Anda di halaman 1dari 3

JAWABAN TUGAS 1

Nama Mahasiswa : Musaiyadah


NIM : 043432812
Mata Kuliah : TUGAS AKHIR
Kode Matkul : ADPU4500

Jawaban soal no 1
Kondisi system administrasi negara Indonesia saat ini, belum sepenuhnya
berorientasi pada kepentingan public. Hal ini dapat kita nilai dari banyaknya kritik
yang dialamatkan pada instansi pemerintah, entah itu mengenai manajemennya,
pelayannnya, organisasinya atau kuatnya intervensi dan kepentingan politik yang
terjadi dalam system pemerintahan.

Semua kritik dan keluhan yang disampaikan kebanykan bermuara pada aparatur
yang bertugas sebagai pelaksana kebijakan pemerintah, mulai dari tingkat atas
samapai bawah. Untuk mencapai tujuan negara diperlukan suatu system
adminsitrasi negara yang dapat menata atau menata ulang, menyesuaikan,
memperbaiki serta membangun system yang telah ada, baik di tingkat pusat
maupun ditingkat daerah, berdasarkan kebijakan dan arah pegnembangan ke
depan.

Upaya pengembangan system adminitrasi negara dalam rangka meningkatkan daya


guna dan hasil guna pelaksanaan tugas pemerintahan dan pemebangunan ditujukan
pada revitalsiasi penyelenggaraan pemerintah negara. Penyempurnaan administrasi
negara tidak hanya berkutat pada apartur negara saja, tetapi juga mencakup sisitem
yang dipraktikan dalam penyelenggaraan negara.

Penyempurnaan system ini didasarkan pada unsure unsure pokok administrasi


negara yaitu ditinjau dari dimensi dimensi organsiasi dan dimensi manajemen.
Ditinjau dari dimensi organisasi system organisasi administrasi negara harus mampu
mewujudkan format dan desain kelembagaan pemerintah negara yang sesuai
dengan kebutuhan, yaitu sebagai wadah penyelenggaraan urusan pemerintahan
yang merupakan amanah bangsa melalui konstitusi, baik di tingkat pemerintahan
pusat maupun pemerintahan daerah.

Ditinjau dari dimensi manajemen, system penyelenggaraan negara merupakan


upaya yang dinamis, namun tertib dan teratur dalam mengeloela urusan
pemerintahan beserta sumber daya dan sisitem pendukungnya. Pegnembangan
dimensi ini meliputi manajemen kebijakan public, manajemen ASN, manajemen
keuangan negara, manajemen pelayanan, menajemen hokum, serta pengawasan
akuntabilitas dengan didukung teknologi informasi dan komunikasi yang dilandaskan
prinsip prinsip goon government yang bermuara pada pelayanan public prima.

Akuntabilitas ditujukan untuk mencari jawaban terhadap hal yang harus


dipertanggungjawabkan, alasan pertanggungjawaban harus diserahkan kepada
siapa pertanggungjawaban diserahkan, siapa yang bertanggung terhadap berbagai
kegiatan dalam masyarakat, apakah pertanggungjawaban berjalan seiring dengan
kewenangan yang memadai.

Sumber referensi : BMP/ADPU4230/MODUL8/HALAMAN 8.3

Jawaban soal no 2
Setiap kebijakan yang telah selesai dilaksanakan perlu dievaluasi sejauh mana
implementasi kebijakan tersebut memberikan hasil dan dampak sebagaimana
diharapkan. Pengertian awal tentang proeses evaluasi kebijakan senantiasa
dilakukan di bagian akhir dari seluruh proses pelaksanaan kebijakan. Akan tetapi
kemudian muncul kesadaran baru yaitu bahwa evaluasi kebijakan tidak pernah bisa
dilepaskan dari dua proses kebijakan yang lain yaitu peumusan dan implementasi.

Menilai kebijakan secara sederhana dapat diartikan sebagai proses mempelajari atau
mengkaji dampak kebijakan public. Pada esensinya menilai kebijakan public
menyangkut dua kegiatan berbeda yakni :
1. Aktivitas menentukan apa konsekuensi dari suatu kebijakan dengan
mendiskripsikan damlahpaknya;
2. Aktifitas menilai keberhasilan atau kegagalan suatu kebijakan berdasarkan
standard criteria yang telah ditetapkan.

Evaluasi kebijaakan yaitu proses untukmenilai kinerja kebijakan aadlah juga


merupakan salah satu bagian dari proses kebijakan yang sangat penting. Pandangan
lama melihat aktivitas menilai kebijakan hanya dilakukan pada akhir bagian proses
pelaksanaan kebijakan.

Sehubungan dengan itu terdapat setidaknya 3 (tiga) macam pendekatan evaluasi


kebijakan yaitu :
1. Pendekatan Deskriptif;
2. Pendekatan Normatif;
3. Pendekatan Dampak.

Selain itu ada 3 (tiga) tripologi kebijakan yaitu evaluasi formulasi, implementasi dan
dampak kebijakan. Semua jenis evaluasi tujuannya adalah untuk menilai kinerja
proses kebijakan. Mengevaluasi kebijakan penting untuk mengetahui sejauh mana
pelaksanaan kebijakan telah mampu tercapai tujuan yang telah ditetapkan dan
untuk itu juga perlu diketahui standard atau criteria yang dipakai untuk menilai
kinerja kebijakan tersebut.

Analisis terhadap dampak kebijakan ditujukan untuk mengetahui sejauh mana


pelaksanaan kebijakan telah mampu menghasilkan dampak tertentu apakah positif
atau negative. Dari hasil analisis atau menilai dampak kebijakan ini akan
memberikan nilai atau dorongan bagi pembuat kebijakan untuk memutusakan
apakah kebijakan akan dihentikan, dilanjutkan ataukah akan dimodifikasi. Setiap
aktivitas megnevaluasi atau menganalisi dampak kebijakan bertujuan mampu
menimbulkan perubahan sebagaimana yang diinginkan.

Sumber referensi : BMP/ADPU4410/MODUL8/HALAMAN 8.3

Anda mungkin juga menyukai