Anda di halaman 1dari 5

INDIKATOR KINERJA KARYAWAN

1. Indikator 1

https://ejournal.unsrat.ac.id/v3/index.php/actadiurnakomunikasi/article/view/

6228/5753

Adapun indikator dari kinerja karyawan menurut Bernadine (dalam Mas’ud, 2004)

adalah sebagai berikut :

1. Kualitas

Tingkat dimana hasil aktifitas yang dilakukan mendekati sempurna, dalam arti

menyesuaikan beberapa cara ideal dari penampilan aktifitas atau pun memenuhi

tujuan yang diharapkan dari suatu aktifitas.

2. Kuantitas

Jumlah yang dihasilkan dalam istilah jumlah unit, jumlah siklus aktifitas yang

diselesaikan.

3. Ketepatan Waktu

Tingkat suatu aktifitas diselesaikan pada waktu awal yang diinginkan, dilihat dari

sudut koordinasi dengan hasil output serta memaksimalkan waktu yang tersedia untuk

aktifitas lain.

4. Efektifitas

Tingkat penggunaan sumber daya manusia organisasi dimaksimalkan dengan maksud

menaikkan keuntungan atau mengurangi kerugian dari setiap unit dalam penggunaan

sumber daya.

5. Kemandirian
Tingkat dimana seorang karyawan dapat melakukan fungsi kerjanya tanpa minta

bantuan bimbingan dari pengawas atau meminta turut campurnya pengawas untuk

menghindari hasil yang merugikan.

2. Indikator 2

Menurut Robbins (2006), ada enam indikator untuk mengukur kinerja

karyawan, yaitu :

1. Kualitas, kualitas kerja diukur dari persepsi pimpinan terhadap kualitas pekerjaan

yang dihasilkan serta kesempurnaan tugas terhadap keterampilan dan kemampuan

karyawan.

2. Kuantitas, merupakan jumlah yang dihasilkan, biasanya dinyatakan dalam istilah

seperti jumlah unit, jumlah siklus aktivitas yang diselesaikan.

3. Ketepatan waktu, merupakan tingkat aktivitas diselesaikannya pekerjaan dalam

waktu tertentu yang sudah ditetapkan sebagai standar pencapaian waktu penyelesaian

pekerjaan.

4. Efektivitas, merupakan tingkat penggunaan sumber daya organisasi (tenaga, uang,

teknologi, bahan baku) dimaksimalkan dengan maksud menaikkan hasil dari setiap

unit dalam penggunaan sumber daya.

5. Kemandirian, merupakan tingkat seorang karyawan yang nantinya akan dapat

menjalankan fungsi kerjanya.

6. Komitmen Kerja, merupakan suatu tingkat dimana karyawan mempunyai

komitmen kerja dengan instansi dan tanggung jawab karyawan terhadap organisasi.
3. Indikator 3

Menurut Sedarmayanti (2009), ada enam indikator untuk mengukur kinerja

karyawan, yaitu :

1. Kualitas hasil kerja.

2. Ketepatan waktu.

3. Inisiatif penyelesaian tugas kerja.

4. Kemampuan

5. Kepuasan.

6. Komunikasi.

4. Indikator 4

Menurut Menurut Bernardin & Russel (2003) untuk mengukur kinerja pegawai dapat

digunakan beberapa indikator kinerja, antara lain adalah:

a. Kualitas (Quality) merupakan tingkatan di mana proses atau hasil dari penyelesaian

suatu kegiatan mendekati sempurna.

b. Kuantitas (Quantity) merupakan produksi yang dihasilkan dapat ditunjukkan dalam

satuan mata uang, jumlah unit, atau jumlah siklus kegiatan yang diselesaikan.

c. Ketepatan waktu (Timeliness) merupakan di mana kegiatan tersebut dapat

diselesaikan, atau suatu hasil produksi dapat dicapai, pada permulaan waktu yang

ditetapkan bersamaan koordinasi dengan hasil produk yang lain dan memaksimalkan

waktu yang tersedia untuk kegiatan-kegiatan lain.

d. Efektivitas biaya (Cost effectiveness) merupakan tingkatan di mana sumber daya

organisasi, seperti manusia, keuangan, teknologi, bahan baku dapat dimaksimalkan


dalam arti untuk memperoleh keuntungan yang paling tinggi atau mengurangi

kerugian yang timbul dari setiap unit atau contoh penggunaan dari suatu sumber daya

yang ada.

e. Hubungan antar perseorangan (interpersonal impact) merupakan tingkatan di mana

seorang pegawai mampu untuk mengembangkan perasaan saling menghargai, niat

baik dan kerjasama antara pegawai yang satu dengan pegawai yang lain dan juga

pada bawahan.

5. Indikator 5

Menurut Kasmir (2016:208-210), indikator yang digunakan untuk mengukur

kinerja karyawan ada enam, yaitu:

1. Kualitas (mutu)

Kualitas merupakan suatu tingkatan di mana proses atau hasil dari penyelesain suatu

kegiatan mendekati titik kesempurnaan. Makin sempurna suatu produk, maka kinerja

makin baik, demikan pula sebaliknya jika kualitas pekerjaan yang dihasilkan rendah

maka kinerjanya juga rendah.

2. Kuantitaas (jumlah)

Untuk mengukur kinerja dapat pula dilakukan dengan melihat dari kuantitas (jumlah)

yang dihasilkan oleh seseorang.

3. Waktu (jangka waktu)

Untuk jenis pekerjaan tertentu diberikan batas waktu dalam menyelesaikan

pekerjaannya. Artinya ada pekerjaan batas waktu minimal dan maksimal yang harus

dipenuhi.
4. Kerja sama antar karyawan

Kinerja sering kali dikaitkan dengan kerja sama antar karyawan dan antar pimpinan.

Hubungan ini sering kali juga dikatakan sebagai hubungan antar perseorangan. Dalam

hubungan ini diukur apakah seorang karyawan mampu untuk mengembangkan

perasaan saling menghargai, niat baik dan kerja sama antara karyawan yang satu

dengan karyawan yang lain.

5. Penekanan biaya

Biaya yang dikeluarkan untuk setiap aktivitas perusahaan sudah dianggarkan sebelum

aktivitas dijalankan. Artinya dengan biaya yang sudah dianggarkan tersebut

merupakan sebagai acuan agar tidak melebihi dari yang sudah dianggarkan.

6. Pengawasan

Dengan melakukan pengawasan karyawan akan merasa lebih bertanggung jawab atas

pekerjaannya dan jika terjadi penyimpangan akan memudahkan untuk melakukan

koreksi dan melakukan perbaikan secepatnya.

Anda mungkin juga menyukai