Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

PERKEMBANGAN PADA MASSA


USIA LANJUT

Disusun untuk memenuhi tugas


Perkembangan peserta didik

Dosen pengampu :
HERI PADLI, M.Pd

Disusun oleh kelompok 9 :


1. M. KHAERUL IMAM (20201030110073)
2. MUJI BAYU ASNADI (20201030110008)
3. ROI AZNUL HAKIM (20201030110025)

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


FAKULTAS TARBIYAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NURUL HAKIM
KEDIRI LOMBOK BARAT NTB
2022/2023
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakathu….


Segala puji bagi Allah Swt, yang telah melimpahkan rahmat serta taufik-nya sehingga
kami dapat menyelesaikan tugas penyusunan makalah ini dengan sebaik mungkin, shalawat
serta salam kita haturkan kepada junjungan alam, Nabi besar Muhammad sallallahu alaihi
wasallam beserta keluarga beliau dan sahabat beliau, serta pengikut beliau hingga akhir
zaman.
Kemudian melalui kata pengantar ini, kami berdo’a kepada Allah Swt supaya dosen
pembimbing kami dalam proses pembelajaran ini agar senantiasa berada dalam lindungan
Allah Swt, hingga akhir hayat dan senantiasa di berikan derajat yang mulia di sisi-Nya.
Kemudian dalam penyusunan makalah ini kami selaku pemateri yang membahas tentang
“Perkembangan pada massa usia lanjut”, ini tentu memiliki banyak sekali kekurangan, untuk
itu besar harapan kami akan masukan, kritik maupun saran yang membangun dari dosen
maupun rekan-rekan sekalian agar kami bisa menutupi keterbatasan tersebut jazakumullah
Khairul jaza’.

Kediri, 16-12-2022
Penulis

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Perkembangan menunjukan suatu proses tertentu yaitu suatu proses yang menuju ke
depan dan tidak dapat diulang kembali, dalam perkembangan manusia terjadi perubahan yang
sedikit demi sedikit bersifat tetap dan tidak dapat diulang kembali. Perkembangan
menunjukan pada perubahan-perubahana dalam suatu arah yang bersifat tetap dan maju.
Dapat diketahui Masa tua merupakan masa paling akhir dari siklus kehidupan manusia,
dalam masa-masa ini akan terjadi proses penuaan yang merupakan suatu proses yang dinamis
sebagai akibat dari perubahan-perubahan sel, fisioligis dan psikologis. Pada masa ini manusia
berpotensi mempunyai masalah-masalah kesehatan secara umum maupun kesehatan jiwa
(Juniarti, Eka, Damayanti : 2008).

Menurut Santrock, orang yang telah lanjut usia dimulai ketika seseorang mulai
memasuki usia 60 tahun. Seringkali usia yang telah lanjut dianggap sebagai masa untuk
menjadi sakit – sakitan, sesuatu hal buruk, mengalami penurunan kognitif, tidak berguna, dan
bahkan mengalami depresi. Lanjut usia (lansia) adalah suatu kejadian yang pasti akan dialami
oleh semua orang yang dikaruniai usia panjang. Terjadinya proses penuaan ini tidak bisa
dihindari oleh siapapun, karena manusia pada dasarnya akan secara terus – menerus
berkembang. Maka dalam makalah ini akan dibahas seperti apa massa usia lanjut.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, penulis merumuskan rumusan masalah sebagai
berikut:

1. Apa pengertian perkembangan ?


2. Apakah pegertian massa usia lanjut ?
3. Bagaimana perkembangan pada massa usia lanjut?

C. Tujuan Penulisan
Berdasarkan rumusan masalah di atas dapat kita ketahui, tujuan dari makalah ini, agar
kita mengetahui serta menambah ilmu pengetahuan yang berkaitan dengan perekembangan
pada massa usia lanjut yang telah dipaparkan dalam rumusan masalah, sedikit tidak ada
gambaran terkait pada massa dewasa akhir yang pasti akan di alami oleh manusia itu sendiri.

iii
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian perkembangan
Perkembangan adalah perubahan yang progesif dan kontinyu (berkesimnambungan)
dalam diri individu mulai lahir sampai mati. Pengertian lainnya yaitu : Perubahan – perubhan
yang dialami individu atau organisme menuju tingkat kedewasaannya yang berlangsung
secara sistematis, progesif, dan berkesinambungan baik menyangkut fisik maupun psikis.

B. Usia Lanjut
1. Pengertian Usia Lanjut
Usia lanjut adalah priode penutup dalam rentang hidup seseorang, massa dimana
seseorang telah beranjak jauh dari priode terdahulu yang lebih menyenangkan, atau
beranjak dari waktu yang penuh dengan manfaat, masa ini di mulai dari umur 60 tahun ke
atas sampai meninggal. Priode usia lanjut ini dikenal dengan sebuatan “senescence” yaitu
massa proses menjadi tua, massa ini adalah puncak dari jiwa keagamaanya yang semakin
matang dan penerimaan seutuhnya, yang meningkatkan nilai ibadah dari pada mengurus
duniawi yang bersifat sementara, yaitu dimana seseorang telah beranjak jauh dari pada
periode terdahulu.

Didalam “gerontology” (ilmu yang memepelajari lanjut usia), lanjut usia dibagi
menjadi dua golongan, yaitu “young ould” (usia 65-74 tahun) dan “old-old” (usia diatas
75 tahun). Dari Kesehatan mereka dibagi menjadi dua kelompok yaitu, kelompok “well
old”, (mereka yang sehat dan tidak sakit apa-apa) dan “sick old” (mereka yang menderita
penyakit dan memerlukan pertolongan medis dan psikiatris). Kebutuhan akan kesehatan
bagi kelompok “sick old” ini semakin besar, sehingga dalam dunia kedokteran
berkembang spesialisasi yang dinamakan “geriatry” baik dari aspek medis (fisik)
maupum kejiwaan (psikiatris).1

Menurut Erik Erikson yang menyatakan lanjut usia digambarkan sebagai konflik
dengan melepaskan keduudukanya serta kemampuanya, keberhasilanya, hal ini berlaku
1
Heni, Narendrany Hidayati, Psikologi Agama, (Jakarta, UIN Jakarta 2007), hlm 134.

iv
bagi laki-laki dan perempuan dan integritas ( yaitu rasa puas) sealama pengalaman yang
diproleh. Lanjut usia sebenarnya merupakan massa dimana seseorang merasakan
kepuasan dari hasil yang diprolehnya. Dan menikmati hidup Bersama anak-anaknya dan
cucunya , karena merasa bahagia dengan telah memeberi sesuatu bagi generasi
berikutnya. Bagi lanjut usia mampu mengatasi cidera “narcissism” (kecintaan pada diri
sendiri), terlebih-lebih jika terjadi kehilangan dukungan atau perhatian dari orang-orang
disekitar mereka. Apabila pada usia lanjut tidak mampu memelihara dan
memepertahankan harga dirinya makan akan timbul rasa tegang, cemas, sedih, putus asa
dan sebagainya.

C. Perkembangan pada usia lanjut

1. Perkembangan fisik
Pada masa dewasa akhir, individu akan mengalami penyusutan fisik yang lebih tinggi
dibanding masa-masa sebelumnya. Penyusutan fisik yang terjadi berhubungan dengan
penuaan. Reni Hawadi Akbar (2001) pada dalam bukunya yang berjudul “Psikologi
Pertumbuhan Anak: Memahami Watak, Bakat, serta Keahlian Anak”, menyatakan bahwa
terdapat beberapa bentuk dalam penyusutan serta hilangnya fungsi fisik pada masa
dewasa akhir, antara lain:
a. Otak serta sisitem saraf
Pada masa dewasa akhir, neuron serta unit-unit sel dari system syaraf yang
terdapat dalam otak juga ikut menyusut. Terdapat riset yang menyebtkan bahwa
penyusutan neuron bisa terjadi hingga 50% pada tahun-tahun memasuki masa
dewasa..
b. Pertumbuhan Sensori

penglihatan ketika individu dari ruangan yang cerah dan mengarah ke tempat
yang agak gelap Penurunan fungsi penglihatan pada individu dimulai pada masa
dewasa tengah, dan akan bertambah pada masa dewasa akhir. Dalam hal ini,
individu akan mengalami kesusahan memfokuskan pandangan pada titik berwarna
hitam sehingga memerlukan waktu lama untuk memfokuskan penglihatan ketika
individu dari ruangan yang cerah dan mengarah ke tempat yang agak gelap.

c. Sistem Peredaran Darah

v
Pada masa dewasa akhir, akan terjadi penyusutan jumlah darah yang dipompa
oleh jantung meskipun pada individu yang sehat. Para pakar penuaan
menyebutkan bahwa jantung yang sehat bisa lebih kokoh pada masa penuaan dan
tidak mengalami penyusutan.
d. Kapasitas system pernafasan
Individu akan menyusut pada umur 20 sampai 80 tahun meskipun indivdu
tersebut dalam keadaan sehat. Dalam hal ini, elastisitas paruparu akan menurun,
dada menurun, diafragma juga akan semakin melemah. Meski demikian, fungsi
paru-paru dapat dilatih dengan rutin melakukan beberapa latihan.
e. Seksualitas
Masa dewasa akhir menimbulkan sebagian pergantian penyusutan dalam
perihal seksualitas manusia, penyusutan seksualitas ini lebih banyak ditemui pada
laki laki dibanding perempuan. Dalam hal ini, orgasme akan berkurang dan terjadi
tiap 2 hingga 3 kali ikatan intim.
f. Kesehatan
Individu di masa dewasa akhir akan mengalami beberapa penyakit kronis.
Penyakit tersebut mungkin sudah menjangkit individu pada masa dewasa awal,
namun akan bertambah di masa dawasa menengah serta jadi lebih universal di
masa dewasa akhir (Kane, 2007).
g. Olahraga
Usia. Lebih dari 10. 000 laki- laki serta perempuan dipecah kedalam jenis
kurang sehat, lumayan sehat serta sangat sehat (Blair & amp dkk, 1989). Olahraga
merupakan salah satu metode yang sangat berguna untuk meningkatkan
kesehatan. Aerobik merupakan olahraga yang sangat disarankan untuk orang
dewasa berumur 60 tahun ke atas dengan durasi 30 menit, selain itu bersepeda
lambat maupun cepat secara teratur dalam 5 hari ataupun lebih dalam seminggu,
serta latihan kekuatan 2 kali ataupun lebih seminggu (Der Ananian & amp;
Prohaska, 2007). Latihan kelenturan serta penyeimbang juga dianjurkan.
2. Perkembangan kognitif
Berikut ini perubahan Kognitif pada lansia yaitu sebuah proses menua yang secara
sehat atau normal aging. Pengaruh pada beberapa aspek seperti menurunnya daya ingat,
seperti memori dalam kehidupan sehari – hari. Karena itu mengapa usia tua identik
dengan kepikunan atau lupa akan segala hal. Selain itu juga peran orak sebelah kanan
mengalami kemunduran lebih cepat dibanding dengan otak sebelah kiri.

vi
Usia lanjut berada pada rentang usia 60 tahun hingga kematian. Perkembangan
kognitif pada orang dewasa tahap akhir akan mengalami penurunan dalam beberapa
aspek, namun beberapa aspek lain tidak terpengaruh. Misalnya, kecepatan memproses
informasi dan mengeluarkan informasi yang telah disimpan dalam ingatannya. Namun hal
ini tidak akan sama dialami oleh setiap orang karena adanya perbedaan individu.
3. Perkembangan sosio emosional
Masa penuaan yang terjadi pada setiap orang memiliki berbagai macam penyambutan.
da individu yang memang sudah mempersiapkan segalanya bagi hidupnya di masa tua,
namun ada juga indi:idu yang merasa terbebani atau merasa cemas ketika mereka
beranjak tua. takut ditinggalkan oleh keluarga, takut merasatersisihkan dan takut akan
rasa kesepian yang akan datang. Keberadaan lingkungan keluarga dan sosial yang
menerima lansia juga akan memberikan kontribusi positif bagi perkembangan sosio-
emosional lansia, namun begitu pula sebaliknya jika lingkungan keluarga dan sosial
menolaknya atau tidak memberikan ruang hidup atau ruang interaksi bagi mereka maka
tentunya memberikan dampak negatif bagi kelangsungan hidup lansia.
4. Perubahan-perubahan pada usia lanjut
a. Perubahaa fisik
1) Kekuatan fisik dan motorik sangat kurang, yang mempengaruhi perubahan-
perubahan dalam kemampuan motorik meliputi menurunnya kekuatan dan
tenaga yang biasanya menyertai perubahan fisik yang terjadi karena
bertambahnya usia, menurunnya kekerasan otot, kekuatan pada
persendian, gemetar pada tangan, kepala, dan rahang bawah. , malah
kadang-kadang ada sebagian fungsi organ tubuhnya tidak dapat
dipertahankan lagi.
2) Kesehatan rata-rata sangat menurun, sehingga sering sakit-sakitan.

Menurut Hurlock terjadi perubahan fisik berupa penampilan pada usia dewasa
akhir, diantanya adalah :

1. Daerah kepala

· Hidung menjulur lemas

· Bentuk mulut akan berubah karena hilangnya gigi

· Mata kelihatan pudar

vii
· Dagu berlipat dua atau tiga

· Kulit berkerut da kering

· Rambut menipis dan menjadi putih

2. Daerah Tubuh

· Bahu membungkuk dan tampak mengecil

· Perut membesar dan tampak membuncit

· Pinggul tampak menggendor dan tampak lebih besar

· Garis pinggang melebar

· Payudara pada wanita akan mengendor

3. Daerah persendian

· Pangkal tangan menjadi kendor dan terasa berat

· Kaki menjadi kendor dan pembuluh darah balik menonjol

· Tangan menjadi kurus kering

· Kaki membesar karena otot-otot mengendor

· Kuku tangan dan kaki menebal, mengeras dan mengapur.[6]

Pada umumnya perubahan pada masa lansia meliputi perubahan dari tingkat
sel sampai kesemua sistem organ tubuh, diantaranya sistem pernafasan,
pendengaran, penglihatan, kardiovaskuler, sistem pengaturan tubuh,
muskuloskeletal, gastrointestinal, genito urinaria, endokrin dan integumen.

a. Sistem pernafasan pada lansia.

Kapasitas pernafasan pada lansia akan menurun pada usia 60 hingga 80 tahun
sekalipun tanpa penyakit. Paru-paru kehilangan elatisitasnya, dada menyusut,
dan diafragma melemah. Meskipun begitu berita baiknya adalah bahwa orang
dewasa lanjut dapat memperbaiki fungsi paru-paru dengan latihan latihan
memperkuat diafragma.

b. Perubahan Sistem persyarafan.

viii
1. Mengecilnya syaraf panca indera.

2. Otak dan sistem syaraf. Aspek yang signifikan dari proses penuaan
mungkin adalah bahwa neuron neuron itu tidak mengganti dirinya sendiri.
Meskipun demikian otak dapat cepat sembuh dan memperbaiki
kemampuannya, hanya kehilangan sebagian kecil dari kemampuannya untuk
bisa berfungsi di masa dewasa akhir.[7] Lambat dalam merespon dan waktu
untuk berfikir.

3. Perkembangan Sensori.

Perubahan sensori fisik masa dewasa akhir melibatkan indera


penglihatan,pendengaran, perasa, pembau, dan indera peraba. Pada masa
dewasa akhir penurunan indera penglihatan bisa mulai dirasakan dan terjadi
mulai awal masa dewasa tengah. Adaptasi terhadap gelap lebih menjadi
lambat, yang berarti bahwa orang rang lanjut usia membutuhkan waktu lama
untuk memulihkan kembali penglihatan mereka ketika keluar dari ruangan
yang terang menuju ke tempat yang agak gelap[8].

a. Penurunan penglihatan ini biasanya dapat dirunut dari pengurangan kualitas


dan intensitas cahaya yang mencapai retina. Di puncak usia tua, perubahan ini
mungkin disertai oleh perubahan perubahan kemunduran dalam retina,
menyebabkan beberapa kesulitan dalam penglihatan.

Meskipun pendengaran dapat mulai pada masa dewasa tengah, hal itu
biasanya tidak banyak membawa kesulitan sampai masa dewasa akhir. Pada
saat itu banyak sekali alat bantu pendengaran yang bisa dipakai untuk bantuan
pendengaran. Tuli, biasanya disebabkan oleh kemunduran selaput telinga,
syaraf penerima penerima suara didalam telinga.

Selain berukurangnya penglihatan dan pendengaran juga mengalami


penurunan dalam kepekaan rasa dan bau. Kepekaan terhadap rasa pahit dan
masam bertahan lebih lama dibandingkan dengan rasa manis dan asin.

c. Perubahan panca indera yang terjadi pada lansia.

ix
Mulai pada usia 70 tahunan. Perubahan indera penciuman, penglihatan dan
pendengaran juga mengalami penurunan fungsi seiring dengan bertambahnya
usia.

Berikut ini perubahan–perubahan pada panca indra tersebut diantaranya :

· Penglihatan

a. Kesulitan melihat warna

b. Sfingter pupil timbul sklerosis dan hilangnya respon terhadap sinar.

c. Lensa lebih suram (kekeruhan pada lensa).

d. Meningkatnya ambang pengamatan sinar : daya adaptasi terhadap


kegelapan lebih lambat, susah melihat dalam cahaya gelap.

e. Menurunnya lapang pandang & berkurangnya luas pandang.[9]

· Pendengaran

Pres-bycusis(gangguan pada pendengaran): Hilangnya kemampuan (daya)


pendengaran pada telinga dalam, terutama terhadap bunyi suara, antara lain
nada nada yang tinggi, suara yang tidak jelas, sulit mengerti kata kata, 40%
terjadi pada usia diatas umur 65 tahun.[10]

· Peraba.

a) Kemunduran dalam merasakan sakit.

b) Kemunduran dalam merasakan tekanan, panas dan dingin.

c) Perubahan cardiovaskuler pada usia lanjut.

Tidak lama berselang terjadi penurunan jumlah darah yang dipompa oleh
jantung dengan seiringnya pertambahan usia sekalipun pada orang dewasa
yang sehat. Bagaimanapun, kita mengetahui bahwa ketika sakit jantung tidak
muncul, jumlah darah yang dipompa sama tanpa mempertimbangakan usia
pada masa dewasa. Kenyataannya para ahli penuaan berpendapat bahwa
jantung yang sehat dapat menjadi lebih kuat selama kita menua dengan
kapasitas meningkat bukan menurun.2
2
John w,santrock. Perkembangan Masa Hidup. Jakarta:erlangga,2002, hal 193

x
b. Pcrubahan yaag berslfat psikis:
1) Munculnya rasa kesepian, yang mungkin disebabkan karena putra atau
putrinya sudah besar dan berkeluarga sehingga tidak tinggal serumah
lagi. Untuk mengatasi rasa kesepian tersebut biasanya kakek/nenek
suka memelihara cucu-cucunya untuk hidup bersama.
2) Berkurangnya kontak dan tugas-tugas sosial akibat kondisi fisiknya
yang menurun itu.
3) Lekas merasa jenuh dan kadang-kadang bisa berbuat cerewet.
4) Kurang sekali dalam hal ingatan, penglihatan atau pendengaran dan
kadang-kadang dapat menjadi pikun..
5) Suka bercerita atau bernostalgia tentang kehebatannya masa lampau.
6) Kehidupan keagamaan sangat baik terutama dalam hal ibadah dan
sudah mendekati kematian yang pasti datang dan amaliyah-amaliyah
lainnya, karena dilihat dari segi usia rata-rata mereka menemuinya.3

3
Dr. H. KI{AIRIL ANWAR. M.Ag, PSIKOLOGI PERKEMBANGAN, SETARA Press, thn2009.hlm 155

xi
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Perkembangan adalah serangkaian perubahan progresif yang terjadi akibat proses
kematangan , ini berarti perkembangan bukan sekedar perubahan beberapa centimeter tinggi
badan seseorang atau peningkatan kemampuan seseorang melainkan suatu proses integrasi
dan banyak stuktur dan fungsi yang komplek. anjut usia merupakan periode di mana seorang
individu telah mencapai kemasakan dalam proses kehidupan, serta telah menunjukan
kemunduran fungsi organ tubuh sejalan dengan waktu, tahapan ini dapat mulai dari usia 60
tahun sampai meninggal.

xii
DAFTAR PUSTAKA

Dr. H. KI{AIRIL ANWAR. M.Ag, PSIKOLOGI PERKEMBANGAN, SETARA Press,


thn2009.hlm 155

Heni, Narendrany Hidayati, Psikologi Agama, (Jakarta, UIN Jakarta 2007), hlm 134

Hurlock Elizabeth B. 1980. Psikologi Perkembangan Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang


Kehidupan. ( Erlangga, Jakarta).hal 430

John w,santrock. Perkembangan Masa Hidup. Jakarta:erlangga,2002, hal 193

Elizabeth Hurlock B. Psikologi Perkembangan Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang


Kehidupan. 1980.(Erlangga, Jakarta)hal 380

John W. Santrock, op, cit., hlm. 198

Elizabeth Hurlock B. Psikologi Perkembangan Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang


Kehidupan.jakarta:erlangga, 1980.hal 385

xiii

Anda mungkin juga menyukai