MATA PELAJARAN
SOSIOLOGI
MATERI :
KONFLIK SOSIAL
Disusun Oleh :
Fadlan Febreza, S.Pd
MODUL AJAR
INFORMASI UMUM
A. IDENTITAS MODUL
1 Penyusun : Fadlan Febreza, S.Pd
2 Satuan Pendidikan : SMAN 9 Padang
3 Tahun Pelajaran : 2022 – 2023
4 Kelas / Semester : 11. F (Sebelas)
5 Alokasi Waktu : 1 x 5 Jam Pelajaran
B. KOMPETENSI AWAL
Peserta didik telah mampu menganalisis dan memecahkan konflik sosial.
F. MODEL PEMBELAJARAN
Pembelajaran dilakukan dengan tatap muka
Pemetaan Analisis Konflik Sosial
A. Tujuan Pembelajaran
Peserta didik mampu secara kritis menganalisis konflik Sosial dari komponen analisis konflik
Peserta didik mampu secara menganalisis konflik Sosial melalui metode analisis konflik
B. Pemahaman Bermakna
Konflik Sosial dengan latar belakang nilai, norma dan budaya dilingkungan sekitar sangat
beragam. Oleh karena itu, hendaknya kita lebih selektif dalam memilih kelompok metode
analisis yang digunakan.
C. Pertanyaan Pemantik
Apakah ananda merupakan bagian dari salah satu atau beberapa konflik Sosial yang ada di
masyarakat?
D. Kegiatan Pembelajaran
KEGIATAN PEMBELAJARAN
E. Asessmen
F. Pengayaan dan Remedial
Asesmen o Asesmen sebelum pembelajaran (diagnostik)
o Asesmen selama proses pembelajaran (formatif)
o Asesmen pada akhir proses pembelajaran (sumatif)
Remedial Pengayaan
✓ Pendampingan dengan ✓ Membuat essay terkait
melakukan tanya jawab lebih fungsi sosiologi yang ada
intensif terkait materi yg di masyarakat
sudah dipelajari antara guru ✓ Menemukan beberapa
dan peserta didik contoh dalam lingkungan
✓ Tutor teman sebaya untuk terdekat
membahas materi
✓ Membantu pemahaman siswa
menyelesaikan LKPD
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK
Satuan Pendidikan :
Anggota Kelompok :
Kelas :
Semester :
Untuk memahami materi hari ini, silahkan kerjakan tugas dibawah ini dengan baik dan
benar!
Berdiskusilah tentang hasil temuan atau data lapangan penelitian konflik kalian. Selanjutnya,
lakukanlah langkah-langkah berikut.
1. Baca kembali data-data yang sudah kalian kumpulkan dan pastikan tidak ada informasi
yang terlewat. 2. Pilihlah salah satu alat bantu analisis konflik yang relevan dengan
penelitian kalian. Kalian dapat berdiskusi dengan Bapak/Ibu Guru terkait keunggulan dan
kelemahan alat bantu tiap-tiap metode.
2. Gambarlah hasil temuan kalian dalam kertas ukuran besar atau aplikasi menggunakan
komputer (jika memungkinkan).
3. Lihat dan cermati kembali kelengkapan dan kesesuaian data dalam gambar analisis konflik
kalian.
4. Presentasikan hasil analisis kalian di kelas.
5. Mintalah masukan dari kelompok lain dan Bapak/Ibu Guru di kelas.
6. Lakukan perbaikan gambar analisis dari hasil diskusi dan masukan yang sudah
disampaikan di kelas. Sajikan temuan data dan hasil analisis pada BAB IV Paparan Data
dan Analisis. Tuliskan dalam deskripsi yang runtut, singkat, padat dan jelas. Gunakan
dengan batasan 800-1.000 kata.
Nilai Ketuntasan : Jumlah skor x 4
Keterangan :
a. 90% - 100% = Sangat baik
b. 80% - 89% = baik
c. 70% - 79% = Cukup
d. Kurang 70% = kurang
TUGAS INDIVIDU
Nama :
Kelas :
1.Bacalah artikel berikut !
Konflik pada wilayah perkotaan tak jarang pula terjadi di kalangan mahasiswa. Konflik antar mahasiswa,
dalam hal ini konflik kekerasan, hampir setiap tahunnya terjadi di Kota Makassar. Awal tahun ini saja
terjadi konflik antar mahasiswa di Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar, beberapa bulan
sebelumnya juga terjadi konflik kekerasan antar mahasiswa di Universitas Negeri Makassar (UNM). Dapat
dikatakan bahwa hampir setiap kampus-kampus ternama di Kota Makassar punya tradisi konflik antar
mahasiswa. Sebut saja Unismuh, UNM, Universitas Muslim Indonesia (UMI) Makassar, Universitas
Hasanuddin (Unhas) Makassar dll.
Hal ini tentu saja memunculkan sebuah pertanyaan, mengapa terdapat gejala yang sama pada setiap
institusi pendidikan tinggi yang disebutkan di atas?. Menurut sosiolog Unhas, Buchari Mengge, bahwa “itu
(konflik kekerasan antar mahasiswa) di Indonesia Timur ini khususnya di Kota Makassar punya sejarah
yang Panjang. Masa saya (masih mahasiswa) juga banyak terjadi konflik kekerasan termasuk di Unhas”.
Lebih lanjut ia menjelaskan “biasanya konflik terjadi itu karena adanya identitas yang begitu kuat di setiap
kelompok-kelompok mahasiswa itu. Identitas itu dapat bermakna ada persaingan di antara mereka, bisa
juga bermakna ada perbedaan yang kuat antara mereka. Perbedaan-perbedaan itu bisa jadi dibungkus oleh
perbedaan lain katakanlah perbedaan agama, etnik dan seterusnya.”
“ada kecendrungan ketika identitas kolektif yang sudah melembaga dan mandarah daging dalam diri
mahasiswa sebagai sebuah kolektivitas, kalau itu diganggu oleh kelompok lain itu akan mudah melahirkan
suatu konflik.” Pungkas Magister Universitas Atteneo Filipina ini.
Namun, menurutnya penting untuk melakukan penelitian lebih lanjut tentang konflik kekerasan antar
mahasiswa ini sebelum melakukan langkah resolusi terhadap konflik. Karena banyak hal yang bisa
berpengaruh dalam hal konflik kekerasan antar mahasiswa. “(hal yang berpengaruh itu) bisa jadi pada pola
pendidikan yang ada. Bisa pada pendikan formal, bisa juga pada Pendidikan nonformalnya. Konflik itu
juga dapat dimaknai sebagai ekspresi kekecewaan mahasiswa terhadap institusi pendidikan” Tambahnya.
Keberagaman pada masyarakat perkotaan memang suatu niscaya. Namun, apabila keberagaman itu justru
diiringi oleh fanatisme kelompok yang akut, akan berakibat fatal. Konflik kekerasan antar mahasiswa ini
selain mengakibatkan korban luka, juga tidak jarang menimbulkan korban jiwa. Sehingga perlu
penanganan serius bagi pihak-pihak yang berwenang dan mempunyai kapasitas dalam melakukan resolusi
konflik. Sumber : https://tirto.id/gaoK
Berdasarkan artikel diatas, jelaskanlah komponen dan analisis serta penyelesaian konflik Sosial tersebut?
2. Berdasarkan materi pembelajaran kita hari ini, silahkan contreng pernyataan yang benar
terkait konflik Sosial!
No Pernyataan Benar Salah
1 Kelompok berperan penting dalam menghasilkan dan
menyelesaikan konflik.
2 Orang-orang yang berkonflik adalah pihak yang tidak
terlibat dalam penyelesaian konflik.
3 Lembaga masyarakat turut ikut serta dalam penyelesaian
konflik.
4 Konflik dapat diciptakan dan direkayasa atas
kepentingan suatu kelompok.
5 Keberadaan kelompok luar dapat mendorong terjadinya
pertikaian dan kekerasan dalam konflik.
MATERI PEMETAAN DAN ANALISIS DATA
1 Pemetaan dan Analisis Data
Apa yang akan kalian lakukan jika data yang dikumpulkan sudah memadai? Langkah selanjutnya,
kalian perlu menganalisisnya. Bagaimana menganalisis sebuah konflik sosial? Kalian dapat
menganalisis konflik sosial jika memahami kronologi peristiwanya. Analisis dapat dilakukan
melalui beberapa komponen berikut.
Jika kalian hanya menceritakan konflik tanpa melakukan tahapan tersebut, maka kalian belum
mampu menunjukkan kemampuan analisis. Agar seorang peneliti dapat menganalisis konflik,
dibutuhkan suatu metode atau alat bantu. Alat bantu analisis konflik ini dapat berupa peta konflik,
pohon konflik, dan segitiga SPK. Selain itu, beberapa alat analisis konflik, yaitu piramida konflik,
gunung es, dan bentuk irisan bawang. Kalian dan Bapak/Ibu Guru dapat mencoba
mengembangkannya sendiri jika memungkinkan.
Kalian dapat menggunakan salah satu alat analisis tersebut. Kalian juga dapat mengimplementasikan
penggunaan alat bantu analisis konflik dengan menyimak pembahasan mengenai contoh analisis
pengalaman dan data penelitian Joko, Ucok, Sari seperti berikut.
Kriteria
Skor Kriteria
3 • Jika segala pernyataan dalam indikator dilaksakana dengan baik
2 • Jika kadang sesuai dengan pernyataan yang ada dalam indikator
1 • Tidak pernah pernah menjalankan pernyataan yang ada dalam indikator
Perskoran :
Aspek Penilaian
Skor 4 Skor 3 Skor 2 Skor 1
Skor (Sangat Baik) (Baik) (Cukup) (Kurang)
Keterangan
Setelah kamu melaksanakan proses pembelajaran, kamu dapat mengetahui apakah kamu
sudah menguasai pembelajaran kali ini atau belum. Silahkan isi kegiatan refleksi
dibawah ini dengan sejujur-jujurnya!
No Pernyataan Ya Tidak
Jika pernyataan TIDAK lebih banyak, maka silahkan lakukan langkah berikut ini :
langkah berikut:
Konflik : konflik adalah hubungan antara dua pihak atau lebih (individu atau
kelompok) yang memiliki, atau yang merasa memiliki, sasaran-sasaran
yang tidak sejalan. Konflik adalah suatu kenyataan hidup, tidak
terhindarkan dan sering bersifat kreatif. Konflik terjadi ketika tujuan
masyarakat tidak sejalan. Konflik timbul karena ketidakseimbangan
antara
Penyelesaian Konflik : Lumping it. Terkait dengan kegagalan salah satu pihak yang
bersengketa untuk menekankan tuntutannya. Dengan kata lain isu yang
dilontarkan diabaikan (simply ignored) dan hubungan dengan pihak
lawan terus berjalan.
DAFTAR PUSTAKA
Purwasih, Joan Hesti Gita. Pratiwi, Seli Septiana. 2021. Sosiologi untuk SMA Kelas XI.
Kemendikbud. Jakarta Selatan.
Maryati, Kun dan Juju Suryawati. 2016. Sosiologi; Kelompok Peminatan Ilmu Pengetahuan
Sosial; untuk SMA/MA Kelas X. Esis Erlangga. Jakarta