Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH KEWARGANEGARAAN

“MASYARAKAT MADANI”

Tugas ini diajukan sebagai syarat dalam menyelesaikan tugas mata kuliah
Kewarganegaraan (KG3.506) pada Semester V TA 2023/2024 Program Studi
Diploma III Kesehatan Gigi Poltekkes Kemenkes Padang

Oleh:
Kelompok 10

Nadia Eka Maisyarah 215110475


Putri Bunga Anggraeni 205110483
Redha Dwi Ledysha 215110489

Dosen Pembimbing:
Dr. Hardi Putra Wirman,M.Si

JURUSAN DIII KESEHATAN GIGI


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES PADANG
TAHUN 2023
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kita ucapkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa

karena berkat rahmat-Nya kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik dan

tepat pada waktunya sebagai salah satu tugas mata kuliah Kewarganegaraan. Dan

shalawat berserta salam semoga selalu tercurahkan kepada nabi kita yakninya

Rasulullah SAW.

Pemakalah menyadari akan kemampuan dan kekurangan pemakalah

dalam membuat makalah ini sehingga masih terdapat kekeliruan atau kesalahan

dalam makalah ini. Oleh karena itu, pemakalah sangat mengharapkan kritik dan

saran yang dapat membangun kesempurnaan dalam pembuatan makalah-makalah

berikutnya.

Akhir kata, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan

tentunya bagi kami selaku pemakalah dan juga pemakalah mengucapkan terima

kasih kepada pembaca yang telah meluangkan waktunya untuk membaca makalah

kami ini.

Bukittinggi, 29 Agustus 2023

Pemakalah

Kelompok 10

2
DAFTAR ISI

COVER............................................................................................................ 1

KATA PENGANTAR.................................................................................... 2

DAFTAR ISI................................................................................................... 3

BAB I PENDAHULUAN............................................................................... 4

A. Latar Belakang...................................................................................... 4

B. Rumusan Masalah ................................................................................ 5

C. Tujuan................................................................................................... 5

BAB II PEMBAHASAN.................................................................................

A. Konsep Dasar Masyarakat..................................................................... 6

B. Nilai-nilai Masyarakat Madani.............................................................. 9

C. Mengkritisi Fenomena-fenomena yang menyimpang dari nilai-nilai

Masyarakat madani terutama yang terjadi di indonesia......................... 11

BAB III PENUTUP........................................................................................

1. Penutup................................................................................................. 15

2. Saran..................................................................................................... 15

DAFTAR PUSTAKA

3
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Ahli filsafat Petrus mengungkapkan bahwa masyarakat madani bisa

diartikan sebagai masyarakat yang beradab dalam memaknai kehidupan. Asal

mula kata madani yaitu dari Bahasa Inggris, yang artinya beradab atau

berbudaya.

Sedangkan istilah masyarakat sipil diambil dari terjemahan masyarakat

madani sendiri, yaitu masyarakat yang beradab. Konsep terjemahan tersebut

pertama kali dikenalkan oleh Dato Seri Anwar Ibrahim, melalui ceramahnya

di Simposium Nasional pada tahun 1995.Konsep yang diciptakan oleh Anwar

Ibrahim ini ingin menunjukkan bahwa masyarakat idealnya memiliki

peradaban yang maju. Lebih tepatnya, beliau menyebutkan bahwa yang

dimaksud dengan masyarakat madani adalah sebuah sistem sosial yang subur.

Dimana sistem tersebut didasarkan pada prinsip moral yang dapat menjamin

keseimbangan antara kestabilan masyarakat dan kebebasan individunya

B. Rumusan Masalah

1. Apa itu konsep dasar Masyarakat madani?

2. ap aitu nilai-nilai Masyarakat madani?

3. Apa itu mengkritisi fenomena-fenomena yang menyimpang dari nilai-nilai

Masyarakat madani terutama yang terjadi di indonesia?

4
C. Tujuan

1. Mengetahui konsep dasar Masyarakat madani

2. Mengetahui nilai-nilai Masyarakat madani

3. Mengetahui mengkritisi fenomena-fenomena yang menyimpang dari nilai-

nilai Masyarakat madani terutama yang terjadi di indonesia

5
BAB II
PEMBAHASAN

A. Konsep Dasar Masyarakat Madani

Ahli filsafat Petrus mengungkapkan bahwa masyarakat madani bisa diartikan

sebagai masyarakat yang beradab dalam memaknai kehidupan. Asal mula kata

madani yaitu dari Bahasa Inggris, yang artinya beradab atau berbudaya.

Sedangkan istilah masyarakat sipil diambil dari terjemahan masyarakat

madani sendiri, yaitu masyarakat yang beradab. Konsep terjemahan tersebut

pertama kali dikenalkan oleh Dato Seri Anwar Ibrahim, melalui ceramahnya di

Simposium Nasional pada tahun 1995.Konsep yang diciptakan oleh Anwar

Ibrahim ini ingin menunjukkan bahwa masyarakat idealnya memiliki peradaban

yang maju. Lebih tepatnya, beliau menyebutkan bahwa yang dimaksud dengan

masyarakat madani adalah sebuah sistem sosial yang subur. Dimana sistem

tersebut didasarkan pada prinsip moral yang dapat menjamin keseimbangan antara

kestabilan masyarakat dan kebebasan individunya

pengertian masyarakat madani menurut para ahli :

1. Mun’im (1994)

Mengungkapkan bahwa istilah civil society atau masyarakat

madani adalah sebuah gagasan eris yang mengejawantah di berbagai

tatanan sosial. Dimana hal terpenting dari gagasan tersebut adalah usaha

ya dalam menyelaraskan berbagai konflik kepentingan. Entah itu

kepentingan masyarakat, individu, dan juga negara

6
2. Hefner

Hefner mengungkapkan bahwa masyarakat madani merupakan

sebuah masyarakat yang memiliki ciri khas demokratis dalam berinteraksi

dengan masyarakat lain. Selain itu, masyarakat madani biasanya lebih

heterogen.

Dalam kondisi tersebut, mereka diharapkan bisa mengorganisasi dirinya

sendiri serta bisa menumbuhkan kesadaran untuk mewujudkan peradaban.

Dengan begitu, mereka pada akhirnya mampu berpartisipasi dan mengatasi

kondisi global yang cukup kompleks dan juga penuh dengan persaingan.

3. Mahasin (1995)

Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya bahwa masyarakat

madani merupakan terjemahan dari civil society (dalam Bahasa Inggris).

Kata civil society tersebut terdiri dari dua kata dari Bahasa Latin, civitas

dei yang artinya kota, Illahi dan society yang artinya masyarakat. Dari kata

tersebut membentuk satu kata yaitu civilization yang artinya peradaban.

Oleh karena itu, civil society memiliki arti sebagai komunitas atau

kelompok masyarakat kota yang telah memiliki peradaban yang maju.

5. Hall (1998)

Hall mengatakan bahwa masyarakat madani biasanya identik

dengan istilah civil society. Dimana hal tersebut berarti sebuah ide,

bayangan, angan-angan, serta cita-cita suatu komunitas yang bisa

mengejawantahkan kehidupan sosial. Di dalam masyarakat madani, para

anggotanya akan berpegang teguh pada kemanusiaan dan juga peradaban.

7
Konsep dasar masyarakat madani merujuk pada model masyarakat yang

berlandaskan pada prinsip-prinsip demokrasi, keadilan, dan partisipasi aktif warga

negara dalam kehidupan sosial, politik, dan ekonomi. Konsep ini pertama kali

diperkenalkan oleh ilmuwan politik Muslim, Dr. Muhammad Fathi Osman, yang

menggagas gagasan masyarakat madani dalam konteks negara-negara Muslim.

Beberapa prinsip dasar masyarakat madani antara lain:

1) Kehidupan Berdasarkan Hukum: Masyarakat madani menghormati

supremasi hukum dan meyakini bahwa semua individu, termasuk

pemimpin politik dan otoritas publik, harus tunduk pada hukum yang

sama. Kehidupan berdasarkan hukum ini memastikan adanya keadilan dan

perlindungan hak asasi manusia.

2) Demokrasi dan Partisipasi: Masyarakat madani mengutamakan sistem

demokrasi di mana kekuasaan berada di tangan rakyat. Partisipasi aktif

warga negara dalam proses pengambilan keputusan politik menjadi

pijakan utama dalam masyarakat madani. Ini melibatkan kebebasan

berpendapat, kebebasan berekspresi, hak untuk memilih dan dipilih, serta

kebebasan berserikat.

3) Keadilan Sosial: Masyarakat madani mendorong adanya keadilan sosial, di

mana kesenjangan sosial dan ekonomi diatasi melalui kebijakan publik

yang adil dan pemerataan akses terhadap sumber daya dan kesempatan.

Prinsip ini bertujuan untuk menciptakan kesejahteraan bersama dan

mengurangi kesenjangan yang ada dalam masyarakat.

8
4) Pluralisme dan Toleransi: Masyarakat madani menghormati keberagaman

dan mengakui hak setiap individu untuk mempraktikkan agama,

keyakinan, dan budaya mereka. Masyarakat madani mendorong dialog

antar kelompok dan menghindari diskriminasi berdasarkan perbedaan

agama, suku, ras, atau gender.

5) Kemandirian Ekonomi dan Kesejahteraan: Masyarakat madani

mempromosikan kemandirian ekonomi dengan mendorong partisipasi

aktif warga negara dalam kegiatan ekonomi. Masyarakat madani juga

bertujuan untuk mencapai kesejahteraan bersama melalui pembangunan

ekonomi yang berkelanjutan dan distribusi yang adil dari sumber daya

ekonomi.

Konsep masyarakat madani menekankan pentingnya keseimbangan antara

hak dan tanggung jawab individu terhadap masyarakat serta partisipasi aktif

dalam kehidupan publik. Dalam konteks yang lebih luas, konsep ini

mencerminkan cita-cita untuk menciptakan masyarakat yang demokratis, inklusif,

dan berkeadilan di mana semua warga negara memiliki kesempatan dan hak yang

sama

B. Nilai-nilai Masyarakat Madani

Nilai-nilai masyarakat madani adalah sebagai berikut:

1. Keadilan: Masyarakat madani menghargai prinsip keadilan dalam segala

aspek kehidupan, baik dalam sistem hukum, pemerintahan, maupun dalam

9
hubungan antarindividu. Setiap individu memiliki hak yang sama dan

diperlakukan secara adil tanpa diskriminasi.

2. Kesetaraan: Masyarakat madani menghormati kesetaraan antara semua

warga negara, tanpa memandang perbedaan agama, suku, ras, gender, atau

status sosial. Semua individu memiliki hak yang sama untuk mendapatkan

perlindungan, kesempatan, dan kesejahteraan.

3. Keterbukaan: Masyarakat madani menghargai kebebasan berpendapat,

beragama, dan berekspresi. Setiap individu memiliki hak untuk

menyampaikan pendapatnya tanpa takut diintimidasi atau dihukum.

Masyarakat madani juga menerima perbedaan dan menghargai keberagaman

sebagai kekayaan yang memperkuat persatuan.

4. Toleransi: Masyarakat madani menghormati perbedaan agama, suku, ras,

dan budaya. Mereka mampu hidup berdampingan dengan harmoni dan

menghargai keberagaman sebagai sumber kekuatan dan inspirasi.

5. Partisipasi aktif: Masyarakat madani mendorong partisipasi aktif dari

seluruh warga negara dalam proses pembuatan keputusan publik. Mereka

memiliki kesadaran politik yang tinggi dan berperan aktif dalam membangun

dan memperbaiki masyarakat.

10
6. Kemandirian: Masyarakat madani memiliki sikap mandiri dalam mengelola

kehidupan pribadi dan berkontribusi pada pembangunan masyarakat. Mereka

memiliki kesadaran akan tanggung jawab individu dan berusaha untuk

mencapai kemandirian ekonomi, sosial, dan politik.

7. Kepedulian sosial: Masyarakat madani memiliki kepedulian terhadap

kesejahteraan bersama dan berusaha untuk membantu mereka yang

membutuhkan. Mereka aktif dalam kegiatan sosial dan berpartisipasi dalam

upaya peningkatan kualitas hidup bagi semua warga negara.

Nilai-nilai ini merupakan dasar dari masyarakat madani yang demokratis,

inklusif, dan berkeadilan. Dengan mengadopsi nilai-nilai ini, masyarakat

dapat menciptakan lingkungan yang harmonis, damai, dan berkelanjutan.

C. Mengkritisi fenomena-fenomena yang menyimpang dari nilai-nilai

Masyarakat madani terutama yang terjadi di Indonesia

Banyak kasus para pemuda yang awalnya aktif terlibat dalam kampanye
anti-maksiat kemudian beralih ke bentuk yang lebih ekstrem, yaitu aksi-aksi
kekerasan. Mereka memulainya dengan menggunakan tongkat dan batu atas
nama menjaga moralitas umat serta menjaga Islam dari hal-hal yang diangap
menyimpang, namun belakangan ini mereka mencoba menggunakan bom.
Contohnya apa yang terjadi di Cirebon, di mana sebagian orang yang
membantu merencanakan pemboman Masjid adz-Dzikir awalnya adalah
anggota dari dua kelompok masyarakat madani garis-keras terkemuka: Forum
Ukhuwah Islamiyah (FUI) dan Gerakan Anti Pemurtadan & Aliran Sesat
(GAPAS). Keduanya dipimpin seorang ulama yang juga pengurus MUI
(Majelis Ulama Indonesia) setempat dan mengajar di STAIN (Sekolah Tinggi

11
Agama Islam Negeri) Cirebon. Kedua kelompok ini bertanggung jawab atas
serangkaian aksi kekerasan terhadap kelompok minoritas dan tempat-tempat
maksiat. Mereka menutup sebuah stasiun televisi Kristen pada tahun 2008,
menutup secara paksa beberapa balai pertemuan Protestan, bekerja sama
dengan polisi untuk melarang sekte "Surga Eden" pada awal 2010, menyerang
kampung Ahmadiyah di Manis Lor, dan kemudian - pada tahun yang sama -
serangkaian serangan terhadap karaoke serta supermarket yang yang menjual
bir.
Yang mengejutkan tak hanya soal menyeberangnya beberapa anggota
GAPAS atau FUI ke kelompok teroris, tetapi juga bahwa kegiatan anti-
minoritas mereka telah dipromosikan oleh seorang dosen di lembaga
pendidikan negara, dan dalam beberapa kasus serangan anti-maksiat mereka
bisa bekerjasama dengan polisi setempat. Kita sulit mengerti perkembangan
masyarakat madani (civil society) yang intoleran tanpa memahami dukungan
aktif terhadap organisasi-organisasi ini dari orang-orang yang berkuasa.

Beberapa fenomena yang dianggap menyimpang dari nilai-nilai


masyarakat Madani di Indonesia antara lain:

1. Korupsi, Korupsi merupakan tindakan yang merugikan negara dan


masyarakat secara luas. Tindakan korupsi yang dilakukan oleh pejabat
publik dapat menghambat pembangunan dan merugikan rakyat banyak.
Korupsi juga bertentangan dengan nilai-nilai masyarakat Madani yang
mengutamakan kejujuran, keadilan, dan kesejahteraan bersama.

2. Intoleransi, Intoleransi merupakan sikap yang menolak perbedaan dan


menganggap kelompok lain sebagai musuh. Sikap intoleransi dapat
memicu konflik dan merusak keharmonisan masyarakat. Nilai-nilai
masyarakat Madani mengajarkan untuk saling menghargai perbedaan dan
membangun kerjasama dalam keberagaman.

12
3. Kekerasan, Kekerasan dalam bentuk apapun, baik fisik maupun
verbal,bertentangan dengan nilai-nilai masyarakat Madani yang
mengutamakan kedamaian dan keamanan bersama. Kekerasan dapat
menimbulkan trauma dan membahayakan kesehatan mental dan fisik
seseorang.

4. Diskriminasi, Diskriminasi berarti membedakan perlakuan terhadap


seseorang berdasarkan faktor tertentu seperti jenis kelamin, agama, ras,
dan sebagainya. Sikap diskriminatif bertentangan dengan nilai-nilai
masyarakat Madani yang mengajarkan untuk memberikan perlakuan yang
sama kepada semua orang tanpa terkecuali.

Oleh karena itu, sebagai masyarakat Madani, kita harus senantiasa memperkuat
nilai-nilai tersebut dan menolak segala bentuk tindakan yang merugikan
masyarakat secara luas. Kita juga perlu membangun kesadaran dan tanggung
jawab bersama untuk menjaga keharmonisan dan keamanan masyarakat.

13
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Ahli filsafat Petrus mengungkapkan bahwa masyarakat madani bisa

diartikan sebagai masyarakat yang beradab dalam memaknai kehidupan. Asal

mula kata madani yaitu dari Bahasa Inggris, yang artinya beradab atau

berbudaya.

Nilai-nilai ini merupakan dasar dari masyarakat madani yang demokratis,

inklusif, dan berkeadilan. Dengan mengadopsi nilai-nilai ini, masyarakat dapat

menciptakan lingkungan yang harmonis, damai, dan berkelanjutan.

Salah satu keindahan dari demokrasi adalah bahwa ada ruang untuk

kelompok yang kita tidak setujui, bahkan kelompok-kelompok yang kita

anggap menghina.

B. Saran

Pemakalah mengucapkan terima kasih para pembaca yang telah

membaca makalah ini. Pemakalah menyadari terdapat banyak kesalahan atau

kekeliruan dalam pembuatan makalah ini. Untuk itu, pemakalah meminta

akan kritik dan saran dari para pembaca demi kebaikan dalam pembuatan

makalah selanjutnya. Tentunya pemakalah meminta maaf atas segala

kesalahan yang terdapat pada pembuatan makalah ini. Terimakasih.

14
DAFTAR PUSTAKA

jurnal pendidikan kewarganegaraan “konsep masyarakat madani di indonesia”


https://gramedia.com/literasi/nilai-nilai-dalam -masyarakat/
https://www.gramedia.com/literasi/masyarakat-madani/

15

Anda mungkin juga menyukai