Anda di halaman 1dari 5

MATA KULIAH BIOEKOLOGI PESISIR DAN LAUT TROPIS

B2 BIO-EKOLOGI ORGANISME INTERTIDAL 2

DIJAWAB OLEH:

EUFRASIA PUTRI TORE 2113020030

FAKULTAS PETERNAKAN KELAUTAN DAN PERIKANAN

PROGRAM STUDI MANAJEMEN SUMBERDAYA PERAIRAN

UNVERISTAS NUSA CENDANA

KUPANG

GENAP 2023
1. Bagaimana adaptasi organisme intertidal ?
2. Hewan apa saja yang hidup di zona intertidal ?
3. Mengapa mangrove di katakana hidup di daerah intertidal ?
4. Apa pengaruh perbedaan posisi bulan terhadap organisme
intertidal?
5. Apa itu zona intertidal ?

JAWAB

1. Adaptasi Organisme Intertidal

Organisme yang hidup di zona intertidal harus dapat beradaptasi dengan perubahan lingkungan yang
terjadi akibat pasang surut. Beberapa adaptasi yang dimiliki oleh organisme intertidal antara lain
kemampuan untuk bertahan dalam kondisi kekeringan, kemampuan untuk menahan air dalam tubuh,
kemampuan untuk beradaptasi dengan perbedaan suhu dan keasaman, serta kemampuan untuk
menutup diri dalam cangkang atau tempat persembunyian saat air surut. Berikut adalah beberapa
referensi yang dapat digunakan terkait dengan adaptasi organisme intertidal:

DAFTAR PUSTAKA

- Wahl, M. (2008). Ecological lever and interface ecology: epibiosis modulates the interactions
between host and environment. Biofouling, 24(6), 427-438.

- Marshall, D. J., & Monro, K. (2011). Intertidal ecology: mechanisms and models. Oxford University
Press.

- Lubchenco, J., & Menge, B. A. (1978). Community development and persistence in a low rocky
intertidal zone. Ecological monographs, 48(1), 67-94.

2. Hewan di zona intertidal

Berbagai jenis hewan hidup di zona intertidal, mulai dari invertebrata seperti kerang, kepiting, dan
teritip, hingga vertebrata seperti ikan dan beberapa jenis burung. Adaptasi mereka berbeda-beda,
tergantung pada jenis hewan dan lingkungan di sekitarnya. Beberapa referensi yang dapat digunakan
terkait dengan hewan di zona intertidal, antara lain:

DAFTAR PUSTAKA

- Raffaelli, D., & Hawkins, S. (1999). Intertidal ecology. Springer Science & Business Media.

- Menge, B. A., Lubchenco, J., Bracken, M. E., Chan, F., Foley, M. M., Freidenburg, T. L., ... & Somero, G.
N. (2003). Coastal oceanography sets the pace of rocky intertidal community dynamics. Proceedings of
the National Academy of Sciences, 100(21), 12229-12234.
- McQuaid, C. D., & Phillips, T. E. (2000). Ecology of the rocky shores of South Africa: past, present and
future. Oceanography and marine biology: an annual review, 38, 311-377.

3. Mangrove di zona intertidal

Mangrove hidup di zona intertidal karena mampu beradaptasi dengan kondisi lingkungan yang
mempunyai perbedaan pasang surut yang signifikan. Kebanyakan mangrove menyukai sistem pasang-
surut, dan lingkungan salinitas yang relatif stabil. Beberapa adaptasi yang dimiliki oleh mangrove antara
lain sistem perakaran yang kokoh, mampu bernapas melalui akar, dan mampu mengeluarkan garam
melalui daun. Beberapa referensi yang dapat digunakan terkait dengan mangrove di zona intertidal,
antara lain:

DAFTAR PUSTAKA

- Wahl, M. (2008). Ecological lever and interface ecology: epibiosis modulates the interactions
between host and environment. Biofouling, 24(6), 427-438.

- Marshall, D. J., & Monro, K. (2011). Intertidal ecology: mechanisms and models. Oxford University
Press.

- Lubchenco, J., & Menge, B. A. (1978). Community development and persistence in a low rocky
intertidal zone. Ecological monographs, 48(1), 67-94.

2. Hewan di zona intertidal

Berbagai jenis hewan hidup di zona intertidal, mulai dari invertebrata seperti kerang, kepiting, dan
teritip, hingga vertebrata seperti ikan dan beberapa jenis burung. Adaptasi mereka berbeda-beda,
tergantung pada jenis hewan dan lingkungan di sekitarnya. Beberapa referensi yang dapat digunakan
terkait dengan hewan di zona intertidal, antara lain:

- Raffaelli, D., & Hawkins, S. (1999). Intertidal ecology. Springer Science & Business Media.

- Menge, B. A., Lubchenco, J., Bracken, M. E., Chan, F., Foley, M. M., Freidenburg, T. L., ... & Somero, G.
N. (2003). Coastal oceanography sets the pace of rocky intertidal community dynamics. Proceedings of
the National Academy of Sciences, 100(21), 12229-12234.

- McQuaid, C. D., & Phillips, T. E. (2000). Ecology of the rocky shores of South Africa: past, present and
future. Oceanography and marine biology: an annual review, 38, 311-377.

3. Mangrove di zona intertidal


Mangrove hidup di zona intertidal karena mampu beradaptasi dengan kondisi lingkungan yang
mempunyai perbedaan pasang surut yang signifikan. Kebanyakan mangrove menyukai sistem pasang-
surut, dan lingkungan salinitas yang relatif stabil. Beberapa adaptasi yang dimiliki oleh mangrove antara
lain sistem perakaran yang kokoh, mampu bernapas melalui akar, dan mampu mengeluarkan garam
melalui daun. Beberapa referensi yang dapat digunakan terkait dengan mangrove di zona intertidal,
antara lain:

DAFTAR PUSTAKA

- Spalding, M. D., Kainuma, M., & Collins, L. (2010). World atlas of mangroves. Earthscan.

- Kristensen, E., Bouillon, S., Dittmar, T., & Marchand, C. (2008). Organic carbon dynamics in mangrove
ecosystems: a review. Aquatic botany, 89(2), 201-219.

- Alongi, D. M. (2008). Mangrove forests: resilience, protection from tsunamis, and responses to global
climate change. Estuarine, Coastal and Shelf Science, 76(1), 1-13.

4. Pengaruh posisi bulan terhadap organisme intertidal

Perbedaan posisi bulan sangat mempengaruhi kekayaan dan distribusi organisme di zona intertidal.
Pada saat bulan purnama atau bulan baru, pasang surut cenderung lebih tinggi, sehingga banyak
tempat-tempat yang biasanya terendam air bisa menjadi terbuka. Ini memungkinkan organisme yang
tadinya terendam bisa keluar untuk mencari makan, memperluas wilayahnya, atau berkembang biak.
Beberapa referensi yang dapat digunakan terkait dengan pengaruh posisi bulan terhadap organisme
intertidal, antara lain:

- Underwood, A. J. (1982). The ecology of intertidal gastropods. Advances in marine biology, 19, 111-
210.

- Denny, M. W. (1987). The effect of wave-induced flow on the morphology of gastropod shells. The
Biological Bulletin, 172(2), 161-176.

- Wethey, D. S., & Woodin, S. A. (2008). Ecological implications of behavioral plasticity in the intertidal
mussel Mytilus edulis. Integrative and Comparative Biology, 48(6), 806-823.

5. Zona Intertidal

Zona intertidal adalah area di antara zona pasang naik dan surut yang langsung terkena oleh
gelombang laut. Kondisi lingkungan di zona intertidal berubah secara dramatis selama satu siklus pasang
surut, dari keadaan yang terendam air hingga ke keadaan kering, sehingga organisme yang hidup di sana
harus dapat beradaptasi dengan lingkungan yang sangat berubah-ubah. Beberapa referensi yang dapat
digunakan terkait dengan zona intertidal, antara lain:
DAFTAR PUSTAKA

- Highsmith, R. C. (1985). Floating and algal rafting as potential dispersal mechanisms in brooding
invertebrates. Marine ecology progress series. Oldendorf, 25, 169-179.

- Menge, B. A., & Sutherland, J. P. (1987). Community regulation: variation in disturbance,


competition, and predation in relation to environmental stress and recruitment. The American
Naturalist, 130(5), 730-757.

- Connell, J. H. (1961). The influence of interspecific competition and other factors on the distribution
of the barnacle Chthamalus stellatus. Ecology, 42(4), 710-723.

- Spalding, M. D., Kainuma, M., & Collins, L. (2010). World atlas of mangroves. Earthscan.

- Kristensen, E., Bouillon, S., Dittmar, T., & Marchand, C. (2008). Organic carbon dynamics in mangrove
ecosystems: a review. Aquatic botany, 89(2), 201-219.

- Alongi, D. M. (2008). Mangrove forests: resilience, protection from tsunamis, and responses to global
climate change. Estuarine, Coastal and Shelf Science, 76(1), 1-13.

Anda mungkin juga menyukai