Anda di halaman 1dari 11

Al Muhafidz: Jurnal Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir

Vol. 2 No. 1, (2022), pp. 28-38

SIKAP TOLERANSI BERAGAMA PERSPEKTIF SURAH AL-KAFIRUN


MAHASISWA DI KOTA LANGSA

Rabiah
Institut Agama Islam Negeri Langsa
Email: rabiahnadhira@gmail.com

Danil Putra Arisandy


Institut Agama Islam Negeri Langsa
Email: danilarisandy@iainlangsa.ac.id

Abstract
This study aims to describe the attitude of religious tolerance of students in the city of
Langsa from the perspective of surah al-kafirun, to see how tolerance is formed between students
of different religious beliefs. In this study using descriptive qualitative research methods. The
technique of collecting data is by direct observation and interviews with students studying in the
city of Langsa, the city of Langsa itself is one of the cities in Aceh which has a very strong Islamic
nuance. The results of this study show that the friendship relationship between Muslim and non-
Muslim students is very flexible, the treatment of students in establishing friendships regardless of
differences, maintaining harmony, mutual respect and helping each other. Differences in religion
are not a dividing wall in a relationship between students, building an attitude of tolerance in a
relationship is very necessary, so that a relationship can run well and harmoniously. Muslims are
also ordered not to interfere with or follow other religions as contained in the Qur'an Surah Al-
Kafirun.

Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan sikap toleransi beragama mahasiswa dikota
Langsa perspektif surah al-kafirun, untuk melihat bagaimana sikap toleransi terbentuk antar
mahasiswa yang berbeda keyakinan agama. Dalam penelitian ini menggunakan metode penelitian
deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data dengan observasi dan wawancara langsung kepada
mahasiswa yang menempuh pendidikan di kota Langsa, kota Langsa sendiri merupakan salah satu
kota bagian dari Aceh yang memiliki daerah nuansa islami sangat kental. Hasil dari penelitian ini
memperlihatkan bahwa hubungan pertemanan antara mahasiswa muslim dan non muslim sangat
fleksibel, perlakuan mahasiswa dalam menjalin hubungan pertemanan tanpa melihat perbedaan,
menjaga kerukunan, saling menghormati dan membantu satu sama lain. Perbedaan dalam
beragama bukan menjadi dinding pemisah suatu hubungan diantara mahasiswa, membangun sikap
toleransi dalam suatu hubungan sangat diperlukan, agar suatu hubungan dapat berjalan dengan
baik dan harmonis. Umat Islam juga diperintahkan untuk tidak menggangu atau mengikuti agama
lain sebagaimana terdapat dalam Al-Qur'an Surah Al-Kafirun.

Kata Kunci: Toleransi, Al-Kafirun, Mahasiswa, Kota Langsa

Al Muhafidz: Jurnal Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir, Vol. 2, No.1, Februari 2022 28
Rabiah, Danil, Sikap Toleransi Beragama Perspektif Surah Al-Kafirun …

PENDAHULUAN Sehingga dapat disimpulkan tingkat


keberagamaan yang dimaksud adalah
Al-Qur’an menyebutkan bahwa Tuhan
seberapa jauh seseorang taat kepada ajaran
menciptakan mekanisme pengimbangan dan
agama dengan cara menghayati dan
pengawasan antar sesama manusia untuk
mengamalkan ajaran agama tersebut yang
memelihara keutuhan bumi dan merupakan
meliputi cara berfikir, bersikap, serta
salah satu wujud kemurahan Tuhan kepada
berperilaku baik dalam kehidupan pribadi dan
umat manusia. Jikalah Tuhan tidak
kehidupan sosial masyarakat yang dilandasi
mengimbangi segolongan manusia dengan
ajaran agama Islam yang diukur melalui
golongan lain, pastilah bumi ini akan segera
dimensi keberagamaan yaitu pengetahuan,
musnah. Akan tetapi Tuhan mempunyai
pengalaman, pengamalan, keyakinan, dan
kemurahan yang melimpah kepada seluruh
praktek agama.
alam, agar bumi dan isinya tetap terjaga
Kebebasan beragama pada hakikatnya
dengan baik. Jadi disinilah perlunya prinsip
merupakan suatu dasar antar umat beragama
pluralisme menjadi bagian terpenting untuk
untuk terciptanya kerukunan, tidak akan ada
seluruh umat manusia sebagai modal
kerukunan antar umat beragama tanpa adanya
keeksistensi damai di muka bumi.
kebebasan beragama. Begitu pula sebaliknya,
Selanjutnya, tidak ada kalimat yang indah
kebebasan beragama dengan baik dapat
dalam hidup ini kecuali kalimat "indahnya
terlindungi dengan adanya toleransi antar
kebersamaan" di republik yang kaya dengan
umat beragama, keduanya harus diperhatikan.
keanekaragaman budaya dan agama.
Namun penekanan dari salah satunya masih
Sedangkan keberagamaan adalah adanya
sering sekali terjadi seperti untuk
kesadaran diri individu dalam menjalankan
mempersandingkan keduanya mengharuskan
suatu ajaran dari suatu agama yang dianut.1
dengan cara penekanan dalam kebebasan,
Jalaluddin Rahmat mendefinisikan
padahal pemahaman yang benar mengenai
keberagamaan sebagai perilaku yang
toleransi antar umat beragama dan kebebasan
bersumber langsung atau tidak langsung
dalam beragama itu hal penting, dan setiap
kepada Nash, Keberagamaan juga diartikan
manusia memiliki hak dalam kepercayaan
sebagai kondisi pemeluk agama dalam
masing-masing. Hak yang melekat pada
mencapai dan mengamalkan ajaran agamanya
manusia karena adalah manusia.
dalam kerukunan suatu kehidupan.

1
Idrus Ruslan, Toleransi Antar Umat Beragama
Diindonesia, (Lampung: Arjasa Pratama, 2020), h. 14

29
Hak untuk menyembah Tuhan diberikan oleh Toleransi beragama merupakan jalan terbaik
Tuhan, tidak ada seorang pun yang boleh bagi terciptanya kerukunan antar umat
mencabutnya. Sebagaimana firman Allah beragama.2
SWT dalam surah Al-kafirun, umat muslim Upaya untuk mewujudkan sebuah
diperintahkan tidak mencampurkan adukkan masyarakat yang harmonis merupakan upaya
keimanan dengan mempersekutukan yang yang harus senantiasa diusahakan secara terus
maha esa, sebagai umat Islam harus memiliki menerus dan bersama-sama oleh segenap
sikap toleransi kepada agama lain. Karena komponen bangsa. Salah satu upaya yang
menghargai perbedaan dalam beragama salah patut untuk dikembangkan secara bersama-
satu bagian dari agama Islam. sama tersebut ialah membangun rasa toleransi
Kota Langsa merupakan salah satu atau penghargaan terhadap kelompok lain dan
kota bagian Aceh yang mayoritas umat Islam, seorang individu.
berdasarkan latar belakang tersebut, penulis Harus diakui bahwa upaya
tertarik untuk mengkaji lebih dalam tentang membangun toleransi selama ini telah
Sikap Toleransi Beragama perspektif Surah dilakukan, akan tetapi belum begitu kuat
Al-kafirun Mahasiswa Dikota Langsa. untuk dijadikan sebagai landasan dalam
mewujudkan keharmonisan yang sejati dalam
PEMBAHASAN
kehidupan umat beragama. Bagi bangsa
1. Toleransi Beragama
Indonesia istilah toleransi sebenarnya bukan
Agama adalah sebuah kata yang
merupakan istilah dan masalah lagi. Karena
terkesan membuat gentar, menakutkan, dan
sikap toleransi merupakan salah satu ciri
mencemaskan di tangan para pemeluknya
bangsa Indonesia yang diterima sebagai
sering tampil dengan wajah kekerasan.
warisan leluhur bangsa Indonesia sendiri. Jadi
Fenomena yang juga terjadi saat ini adalah
toleransi dalam pergaulan bukan sesuatu yang
muncul dan berkembangnya tingkat
dituntut akan situasi.
kekerasan yang mengatas namakan agama
Dalam Kamus Umum Bahasa
(membawa-bawa agama) sehingga realitas
Indonesia, toleransi berasal dari kata "toleran"
kehidupan beragama yang muncul adalah
(Inggris: tolerance; Arab; tasamuh) yang
saling curiga mencurigai, saling tidak
berarti batas ukur diperbolehkannya untuk
percaya, dan hidup dalam ketidakharmonisan.

2
Dwi Ananda Devi, Toleransi Beragama, (Semarang:
Alprin, 2009), h. 1

Al Muhafidz: Jurnal Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir, Vol. 2, No.1, Februari 2022 30
Rabiah, Danil, Sikap Toleransi Beragama Perspektif Surah Al-Kafirun …

pengurangan maupun penambahan. Secara Hal ini tentu memiliki alasan dan dasar
etimologi, toleransi merupakan kelapangan yang sangat kuat, dimana nenek moyang
dada, ketahanan emosional dan kesabaran. orang Indonesia mewariskan tradisi,
Sedangkan menurut terminologi, toleransi kebudayaan juga sikap yang sangat baik
yaitu bersikap atau bersifat atau bersikap diantaranya gotong royong, bermusyawarah,
menghargai, membiarkan, menghargai juga toleransi. Oleh karenanya menjadi tugas
pendirian kebiasaan, kepercayaan, pendapat, dan tanggung jawab para pewaris tersebut
pandangan, dan yang bertentangan atau yang untuk melestarikannya secara bertanggung
berbeda dengan pendiriannya.3 jawab.4 Dan sikap toleransi beragama tidak
Oleh karena itu, toleransi agama mengganggu dan tidak melecehkan agama
adalah pengakuan adanya kebebasan setiap atau sistem keyakinan dan ibadah penganut
warga untuk memeluk agama yang menjaga agama-agama lain.
kebebasan dan keyakinan untuk menjalankan Toleransi antara umat beragama dalam
ibadatnya. Toleransi beragama meminta pergaulan hidup memiliki dasar yaitu setiap
kebesaran jiwa, kebijaksanaan, tanggung pemeluk agama memiliki tanggung jawab
jawab dan kejujuran, sehingga menumbuhkan terhadap agamanya sendiri dan memiliki cara
perasaan mengeliminir egoistis golongan dan tersendiri dalam beribadah, maka dengan
solidaritas. Toleransi hidup beragama itu dasar ini menjadi tanggung jawab bagi
bukan suatu hal yang merusak, melainkan pemeluknya, sikap keberagaman pemeluk
terwujudnya ketenangan, saling menghargai suatu agama dengan berbeda agama dalam
bahkan sebenarnya lebih dari itu, antar suatu pergaulan hidup merupakan salah satu
pemeluk agama harus dibina gotong royong di bertoleransi dalam pergaulan antar umat
dalam membangun masyarakat kita sendiri beragama. Dan untuk kebaikan bersama,
dan demi kebahagiaan bersama. Sikap agama memiliki pola dasar hubungan yang
permusahan, sikap prasangka tidak baik harus harus dilaksanakan yaitu hubungan vertikal
dihilangkan, diganti dengan saling dan hubungan horizontal.
menghormati dan menghargai setiap penganut Hubungan secara vertikal yaitu
agama. Dengan demikian, sesungguhnya hubungan individu dengan Tuhannya, yang
konsep toleransi sangat layak untuk dilakukan dengan cara beribadah yang
dikembangkan dalam hubungan sosial. ditetapkan pada agama masing-masing, dalam

3 4
Ibid, h. 2 Idrus Ruslan, Toleransi Antaar Umat Beragama
Diindonesia, (Lampung: Arjasa Pratama, 2020), h..31

31
Islam yaitu shalat, dan shalat lebih baik eksistensi antar agama, dan dalam kehidupan
dikerjakan secara berjamaah dari pada secara bermasyarakat harus saling menghormati,
individual, hubungan horizontal adalah menghargai dan mengerti.5
hubungan antar manusia, hubungan horizontal Toleransi dalam beragama bukan
tidak hanya sesama agama saja tetapi kepada berarti seseorang boleh bebas menganut
yang tidak seagama seperti masalah-masalah agama tertentu dan besok hari menganut
tentang kemasyarakatan, yang demikian agama yang lain atau dengan mudahnya
merupakan pergaulan hidup beragama atau mengikuti ritualitas dan ibadah semua agama
bertoleransi dan juga hubungan horizontal tanpa adanya peraturan yang mengikat. Akan
kepada lingkungan sekitar. Perwujudan tetapi, toleransi beragama harus dipahami
toleransi antar umat beragama bernilai ibadah sebagai bentuk pengakuan akan adanya
walaupun bukan berbentuk ibadah karna tiap agama-agama lain dengan segala bentuk
pemeluk agama memelihara eksistensi agama sistem, memberikan kebebasan untuk
masing-masing dengan cara pergaulan antar menjalankan keyakin agama masing-masing
umat beragama. dan tatacara peribadatannya, untuk
Toleransi memiliki dua kategori, yaitu mengembangkan sikap toleransi secara
toleransi dinamis dan toleransi statis. umum, dapat kita mulai terlebih dahulu
Toleransi dinamis merupakan toleransi yang dengan bagaimana kemampuan kita
melakukan kerjasama antar masyarakat mengelola dan menyikapi perbedaan pendapat
maupun pada pemerintahan, sebagai satu yang bisa saja terjadi pada saat saudara atau
bangsa sebagai refleksi kebersamaan umat keluarga kita. Sikap toleransi dimulai dengan
beragama. Toleransi statis adalah toleransi cara menyadari perbedaan dalam menciptakan
yang tidak saling bekerja sama yang mana keharmonisan atau kebersamaan. Dan
antara umat beragama hanya memiliki menyadari pula bahwa kita semua adalah
kerukunan teoritis yang akhirnya bersaudara, maka akhirnya akan timbul rasa
menghasilkan toleransi semu. Toleransi antar saling pengertian dan berkasih sayang,
umat beragama dapat diwujudkan dengan bersikap toleransi dalam peribadatan masing-
menghargai hak penganutnya, mengakui masing.

5
Safrilsyah Dan Muliana, Sikap Toleransi Beragama
Dikalangan Siswa SMA Banda Aceh, (Vol.17 No. 1
April 2015), h. 107-108

Al Muhafidz: Jurnal Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir, Vol. 2, No.1, Februari 2022 32
Rabiah, Danil, Sikap Toleransi Beragama Perspektif Surah Al-Kafirun …

Said Agil menerangkan dalam bertoleran antar perbedaan umat


membentuk toleransi agama memiliki aspek beragama.
yang saling melengkapi:6
Keempat aspek toleransi tersebut
a. Membiarkan
menjadi dasar acuan penelitian ini dalam
Membiarkan merefleksikan sikap
observasi sikap toleransi beragama pada
atau berpatisipasi dalam agamanya. Seperti
mahasiswa dikota Langsa.
suara azan dimesjid dengan suara keras,
umat lain membiarkan tanpa mencela dan 2. Penafsiran surah Al-Kafirun dan
merusaknya. Munasabah Ayat.
Surah Al-kafirun salah satu surah
b. Mengakui.
makkiyah yang terdiri dari 6 ayat, surah ini
Mengakui dalam perbedaan prinsip
diturunkan berkenaan tentang ketauhidan
dalam agama masing-masing sehingga
umat Islam agar tidak menyekutukan Allah
menimbulkan hubungan yang damai dan
SWT
harmonis antar masyarakat.

c. Menghormati ‫) اواَل‬2( ‫) اَل أ ْاعبُ ُد اما تا ْعبُ ُدو ان‬1( ‫قُ ْل اَي أايُّ اها الْ اكافُِرو ان‬
Menghormati atau menghargai ‫) اواَل‬4( ‫) اواَل أا اَن اعابِ ٌد اما اعبا ْد ُُْت‬3( ‫أانْتُ ْم اعابِ ُدو ان اما أ ْاعبُ ُد‬
memiliki nilai positif antar umat beragama, ِ ‫ِل ِدي‬
(6( ‫ن‬ ِ ِ ِ
‫) لا ُك ْم دينُ ُك ْم او ا‬5( ‫أانْتُ ْم اعاب ُدو ان اما أ ْاعبُ ُد‬
dalam bergaul maupun berinteraksi
menghormati adalah suatu yang sangat
diperlukan agar kehidupan masyarakat Artinya: “Katakanlah (Muhammad),
dapat berjalan dengan baik. Wahai orang-orang kafir!Aku tidak akan
menyembah apa yang kamu sembah. Dan
d. Mengizinkan
kamu bukan penyembah apa yang aku
Mengizinkan yaitu denagan
sembah. Dan aku tidak pernah menjadi
memberi izin, membolehkan
penyembah apa yang kamu sembah. Dan
mengabulkan. Dalam kehidupan sosial
kamu tidak pernah (pula) menjadi penyembah
yang plural dengan mengizinkan tingkah
apa yang aku sembah. Untukmu agamamu,
laku sikap untuk merealisasikan kehidupan
dan untukku agamaku.”

6
Said Agil Husain Al Munawar, Fiqih Hubungan Antar
Agama, (Ciputat: Ciputat Pres M, 2005), h. 16-17

33
Sayyid Quthub menerangkan surah kejelasan dengan jalan dakwah "Untuk mulah
Al-kafirun yaitu surah tentang ketauhidan dan agamamu, dan untuk kulah agamaku."
melakukan pemisahan secara tegas dan total Quraish Shihab memahami dengan
mengenai ketauhidan. Karena Allah SWT berbeda terhadap ayat, "Untuk mulah
sangat memurkai syirik, tauhid dan syirik agamamu, dan untuk kulah agamaku" yaitu
merupakan sistem yang berbeda dan tidak pengakuan eksistensi secara timbal balik,
akan pernah bertemu. Sayyid Quthub sehingga setiap pihak individu dapat
mengajak para ulama pendakwah untuk melaksanakan apa yang dianggapnya baik dan
secara tegas melakukan pemisahan karna akal benar, tanpa mengabaikan keyakinan masing-
fikiran orang jahiliyah bercampur aduk masing dan sekaligus tanpa memutlakkan
sehingga konsepsi keimanan mereka pendapat orang lain sekaligus. Bagaimana
menganggap Allah memiliki sekutu.7 rumusan di atas bisa diterima, sedang kita
Sayid Quthub melihat surah al- yakin sepenuhnya dan secara mutlak bahwa
Kafirun ini sebagai modal sosial umat Islam ajaran agama kita pasti benar? Jawabannya
dalam membangun kebersamaan. Beliau kemutlakan agama yaitu sikap jiwa ke dalam,
melalui surah ini mengajak kepada tidak menuntut kenyataan atau pernyataan di
pendakwah dalam perbedaan untuk tetap luar bagi yang tidak meyakini.8
ramah, akan tetapi tidak pada soal akidah Munasabah surah al-Kafirun dengan
sehingga langkah pertama yang harus surah setelahnya surah an-Nasr adalah Allah
ditempuh yaitu memisahkan juru dakwah dan memberikan suatu bentuk ketegasan bahwa
perasaannya secara total dari pola pikir buruk. agama yang menang adalah agama yang
Bahkan, dalam penjelasannya tidak ada sama dibawa Nabi Muhammad SAW, sedangkan
sekali uraian yang mengajak kepada surah al-Kafirun menerangkan bahwa
masyarakat ke arah radikalisme. Dan beliau Rasulullah tidak akan pernah mengikuti
bersikap tegas untuk membangun pondasi agama orang-orang kafir.9
keimanan harus ditegakkan di atas Dengan adanya munasabah surah al-
keberanian, ketegasan kepastian, dan kafirun bisa kita ambil hikmah didalamnya

7 9
Sayyid Quthub, Fi Zilalil Qur'an, (Jakarta: Gema Tim Tashih Departemen Agama, Al-Qur'an Dan
Insanipress, 2000), h. 365 Tafsirnya, (Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur’an),
8
M.Quraisy Shihab, Tafsir Al-Qur'an Al-Karim. h..829
h..642-643

Al Muhafidz: Jurnal Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir, Vol. 2, No.1, Februari 2022 34
Rabiah, Danil, Sikap Toleransi Beragama Perspektif Surah Al-Kafirun …

yaitu membangun kekuatan Islam dengan maupun kelompok yang harus dijaga dan
menjadikannya kekuatan, terkhusus bagi dihormati sedangkan toleransi salah satu
masa modern yaitu kehidupan sekarang ini. kewajiban setiap agama dalam hidup
Antar umat Islam sering terjadi konflik kebersamaan.
kekuatan Islam mengalami penurunan dalam
3. Potret Toleransi beragama mahasiswa
segi kebersamaan antar umat islam,
dikota langsa perspektif surah Al-
mengingat Islam sebagai agama Rahmatan Lil
kafirun
Al-Amin kondisi seperti perlu untuk
Kota Langsa merupakan salah satu
diperbaiki. Selain menjaga sesama beragama,
kota yang berada di provinsi Aceh, Indonesia.
juga untuk menjaga hubungan persaudaraan
Agama Islam merupakan agama mayoritas
agar tetap harmonis. Dalam menjalin
masyarakat Kota Langsa dan rakyat Aceh
hubungan tidak boleh berkaitan dengan
umumnya. Hukum Syariat Islam sebagai
akidah agama lain karena setiap individu
keistimewaan Aceh, jadi Hukum Syariat
memiliki hak kepercayaan tersendiri dan tidak
Islam menjadi aturan dasar dalam kehidupan
bisa dipaksakan apalagi disamakan. Muslim
masyarakat kota langsa. Agama Kristen dan
adalah muslim, dan non muslim adalah hal
Budha juga menjadi bagian dari populasi,
yang sangat berbeda dengan muslim, jangan
kota Langsa ialah kota yang kaya akan
dipaksakan antar sesama umat menjaga
perbedaan etnis dan penduduk tetap hidup
kerukunan, setiap individu memiliki
dalam keadaan damai serta memiliki toleransi
keyakinan masing-masing sesuai apa yang
beragama yang kuat.
dianggapnya benar dan baik.10
Universitas merupakan salah satu
Berdasarkan penafsiran tersebut setiap
lembaga pendidikan formal yang berfungsi
individu harus memiliki sikap toleransi, dan
dalam menyiapkan generasi penerus. Dalam
juga memperhatikan batasan-batasan suatu
membina dan menanamkan sikap toleransi
hubungan, tidak mengikut sertakan
antar sesama mahasiswa terutama yang tidak
keagamaan agama lain. Agama-agama akan
seagama juga dibutuhkan hanya sebatas
semakin moderat jika mampu
dalam membantu menyiapkan sarana yang
mempersandingkan toleransi dan kebebasan.
diperlukan untuk upacara agama tersebut, dan
Kebebasan merupakan hak setiap individu

10
Nur Kholis, Penafsiran Sayyid Quthub Tehadap
Surah Al-Kafirun Dalam Di Zilalil Qur'an, (Semarang:
UIN Walisongo2016), h. 30

35
bukan ikut melaksanakan dan menghadiri yang dapat hidup tanpa bantuan manusia lain,
upacara agama tertentu. dikota kita ini kota Langsa ada beberapa
Dari hasil penelitian pada mahasiswa mahasiswa yang tidak seiman dengan kita,
kota Langsa, peneliti melihat adanya toleransi bukan berarti kita harus menjauhi mahasiswa
antar umat beragama yang sangat kuat tersebut, kita sebagai umat muslim harus
dikalangan mahasiswa, mereka menjalani menunjukkan akhlak yang baik, saling
sesuai apa yang mereka pahami, mereka membantu dan berkerja sama tapi bukan
berteman baik dan bersosialisasi dengan baik, menyangkut dalam keagamaan sebagaimana
perbedaan.dalam.beragama.tidak.menghalagi disebutkan dalam surah Al-kafirun, dan
antar mahasiswa dalam berteman. Seperti jangan mengganggu menyinggung agama
salah seorang mahasiswi beragama islam mereka karena semua orang memiliki
mengatakan "kita berteman dengan siapa pun kepercayaan masing-masing dan itu adalah
itu tidak masalah, baik itu seiman atau pun pilihannya, dan walaupun demikian kita
tidak, yang penting harus tau menempatkan sebagai makhluk sosial harus saling tolong
diri dan batas-batas pergaulan, jika berteman menolong dalam hal kebaikan. Saya tidak
yang mengarah kepada yang tidak baik itu memilih-milih dalam berteman, saya
maka jauhi pertemanan itu, baik itu teman memiliki teman non muslim, walaupun kami
sesama agama atau pun beda agama, berbeda, tetapi kami saling menghargai
menyangkut tentang teman beda agama atau kepercayaan kami masing-masing, saya tidak
non muslim, kita sebagai makhluk sosial merayakan hari raya mereka (hari natal)
maka bersosialisasi dan berprilaku yang baik karena kan di Al-Qur’an sudah cukup jelas
dengan mereka, contohkan dengan mereka dikatakan tidak boleh mengikut-ikuti agama
hal-hal yang baik dalam hubungan lain, begitu pun dengan mereka tidak
pertemanan agar hubungan pertemanan merayakan hari besar umat Islam.12
harmonis dan saling menghormati. Dalam Hasil wawancara dengan Mahasiswa
pertemanan itu tidak boleh mengikuti acara muslim lainnya Audriparadila mahasiswa
ritual mereka sekalipun teman dekat".11 Universitas Samudra Langsa, "kita harus
Mahasiswa lain yang diwawancarai mempunyai sikap toleransi antar umat
juga mengatakan "sebagai manusia kita pasti beragama, saya memiliki teman satu asrama
membutuhkan orang lain, tidak ada manusia yang non muslim, kami berteman dengan baik

11 12
Wawancara dengan Dwi Fatia Fadila, Mahasiswa Wawancara dengan Nurhayani Mahasiswi IAIN
IAIN Langsa, Senin, 20 Desember 2021 Langsa, Selasa, 21 Desember 2021

Al Muhafidz: Jurnal Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir, Vol. 2, No.1, Februari 2022 36
Rabiah, Danil, Sikap Toleransi Beragama Perspektif Surah Al-Kafirun …

dan berinteraksi dengan baik, dalam karena tempat jualan makanan semua tutup
berkomunikasi kami tidak menyinggung dan juga ada kebijakan pemerintah peraturan
tentang agama dengan tujuan yang tidak baik, tidak boleh jualan makanan di siang hari di
kami telah berteman tiga tahun dan hubungan bulan ramadhan, jadi disiang hari saya harus
kami baik-baik saja, diasrama kami saling memasak sendiri, ketika makan dan minum
membantu, baik dalam mengerjakan tugas tidak diperlihatkan kepada teman yang sedang
kuliah maupun tugas lainnya, kami saling berpuasa dan ketika teman muslim berbuka
berbagi makanan, makanan halal yang baik puasa, mereka mengajak saya untuk makan
untuk dikonsumsi, apalagi ketika bulan bersama". Dan wawancara dengan mahasiswi
ramadhan saya berbagi makanan berbuka saya non muslim lainnya juga sama, dia
untuknya walaupun teman saya non muslim menambahkan mahasiswi muslim memberi
tersebut tidak berpuasa."13 respon yang positif kepada mereka, saling
Hasil wawancara dengan umat non berbagi ilmu dan saling bertukar pikiran, baik
muslim beragama Kristen bernama Medellin itu berkenaan tentang perkuliahan maupun
mahasiswa universitas Samudra, "saya non tentang agama masing-masing. Begitu juga
muslim, saya kuliah dimayoritas umat dalam perkuliahan, saling menghargai,
muslim, tetapi saya berteman baik dengan pendidik tidak membeda-bedakan terhadap
teman saya yang beragama muslim, mereka mahasiswanya, dosen bersikap adil, dan tidak
tidak membeda-bedakan dalam berteman, ada peraturan khusus dalam perkuliahan
baik itu diruang kuliah maupun diluar karena menghargai setiap perbedaan.14
ruangan, saya berinteraksi dengan mereka
PENUTUP
seperti berinteraksi pada umumnya, tidak
Surah Al-kafirun surah yang
menyinggung masalah agama jika tidak
menegaskan tentang ketauhidan, umat Islam
diperlukan, meraka menghargai saya
diperintahkan tidak boleh menyekutukan
walaupun saya bukan muslim, mereka senang
Allah SWT dengan apapun dan mencampur
membantu saya dan suka berbagi. Hal-hal
adukkan keimanan. Berkenaan dengan surah
yang sedikit sulit tinggal dimayoritas umat
ini para mufassir menafsirkan untuk
muslim ketika bulan puasa tiba, saya sedikit
membangun kebersamaan dan saling menjaga
kesulitan ketika mencari makanan disiang hari
hubungan yang baik kepada non muslim

13 14
Wawancara dengan Audri Paradila Mahasiswa Wawancara dengan Medellin dan Sopy Sitanggang
Universitas Samudra Langsa, Rabu, 22 Desember 2021 Mahasiswi Universitas Samudra Langsa, Kamis, 23
Desember 2021

37
selagi tidak berkenaan dengan akidah. Islam Devi, Dwi Ananda , Toleransi Beragama,
Alprin
mengajarkan kita untuk menjadi makhluk
sosial yang baik dan mencontohkan Akhlak Ruslan, Idrus, Toleransi Antaar Umat
Beragama Diindonesia, Lampung:
yang baik kepada umat lain sehingga Arjasa Pratama, 2020
hubungan antar sesama bisa terjalin dengan
Safrilsyah Dan Muliana, Sikap Toleransi
erat tanpa ada mencela agama yang dianut Beragama Dikalangan Siswa SMA
Banda Aceh, Vol.17 No. 1 April
setiap individu.
2015
Kota Langsa salah satu bagian aceh
Al Munawir, Said Agil Husain, Fiqih
yang memiliki nuansa keislaman yang kuat, Hubungan Antar Agama, Ciputat:
akan tetapi saling menerima setiap perbedaan, Ciputat Pres M, 2005

termasuk antar mahasiswa dikota Langsa, Quttub, Sayyid, Fi Zilalil Qur'an, Jakarta:
Gema Insanipress, 2000
mahasiswa bersikap profesional dalam
berteman, penulis menyimpulkan mahasiswa Shihab, M.Quraisy, Tafsir Al-Qur'an Al-
Karim.
saling bertoleransi antar agama, bersikap
Tim Tasbih Departemen Agama, Al-
terbuka dan menerima perbedaan antar Qur'an Dan Tafsirnya, (Lajnah
mahasiswa berbeda agama, mahasiswa saling Pentashihan Mushaf Al-Qur’an)
membantu dan saling bekerja sama, mereka Kholis, Nur, Penafsiran Sayyid Quthub
Tehadap Surah Al-Kafirun Dalam Di
menghormati kepercayaan masing-masing
Zilalil Qur'an, Semarang: UIN
dan beribadah mengikuti agamanya tanpa Walisongo 2016
mencela, dan menganggu dalam peribadahan. Wawancara dengan Dwi Fatia Fadila,
Dan diantara mahasiswa saling berbagi Mahasiswa IAIN Langsa, Senin, 20
Desember 2021
pengetahuan tentang agama masing-masing
Wawancara dengan Nurhayani Mahasiswi
sehingga menjalin pertemanan semakin erat,
IAIN Langsa, Selasa, 21 Desember
menghormati, memahami dan saling 2021
mengasihi. Wawancara dengan Audri Paradila
Mahasiswa Universitas Samudra
DAFTAR PUSTAKA Langsa, Rabu, 22 Desember 2021
Al-Qur’an dan terjemahan Wawancara dengan Medellin Mahasiswi
Universitas Samudra Langsa, Kamis, 23
Ruslan, Idrus, Toleransi Antar Umat
Desember 2021
Beragama Diindonesia, Lampung:
Arjasa Pratama, 2020 Wawancara dengan Sopy Sitanggang
Mahasiswi Universitas Samudra
Umar, Husein, Metode Penelitian Untuk
Langsa, Senin 20 Desember 2021
Skripsi Dan Tesis Bisnis, Jakarta:Raja
Grafindo Persada, 2007)

Al Muhafidz: Jurnal Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir, Vol. 2, No.1, Februari 2022 38

Anda mungkin juga menyukai