Makalah ini disusun untuk memenuhi Tugas Terstruktur Mata Kuliah Pendidikan
Kewarganegaraan yang diampu oleh Bapak Didi Pramono S.Pd., M.Pd.
Disusun Oleh:
Reskizia Khasna Sajidha (5111422106)
Puji Syukur kami panjatkan kepada Tuhan yang Maha Esa atas limpahan
Rahmat dan karunianya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas makalah
dengan judul “Kekayaan Sumber Daya Laut Natuna dan Kaitannya dengan Konflik
Wilayah Perbatasan Antara Indonesia dan China” dengan tepat waktu. Makalah ini
dibuat dengan tujuan memenuhi salah satu tugas mata kuliah umum Pendidikan
Kewarganegaraan. Tugas ini dapat terselesaikan karena bimbingan dari Bapak Didi
Pramono S.Pd., M.Pd. selaku dosen mata kuliah umum Pendidikan
Kewarganegaraan, Universitas Negeri Semarang. Untuk itu penulis menyampaikan
ucapan terima kasih.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, untuk
itu segala kritik dan saran yang digunakan untuk perbaikan sangat penulis harapkan.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan penulis.
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Indonesia adalah negara dengan bentuk wilayah kepulauan yang
memiliki total luas wilayah sebesar 5.193.250 km2. Dimana wilayah daratan
memiliki luas sebesar 1.919.440 km2 dan wilayah lautan sebesar 3.273.810
km2. Indonesia sendiri memiliki 17.000 pulau, yang ada di Sabang sampai
Merauke. Karena wilayah lautnya yang luas, Indonesia tentunya memiliki
kekayaan laut yang tidak terkira jumlahnya. Tidak hanya kekayaan lautnya
saja, namun juga pemandangan pantai yang indah telah menjadi daya tarik
tersendiri. Karena letaknya yang strategis sebagai negara kepulauan,
menjadikan Indonesia sebagai persimpangan lalu lintas dunia.
Dengan bentuk negara kepulauan, Indonesia tentunya memiliki batas
wilayah teritorial laut. Indonesia memiliki batas laut teritorial yang terletak di
garis pantai terluar berjarak 12 mil ke laut dan batas Zona Ekonomi Eksklusif
dari garis pantai terluar sejauh 200 mil laut. Dengan adanya peraturan tentang
batas wilayah laut teritorial, maka hak dalam mengeksplorasi dan
memanfaatkan sumber daya alam akan menjadi kewenengan negara tersebut.
Apabila batas wilayah suatu negara dilanggar oleh negara lain, maka hal ini
akan menimbulkan konflik.
Pulau Natuna merupakan salah satu pulau di Indonesia yang berada di
jalur pelayaran internasional dari negara Hongkong, Jepang, Korea, dan
Taiwan. Selain, wilayahnya yang cukup strategis sebagai jalur perdagangan
dunia, pulau Natuna juga memiliki kekayaan sumber daya alam yang melimpah
ruah. Sumber daya minyak bumi dan gas alam, serta perikanan laut. Selain itu,
pulau Natuna merupakan salah satu destinasi wisata bahari.
Dibalik fakta bahwa wilayah laut Natuna sangatlah kaya akan sumber
daya alam, nyatanya hal ini telah menarik perhatian dari negara tetangga, yakni
negara China. Yang akhirnya memicu terjadinya konflik perbatasan wilayah
dengan negara China. Tentunya ini membuat pemerintah maupun rakyat
Indonesia menjadi geram, karena pulau Natuna merupakan wilayah Indonesia
yang satu sejak zaman kemerdekaan. Maka dari itu diperlukan upaya
pemerintah dan kontribusi penuh dari rakyat Indonesia dalam menyelesaikan
konflik ini. Kedua belah pihak harus bekerja sama dalam menjaga kedaulatan
wilayah NKRI.
B. Rumusan Masalah
1. Mengapa kekayaan laut Natuna menjadi incaran negara China?
2. Bagaimana upaya pemerintah dalam mengatasi konflik perbatasan wilayah
laut Natuna dengan negara China?
3. Bagaimana dampak dari konflik perbatasan wilayah laut Natuna bagi
masyarakat Natuna?
C. Tujuan
1. Mengetahui alasan mengapa potensi laut Natuna menjadi incaran China
2. Mengetahui upaya pemerintah dalam mengatasi konflik perbatasan
wilayah laut Natuna
3. Mengetaui dampak dari konflik perbatasan wilayah laut Natuna bagi
masyarakat Natuna
D. Manfaat
1. Dapat memahami tentang potensi laut Natuna
2. Dapat memahami upaya pemerintah dalam mengatasi konflik di perbatasan
wilayah laut Natuna
3. Dapat memahami tentang bagaimana dampak dari konflik wilayah Natuna
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
Kondisi Geografis Wilayah Kepulauan Natuna
Kepulauan Natuna adalah daerah pemekaran dari Kabupaten
Kepulauan Riau. Kabupaten Natuna memiliki total luas wilayah sebesar
264.198,37 km2, dengan luas daratan sebesar 2.001,30 km2 dan luas laut
sebesar 262.197,07 km2. Terletak pada 1° 16’-7° 19’ LU dan 105° 00’-
110° 00’ BT. Secara geografis Kabupaten Natuna berbatasan dengan
Kamboja dan Vietnam pada sebelah utara. Kemudian Kabupaten Bintan
pada sebelah selatan, Kabupaten Kepulauan Anamas dan Semenanjung
Malaysia pada sebelah barat, dan juga Kalimantan Barat dan Malaysia
Timur pada sebelah timur.
Berdasarkan kondisi kontur dan topografinya, Kabupaten Natuna
terdiri atas daerah perbukitan yang berbatu. Terdapat dataran rendah yang
landai ditemukan pada pinggir pantai. Dengan jenis tanah podsolik
berwarna merah dan kuning yang dasarnya memiliki bahan alluvial dan
granit. Kabupaten Natuna 99% dari total luas wilayahnya merupakan
wilayah lautan.
Wilayah Laut Indonesia
Wilayah laut di Indonesia terdiri dari bagian- bagian berdasarkan
aturan dari PBB dalam United Nations Convention on the Law of the Sea
(UNCLOS). Wilayah tersebut di antaranya yakni.
Laut Teritorial, merupakan wilayah laut yang berada pada garis pantai
terluar hingga sejauh 12 mil ke laut. Pada area ini, negara memiliki
hak kedaulatan, namun tetap memberikan akses jalur pelayaran lalu
lintas. Tetapi negara yang ingin kapalnya berlayar pada area tersebut
harus mendapatkan perizinan dari pemerintah Indonesia.
Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE), adalah area laut dengan jarak 200 mil
laut dari garis dasar ke arah laut lepas. Pada Zona Ekonomi Eksklusif,
pemerintah Indonesia berhak mengeksplorasi dan mengeksploitasi
sumber daya alam pada wilayah terbut untuk kepentingan bangsa.
Batas Landas Kontinen, adalah dasar laut di luar wilayah teritorial
dengan kedalaman 200 meter dan mempunyai peluang untuk upaya
eksplorasi sumber daya alamnya (SDA).
Laut Bebas, merupakan area lautan lepas, di mana suatu negara sudah
tidak memiliki hak kedaulatan pada wilayah tersebut.
Konsep Wawasan Nusantara sebagai Geopolitik Indonesia
Geopolitik adalah sistem politik dalam bentuk kebijakan dan strategi
nasional yang dipengaruhi oleh lokasi geografis suatu negara. Konsep
wawasan nusantara merupakan geopolitik. Dikarenakan wawasan
nusantara memiliki esensi untuk menyatukan perbedaan dan batas-batas
wilayah dari seluruh Indonesia, sehingga dapat terwujud bangsa yang satu
dan utuh dalam mencapai tujuan nasional. Tujuan wawasan Nusantara
sebagai geopolitik di Indonesia adalah untuk melindungi segenap bangsa
dan seluruh tumpah darah Indonesia.
Terdapat dua macam ancaman geopolitik bagi Indonesia, yakni
ancaman geopolitik dari luar dan ancaman geopolitik dari dalam. Kedua
jenis ancaman hendaknya disikapi dengan benar, karena keduanya
memiliki dampak buruk bagi bangsa Indonesia. Ancaman geopolitik dari
luar contonya seperti konflik perbatasan wilayah, dan untuk contoh
ancaman geopolitik dari dalam seperti, adanya kelompok pemberontah
dari suatu wilayah yang menginginkan kemerdekaan wilayahnya sendiri.
A. Simpulan
Kepulauan Natuna adalah salah satu pulau di Indonesia dengan kekayaan
alam yang melimpah. Baik itu potensi gas alam dan minyak bumi, maupun
potensi perikanan. Konflik perbatasan wilayah di laut Natuna, dipicu salah
satunya karena alasan tersebut. Itulah mengapa pemerintah pun berupaya untuk
mengatasi konflik pada wilayah Natuna. Selain itu, di balik konflik yang
terjadi, juga menghasilkan dampak yang buruk bagi masyarakat di wilayah
Natuna.
B. Saran
Merujuk pada hasil dan pembahasan penulis menyadari bahwa masih
terdapat banyak kekurangan sehingga pembaca sebaiknya membaca sumber
lain yang lebih lengkap tentang konflik wilayah Natuna. Agar informasi dan
pengetahuan yang dapat diperoleh lebih lengkap.
DAFTAR PUSTAKA