Anda di halaman 1dari 4

Tingginya tingkat masalah psikologi kelompok usia lansia sebesar 68,9%

1. Rendahnya tingkat pemanfaatan layanan rawat jalan geriatri di Rumah Sakit Gotong
Royong sebanyak 4 pasien selama tahun 2019-2022
2. Belum tersedia layanan psikogeriatri

Rumah Sakit Gotong Royong perlu mendukung

pelayanan kesehatan psikogeriatri menurut Permenkes 79 Tahun 2014

Pengembangan produk
1. Tahap identifikasi: (Identify)
a. Faktor sosial
b. Faktor ekonomi
c. Faktor teknologi
d. Faktor budaya
2. Tahap memahami: (Understand)
a. Memahami kebutuhan pelanggan
b. Kriteria produk berdasarkan Value Opportunities (VO’S)
3. Tahap konseptualisasi (Conceptualize)
a. Hasil VO’S menjadi konsep produk
b. Evaluasi konsep produk
4. Tahap mengerti (Realize)
a. Mengubah dari konsep menjadi produk yang siap dijual
b. Tahap strategi marketing, keuangan dan produksi

5. Tahap produk diluncurkan (Launch)


a. Mendukung layanan di organisasi
b. Mendapatkan pendapatan
1.2.1 Proses pengembangan produk melalui proses cagan/vogel

Proses pengembangan produk terbagi dalam beberapa tahap. Tahap identifikasi (identify),

tahap memahami (understand), tahap konseptualisasi (conceptualize), tahap mengerti

(realize) dan tahap peluncuran (launch). Tahapan ini dijelaskan sebagai berikut:

1. Tahap identifikasi (identify), pada tahap ini memerlukan kemampuan untuk

mengidentifikasi celah peluang dari produk (Product Opportunity Gap), Product

Opportunity Gap adalah celah yang terdapat pada pasar baru ini dan kemungkinan yang

baru, atau improvisasi yang sudah ada, atau produk yang baru ini popular. Ketika budaya

berubah, peluang akan muncul dan menciptakan produk yang baru. Produk ini tidak

hanya untuk menyelesaikan masalah tetapi juga untuk menciptakan kemungkinan

mengalami pengalaman yang baru. Celah peluang dari produk (Product Opportunity

Gap/POG’s) ditentukan dari brainstorming, observasi dan meneliti mengenai faktor

sosial, ekonomi dan teknologi (SET factors), POG’s dihasilkan dari faktor sosial,

ekonomi dan teknologi, lalu mengevaluasi dan memfilter POG’s menghasilkan ide,

skenario, umpan balik dan perbaikan.

2. Tahap memahami (understand), pada tahap ini memerlukan pemahaman yang tinggi

tentang kebutuhan pelanggan yang diterjemahkan menjadi suatu tindakan dan

melengkapi menjadi suatu panduan dalam mengembangkan bentuk dan fitur produk.

Analisis terhadap peluang nilai (VOA’S/Value Opportunities Analyse) menghasilkan

kriteria, karakteristik dan kendala produk. Penelitian pertama dilakukan dengan cara

observasi, tanya jawab, mendengarkan, analisis tugas dan stakeholder, dilanjutkan

meneliti faktor manusia, gaya hidup, dan lebih dalam lagi mengenai perubahan faktor

sosial, ekonomi dan teknologi.

3. Tahap konseptualisasi (conceptualize), mengubah analisis nilai dari peluang (Value

Opportunities Analysis) menjadi konsep yang dapat diterima berguna (useful), dapat
digunakan (useable), dan diinginkan (desirable). Pada tahap ini menghasilkan banyak

konsep yang dievaluasi, diperbaiki, dan dikurangi untuk menjadi satu konsep yang dapat

diartikulasikan dengan jelas, pasar yang jelas, prototipe yang dapat dievaluasi oleh

pelanggan potensial dan di uji coba bahwa produk tersebut layak.

4. Tahap mengerti (realize), mengubah prototipe menjadi suatu produk layanan dan siap

untuk dipasarkan dengan menyiapkan rencana marketing, keuangan, sampai produk siap

dipasarkan kepada pelanggan.

5. Tahap peluncuran (launch), produk dipasarkan kepada publik melalui online dan

menjalin kerjasama dengan organisasi.

Anda mungkin juga menyukai