Anda di halaman 1dari 31

Hukum Adat dan Perubahan Sosial, Realitas Penghidupan, Pengaruh

Perubahan Sosial Terhadap Hukum Adat, Pengaruh Perubahan Sosial


Ekonomi Terhadap Hukum Islam.
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Hukum Adat. Pada Prodi Studi Hukum Ekonomi
Syariah Islam Institu Agama Islam Negri (IAIN) Palopo

Disusun oleh :

Aulia Rahma : 2203030035

Alfian Natsir : 2203030037

Firdah Rezky kiman : 2203030046

Dosen pengampu

Nurul Adliyah, S.H., M.H

PROGRAM STUDI HUKUM EKONOMI SYARIAH

FAKULTAS SYARIAH

ISNTITUT AGAMA ISLAM NEGRI (IAIN) PALOPO

2023

1
DAFTAR ISI

1. DAFTAR ISI ........................................................................................... 2


2. DAFTAR GAMBAR .............................................................................. 3
3. BAB I PENDAHULUAN
a. Latar Belakang ................................................................................... 4
b. Tujuan ................................................................................................. 5
c. Rumusan Masalah ............................................................................... 6
d. Batasan Masalah.................................................................................. 7
4. BAB II DASAR TEORI
a. Perubahan Sosial ................................................................................. 9
b. Hukum Adat ...................................................................................... 10
c. Realitas Penghidupan ........................................................................ 11
d. Pengaruh Perubahan Sosial Terhadap Hukum Adat ............................ 12
e. Pengaruh Perubahan Sosial Ekonomi Terhadap Hukum Islam ............ 13

5. BAB III PERANCANGAN SISTEM


a. Deskripsi Tugas Besar 12
b. Flowchart 13
c. Hasil Rancangan 14
6. BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
a. Deskripsi Pengujian 17
b. Pengujian Sistem 17
7. BAB V PENUTUP
a. Kesimpulan 18
b. Saran 19
8. DAFTAR PUSTAKA 20
9. LAMPIRAN 21

2
DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 .............................................................................................. 13


Gambar 3.2 ............................................................................................. 14
Gambar 3.3 .............................................................................................. 15
Gambar 3.4 .............................................................................................. 16

3
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Hukum adat adalah sistem hukum yang berkembang dalam masyarakat adat atau suku-
suku di suatu wilayah. Masyarakat adat memiliki tradisi dan warisan budaya yang dijaga secara
turun-temurun, termasuk nilai-nilai, norma, dan aturan yang mengatur kehidupan mereka.
Namun, dengan berjalannya waktu, perubahan sosial yang terjadi di masyarakat, seperti
urbanisasi, modernisasi, dan globalisasi, telah membawa dampak signifikan pada hukum adat.
Nilai-nilai tradisional cenderung terkikis, norma-norma berubah, dan masyarakat adat sering
menghadapi tantangan dalam mempertahankan hukum adat mereka di tengah perubahan
tersebut.

Realitas penghidupan mencerminkan kondisi dan karakteristik kehidupan masyarakat


dalam suatu konteks tertentu. Faktor-faktor ekonomi, politik, sosial, budaya, dan lingkungan
mempengaruhi realitas penghidupan suatu masyarakat. Dalam konteks perubahan sosial,
realitas penghidupan dapat berbeda secara signifikan antara masyarakat tradisional dan
modern. Perubahan dalam struktur sosial, nilai-nilai, dan praktik-praktik mengubah cara
masyarakat hidup, berinteraksi, dan beradaptasi dengan lingkungan mereka. Misalnya,
urbanisasi dan perkembangan teknologi telah mengubah pola hidup dan interaksi sosial,
sehingga menciptakan realitas penghidupan yang berbeda dengan masyarakat adat yang hidup
di lingkungan pedesaan yang lebih tradisional.

Perubahan sosial memainkan peran penting dalam mengubah dinamika dan penerapan
hukum adat. Ketika masyarakat mengalami perubahan dalam struktur sosial, nilai-nilai, dan
praktik-praktik, hukum adat juga mengalami perubahan. Tantangan yang dihadapi oleh hukum
adat termasuk konflik dengan hukum nasional atau positif, pergeseran nilai-nilai masyarakat,
dan pengaruh dari tren global yang masuk ke dalam komunitas adat. Pengaruh perubahan sosial
ini dapat menyebabkan perubahan dalam sistem hukum adat dan bahkan penurunan
penggunaan hukum adat dalam penyelesaian perselisihan.

4
Perubahan sosial ekonomi juga mempengaruhi penerapan hukum Islam. Hukum Islam,
atau syariah, mencakup panduan dan aturan dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk
ekonomi. Perubahan dalam struktur ekonomi, seperti perkembangan industri, teknologi, dan
globalisasi, memiliki dampak yang signifikan pada hukum Islam. Perubahan ini dapat
mencakup perubahan dalam praktik bisnis, sistem keuangan, perdagangan internasional, dan
redistribusi kekayaan. Beberapa negara telah menghadapi tantangan dalam menyesuaikan
institusi hukum Islam dengan perubahan sosial ekonomi tersebut.
1.2 Tujuan
Tujuan dalam penulisan makalah mengenai hukum adat dan perubahan sosial, realitas
penghidupan, serta pengaruh perubahan sosial terhadap hukum adat dan hukum Islam adalah
sebagai berikut:

1. Memahami Hukum Adat dan Perubahan Sosial:


- Menjelaskan konsep dan karakteristik hukum adat.
- Membahas perubahan sosial yang terjadi dalam masyarakat dan dampaknya pada hukum
adat.
- Mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan sosial dan bagaimana hal
itu berhubungan dengan hukum adat.

2. Menganalisis Realitas Penghidupan:


- Menggambarkan kondisi aktual dan karakteristik kehidupan masyarakat dalam konteks
perubahan sosial.
- Mempelajari aspek-aspek ekonomi, politik, sosial, budaya, dan lingkungan yang
membentuk realitas penghidupan.
- Menjelaskan perubahan dalam pola hidup, interaksi sosial, dan adaptasi masyarakat
terhadap perubahan sosial.

3. Mempelajari Pengaruh Perubahan Sosial terhadap Hukum Adat:


- Menganalisis bagaimana perubahan sosial dapat mempengaruhi penerapan hukum adat.
- Menjelaskan konflik yang mungkin timbul antara hukum adat dan hukum nasional atau
positif.
- Mengidentifikasi tantangan dalam mempertahankan keaslian hukum adat dalam
menghadapi perubahan sosial.
5
4. Menyelidiki Pengaruh Perubahan Sosial Ekonomi terhadap Hukum Islam:
- Mengkaji perubahan sosial ekonomi dan dampaknya pada penerapan hukum Islam.
- Mempelajari perubahan dalam praktik bisnis, sistem keuangan, perdagangan, dan
redistribusi kekayaan dalam konteks hukum Islam.
- Menjelaskan penyesuaian yang diperlukan dalam institusi hukum Islam untuk menghadapi
perubahan sosial ekonomi.

Tujuan-tujuan ini membantu untuk memperoleh pemahaman yang lebih baik tentang
hubungan antara hukum adat dan perubahan sosial, serta dampaknya pada realitas
penghidupan masyarakat serta penerapan hukum adat dan hukum Islam.
1.3 Rumusan Masalah
Berikut adalah rumusan masalah untuk makalah mengenai hukum adat dan
perubahan sosial, realitas penghidupan, serta pengaruh perubahan sosial terhadap
hukum adat dan hukum Islam:

1. Bagaimana hukum adat dapat didefinisikan dan apa karakteristik utamanya?


2. Apa yang dimaksud dengan perubahan sosial dan bagaimana perubahan sosial
mempengaruhi hukum adat?
3. Bagaimana realitas penghidupan masyarakat berperan dalam menggambarkan
perubahan sosial dan keberlanjutannya?
4. Apa saja pengaruh perubahan sosial terhadap penerapan hukum adat dalam
masyarakat?
5. Bagaimana perubahan sosial ekonomi mempengaruhi penerapan hukum Islam
dalam praktik bisnis, sistem keuangan, dan perdagangan?
6. Apa tantangan yang dihadapi dalam mempertahankan hukum adat di tengah
perubahan sosial, serta bagaimana masyarakat mengatasi tantangan tersebut?
7. Bagaimana respons dan penyesuaian institusi hukum Islam terhadap perubahan
sosial ekonomi yang berdampak pada penerapan hukum Islam?

Rumusan masalah tersebut memberikan kerangka untuk menyelidiki dan


menganalisis hubungan antara hukum adat dan perubahan sosial, realitas penghidupan,
serta pengaruh perubahan sosial terhadap penerapan hukum adat dan hukum Islam.

6
1.4 Batasan Masalah
Berikut adalah batasan masalah untuk makalah mengenai hukum adat dan perubahan
sosial, realitas penghidupan, serta pengaruh perubahan sosial terhadap hukum adat dan hukum
Islam:

1. Batasan masalah untuk Hukum Adat dan Perubahan Sosial:


- Fokus pada hukum adat dalam konteks suatu wilayah atau masyarakat adat tertentu.
- Membahas perubahan sosial yang terjadi dalam masyarakat yang berdampak pada hukum
adat.
- Tidak membahas secara mendalam aspek-aspek hukum nasional atau positif yang mungkin
saling bertentangan dengan hukum adat.

2. Batasan masalah untuk Realitas Penghidupan:


- Menjelaskan realitas penghidupan dalam konteks perubahan sosial yang terkait dengan
hukum adat.
- Fokus pada aspek-aspek ekonomi, sosial, dan budaya yang berpengaruh dalam realitas
penghidupan masyarakat.
- Tidak membahas secara terperinci aspek politik dan lingkungan.

3. Batasan masalah untuk Pengaruh Perubahan Sosial terhadap Hukum Adat:


- Mengidentifikasi pengaruh perubahan sosial terhadap hukum adat dalam konteks norma,
nilai, dan praktik hukum adat.
- Menjelaskan tantangan dan konflik yang muncul dalam menjaga keaslian hukum adat
dalam perubahan sosial.
- Tidak membahas secara rinci implementasi hukum adat dalam penyelesaian perselisihan.

4. Batasan masalah untuk Pengaruh Perubahan Sosial Ekonomi terhadap Hukum Islam:
- Menjelaskan pengaruh perubahan sosial ekonomi pada penerapan hukum Islam dalam
konteks ekonomi, bisnis, dan sistem keuangan.
- Menganalisis respons dan penyesuaian institusi hukum Islam terhadap perubahan sosial
ekonomi.
7
- Tidak membahas secara mendalam aspek-aspek hukum Islam di luar konteks ekonomi.

Batasan-batasan masalah tersebut membantu memfokuskan penelitian pada aspek-aspek


utama yang relevan dengan hubungan antara hukum adat dan perubahan sosial, realitas
penghidupan, serta pengaruh perubahan sosial terhadap penerapan hukum adat dan hukum
Islam.

8
BAB II
DASAR TEORi

2.1 Perubahan Sosial (Konsep dan implikasinya)


A. Defenisi perubahan sosial
Perubahan sosial mengacu pada perubahan dalam struktur, nilai-nilai, norma, institusi,
dan interaksi sosial dalam masyarakat. Ini merupakan proses dinamis di mana masyarakat
mengalami pergeseran dalam berbagai aspek kehidupan mereka. Perubahan sosial dapat
terjadi dalam skala kecil, seperti perubahan dalam kelompok sosial atau komunitas tertentu,
atau dalam skala besar, seperti perubahan dalam masyarakat secara keseluruhan.

Perubahan sosial dapat melibatkan berbagai aspek kehidupan, termasuk ekonomi,


politik, budaya, teknologi, lingkungan, dan sosial. Faktor-faktor ini berinteraksi dan saling
mempengaruhi dalam membentuk perubahan sosial. Misalnya, perubahan teknologi dapat
mempengaruhi cara orang berkomunikasi dan bekerja, yang pada gilirannya memengaruhi
struktur sosial dan nilai-nilai masyarakat.

Perubahan sosial dapat terjadi karena berbagai alasan, seperti faktor internal dalam
masyarakat itu sendiri, seperti inovasi dan perubahan demografi, atau faktor eksternal, seperti
globalisasi dan kontak dengan budaya lain. Perubahan sosial dapat bersifat progresif, di mana
masyarakat bergerak menuju perkembangan yang lebih maju dan inklusif, atau bersifat
regresif, di mana masyarakat mengalami kemunduran atau perubahan yang merugikan.

Perubahan sosial memiliki konsekuensi yang beragam bagi masyarakat. Ini dapat
menciptakan peluang baru, perubahan nilai dan norma, konflik sosial, atau ketidakseimbangan
dalam kehidupan masyarakat. Selain itu, perubahan sosial dapat menciptakan ketidakpastian
dan kebingungan, serta perubahan dalam struktur kekuasaan dan distribusi sumber daya.

Studi tentang perubahan sosial melibatkan analisis terhadap faktor-faktor yang


mendorong perubahan, dinamika perubahan sosial, konsekuensi perubahan sosial, dan
bagaimana masyarakat beradaptasi dan merespons perubahan tersebut. Perubahan sosial juga
menjadi fokus dalam bidang sosiologi, antropologi, ilmu politik, dan studi budaya, karena
9
perubahan sosial memiliki dampak yang signifikan dalam membentuk masyarakat dan cara
hidup kita.

B. Faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan social


Perubahan sosial dipengaruhi oleh berbagai faktor yang saling berinteraksi. Faktor-
faktor tersebut meliputi:

1. Faktor Demografis:
Perubahan dalam jumlah, komposisi, dan distribusi penduduk dapat mempengaruhi
perubahan sosial. Pertumbuhan populasi, urbanisasi, migrasi, dan perubahan dalam struktur
usia penduduk dapat membawa perubahan dalam pola interaksi sosial, nilai-nilai, dan
permintaan terhadap sumber daya.

2. Faktor Ekonomi:
Perubahan dalam ekonomi, termasuk pertumbuhan ekonomi, industrialisasi,
kemiskinan, kesenjangan ekonomi, dan perubahan dalam pola produksi dan konsumsi, dapat
mempengaruhi struktur sosial, mobilitas sosial, dan pembagian sumber daya dalam
masyarakat.

3. Faktor Teknologi:
Kemajuan teknologi dan inovasi dapat mengubah cara masyarakat berkomunikasi,
bekerja, dan berinteraksi. Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi, otomatisasi,
robotika, dan kecerdasan buatan dapat mempengaruhi struktur pekerjaan, komunikasi
interpersonal, dan pola kehidupan sehari-hari.

4. Faktor Budaya:
Perubahan dalam nilai-nilai, norma, kepercayaan, dan praktik budaya dapat
mempengaruhi perubahan sosial. Globalisasi, migrasi, modernisasi, perubahan tren mode, dan
pengaruh media massa dapat membawa perubahan dalam identitas budaya, pola interaksi
sosial, dan adopsi nilai-nilai baru.

5. Faktor Politik:

10
Perubahan dalam sistem politik, kebijakan publik, gerakan sosial, perubahan
kekuasaan, dan perubahan dalam struktur pemerintahan dapat mempengaruhi perubahan
sosial. Kebijakan sosial, legislasi, perubahan rezim politik, dan konflik politik dapat
membawa perubahan dalam distribusi kekuasaan, partisipasi politik, dan struktur sosial.

6. Faktor Lingkungan:
Perubahan dalam kondisi lingkungan fisik, seperti perubahan iklim, kerusakan
lingkungan, ketersediaan sumber daya alam, dan bencana alam, dapat mempengaruhi
perubahan sosial. Hal ini dapat mempengaruhi mata pencaharian, pola permukiman, dan
interaksi manusia dengan lingkungan.

7. Faktor Historis dan Kultural:


Warisan sejarah, tradisi, dan nilai-nilai kultural suatu masyarakat dapat membentuk
pola perubahan sosial. Pengalaman sejarah, perubahan politik, perubahan sistem nilai, dan
identitas kultural dapat mempengaruhi pola perubahan sosial dalam jangka panjang.

Penting untuk dicatat bahwa faktor-faktor ini saling terkait dan dapat memiliki dampak
yang kompleks dalam perubahan sosial. Faktor-faktor tersebut juga berbeda dalam setiap
konteks sosial dan dapat saling mempengaruhi satu sama lain secara dinamis. Studi tentang
perubahan sosial melibatkan analisis terhadap bagaimana faktor-faktor ini berinteraksi dan
saling mempengaruhi dalam membentuk perubahan sosial yang terjadi dalam masyarakat.

C. Implikasi perubahan sosial terhadap masyarakat


Perubahan sosial memiliki implikasi yang signifikan bagi masyarakat. Implikasi tersebut
dapat mencakup berbagai aspek kehidupan masyarakat, termasuk sosial, ekonomi, politik,
budaya, dan lingkungan. Berikut adalah beberapa implikasi umum perubahan sosial terhadap
masyarakat:

1. Perubahan Struktur Sosial:


Perubahan sosial dapat mempengaruhi struktur sosial masyarakat, termasuk pola hubungan
antara individu, kelompok, dan lembaga. Hal ini dapat mengakibatkan perubahan dalam
hierarki sosial, pergeseran kekuasaan, dan pola kelas sosial. Implikasinya bisa berupa
mobilitas sosial, perubahan dalam status sosial, dan perubahan dalam pola interaksi dan
hubungan sosial.
11
2. Perubahan Nilai dan Norma:
Perubahan sosial dapat membawa perubahan dalam nilai-nilai dan norma-norma yang dianut
oleh masyarakat. Nilai-nilai budaya dapat berubah seiring perubahan sosial, dan masyarakat
dapat mengadopsi nilai-nilai baru yang sesuai dengan konteks sosial dan perubahan nilai
global. Implikasinya bisa berupa perubahan dalam perilaku, etika, dan pandangan dunia
masyarakat.

3. Perubahan Ekonomi:
Perubahan sosial dapat mempengaruhi kondisi ekonomi masyarakat. Pertumbuhan ekonomi,
industrialisasi, globalisasi, dan perubahan dalam pola produksi dan konsumsi dapat
memengaruhi lapangan kerja, kesempatan ekonomi, kesenjangan pendapatan, dan struktur
ekonomi secara keseluruhan. Implikasinya bisa berupa kesempatan ekonomi baru, perubahan
dalam mata pencaharian, dan pergeseran dalam sektor ekonomi.

4. Perubahan Politik:
Perubahan sosial juga dapat berdampak pada tata kehidupan politik masyarakat. Perubahan
politik, seperti perubahan rezim, gerakan sosial, dan partisipasi politik yang lebih luas, dapat
terjadi sebagai hasil dari perubahan sosial. Implikasinya bisa berupa perubahan dalam
kekuasaan politik, peningkatan partisipasi politik, dan perubahan dalam sistem pemerintahan.

5. Perubahan Budaya:
Perubahan sosial dapat mempengaruhi aspek budaya dalam masyarakat. Pengaruh
globalisasi, migrasi, teknologi informasi, dan perubahan nilai-nilai sosial dapat membawa
perubahan dalam identitas budaya, praktik budaya, dan tradisi masyarakat. Implikasinya bisa
berupa adopsi budaya baru, perubahan dalam ekspresi seni, dan penyesuaian dalam praktik
sosial dan budaya.

6. Perubahan Lingkungan:
Perubahan sosial juga dapat berdampak pada lingkungan. Perubahan dalam pola
permukiman, pola konsumsi, dan penggunaan sumber daya dapat memengaruhi lingkungan
fisik dan alam. Implikasinya bisa berupa degradasi lingkungan, perubahan iklim, dan dampak
negatif terhadap keberlanjutan lingkungan.

12
Implikasi perubahan sosial terhadap masyarakat sangat kompleks dan dapat berbeda dalam
setiap konteks sosial. Studi tentang perubahan sosial melibatkan pemahaman terhadap
dampak-dampak ini dan bagaimana masyarakat beradaptasi dan merespons perubahan
tersebut.

2.2 Hukum Adat (Definisi dan Karakteristik)


A. Pengertian hukum adat
Hukum adat merujuk pada sistem hukum yang berkembang di dalam suatu
masyarakat adat atau komunitas tradisional. Hukum adat didasarkan pada kebiasaan,
tradisi, nilai-nilai budaya, dan praktik-praktik yang diwariskan secara turun-temurun.
Hukum adat adalah peraturan yang mengatur kehidupan masyarakat adat dan digunakan
untuk menjaga keseimbangan sosial, mengatur hubungan antara anggota masyarakat,
serta menyelesaikan perselisihan dan konflik yang mungkin timbul.

Hukum adat biasanya berbeda dari sistem hukum nasional atau positif yang
diterapkan oleh negara. Sistem hukum adat berfokus pada tradisi, norma-norma budaya,
dan nilai-nilai lokal yang memengaruhi kehidupan masyarakat adat. Hukum adat juga
mencerminkan hubungan yang kuat antara manusia, alam, dan spiritualitas dalam
kehidupan masyarakat adat.

Karakteristik hukum adat termasuk oralitas (penyampaian hukum melalui lisan),


fleksibilitas (kemampuan untuk beradaptasi dengan perubahan lingkungan dan sosial),
serta partisipasi komunal (pengambilan keputusan yang melibatkan seluruh komunitas).
Penerapan hukum adat biasanya dilakukan oleh pemimpin adat, seperti kepala suku,
tetua, atau lembaga adat yang diakui dalam masyarakat.

Hukum adat memiliki tujuan utama untuk mempertahankan dan melindungi


identitas budaya serta tradisi masyarakat adat. Tujuan ini mencakup pemeliharaan nilai-
nilai, norma, dan aturan yang diwariskan secara turun-temurun. Hukum adat juga
bertujuan untuk menjaga keseimbangan sosial dalam masyarakat adat, mengatur
hubungan antara anggota komunitas, serta menyelesaikan perselisihan dan konflik
dengan prinsip keadilan yang berlandaskan pada nilai-nilai adat.

13
Penting untuk dicatat bahwa dalam beberapa kasus, hukum adat dapat
berbenturan dengan hukum nasional atau positif yang diberlakukan oleh negara. Proses
pengakuan dan perlindungan hukum adat diatur oleh hukum nasional atau konstitusi
suatu negara dan dapat berbeda-beda di berbagai yurisdiksi.

Studi tentang hukum adat melibatkan pemahaman terhadap sistem hukum adat
dalam konteks sejarah, budaya, dan lingkungan masyarakat adat. Hal ini juga
melibatkan analisis mengenai bagaimana hukum adat berinteraksi dengan hukum
nasional atau positif, tantangan yang dihadapi dalam mempertahankan hukum adat
dalam perubahan sosial, dan upaya untuk menjaga dan mengakui keberadaan hukum
adat sebagai bagian dari kekayaan budaya suatu negara.
B. Aspek-aspek hukum adat
Aspek-aspek hukum adat mencakup berbagai elemen yang mencirikan sistem hukum
adat dalam suatu masyarakat. Berikut adalah beberapa aspek kunci yang terkait dengan
hukum adat:

1. Norma-Norma Hukum:
Norma-norma hukum adat adalah aturan atau peraturan yang mengatur perilaku dan
interaksi antara anggota masyarakat adat. Norma-norma ini dapat mencakup ketentuan
tentang kepemilikan tanah, pernikahan, waris, konflik, tata tertib sosial, dan sebagainya.
Norma-norma hukum adat biasanya berdasarkan tradisi, adat istiadat, dan nilai-nilai
yang dipegang oleh masyarakat adat.

2. Sumber Hukum:
Aspek lain dari hukum adat adalah sumber-sumber hukum adat. Sumber-sumber ini
dapat mencakup tradisi lisan, cerita rakyat, adat istiadat, hukum kebiasaan, dan praktik-
praktik yang diwariskan secara turun-temurun. Sumber-sumber hukum adat bervariasi
tergantung pada budaya dan masyarakat adat tertentu.

3. Penegakan Hukum:
Aspek penegakan hukum adat melibatkan struktur dan mekanisme yang digunakan
untuk menjalankan dan menegakkan hukum adat dalam masyarakat. Hal ini melibatkan

14
peran pemimpin adat, tetua, atau lembaga adat yang bertanggung jawab atas penerapan
hukum adat, penyelesaian perselisihan, dan penegakan keputusan hukum adat.

4. Penyelesaian Perselisihan:
Aspek penyelesaian perselisihan dalam hukum adat mencakup cara-cara tradisional
atau adat dalam menyelesaikan konflik dan perselisihan antara individu atau kelompok.
Metode penyelesaian perselisihan dalam hukum adat bisa meliputi musyawarah,
mediasi, arbitrase, upacara adat, dan proses adat lainnya yang bertujuan untuk mencapai
keadilan dan rekonsiliasi.

5. Partisipasi Komunal:
Aspek penting dari hukum adat adalah partisipasi komunal dalam pengambilan
keputusan dan penerapan hukum. Keputusan hukum adat sering kali melibatkan
keterlibatan seluruh komunitas atau kelompok adat dalam musyawarah atau konsensus
untuk mencapai keputusan yang memadai.

6. Nilai dan Etika:


Hukum adat juga mencerminkan nilai-nilai dan etika yang dipegang oleh masyarakat
adat. Nilai-nilai ini dapat termasuk rasa saling menghormati, kebersamaan, keadilan,
keharmonisan dengan alam, dan hubungan yang kuat dengan leluhur atau spiritualitas.
Nilai-nilai ini membentuk dasar hukum adat dan mengarah pada penegakan hukum yang
berlandaskan pada moralitas.

Aspek-aspek hukum adat ini dapat bervariasi dalam berbagai masyarakat adat di seluruh
dunia, tergantung pada tradisi, budaya, dan sistem sosial masing-masing.
C. Fungsi dan peran hukum adat dalam masyarakat
Hukum adat memiliki fungsi dan peran yang penting dalam masyarakat. Fungsi
dan peran tersebut bervariasi tergantung pada konteks budaya dan sosial masyarakat
yang menerapkan hukum adat. Berikut adalah beberapa fungsi dan peran umum hukum
adat dalam masyarakat:

1. Mempertahankan Identitas Budaya:


Hukum adat berperan dalam mempertahankan dan melindungi identitas budaya
suatu masyarakat. Hukum adat mencerminkan nilai-nilai, tradisi, dan kearifan lokal
15
yang menjadi ciri khas masyarakat tersebut. Dengan menerapkan hukum adat,
masyarakat dapat menjaga warisan budaya mereka dan mempertahankan keunikan
identitas mereka.

2. Regulasi Sosial:
Hukum adat berfungsi sebagai mekanisme regulasi sosial dalam masyarakat.
Aturan dan norma-norma hukum adat membantu mengatur perilaku dan interaksi
antarindividu, kelompok, dan lembaga dalam masyarakat adat. Ini membantu menjaga
keteraturan sosial, harmoni, dan kestabilan dalam masyarakat.

3. Penyelesaian Perselisihan:
Salah satu peran penting hukum adat adalah menyelesaikan perselisihan dan
konflik yang muncul di antara anggota masyarakat. Hukum adat menyediakan
mekanisme penyelesaian perselisihan yang berbasis pada tradisi, nilai-nilai budaya, dan
kearifan lokal. Ini dapat mencakup mediasi, musyawarah, atau upacara adat yang
bertujuan untuk mencapai keadilan dan rekonsiliasi.

4. Pemeliharaan Keseimbangan Sosial:


Hukum adat berperan dalam menjaga keseimbangan sosial dalam masyarakat.
Aturan-aturan hukum adat membantu mencegah kesenjangan sosial yang ekstrem,
penindasan, atau eksploitasi. Hukum adat juga dapat mengatur pembagian sumber daya,
kepemilikan tanah, dan keadilan distribusi dalam masyarakat adat.

5. Pengaturan Hubungan dengan Alam dan Lingkungan:


Hukum adat sering kali mencerminkan hubungan yang erat antara masyarakat
adat dengan alam dan lingkungan. Hukum adat dapat mengatur cara-cara berinteraksi
dengan alam, pengelolaan sumber daya alam, dan perlindungan lingkungan. Ini
membantu mempertahankan keberlanjutan ekologi dan menjaga harmoni dengan alam.

6. Menjaga Keberlanjutan Budaya:


Hukum adat berperan dalam menjaga keberlanjutan budaya masyarakat.
Praktik-praktik hukum adat yang dijalankan secara turun-temurun membantu
mengawetkan tradisi, kebiasaan, dan pengetahuan lokal. Ini memastikan bahwa warisan
budaya masyarakat adat dapat diteruskan kepada generasi mendatang.
16
Peran hukum adat dalam masyarakat dapat berbeda-beda tergantung pada konteks
dan kondisi masyarakat tersebut. Namun, secara umum, hukum adat berfungsi sebagai
landasan hukum dan etika yang memadukan nilai-nilai budaya dengan tata tertib sosial
dalam masyarakat adat.
2.3 Realitas Penghidupan
Realitas penghidupan mengacu pada kondisi aktual dan karakteristik kehidupan sehari-
hari masyarakat dalam suatu konteks tertentu. Ini mencakup berbagai aspek kehidupan,
termasuk ekonomi, sosial, politik, budaya, dan lingkungan yang memengaruhi cara individu
dan kelompok berinteraksi, memenuhi kebutuhan, dan menjalani kehidupan sehari-hari.

Dalam konteks realitas penghidupan, masyarakat menghadapi berbagai perubahan dan


tantangan yang memengaruhi cara mereka berperilaku, berpikir, dan berinteraksi. Realitas
penghidupan mencerminkan kondisi nyata dari dinamika sosial yang terjadi dalam
masyarakat.

Faktor-faktor seperti pertumbuhan populasi, urbanisasi, teknologi, perkembangan


ekonomi, kebijakan politik, perubahan nilai dan norma, serta tantangan lingkungan dapat
berkontribusi pada perubahan dalam realitas penghidupan masyarakat.

Studi tentang realitas penghidupan melibatkan pemahaman mendalam tentang kondisi


sosial, ekonomi, politik, budaya, dan lingkungan dalam masyarakat yang dianalisis. Hal ini
juga melibatkan penelitian tentang perubahan dalam pola hidup, dinamika kelompok sosial,
interaksi antarindividu, ketimpangan sosial, serta upaya adaptasi dan penyesuaian masyarakat
terhadap perubahan-perubahan tersebut.

Dalam konteks perubahan sosial, studi realitas penghidupan membantu untuk


mengidentifikasi tren dan perubahan signifikan yang terjadi dalam masyarakat serta
dampaknya terhadap kehidupan sehari-hari individu dan kelompok. Hal ini memberikan
wawasan tentang bagaimana masyarakat menghadapi tantangan dan kesempatan yang muncul
dari perubahan sosial, serta bagaimana dinamika sosial mempengaruhi pengambilan
keputusan, kesejahteraan, dan kualitas hidup masyarakat.

17
Studi tentang realitas penghidupan memainkan peran penting dalam pemahaman
mendalam tentang masyarakat dan memberikan dasar bagi kebijakan dan intervensi yang
bertujuan untuk meningkatkan kondisi kehidupan masyarakat serta menangani perubahan dan
tantangan sosial yang dihadapi.

2.4 Pengaruh Perubahan Sosial Terhadap Hukum Adat


A. Perubahan sosial dan tantangan yang dihadapi oleh hukum adat
Perubahan sosial membawa tantangan yang signifikan bagi hukum adat dalam
berbagai konteks. Berikut adalah beberapa tantangan umum yang dihadapi oleh hukum
adat akibat perubahan sosial:

1. Modernisasi dan Globalisasi:


Perubahan sosial yang disebabkan oleh modernisasi dan globalisasi dapat
menghadirkan tantangan bagi hukum adat. Pengaruh budaya, nilai-nilai, dan sistem
hukum dari luar dapat menggeser atau menggantikan praktik-praktik hukum adat yang
dianggap kuno atau tidak sesuai dengan tren modern. Masyarakat adat mungkin
menghadapi tekanan untuk mengadaptasi hukum adat mereka dengan norma-norma
dan tuntutan yang berasal dari luar.

2. Perubahan Struktur Sosial dan Nilai-nilai:


Perubahan sosial dapat mengubah struktur sosial dan nilai-nilai dalam
masyarakat, yang pada gilirannya dapat mempengaruhi penerapan hukum adat.
Pertumbuhan urbanisasi, individualisasi, perubahan peran gender, dan peningkatan
mobilitas sosial dapat mempengaruhi cara masyarakat melihat dan menerapkan hukum
adat. Nilai-nilai baru yang diadopsi oleh generasi muda atau sebagai hasil dari
pengaruh budaya luar dapat mengubah pandangan terhadap hukum adat.

3. Lemahnya Pengakuan dan Perlindungan Hukum Adat:


Perubahan sosial seringkali diikuti oleh lemahnya pengakuan dan
perlindungan hukum adat. Negara mungkin cenderung lebih mengakui dan
menerapkan hukum nasional atau positif, meninggalkan hukum adat sebagai sistem
hukum sekunder. Ini dapat mengakibatkan penurunan kepercayaan dan otoritas hukum
adat serta membatasi kemampuan masyarakat adat dalam menjalankan praktik dan
tradisi hukum adat mereka.
18
4. Konflik dengan Hukum Nasional:
Hukum adat sering kali berbenturan dengan hukum nasional atau positif yang
diterapkan oleh negara. Ketika ada konflik antara hukum adat dan hukum nasional,
masyarakat adat dapat menghadapi kesulitan dalam menjaga dan menerapkan hukum
adat mereka. Perselisihan hukum, pertentangan kepentingan, atau ketidakcocokan
dengan hukum nasional dapat menghambat penerapan hukum adat.

5. Modernisasi Ekonomi dan Perubahan Penggunaan Tanah:


Perubahan sosial ekonomi, termasuk pertumbuhan ekonomi, urbanisasi, dan
perubahan penggunaan tanah, dapat berdampak pada hukum adat terkait kepemilikan
tanah dan sumber daya alam. Alih fungsi lahan, perubahan hak kepemilikan, dan
peningkatan permintaan atas sumber daya dapat mengancam keberlanjutan praktik dan
kepercayaan hukum adat terkait dengan tanah dan sumber daya alam.

6. Pendidikan dan Pengaruh Generasi Muda:


Pendidikan dan pengaruh generasi muda juga dapat menjadi tantangan bagi
hukum adat. Generasi muda yang terpapar dengan pendidikan formal atau pengaruh
budaya luar mungkin memiliki pandangan yang berbeda terhadap hukum adat
dibandingkan generasi sebelumnya. Hal ini dapat menyebabkan pergeseran nilai-nilai
dan praktik yang diwariskan dalam hukum adat.

Tantangan-tantangan ini menggambarkan kompleksitas dan dinamika hubungan antara


hukum adat dan perubahan sosial. Masyarakat adat harus menghadapi tantangan ini sambil
mencari cara untuk menjaga keberlanjutan, pengakuan, dan adaptasi hukum adat dalam
konteks perubahan sosial yang terus berlangsung.

B. Pengaruh globalisasi, urbanisasi, dan modernisasi terhadap hukum adat


Pengaruh globalisasi, urbanisasi, dan modernisasi terhadap hukum adat dapat
berdampak signifikan terhadap sistem hukum adat dalam masyarakat. Berikut adalah
pengaruh umum dari ketiga fenomena tersebut terhadap hukum adat:

1. Globalisasi:

19
SGlobalisasi membawa pengaruh budaya, ekonomi, dan politik dari luar ke dalam
masyarakat. Pengaruh ini dapat menggeser atau menggantikan praktik-praktik hukum adat
yang dianggap kuno atau tidak sesuai dengan norma-norma global. Masyarakat yang terpapar
dengan budaya dan nilai-nilai dari luar dapat mengalami perubahan nilai-nilai dan tuntutan
yang lebih sesuai dengan pandangan dunia global. Globalisasi juga dapat mempengaruhi
kepemilikan tanah dan sumber daya alam, serta menghadirkan perubahan dalam pola ekonomi
dan sosial yang dapat mempengaruhi penerapan hukum adat.

2. Urbanisasi:
Urbanisasi mengacu pada pertumbuhan dan perpindahan penduduk dari daerah
pedesaan ke daerah perkotaan. Perubahan ini dapat berdampak pada praktik hukum adat dalam
beberapa cara. Ketika masyarakat adat bermigrasi ke perkotaan, mereka dapat terpapar dengan
sistem hukum nasional yang berbeda dan mungkin meninggalkan praktik hukum adat mereka.
Urbanisasi juga dapat mengubah struktur sosial, pola kepemilikan tanah, dan pola hubungan
antara masyarakat adat, yang pada gilirannya dapat mempengaruhi penerapan hukum adat.

3. Modernisasi:
Modernisasi melibatkan perubahan sosial yang berasal dari kemajuan teknologi,
industrialisasi, dan perubahan nilai-nilai. Modernisasi dapat membawa perubahan dalam pola
ekonomi, pola kerja, sistem pendidikan, dan tatanan sosial secara keseluruhan. Dalam konteks
ini, hukum adat mungkin menghadapi tekanan untuk mengadaptasi praktik-praktiknya agar
sesuai dengan norma-norma modern. Masyarakat adat dapat dihadapkan pada dilema antara
mempertahankan identitas budaya mereka melalui hukum adat atau mengadopsi aspek-aspek
hukum modern dalam upaya berintegrasi dengan masyarakat luas.

Pengaruh globalisasi, urbanisasi, dan modernisasi terhadap hukum adat dapat beragam
tergantung pada konteks sosial, budaya, dan politik yang berbeda. Dalam beberapa kasus,
pengaruh ini dapat memicu perubahan, penurunan kepercayaan, atau pengabaian terhadap
hukum adat. Namun, di tempat lain, masyarakat adat dapat berupaya untuk memadukan nilai-
nilai dan praktik hukum adat dengan aspek-aspek hukum modern dalam upaya menjaga
identitas budaya mereka sambil beradaptasi dengan perubahan sosial yang terjadi.

20
D. Studi kasus mengenai perubahan sosial dan pengaruhnya terhadap hukum adat
Studi kasus berikut memberikan contoh konkret tentang perubahan sosial dan
pengaruhnya terhadap hukum adat:

Studi Kasus: Masyarakat Adat di daerah Hutan Tropis

Latar Belakang:
Masyarakat adat yang tinggal di daerah hutan tropis telah mengikuti sistem hukum adat
mereka selama berabad-abad. Hukum adat mereka mencakup aturan tentang kepemilikan
tanah, pengelolaan sumber daya alam, dan tata tertib sosial. Namun, dengan meningkatnya
tekanan eksternal, seperti perubahan iklim, urbanisasi, dan eksploitasi sumber daya alam,
masyarakat adat ini menghadapi tantangan dalam menjaga dan menjalankan hukum adat
mereka.

Perubahan Sosial:
1. Eksploitasi Sumber Daya Alam:
Perkembangan industri dan permintaan global terhadap sumber daya alam telah
mengakibatkan perusakan hutan dan lahan tradisional masyarakat adat. Perubahan sosial ini
berdampak pada kepemilikan tanah dan hak atas sumber daya alam yang diatur oleh hukum
adat. Masyarakat adat harus berhadapan dengan konflik antara hak-hak tradisional mereka dan
tuntutan ekonomi yang mendorong eksploitasi sumber daya.

2. Urbanisasi dan Perubahan Gaya Hidup:


Urbanisasi dan migrasi ke kota menyebabkan perubahan gaya hidup dan nilai-nilai
masyarakat adat. Generasi muda yang terpapar dengan gaya hidup perkotaan dan pendidikan
formal mungkin kehilangan minat dalam mempertahankan praktik-praktik hukum adat.
Perubahan ini berdampak pada penurunan pengetahuan dan pemahaman tentang hukum adat
di kalangan masyarakat adat.

Pengaruh Terhadap Hukum Adat:


1. Penurunan Pengakuan Hukum Adat:
Dalam beberapa kasus, negara tidak mengakui dan melindungi hukum adat sebagai
sistem hukum yang sah. Hukum nasional cenderung menggantikan atau mengabaikan hukum

21
adat. Pengabaian ini dapat mengurangi otoritas dan kekuatan hukum adat dalam
mempertahankan hak-hak tradisional masyarakat adat.

2. Penyesuaian dan Integrasi Hukum Adat:


Beberapa masyarakat adat berusaha menyesuaikan dan mengintegrasikan hukum adat
mereka dengan hukum nasional atau positif. Mereka mengadopsi strategi untuk menegakkan
hak-hak tradisional mereka dalam kerangka hukum yang lebih luas. Ini melibatkan advokasi
hukum, kolaborasi dengan pihak berwenang, dan pembentukan lembaga hukum adat yang
diakui secara resmi.

3. Rekonsiliasi Nilai-nilai Tradisional dengan Nilai Modern:


Masyarakat adat harus menghadapi dilema dalam mengintegrasikan nilai-nilai
tradisional mereka dengan nilai-nilai modern yang diperkenalkan oleh perubahan sosial.
Mereka perlu menemukan keseimbangan antara menjaga identitas budaya mereka dan
beradaptasi dengan tuntutan sosial dan ekonomi yang berkembang.

Tantangan yang Dihadapi:


1. Pengabaian Hukum Adat:
Tantangan utama adalah pengabaian hukum adat oleh pihak berwenang dan kurangnya
perlindungan terhadap hak-hak tradisional masyarakat adat. Hal ini dapat mengakibatkan
konflik lahan, penurunan akses terhadap sumber daya alam, dan marginalisasi masyarakat
adat.

2. Pembangunan Ekonomi dan Perubahan Lingkungan:


Pembangunan ekonomi dan perubahan lingkungan menyebabkan peningkatan tekanan
terhadap sumber daya alam di wilayah masyarakat adat. Perubahan ini dapat mengancam
keberlanjutan praktik dan tradisi hukum adat terkait dengan tanah dan sumber daya alam.

3. Generasi Muda dan Pendidikan Formal:


Generasi muda yang terpapar dengan pendidikan formal dan pengaruh budaya luar mungkin
mengalami penurunan minat dan pengetahuan tentang hukum adat. Pendidikan formal yang
tidak mempertimbangkan nilai-nilai dan praktik hukum adat dapat menyebabkan pergeseran
nilai-nilai dan praktik dalam masyarakat adat.

22
Studi kasus ini menunjukkan bagaimana perubahan sosial, seperti eksploitasi sumber daya
alam, urbanisasi, dan perubahan nilai-nilai, mempengaruhi hukum adat dalam masyarakat
adat. Masyarakat adat perlu menghadapi tantangan dalam mempertahankan, mengakui, dan
melindungi hukum adat mereka dalam menghadapi tekanan eksternal yang berkaitan dengan
perubahan sosial.

2.4 Pengaruh Perubahan Sosial Ekonomi Terhadap Hukum Islam


A. Perubahan sosial ekonomi dan transformasi dalam praktik ekonomi
Perubahan sosial ekonomi mengacu pada perubahan dalam struktur sosial, kegiatan
ekonomi, dan pola-pola produksi, distribusi, dan konsumsi dalam masyarakat.
Transformasi dalam praktik ekonomi terjadi ketika ada pergeseran signifikan dalam
cara masyarakat menghasilkan, mengelola, dan menggunakan sumber daya ekonomi.
Berikut adalah beberapa contoh perubahan sosial ekonomi dan transformasi dalam
praktik ekonomi:

1. Pertumbuhan Ekonomi dan Industrialisasi:


Pertumbuhan ekonomi dan industrialisasi adalah contoh perubahan sosial ekonomi
yang signifikan. Hal ini melibatkan peralihan dari ekonomi agraris ke ekonomi yang
lebih terindustrialisasi dan berbasis pada produksi massal. Praktik-praktik ekonomi
tradisional, seperti pertanian subsisten dan kerajinan tangan, dapat digantikan oleh
industri dan produksi komoditas yang lebih efisien secara skala besar.

2. Urbanisasi dan Pekerjaan Formal:


Urbanisasi menyebabkan perpindahan penduduk dari pedesaan ke perkotaan.
Perubahan ini dapat berdampak pada praktik ekonomi masyarakat, dengan
meningkatnya ketergantungan pada pekerjaan formal di sektor industri dan jasa.
Masyarakat yang dulunya mengandalkan mata pencaharian tradisional, seperti
pertanian atau kerajinan, mungkin beralih menjadi pekerja dalam industri modern atau
sektor jasa.

3. Revolusi Teknologi dan Digitalisasi:


Revolusi teknologi dan digitalisasi telah mengubah cara masyarakat melakukan
bisnis dan berinteraksi secara ekonomi. Penggunaan teknologi informasi dan
komunikasi, internet, dan platform digital telah mengubah praktik perdagangan,
23
pemasaran, dan pengelolaan bisnis. Misalnya, e-commerce dan platform online telah
mengubah cara orang membeli dan menjual barang dan jasa, serta memperluas
jangkauan pasar.

4. Pergeseran ke Ekonomi Berbasis Pengetahuan:


Perubahan sosial ekonomi telah melahirkan munculnya ekonomi berbasis
pengetahuan, di mana pengetahuan, inovasi, dan kreativitas menjadi aset ekonomi
utama. Praktik-praktik ekonomi yang lebih terfokus pada sektor jasa, teknologi, riset,
dan pengembangan produk dan layanan baru menjadi semakin penting dalam
menghadapi perubahan ekonomi global.

5. Perubahan Pola Konsumsi:


Perubahan sosial ekonomi juga dapat mempengaruhi pola konsumsi masyarakat.
Ketika pendapatan meningkat dan akses ke pasar yang lebih luas berkembang, pola
konsumsi dapat berubah dari kebutuhan dasar menjadi lebih beragam dan berorientasi
pada barang-barang konsumsi yang lebih modern dan bervariasi. Hal ini dapat
mempengaruhi praktik ekonomi lokal dan industri tradisional.

6. Ekonomi Berkelanjutan dan Hijau:


Kesadaran akan lingkungan dan keberlanjutan telah menghasilkan perubahan dalam
praktik ekonomi. Masyarakat semakin beralih ke praktik ekonomi yang lebih
berkelanjutan dan ramah lingkungan, seperti energi terbarukan, pengelolaan limbah
yang lebih baik, dan praktik produksi yang rendah karbon. Ini mencerminkan
transformasi dalam cara masyarakat menggunakan sumber daya dan menjaga
keseimbangan antara pertumbuhan ekonomi dan keberlanjutan lingkungan.

Perubahan sosial ekonomi dan transformasi dalam praktik ekonomi dapat membawa tantangan
dan peluang bagi masyarakat. Dalam menghadapi perubahan ini, penting untuk
mempertimbangkan dampaknya terhadap keberlanjutan sosial, ekonomi, dan lingkungan,
serta perlindungan hak-hak masyarakat dan kelompok yang rentan dalam masyarakat.

B. Dampak globalisasi, teknologi, dan perkembangan industri terhadap hukum Islam


Globalisasi, teknologi, dan perkembangan industri memiliki dampak yang signifikan
terhadap hukum Islam. Berikut adalah beberapa dampaknya:
24
1. Perluasan Akses Informasi:
Globalisasi dan teknologi informasi telah mengubah cara orang mengakses dan berbagi
informasi tentang hukum Islam. Melalui internet dan media sosial, individu dapat dengan
mudah mengakses sumber-sumber hukum Islam, fatwa, diskusi, dan opini dari berbagai
negara dan ulama. Hal ini memungkinkan penyebaran yang lebih cepat dan luas tentang
pengetahuan hukum Islam dan memperluas wawasan umat Muslim terkait dengan berbagai
isu hukum.

2. Interaksi Budaya dan Hukum Islam:


Globalisasi membawa interaksi antara budaya dan agama yang berbeda, termasuk
dalam konteks hukum Islam. Kontak dengan budaya dan sistem hukum dari luar dapat
mempengaruhi pemahaman dan praktik hukum Islam dalam masyarakat. Interaksi ini dapat
memunculkan tantangan dalam menjaga integritas hukum Islam dan mempertahankan
identitas budaya dalam menghadapi pengaruh luar.

3. Pergeseran Nilai dan Tantangan Interpretasi:


Globalisasi dan perkembangan industri dapat memunculkan pergantian nilai-nilai dan
tantangan interpretasi hukum Islam. Nilai-nilai modern yang muncul dari globalisasi, seperti
individualisme, hak asasi manusia, kesetaraan gender, dan kebebasan beragama, dapat
bertentangan dengan beberapa prinsip atau aturan dalam hukum Islam. Hal ini memicu
perdebatan dan perubahan dalam interpretasi hukum Islam, dengan upaya untuk mengadopsi
nilai-nilai baru atau menyesuaikan nilai-nilai lama dengan konteks modern.

4. Ekonomi dan Keuangan Islam:


Globalisasi dan perkembangan industri juga telah mempengaruhi sektor ekonomi dan
keuangan Islam. Munculnya lembaga keuangan syariah dan produk-produk keuangan Islam
adalah contoh bagaimana perkembangan ekonomi dan globalisasi telah membentuk praktik
ekonomi dalam kerangka hukum Islam. Hal ini mencakup praktik perbankan syariah, investasi
berdasarkan prinsip-prinsip Islam, dan pengembangan pasar keuangan syariah global.

5. Tantangan Kontroversial:
Globalisasi dan teknologi telah memunculkan isu-isu kontroversial yang berkaitan
dengan hukum Islam. Misalnya, isu penggunaan teknologi reproduksi, bioetika, kebebasan
25
beragama, dan pernikahan sejenis menjadi subjek perdebatan dan tantangan hukum Islam.
Tantangan ini menguji kekonsistenan dan relevansi hukum Islam dalam menghadapi dinamika
sosial dan perkembangan teknologi.

Penting untuk mencatat bahwa dampak-dampak ini dapat bervariasi tergantung pada konteks
sosial, budaya, dan politik suatu masyarakat. Pemerintah, ulama, dan masyarakat muslim
secara luas berperan dalam merespons dampak-dampak ini dan menentukan bagaimana
hukum Islam berkembang dan diinterpretasikan dalam konteks globalisasi, teknologi, dan
perkembangan industri.
C.Contoh-contoh kasus pengaruh perubahan sosial ekonomi terhadap hukum Islam

Berikut adalah beberapa contoh kasus yang menggambarkan pengaruh perubahan sosial
ekonomi terhadap hukum Islam:

1. Perdagangan dan Keuangan Global:

Dalam era globalisasi dan perkembangan perdagangan internasional, munculnya


praktik-praktik ekonomi baru seperti perbankan syariah, sukuk (obligasi syariah), dan asuransi
syariah menjadi contoh pengaruh perubahan sosial ekonomi terhadap hukum Islam. Dalam
menghadapi kompleksitas dan kebutuhan pasar global, masyarakat muslim telah
mengembangkan instrumen keuangan yang sesuai dengan prinsip-prinsip hukum Islam.

2. Transformasi Industri dan Ketenagakerjaan:

Perkembangan industri dan perubahan pola kerja dapat mempengaruhi pelaksanaan


hukum Islam terkait dengan ketenagakerjaan. Misalnya, munculnya industri manufaktur
modern yang menggunakan mesin dan teknologi canggih dapat memunculkan isu baru terkait
dengan hak-hak pekerja, tingkat upah, dan perlindungan sosial. Hukum Islam perlu
beradaptasi untuk menghadapi tantangan baru ini dan memastikan keadilan dan kesejahteraan
dalam dunia kerja.

3. Urbanisasi dan Pemukiman Perkotaan:

Urbanisasi dan pemukiman perkotaan dapat mempengaruhi penerapan hukum Islam


terkait dengan tata ruang, kepemilikan tanah, dan perencanaan perkotaan. Perubahan sosial
ekonomi yang terjadi dalam konteks perkotaan sering kali menghadirkan tantangan dalam
menjaga prinsip-prinsip hukum Islam terkait dengan pemilikan tanah, keadilan distribusi, dan
pengelolaan lingkungan.

26
4. Perubahan Pola Konsumsi:

Perubahan sosial ekonomi juga dapat mempengaruhi pola konsumsi masyarakat muslim
dan menimbulkan pertanyaan tentang kehalalan atau keharaman produk dan praktik tertentu.
Misalnya, perubahan dalam pola konsumsi makanan dan minuman, seperti munculnya industri
makanan halal dan minuman beralkohol, memunculkan pertanyaan tentang kesesuaian dengan
prinsip-prinsip hukum Islam.

5. Teknologi dan Komunikasi Digital:

Perkembangan teknologi dan komunikasi digital telah membawa dampak signifikan


pada praktik ekonomi umat Muslim. Munculnya perdagangan elektronik (e-commerce),
platform digital, dan pembayaran online memicu perubahan dalam metode transaksi dan
komunikasi dalam dunia bisnis. Masyarakat Muslim perlu menghadapi isu-isu seperti
keabsahan transaksi online, perlindungan konsumen, dan ketentuan hukum dalam konteks
teknologi digital.

Dalam setiap kasus, hukum Islam perlu menghadapi tantangan dan menyesuaikan diri
dengan perubahan sosial ekonomi yang terjadi. Hal ini mencakup interpretasi hukum yang
relevan dengan konteks zaman, pengembangan instrumen keuangan yang sesuai,
perlindungan hak-hak pekerja, pengaturan tata ruang dan pemukiman perkotaan yang adil,
serta penyesuaian terhadap perubahan dalam pola konsumsi dan kemajuan teknologi.

27
BAB III
Analisis Perbandingan dan Kesimpulan

3.1 Perbandingan pengaruh perubahan sosial terhadap hukum adat dan hukum Islam

Perbandingan pengaruh perubahan sosial terhadap hukum adat dan hukum Islam dapat
diuraikan sebagai berikut:

1. Hukum Adat:
Perubahan sosial dapat memiliki dampak yang signifikan terhadap hukum adat.
Berikut adalah beberapa perbedaan pengaruh perubahan sosial terhadap hukum adat
dibandingkan dengan hukum Islam:

- Fleksibilitas: Hukum adat cenderung lebih fleksibel dan mudah beradaptasi dengan
perubahan sosial. Karena sifatnya yang berakar pada tradisi dan praktik lokal, hukum adat
dapat berubah seiring perubahan kebutuhan dan tuntutan masyarakat. Praktik-praktik hukum
adat dapat beradaptasi dengan cepat dengan perkembangan sosial dan ekonomi di lingkungan
setempat.

- Pengaruh Budaya Lokal: Hukum adat sangat terkait dengan budaya dan identitas
lokal. Perubahan sosial yang terjadi dalam masyarakat dapat mempengaruhi norma, nilai, dan
praktik yang membentuk hukum adat. Dalam beberapa kasus, perubahan sosial dapat
mengikis keberlanjutan hukum adat karena pengaruh budaya yang kuat dari luar.

- Ketergantungan pada Konteks Lokal: Hukum adat umumnya sangat tergantung pada
konteks lokal dan situasi spesifik masyarakat. Perubahan sosial yang terjadi di luar konteks
lokal dapat memiliki dampak terbatas pada hukum adat, kecuali jika ada interaksi langsung
antara masyarakat adat dengan pengaruh eksternal.

2. Hukum Islam:
Perubahan sosial juga dapat mempengaruhi hukum Islam, meskipun dengan
karakteristik yang berbeda. Berikut adalah perbedaan pengaruh perubahan sosial terhadap
hukum Islam dibandingkan dengan hukum adat:

- Stabilitas Hukum: Hukum Islam memiliki sumber hukum yang baku dan kuat, seperti
Al-Quran, Hadis, Ijma (konsensus), dan Qiyas (analisis analogi). Karena keterikatannya pada
sumber-sumber ini, hukum Islam memiliki stabilitas yang relatif tinggi dan cenderung kurang
fleksibel terhadap perubahan sosial.

- Interpretasi dan Ijtihad: Dalam hukum Islam, terdapat ruang bagi interpretasi dan
penafsiran untuk menghadapi perubahan sosial. Melalui proses ijtihad, ulama dapat mencari

28
solusi yang sesuai dengan kebutuhan dan konteks zaman. Namun, interpretasi ini harus tetap
konsisten dengan prinsip-prinsip hukum Islam yang mendasar.

- Pengaruh Global: Perubahan sosial terkait dengan globalisasi, modernisasi, dan


teknologi dapat mempengaruhi cara masyarakat Muslim memahami dan menerapkan hukum
Islam. Pengaruh budaya global dan nilai-nilai modern dapat mempengaruhi interpretasi dan
implementasi hukum Islam dalam konteks sosial dan ekonomi yang berubah.

Kesimpulannya, perubahan sosial memiliki pengaruh yang berbeda terhadap hukum


adat dan hukum Islam. Hukum adat lebih fleksibel dan tergantung pada konteks lokal,
sementara hukum Islam memiliki dasar hukum yang baku dan stabil dengan ruang interpretasi.
Dalam kedua kasus, perubahan sosial dapat memicu perubahan dan adaptasi dalam
implementasi hukum, baik melalui perubahan praktik hukum adat atau melalui ijtihad dalam
hukum Islam.

3.2 Evaluasi dampak positif dan negative

Evaluasi dampak positif dan negatif perubahan sosial terhadap hukum adat dan hukum
Islam dapat disajikan sebagai berikut:

 Dampak Positif:

1. Perubahan hukum yang relevan: Perubahan sosial dapat mendorong perubahan dalam
hukum adat dan hukum Islam agar tetap relevan dengan konteks sosial, ekonomi, dan budaya
yang berkembang. Hal ini memungkinkan adaptasi dan pembaruan hukum untuk menjawab
tantangan dan kebutuhan baru dalam masyarakat.

2. Penyebaran pengetahuan dan pemahaman: Globalisasi dan teknologi informasi telah


meningkatkan akses terhadap pengetahuan dan pemahaman tentang hukum adat dan hukum
Islam. Masyarakat dapat memperoleh pemahaman yang lebih luas dan mendalam tentang
prinsip-prinsip dan aplikasi hukum, mempromosikan kesadaran hukum yang lebih baik dan
partisipasi aktif dalam melaksanakan hukum.

3. Kesetaraan dan keadilan: Perubahan sosial dapat mendorong penguatan nilai-nilai


kesetaraan dan keadilan dalam hukum adat dan hukum Islam. Dalam beberapa kasus,
perubahan sosial dapat menghilangkan diskriminasi gender atau kasta, serta mempromosikan
perlindungan hak asasi manusia dalam hukum adat dan hukum Islam.

4. Inovasi dalam praktik ekonomi: Perubahan sosial ekonomi, seperti teknologi dan
perkembangan industri, dapat menghasilkan inovasi dalam praktik ekonomi yang sesuai
dengan prinsip-prinsip hukum Islam, seperti perbankan syariah dan investasi berbasis etika.
Hal ini memperluas pilihan ekonomi masyarakat dan meningkatkan kesejahteraan ekonomi.

29
 Dampak Negatif:

1. Penghilangan identitas budaya: Perubahan sosial dapat mengancam integritas dan


keberlanjutan hukum adat yang merupakan warisan budaya. Pengaruh luar yang kuat dapat
menyebabkan pergeseran atau penurunan praktik hukum adat, mengakibatkan hilangnya
identitas budaya dan pengetahuan tradisional yang berharga.

2. Konflik antara hukum adat dan hukum positif: Perubahan sosial dapat memunculkan
konflik antara hukum adat dan hukum positif, terutama di dalam konteks hukum Islam.
Ketidaksesuaian antara nilai-nilai hukum adat dan nilai-nilai yang diakui secara nasional dapat
menyebabkan ketidakharmonisan dan ketegangan hukum.

3. Ketidakpastian hukum: Perubahan sosial yang cepat dan kompleks dapat menciptakan
ketidakpastian hukum, terutama dalam hal interpretasi dan aplikasi hukum adat dan hukum
Islam. Ketidakpastian ini dapat mengganggu kepastian hukum dan memberikan tantangan
dalam penerapan yang konsisten dan adil.

4. Potensi penyalahgunaan: Perubahan sosial dapat menciptakan celah untuk penyalahgunaan


hukum adat dan hukum Islam. Keberagaman dan kompleksitas masyarakat dapat
dimanfaatkan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab untuk memanipulasi hukum
atau merusak prinsip-prinsip yang mendasarinya.

Penting untuk dicatat bahwa dampak positif dan negatif perubahan sosial terhadap hukum adat
dan hukum Islam dapat bervariasi tergantung pada konteks sosial, budaya, dan politik suatu
masyarakat. Evaluasi harus mempertimbangkan konteks tersebut dan mencari keseimbangan
yang tepat antara perubahan dan pemertahanan nilai-nilai dan tradisi yang penting bagi
masyarakat.

3.3 Kesimpulan

Perubahan sosial memiliki dampak yang kompleks pada hukum adat dan hukum Islam.
Beberapa dampak positif meliputi relevansi hukum, penyebaran pengetahuan, kesetaraan, dan
inovasi ekonomi. Namun, ada juga dampak negatif seperti penghilangan identitas budaya,
konflik hukum, ketidakpastian, dan potensi penyalahgunaan. Penting untuk mencari
keseimbangan yang tepat dalam menghadapi perubahan sosial, dengan mempertahankan nilai-
nilai budaya dan tradisi yang penting sambil mengakomodasi kebutuhan dan tantangan baru
yang muncul.

3.4 Saran

Dalam menghadapi perubahan sosial, penting untuk menjaga keseimbangan antara


mempertahankan nilai-nilai budaya dan tradisi yang penting serta mengakomodasi kebutuhan
dan tantangan baru. Perlunya adaptasi, inovasi, dan kesadaran hukum dapat membantu
menjaga relevansi dan keberlanjutan hukum adat dan hukum Islam dalam menghadapi
perubahan yang terus berkembang di masyarakat.

30
DAFTAR PUSTAKA

A. Ridoillah. "Desain dan Implementasi Sistem Monitoring Parameter Lingkungan Berbasis


Mikrokontroler ESP32." Sipora Polije Repository.

31

Anda mungkin juga menyukai