Anda di halaman 1dari 3

1.

PENGERTIAN SISTEM MANAJEMEN NASIONAL


Sistem manajemen nasional terdiri dari 3 kata, yaitu Sistem,
Manajemen, dan Nasional. Sistem merupakan suatu perpaduan yang
terdiri dari tata nilai, struktur, dan proses yang secara sinergi bersamasama mengemban fungsi tertentu. Manajemen memiliki definisi berupa
pengelolaan atau tata laksana yang merupakan proses, yang di dalamnya
terkandung unsur-unsur perencanaan, pelaksanaan, pengendalian dan
penilaian atas setiap pemanfaatan sumber daya. Sedangkan kata nasional
berarti seluruh kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
Oleh karena itu, secara terminologis sistem manajemen nasional memiliki
definisi sebagai suatu perpaduan antara tata nilai, struktur, dan proses
untuk mengelola pemanfaatan sumber daya demi tujuan nasional
Unsur-unsur dalam sistem manajemen nasional antara lain, negara,
bangsa Indonesia, pemerintah, dan masyarakat. Negara memiliki hak dan
peranan dalam pemilikan, pengaturan, dan pelayanan yang diperlukan
dalam mewujudkan cita-cita bangsa. Bangsa Indonesia berperan sebagai
pemilik negara yang menentukan sistem nilai yang digunakan sebagai
landasan dan pedoman bagi penyelenggaraan fungsi-fungsi negara.
Pemerintah sebagai unsur yang melaksanakan penyelenggaraan fungsifungsi pemerintahan umum dan pembangunan sesuai dengan cita-cita
bangsa. Masyarakat merupakan unsur kontributor dan konsumen atas
berbagai hasil penyelenggaraan fungsi.
Sistem manajemen nasional sebagai pendekatan sistem (systemic
approach) akan mencakup input, proses, output, outcome, dan feedback.
Input dalam sistem manajemen nasional berupa aspirasi dari rakyat serta
kepentingan rakyat. Proses dalam sistem manajemen nasional merupakan
rangkaian kegiatan dalam pengolahan respon terhadap kondisi kehidupan
masyarakat dan politik nasional untuk dapat disesuaikan dengan tujuan
nasional menggunakan sumber daya yang dimiliki. Hasil dari aktivitas ini
merupakan keputusan strategis, taktis, maupun operasional yang pada
dasarnya merupakan tanggapan Pemerintah atas berbagai aspirasi dan
kepentingan rakyat. Output dari sistem manajemen nasional terhimpun

dalam proses arus keluar yang disalurkan kembali kepada masyarakat.


Berbagai kebijakan ini dituangkan dalam bentuk hierarki perundangan dan
peraturan. Feedback atau proses umpan balik, sebagai bagian dari siklus
sistem manajemen nasional, menghubungkan arus keluar dengan arus
masuk dan akan berproses kembali ke Tatanan Pengambilan Keputusan
Berkewenangan (TPKB). Dengan demikian maka secara prosedural sistem
manajemen

nasional

merupakan

siklus

tak

terputus

dan

berkesinambungan.
2. INDIKATOR KEBERHASILAN SISTEM MANAJEMEN NASIONAL
Indikator-indikator keberhasilan dari sebuah sistem manajemen nasional
antara lain
2.1
2.2
2.3
2.4
2.5.

:
Pemerintahan yang baik (Good Governance).
Keamanan nasional yang relatif mapan.
Adanya kepastian hukum bagi seluruh penduduk.
Kepastian masa depan bagi seluruh penduduk.
Tingkat kesejahteraan rakyat yang memadai atau cukup

tinggi.
2.6

Sumber daya manusia (SDM) yang kompetitif.

3. UPAYA DALAM MENJALANKAN SISTEM MANAJEMEN NASIONAL


DENGAN BAIK
Dalam menjalankan suatu sistem manajemen nasional diperlukan upaya
dan strategi agar dapat berjalan dengan baik. Upaya-upaya tersebut
antara lain :
3.1 Menuntaskan penanggulangan penyalahgunaan kewenangan
dalam bentuk praktik-praktik KKN dengan cara:
a. Penerapan prinsip-prinsip tata pemerintahan yang baik
(good governance) pada semua tingkat dan lini pemerintahan
dan pada semua kegiatan;
b. Pemberian sanksi yang seberat-beratnya bagi pelaku KKN
sesuai dengan ketentuan yang berlaku;
c. Peningkatan efektivitas pengawasan

aparatur

negara

melalui koordinasi dan sinergi pengawasan internal, eksternal


dan pengawasan masyarakat;
d. Peningkatan budaya kerja

aparatur

yang

profesional, produktif dan bertanggung jawab;

bermoral,

e.

Percepatan

pelaksanaan

tindak

lanjut

hasil-hasil

pengawasan dan pemeriksaan;


f. Peningkatan pemberdayaan penyelenggara negara, dunia
usaha dan masyarakat dalam pemberantasan KKN.
3.2. Meningkatkan kualitas penyelengaraan administrasi negara
melalui:
a. Penataan kembali fungsi-fungsi kelembagaan pemerintahan
agar dapat berfungsi secara lebih memadai, efektif, dengan
struktur lebih proporsional, ramping, luwes dan responsif;
b. Peningkatan efektivitas dan efisiensi ketatalaksanaan dan
prosedur pada semua tingkat dan lini pemerintahan;
c. Penataan dan peningkatan kapasitas sumber daya manusia
aparatur agar lebih profesional sesuai dengan tugas dan
fungsinya untuk memberikan pelayanan yang terbaik bagi
masyarakat;
d. Peningkatan kesejahteraan pegawai dan pemberlakuan
sistem karier berdasarkan prestasi;
e. Optimalisasi pengembangan

dan

pemanfaatan

e-

Government, dan dokumen/arsip negara dalam pengelolaan


tugas dan fungsi pemerintahan.
3.3 Meningkatkan keberdayaan masyarakat dalam penyelenggaraan
pembangunan dengan:
a. Peningkatan kualitas pelayanan publik terutama pelayanan
dasar, pelayanan umum dan pelayanan unggulan;
b. Peningkatan kapasitas masyarakat untuk dapat mencukupi
kebutuhan dirinya, berpartisipasi dalam proses pembangunan
dan mengawasi jalannya pemerintahan;
c. Peningkatan tranparansi, partisipasi dan mutu pelayanan
melalui peningkatan akses dan sebaran informasi.

Anda mungkin juga menyukai