Makalah Hukum Adat
Makalah Hukum Adat
Disusun oleh :
Dosen pengampu
FAKULTAS SYARIAH
2023
1
DAFTAR ISI
2
DAFTAR GAMBAR
3
BAB I
PENDAHULUAN
Perubahan sosial memainkan peran penting dalam mengubah dinamika dan penerapan
hukum adat. Ketika masyarakat mengalami perubahan dalam struktur sosial, nilai-nilai, dan
praktik-praktik, hukum adat juga mengalami perubahan. Tantangan yang dihadapi oleh hukum
adat termasuk konflik dengan hukum nasional atau positif, pergeseran nilai-nilai masyarakat,
dan pengaruh dari tren global yang masuk ke dalam komunitas adat. Pengaruh perubahan sosial
ini dapat menyebabkan perubahan dalam sistem hukum adat dan bahkan penurunan
penggunaan hukum adat dalam penyelesaian perselisihan.
4
Perubahan sosial ekonomi juga mempengaruhi penerapan hukum Islam. Hukum Islam,
atau syariah, mencakup panduan dan aturan dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk
ekonomi. Perubahan dalam struktur ekonomi, seperti perkembangan industri, teknologi, dan
globalisasi, memiliki dampak yang signifikan pada hukum Islam. Perubahan ini dapat
mencakup perubahan dalam praktik bisnis, sistem keuangan, perdagangan internasional, dan
redistribusi kekayaan. Beberapa negara telah menghadapi tantangan dalam menyesuaikan
institusi hukum Islam dengan perubahan sosial ekonomi tersebut.
1.2 Tujuan
Tujuan dalam penulisan makalah mengenai hukum adat dan perubahan sosial, realitas
penghidupan, serta pengaruh perubahan sosial terhadap hukum adat dan hukum Islam adalah
sebagai berikut:
Tujuan-tujuan ini membantu untuk memperoleh pemahaman yang lebih baik tentang
hubungan antara hukum adat dan perubahan sosial, serta dampaknya pada realitas
penghidupan masyarakat serta penerapan hukum adat dan hukum Islam.
1.3 Rumusan Masalah
Berikut adalah rumusan masalah untuk makalah mengenai hukum adat dan
perubahan sosial, realitas penghidupan, serta pengaruh perubahan sosial terhadap
hukum adat dan hukum Islam:
6
1.4 Batasan Masalah
Berikut adalah batasan masalah untuk makalah mengenai hukum adat dan perubahan
sosial, realitas penghidupan, serta pengaruh perubahan sosial terhadap hukum adat dan hukum
Islam:
4. Batasan masalah untuk Pengaruh Perubahan Sosial Ekonomi terhadap Hukum Islam:
- Menjelaskan pengaruh perubahan sosial ekonomi pada penerapan hukum Islam dalam
konteks ekonomi, bisnis, dan sistem keuangan.
- Menganalisis respons dan penyesuaian institusi hukum Islam terhadap perubahan sosial
ekonomi.
7
- Tidak membahas secara mendalam aspek-aspek hukum Islam di luar konteks ekonomi.
8
BAB II
DASAR TEORi
Perubahan sosial dapat terjadi karena berbagai alasan, seperti faktor internal dalam
masyarakat itu sendiri, seperti inovasi dan perubahan demografi, atau faktor eksternal, seperti
globalisasi dan kontak dengan budaya lain. Perubahan sosial dapat bersifat progresif, di mana
masyarakat bergerak menuju perkembangan yang lebih maju dan inklusif, atau bersifat
regresif, di mana masyarakat mengalami kemunduran atau perubahan yang merugikan.
Perubahan sosial memiliki konsekuensi yang beragam bagi masyarakat. Ini dapat
menciptakan peluang baru, perubahan nilai dan norma, konflik sosial, atau ketidakseimbangan
dalam kehidupan masyarakat. Selain itu, perubahan sosial dapat menciptakan ketidakpastian
dan kebingungan, serta perubahan dalam struktur kekuasaan dan distribusi sumber daya.
1. Faktor Demografis:
Perubahan dalam jumlah, komposisi, dan distribusi penduduk dapat mempengaruhi
perubahan sosial. Pertumbuhan populasi, urbanisasi, migrasi, dan perubahan dalam struktur
usia penduduk dapat membawa perubahan dalam pola interaksi sosial, nilai-nilai, dan
permintaan terhadap sumber daya.
2. Faktor Ekonomi:
Perubahan dalam ekonomi, termasuk pertumbuhan ekonomi, industrialisasi,
kemiskinan, kesenjangan ekonomi, dan perubahan dalam pola produksi dan konsumsi, dapat
mempengaruhi struktur sosial, mobilitas sosial, dan pembagian sumber daya dalam
masyarakat.
3. Faktor Teknologi:
Kemajuan teknologi dan inovasi dapat mengubah cara masyarakat berkomunikasi,
bekerja, dan berinteraksi. Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi, otomatisasi,
robotika, dan kecerdasan buatan dapat mempengaruhi struktur pekerjaan, komunikasi
interpersonal, dan pola kehidupan sehari-hari.
4. Faktor Budaya:
Perubahan dalam nilai-nilai, norma, kepercayaan, dan praktik budaya dapat
mempengaruhi perubahan sosial. Globalisasi, migrasi, modernisasi, perubahan tren mode, dan
pengaruh media massa dapat membawa perubahan dalam identitas budaya, pola interaksi
sosial, dan adopsi nilai-nilai baru.
5. Faktor Politik:
10
Perubahan dalam sistem politik, kebijakan publik, gerakan sosial, perubahan
kekuasaan, dan perubahan dalam struktur pemerintahan dapat mempengaruhi perubahan
sosial. Kebijakan sosial, legislasi, perubahan rezim politik, dan konflik politik dapat
membawa perubahan dalam distribusi kekuasaan, partisipasi politik, dan struktur sosial.
6. Faktor Lingkungan:
Perubahan dalam kondisi lingkungan fisik, seperti perubahan iklim, kerusakan
lingkungan, ketersediaan sumber daya alam, dan bencana alam, dapat mempengaruhi
perubahan sosial. Hal ini dapat mempengaruhi mata pencaharian, pola permukiman, dan
interaksi manusia dengan lingkungan.
Penting untuk dicatat bahwa faktor-faktor ini saling terkait dan dapat memiliki dampak
yang kompleks dalam perubahan sosial. Faktor-faktor tersebut juga berbeda dalam setiap
konteks sosial dan dapat saling mempengaruhi satu sama lain secara dinamis. Studi tentang
perubahan sosial melibatkan analisis terhadap bagaimana faktor-faktor ini berinteraksi dan
saling mempengaruhi dalam membentuk perubahan sosial yang terjadi dalam masyarakat.
3. Perubahan Ekonomi:
Perubahan sosial dapat mempengaruhi kondisi ekonomi masyarakat. Pertumbuhan ekonomi,
industrialisasi, globalisasi, dan perubahan dalam pola produksi dan konsumsi dapat
memengaruhi lapangan kerja, kesempatan ekonomi, kesenjangan pendapatan, dan struktur
ekonomi secara keseluruhan. Implikasinya bisa berupa kesempatan ekonomi baru, perubahan
dalam mata pencaharian, dan pergeseran dalam sektor ekonomi.
4. Perubahan Politik:
Perubahan sosial juga dapat berdampak pada tata kehidupan politik masyarakat. Perubahan
politik, seperti perubahan rezim, gerakan sosial, dan partisipasi politik yang lebih luas, dapat
terjadi sebagai hasil dari perubahan sosial. Implikasinya bisa berupa perubahan dalam
kekuasaan politik, peningkatan partisipasi politik, dan perubahan dalam sistem pemerintahan.
5. Perubahan Budaya:
Perubahan sosial dapat mempengaruhi aspek budaya dalam masyarakat. Pengaruh
globalisasi, migrasi, teknologi informasi, dan perubahan nilai-nilai sosial dapat membawa
perubahan dalam identitas budaya, praktik budaya, dan tradisi masyarakat. Implikasinya bisa
berupa adopsi budaya baru, perubahan dalam ekspresi seni, dan penyesuaian dalam praktik
sosial dan budaya.
6. Perubahan Lingkungan:
Perubahan sosial juga dapat berdampak pada lingkungan. Perubahan dalam pola
permukiman, pola konsumsi, dan penggunaan sumber daya dapat memengaruhi lingkungan
fisik dan alam. Implikasinya bisa berupa degradasi lingkungan, perubahan iklim, dan dampak
negatif terhadap keberlanjutan lingkungan.
12
Implikasi perubahan sosial terhadap masyarakat sangat kompleks dan dapat berbeda dalam
setiap konteks sosial. Studi tentang perubahan sosial melibatkan pemahaman terhadap
dampak-dampak ini dan bagaimana masyarakat beradaptasi dan merespons perubahan
tersebut.
Hukum adat biasanya berbeda dari sistem hukum nasional atau positif yang
diterapkan oleh negara. Sistem hukum adat berfokus pada tradisi, norma-norma budaya,
dan nilai-nilai lokal yang memengaruhi kehidupan masyarakat adat. Hukum adat juga
mencerminkan hubungan yang kuat antara manusia, alam, dan spiritualitas dalam
kehidupan masyarakat adat.
13
Penting untuk dicatat bahwa dalam beberapa kasus, hukum adat dapat
berbenturan dengan hukum nasional atau positif yang diberlakukan oleh negara. Proses
pengakuan dan perlindungan hukum adat diatur oleh hukum nasional atau konstitusi
suatu negara dan dapat berbeda-beda di berbagai yurisdiksi.
Studi tentang hukum adat melibatkan pemahaman terhadap sistem hukum adat
dalam konteks sejarah, budaya, dan lingkungan masyarakat adat. Hal ini juga
melibatkan analisis mengenai bagaimana hukum adat berinteraksi dengan hukum
nasional atau positif, tantangan yang dihadapi dalam mempertahankan hukum adat
dalam perubahan sosial, dan upaya untuk menjaga dan mengakui keberadaan hukum
adat sebagai bagian dari kekayaan budaya suatu negara.
B. Aspek-aspek hukum adat
Aspek-aspek hukum adat mencakup berbagai elemen yang mencirikan sistem hukum
adat dalam suatu masyarakat. Berikut adalah beberapa aspek kunci yang terkait dengan
hukum adat:
1. Norma-Norma Hukum:
Norma-norma hukum adat adalah aturan atau peraturan yang mengatur perilaku dan
interaksi antara anggota masyarakat adat. Norma-norma ini dapat mencakup ketentuan
tentang kepemilikan tanah, pernikahan, waris, konflik, tata tertib sosial, dan sebagainya.
Norma-norma hukum adat biasanya berdasarkan tradisi, adat istiadat, dan nilai-nilai
yang dipegang oleh masyarakat adat.
2. Sumber Hukum:
Aspek lain dari hukum adat adalah sumber-sumber hukum adat. Sumber-sumber ini
dapat mencakup tradisi lisan, cerita rakyat, adat istiadat, hukum kebiasaan, dan praktik-
praktik yang diwariskan secara turun-temurun. Sumber-sumber hukum adat bervariasi
tergantung pada budaya dan masyarakat adat tertentu.
3. Penegakan Hukum:
Aspek penegakan hukum adat melibatkan struktur dan mekanisme yang digunakan
untuk menjalankan dan menegakkan hukum adat dalam masyarakat. Hal ini melibatkan
14
peran pemimpin adat, tetua, atau lembaga adat yang bertanggung jawab atas penerapan
hukum adat, penyelesaian perselisihan, dan penegakan keputusan hukum adat.
4. Penyelesaian Perselisihan:
Aspek penyelesaian perselisihan dalam hukum adat mencakup cara-cara tradisional
atau adat dalam menyelesaikan konflik dan perselisihan antara individu atau kelompok.
Metode penyelesaian perselisihan dalam hukum adat bisa meliputi musyawarah,
mediasi, arbitrase, upacara adat, dan proses adat lainnya yang bertujuan untuk mencapai
keadilan dan rekonsiliasi.
5. Partisipasi Komunal:
Aspek penting dari hukum adat adalah partisipasi komunal dalam pengambilan
keputusan dan penerapan hukum. Keputusan hukum adat sering kali melibatkan
keterlibatan seluruh komunitas atau kelompok adat dalam musyawarah atau konsensus
untuk mencapai keputusan yang memadai.
Aspek-aspek hukum adat ini dapat bervariasi dalam berbagai masyarakat adat di seluruh
dunia, tergantung pada tradisi, budaya, dan sistem sosial masing-masing.
C. Fungsi dan peran hukum adat dalam masyarakat
Hukum adat memiliki fungsi dan peran yang penting dalam masyarakat. Fungsi
dan peran tersebut bervariasi tergantung pada konteks budaya dan sosial masyarakat
yang menerapkan hukum adat. Berikut adalah beberapa fungsi dan peran umum hukum
adat dalam masyarakat:
2. Regulasi Sosial:
Hukum adat berfungsi sebagai mekanisme regulasi sosial dalam masyarakat.
Aturan dan norma-norma hukum adat membantu mengatur perilaku dan interaksi
antarindividu, kelompok, dan lembaga dalam masyarakat adat. Ini membantu menjaga
keteraturan sosial, harmoni, dan kestabilan dalam masyarakat.
3. Penyelesaian Perselisihan:
Salah satu peran penting hukum adat adalah menyelesaikan perselisihan dan
konflik yang muncul di antara anggota masyarakat. Hukum adat menyediakan
mekanisme penyelesaian perselisihan yang berbasis pada tradisi, nilai-nilai budaya, dan
kearifan lokal. Ini dapat mencakup mediasi, musyawarah, atau upacara adat yang
bertujuan untuk mencapai keadilan dan rekonsiliasi.
17
Studi tentang realitas penghidupan memainkan peran penting dalam pemahaman
mendalam tentang masyarakat dan memberikan dasar bagi kebijakan dan intervensi yang
bertujuan untuk meningkatkan kondisi kehidupan masyarakat serta menangani perubahan dan
tantangan sosial yang dihadapi.
1. Globalisasi:
19
SGlobalisasi membawa pengaruh budaya, ekonomi, dan politik dari luar ke dalam
masyarakat. Pengaruh ini dapat menggeser atau menggantikan praktik-praktik hukum adat
yang dianggap kuno atau tidak sesuai dengan norma-norma global. Masyarakat yang terpapar
dengan budaya dan nilai-nilai dari luar dapat mengalami perubahan nilai-nilai dan tuntutan
yang lebih sesuai dengan pandangan dunia global. Globalisasi juga dapat mempengaruhi
kepemilikan tanah dan sumber daya alam, serta menghadirkan perubahan dalam pola ekonomi
dan sosial yang dapat mempengaruhi penerapan hukum adat.
2. Urbanisasi:
Urbanisasi mengacu pada pertumbuhan dan perpindahan penduduk dari daerah
pedesaan ke daerah perkotaan. Perubahan ini dapat berdampak pada praktik hukum adat dalam
beberapa cara. Ketika masyarakat adat bermigrasi ke perkotaan, mereka dapat terpapar dengan
sistem hukum nasional yang berbeda dan mungkin meninggalkan praktik hukum adat mereka.
Urbanisasi juga dapat mengubah struktur sosial, pola kepemilikan tanah, dan pola hubungan
antara masyarakat adat, yang pada gilirannya dapat mempengaruhi penerapan hukum adat.
3. Modernisasi:
Modernisasi melibatkan perubahan sosial yang berasal dari kemajuan teknologi,
industrialisasi, dan perubahan nilai-nilai. Modernisasi dapat membawa perubahan dalam pola
ekonomi, pola kerja, sistem pendidikan, dan tatanan sosial secara keseluruhan. Dalam konteks
ini, hukum adat mungkin menghadapi tekanan untuk mengadaptasi praktik-praktiknya agar
sesuai dengan norma-norma modern. Masyarakat adat dapat dihadapkan pada dilema antara
mempertahankan identitas budaya mereka melalui hukum adat atau mengadopsi aspek-aspek
hukum modern dalam upaya berintegrasi dengan masyarakat luas.
Pengaruh globalisasi, urbanisasi, dan modernisasi terhadap hukum adat dapat beragam
tergantung pada konteks sosial, budaya, dan politik yang berbeda. Dalam beberapa kasus,
pengaruh ini dapat memicu perubahan, penurunan kepercayaan, atau pengabaian terhadap
hukum adat. Namun, di tempat lain, masyarakat adat dapat berupaya untuk memadukan nilai-
nilai dan praktik hukum adat dengan aspek-aspek hukum modern dalam upaya menjaga
identitas budaya mereka sambil beradaptasi dengan perubahan sosial yang terjadi.
20
D. Studi kasus mengenai perubahan sosial dan pengaruhnya terhadap hukum adat
Studi kasus berikut memberikan contoh konkret tentang perubahan sosial dan
pengaruhnya terhadap hukum adat:
Latar Belakang:
Masyarakat adat yang tinggal di daerah hutan tropis telah mengikuti sistem hukum adat
mereka selama berabad-abad. Hukum adat mereka mencakup aturan tentang kepemilikan
tanah, pengelolaan sumber daya alam, dan tata tertib sosial. Namun, dengan meningkatnya
tekanan eksternal, seperti perubahan iklim, urbanisasi, dan eksploitasi sumber daya alam,
masyarakat adat ini menghadapi tantangan dalam menjaga dan menjalankan hukum adat
mereka.
Perubahan Sosial:
1. Eksploitasi Sumber Daya Alam:
Perkembangan industri dan permintaan global terhadap sumber daya alam telah
mengakibatkan perusakan hutan dan lahan tradisional masyarakat adat. Perubahan sosial ini
berdampak pada kepemilikan tanah dan hak atas sumber daya alam yang diatur oleh hukum
adat. Masyarakat adat harus berhadapan dengan konflik antara hak-hak tradisional mereka dan
tuntutan ekonomi yang mendorong eksploitasi sumber daya.
21
adat. Pengabaian ini dapat mengurangi otoritas dan kekuatan hukum adat dalam
mempertahankan hak-hak tradisional masyarakat adat.
22
Studi kasus ini menunjukkan bagaimana perubahan sosial, seperti eksploitasi sumber daya
alam, urbanisasi, dan perubahan nilai-nilai, mempengaruhi hukum adat dalam masyarakat
adat. Masyarakat adat perlu menghadapi tantangan dalam mempertahankan, mengakui, dan
melindungi hukum adat mereka dalam menghadapi tekanan eksternal yang berkaitan dengan
perubahan sosial.
Perubahan sosial ekonomi dan transformasi dalam praktik ekonomi dapat membawa tantangan
dan peluang bagi masyarakat. Dalam menghadapi perubahan ini, penting untuk
mempertimbangkan dampaknya terhadap keberlanjutan sosial, ekonomi, dan lingkungan,
serta perlindungan hak-hak masyarakat dan kelompok yang rentan dalam masyarakat.
5. Tantangan Kontroversial:
Globalisasi dan teknologi telah memunculkan isu-isu kontroversial yang berkaitan
dengan hukum Islam. Misalnya, isu penggunaan teknologi reproduksi, bioetika, kebebasan
25
beragama, dan pernikahan sejenis menjadi subjek perdebatan dan tantangan hukum Islam.
Tantangan ini menguji kekonsistenan dan relevansi hukum Islam dalam menghadapi dinamika
sosial dan perkembangan teknologi.
Penting untuk mencatat bahwa dampak-dampak ini dapat bervariasi tergantung pada konteks
sosial, budaya, dan politik suatu masyarakat. Pemerintah, ulama, dan masyarakat muslim
secara luas berperan dalam merespons dampak-dampak ini dan menentukan bagaimana
hukum Islam berkembang dan diinterpretasikan dalam konteks globalisasi, teknologi, dan
perkembangan industri.
C.Contoh-contoh kasus pengaruh perubahan sosial ekonomi terhadap hukum Islam
Berikut adalah beberapa contoh kasus yang menggambarkan pengaruh perubahan sosial
ekonomi terhadap hukum Islam:
26
4. Perubahan Pola Konsumsi:
Perubahan sosial ekonomi juga dapat mempengaruhi pola konsumsi masyarakat muslim
dan menimbulkan pertanyaan tentang kehalalan atau keharaman produk dan praktik tertentu.
Misalnya, perubahan dalam pola konsumsi makanan dan minuman, seperti munculnya industri
makanan halal dan minuman beralkohol, memunculkan pertanyaan tentang kesesuaian dengan
prinsip-prinsip hukum Islam.
Dalam setiap kasus, hukum Islam perlu menghadapi tantangan dan menyesuaikan diri
dengan perubahan sosial ekonomi yang terjadi. Hal ini mencakup interpretasi hukum yang
relevan dengan konteks zaman, pengembangan instrumen keuangan yang sesuai,
perlindungan hak-hak pekerja, pengaturan tata ruang dan pemukiman perkotaan yang adil,
serta penyesuaian terhadap perubahan dalam pola konsumsi dan kemajuan teknologi.
27
BAB III
Analisis Perbandingan dan Kesimpulan
3.1 Perbandingan pengaruh perubahan sosial terhadap hukum adat dan hukum Islam
Perbandingan pengaruh perubahan sosial terhadap hukum adat dan hukum Islam dapat
diuraikan sebagai berikut:
1. Hukum Adat:
Perubahan sosial dapat memiliki dampak yang signifikan terhadap hukum adat.
Berikut adalah beberapa perbedaan pengaruh perubahan sosial terhadap hukum adat
dibandingkan dengan hukum Islam:
- Fleksibilitas: Hukum adat cenderung lebih fleksibel dan mudah beradaptasi dengan
perubahan sosial. Karena sifatnya yang berakar pada tradisi dan praktik lokal, hukum adat
dapat berubah seiring perubahan kebutuhan dan tuntutan masyarakat. Praktik-praktik hukum
adat dapat beradaptasi dengan cepat dengan perkembangan sosial dan ekonomi di lingkungan
setempat.
- Pengaruh Budaya Lokal: Hukum adat sangat terkait dengan budaya dan identitas
lokal. Perubahan sosial yang terjadi dalam masyarakat dapat mempengaruhi norma, nilai, dan
praktik yang membentuk hukum adat. Dalam beberapa kasus, perubahan sosial dapat
mengikis keberlanjutan hukum adat karena pengaruh budaya yang kuat dari luar.
- Ketergantungan pada Konteks Lokal: Hukum adat umumnya sangat tergantung pada
konteks lokal dan situasi spesifik masyarakat. Perubahan sosial yang terjadi di luar konteks
lokal dapat memiliki dampak terbatas pada hukum adat, kecuali jika ada interaksi langsung
antara masyarakat adat dengan pengaruh eksternal.
2. Hukum Islam:
Perubahan sosial juga dapat mempengaruhi hukum Islam, meskipun dengan
karakteristik yang berbeda. Berikut adalah perbedaan pengaruh perubahan sosial terhadap
hukum Islam dibandingkan dengan hukum adat:
- Stabilitas Hukum: Hukum Islam memiliki sumber hukum yang baku dan kuat, seperti
Al-Quran, Hadis, Ijma (konsensus), dan Qiyas (analisis analogi). Karena keterikatannya pada
sumber-sumber ini, hukum Islam memiliki stabilitas yang relatif tinggi dan cenderung kurang
fleksibel terhadap perubahan sosial.
- Interpretasi dan Ijtihad: Dalam hukum Islam, terdapat ruang bagi interpretasi dan
penafsiran untuk menghadapi perubahan sosial. Melalui proses ijtihad, ulama dapat mencari
28
solusi yang sesuai dengan kebutuhan dan konteks zaman. Namun, interpretasi ini harus tetap
konsisten dengan prinsip-prinsip hukum Islam yang mendasar.
Evaluasi dampak positif dan negatif perubahan sosial terhadap hukum adat dan hukum
Islam dapat disajikan sebagai berikut:
Dampak Positif:
1. Perubahan hukum yang relevan: Perubahan sosial dapat mendorong perubahan dalam
hukum adat dan hukum Islam agar tetap relevan dengan konteks sosial, ekonomi, dan budaya
yang berkembang. Hal ini memungkinkan adaptasi dan pembaruan hukum untuk menjawab
tantangan dan kebutuhan baru dalam masyarakat.
4. Inovasi dalam praktik ekonomi: Perubahan sosial ekonomi, seperti teknologi dan
perkembangan industri, dapat menghasilkan inovasi dalam praktik ekonomi yang sesuai
dengan prinsip-prinsip hukum Islam, seperti perbankan syariah dan investasi berbasis etika.
Hal ini memperluas pilihan ekonomi masyarakat dan meningkatkan kesejahteraan ekonomi.
29
Dampak Negatif:
2. Konflik antara hukum adat dan hukum positif: Perubahan sosial dapat memunculkan
konflik antara hukum adat dan hukum positif, terutama di dalam konteks hukum Islam.
Ketidaksesuaian antara nilai-nilai hukum adat dan nilai-nilai yang diakui secara nasional dapat
menyebabkan ketidakharmonisan dan ketegangan hukum.
3. Ketidakpastian hukum: Perubahan sosial yang cepat dan kompleks dapat menciptakan
ketidakpastian hukum, terutama dalam hal interpretasi dan aplikasi hukum adat dan hukum
Islam. Ketidakpastian ini dapat mengganggu kepastian hukum dan memberikan tantangan
dalam penerapan yang konsisten dan adil.
Penting untuk dicatat bahwa dampak positif dan negatif perubahan sosial terhadap hukum adat
dan hukum Islam dapat bervariasi tergantung pada konteks sosial, budaya, dan politik suatu
masyarakat. Evaluasi harus mempertimbangkan konteks tersebut dan mencari keseimbangan
yang tepat antara perubahan dan pemertahanan nilai-nilai dan tradisi yang penting bagi
masyarakat.
3.3 Kesimpulan
Perubahan sosial memiliki dampak yang kompleks pada hukum adat dan hukum Islam.
Beberapa dampak positif meliputi relevansi hukum, penyebaran pengetahuan, kesetaraan, dan
inovasi ekonomi. Namun, ada juga dampak negatif seperti penghilangan identitas budaya,
konflik hukum, ketidakpastian, dan potensi penyalahgunaan. Penting untuk mencari
keseimbangan yang tepat dalam menghadapi perubahan sosial, dengan mempertahankan nilai-
nilai budaya dan tradisi yang penting sambil mengakomodasi kebutuhan dan tantangan baru
yang muncul.
3.4 Saran
30
DAFTAR PUSTAKA
31