Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN

BIOETIK &
HUMANIORA
IMPLEMENTASI PRINSIP DASAR BIOETIK DAN ETIKA
KEDOKTERAN PADA RUMAH SAKIT DAN PRAKTIK PRIBADI

DISUSUN OLEH KELOMPOK 3:


Nia Churaisah Saleh (09402011035)
Amalia Sumaya Ammarie (09402011038)
Indah Putri Bahtera S (09402011043)
Nazla Fajriyah Albaar (09402011045)
Mutmainnah Dj Mandar (09402011050)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN


DOKTER FAKULTAS
KEDOKTERANUNIVERSITAS
KHAIRUN TERNATE 2021
Defenisi Etika Kedokteran

Etik kedokteran merupakan seperangkat perilaku para dokter dan dokter gigi dalam
hubungannya dengan pasien, keluarga, masyarakat, teman sejawat dan mitra kerja. Rumusan
perilaku para anggota profesi disusun oleh organisasi profesi bersama- sama pemerintah menjadi
suatu kode etik profesi yang bersagkutan. Pencapaian kesehatan optimal sebagai hak asasi
manusia merupakan salah satu unsur kesejahteraan umum yang akan turut menjamin
terwujudnya pembangunan kesehatan dalam meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan
hidup sehat bagi setiap orang. Untuk mencapai hal tersebut perlu diciptakan berbagai upaya
kesehatan kepada seluruh masyarakat. Dokter sebagai salah satu komponen utama pemberi
pelayanan kesehatan masyarakat mempunyai peran yang sangat penting dan terkait secara
langsung dengan proses pelayanan kesehatan dan mutu pelayanan yang diberikan. Ilmu
pengetahuan, keterampilan, sikap dan perilaku sebagai kompetensi yang didapat selama
pendidikan akan merupakan landasan utama bagi dokter untuk dapat melakukan tindakan
kedokteran dalam upaya pelayanan kesehatan. Pendidikan kedokteran pada dasarnya bertujuan
untuk meningkatkan mutu kesehatan bagi seluruhmasyarakat.

Etika kedokteran merupakan seperangkat perilaku anggota profesi kedokteran dalam


hubungannya dengan klien / pasien, teman sejawat dan masyarakat umumnya serta merupakan
bagian dari keseluruhan proses pengambilan keputusan dan tindakan medic ditinjau dari segi
norma-norma/ nilai-nilai moral.

Pengertian Dokter

Dokter adalah pihak yang mempunyai keahlian di bidang kedokteran. Pada


Kedududukan ini, dokter adalah orang yang dianggap pakar dalam bidang kedokteran. Dokter
adalah orang yang memiliki kewenangan dan izin sebagaimana mestinya untuk melakukan
pelayanan kesehatan, khususnya memeriksa dan mengobati penyakit dan dilakukan menurut
hukum dalam pelayanan kesehatan.
Dokter dan dokter gigi adalah dokter, dokter spesialis, dokter gigi, dan dokter gigi
spesialis lulusan pendidikan kedokteran atau kedokteran gigi baik di dalam maupun di luar
negeri yang diakui oleh Pemerintah Republik Indonesia sesuai dengan peraturan perundang-
undangan.

Pengertian Kedokteran

Kedokteran (Inggris: medicine) adalah suatu ilmu dan seni yang mempelajari
tentang penyakit dan cara-cara penyembuhannya. Ilmu kedokteran adalah cabang ilmukesehatan
yang mempelajari tentang cara mempertahankan kesehatan manusia dan mengembalikan
manusia pada keadaan sehat dengan memberikan pengobatan pada penyakit dan cedera. Ilmu
ini meliputi pengetahuan tentang sistem tubuh manusia dan penyakit serta pengobatannya, dan
penerapan dari pengetahuan tersebut.

Tujuan Etika Profesi Kedokteran

Tujuan dari etika profesi dokter adalah untuk mengantisipasi atau mencegah terjadinya
perkembangan yang buruk terhadap profesi dokter dan mencegah agar dokter dalam menjalani
profesinya dapat bersikap professional maka perlu kiranya membentuk kode etik profesi
kedokteran untuk mengawal sang dokter dalam menjalankan profesinya tersebut agar sesuai
dengan tuntutan ideal. Tunutakn tersebutkita kenal dengan kode etik profesi dokter.

AUTONOMI,
BENEFICENCE,
NON
MALEFICENCE
JUSTICE

Prinsip Dasar Bioetik

 Autonomy
Dalam prinsip ini seorang dokter menghormati martabat manusia. Setiap individu harus
diperlakukan sebagai manusia yang mempunyai hak menentukan nasib diri sendiri. Dalam
hal ini pasien diberi hak untuk berfikir secara logis dan membuat keputusan sendiri.
Autonomy bermaksud menghendaki, menyetujui, membenarkan, membela, dan membiarkan
pasien demi dirinya sendiri.

 Benefience

Dalam arti prinsip bahwa seorang dokter berbuat baik, menghormati martabat manusia,
dokter tersebut juga harus mengusahakan agar pasiennya dirawat dalam keadaan
kesehatan. Dalam suatu prinsip ini dikatakan bahwa perlunya perlakuan yang terbaik bagi
pasien. Beneficence membawa arti menyediakan kemudahan dan kesenangan kepada pasien
mengambil langkah positif untuk memaksimalisasi akibat baik daripada hal yang buruk.

 Non – maleficence
Non-malficence adalah suatu prinsip yang mana seorang dokter tidak melakukan
perbuatan yang memperburuk pasien dan memilih pengobatan yang paling kecil resikonya
bagi pasien sendiri. Pernyataan kuno Fist, do no harm, tetap berlaku dan harus diikuti.

 Justice
Keadilan (Justice) adalah suatu prinsip dimana seorang dokter memperlakukan sama rata
dan adil terhadap untuk kebahagiaan dan kenyamanan pasien tersebut. Perbedaan tingkat
ekonomi, pandangan politik, agama, kebangsaan, perbedaan kedudukan sosial, kebangsaan,
dan kewarganegaraan tidak dapat mengubah sikap dokter terhadap pasiennya.

Contoh Kasus

1. Autonomy
Seorang pasien pria muda berusia 18 tahun datang ke Rumah Sakit dengan keluhannyeri dan
mengalami pembengkakan di bagian kelaminnya,namun untuk melakukan pemeriksaan fisik
lanjutan dia menolak untuk diperiksa oleh Dokter Wanita karena merasa malu akan hal itu.

2. Beneficence
Seorang pria usia 40 tahun datang ke rumah sakit dengan keluhan sakit di area kaki kanan.
Dia ingin melakukan foto rontgen agar bisa melihat lebih jelas apa yang terjadi di kaki
kananya. Dokter umum melakukan edukasi kepada pasien mengenai foto rontgen dan
merujuk ke dokter spesialis radiologi untuk pemeriksaan lebih lanjut.

3. Justice
Seorang pasien datang dengan keluhan korban tabrak lari sehingga mengalami luka yang
cukup besar dibeberapa bagian tubuh dan pasien tidak berhenti menangis dan berteriak di
Rumah Sakit. Dokter melakukan pemeriksaan terlebih dahulu dibandingkan dengan dengan
pasien yang lain,yang kondisinya masih cukup baik namun itu adalah kerabat kerja di
Rumah Sakit itu juga.

4. Non – maleficence
Seorang pasien datang ke Rumah Sakit dengan keluhan nyeri di pinggang kiri sejak 1 minggu
sebelum masuk ke Rumah Sakit dan juga hilang kemampuan kesadaran. Dokter langsung
mengambil tindak dengan melakukan pemeriksaan fisik dan juga pemasangan infus pada
pasien agar pasien tidak kekurangan elektrolit dalam tubuhnya.
Etika Kedokteran Di Rumah Sakit

Pengertian rumah sakit disini adalah sarana kesehatan sebagai kesatuan sosial ekonomi,
bukan merupakan kompilasi dan kode etik profesi penyelenggara pelayanan kesehatan, namun
mengandung unsur dan etika profesi masing-masing penyelenggara, baik yang diselenggarakan
oleh pemerintah maupun oleh masyarakat.

Yang dimaksud dengan tanggung jawab rumah sakit disini ialah:


Tanggung jawab umum.
Tanggung jawab khusus yang meliputi tanggung jawab hukum, etik dan tata tertib atau
disiplin.
Pasal 8
Seorang dokter harus, dalam setiap praktik medisnya, memberikan pelayanan medis yang
kompeten dengan kebebasan teknis dan moral sepenuhnya, disertai rasa kasih sayang
(compassion) dan penghormatan atas martabat manusia.

Pasal 9
Seorang dokter harus bersikap jujur dalam berhubungan dengan pasien dan sejawatnya,
dan berupaya untuk mengingatkan sejawatnya yang dia ketahui memiliki kekurangan dalam
karakter atau kompetensi, atau yang melakukan penipuan atau penggelapan, dalam menangani
pasien

Pasal 10
Seorang dokter harus menghormati hak-hak pasien, hak-hak sejawatnya, dan hak tenaga
kesehatan lainnya, dan harus menjaga kepercayaan pasien

Pasal 14
Setiap dokten wajib bersikap tulus ikhlas dan mempergunakan segala ilmu dan
ketrampilannya untuk kepentingan pasien. Dalam hal ini ia tidak mampu melakukan suatu
pemeriksaan atau pengobatan, maka atas persetujuan pasien,ia wajib menujuk pasien kepada
dokten yang mempunyai keahlian dalam penyakit tersebut.

Pasal 16
Setiap dokter wajib merahasiakan segala sesuatu yang diketahuinya tentang seorang
pasien, bahkan juga setelah pasien itu meninggal dunia.

Pasal 17
Setiap dokter wajib melakukan pertolongan darurat sebagai suatu tugas
perikemanusiaan, kecuali bila ia yakin ada orang lain bersedia dan mampu memberikannya
Pasal 7a
Seorang dokter harus, dalam setiap praktik medisnya, memberikan pelayanan medis yang
kompeten dengan kebebasan teknis dan moral sepenuhnya, disertai rasa kasih sayang
(compassion) dan penghormatan atas martabat manusia.
DAFTAR PUSTAKA

Williams, John R. Pandua Etika Medis. Pusat Studi Kedokteran Islam Fakultas Kedokteran
Universitas Muhammadiyah, Yogyakarta; 2006.

Taufik Suryadi. prinsip-prinsip etika dan hukum dalam profesi kedokteran. Pertemuan Nasional
V JBHKI dan Workshop III Pendidikan Bioetika dan Medikolegal di Medan, 2009.

Hanafiah MJ, Amir A. Etika Kedokteran dan Hukum Kesehatan.Penerbit buku EGC. Jakarta;
1999.

Anda mungkin juga menyukai