Anda di halaman 1dari 3

3 FAKTA MENGAGUMKAN TENTANG KASIH KARUNIA

Oleh Steve Edwards


Ada 3 fakta luarbiasa yang harus kita tahu tentang kasih karunia Allah.
1. TAK ADA KETAKUTAN
Apakah anda pikir Allah ingin hidup dalam ketakutan?
Di dalam kasih tidak ada ketakutan: kasih yang sempurna melenyapkan
ketakutan; sebab ketakutan mengandung hukuman dan barangsiapa takut, ia
tidak sempurna di dalam kasih.
1 Yohanes 4:18
Bagaimana kita dibuat kita sempurna dalam kasih?
Kita sempurna di dalam kasih saat kita tak punya ketakutan.
Saat kita tahu keselamatan kita terjamin...
Saat kita tahu dan mengerti betapa lebar dan panjang dan tinggi dan dalamnya
kasih Kristus...
Saat kita mengerti bahwa tak ada yang bisa memisahkan kita dari kasih Allah...
Saat kita menyadari kita tak bisa membatasi kasih karunia Allah sebagaimana
kita tak mampu menetapkan dimana batas kekekalan...
Saat kita mengerti sekarang tidak ada penghukuman bagi orang-orang yang ada
di dalam Kristus...
Dan saat kita yakin bahwa kita sama sekali tidak akan pernah dihukum atas
dosa kita...

2. UBAH PIKIRAN ANDA!


Pertanyaan yang selalu ditanyakan oleh orang yang menentang 'hypergrace'
adalah tentang pertobatan. Mereka menyimpulkan bahwa pengajar 'hypergrace'
menentang pertobatan.
Tidak benar!
Kami para pengajar 'hypergrace' TIDAK menentang pertobatan.
Tapi pertobatan yang dimaksudkan orang-orang secara umum adalah pengertian
yang salah kaprah.
Kata di Alkitab untuk pertobatan adalah 'metanoia' yang berarti 'ubah pikiran
anda'.
Pertobatan yang alkitabiah adalah mengubah pikiran anda tentang kasih karunia
Allah.
Martin Luther mengatakan demikian,
"Metanoia menyangkut perubahan pikiran dan hati - bukan sekedar sebuah
perubahan hati tapi bagaimana hati itu berubah, yaitu dengan kasih karunia
Allah"
Sebuah artikel dalam situs Metanoia Ministries mengatakan :
"Pertobatan berarti berubah pikiran. Secara khusus - berubah pikiran tentang
Kristus"
Paulus juga pernah mengatakan hal serupa. Dalam suratnya kepada gereja Filipi
yang masih 'bayi' ia bilang dirinya adalah Farisi 'sempurna'. Dia mematuhi semua
hukum. Dia sempurna secara legalistik.
4Sekalipun aku juga ada alasan untuk menaruh percaya pada hal-hal lahiriah.
Jika ada orang lain menyangka dapat menaruh percaya pada hal-hal lahiriah, aku
lebih lagi:
5disunat pada hari kedelapan, dari bangsa Israel, dari suku Benyamin, orang
Ibrani asli, tentang pendirian terhadap hukum Taurat aku orang Farisi,
6tentang kegiatan aku penganiaya jemaat, tentang kebenaran dalam mentaati
hukum Taurat aku tidak bercacat.
Filipi 3:4-6 TB
Ini membawa kita pada hal ke...
3. MELAKUKAN TAURAT ITU ADALAH 'SAMPAH'
Saat Paulus menemukan bahwa dia benar oleh iman, dia menyebut ketaatannya
pada Taurat adalah 'sampah'.
7Tetapi apa yang dahulu merupakan keuntungan bagiku, sekarang kuanggap
RUGI karena Kristus. 8Malahan segala sesuatu kuanggap rugi, karena
pengenalan akan Kristus Yesus, Tuhanku, lebih mulia dari pada semuanya. Oleh
karena Dialah aku telah melepaskan semuanya itu dan menganggapnya
SAMPAH, supaya aku memperoleh Kristus,
9dan berada dalam Dia BUKAN DENGAN KEBENARANKU SENDIRI karena
mentaati hukum Taurat, melainkan dengan KEBENARAN KARENA IMAN KEPADA
KRISTUS, yaitu kebenaran yang Allah ANUGERAHKAN berdasarkan
kepercayaan.
Filipi 3:7-9 TB
Paulus mengubah pikirannya mengenai kebenarannya yang legalistik.
Sebelumnya ia pikir kebenaran ysng diperolehnya dari usaha sendiri sudah
sempurna.
Tapi kemudian ia menganggap semua itu 'sampah' dibandingkan dengan
kebenaran karena iman yang dianugerahkan Allah.
Inilah pewahyuan kasih karunia yang Paulus terima.
Dia sadar tak ada yang bisa ditambahkan kepada kebenaran yang sudah Allah
berikan - sebagai hadiah.
Kita juga, seperti Paulus, harus mengubah pikiran kita mengenai kemampuan
kita menjadi sempurna.
Kita harus bergantung sepenuhnya pada Kristus dan kasih karuniaNya.
Jika kita pikir bisa diterima di hadapan Allah karena berlaku baik dan berhenti
berdosa, berarti kita percaya pada kemampuan sendiri ketimbang apa yang pada
karya salib Kristus.
Tapi jika mengubah pikiran kita, mengakui ketidakmampuan kita menyelamatkan
diri sendiri dan bergantung sepenuhnya pada kasih karunia, kita sepenuhnya
merdeka.
Kristus telah memerdekakan kita, supaya kita sungguh-sungguh merdeka.
Galatia 5:1 TB
Jika kita pikir 'bangku' kita di surga tergantung pada perilaku baik kita sendiri,
kita telah kehilangan fokus dari Injil.
Kita tak akan bisa mendapatkan atau mempertahankan posisi kita di surga.
Tapi syukur pada Allah!
Dia mengasihi kita dan telah menyelamatkan kita untuk selamanya bersama Dia.
Haleluya!
3 AMAZING FACTS ABOUT GOD'S GRACE, 1 August 2015

Anda mungkin juga menyukai