MAKALAH GEOGRAFI

KEBAKARAN HUTAN DI DAERAH BANDUNG

Guru pembimbing :

Netty Nurcahyati , MM

Disusun oleh: kelompok 3

Karina Nurmalasari

Ain Fadilah

Heni Handayani

M. julfikri

Alpan Fadilah

Kelas

SMA AL-HUSNA

TAHUN AJARAN 2021/2022

 KATA PENGANTAR

Assalamualaikum wr.wb

Puji syukur kehadirat Allah Swt. Yang atas rahmat dan karunia-Nya saya dapat menyelesaikan makalah
Geografi dengan judul “Kebakaran hutan di daerah Bandung”. Tak lupa solawat serta salam kita
curahkan kepada junjungan Nabi besar Muhammad SAW. Dan tak lupa kepada para sahabatnya,
keluarganya, serta kita selaku umatnya.

Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas mata pelajaran Geografi yang dibimbing oleh Ibu. Netty
Nurcahyati, MM Dalam makalah ini telah ditentukan oleh guru mata pelajaran Geografi agar dapat
paham lebih mendalam tentang kebakaran hutan.

Dengan disusunnya makalah ini, saya harap apa yang saya sampaikan sesuai judul yang tertera dapat
menambah wawasan dan pengetahuan yang lebih bagi pembaca tentang kebakaran hutan.

Saya ucapkan terima kasih kepada guru mata pelajaran Geografi yang dengan bimbingan dan
dukungannya saya dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik. Saya yakin makalah ini dapat
bermanfaat bagi pembacara meskipun dalam makalah ini masih terdapat kesalahan dan kekurangan.
Untuk itu saya mohon kritik dan saran yang baik dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Wassalamu'alaikum wr. Wb
 A. Latar Belakang Masalah
Hutan sebagai salah satu bagian dari Lingkungan Hidup merupakan karunia Allah SWT
dan merupakan salah satu kekayaan alam yang sangat penting bagi umat manusia.untuk itu
hutan harus diurus dan dikelola, dilindungi dan dimanfaatkan secara
kesinambungan bagi kesejahteraan masyarakat Indonesia baik
generasi sekarang maupun yang akan datang. Hutan sebagai modal
pembangunan nasional memiliki manfaat yang nyata bagi kehidupan
dan penghidupan bangsa Indonesia, baik manfaat ekologi, social
budaya
adapun maupun ekonomi,
pembakaran hutansecara
adalahseimbang
tindakan dan dinamis.Dan
sengaja membakar
sesuatu dengan maksud tertentu. Pembakaran hutan yang penjalaran
apinya bebas serta mengkonsumsi bahan bakar alam dari hutan
seperti serasah, rumput, ranting/cabang pohon mati yang tetap
berdiri, log, tunggak pohon, gulma, semak belukar, dedaunan dan
pohon-pohon.
Sementara kebakaran adalah terbakarnya sesuatu
yang menimbulkan bahaya atau mendatangkan bencana. Kebakaran
hutan dapat terjadi akibat pembakaran yang tidak dikendalikan
karena proses spontan alami atau karena kelalaian manusia.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian diatas, maka dirumuskan permasalahan
sebagai berikut:
1. Bagaimana sanksi terhadap pelaku tindak pidana pembakaran
hutan guna pembukaan lahan menurut undang – undang No 41
tahun 1999 ?
2. Bagaimana tinjauan fiqh jinayah terhadap tindak pidana
pembakaran hutan sebagaimana yang diatur dalam undangundang No. 41 tahun 199

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian
a. Untuk menjelaskan sanksi bagi pelaku pembakaran hutan
menurut UU No. 41 Tahun 1999 Tentang Kehutanan.
b. Untuk mengetahui perspektif hukum Islam terhadap sanksi
 tindak pidana pembakaran hutan dalam UU No. 41 Tahun
1999.
2. Kegunaan Penelitian
a. Memberikan kontribusi pemikiran bagi masyarakat
Indonesia, dalam hal hukum kehutanan khususnya masalah
sanksi pembakaran hutan menurut UU. No. 41 Tahun 1999
tentang Kehutanan perspektif Hukum Islam.
b. Memberikan kontribusi dalam upaya memberantas aksi
pembakaran hutan yang sedang marak terjadi di Indonesia.
Penelitian ini diharapkan dapat dipakai untuk bahan acuan bagi
kalangan akademisi yang bergelut di bidang hukum Indonesia dan
hukum Islam. Penelitian ini diharapkan berguna bagi pengembangan
pengetahuan hukum Islam, khususnya analisis hukum dalam wilayah
Fiqh Islam terkait sanksi bagi pelaku pengrusakan hutan
 BAB II
PEMBAHASAN

1.pengertian

BANDUNG, KOMPAS.com - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Barat

mencatat ada 5 titik kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Kabupaten Bandung, hingga
Selasa (8/10/2019).
Manajer Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) PB BPBD Jabar Budi Budiman Wahyu
menjelaskan, kelima lokasi yang terbakar itu terdiri dari Desa Pasir Huni, Kecamatan
Cimaung, dengan luas lahan terbakar mencapai 26 hektare.
Kemudian, Desa Mangunjaya, Kecamatan Cimaung, dengan luas lahan terbakar mencapai
100 hektare.
Selain itu, Kawah Putih di Kecamatan Pasir Jambu, dengan luas lahan terbakar mencapai 15
hektare.

Berikutnya, Puncak Besar Pacet di Kecamatan Pangalengan, dengan luas lahan terbakar
lebih kurang 100 hektare.
Selanjutnya, di Desa Mekarmaju, Kecamatan Anjarsari, dengan luas lahan terbakar yang
belum diketahui."Total luas area terbakar lebih kurang 241 hektare," kata Budi dalam
pesan singkat, Selasa.
Saat ini, BPBD Jabar berkoordinasi dengan BPBD Kabupaten Bandung untuk melakukan
assesment ke lokasi karhutla.
Tim juga melakukan pendampingan ke lokasi lahan terbakar di Gunung Malabar.
"Untuk penanganan awal, tim BPBD Jabar membuat parit dan penyiraman oleh pemadam
kebakaran supaya api tidak meluas," kata Budi.
Kebakaran lahan di Kabupaten Bandung ini telah mengakibatkan beberapa hektare
tanaman dan pohon seperti pohon pinus, rancamala, manglid, alpukat, dan alang-alang
hangus terbakar.
 BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

fokus penanganan kabakaran di Kawah Putih hari ini adalah meminimalisir api
menjangkau pemukiman warga. "Yang kita amankan warga, kalau kawah putih itu jauh
dari pemukiman warga, masih sekitar 5 kilometer, masih aman,
Kasi Pemadaman dan Investigasi Dinas Kebakaran dan Penanggulangan Bencana,
Kabupaten Bandung, Saepuloh mengatakan BNPB diminta untuk memasang pesawat
atau helikopter pengirim bom air.

B. Saran

Untuk mencegah kebakaran semakin meluas dan titik api baru, kata dia, tim
telah membuat
ilaran/sekat bakar. Tim yang beranggotakan 200 orang juga menyisir titik api,
yang berasal
dari petugas Perhutani, Dalmas Polres Bandung,BPBD, LMDH, dan element
masyarakat
sekira 200 orang.
Kasi Pemadaman dan Investigasi Dinas Kebakaran dan Penanggulangan
Bencana,
Kabupaten Bandung, Saepuloh mengatakan BNPB diminta untuk memasang
pesawat atau
helikopter pengirim bom air.