Anda di halaman 1dari 5

KEIMANAN DAN KETAKWAAN

Tia jannatul marwanda1.


Asmawati2.

INFORMATIKA
UNIVERSITAS TEKNOLOGI SUMBAWA

Abstrak
Keimanan adalah kepercayaan yang kokoh kepada Allah Swt. dan pemeliharaan iman seseorang berusaha
untuk mempertahankan islam. Manfaat dan pengaruh keimanan pada diri kita yaitu harus melakukan
introspeksi pada peritiwa-peristiwa yang berada disifat manusia dan kejadian luar biasa alam semesta. Arti
dari iman yaitu adalah keyakinan dalam hati, ucapan dengan lisan dan perbuatan dengan anggota tubuh.
Bertambah keimanan dalam diri kita karena adanya banyak melakukan amal shalih. Sedangkan
berkurangnya Iman dengan banyak melakukan amal yang buruk. Pada sosial kemanusiaan yang
berhubungan dengan iman cukup luas jangkauan dan ruang lingkupnya, namun berdasarkan literature-
literature hadits yang merekam operasional dalam aktivitas sosial Rasulullah dapat dirumuskan nilai-nilai
esensial dan universal sehingga memungkinkan untuk dimanifestasikan dalam konteks kekinian. Perilaku
penyimpangan dari iman dan islam bisa disebut juga sebagai kufur, karena manusia lebih mempercayai
bid’ah. Akhirnya ditinggalkan oleh Allah dan ditinggalkan oleh nafsu kedalam penghinaan.. (Subhi, n.d.)
Al-Qur‟an surat Al-Hasyr ayat 18 berisi penjelasan tentang perintah takwa yang ditujukan kepada
orang-orang yang beriman serta perintah untuk mengintrospeksi diri dengan memperhatikan amalan-
amalan yang telah dikerjakan untuk kebaikan dimasa yang akan dating. Perintah takwa disebutkan sebanyak
dua kali didalam ayat ini untuk penegasan bahwa seharusnya seorang muslim untuk bertakwa dengan
sebenar-benarnya takwa dengan berlanskan Amal Ma‟ruf Nahi Munkar karena Allah selalu mengawasi
segala perbuatan manusia didunia. (4747-10647-1-PB.Pdf, n.d.)

Kata kunci: keimanan, ketakwaan

1. Pendahuluan

Salah satu aspek kajian terpenting dalam sejumlah besar hadits Nabi adalah persoalan al-iman
(kepercayaan dengan berbagai aspek kandungan di dalamnya. Hampir-hampir umat Islam terfokus pada
kajian iman dalam pengertian yang terbatas, parsial dengan melihat aspek iman hanya persoalan teologis
kepada Allah, Rasul, kitab-kitab, malaikat, hari kiamat dan takdir. Padahal dalam beberapa hadits Nabi
tentang iman, antara lain yang diriwayatkan oleh Imam Muslim dari Abu Hurairah adalah : Iman itu
memiliki 70 cabang lebih (antara 7379) yang paling tinggi adalah ucapan syahadat “Tiada Tuhan selain
Allah”, dan yang paling rendah/ringan adalah menyingkirkan sesuatu yang membahayakan di jalan, rasa
malu adalah salah satu cabang iman”. Manusia dalam menjalani kehidupan selalu melakukan interaksi
sosial. Dalam melakukan interaksi sosial, manusia harus memiliki akhlak yang baik agar dapat menjalin
tali silaturahmi yang baik. Dalam membentuk keimanan dan ketakwaan seseorang, pembentukan akhlak
sangat berperan penting. Karena jika keimanan dan ketakwaan seseorang baik, maka akhlak dan perilaku
seseorang tersebut juga baik. Keimanan dan ketakwaan adalah modal utama dalam pembentukan suatu
pribadi seseorang untuk menjadi lseseorang yang lebih baik. Dalam setiap agama, iman menjadi unsur
pokok yang harus dimiliki oleh setiap penganutnya. Jika iman diibaratkan sebagai bangunan, keimanan
adalah pondasi yang menopang bagunan tersebut. Jika pondasi tersebut tidak kuat, maka pondasi tersebut
akan runtuh. Dan jika pondasi tersebut kuat, pondasi tersebut akan kuat menopang apa pun yang ada
diatasnya. Tetapi iman saja tidak cukup. Harus ada amal perbuatan yang baik, sesuai apa yang diajarkan
dalam agama tersebut. Dengan hal ini, rukun iman adalah dasar, inti, atau pokok-pokok yang harus diyakini
oleh pemeluk agama Islam. Yakni percaya kepada Allah, percaya kepada Rasul, percaya kepada kitab Allah
(AlQur‟an), serta rela pada ketentuan Allah SWT. Sehingga, iman dan takwa itu sangat penting dalam
kehidupan manusia. Khususnya bagi umat agama islam, agar kita selalu mendekatkan diri kepada Allah
SWT. Sebagaimana dalam ajarannya, sehingga dapat menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa(4).

2.Metode
Dalam penyusunan jurnal ini kami meneliti dengan menggunakan suatu metode yaitu metode
deskriptif.
3.Hasil dan pembahasan
3.1. Hasil
Penelitian ini menghasilkan beberapa temuan,diantaranya:
Kandungan Qs Ash-Saffat ayat 100 sampai 102 Menurut Para Mufasir
Diwajibkan kepada seluruh umat yang beriman kepada Allah swt untuk selalu bertakwa kepada-
Nya. yaitu, dengan cara melakukan segala perintah Allah dan menjauhi segala larangan-Nya. serta
meninggalkan amal perbuatan yang sekiranya tidak penting untuk dikerjakan. Seseorang yang menjalankan
shalat tetapi melakukan maksiat tidak dapat dikatakan sebagai orang yang bertakwa karena makna takwa
sendiri saling bersinergi tidak dapat dipisahkan.
Perintah bertakwa kepada Allah dalam QS Al-Hasyr 18 disebutkan sebanyak dua kali sebagai
bentuk pentunjuk dan penekanan kepada orang-orang yang beriman agar selalu berhati-hati terhadap apa
yang hendak dilakukan terhadap kemungkinan perbuatan maksiat yang bisa terjadi dikemudian hari setelah
kita bertaubat, karena syetan tidak akan pernah berhenti menggoda manusia. Allah selalu melihat apa yang
dilakukan oleh manusia walaupun dalam keadaan tertutup dan tidak ada sesuatu yang lepas dari
pengawasan Allah.
Analisis Esensi QS Al-Hasyr ayat 18 1.
Seorang Muslim Senantiasa Bertakwa Kepada Allah SWT dengan Berlandaskan Amal Ma‟ru Nahi
Munkar Prinsip dasar ketakwaan adalah menjalankan segala yang diperintahkan oleh Allah dan menjauhi
segala larangan-Nya. Maka ketakwaan seorang hamba kepada Allah ketika ia menjadikan antara dia dan
apa yang membuatnya takut pada Allah berupa kemurkaan dan siksaan-Nya sehingga ia terlindung dari
siksaan itu. Hakikat takwa sebagaimana dikatakan Thalq bin Habib rahimahullah adalah “melaksanakan
ketaatan kepada Allah, dengan cahaya (petunjuk) Allah demi mengharap balasan dari Allah, serta
meninggalkan maksiat kepada Allah, dengan cahaya dari Allah, karena takut akan siksaan Allah. Masuk
dalam katagori ketakwaan sempurna (at-takwa al-kamil) adalah melaksanakan seluruh perintah, dan
meninggalkan segala larangan serta perkara-perkara syubhat (yang meragukan). Selanjutnya diikuti dengan
melaksanakan amalan-amalan sunnah yang disukai syariah, dan menjauhi halhal makruh (yang dibenci)
sehingga mencapai derajat ketakwaan tertinggi. (Ibnu Rajab, jami‟ al-Ulum wal-Hikam : 1/399).

3.2 Pembahasan
Iman dan taqwa adalah sentra yang mendekatkan anak dengan nilai-nilai spiritual. Di sentra ini,
anak mengaitkan pengalaman dengan penjelasan Allah di dalam Al-Qur’an. Anak belajar melakukan
ibadah. (Jalil & Rahma, 2019)
Pentingnya perintah takwa kepada manusia maka Allah memposisikan kedudukan manusia yang
paling mulia ialah orang yang bertakwa kepada-Nya. Orang yang rajin melaksanakan ibadah kepada Allah
tetapi masih berbuat maksiat tidak dapat dikatakan sebagai orang yang bertakwa, karena hakikat takwa
yang sesungguhnya yaitu menjalankan segala perintah Allah baik yang bersifat ibadah Mahdlah maupun
ghairu Mahdlah serta menjauhi laranganlarangan yang telah ditetapkan Allah. oleh karena itu, seorang
muslim yang bertakwa dengan sebenar-benarnya senantiasa mematuhi Allah SWT. Mensyukuri nikmat-
Nya dan selalu mengingat-Nya, maka berarti orang tersebut telah mentaati Allah sebagaimana mestinya.
Itulah hakikat takwa kepada Allah yang sesungguhnya, jika seseorang berhasil melakukannya maka
berpeluang besar untuk tidak menemui kematian kecuali dalam keadaan berserah diri kepada Allah mati
dalam keadaan islam. Sungguh itulah kemenangan sejati bagi seorang yang beriman didunia dan akan
memperoleh kebahagiaan yang jauh lebih baik diakhirat.(4747-10647-1-PB.Pdf, n.d.)

4. Kesimpulan
Iman dalam konteks kehidupan sosial sebagaimana yang terekam dalam literature hadits memiliki
jangkauan yang luas dan ruang lingkup yang tak terbatas. Ini tersirat dari informasi hadits bahwa iman
memiliki 63 atau 73 lebih bagian (cabang). Dapat dikatakan bahwa iman meliputi seluruh dimensi
kehidupan manusia. Karena sejatinya semua amal perbuatan seorang muslim didahului oleh niat untuk
berbuat. Sedangkan niat adalah komunikasi manusia dengan Tuhan di dalam hati berkenaan dengan
motivasi dan tujuan perbuatannya. Artinya walaupun segi-segi soaial kemanusiaan yang berhubungan
dengan iman cukup luas jangkauan dan ruang lingkupnya, namun berdasarkan literature-literatur hadits
yang merekam operasional dalam aktivitas sosial Rasulullah dapat dirumuskan nilainilai esensial dan
universal sehingga memungkinkan untuk dimanifestasikan dalam konteks kekinian. Dengan kata lain,
apapun bentuk aktivitas sosial kemanusiaannya haruslah berlandaskan nilai-nilai esensial (makna dalam)
dan universal itu. Di antaranya adalah prinsip kejujuran, prinsip persaudaraan, prinsip tolong-menolong,
dan prinsip berbagi kepada orang lain. Karena perbuatan seorang muslim tidak hanya menyangkut
perbuatan hati, tetapi juga menyangkut perbuatan lisan dan aksi fisik yang menjunjung tinggi nilai-nilai
kemanusiaan dalam batas-batas rasional tertentu.(Shofaussamawati, 2018, p. 13)

DAFTAR PUSTAKA
https://www.scribd.com/doc/259441465/Makalah-Keimanan-Dan-Ketaqwaan# .

Jalil, N., & Rahma, N. (2019). http://jurnal.umpar.ac.id/index.php/istiqra/article/view/356 PERAN


SENTRA IMAN DAN TAQWA DALAM MENANAMKAN KEIMANAN PADA ANAK USIA DINI.

Makalah_Keimanan_Dan_Ketaqwaan_Dalam_Isl.pdf. (n.d.).
https://www.academia.edu/37444006/Makalah_Keimanan_Dan_Ketaqwaan_Dalam_Islam_pdf

Shofaussamawati, S. (2018). Iman dan Kehidupan Sosial. Riwayah : Jurnal Studi Hadis, 2(2), 211.
https://doi.org/10.21043/riwayah.v2i2.3133

https://journal.iainkudus.ac.id/index.php/riwayah/article/view/3133

Subhi, D. (n.d.). KEIMANAN: IMAN DALAM PERSPEKTIF ISLAM.


file:///C:/Users/ASUS/Downloads/iman%20dalam%20persfektif%20Islam%20(4).pdf

http://amrhy.blogspot.com/2011/10/makalah-keimanan-dan-ketakwaan.html?m=1 1
(Amri, 2011)

(Placeholder1)https://pdfcoffee.com/makalah-keimanan-dan-ketakwaandoc-pdf-free.html (hidayadi)

http://yuliaseptian.blogspot.com/2012/10/makalah-pai-tentang-keimanan-dan.html?m=1 (Septiani, 2012)

http://myseainah.blogspot.com/2017/10/makalah-10-pai-fakultas-teknik-konsep.html?m=1
(Taufiqurrahman, 2017)

https://niszk-pharmacy.blogspot.com/2018/09/makalah-keimanan-dan-ketaqwaan.html?m=1
(Rachmadhan, 2014)

https://dindikkabmadiun.com/index.php/en/mejayan-cendekia/upt-kecamatan/1299-meningkatkan-
keimanan-dan-ketakwaan-siswa (Meningkatkan Keimanan dan Ketakwaan Siswa, 2017)

Anda mungkin juga menyukai