirat dan banyak-banyak memikirkan kematian. Berdzikir dengan tekun, memperbanyak munajat kepada Allah, dan berserah kepadanya. Memperbanyak amalan hati, sering menghisab diri, dan berdoa kepada Allah agar diberi ketetapan iman. 6.3 Hubungan Allah SWT dan Manusia Mengenai Iman dan Taqwa 1. Hubungan Allah dengan manusia Taqwa adalah hubungan antara manusia dan Tuhan yang ditandai oleh ketaatan, ketundukan, keyakinan akan kemahakuasaan Allah, dan keikhlasan. Hubungan ini mewujudkan perhambaan manusia kepada Allah sebagai realisasi fitrah manusia, dan menjadi pertemuan antara alam dan perintah. 2. Hubungan manusia dengan manusia Taqwa dalam hubungan manusia dengan manusia lain mencakup menjunjung tinggi keadilan, kasih sayang, dan amar ma'ruf nahi munkar. Keadilan adalah komponen penting, termasuk aspek hukum, ekonomi, dan sosial. Keadilan adalah hak asasi manusia (HAM) yang harus dihormati