“MASYARAKAT MADANI”
Tugas ini diajukan sebagai syarat dalam menyelesaikan tugas mata kuliah
Kewarganegaraan (KG3.506) pada Semester V TA 2023/2024 Program Studi
Diploma III Kesehatan Gigi Poltekkes Kemenkes Padang
Oleh:
Kelompok 10
Dosen Pembimbing:
Dr. Hardi Putra Wirman,M.Si
Puji dan syukur kita ucapkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa
karena berkat rahmat-Nya kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik dan
tepat pada waktunya sebagai salah satu tugas mata kuliah Kewarganegaraan. Dan
shalawat berserta salam semoga selalu tercurahkan kepada nabi kita yakninya
Rasulullah SAW.
dalam membuat makalah ini sehingga masih terdapat kekeliruan atau kesalahan
dalam makalah ini. Oleh karena itu, pemakalah sangat mengharapkan kritik dan
berikutnya.
Akhir kata, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan
tentunya bagi kami selaku pemakalah dan juga pemakalah mengucapkan terima
kasih kepada pembaca yang telah meluangkan waktunya untuk membaca makalah
kami ini.
Pemakalah
Kelompok 10
2
DAFTAR ISI
COVER............................................................................................................ 1
KATA PENGANTAR.................................................................................... 2
DAFTAR ISI................................................................................................... 3
BAB I PENDAHULUAN............................................................................... 4
A. Latar Belakang...................................................................................... 4
C. Tujuan................................................................................................... 5
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................
1. Penutup................................................................................................. 15
2. Saran..................................................................................................... 15
DAFTAR PUSTAKA
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
mula kata madani yaitu dari Bahasa Inggris, yang artinya beradab atau
berbudaya.
pertama kali dikenalkan oleh Dato Seri Anwar Ibrahim, melalui ceramahnya
dimaksud dengan masyarakat madani adalah sebuah sistem sosial yang subur.
Dimana sistem tersebut didasarkan pada prinsip moral yang dapat menjamin
B. Rumusan Masalah
4
C. Tujuan
5
BAB II
PEMBAHASAN
sebagai masyarakat yang beradab dalam memaknai kehidupan. Asal mula kata
madani yaitu dari Bahasa Inggris, yang artinya beradab atau berbudaya.
pertama kali dikenalkan oleh Dato Seri Anwar Ibrahim, melalui ceramahnya di
yang maju. Lebih tepatnya, beliau menyebutkan bahwa yang dimaksud dengan
masyarakat madani adalah sebuah sistem sosial yang subur. Dimana sistem
tersebut didasarkan pada prinsip moral yang dapat menjamin keseimbangan antara
1. Mun’im (1994)
tatanan sosial. Dimana hal terpenting dari gagasan tersebut adalah usaha
6
2. Hefner
heterogen.
kondisi global yang cukup kompleks dan juga penuh dengan persaingan.
3. Mahasin (1995)
Kata civil society tersebut terdiri dari dua kata dari Bahasa Latin, civitas
dei yang artinya kota, Illahi dan society yang artinya masyarakat. Dari kata
Oleh karena itu, civil society memiliki arti sebagai komunitas atau
5. Hall (1998)
dengan istilah civil society. Dimana hal tersebut berarti sebuah ide,
7
Konsep dasar masyarakat madani merujuk pada model masyarakat yang
negara dalam kehidupan sosial, politik, dan ekonomi. Konsep ini pertama kali
diperkenalkan oleh ilmuwan politik Muslim, Dr. Muhammad Fathi Osman, yang
pemimpin politik dan otoritas publik, harus tunduk pada hukum yang
kebebasan berserikat.
yang adil dan pemerataan akses terhadap sumber daya dan kesempatan.
8
4) Pluralisme dan Toleransi: Masyarakat madani menghormati keberagaman
ekonomi yang berkelanjutan dan distribusi yang adil dari sumber daya
ekonomi.
hak dan tanggung jawab individu terhadap masyarakat serta partisipasi aktif
dalam kehidupan publik. Dalam konteks yang lebih luas, konsep ini
dan berkeadilan di mana semua warga negara memiliki kesempatan dan hak yang
sama
9
hubungan antarindividu. Setiap individu memiliki hak yang sama dan
warga negara, tanpa memandang perbedaan agama, suku, ras, gender, atau
status sosial. Semua individu memiliki hak yang sama untuk mendapatkan
memiliki kesadaran politik yang tinggi dan berperan aktif dalam membangun
10
6. Kemandirian: Masyarakat madani memiliki sikap mandiri dalam mengelola
Banyak kasus para pemuda yang awalnya aktif terlibat dalam kampanye
anti-maksiat kemudian beralih ke bentuk yang lebih ekstrem, yaitu aksi-aksi
kekerasan. Mereka memulainya dengan menggunakan tongkat dan batu atas
nama menjaga moralitas umat serta menjaga Islam dari hal-hal yang diangap
menyimpang, namun belakangan ini mereka mencoba menggunakan bom.
Contohnya apa yang terjadi di Cirebon, di mana sebagian orang yang
membantu merencanakan pemboman Masjid adz-Dzikir awalnya adalah
anggota dari dua kelompok masyarakat madani garis-keras terkemuka: Forum
Ukhuwah Islamiyah (FUI) dan Gerakan Anti Pemurtadan & Aliran Sesat
(GAPAS). Keduanya dipimpin seorang ulama yang juga pengurus MUI
(Majelis Ulama Indonesia) setempat dan mengajar di STAIN (Sekolah Tinggi
11
Agama Islam Negeri) Cirebon. Kedua kelompok ini bertanggung jawab atas
serangkaian aksi kekerasan terhadap kelompok minoritas dan tempat-tempat
maksiat. Mereka menutup sebuah stasiun televisi Kristen pada tahun 2008,
menutup secara paksa beberapa balai pertemuan Protestan, bekerja sama
dengan polisi untuk melarang sekte "Surga Eden" pada awal 2010, menyerang
kampung Ahmadiyah di Manis Lor, dan kemudian - pada tahun yang sama -
serangkaian serangan terhadap karaoke serta supermarket yang yang menjual
bir.
Yang mengejutkan tak hanya soal menyeberangnya beberapa anggota
GAPAS atau FUI ke kelompok teroris, tetapi juga bahwa kegiatan anti-
minoritas mereka telah dipromosikan oleh seorang dosen di lembaga
pendidikan negara, dan dalam beberapa kasus serangan anti-maksiat mereka
bisa bekerjasama dengan polisi setempat. Kita sulit mengerti perkembangan
masyarakat madani (civil society) yang intoleran tanpa memahami dukungan
aktif terhadap organisasi-organisasi ini dari orang-orang yang berkuasa.
12
3. Kekerasan, Kekerasan dalam bentuk apapun, baik fisik maupun
verbal,bertentangan dengan nilai-nilai masyarakat Madani yang
mengutamakan kedamaian dan keamanan bersama. Kekerasan dapat
menimbulkan trauma dan membahayakan kesehatan mental dan fisik
seseorang.
Oleh karena itu, sebagai masyarakat Madani, kita harus senantiasa memperkuat
nilai-nilai tersebut dan menolak segala bentuk tindakan yang merugikan
masyarakat secara luas. Kita juga perlu membangun kesadaran dan tanggung
jawab bersama untuk menjaga keharmonisan dan keamanan masyarakat.
13
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
mula kata madani yaitu dari Bahasa Inggris, yang artinya beradab atau
berbudaya.
Salah satu keindahan dari demokrasi adalah bahwa ada ruang untuk
anggap menghina.
B. Saran
akan kritik dan saran dari para pembaca demi kebaikan dalam pembuatan
14
DAFTAR PUSTAKA
15