Anda di halaman 1dari 2

UTS AGAMA DAN ETIKA

Nama : Lemis Nurihesa


Kelas : AK22C
NIM :20220070025

Jawaban :
1. Jawaban :
➢ Pendahuluan
Konsep ketuhanan dalam agama Islam merupakan hal yang mendasar dan krusial,
karena dengan konsep ini para pemeluk agama Islam dapat mengenal identitas dan
jati diri agamanya. Tak hanya itu, agama Islam juga memiliki kecenderungan
terhadap konsep hidup di dunia, ilmu pengetahuan, nilai-nilai, bahkan menjadi tolak
ukur dalam menilai benar atau salahnya kepercayaan umat manusia yang sudah
tentu menyangkut keselamatan di dunia dan akhirat. Dalam kajian keIslaman
konsepsi ketuhanan disebut dengan tauhid. Tauhid merupakan misi utama dari para
nabi dan rasul untuk didakwahkan kepada umat manusia. M Quraish Shihab
memaparkan ayat-ayat tauhidiyah yang tergambar dalam sejarah nabi dan rasul
yang bersumber dari al- Qur’an yang pada kesimpulannya nabi dan rasul selalu
membawa ajaran tauhid. 2 Diantaranya ucapan nabi Nuh, Hud, Shaleh dan Syu’aib
yang semuanya diabadikan dalam al-Qur’an surat al-A’raf/7: 59, 65, 73, dan 85.
Pun demikian ajaran yang diterima Nabi Musa a.s. langsung dari Allah Swt. yang
terdapat dalam al-Qur’an surat Thaha/20: 13-14.
➢ Pembahasan
Pertama hubungan dengan Tuhan sebagai makhluk ciptaannya. Kecenderungan
untuk percaya kepada Tuhan merupakan fitrah manusia sejak asal kejadiannya,
sebagaimana dijelaskan dalam Surah Al-Rum ayat 30 dan Al-A‟raf ayat 172. Fitrah
ini dimiliki setiap manusia yang dibawa olehnya sejak kelahiran. Sedangkan Tuhan
yang dimaksud dalam Islam adalah Allah.
Keyakinan kaum muslim kepada Allah sebagai Tuhan Yang Maha Esa, Maha
mengetahui, Maha Bijaksana, dan Maha lainnya merupakan aqidah Islamiyah
tentang ketuhanan. Aqidah ini menjelaskan bahwa Allah adalah pencipta yang tidak
memiliki awal dan akhir. Allah adalah Maha Kuasa dan Maha Mengetahui segala
sesuatu yang ada di langit dan di bumi. Alam ini adalah ciptaan-Nya, yang
diciptakan dari tidak ada menjadi ada.
Kedua, hubungan dengan manusia sebagai makhluk sosial. Manusia dalam
pengertian insan menunjukan makhluk yang berakal, yang berperan sebagai subjek
kebudayaan. Dapat juga dikatakan bahwa manusia sebagai insan menunjukan
manusia sebagai makhluk psikis yang mempunyai potensi rohani, seperti fitrah,
kalbu, akal. Potensi inilah yang menjadikan manusia sebagai makhluk yang
tertinggi martabatnya dibandingkan makhluk-makhluk lainnya.
Ketiga, hubungan dengan alam semesta sebagai mahkluk Allah yang mengatur,
memanfaatkan kekayaan alam yang terdapat di atas. Dalam metafisika Islam
realitas dan alam semenjak awal dipandang mempunyai nilai instrinsik yang
merupakan manifestasi dari aspek ketuhanan. Karena itu, untuk memahaminya
secara utuh dan bukan sepihak manusia tidak bisa semena-mena bersandar pada
persepsi indera dan akalnya saja. Di dalam alam semesta ini manusia tidak dapat
hidup “mandiri” dengan sesungguhnya. Karena antara manusia dan alam semesta
UTS AGAMA DAN ETIKA

saling membutuhkan dan saling melengkapi antara satu dengan yang lainnya. Alam
semesta membutuhkan manusia untuk merawat dan memeliharanya sedangkan
manusia butuh alam semesta sebagai sarana berinteraksi dengan manusia lainnya.
➢ Kesimpulan
Dalam Islam, konsep ketuhanan yang terkait erat dengan alam semesta dan manusia
mengajarkan bahwa segala sesuatu di dunia ini adalah tanda kebesaran dan
kekuasaan Allah. Manusia sebagai makhluk pilihan memiliki tanggung jawab untuk
menjaga alam semesta sesuai dengan ajaran agama. Dengan memahami konsep
ketuhanan ini, umat Islam diharapkan dapat hidup sesuai dengan ajaran agama dan
menjalankan tugasnya sebagai khalifah di bumi.

Rujukan :

1 Syafleh, Tuhan dalam Perspektif Al-Qur’an, Jurnal At-Tibyan, Vol. 1 No. 1, 2016,
h. 1442
3 Lalu Heri Afrizal, “Rububiyah dan Uluhiyyah Sebagai Konsep Tauhid (Tinjauan,
Tafsir Hadist dan Bahasa)” Tasyfiyah, Vol. 2, No. 1, Februari 2018, h. 434 M.
Quraish Shihab, Mukjizat al-Qur’an ditinjau dari Aspek Kebahasaan, Isyarat
Ilmiyah dan Pemberitaan Alam Ghaib, (Cet. IV; Bandung: Mizan, 1998), h. 131.

Anda mungkin juga menyukai