Anda di halaman 1dari 20

KEGIATAN PEMBELAJARAN

(Menjelaskan bentuk kritik sosial dari komik potongan (Comic Strip))

A. KOMPONEN INTI PEMBELAJARAN

Guru penyusun : Syafila Chabsarotul Islamiyah

Institusi : SMAN 1 Sooko

Disusun pada : 17 Oktober 2023

Direvisi :-

Mata Pelajaran Bahasa Indonesia


KODE MA_BHS_IND_SMA_E
Perangkat Ajar
Kelas/Smt 10 SMA/1
FASE E
Materi Pokok Berbicara, Berdiskusi
Alokasi Waktu 2 JP (1 pertemuan)
 Mandiri pelajar mendengarkan, menyimak
dengan secara individual, dan menyelesaikan
tugas yang diberikan.
 Bernalar Kritis: Pelajar mampu untuk
memproses informasi dan gagasan dan
mengolahnya sehingga dapat menghasilkan
informasi secara jelas dan sistematis.
Profil Pancasila  Bergotong royong: Pelajar yang berkolaborasi
dengan pelajar yang lain dengan saling
menghormati, saling membantu satu dengan
yang lain.
 Kreatif: Pelajar mengeksplorasi dan
mengekspresikan pikiran dan/atau perasaannya
dalam bentuk karya.

Metode dan strategi Diskusi, tanya jawab pelajar aktif, praktik latihan
pembelajaran Soal pengayaan
Perangkat ajar ini
digunakan guru Pelajar regular
untuk mengajar:

1. Peserta didik dapat mengidentifikasi sebuah


kritik sosial dalam komik potongan (Comic
Strip).
Tujuan 2. Peserta didik dapat menggunakan dan
pembelajaran menganalisis kaidah Bahasa Indonesia yang baik
dan benar dalam menyampaikan sebuah kritik.
3. Peserta didik dapat menjelaskan bentuk kritik
sosial dari komik potongan.

Pertanyaan Inti/pemantik:
1. Apa yang kalian ketahui mengenai kritik sosial?
2. Bagaimanakah cara mengidentifikasi sebuah
kritik dalam komik potongan (Comic Strip)?
Konsep Utama yang
akan dipelajari dan 3. Bagaimanakah cara mengungkapkan kritik sosial
pertanyaan lewat sebuah komik potongan (Comic Strip)?
inti/pemantik 4. Bagaimanakah cara penggunaan kesantunan
berbahasa dalam sebuah komik potongan
(Comic Strip) namun tetap menampilkan kesan
humor di dalamnya?

Jumlah siswa per kelas yang disarankan: maksimum 36


orang
Ketersediaan materi:
Jumlah siswa
 Pengayaan untuk siswa CIBI (Cerdas Istimewa
dan ketersediaan
Berbakat Istimewa): YA / TIDAK
materi
 Alternatif penjelasan, metode, atau aktivitas,
untuk siswa yang sulit memahami konsep: YA /
TIDAK

Apersepsi (15 menit):


1. Guru menyapa peserta didik dengan ucapan
salam
2. Guru mengajak peserta didik untuk berdoa
bersama sebelum mengawali kegiatan
pembelajaran
3. Pelajar menyimak informasi dari guru tentang
kompetensi dan tujuan pembelajaran yang
akan dicapai dan manfaatnya dalam
kehidupan sehari-hari
4. Pelajar merespons secara aktif informasi tentang
hal-hal yang akan dipelajari

Kegiatan Inti (60 menit):


1. Pendidik memberikan beberapa pertanyaan
pemantik yang berkaitan dengan cara
mengungkapkan pendapat lewat sebuah kritikan
sosial yang berasal dari komik potongan (Comic
Strip).
- Bagaimanakah cara penyampaian kritik sosial
yang santun?
- Penyampaian kritik yang baik itu bagaimana?
- Apakah kritik dapat disampaikan melalui
sebuah komik strip? Kalau bisa bagaimana
caranya!
Kegiatan 2. Guru menerangkan materi dan memberikan
Pembelajaran sebuah potongan komik potongan (Comic Strip)
Pertemuan pertama yang akan menjadi bahan identifikasi bersama.
(90 menit) 3. Guru menggunakan media FlipBook serta buku
ajar Bahasa Indonesia untuk penyampaian
materi dalam memaparkan materi yang
berkaitan dengan pengungkapan kritik sosial
dari sebuah komik potongan (Comic Strip).
4. Setelah menjelaskan materi, guru melontarkan
beberapa soal kepada siswa secara acak untuk
dijawab. Hal ini agar guru dapat mengetahui
kemampuan siswa serta melatih cara berdiskusi
siswa dalam kecakapan menjawab pertanyaan.
5. Guru membagi siswa kedalam beberapa
kelompok sesuai dengan kemampuan siswa
secara acak.
6. Guru memberikan Latihan Kerja Peserta Didik
(LKPD) Berupa soal pengayaan yang akan di
diskusisan oleh peserta didik secara
berkelompok (pembelajaran diferensiasi) dalam
mengidentifikasi bentuk kritik sosial dalam
gambar komik potongan (Comic Strip).
7. Guru melakukan penilaian dengan melihat
bagaimana cara siswa berdiskusi,
menyampaikan pendapat, keaktifan siswa dalam
bertanya dan menjawab pertanyaan yang
dilontarkan oleh teman dan Guru, hingga kepada
penilaian karakter peserta didik dalam
melakukan kegiatan proses pembelajaran.

Kegiatan Penutup (15 menit):


1. Guru mengajak peserta didik untuk merefleksi
pembelajaran yang telah dilakukan, serta
mengetahui kesulitan apakah yang dihadapi
siswa ketika melakukan pembelajaran.
2. Guru memberikan pesan moral yang dapat
dipetik dari pembelajaran.
3. Guru mengajak berdoa untuk mengakhiri
kegiatan pembelajaran.
4. Guru menutup kegiatan pembelajaran dengan
mengucapkan salam.

GURU
 Apakah 100% pelajar mencapai Tujuan
Pembelajaran ?
 Jika tidak, berapa % kira-kira yang mencapai
Tujuan Pembelajaran ?
 Apa momen paling berkesan saat proses
kegiatan pembelajaran?
 Apa kesulitan yang dialami pelajar yang tidak
REFLEKSI mencapai Tujuan Pembelajaran ?
 Apa yang akan guru lakukan untuk membantu
pelajar yang belum mencapai TP ?

PELAJAR
 Apakah siswa mampu menjelaskan kritik sosial
dalam sebuah komik potongan (Comic Strip)?
 Apakah siswa dapat mengidentifikasi unsur
makna sosial dalam komik potongan (Comic
Strip)?
Kriteria untuk mengukur ketercapaian Tujuan
Pembelajara
 Siswa mampu menjelaskan sebuah kritik sosial
yang terdapat di dalam komik potongan (Comic
Strip).
 Siswa dapat memahami makna sosial dari unsur
kritik yang telah di identifikasinya.

1. Buku Ajar
2. Lembar Kerja Pesert Didik (LKPD) Pengayaan
SARANA dan 3. Gawai, Laptop, Komputer PC
PRASARANA 4. Handout Materi Lembar Kerja Siswa
5. Akses Internet
6. Buku Ajar Bahasa Indonesia
7. Papan Tulis

Materi Ajar , Alat FlipBook, Buku Ajar Bahaasa Indonesia, Lembar Kerja
dan bahan Pesert Didik (LKPD) Pengayaan

 Gumilar, I, S, Aulia, T, F. 2021. BUKU


PANDUAN GURU KELAS X Cerdas Cergas
Berbahasa dan Bersastra Indonesia. Jakarta
DAFTAR PUSTAKA Pusat : Pusat Kurikulum dan Perbukuan.
 Gumilar, I, S, Aulia, T, F. 2021. BUKU SISWA
KELAS X Cerdas Cergas Berbahasa dan
Bersastra Indonesia. Jakarta Pusat : Pusat
Kurikulum dan Perbukuan.

Mengetahui,

Kepala Sekolah Guru Mapel

........................................ ………………………………

NIP. NIP/NRK.
B. URAIAN MATERI PEMBELAJARAN

Komik strip atau biasa disebut dengan komik potongan merupakan jenis
komik yang hanya terdiri dari beberapa panel sebuah gambar. Namun, komik strip
tetap mengungkapkan gagasan isi dan alur ceritanya secara utuh. Komik strip
mudah sekali ditemukan dalam berbagai surat kabar atau majalah anak seperti
Majalah Bobo atau Harian Kompas.

Komik strip dibuat tidak dengan gambar yang banyak, melainkan hanya
dibuat dengan gambar yang sedikit. Hal itu menyebabkan komik jeni ini tidak
terlalu banyak dalam menyampaikan gagasan atau pesannya. Komik strip lebih
fokus kepada satu isu saja, misal tanggapan dari sebuah peristiwa atau isu-isu
yang sedang ramai dibicarakan publik.

1. Ciri dari Komik Potongan (Comic Strip)


Di era modern sekarang ini, komik menjelma menjadi sebuah karya seni
gambar yang memiliki banyak peminat. Hal itu dapat dibuktikan dengan
banyaknya komik yang sudah dibukukan dan terbit hingga ratusan episode serta
melimpahnya berbagai aplikasi yang menyediakan komik. Komik menjadi sarana
hiburan yang tepat karena memudahkan pembaca untuk menyimak sebuah cerita
sekaligus menghibur pembaca dengan gambar dan kata-kata yang ada
didalamnya.
Sebelum kita membuat sebuah Komik Potongan (Comic Strip) kita perlu
mengetahui beberapa ciri yang yang ada di dalamnya. Hal ini agar isi Komik
Potongan (Comic Strip) dapat mudah dipahami dan dimengerti oleh pembaca.
Ciri-ciri Komik Potongan (Comic Strip) antara lain:

1. Bersifat Proporsional

Sifat proporsional memiliki maksud bahwa komik dapat menggugah perasaan


atau rasa emosional dari pembaca. SIfat ini akan membuat pembaca masuk ke
dalam cerita dan merasa terlibat sebagai salah tokoh komik yang sedang dibaca.
2. Adanya Bahasa Percakapan

Sebagai karya seni yang memiliki alur cerita, komik sangat sering
menggunakan percakapan untuk lebih menguatkan cerita sekaligus sebagai cara
untuk memudahkan pembaca untuk memahami gambar. Selain itu, komik juga
lebih sering menggunakan bahasa percakapan sehari-hari sehingga sangat mudah
dipahami oleh pembaca.

3. Muncul Sikap Kepahlawanan

Salah satu karakteristik komik yaitu munculnya sikap kepahlawanan dari


salah satu tokoh atau tokoh utama. Hal itulah yang sering membangkitkan
perasaan atau sikap menjadi pahlawan dari para pembacanya.

4. Penggambaran Watak

Tokoh yang digunakan dalam komik mayoritas memiliki watak yang


sederhana. Penggambaran watak yang mudah dan sederhana ini memiliki tujuan
untuk memudahkan pembaca dalam memahami tokoh dan wataknya.

5. Mengandung Humor

Sebagai salah satu karya seni yang sangat banyak penggemarnya, komik
disukai karena mengandung banyak humor. Hal itulah yang membuat banyak
pembaca menjadi terhibur dan senang melakukan aktivitas membaca komik.
2. Menjelaskan Bentuk Kritik Sosial dari Komik Potongan (Comic Strip)

Komik strip merupakan jenis komik yang efektif digunakan untuk


melakukan sebuah kegiatan promosi. Karena komik strip memiliki cerita yang
singkat dan mudah untuk dimengerti oleh target audiens. Dari segi publikasi,
media sosial merupakan wadah yang tepat untuk komik yang berisi pesan promosi
di dalamnya.

Komik strip memiliki beberapa ciri-ciri yang membedakannya dengan


komik yang memiliki beberapa edisi cerita di dalamnya. Beberapa ciri komik strip
yang dapat kalian ketahui yaitu cerita yang disajikan lebih singkat dan biasanya
tidak memiliki edisi yang berkelanjutan. Tidak hanya ciri tersebut, di dalam
komik strip juga memiliki beberapa ciri-ciri umum di dalamnya, yaitu:

1. Bersifat Proporsional

Pertama, salah satu ciri utama dari komik yaitu memiliki sifat yang
proporsional. Sifat proporsional memiliki maksud bahwa komik dapat menggugah
perasaan atau rasa emosional dari pembaca. SIfat ini akan membuat pembaca
masuk ke dalam cerita dan merasa terlibat sebagai salah tokoh komik yang sedang
dibaca.

2. Adanya Bahasa Percakapan

Kedua, salah satu ciri komik selanjutnya adalah adanya bahasa percakapan.
Sebagai karya seni yang memiliki alur cerita, komik sangat sering menggunakan
percakapan untuk lebih menguatkan cerita sekaligus sebagai cara untuk
memudahkan pembaca untuk memahami gambar. Selain itu, komik juga lebih
sering menggunakan bahasa percakapan sehari-hari sehingga sangat mudah
dipahami oleh pembaca.

3. Penggambaran Watak

Ketiga, salah satu ciri-ciri komik adalah penggambaran watak. Tokoh yang
digunakan dalam komik mayoritas memiliki watak yang sederhana.
Penggambaran watak yang mudah dan sederhana ini memiliki tujuan untuk
memudahkan pembaca dalam memahami tokoh dan wataknya.

4. Mengandung Humor

Terakhir, mengandung humor adalah salah satu ciri-ciri utama dari komik.
Sebagai salah satu karya seni yang sangat banyak penggemarnya, komik disukai
karena mengandung banyak humor. Hal itulah yang membuat banyak pembaca
menjadi terhibur dan senang melakukan aktivitas membaca komik.

Selain beberapa ciri-ciri di atas, komik strip juga memiliki desain karikatur
yang unik, beberapa desain karikatur dalam potongan komik strip dapat kalian
lihat dalam beberapa contoh gambar berikut.

a. Komik Biografi d. Komik Humor

b. Komik Petualangan e. Komik Wayang


c. Komik Edukatif

Sumber: https://www.gramedia.com/literasi/jenis-komik/

Dari berbagai jenis komik strip banyak yang di dalamnya mengadung


berbagai topik pembahasan, sehingga dapat disimpulkan bahwa setiap
permasalahan yang ada di dalam kehidupan sosial dapat dituangkan kedalam
bentuk komik strip dengan menambahkan sentuhan imajinasi dari sang ilustrator
itu sendiri sehingga isi dari komik strip dapat semakin hidup.
C. ASESMEN PEMBELAJARAN

1. Penilaian Sikap / Profil Pelajar Pancasila

Selama proses mengajar berlangsung guru mengamati profil pelajar


Pancasila pada siswa dalam pembelajaran yang meliputi Beriman, bertakwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa, Kebhinekaan Global, Mandiri, Bernalar Kritis,
Gotong Royong dan Kreatif (Instrumen Terlampir)

2. Penilaian Pengetahuan

Penilaian pengetahuan yang dilakukan pada Capaian Pembelajaran ini


sesuai dengan tujuan pembelajaran yang ingin di capai adalah dengan tes tertulis
(Instrumen Terlampir)

3. Penilaian Keterampilan

Penilaian keterampilan yang dilakukan pada Capaian Pembelajaran ini


sesuai dengan tujuan pembelajaran yang ingin di capai adalah dengan tes unjuk
kerja / praktek (Instrumen Terlampir)
LAMPIRAN 1

Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)

Perhatikan Komik Potongan (Comic Strip) di bawah ini

Gambar 1

Gambar 1
Pertanyaan

1. Dari kedua gambar Komik Potongan (Comic Strip) di atas identifikasilah


unsur kritik sosial di dalamnya yang meliputi
a. Persamaan dan perbedaan antara kedua komik
b. Unsur kritik sosial yang ada di dalam komik
c. Bentuk persamaan dan perbedaan kritik sosial di dalamnya
d. Bentuk persamaan dan perbedaan humor yang ada di antara kedua
komik
e. Nilai moral yang ada di dalam kedua gambar komik dan kaitkan
kepada kehidupan sehari-hari.
LAMPIRAN 2

Pengayaan

1. Tentukan langkah-langkah yang dapat digunakan dalam menyusun


sebuah Komik Potongan (Comic Strip)?
2. Bagaimanakah cara penyampaian pesan moral dalam sebuah Komik
Potongan (Comic Strip)?
3. Untuk memunculkan sebuah konflik dalam sebuah teks anekdot, kita
dapat mengamati fenomena sosial yang terjadi. Metode seperti apakah
yang dapat digunakan?
4. Jelaskan yang dimaksud dengan komik wayang dan berikan contoh nilai
moral jika kalian membuat teks anekdot bertemakan wayang atau
budaya?
5. Bagaimana cara menampilkan humor dalam sebuah komik strip?

Remidial

1. Carilah sebuah Komik Potongan (Comic Strip).


2. Analisisnlah bentuk dan setiap tahap yang digunakan oleh ilustrator
dalam pembuatannya.
3. Analisislah unsur kebahasan yang ditampilkan dalam Komik Potongan
(Comic Strip).
4. Carilah milai kritik sosial yang terkandung di dalam gambar Komik
Potongan (Comic Strip) tersebut, dan kaitkan kepada kehidupan sosial
masyarakat.
LAMPIRAN 3

Bahan Bacaan Pendidik dan Peserta Didik

Bahan Bacaan Pendidik:

 Gumilar, I, S, Aulia, T, F. 2021. BUKU PANDUAN GURU KELAS X


Cerdas Cergas Berbahasa dan Bersastra Indonesia. Jakarta Pusat : Pusat
Kurikulum dan Perbukuan.

Bahan Bacaan Peserta Didik:

 Gumilar, I, S, Aulia, T, F. 2021. BUKU SISWA KELAS X Cerdas Cergas


Berbahasa dan Bersastra Indonesia. Jakarta Pusat : Pusat Kurikulum dan
Perbukuan.
LAMPIRAN 4

Lembar Penilaian Perilaku Peserta Didik dalam Proses Pembelajaran

Hari/Tanggal :

Kelas :

Aspek perilaku

No. Nama Siswa BS JJ DS

Keterangan :

a). BS : Bekerja Sama c). DS : Disiplin

b). JJ : Jujur
LAMPIRAN 5

Lembar Penilaian Diskusi dan Keaktifan Peserta Didik

(Pembelajaran Diferensiasi)

Hari/Tanggal :

Kelas :

Aspek Penilaian

No. Nama Siswa Penguasaan Materi Kemampuan Menjawab Kemampuan Mengolah Kemampuan Berdiskusi
Pertanyaan Kata

25 50 75 10 25 50 75 100 25 50 75 100 25 50 75 100


0
GLOSARIUM

Proporsional : Proporsional berarti sesuai proporsi atau seimbang atau


sebanding.

Kritik : Kritik adalah proses analisis dan evaluasi terhadap sesuatu dengan tujuan
untuk meningkatkan pemahaman, memperluas apresiasi, atau membantu
memperbaiki pekerjaan. Kritik berasal dari bahasa Yunani kritikos yang
berarti "dapat didiskusikan".

Watak : Watak adalah sifat batin yang memengaruhi segenap pikiran, perilaku,
budi pekerti, dan tabiat yang dimiliki manusia atau makhluk hidup
lainnya.

Edukatif : Bahasa digunakan sebagai alat menyampaikan suatu informasi atau


pengetahuan.
REFERENSI

Gumilar, I, S, Aulia, T, F. 2021. BUKU PANDUAN GURU KELAS X Cerdas


Cergas Berbahasa dan Bersastra Indonesia. Jakarta Pusat : Pusat
Kurikulum dan Perbukuan.

Gumilar, I, S, Aulia, T, F. 2021. BUKU SISWA KELAS X Cerdas Cergas


Berbahasa dan Bersastra Indonesia. Jakarta Pusat : Pusat Kurikulum dan
Perbukuan.

Anda mungkin juga menyukai