Modul Konflik Berdiferensiasi
Modul Konflik Berdiferensiasi
KONFLIK SOSIAL
2022/2023
KELAS
XI/FASE F
OLEH
EKA OKTAVIA, S.Pd
SMAN 2 PADANG
PEMETAAN KEBUTUHAN BELAJAR KELAS 11 SMANEGERI 2 PADANG
BERDASARKAN GAYA BELAJAR PESERTA DIDIK DALAM PEMBELAJARAN
Sosiologi
B. KESIAPAN BELAJAR
Profil Belajar Audio Visual Kinestetik
Peserta Didik
Dapat menuliskan Dapat meyebutkan
Perlu bimbingan
tentang konsep konflik tentang konsep konflik
sosial dan kekerasan khusus dalam
sosial dan kekerasan
Kesiapan Belajar menuliskan
tentang konsep
konflik sosial dan
kekerasan
Nama Peserta
Didik
Tugas Guru Belajar menuliskan Perlu bimbingan dalam Perlu bimbingan
konsep konflik sosial dan menuliskan konsep khusus khusus dan
kekerasan konsep konflik sosial dan intens dalam
kekerasan menuliskan konsep
konsep konflik
sosial dan
kekerasan
Hasil pemetaan ini di gunakan sebagai dasar untuk merancang modul ajar berdiferensiasi
pada materi konsep konflik sosial dan kekerasan
Tingkat Nilai dibawah rata-rata Nilai mencapai rata-rata Nilai di atas rata-
Kemampuan rata
Nama Peserta
Didik
Proses Peserta didik Peserta didik diberikan Peserta didik
menggunakan buku pendalaman materi dan diberikan
paket untuk mencapai latihan soal untuk pendalaman
nilai rata-rata meningkatkan materi lanjutan
kemampuannya dan latihan soal
HOTS untuk
Meningkatkan
kemampuannya
KONFLIK SOSIAL
Identitas Modul
Nama Penyusun : Eka Oktavia, S.Pd
Institusi : SMAN 2 Padang
Tahun Disusun : 2022
Jenjang : SMA
Kelas : XI (Fase F )
Alokasi Waktu : 5 JP
Materi : Kekerasan dan cara penyelesaian konflik
Model pembelajaran : PJJ, TM dan Blended
Jumlah Peserta Didik :36 Orang
Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari materi kelompok sosial, peserta didik mampu:
1. Mendeskripsikan konsep konflik, kekerasan dan dampak yang ditimbulkan.
2. Menjelaskan perbedaan konflik dan kekerasan
3. Mengidentifikasi cara penyelesaian konflik
Pertanyaan Pematik
Bagaimana cara ananda menemukan faktor penyebab serta reslusi terhadap konflik sosial?
Rencana Asesmen
Asesmen Formatif
Bagaimana asesmen dilakukan: Penilaian dari kerja kelompok dan individu.
Teknik Asesmen: Tertulis (Test)
Alat ukur: Penilaian lembar aktivitas kelompok (Lampiran 1)
Asesmen Sumatif
Bagaimana asesmen dilakukan: Uji pemahaman individu di akhir kegiatan.
Teknik Asesmen: Performa
Alat ukur: Rubrik untuk uji pemahaman individu (Lampiran 2)
Jika murid masih nampak kesulitan, guru membimbingPeserta didik untuk membuat
tujuannya masing-masing pada buku catatan
2. Penyebab Kekerasan
Penyebab kekerasan ada bermacam-macam, di antaranya adalah sebagai berikut:
Individu tidak dapat mengendalikan emosi dirinya
Adanya permasalahan yang memancing permusuhan
Adanya prasangka buruk dari seseorang atau satu kelompok terhadap individu lainnya atau
kelompok lainnya
Adanya keinginan manusia dalam mendapatkan prestasi
Kontrol sosial yang sudah tidak berfungsi dalam mengendalikan persaingan yang terjadi di
masyarakat
3. Jenis Kekerasan
a. Berdasarkan Bentuknya
Bentuk kekerasan ini dibagi menjadi tiga, yaitu kekerasan fisik, kekerasan struktural, dan kekerasan
psikologis.
1. Kekerasan Fisik
Kekerasan fisik adalah suatu kekerasan yang terjadi secara nyata atau dapat dilihat dan dirasakan oleh
tubuh langsung. Kekerasan fisik ini seringkali meninggalkan bekas luka bagi penerima kekerasan atau
korban tindak kekerasan, sehingga ketika ingin melaporkan tindak kekerasan ini akan divisum terlebih
dahulu. Adapun wujud dari kekerasan fisik, seperti pemukulan, pembacokan, bahkan hingga
menghilangkan nyawa seseorang.
2. Kekerasan Struktural
Kekerasan struktural ini bisa dibilang sebagai kekerasan yang sangat kompleks karena bukan hanya
berkaitan dengan individu saja, tetapi juga sering terjadi dengan suatu kelompok. Kekerasan struktural
adalah jenis kekerasan yang dapat terjadi dan pelakunya bisa kelompok atau seseorang dengan cara
memakai sistem hukum, sistem ekonomi, atau norma-norma yang terjadi pada lingkungan
masyarakat.
3. Kekerasan Psikologis
Kekerasan psikologis adalah kekerasan yang di mana dilakukan untuk melukai mental atau jiwa
seseorang, sehingga bisa menyebabkan seseorang menderita gangguan jiwa. Kekerasan psikologis ini
lebih dikenal oleh masyarakat banyak dengan nama kekerasan psikis. Bentuk dari kekerasan
psikologis biasanya, seperti ucapan yang menyakitkan hati, melakukan penghinaan terhadap
seseorang atau kelompok, melakukan ancaman, dan sebagainya.
2. Berdasarkan Pelakunya
a. Kekerasan Individual
Kekerasan individual adalah jenis kekerasan yang di mana kekerasannya dilakukan oleh seseorang
kepada seseorang lainnya atau bisa juga lebih dari seseorang. Biasanya kekerasan individual ini
terjadi dalam bentuk kekerasan, seperti pemukulan, pencurian, penganiayaan, dan lain-lain. Kekerasan
individual ini bisa saja terjadi di lingkungan terdekat kita, sehingga kita perlu selalu waspada agar
tidak menjadi korban kekerasan.
b. Kekerasan Kolektif
Kekerasan kolektif adalah kekerasan yang di mana dilakukan oleh sebuah kelompok atau massa.
Biasanya kekerasan ini terjadi karena adanya perselisihan antar kelompok, sehingga memicu
terjadinya tawuran, bentrokan, dan lain-lain. Kekerasan kolektif ini bisa merugikan infrastruktur yang
ada disekitarnya. Lebih parahnya, kekerasan ini bisa menimbulkan korban jiwa.
Contoh Kekerasan
Contoh-contoh kekerasan sebagai berikut.
1. Melakukan pencurian atau perampokan.
2. Melakukan pembacokan atau pembegalan.
3. Melukai perasaan orang lain, baik dalam bentuk menghina, mengejek, dan memaki.
4. Melukai tubuh orang lain, seperti melakukan pemukulan, melakukan penusukan, melakukan
pemerkosaan, dan melakukan pelecehan seksual.
PENILAIAN
1. Asesmen
a. Jenis Penilaian : Tes dan non tes
b. Bentuk Penilaian : Tingkat Pemahaman Konsep, Keaktifan dan Tingkat Keterampilan Inquiry
c. Penilaian ditujukan untuk mengukur pengetahuan, keterampilan, dan sikap
d. Penilaian pengetahuan mengukur kemampuan siswa berpikir tingkat tinggi (HOTS) sehingga
timbul berpikir kritis
e. Penilaian keterampilan berbentuk penugasan yang mendorong kompetensi kreativitas siswa
f. Penilaian sikap ditujukan untuk menilai siswa dalam kemampuan bersikap gotong royong dan
berkebhinekaan global g. Penilaian keterampilan inkuiri berupa projek penugasan untuk menilai
kompetensi secara utuh dalam pengetahuan, keterampilan maupun sikap
Gotong Royong
Bernalar Kritis
Kepada Tuhan
Beriman Dan
Bertakwa
Mandiri
Kreatif
Global
Peserta didik mampu Peserta didik mampu Peserta didik belum mampu
mengerjakan setiap soal di mengerjakan sebaagian soal mengerjakan soal di LKPD
LKPD dengan benar dan di LKPD dengan benar dan dan Pasif dalam kelompok
aktif terlibat diskusi aktif terlibat diskusi
Tindak lanjut Asesmen Diagnostik
Kriteria Tindak Lanjut
Paham utuh ● Guru membuat kelompok belajar peserta didik yang terdiri dari murid
kategori 1 & 2.
Paham sebagian ● Guru membuat kelompok belajar peserta didik yang terdiri dari murid
kategori 1 & 2.
Belum paham ● Guru membuat kelompok belajar khusus yang hanya berisi murid kategori
3.
Catatan:
- Jika dari hasil asesmen ditemukan peserta didik paling banyak di kategori 2 dan 3, maka guru
perlu memberikan alokasi waktu tambahan untuk penguatan kompetensi prasyarat sebelum
memasuki materi/konsep yang baru. - Beberapa aktivitas yang dapat dilakukan antara lain membuat
pelajaran tambahan (melalui mini lesson, centers, and resources) yang disepakati bersama peserta
didik
- Peserta didik dengan kategori 1-3 dapat dibedakan cara pengerjaan tugas sesuai kemampuannya
masing-masing. Misal untuk murid dengan kategori 1, menyelesaikan tugas konflik dalam bentuk
pembuatan gambar menggunakan aplikasi Canva. Sedangkan murid kategori 2-3 menyelesaikan tugas
konflik dala m bentuk pembuatan PPT dan Laporanberupa makalah.
GLOSARIUM
1) Konflik sosial: Konflik sosial itu sendiri suatu proses sosial dimana individu atau kelompok berusaha
untuk memenuhi tujuannya dengan jalan menantang pihak lawan dengan disertai ancaman dan
kekerasan.
2) Kekerasan: Kekerasan atau Violence merupakan sebuah ekspresi baik yang dilakukan secara fisik
ataupun secara verbal yang mencerminkan pada tindakan agresi dan penyerangan pada kebebasan
atau martabat seseorang yang dapat dilakukan oleh perorangan atau sekelompok orang.
3) Perdamaian: Menunjuk kepada persetujuan mengakhiri sebuah perang, atau ketiadaan perang, atau
ke sebuah periode di mana sebuah angkatan bersenjata tidak memerangi musuh yang
menggambarkan konsep persahabatan dan keharmonisan sosial tanpa adanya permusuhan dan
kekerasan. Termasuk kebebasan dari rasa takut akan kekerasan antara individu atau kelompok.
4) Pemetaan konflik sosial: Bertujuan untuk memetakan masalah konflik sosial yang meliputi: isu
konflik, tempat kejadian, waktu kejadian dan pelaku/aktor/para pihak, serta penyebab konflik,
kronologis/kejadian, dampak yang ditimbulkan, serta proses penyelesaian konflik.
5) Resolusi Konflik: Upaya pengendalian konflik dalam rangka mengelola konflik agar tidak
berkembang menjadi kekerasan sebagai upaya penanganan sebab-sebab konflik dan penyelesaian
konflik dengan menciptakan hubungan baru yang bisa bertahan lama dan positif di antara kelompok-
kelompok atau pihak-pihak yang bermusuhan.
6) Rekonsiliasi: Perbuatan memulihkan hubungan pada keadaan semula dalam rangka menyelesaikan
perbedaan yang ada sebagai upaya pengendalian konflik dengan cara semua pihak yang terlibat
berdiskusi guna mencapai kesepakatan tanpa ada pihak ketiga yang memaksa atau memonopoli
pembicaraan
7) Transformasi: Mengatasi sumber-sumber konflik sosial dan politik yang lebih luas dan berusaha
mengubah kekuatan negatif dari peperangan menjadi kekuatan sosial dan politik yang positif.
8) Arbitrasi: Upaya penyelesaian masalah atau meleraikan sengketa yang melibatkan perantara atau
pihak ketiga yang netral dan tidak memihak siapapun dan keberadaaan perantara tersebut disepakati
oleh kedua belah pihak yang bersengketa. Pihak ketiga ini disebut juga dengan arbiter untuk
mendapat keputusan akhir yang bersifat legal dari arbiter sebagai jalan keluar untuk menyelesaikan
konflik
9) Ajudikasi: Salah satu upaya mencapai kesepakatan dalam penyelesaian masalah antara dua pihak
dengan menggunakan jalur peradilan
10) Mediasi: Upaya pengendalian konflik yang menggunakan pihak ketiga seperti ahli atau pakar,
lembaga, tokoh sebagai mediator, yang memberi nasihat atau saran, tetapi bukan pemberi keputusan.
Yang ketiga, Arbitrasi, yakni resolusi konflik dengan kedua belah pihak sepakat
11) Negosiasi: Proses tawar-menawar dengan jalan berunding guna mencapai kesepakatan bersama
antara satu pihak (kelompok atau organisasi) dan pihak (kelompok atau organisasi) yang lain.
DAFTAR BACAAN/REFERENSI
1. Soekanto Soerjono. 2007. Sosiologi suatu pengantar. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada
2. Shadily Hassan. 1993. Sosiologi untuk Masyarakat Indonesia. Jakarta : PT Rineka Cipta.
3. Referensi artikel dari internet dengan kata kunci jenis-jenis konflik, konflik sosial selama 10 tahun
terakhir. https://jeo.kompas.com/konflik-dan-pelanggaran-ham-catatan-kelam-20- tahun-reformasi
(diakses Selasa, 27 Juli 2021, pukul 23.49).
4. Referensi berita/artikel/teori di koran, majalah atau buku-buku yang relevan.
https://bit.ly/ReferensiKonflikSosialMA2021
5. Perpustakaan digital/Digital library di http://e-resources.perpusnas.go.id/atau www.wikipedia.org,
dari Wikipedia Indonesia, ensiklopedia tentang Konflik Sosial dengan menggunakan kata kunci
konflik, konflik sosial, resolusi konflik, penyelesaian konflik.
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD 1)
Nama SiswA :
Kelompok :
Model pembelajaran : Penugasan Mandiri
Metode : Penugasan mandiri dan diskusi berpasangan
Petunjuk
Siswa membentuk kelompok dengan jumlah anggota maksimal 5 orang
Siswa mendiskusikan berbagai macam segi pengetahuan tentang konflik yang berkembang
menjadi kekerasan
Siswa menonton tayangan tentang konflik yang berkembang menjadi kekerasan
Siswa mencatat point- point penting yang i temukan dalam tayangan
Siswa bersama kelompok mempresentasikan hasil kerjanya di depan kelas
Kegiatan
1. Cari masing-masing 1 (satu) video tayangan singkat yang menunjukkan konflik berkembang
menjadi kekerasan
2. Simak materi tentang konflik berkembang menjadi kekerasan, jenis kekerasan dan upaya
penyelesaiannya.
3. Analisislah artikel
Kemudian analisislah artikel yang Anda pilih dengan menggunakan pertanyaan-pertanyaan
dibawah ini!
1. Kekerasan apa yang terjadi? (fisik, verbal, pisikologis, Kultural, dan Struktural). Tulis nama
tayanganya!
2. Tulis uraian singkat video kekerasan yang di temukan!
3. Analisa bentuk-bentuk kekerasan yang terjadi dalam tayangan!
4. Tuliskan hal apa saja saja yang harus dirubah setelah menonton tayangan!
5. Tuliskan cara penanganan yang cocok untuk tayangan tersebut!
4. Tugas dapat dibuat dalam bentuk beberapa model seperti Canva dan Power Point!