Anda di halaman 1dari 33

BAHASA INDONESI A FASE E

MENGUNGKAPKAN KRITIK LEWAT SENYUMAN


Adeng Reka Pramudya, S.Pd

INFORMASI UMUM

IDENTITAS SEKOLAH
SMK Negeri 2 Pangkalpinang ALOKASI WAKTU 90 Menit

KOMPETENSI AWAL PROFIL PELAJAR PANCASILA


Bern alar k ritis : Mem per oleh dan
Pada bagian ini peserta didik mengidentifikasi
me m proses infor masi, gagasan, dan
terlebih dahulu terkait pesan yang disampaikan
pesan ya ng telah diidentifikasi melalui
dalam infografis yang berjudul “Yang Penting
Keren” sebagai bahan dasar untuk menyampaikan me dia eklektik yang me ngandung kritik
kritik sosial. sosial.

SARANA DAN PRASARANA:


TARGET PESERTA DIDIK: Me di a Ekle kti k ( Y out ube , G oogl e Sit es ,
Kelompok da n Ca nva ).
1. Peserta didik mampu menilai (c5) gagasan dan
pesan pada teks anekdot yang mengandung
kritik sosial dalam bentuk komik “Ponsel
Mencandu” yang dibaca melalui me dia
ekle kti k secara kritis dan reflektif. MODEL PEMBELAJARAN
PBL
2. Peserta didik mampu menyimpulkan (c5)
gagasan dan pesan pada teks anekdot yang
mengandung kritik sosial dalam bentuk KEGIATAN PEMBELAJARAN
tayangan video YouTube Stand up Comedy Individu dan Kelompok
“Roasting Kiki Saputri” yang dipirsa melalui
me dia e kle kti k secara kritis dan reflektif. METODE PEMBELAJARAN
(Individu) Metode Ceramah Plus Tanya Jawab dan Tugas
3. Peserta didik mampu menganalisis (c4) (CPTT)
gagasan dan pesan pada teks anekdot yang
mengandung kritik sosial dalam bentuk teks ASESMEN:
infografis “Liburan Kuli Bangunan” yang Individu dan tertulis
dibaca melalui m e dia e kle kti k secara kritis
dan reflektif.
BAHASA INDONESIA FASE E
MENGUNGKAPKAN KRITIK LEWAT SENYUMAN
Adeng Reka Pramudya, S. Pd.

KOMPONEN INTI
TUJUAN PEMBELAJARAN
P esert a d id i k ma mpu me ng ev al uasi ( c5) gagasan d an pesan pad a t eks
an ekd ot yan g men gan d un g kri ti k sosi al mel alu i med i a ekl ekti k secar a
kr iti s d an r efl ekti f.

CATATAN UNTUK PENDIDIK


1. B ah an aj ar ini ber si f at be r k esi n a mb u n g an
2. Hasil yan g d ih ar a p kan d ari pesert a did i k ad al ah sesu ai d en gan tu ju an
pe mb el aj ar an yakn i unt u k mel i h at ke ma mp u an men ge val u asi t eks
an ekd ot ol eh p es er t a d id i k.

PEMAHAMAN BERMAKNA
P e mah a man men gen ai fen o men a sosi al yan g men gan gkat t e ma at au
masal ah yan g ben ar -b en ar t er j ad i d an di r asakan mas yar akat . D i bal i k
hu mor at au kelu cu an yan g dit a mpi l kan, an ekd ot me mi l i ki pesan yan g
dih ar apkan d apat me mber i kan pel aj ar an kepad a kh al a yak.

PERTANYAAN PEMANTIK
1. Bagaimana memilih sumber yang dapat dipercaya dalam menyampaikan kritik?
2. Apa yang dimaksud berpikir kritis?
3. Bagaimana menyampaikan kritik secara santun dan bertanggung jawab?
KEGIATAN PEMBELAJARAN
(90 Menit)
P E RMAI NA N KRITIK SOSIAL: Ruang Lingkup Teks Anekdot
K E G I A T A N AWAL (5 M E N I T ) K EGIATAN INTI (80 ME N I T )

1. Peserta didik menyampaikan perasaan Tahap 1 : Mengorientasikan Siswa pada Masalah


hari ini sebelum menerima (10 menit).
pembelajaran. 1. Peserta didik mengamati dan mencari informasi
2. Peserta didik mengamati gambar di PPT mengenai kritik sosial dalam bentuk media ekliktik
lawakan tunggal dan tayangan visual yang dipirsa.
untuk memahami terlebih dahulu terkait 2. Peserta didik diberikan kesempatan untuk
pesan yang disampaikan dalam bentuk mengajukan pertanyaan terkait dengan materi yang
infografis yang berjudul “Yang Penting telah disampaikan tentang kritik sosial dalam teks
Keren” sebagai bahan dasar untuk anekdot, siswa lain menanggapi.
Tahap 3 : Membantu Penyelidikan Mandiri (50 menit)
menyampaikan kritik sosial.
Peserta didik diarahkan untuk mencari dan
3. Peserta didik merespons secara aktif menganalisis masalah tersebut berdasarkan media
pertanyaaan pemantik yang diberikan. teks dan video youtube yang dibagikan.
Tahap 4 : Mengembangkan dan Menyajikan Hasil Karya
(10 menit)
Peserta didik diamati dan diberikan bantuan oleh
pendidik berkaitan kesulitan yang dialami selama
K E G I A T A N PENUTUP (5 M E N I T ) proses pengerjaan secara mandiri dalam pembuatan
laporan sehingga siap dipresentasikan.
Tahap 5 : Menganalisis dan Menilai Proses Pemecahan
1. Peserta didik dibantu oleh pendidik Masalah (10 menit)
untuk melakukan refleksi terhadap 1. Peserta didik mempresentasikan hasil pengerjaannya
kegiatan pembelajaran yang telah dan peserta lain memberikan tanggapan (apresiasi)
dilaksanakan dengan memberikan kesan 2. Peserta didik menyimpulkan materi yang sudah
dipresentasikan.
selama pembelajaran.
2. Peserta didik dapat
melakukan/memberikan tanggapan
tertentu untuk menunjukkan
pemahaman tentang topik hari ini.
3. Peserta didik dapat menuliskan
pertanyaan yang ingin diketahui lebih
lanjut dalam kolom komentar/evaluasi
di google form.

RE FE RE NS I

Sumber yang dapat digunakan oleh pendidik: L E M BA R K E G I A T A N


1. Sumber I Buku Teks Cerdas Cergas
Berbahasa dan Bersastra Indonesia
2. Sumber II Buku Kumpulan Teks Anekdot
3. Sumber III Pedoman EYD
ASESMEN DIAGNOSTIK

Jenjang/ Kelas E

Capaian Pada akhir fase E, peserta didik memiliki kemampuan berbahasa untuk
Pembelajaran berkomunikasi dan bernalar sesuai dengan tujuan, kontek sosial, akademis, dan
dunia kerja. Peserta didik mampu memahami, mengolah, menginterpretasi, dan
mengevaluasi informasi dari berbagai tipe teks tentang topik yang beragam.
Peserta didik mampu menyintesis gagasan dan pendapat dari berbagai sumber.
Peserta didik mampu berpartisipasi aktif dalam diskusi dan debat. Peserta didik
mampu menulis berbagai teks untuk menyampaikan pendapat dan
mempresentasikan serta menanggapi informasi nonfiksi dan fiksi secara kritis
dan etis.

Tujuan Peserta didik mampu mengevaluasi (c5) gagasan dan pesan pada teks anekdot
Pembelajaran yang mengandung kritik sosial melalui media eklektik secara kritis dan
reflektif.

A. Asesmen Non-Kognitif
Informasi apa saja yang ingin digali? Pertanyaan kunci yang ingin ditanyakan

Aktivitas siswa selama belajar di rumah Apa saja kegiatan kamu selama belajar di
rumah?

Kesejahteraan psikologis dan sosial emosi siswa 1. Bagaimana perasaan kamu saat belajar di
rumah?
2. Apa hal yang paling menyenangkan dan
tidak menyenangkan ketika belajar di
rumah?

Kondisi pergaulan siswa 1. Bagaimana kamu menghabiskan waktu di


luar kegiatan pembelajaran?
2. Dengan siapa saja kamu melakukan
kegiatan tersebut?

Gaya belajar siswa Bagaimana cara belajar yang menyenangkan


menurut kamu?

Langkah-langkah apa saja yang akan Alat bantu apa yang dibutuhkan?
dilakukan?

1. Bercerita 1. Kuisioner
2. Mengisi kuisioner dan menuliskan 2. Video tayangan kondisi siswa
B. Asesmen Kognitif

Waktu Asesmen 07.00 s.d. 08.00 Durasi Asesmen 60 menit

Identifikasi
Rencana
Materi Kemungkinan
Pertanyaan Skor Tindak
yang Akan Jawaban
Lanjut
Diujikan

Teks Pernahkah kalian membaca Teks anekdot. Di balik 10 1. Siswa dengan nilai
Anekdot sebuah cerita lucu sekaligus humor atau kelucuan yang rata-rata kelas akan
mengandung kritik atas ditampilkan, anekdot mengikuti pembelajaran
fenomena sosial yang memiliki pesan yang Teks Anekdot.
terjadi di masyarakat? diharapkan dapat
Seringkali disebut teks memberikan pelajaran 2. Siswa dengan nilai di
apakah itu, jelaskan! kepada khalayak. Oleh bawah rata-rata
karena itu, isi cerita mengikuti pembelajaran
sebuah anekdot harus Teks Anekdot dengan
mengangkat tema atau diberikan pendampingan
masalah yang benar-benar pada Materi
terjadi dan dirasakan perbandingan Teks Teks
masyarakat. Anekdot dan Lawakan
Tunggal.

Cermati contoh kalimat Bangkrut 10 3. Siswa dengan nilai di


berikut! (IJS) atas rata-rata mengikuti
Perusahaan besar itu pembelajaran dengan
akhirnya gulung tikar pengayaan berupa
setelah dililit oleh hutang Materi Menilai Struktur
yang sangat besar terus Teks Anekdot.
membesar sehingga dia
tidak sanggup
menyelesaikannya.

Frasa Idiomatis “Gulung


Tikar” berartikan. ...

Bacalah contoh penggalan D 10


kalimat teks anekdot
berikut! (PG)
Saksi menetap keluar
jendela seolah-olah tidak
mendengar pertanyaan.
“Pak tolong jawab
pertanyaan Jaksa.”

Kalimat tersebut tergolong


dalam unsur kebahasaan
yang manakah dalam teks
anekdot. ...
a. Kalimat yang
menyatakan peristiwa masa
lalu dan retoris.
b. Kalimat retoris dan
kalimat seru.
c. Kalimat konjungsi
hubungan waktu dan kata
kerja aksi.
d. Penggunaan kata kerja
aksi dan kalimat perintah.
e. Penggunaan kalimat
perintah dan menyatakan
masa lalu.

Cermati Teks Anekdot A 10


berikut! (PG)
Racun Serangga
Pada pagi hari minggu yang
cerah, keluarga pak Amin
yang terdiri dari istri dan
dua orang anak sedang
melakukan kegiatan inovasi
berkebun. Kegiatan ini
sebagai salah satu rutinitas
mereka setiap bulan. Sang
Ibu melihat Ardi yang
merupakan kakak dari
Ilham tiba-tiba
menghampirinya dengan
tergesa-gesa sembari
menahan napas karena
berlari. Melihat anak
sulungnya berlari, sang ibu
lantas bertanya.
Ibu : “Kamu kenapa Ardi?”
Ardi “Bu, si adik menelan
ulat bulu”
Ibu : “Ya ampun, kenapa
bisa? Kamu kan ibu minta
jaga adikmu. Cepat panggil
ayah supaya lekas dibawa
ke rumah sakit” jawab ibu
dengan panik.
Ardi : “Ah tidak perlu
khawatir bu, tunggu saja
sebentar ulat bulunya pasti
mati. Soalnya tadi saya
suruh adik minum racun
serangga supaya ulat di
dalam perutnya mati” Sang
ibu semakin panik dan
jatuh pingsan.
(Sumber : https://made-
blog.com/contoh-teks-
anekdot/)

Sinonim yang tepat untuk


kata inovasi pada teks
tersebut adalah. ...
a. penemuan
b. serangan
c. perpindahan
d. evaluasi
e. situasi

Bacalah Teks Anekdot A 10


berikut dengan saksama!
(PG)
KUHP
Seorang guru menjelaskan
tentang hukum pidana
kepada murid-muridnya.
Saat tiba sesi tanya jawab,
seorang siswa bertanya
kepada guru.
Guru : “Anak-anak, dari
pelajaran tadi adakah yang
tahu arti dari KUHP?”
(Lalu murid bernama Budi
mengangkat tangan dan
segera menjawab).
Budi : “Saya tau Pak.”
Guru : “Silahkan dijawab
Budi!”
Budi : “KUHP itu artinya
kasih uang habis perkara.”
(Guru terheran-heran
sambil tersenyum. Murid-
murid lain saling tengok
dan juga ikut tertawa).
Guru : “Loh, kok bisa
begitu. Salah itu”:
Budi : “Sudah lumrah
terjadi Pak seperti itu.”

Sinonim dari kata yang


bercetak miring adalah. ...
a. lazim
b. gegabah
c. jarang
d. tahu
e. unik

Bacalah teks anekdot E 10


berikut ini untuk
menjawab soal berikut!
(PG)
Dosen yang juga Menjadi
Pejabat

Di kantin sebuah
universitas, Udin dan Jarjit
dua orang mahasiswa
sedang berbincang-bincang.
Udin : “Saya heran
dengan dosen ilmu politik,
kalau mengajar selalu
duduk, tidak pernah mau
berdiri.”
Jarjit : “Ah, begitu saja
diperhatikan sih Din.”
Udin : “Ya, Jarjit tahu
sebabnya.”
Jarjit : “Barangkali saja,
beliau capek atau kakinya
tidak kuat berdiri.”
Udin : “Bukan itu
sebabnya, Jit. Sebab dia
juga seorang pejabat.”
Jarjit : “Loh, apa
hubungannya.”
Udin : “Ya, kalau dia
berdiri, takut kursinya
diduduki orang lain.”
Jarjit : ?????

Masalah apa yang


diceritakan dalam teks
anekdot tersebut. …

a. Heran dengan dosen


politik.
b. Kaki dosen capek dan
tidak kuat berdiri.
c. Jarjit dan Udin berebut
kursi dosen.
d. Kursi dosen yang sering
dibawa pulang oleh pejabat.
e. Dosen yang merangkap
jadi pejabat.

Bacalah teks anekdot C 10


berikut ini untuk
menjawab soal berikut!
(PG)
Dosen yang juga Menjadi
Pejabat

Di kantin sebuah
universitas, Udin dan Jarjit
dua orang mahasiswa
sedang berbincang-bincang.
Udin : “Saya heran
dengan dosen ilmu politik,
kalau mengajar selalu
duduk, tidak pernah mau
berdiri.”
Jarjit : “Ah, begitu saja
diperhatikan sih Din.”
Udin : “Ya, Jarjit tahu
sebabnya.”
Jarjit : “Barangkali saja,
beliau capek atau kakinya
tidak kuat berdiri.”
Udin : “Bukan itu
sebabnya, Jit. Sebab dia
juga seorang pejabat.”
Jarjit : “Loh, apa
hubungannya.”
Udin : “Ya, kalau dia
berdiri, takut kursinya
diduduki orang lain.”
Jarjit : ?????

Unsur humor manakah


dalam teks anekdot
tersebut. ...
a.Udin : “Saya heran
dengan dosen ilmu politik,
kalau mengajar selalu
duduk, tidak pernah mau
berdiri.”
Jarjit : “Ah,
begitu saja diperhatikan sih
Din.”

b. Di kantin sebuah
universitas, Udin dan Jarjit
dua orang mahasiswa
sedang berbincang-bincang.

c.Udin : “Bukan itu


sebabnya, Jit. Sebab dia
juga seorang pejabat.”
Jarjit : “Loh, apa
hubungannya.”
Udin : “Ya,
kalau dia berdiri, takut
kursinya diduduki orang
lain.”

d.Udin : “Ya, Jarjit tahu


sebabnya.”
Jarjit :
“Barangkali saja, beliau
capek atau kakinya tidak
kuat berdiri.”
Udin : “Bukan
itu sebabnya, Jit. Sebab dia
juga seorang pejabat.”

e.Udin : “Ya, kalau dia


berdiri, takut kursinya
diduduki orang lain.”
Jarjit : ?????

Bacalah teks anekdot B 10


berikut ini untuk
menjawab soal berikut!
(PG)
Dosen yang juga Menjadi
Pejabat
Di kantin sebuah
universitas, Udin dan Jarjit
dua orang mahasiswa
sedang berbincang-bincang.
Udin : “Saya heran
dengan dosen ilmu politik,
kalau mengajar selalu
duduk, tidak pernah mau
berdiri.”
Jarjit : “Ah, begitu saja
diperhatikan sih Din.”
Udin : “Ya, Jarjit tahu
sebabnya.”
Jarjit : “Barangkali saja,
beliau capek atau kakinya
tidak kuat berdiri.”
Udin : “Bukan itu
sebabnya, Jit. Sebab dia
juga seorang pejabat.”
Jarjit : “Loh, apa
hubungannya.”
Udin : “Ya, kalau dia
berdiri, takut kursinya
diduduki orang lain.”
Jarjit : ?????

Pesan tersirat apakah yang


hendak disampaikan
pencerita dalam teks
anekdot tersebut. ...
a. Para pejabat yang senang
kehilangan jabatannya.
b. Pejabat-pejabat yang
takut kehilangan
jabatannya.
c. Para pejabat yang mau
diganti oleh pejabat baru.
d. Pada saat mengajar
dosen dilarang duduk terus.
e. Heran dengan dosen ilmu
politik, kalau mengajar
selalu duduk, tidak pernah
mau berdiri.

Cermati kedua Teks B 10


Anekdot berikut! (PG)

Teks 1
Seorang ibu yang
berprofesi sebagai direktur
perusahaan terkenal
mengajak anaknya yang
berusia 5 tahun dalam acara
rapat kantor. Ibu itu
berpesan kepada anaknya,
“Nak kalau kamu ingin
buang air kecil jangan
bilang “kencing” ya, ibu
malu. Biar Ibu tidak malu
Ibu ganti dengan kata
“menyanyi” ya.” Anak itu
mengangguk setuju. Setiap
kali anak itu bilang
menyanyi ibunya langsung
mengantarkan ke kamar
kecil. Satu minggu
kemudian anak tersebut
tinggal Bersama neneknya
di rumah. Anak itu
kemudian berkata kepada
neneknya.
“Nek, aku ingin
menyanyi,”pinta anak
tersebut.
“Oh, kalau kamu ingin
menyanyi tempelkan saja di
telingan nenek,”jawab
neneknya.

Teks 2
Ahmad seorang siswa SMK
bertanya kepada temannya
Sholeh.
“Negara manakah yang
memiliki ibu kota lebih dari
satu?” tanya Ahmad.
“Negara yang memiliki
lebih dari satu ibu kota
tidak ada, semua negara itu
ibu kotaya hanya satu,
sebagai pusat
pemerintaahan, “ jawab
Sholeh.
“Ada, di dunia ini negara
yang memiliki ibu kota
lebih dari satu,

Persamaan kedua teks


anekdot tersebut adalah. ...
a. Kebiasaan tokoh kedua
teks dalam memahami
Bahasa.
b. Pokok bahasan kedua
teks adalah kehidupan
sehari-hari.
c. Tokoh utama kedua teks
anekdot adalah siswa SMK.
d. Watak tokoh kedua teks
adalah cerdik.
e. Objek permasalahan
kedua teks adalah
pemaknaan Bahasa.

Langkah-langkah apa saja yang akan dilakukan? Alat bantu apa yang dibutuhkan?

1. Persiapan 1. Soal Tes


2. Pelaksanaan 2. Media Asesmen
3. Diagnosis dan Tindak Lanjut
ASESMEN
ASESMEN FORMATIF
PENILAIAN DIRI
Seiring dengan bergesernya pusat pembelajaran dari guru kepada peserta didik, maka peserta
didik diberikan kesempatan untuk menilai kemampuan dirinya sendiri. Namun agar penilaian
tetap bersifat objektif, maka guru hendaknya menjelaskan terlebih dahulu tujuan dari penilaian
diri ini, menentukan kompetensi yang akan dinilai, kemudian menentukan kriteria penilaian
yang akan digunakan, dan merumuskan format penilaiannya Jadi, singkatnya format
penilaiannya disiapkan oleh guru terlebih dahulu. Berikut contoh format penilaian:

PENILAIAN SIKAP
A. Lembar Observasi
Lembar Observasi Penilaian Sikap berdasarkan Profil Pancasila

Petunjuk pengisian
Berilah tanda cek (√) pada kolom skor sesuai sikap yang ditampilkan oleh peserta didik, dengan
keterangan “Ya” dan “Tidak”
Nama peserta didik :
Kelas :
Tanggal Pengamatan :

BERNALAR KRITIS

Keterangan Skor Kode


No. Aspek Pengamatan
Ya Tidak Sikap Nilai
1. Mampu menganalisis pernyataan dan pertanyaan
dengan baik
2. Mampu mengajukan pertanyaan sesuai dengan
materi yang diajarkan
3. Mampu menjawab pertanyaan disertai dengan
alasan yang logis
4. Mampu memberikan contoh terkait materi ke
dalam permasalahan sehari-hari
5. Mampu memberikan argumen dengan baik
6. Mampu memberikan penjelasan terkait materi
(presentasi) ketika meet dengan baik
Jumlah

Catatan :
1. Skor penilaian Ya = 100 dan Tidak = 50
2. Skor maksimal = jumlah pernyataan dikalikan jumlah kriteria
3. Skor sikap = jumlah skor/skor maksimal X 100
4. Kode nilai / predikat :
75,01 – 100,00 = Sangat Baik (SB)
50,01 – 75,00 = Baik (B)
25,01 – 50,00 = Cukup (C)
00,00 – 25,00 = Kurang (K)
B. Lembar Penilaian Diri Sendiri

Nama Peserta Didik : …………………………………………………


Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas / Semester : Fase E / Ganjil
Waktu Pengamatan : …………………………………………………

Petunjuk: Berilah tanda centang (√) pada kolom 1 (tidak pernah), 2 (kadang-kadang), 3
(sering), atau 4 (selalu) sesuai keadaan kalian yang sebenarnya.

No. Pernyataan 1 2 3 4
1 Saya berdoa sebelum melakukan
aktivitas.
2 Saya beribadah tepat waktu.
3 Saya tidak mengganggu teman saya yang
beragama lain berdoa sesuai agamanya.
4 Saya berani mengakui kesalahan saya.
5 Saya menyelesaikan tugas-tugas tepat
waktu.
6 Saya berani menerima risiko atas
tindakan yang saya lakukan.
7 Saya mengembalikan barang yang saya
pinjam.

PENILAIAN TEMAN SEBAYA


Penilaian ini dilakukan dengan meminta peserta didik untuk menilai temannya sendiri. Sama
halnya dengan penilaian hendaknya guru telah menjelaskan maksud dan tujuan penilaian,
membuat kriteria penilaian, dan juga menentukan format penilaiannya. Berikut Contoh format
penilaian teman sebaya :

Nama yang diamati : ...


Pengamat : ...

Jumlah Skor Kode


No Pernyataan Ya Tidak
Skor Sikap Nilai
1 Mau menerima pendapat teman.
2 Memberikan solusi terhadap permasalahan.
Memaksakan pendapat sendiri kepada
3
anggota kelompok.
4 Marah saat diberi kritik.

Catatan :
1. Skor penilaian Ya = 100 dan Tidak = 50 untuk pernyataan yang positif, sedangkan
untuk pernyataan yang negatif, Ya = 50 dan Tidak = 100
2. Skor maksimal = jumlah pernyataan dikalikan jumlah kriteria
3. Skor sikap = jumlah skor/skor maksimal X 100
4. Kode nilai / predikat :
75,01 – 100,00 = Sangat Baik (SB)
50,01 – 75,00 = Baik (B)
25,01 – 50,00 = Cukup (C)
00,00 – 25,00 = Kurang (K)
ASESMEN
ASESMEN SUMATIF

Nama :
Kelas :
Waktu Pengerjaan :

Pilihlah Jawaban yang Paling Tepat!

1. Cermati kedua Teks Anekdot berikut! (PG)


Teks 1
Seorang ibu yang berprofesi sebagai direktur perusahaan terkenal mengajak anaknya
yang berusia 5 tahun dalam acara rapat kantor. Ibu itu berpesan kepada anaknya,
“Nak kalau kamu ingin buang air kecil jangan bilang “kencing” ya, ibu malu. Biar
Ibu tidak malu Ibu ganti dengan kata “menyanyi” ya.” Anak itu mengangguk setuju.
Setiap kali anak itu bilang menyanyi ibunya langsung mengantarkan ke kamar kecil.
Satu minggu kemudian anak tersebut tinggal Bersama neneknya di rumah. Anak itu
kemudian berkata kepada neneknya.
“Nek, aku ingin menyanyi,”pinta anak tersebut.
“Oh, kalau kamu ingin menyanyi tempelkan saja di telingan nenek,”jawab neneknya.

Teks 2
Ahmad seorang siswa SMK bertanya kepada temannya Sholeh.
“Negara manakah yang memiliki ibu kota lebih dari satu?” tanya Ahmad.
“Negara yang memiliki lebih dari satu ibu kota tidak ada, semua negara itu ibu
kotaya hanya satu, sebagai pusat pemerintaahan, “ jawab Sholeh.
“Ada, di dunia ini negara yang memiliki ibu kota lebih dari satu,

Persamaan kedua teks anekdot tersebut adalah. ...


a. Kebiasaan tokoh kedua teks dalam memahami Bahasa.
b. Pokok bahasan kedua teks adalah kehidupan sehari-hari.
c. Tokoh utama kedua teks anekdot adalah siswa SMK.
d. Watak tokoh kedua teks adalah cerdik.
e. Objek permasalahan kedua teks adalah pemaknaan Bahasa.
2. Cermati Teks Anekdot berikut! (PG)
Racun Serangga
Pada pagi hari minggu yang cerah, keluarga pak Amin yang terdiri dari istri dan dua
orang anak sedang melakukan kegiatan inovasi berkebun. Kegiatan ini sebagai salah
satu rutinitas mereka setiap bulan. Sang Ibu melihat Ardi yang merupakan kakak dari
Ilham tiba-tiba menghampirinya dengan tergesa-gesa sembari menahan napas karena
berlari. Melihat anak sulungnya berlari, sang ibu lantas bertanya.
Ibu : “Kamu kenapa Ardi?”
Ardi “Bu, si adik menelan ulat bulu”
Ibu : “Ya ampun, kenapa bisa? Kamu kan ibu minta jaga adikmu. Cepat panggil ayah
supaya lekas dibawa ke rumah sakit” jawab ibu dengan panik.
Ardi : “Ah tidak perlu khawatir bu, tunggu saja sebentar ulat bulunya pasti mati.
Soalnya tadi saya suruh adik minum racun serangga supaya ulat di dalam perutnya
mati” Sang ibu semakin panik dan jatuh pingsan.
(Sumber : https://made-blog.com/contoh-teks-anekdot/)

Sinonim yang tepat untuk kata inovasi pada teks tersebut adalah. ...
a. penemuan
b. serangan
c. perpindahan
d. evaluasi
e. situasi

3. Cermati konversi dari teks anekdot berikut! (PGK-BSL1)


Efektifkan Anggaran Covid-19
Anggaran pemerintah untuk menghadapi wabah virus korona (Covid-19)
sangat kecil jika dibandingkan negara maju sehingga efektivitasnya perlu dipastikan.
Paket stimulus yang dialokasikan pemerintah Rp10,3 triliun (700 juta dollar AS),
termasuk insentif fiskal, hibah kepada pemerintah daerah, dan dorongan untuk dana
jaminan sosial. Insentif fiskal kedua sedang diformulasikan.
Anggaran Indonesia yang tak banyak itu akan semakin tidak efektif bila
terlambat diserap dan tidak tepat sasaran. Oleh sebab itu, Kementerian Dalam Negeri
mengeluarkan edaran kepada seluruh pemerintah daerah agar mengendalikan dan
mempercepat penyerapan anggaran. Harapannya, anggaran yang minim itu pada
peningkatan fasilitas pelayanan kesehatan tingkat pertama ataupun rumah sakit
rujukan di daerah yang potensial terjangkit. Pemerintah telah mengeluarkan protokol
kesehatan untuk menghadapi Covid-19, mulai dari proses screening suspect,
pengantaran ke RS rujukan, pengambilan spesimen, hingga proses isolasi dan
penyembuhan. Tanpa dukungan anggaran, protokol itu akan menjadi kertas belaka.
Anggaran yang ada sungguh-sungguh digunakan untuk menggerakkan
ekonomi masyarakat. Percepatan penyerapan anggaran jangan disalahgunakan untuk
kegiatan yang tidak penting. Dengan kesungguhan, kepaduan, anggaran yang tidak
banyak bisa menjadi modal kuat bagi bangsa ini untuk menghadapi Covid-19.
Sumber: Kompas.com (dengan penyesuaian)

Variasi judul yang sesuai untuk teks tersebut adalah. ...


a. Anggaran Harus Tepat Sasaran
b. Penggunaan Anggaran Sesuai Kebutuhan
c. Tepat dan Taat Anggaran Covid-19
d. Tenaga Ahli untuk Rancang Anggaran
(BENAR-BENA R-BENAR-SALAH)

4. Bacalah Teks Anekdot berikut dengan saksama! (PG)


KUHP
Seorang guru menjelaskan tentang hukum pidana kepada murid-muridnya. Saat tiba
sesi tanya jawab, seorang siswa bertanya kepada guru.
Guru : “Anak-anak, dari pelajaran tadi adakah yang tahu arti dari KUHP?” (Lalu murid
bernama Budi mengangkat tangan dan segera menjawab).
Budi : “Saya tau Pak.”
Guru : “Silahkan dijawab Budi!”
Budi : “KUHP itu artinya kasih uang habis perkara.”
(Guru terheran-heran sambil tersenyum. Murid-murid lain saling tengok dan juga ikut
tertawa).
Guru : “Loh, kok bisa begitu. Salah itu”:
Budi : “Sudah lumrah terjadi Pak seperti itu.”

Sinonim dari kata yang bercetak miring adalah. ...


a. lazim
b. gegabah
c. jarang
d. tahu
e. unik
5. Bacalah teks anekdot berikut ini untuk menjawab soal berikut! (PG)
Dosen yang juga Menjadi Pejabat

Di kantin sebuah universitas, Udin dan Jarjit dua orang mahasiswa sedang
berbincang-bincang.
Udin : “Saya heran dengan dosen ilmu politik, kalau mengajar selalu duduk, tidak
pernah mau berdiri.”
Jarjit : “Ah, begitu saja diperhatikan sih Din.”
Udin : “Ya, Jarjit tahu sebabnya.”
Jarjit : “Barangkali saja, beliau capek atau kakinya tidak kuat berdiri.”
Udin : “Bukan itu sebabnya, Jit. Sebab dia juga seorang pejabat.”
Jarjit : “Loh, apa hubungannya.”
Udin : “Ya, kalau dia berdiri, takut kursinya diduduki orang lain.”
Jarjit : ?????
Masalah apa yang diceritakan dalam teks anekdot tersebut. ...
a. Heran dengan dosen politik.
b. Kaki dosen capek dan tidak kuat berdiri.
c. Jarjit dan Udin berebut kursi dosen.
d. Kursi dosen yang sering dibawa pulang oleh pejabat.
e. Dosen yang merangkap jadi pejabat.

6. Bacalah teks anekdot berikut ini untuk menjawab soal berikut! (PG)
Dosen yang juga Menjadi Pejabat

Di kantin sebuah universitas, Udin dan Jarjit dua orang mahasiswa sedang
berbincang-bincang.
Udin : “Saya heran dengan dosen ilmu politik, kalau mengajar selalu duduk, tidak
pernah mau berdiri.”
Jarjit : “Ah, begitu saja diperhatikan sih Din.”
Udin : “Ya, Jarjit tahu sebabnya.”
Jarjit : “Barangkali saja, beliau capek atau kakinya tidak kuat berdiri.”
Udin : “Bukan itu sebabnya, Jit. Sebab dia juga seorang pejabat.”
Jarjit : “Loh, apa hubungannya.”
Udin : “Ya, kalau dia berdiri, takut kursinya diduduki orang lain.”
Jarjit : ?????
Unsur humor manakah dalam teks anekdot tersebut. ...
a. Udin : “Saya heran dengan dosen ilmu politik, kalau mengajar selalu duduk, tidak
pernah mau berdiri.”
Jarjit : “Ah, begitu saja diperhatikan sih Din.”
b. Di kantin sebuah universitas, Udin dan Jarjit dua orang mahasiswa sedang
berbincang-bincang.
c. Udin : “Bukan itu sebabnya, Jit. Sebab dia juga seorang pejabat.”
Jarjit : “Loh, apa hubungannya.”
Udin : “Ya, kalau dia berdiri, takut kursinya diduduki orang lain.”
d. Udin : “Ya, Jarjit tahu sebabnya.”
Jarjit : “Barangkali saja, beliau capek atau kakinya tidak kuat berdiri.”
Udin : “Bukan itu sebabnya, Jit. Sebab dia juga seorang pejabat.”
e. Udin : “Ya, kalau dia berdiri, takut kursinya diduduki orang lain.”
Jarjit : ?????

7. Bacalah teks anekdot berikut ini untuk menjawab soal berikut! (PGK-L1)
Dosen yang juga Menjadi Pejabat

Di kantin sebuah universitas, Udin dan Jarjit dua orang mahasiswa sedang
berbincang-bincang.
Udin : “Saya heran dengan dosen ilmu politik, kalau mengajar selalu duduk, tidak
pernah mau berdiri.”
Jarjit : “Ah, begitu saja diperhatikan sih Din.”
Udin : “Ya, Jarjit tahu sebabnya.”
Jarjit : “Barangkali saja, beliau capek atau kakinya tidak kuat berdiri.”
Udin : “Bukan itu sebabnya, Jit. Sebab dia juga seorang pejabat.”
Jarjit : “Loh, apa hubungannya.”
Udin : “Ya, kalau dia berdiri, takut kursinya diduduki orang lain.”
Jarjit : ?????
Pesan tersirat apakah yang hendak disampaikan pencerita dalam teks anekdot
tersebut. ...
a. Para pejabat yang senang kehilangan jabatannya.
b. Pejabat-pejabat yang takut kehilangan jabatannya.
c. Para pejabat yang mau diganti oleh pejabat baru.
d. Kecemasan para pejabat yang kehilangan jabatannya.
e. Heran dengan dosen ilmu politik, kalau mengajar selalu duduk, tidak pernah mau
berdiri.
8. Cermati contoh kalimat berikut! (IJS)
Perusahaan besar itu akhirnya gulung tikar setelah dililit oleh hutang yang sangat
besar terus membesar sehingga dia tidak sanggup menyelesaikannya.

Frasa Idiomatis “Gulung Tikar” berartikan. ... (Bangkrut)

9. Bacalah contoh penggalan kalimat teks anekdot berikut! (PG)


Saksi menetap keluar jendela seolah-olah tidak mendengar pertanyaan.
“Pak tolong jawab pertanyaan Jaksa.”

Kalimat tersebut tergolong dalam unsur kebahasaan yang manakah dalam teks
anekdot. ...
a. Kalimat yang menyatakan peristiwa masa lalu dan retoris.
b. Kalimat retoris dan kalimat seru.
c. Kalimat konjungsi hubungan waktu dan kata kerja aksi.
d. Penggunaan kata kerja aksi dan kalimat perintah.
e. Penggunaan kalimat perintah dan menyatakan masa lalu.

10. Bacalah contoh penggalan kalimat teks anekdot berikut! (PGK-L1)

Berdasarkan penggalan teks khotbah yang tidak termasuk tema ada di pernyataan.
...
a. Ketidakgemaran orang-orang kota mendengarkan khotbah Nasruddin
b. Seorang Nasruddin yang akan berkhotbah di depan orang-orang kota
c. Keengganan Nasruddin berkhotbah di tengah-tengah orang kota
d. Sikap antipati orang-orang kota terhadap khotbah Nasruddin
e. Kemarahan Nasruddin akan sikap para pengundangnya
RUBRIK PENILAIAN
INSTRUMEN PENILIAIAN: OBSERVASI DAN LEMBAR MENGEVALUASI

ASPEK BERKEMBANG (5) MENENGAH (4-3) PEMULA (2-1)

Peserta didik dapat Peserta didik dapat Peserta didik meras a


TEMA menentukan tema menentukan tema tapi kebingungan untuk
pada teks anekdot dengan keraguan pada menentukan tema
TEKS
yang mengandung kritik teks anekdot yang pada teks anekdot
ANEKDOT
sosial melalui m e d i a mengandung kritik sosial yang mengandung
e k le k tik secara kritis melalui m e d ia kritik sosial melalui
dan reflektif dengan e k le k tik secara kritis m e d ia e k le k tik
tepat secara mandiri. dan reflektif serta secara kritis dan
memperbaikinya dengan reflektif serta
tepat secara mandiri. memperbaikinya
dengan bantuan.

Peserta didik dapat Peserta didik dapat Peserta didik dapat


menentukan masalah menemukan beberapa menemukan
MASALAH sosial atau dihadapi masalah sosial atau beberapa masalah
YANG yang diangkat relevan dihadapi yang diangkat sosial atau dihadapi
DIHADAPI dengan kehidupan relevan dengan yang diangkat relevan
PADA TEKS masyarakat dengan kehidupan masyarakat dengan kehidupan
ANEKDOT tepat secara mandiri. dan memperbaikinya masyarakat dan
dengan tepat secara memperbaikinya
mandiri. dengan bantuan.

Peserta didik dapat Peserta didik dapat Peserta didik dapat


PESAN YANG menyampaikan pesan menyampaikan menyampaikan
INGIN sosial dengan jelas dan beberapa pesan sosial beberapa pesan
DISAMPAIKAN memperbaikinya dengan jelas dan sosial dengan jelas
dengan tepat secara memperbaikinya dan memperbaikinya
mandiri dengan tepat secara dan memperbaikinya
mandiri dengan bantuan
BAHASA INDONESIA FASE E

MENGEVALUASI GAGASAN DAN PESAN


SECARA KRITIS DAN REFLEKTIF
PADA TEKS ANEKDOT

Ad eng Reka P ramud ya, S M K Neg eri 2 P ang kal pi nang - 2022

REFLEKSI UNTUK PENDIDIK


1. M om en t er b ai k ap a y an g s ay a r as a k an k et i k a m el a k u k an k eg i at a n
ini?
2. A p a s aj a y an g t i d ak b er j al an d en g an b ai k s aat s ay a m el a k u k an k eg i at an ?
M en g ap a?
3. B ag ai m an a s ay a d ap at m em od i f i k a s i k e g i at an p em b el aj ar a n ag ar c oc ok
d en g an k ar a k t er i s t i k p es er t a di di k s ay a?

DAFTAR PUSTAKA
Cahyadi, N., (2020) . teks anekdot. [ online]
Di sdi k. p u rw ak ar t ak ab . go. i d.
< ht t p s: / / di sdi k. p u rw ak ar t ak ab . go. id/ b erit a/ d et ail/ k alim at - d an- p ar agr af > [
Di ak s es 17 N o v e m b e r 202 1 ] .

H ani' ah, M., (2 018) . P an du an T erl en g k ap P UE B I . Y og y ak ar t a: L ak s an a. S riy ant o,


2014 . E j aan. J ak ar t a: P us at P em bi n a an dan P em as y ar ak at a n B ad an
P en g em b an g an dan P em bi n aan B ah as a K em ent eri an P en di di k an dan K eb u d ay a an
J ak art a.

S uw ar dj on o, ( 2 020) . P ed om an Um um E jaan B ah as a I n d on es i a Y ang


Di s em p u r n ak an . [ onl i n e] Lu k. st af f. ugm . ac. id.
< ht t p s: / / luk. st af f. ugm . ac. i d/ t a/ S uw ar d j on o/ E B I . pdf> [ Di ak s es 24 Novem ber
2021 ] .

z eni us. n et . (2020) . P en g ert i an , Ciri - Ciri, Dan C ont oh K alim at A n ek d ot – Zenius
E d uc at i on | Z eni u s E duc at i on. [ on lin e] :
< ht t p s: / / w w w. z eni u s. n et / p r ol ogm at er i/ b ah as a- i nd on es i a/ a/ 502 / k alim at - ef ekt if> [
Di ak se s 17 N o v e m b e r 202 1 ] .
BAHASA INDONESIA
FASE E
MENGEVALUASI GAGASAN DAN
PESAN SECARA KRITIS DAN
REFLEKTIF PADA TEKS ANEKDOT

Adeng Reka Pramudya-SMK Negeri 2 Pangkalpinang - 2022

LAMPIRAN
RANGKUMAN
MENGEVALUASI GAGASAN
DAN PESAN TEKS ANEKDOT
ADENG REKA PRAMUDYA – SMK NEGERI 2 PANGKALPINANG

MENGEVALUASI TEKS

Kegiatan menganalisis adalah suatu usaha atau proses dalam


mengamati secara detail pada suatu hal atau benda dengan cara
menguraikan komponen-komponen pembentuknya atau
menyusun komponen tersebut untuk dikaji lebih lanjut. Kata
analisa atau analisis banyak digunakan di berbagai bidang
pengetahuan, ilmu (science), kimia, dan linguistik.

Ada beberapa hal yang harus diperhatikan pada saat menganalisis


naskah, yaitu
a. Penguasaan ejaan bahasa Indonesia,
b. Diksi (pilihan kata), dan kalimat.
c. Karakteristik dan struktur teks

Langkah-langkah menganalisis teks adalah sebagai berikut:


a. Membaca ulang secara keseluruhan dengan teliti
b. Tentukan semua kesalahan penulisan dan ejaan
c. Memperbaiki kesalahan-kesalahan yang terjadi
d. Baca kembali dengan seksama, mungkin ada kalimat atau
paragraf yang tidak serasi, mungkin kalimat atau paragrafnya
terlalu panjang hingga membuat pembaca sesak nafas, perlu
diperbaiki kembali
(Thahar, 1998:64)
RANGKUMAN
MENGANALISIS AKURASI
PESAN TEKS ANEKDOT
ADENG REKA PRAMUDYA – SMK NEGERI 2 PANGKALPINANG
TERIMA KASIH
RANGKUMAN
MENGANALISIS AKURASI
PESAN TEKS ANEKDOT
ADENG REKA PRAMUDYA – SMK NEGERI 2 PANGKALPINANG

REFERENSI

1. Parto (2017), TEKA ANEKDOT PENGAJARANNYA DI SMA/MA PADA ERA GLOBAL : FKIP
Universitas Jember
2. Noviantari, W. (2013). Penerapan Teknik Pemodelan Untuk Meningkatkan Kemampuan Memahami
Teks Anekdot Peserta didik Kelas Xd Sma Negeri 1 Selemadeg. Jurnal Pendidikan Bahasa dan
Sastra Indonesia Undiksha,
Lembar M e n ga n al i s is

1. Dalam pengerjaannya, peserta didik terbagi dari


3 kelompok secara individu (Kelompok A, B, dan
C).

2. Peserta didik menerima intruksi berupa scan


barcode .

3. Peserta didik membaca dengan saksama


instruksi berupa scan barcode Permainan Teks
Anekdot yang berbeda dengan teman sebaya
lainnya.

4. Peserta didik mengisi LKPD sesuai dengan


temuan dalam teks.
Lembar Menganalisis

PEMBEN ARAN

NAMA:
KELAS:
NAMA: NAMA PENDIDIK:

KELAS: NILAI:

PENGAYAAN
FRASA IDIOMATIS TEKS ANEKDOT
Bua tlah daftar sebanya k mun gkin frasa i diomatis yang sering salah penulisan /ti da k
baku dalam penggunaan seha ri - hari
KEGIATAN REMIDIAL
MENGANALISIS TEKS A N E K D O T

NAMA: NAMA PENDIDIK:

TANGGAL: NILAI :

Buatlah sebuah Komik Strip atau Infografis yang pada teks


anekdot yang mengandung pesan berupa kritik sosial.

Anda mungkin juga menyukai