Anda di halaman 1dari 6

1.

Pada umumnya masalah keuangan atau arus kas suatu investasi mencakup periode waktu
yang cukup panjang , sehingga manajer investor perlu memperhitungkan pengaruh waktu
terhadap uang , mengapa demikian?
Jawab:
Keputusan untuk komitmen jangka panjang dalam keputusan investasi sering kali disebut
sebagai penganggaran modal (capital budgeting). Keputusan investasi modal berkaitan
dengan proses perencanaan, penetapan tujuan dan prioritas, pengaturan pendanaan dan
penggunaan kriteria tertentu untuk memilih aktiva jangka panjang. Setelah investor
melakukan evaluasi dalam suatu proyek, maka investor akan mendapatkan gambaran,
seberapa jauh rencana investasi pada proyek tersebut dapat dipertanggungjawabkan dari
berbagai aspek. Seorang investor yang berpengalaman tidak akan tergesa-gesa merealisasikan
ide atau gagasan mendirikan suatu proyek investasi hanya karena insting bisnis atau naluri
terlebih dahulu, bahkan jika perlu dilakukan secara bertahap. Pada setiap tahap, proyek yang
didirikan diteliti secara rinci dan mendalam. Jika investor yakin bahwa proyek investasi yang
akan didirikan dapat mendatangkan manfaat (benefit) yang layak, serta risiko yang akan
terjadi dapat dikelola, maka barulah investor tersebut mengambil langkah-langkah yang
diperlukan. perlu memperhitungkan pengaruh waktu terhadap nilai uang. karena satu rupiah
pada saat sekarang, tentu bernilai lebih tinggi dari pada satu rupiah pada waktu yang akan
datang. Berdasarkan alasan itulah maka investor perlu memperhitungkan pengaruh waktu
terhadap nilai uang.
2. Jelaskan rumus menghitung efisiensi fisik dan efisiensi ekonomis !
Jawab:
Rumus Menghitung Efisiensi Fisik dan Efisiensi Ekonomis Efisiensi fisik dan efisiensi
ekonomis adalah dua konsep yang berbeda dalam mengukur kinerja suatu sistem atau proses.
Berikut adalah rumus untuk menghitung kedua efisiensi tersebut.
Efisiensi adalah kemapuan untuk mencapai suatu hasil yang diharapkan (output) dengan
mengorbankan (input) yang minimal. Suatu kegiatan telah dikatakan efisien jika pelaksanaan
kegiatan telah mencapai sasaran (output) dengan pengorbanan (input ) terendah, sehingga
efisiensi dapat diartikan sebagai tidak adanya pemborosan.
Efisiensi Fisik, efisiensi fisik mengukur sejauh mana suatu sistem atau proses dapat
menghasilkan output yang diinginkan dengan menggunakan input yang tersedia. Rumus untuk
menghitung efisiensi fisik adalah:
Efisiensi Fisik = (Output yang dihasilkan / Input yang digunakan) x 100%
Dalam rumus ini, output yang dihasilkan dapat berupa jumlah produk yang diproduksi, energi
yang dihasilkan, atau hasil lainnya yang diinginkan dari sistem atau proses tersebut.
Sedangkan Input yang digunakan dapat berupa bahan baku, energi yang digunakan, atau
sumber daya lainnya yang diperlukan untuk menjalankan sistem atau proses. Efisiensi
ekonomi terjadi jika efisiensi teknis dan efisiensi harga tercapai dan memenuhi kondisi di
bawah ini, yaitu :
a) Syarat kecukupan (sufficient condition ), yaitu kondisi keuntungan maksimal tercapai
dengan syarat nilai produksi marjinal sama dengan biaya marjinal.
b) keperluan (necessary condition ) yang merupakan hubungan fisik antara input dan output,
proses produksi terjadi pada waktu elastisitas produksi antara 0 (nol) dan 1 (satu).
Hasil ini merupakan efisiensi produksi secara teknis. Efisiensi ekonomi merupakan hasil kali
antara seluruh efisiensi teknis dengan efisiensi harga atau alokatif dari seluruh faktor input.
Efisiensi industri kecil menengah
EE = ET. EH
ET = Efisiensi Teknis.
EH = Efisiensi Harga.
Menurut soekartawi (2003), teradapat tiga kemungkinan terjadi dalam konsep ini, yaitu :
a. Nilai efisiensi ekonomi lebih besar dari 1(satu). Hal ini berarti bahwa efisiensi ekonomi
yang maksimal belum tercapai, untuk itu penggunaan faktor produksi perlu ditambah agar
tercapai kondisi efisien.
b. Nilai efisiensi ekonomi lebih kecil dari 1 (satu). Hal ini berarti bahwa usaha yang dilakukan
tidak efisien, sehingga penggunaan faktor produksi perlu dikurangi.
c. Nilai efisiensi ekonomi sama dengan 1(satu). Hal ini berarti bahwa kondisi efisien sudah
tercapai dan sudah memperoleh keuntungan yang maksimal.
Efisiensi ekonomis mengukur sejauh mana suatu sistem atau proses dapat menghasilkan
output yang diinginkan dengan menggunakan input yang tersedia secara efisien dari segi
biaya. Rumus untuk menghitung efisiensi ekonomis adalah:
Efisiensi Ekonomis = (Nilai Output yang dihasilkan / Biaya Input yang digunakan) x
100%
Dalam rumus ini, nilai output yang dihasilkan dapat berupa pendapatan yang
diperoleh.
3. Sebutkan metode yang sering digunakan untuk mengevaluasi proyek
Jawab:
Metode evaluasi proyek dapat bervariasi tergantung pada jenis proyek, tujuan evaluasi, dan
konteks yang relevan. Berikut adalah beberapa metode evaluasi proyek umum yang dapat
digunakan:
1. Analisis Biaya dan Manfaat
Metode ini melibatkan pembandingan antara biaya yang dikeluarkan untuk proyek
dengan manfaat yang diharapkan dari proyek tersebut. Pendekatan ini melibatkan
pengukuran keuntungan finansial dan non-finansial dari proyek untuk menentukan
apakah manfaatnya melebihi biayanya.
2. Analisis Return on Investment (ROI):
Metode ini fokus pada pengukuran pengembalian investasi dari proyek. ROI dihitung
dengan membandingkan keuntungan yang dihasilkan dari proyek dengan biaya
investasi yang dikeluarkan. Pendekatan ini sering digunakan untuk mengevaluasi
proyek-proyek yang memiliki komponen finansial yang jelas.
3. Analisis Sensitivitas
Metode ini melibatkan pengujian sensitivitas terhadap variabel-variabel kunci dalam
proyek. Dengan mengubah nilai-nilai variabel tertentu, evaluasi dilakukan untuk
melihat bagaimana perubahan tersebut mempengaruhi hasil proyek. Hal ini membantu
mengidentifikasi risiko dan kelemahan potensial dalam proyek.
4. Analisis Risiko
Metode ini digunakan untuk mengidentifikasi, mengevaluasi, dan mengelola risiko
yang terkait dengan proyek. Evaluasi risiko mencakup mengidentifikasi kemungkinan
kejadian yang merugikan, menilai dampaknya, dan mengembangkan strategi
pengelolaan risiko yang tepat.
5. Metode Penilaian Multi-Kriteria
Pendekatan ini melibatkan penggunaan beberapa kriteria untuk menilai dan
membandingkan proyek-proyek. Kriteria-kriteria ini dapat mencakup aspek finansial,
sosial, lingkungan, keberlanjutan, dan lain-lain. Evaluasi dilakukan dengan
memberikan bobot pada setiap kriteria dan memberikan penilaian terhadap proyek
berdasarkan kriteria-kriteria tersebut.
6. Evaluasi Kualitatif
Selain metode-metode kuantitatif, evaluasi ini juga dapat dilakukan secara kualitatif.
Pendekatan ini melibatkan penilaian berdasarkan kebijaksanaan, pengetahuan, dan
pengalaman ahli yang terlibat dalam proyek. Evaluasi kualitatif dapat mencakup
analisis SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities, Threats), analisis stakeholder,
dan pendekatan lain yang melibatkan penilaian subjektif

4. Sebutkan beberapa karakteristik yang dianggap penting wirausaha yang akan memulai usaha
baru
Jawab:
Berikut di bawah ini adalah karakteristik wirausaha yang perlu kamu ketahui:
1. Memiliki Komitmen Tinggi
Karakteristik wirausaha untuk sukses yang pertama ialah harus memiliki komitmen yang
tinggi. Dengan komitmen ini, maka berkaitan erat dengan setiap perkataan atau tindakan
yang akan kamu pertanggung jawabkan.
Dengan komitmen yang tinggi dalam membangun usaha, kemudian akan membuat
kepercayaan terhadap dirimu ataupun perusahaan. Dengan begitu, akan membuat
langkahmu dalam berbisnis menjadi lebih mudah.
2. Disiplin
Sebagai seorang wirausahawan kamu harus memiliki karakter disiplin yang tinggi. Sikap
disiplin sendiri akan memperlihatkan bahwa kamu berusaha keras dalam melakukan
apapun terkait bisnis. Dalam hal ini, yang dimaksud dengan disiplin ialah keteraturan
dalam menjalankan usaha.
Dengan sikap ini, kamu dapat memotivasi serta membangkitkan semangat diri untuk
mencapai tujuan. Dengan menjadi seorang wirausaha, artinya kamu kemudian harus
mampu memimpin diri sendiri. Kamu juga harus mampu mendisiplinkan diri sendiri,
mulai dari hal kecil seperti waktu bangun tidur, kapan harus bertemu dengan klien,
jadwal kerja harian, kapan harus beristirahat, dan lain sebagainya.
3. Percaya Diri
Percaya diri adalah suatu langkah awal bagimu untuk dapat memulai usaha. Dalam hal
ini, yang dimaksud dengan percaya diri adalah kamu yakin bisa membangun serta
menjalankan bisnis. Kepercayaan diri juga menandakan jika kamu siap menghadapi
segala rintangan kedepannya. Namun jangan terlalu berlebihan dan imbangi dengan
pengendalian diri agar kamu terus membumi.
4. Pantang Menyerah
Tentu saja, membuat usaha dari awal itu tentu akan ada tantangannya atau kegagalan
selama berjalannya usaha. Sifat pantang menyerah sendiri wajib dimiliki oleh
wirausahawan agar kita tidak mudah menyerah jika akhirnya mengalami suatu kegagalan.
Dari kegagalan ini kemudian dapat dijadikan motivasi untuk kedepannya agar dapat
meminimalisir gagal dalam berwirausaha.
5. Memiliki Kreativitas Tanpa Batas
Kreativitas sebagai salah satu karakter wirausaha yang juga sangat penting. Dengan
kreativitas yang dimiliki seorang wirausaha kemudian akan menciptakan ide usaha
maupun produk yang tidak terbatas dengan produk atau pun suatu usaha serupa. Satu
kreativitas juga harus dibarengi dengan adanya inovasi tujuannya ialah menarik minat
para pelanggan terhadap usahamu. Kamu dapat mengadakan riset kepada orang-orang
tentang tren yang sedang berkembang di saat itu.
6. Jujur
Dalam semua aspek, kejujuran merupakan hal penting di dunia bisnis. Sebab, kejujuran
akan menghadirkan rasa percaya. Jika kamu sudah mendapatkan kepercayaan, maka
perjalanan di dunia wirausaha akan menjadi lebih mudah.
7. Berani Mengambil Risiko
Karakteristik wirausaha lainnya ialah memiliki sikap berani bertanggung jawab atas
semua keputusan serta mengambil risiko terberat. Berani mengambil risiko jika nantinya
bisnis akan mengalami kerugian ataupun kegagalan. Dengan begitu, wirausahawan
kemudian dapat mengatasinya dengan baik serta memiliki solusi supaya kejadian yang
terjadi tidak dapat terulang kembali.
8. Selalu Kerja Keras dan Kerja Cerdas
Selain prinsip kerja cerdas, sebaiknya kamu juga dapat mengimbanginya dengan kerja
keras. Bayangkan jika seseorang yang ingin mendapatkan air dengan bekerja keras,
mungkin kamu rela menjadi pengangkut air dengan cara berjalan bolak-balik antara
sumur menuju rumah.
Namun, jika kamu mengkombinasikan kerja keras dan kerja cerdas, maka kamu akan
berpikir keras bagaimana caranya menyalurkan air dengan menggunakan pipa menuju
rumah. Seorang wirausaha harus bersedia bekerja keras dengan cara yang cerdas.
9. Mampu Bekerja Sama dengan Orang Lain
Pada dasarnya, manusia adalah makhluk sosial yang tidak bisa hidup tanpa adanya
makhluk lain. Namun, tak dapat dimungkiri bahwa tak semua orang dapat bersosialisasi,
apalagi bekerja sama dengan orang lain dalam hubungan yang juga baik.
10. Berorientasi pada Masa Depan
Karakteristik wirausahawan yang terakhir adalah selalu memiliki orientasi ke masa
depan. Menjadi seorang wirausahawan artinya juga selalu mampu berpikir untuk situasi
yang akan datang. Misalnya, dengan mencari peluang untuk menciptakan bisnis yang
lebih sukses di masa yang akan datang.Seorang yang visioner juga selalu berorientasi
pada masa depan, akan menjadikan kekurangan serta kesalahan di masa lalu sebagai
pembelajaran, dan tak akan terlalu mengingat-ingat kekurangan atau kegagalan tersebut.

5. Sebutkan dan jelaskan secara singkat karakteristik industry secara umum


Jawab:
Industri adalah suatu bidang atau kegiatan ekonomi yang berkaitan dengan
pengolahan/pembuatan bahan baku atau pembuatan barang jadi di pabrik dengan
menggunakan keterampilan dan tenaga kerja (bahasa Inggris: industrious) dan penggunaan
alat-alat dibidang pengolahan hasil bumi, dan distribusinya sebagai kegiatan utama. Maka
industri umumnya dikenal sebagai mata rantai selanjutnya dari usaha-usaha mencukupi
kebutuhan (ekonomi) yang berhubungan dengan bumi, yaitu sesudah pertanian, perkebunan,
dan pertambangan yang berhubungan erat dengan tanah. Kedudukan industri semakin jauh
dari tanah, yang merupakan basis ekonomi, budaya, dan politik. Industri merupakan bagian
dari proses produksi dan kegiatan proses produksi dalam industri itu disebut
dengan perindustrian.
Dalam pelaksanaannya karakter industri dapat berupa kompleks industri, estet indsutri, lahan
peruntukkan industri, kawasan berikat, permukiman industri kecil, sentra industri kecil dan
sarana industri kecil. Adapun pengertian masing-masing bentuk lokasi industri tersebut
sesuai dengan hasil rapat kerja Departemen Perindustrian tahun 1997/1998 adalah sebagai
berikut :

1. Kompleks industri; Suatu lahan peruntukkan yang secara khusus disediakan bagi
sekumpulan kegiatan industri yang mempunyai keterkaitan proses produksi mulai dari
industri dasar (hulu) dan hilir. Contoh lahan peruntukan khusus misalnya kompleks
industri pupuk dan kompleks kertas.
2. Estet industri (Industrial Estate); Suatu lahan peruntukkan yang secara khusus disediakan
untuk menampung berbagai jenis kegiatan industri hilir yang dilengkapi berbagai fasilitas
untuk memberikan kemudahan bagi kegiatan industri dan penglolahannya ditangani oleh
suatu badan industri. Estet merupakan suatu lahan khusus yang menampung industri-
industri yang bersifat manufaktur yang dikelola oleh suatu manajemen terpusat dengan
luas minimal 20 Ha - 40 Ha.
3. Lahan Peruntukkan Industri; Lahan peruntukkan industri ini merupakan lahan industri
yang peruntukkannya telah ditetapkan dalam suatu master plan kota untuk berbagai jenis
kegiatan industri yang biasanya bersifat pertumbuhan pita dan secara fisik dalam
pertumbuhan nantinya akan menjadi kawasan industri (imim). Pengembangan di masa
mendatang memungkinkan menjadi estet industri.
4. Kawasan Berikat (Bonded zone); Suatu kawasan dengan batas-batas tertentu di wilayah
Indonesia yang di dalamnya terdapat ketentuan-ketentuan khusus di bidang pabean, yaitu
terhadap barang-barang yang dimasukkan atau dari luar daerah pabean lainnya tanpa
terlebih dahulu dikenakan pungutan bea cukai atau atau pungutan negara lainnya sampai
barang tersebut dikeluarkan untuk tujuan impor atau ekspor.
5. Permukiman Industri Kecil; Lahan yang disediakan khusus untuk industri kecil yang
didalamnya dilengkapi dengan infrastruktur serta tempat tinggal pengusahanya.
6. Sentra Industri Kecil; Suatu areal atau lahan peruntukkan dimana terdapat berbagai
kegiatan usaha industri kecil sejenis yang tumbuh dan berkembang dalam suatu lokasi
tertentu.
7. Sarana Usaha Industri Kecil; Suatu sarana usaha yang disediakan didalam estet industri
yang mempunyai kaitan dengan berbagai industri didalam estet industri tersebut.

Anda mungkin juga menyukai