Anda di halaman 1dari 15

MODUL AJAR 2

Fakta dan Opini dalam teks Anekdot

Informasi Umum
1. Identitas Sekolah
Nama Penyusun : N. W. NARESSY, S.Pd
Nama Sekolah : SMA N 4 KEPULAUAN TANIMBAR
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas/Fase : X/ FASE E
Tahun Pelajaran : 2023/2024
Alokasi Waktu : 2 x 45 menit
2. Kompetensi Awal Siswa menyimak kisah hidup alm. Suyadi atau Pak Raden.
Seorang maestro yang menggunakan media kreatif sebagai
sarana pendidikan. Pada Tautan
http://youtube/O12X6tq43YQ

4. Profil Pelajar Pancasila Beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan
berakhlak mulia
Berkebinekaan global
Bergotong royong
Mandiri
Kreatif dan
Bernalar kritis

5. Sarana dan Prasarana Sarana


o Laptop
o Smart phone
o Whats App

Prasarana
o Teks anekdot karikatur atau komik
o Buku pendukung materi
o Jaringan internet
6. Target Peserta Didik Peserta didik regular 30 orang
7. Model Pembelajaran yang Digunakan Model pembelajaran tatap muka dengan menggunakan metode
pembelajaran JIGSAW

1. Capaian Pembelajaran :

Elemen Capaian Pembelajaran (CP )


Membaca Di akhir Fase E. Peserta didik mampu mengevaluasi dan mengkreasi
dan memirsa informasi berupa gagasan, pikiran, perasaan, pandangan, arahan atau
pesan yang akurat dari menyimak berbagai jenis teks (nonfiksi dan
fiksi) dalam bentuk monolog, dialog, dan gelar wicara.
2. Tujuan Pembelajaran :
Siswa mampu membaca dan memirsa teks anekdot agar dapat menginterpretasi informasi
untuk mengungkapkan gagasan dan persaan simpati, peduli, empati, dan/atau pendapat
pro/kontra dari teks visual yang dipirsa.
Hasil Pemetaan Gaya Belajar
Guru memetakan gaya belajar peserta didik dengan menyebarkan angket sederhana.
Diperoleh 2 gaya
belajar, yaitu Visual dan Audiovisual. Guru akan melakukan diferensiasi konten dan proses
dalam
pembelajaran
3. Alur Tujuan Pembelajaran(ATP)
1. Peserta didik dapat mengidentifikasi pesan pada teks monolog yang mengandung Kritik
Sosial
4. Pemahaman Bermakna

Siswa mampu menilai akurasi dan kualitas data dalam kritik sosial

5. Pertanyaan Pemantik
Perwakilan Siswa diminta untuk menceritakan cerita lucu di depan kelas kemudian siswa
dimintakan untuk mengidentifikasi struktur teksnya

6. Langkah-langkah Pembelajaran

Kegiatan Uraian Kegiatan Pembelajaran Model/waktu


Awal
a. Guru melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan 10 menit
berdoa untuk memulai pembelajaran, memeriksa
kehadiran.
b. Guru mengaitkan materi/tema/kegiatan pembelajaran yang
akan dilakukan dengan pengalaman Siswa dan
pembelajaran sebelumnya dengan menayangkan video
kisah hidup Alm. Suyadi atau “Pak Raden” seorang
maestro yang menggunakan media kreatif sebagai sarana
Pendidikan melalui tautan http://youtube/O12X6tq43YQ
(diverensiasi konten).
Sebagai pemantik guru meminta perwakilan dari seorang
siswa untuk menceritakan kisah lucu atau lawakan
Tunggal dan bersama-sama mengidentifikasi struktur teks
anekdot.
C. Guru menjelaskan hal-hal yang akan dipelajari, kompetensi
yang akan dicapai serta metode pembelajaran yang akan
ditempuh.
Kegiatan 60 menit
Inti Pembelajaran dilaksanakan dengan menggunakan
metode jigsaw dengan langkah- langkah sebagai berikut.
a. Guru menyampaikan materi terkait pentingnya mencari
informasi faktual sebagai dasar dalam menyampaikan kritik
yang dimulai dengan mengidentifikasi fakta dan opini yang
terdapat pada teks. (bahan ajar dan LKPD) Diferensiasi
proses
b. Siswa dibagi ke dalam beberapa kelompok asal yang terdiri
dari 4 anggota. Setiap siswa dalam kelompok mendapat
empat nomor yang berbeda: 1, 2, 3, dan 4
c. Siswa membuat kelompok ahli yang terdiri dari siswa
dengan nomor yang sama.
d. Kelompok 1 mengidentifikasi informasi yang terdapat pada
komik “Ponsel Mencandu”, kelompok 2 mengidentifikasi
informasi pada teks berita “Pasien Lupa Orang Tua karena
Kecanduan Ponsel”, dan kelompok 3 mengidentifikasi
informasi pada berita “Pasien Anak Kecanduan Ponsel
Bertambah di RS Jiwa Solo”. dan kelompok 4
mengidentifikasi lawakan Tunggal dalam tanyangan video
pembelajaran yang akan di bagikan linknya di WAG kelas.
(Diverensiasi proses)
e. Siswa kembali ke kelompok asal dan mendiskusikan
informasi yang mereka dapatkan dari tiga teks tersebut
menggunakan tabel 2. 3 pada LKPD
f. Secara bergiliran, perwakilan kelompok menyampaikan
hasil diskusinya. (Diverensiasi produk)
g. Siswa mendapatkan tanggapan dari siswa lain.
h. Siswa dan guru menyimpulkan jawaban dan mengaitkannya
dengan materi yang disampaikan di awal.
i. Siswa diberi apresiasi oleh guru terkait latihan yang sudah
dikerjakan.
j. Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya
atau menyampaikan pendapat.
Penutup Refleksi 20 menit
1. Guru memberitahukan hasil penilaian selama proses
pembelajaran kepada siswa kemudian berdiskusi
membahas apa yang kurang dipahami siswa, bagaimana
perjalanan kerja sama siswa dan membahas model apa
yang akan digunakan untuk kegiatan selanjutnya dengan
menjawab beberapa pertanyaan berikut:
Bagaimana perasaan kalian dalam proses pembelajaran kali
ini?
a. Tuliskan 3 hal yang kalian dapatkan dalam pembelajaran
hari ini.
b. Tuliskan 2 hal yang ingin kalian pelajari pada pertemuan
berikutnya
c. Tuliskan 1 hal yang belum kalian pahami

2. Siswa dan guru menyimpulkan pembelajaran hari ini.


3. Guru menutup pembelajaran dengan berdoa bersama.
6.Asesmen :
• Asesmen sebelum pembelajaran (diagnostik awal, Baik kognitif maupun non-kognitif))
• Asesmen selama proses pembelajaran (formatif)
• Tidak tertulis (Tanya jawab, diskusi, persentasi)
• Tertulis (uraian)
7. Pengayaan dan Remedial
Memberikan bimbingan bagi siswa yang belum memahami materi dan Pengayaan
informasi bagi siswa yang sudah memahami materi.
8. Tindak lanjut
Siswa dimintakan untuk membandingkan informasi pada komik “Yang Penting Keren” denagn
informasi pada sumber akurat berita yang mendukung

9. Refleksi Peserta Didik dan Pendidik


1. Refleksi Siswa
Guru memberitahukan hasil penilaian selama proses pembelajaran kepada siswa
kemudian berdiskusi membahas apa yang kurang dipahami siswa, bagaimana
perjalanan kerja sama siswa dan membahas model apa yang akan digunakan untuk
kegiatan selanjutnya dengan menjawab beberapa pertanyaan berikut:
Bagaimana perasaan kalian dalam proses pembelajaran kali ini?
d. Tuliskan 3 hal yang kalian dapatkan dalam pembelajaran hari ini.
e. Tuliskan 2 hal yang ingin kalian pelajari pada pertemuan berikutnya
f. Tuliskan 1 hal yang belum kalian pahami
2. Refleksi pendidik
• Apakah seluruh siswa mengikuti pelajaran dengan baik?
• Langkah apa yang dilakukan untuk memperbaiki proses belajar?
• Kesulitan apa yang dialami siswa dalam belajar?
LKPD (LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK)

Bacalah komik berikut dan identifikasilah fakta informasi fakta dan opini tersebut dan
kerjakanlah pada table identifikasi yang telah disediakan.

Tabel 2.3 Identifikasi perbandingan informasi


Hal yang di Informasi yang sama Informasi yang berbeda
bandingkan
komik 1. 1.

2. 2.

3. 3.

4. 4.
LKPD (LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK)

Bacalah naskah berita tersebut dan identifikasilah informasi berupa fakta dan opini dan kerjakan
pada tabel yang telah di sediakan.

Berita 2

Pasien Lupa Orang Tua karena Kecanduan Ponsel


Kamis, 17 Okt 2019
Selain di Bandung Barat, Rumah Sakit Jiwa Daerah (RSJD) dr. Arif Zainudin Surakarta juga
menerima pasien kecanduan ponsel. Tahun ini, jumlah pasien tersebut semakin meningkat.
Kepala Instalasi Kesehatan Jiwa Anak Remaja RSJD dr. Arif Zainudin Surakarta, Aliyah Himawati,
mengatakan fenomena tersebut sudah terjadi sejak tiga tahun lalu. Namun belakangan,
fenomena tersebut memang makin marak.

“Tiga tahun lalu ada tapi sedikit. Sejak tahun ajaran baru ini ada sekitar 35 anak remaja. Sehari
ada 1-2 anak yang berobat,” kata Aliyah, Kamis (17/10/2019). Kondisi gangguan kejiwaan mereka
berbeda-beda. Pasien dengan kondisi yang sangat parah bahkan tidak mengakui dan menganiaya
orang tuanya. “Orang tuanya tidak dianggap. Dia bilang kalau dia itu turun dari langit. Isi
pikirannya itu yang ada di gim itu, bahasanya bahasa di gim itu,” ujarnya.

Kebanyakan pasien tersebut kecanduan gim ekstrem. Mereka tidak mau makan hingga tak mau
sekolah. Kalaupun sekolah, mereka ingin segera pulang untuk bermain gim. “Ada yang niat ke
sekolah itu untuk main gim. Karena di sekolah ada wifi gratis. Sedangkan di rumah sudah diputus
orang tuanya,” kata Aliyah.

Penanganan pasien kecanduan ponsel ini dilakukan sesuai dengan gejalanya. Pertama, pasien
harus mengakui jika dirinya kecanduan ponsel. Setelah itu, pasien diberi obat.

“Kondisi kecanduan ini membuat cairan otak atau kerja saraf tidak seimbang. Langkah
farmakoterapi atau pemberian obat ini yang paling cepat bisa menyeimbangkan,” ujar dia.
Kemudian pasien akan menjalani terapi perilaku. Secara berangsur, dosis obat juga diturunkan.
“Untuk pasien rawat jalan, kita evaluasi dua minggu sekali. Mereka kita beri kontrak kegiatan.
Sehari ngapain saja. Sehari pegang ponsel itu hanya dua jam,” katanya.

Sebagai langkah pencegahan, dia mengimbau kepada orang tua agar menjauhkan ponsel dari
anak sejak dini. Saat ini banyak orang tua yang mengenalkan ponsel terlalu dini.

Tabel 2.3 Identifikasi perbandingan informasi


Hal yang di Informasi yang sama Informasi yang berbeda
bandingkan
komik 1.

2.

3.
4.

LKPD (LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK)

Bacalah naskah berita berikut dan identifikasilah informasi berupa fakta dan opini dan kerjakan
pada tabel yang telah di sediakan.

Berita 3

Pasien Anak Kecanduan Ponsel Bertambah di RS Jiwa Solo


Kamis : 17 Oktober 2019

Rumah Sakit Jiwa Daerah (RSJD) dr. Arif Zainudin, Solo, Jawa Tengah, mencatat adanya kenaikan
signifikan jumlah pasien kecanduan ponsel. Bahkan dalam tiga bulan terakhir sudah ada 35 pasien
kecanduan ponsel yang berobat ke RSJD Solo.

Kepala Instalasi Kesehatan Jiwa Anak dan Remaja RSJD dr. Arif Zainudin, Aliyah Himawati,
mengatakan, dulu pasien kecanduan ponsel baru ada mungkin satu orang dalam sepekan.
Sekarang, dalam satu hari bisa satu sampai dua pasien. Semuanya merupakan anak-anak usia
sekolah.

“Ini kan tahun ajaran baru, baru mid semester itu sudah kira-kira ada 35 anak bahkan sampai
rawat inap. Yang rawat inap kemarin ada dua anak, sekarang sudah pulang,” kata Aliyah kepada
wartawan, Kamis (17/10).

Pasien yang rawat inap tersebut terdiri dari satu siswa SMP dan satu siswa SMA. Sedangkan
pasien rawat jalan paling kecil usianya 10 tahun. Puluhan pasien tersebut berasal dari Solo dan
sekitarnya.

Dia menyebutkan, ciri-ciri anak kecanduan ponsel biasanya orang tuanya sudah tahu si anak
pegang ponsel terus. Kemudian, anak sudah tidak bisa melakukan fungsi tugasnya sebagai anak
sekolah seperti sudah membolos sekolah, tidak mau sekolah, tidak mau belajar. Selain itu, anak
mengalami gangguan emosi dan kesulitan tidur.

Menurutnya, dalam menangani pasien kecanduan ponsel disesuaikan dengan gejala yang muncul.
Gejala bisa berbeda pada setiap anak. Misalnya, gangguan emosi dan sulit tidur diatasi terlebih
dahulu.

“Ada beberapa langkah yang kami lakukan untuk mengatasi gangguan emosi itu salah satunya
dengan obat farmakoterapi, setelah itu langsung masuk ke terapi perilaku,” ungkapnya.

Pada awalnya, terkadang anak merasa tidak kecanduan ponsel dan merasa baik-baik saja. Langkah
pertama sebelum masuk ke terapi perilaku, lanjutnya, anak harus mengakui kalau kecanduan
ponsel.
Aliyah menyatakan, proses terapi tersebut dilakukan secara berkelanjutan. Untuk farmakoterapi
paling tidak dua pekan agar pasien lebih stabil. Sepekan pertama sudah bisa mulai terapi perilaku
dan berlanjut paling tidak enam bulan.

“Ada daftar kontrak apa yang harus dilakukan pasien. Misalnya untuk anak yang masih sekolah
jam belajar sepulang sekolah harus ngapain, kalau dulu pegang ponsel setiap waltu sekarang
harus dibatasi. Pegang ponsel hanya boleh jam tertentu maksimal satu hari hanya dua, jam
apapun
alasannya,” tegasnya.
Tabel 2.3 Identifikasi perbandingan informasi
Hal yang di Informasi yang sama Informasi yang berbeda
bandingkan
komik 1.

2.

3.

4.

LKPD (LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK)

Simaklah tayangan video lawakan Tunggal yang dibawakan oleh Gebi Rahman dengan judul
“Pelajar Ke Sekolah hanya untuk Pamer” yang akan di bagikan di WAG kelas (berita 4)

Tabel 2.3 Identifikasi perbandingan informasi


Hal yang di Informasi yang sama Informasi yang berbeda
bandingkan
komik 1.

2.

3.

4.
2 Bandingkanlah informasi pada komik, berita 1, 2, 3 dan video lawakan tunggal berikut
ini!

Tabel 2.3 Identifikasi perbandingan informasi


Hal yang di Informasi yang sama Informasi yang berbeda
bandingkan
komik 1.

2.

3.

4.

Berita 1
1.

2.

3.

4.

Berita 2
1.

2.

3.

4.

Video 4 1.

2.

3.

4.
Tabel Rubrik penilaian mengidentifikasi cara pandang penulis
Nama ketua kelompok:
Nama anggota :
1.
2.
3.
4.
Fase :

Aspek Nilai dan Kriteria Skor Nilai


No
Penilaian Nilai 3 Nilai 2 Nilai 1
1 Kemampuan Jawaban yang Jawaban yang Jawaban tidak
menyampaikan disampaikan disampaikan disertai alasan.
jawaban yang didukung disertai alasan
bertanggung jawab. dengan analisis yang kurang
yang baik. mendukung.
2 Kemampuan Jawaban Jawaban Jawaban siswa
menyampaikan alasan menggunakan menggunakan tidak
dengan tata bahasa kalimat yang kalimat yang menggunakan
yang baik dan benar. baik dan benar. terdapat sedikit kalimat yang
kesalahan baik dan benar.
secara struktur
maupun diksi.
Nilai = ([Jumlah nilai yang didapat]/[Nilai maksimal: 6]) 100
GLOSARIUM

Krisis adalah keadaan yang berbahaya(dalam menderita sakit) parah sekali


Fakta adalah hal (keadaan atau peristiwa) yang merupakan kenyataan yang benar-benar
atau terjadi
Opini adalah pendapat atau pikiran; pendirian
Berita adalah cerita atau keterangan mengenai kejadian atau peristiwa yang hangar
Eksposisi adalah uraian atau paparan, teks yang berisi uraian arau informasi, bertujuan
untuk
menyampaiakan pendapat atau gagasan disajikan dengan fakta untuk
memperkuat
informasi
Survey adalah Teknik riset dengan memberi batas yang jelas atas data; penyelidikan;
peninjaunan
Responden adalah penjawab atas pertanyaan yang diajukan untuk kepentingan penelitian
Set up adalah bagian tidak lucu yang berperan sebagai pengantar lelucon yang
disampaikan
Punch adalah bagian yang mengandung unsur humor dan seharusnya mengundang tawa
penonton
Bit adalah Sepasang kesatuan set up dan punch yang membahas satu subtema disebut
dengan bit
Rule of three adalah sebuah cara untuk mengundang tawa penonton
Orientasi adalah bagian anekdot yang berisi pengenalan kondisi atau karakter tokoh,
penggambaran hal-hal terkait dengan apa, kapan, di mana, siapa,
mengapa,
bagaimana, dan gambaran tentang masalah yang akan dihadapi tokoh.
Komplikasi adalah berisis masalah yang dihadapi tokoh
Evaluasi adalah komentar terhadap isi atau pesan dari fenomena yang telah diceritakan
Reaksi adalah kegiatan(aksi;protes) yang timbul akibat suatu gejala atau peristiwa
DAFTAR PUSTAKA

 Buku Siswa Bahasa Indonesia Kelas X


 KBBI VERSI V
 Media cetak
 Internet
 Video
 PUEBI
 lawakan tunggal

Anda mungkin juga menyukai