Oleh
Kelompok 2
Semester :V
T.A 2023/2024
KATA PENGANTAR
Puji Syukur kami ucapkan kepada Allah SWT yang telah memberikan kami nikmat Iman,
kesehatan, serta keselamatan sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah dari mata
kuliah Agronomi yang berjudul “Kultur Jaringan Tumbuhan”.
Makalah ini berisi 3 bab yakni bab 1 berupa pendahuluan yang merupakan uraian
gambaran umum dari kultur jaringan. Bab 2 berupa pembahasan dari kultur jaringan berupa ,
pengertian kultur jaringan,tujuan kultur jaringan,jenis-jenis kultur jaringan, kelebihan dan
kekurangan kultur jaringan, alat bahan dan teknik kultur jaringan. BAB 3 berupa kesimpulan
Harapan kami semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan pengalaman
bagi para pembaca, sehingga saya dapat memperbaiki bentuk maupun isi makalah ini sehingga
kedepannya dapat lebih baik. saya menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna,
oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu diharapkan
demi kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta
dalam penyusunan
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................................
DAFTAR ISI........................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN.....................................................................................................
A. Latar Belakang...............................................................................................................
B. Rumusan Masalah...............................................................................................................
C. Tujuan.............................................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN.......................................................................................................
A. Pengertian Kultur Jaringan................................................................................................
B. Tujuan Kultur Jaringan........................................................................................................
C. Jenis-Jenis Kultur Jaringan.................................................................................................
D. Kelebihan Dan Kekurangan Kultur Jaringan.......................................................................
E. Alat Dan Bahan Kultur Jaringan..........................................................................................
F. Teknik Kultur
Jaringan...........................................................................................................
BAB III PENUTUP..................................................................................................................
A. Kesimpulan...............................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perkembangan bioteknologi salah satunya adalah kultur jaringan, yang hingga sekarang
berkembang begitu cepat dan signifikan. Apa dasar utama yang menjadikan kultur jaringan
berkembang dengan cepat? Salah satunya adalah teknik pemakaian kultur jaringan yang
dengan hanya menggunakan bagian sel tumbuhan, maka akan didapatkan tanaman yang
sempurna yang dapat melakukan reproduksi. Jadi sebenarnya apa yang dimaksud dengan kultur
jaringan? Kultur Jaringan merupakan suatu metode untuk mengisolasi bagian dari tumbuhan
seperti protoplasma sel, jaringan atau organ yang serba steril, ditumbuhkan pada media buatan
yang steril dalam botol kultur yang steril dan dalam kondisi yang aseptic, sehingga bagian-
bagian tersebut dapat memperbanyak diri dan beregenerasi menjadi tanaman yang lengkap.
Beberapa teknik dalam kultur jaringan menuntut syarat-syarat tertentu yang harus dipenuhi
dalam pelaksanaanya, dan syarat pokok kultur jaringan adalah laboratorium dengan segala
fasilitasnya berupa alat-alat kerja, sarana pendukung terciptanya kondisi aseptic terkendali dan
fasilitas dasar seperti air, listrik maupun bahan bakar.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana pengertian kultur jaringan secara umum ?
2. Bagaimana tujuan kultur jaringan ?
3. Bagaimana jenis-jenis kultur jaringan ?
4. Bagaimana kelebihan dan kekurangan kultur jaringan ?
5. Bagaimana alat dan bahan kultur jaringan ?
6. Bagaimana teknik kultur jaringan ?
C. Tujuan
1. Mengetahui pengertian kultur jaringan secara umum.
2. Mengetahui tujuan kultur jaringan
3. Mengetahui jenis-jenis kultur jaringan
4. Mengetahui kelebihan dan kekurangan kultur jaringan
5. Mengetahui alat dan bahan kultur jaringan
6. Mengetahui teknik kultur jaringan.
BAB II
PEMBAHASAN
A.Pengertian Kultur Jaringan
Kultur jaringan atau budidaya in vitro adalah suatu metode untuk mengisolasi bagian
dari tanaman seperti protoplasma, sel, jaringan atau organ yang serba steril, ditumbuhkan pada
media buatan yang steril, dalam botol kultur yang steril dan dalam kondisi yang aseptik,
sehingga bagianbagian tersebut dapat memperbayak diri dan beregenerasi menjadi tanaman
yang lengkap.
Kultur jaringan tanaman bermula dari pembuktian teori totipotensi sel yang
dikemukakan oleh Schwann dan Schleiden (1838). Menurut teori ini, setiap sel tanaman hidup
mempunyai informasi genetik dan perangkat fisiologis yang lengkap untuk dapat tumbuh dan
berkembang menjadi tanaman utuh, jika kondisinya sesuai.
Kultur jaringan adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan untuk membuat bagian
tanaman (akar, tunas, jaringan tumbuh tanaman) tumbuh menjadi tanaman utuh (sempurna)
dikondisi invitro (didalam gelas). Jadi Kultur in vitro dapat diartikan sebagai bagian jaringan
yang dibiakkan di dalam tabung inkubasi atau cawan petri dari kaca atau material tembus
pandang lainnya. Secara teoritis teknik kultur jaringan dapat dilakukan untuk semua jaringan,
baik dari tumbuhan, hewan, bahkan juga manusia, karena berdasarkan teori Totipotensi Sel
(Total Genetic Potential), bahwa setiap sel memiliki potensi genetik seperti zigot yaitu mampu
memperbanyak diri dan berediferensiasi menjadi tanaman lengkap. Sel dari suatu organisme
multiseluler di mana pun letaknya, sebenarnya sama dengan sel zigot karena berasal dari satu
sel tersebut, setiap sel berasal dari satu sel.
Menurut Suryowinoto (1991), kultur jaringan dalam bahasa asing disebut sebagai tissue
culture. Kultur adalah budidaya dan jaringan adalah sekelompok sel yang mempunyai bentuk
dan fungsi yang sama. jadi, kultur jaringan berarti membudidayakan suatu jaringan tanaman
menjadi tanaman kecil yang mempunyai sifat seperti induknya.
Kultur jaringan (Tissue Culture) merupakan salah satu cara perbanyakan tanaman secara
vegetatif. Kultur jaringan merupakan teknik perbanyakan tanaman dengan cara mengisolasi
bagian tanaman seperti daun, mata tunas, serta menumbuhkan bagian-bagian tersebut dalam
media buatan secara aseptik yang kaya nutrisi dan zat pengatur tumbuh dalam wadah tertutup
yang tembus cahaya sehingga bagian tanaman dapat memperbanyak diri dan bergenerasi
menjadi tanaman lengkap. Prinsip utama dari teknik kultur jaringan adalah perbayakan
tanaman dengan menggunakan bagian vegetatif tanaman menggunakan media buatan yang
dilakukan di tempat steril.
B. Tujuan Kultur Jaringan
Saat ini teknik kultur jaringan tumbuhan bukan hanya sebagai sarana untuk mempelajari
aspek-aspek fisiologi dan biokimia tanaman saja, tetapi sudah berkembang menjadi metode
untuk berbagai tujuan yakni :
1. Kultur meristem
Kultur meristem adalah kultur yang menggunakan eksplan yang berasal dari jaringan
meristem, biasanya di peroleh dari meristem apikalnatau meristem tunas aksilar. Pada ujung
pucuk, jaringan ini berada dibagian dalam, oleh karena itu, untuk mengambil jaringan ini agar
dapat digunakan sebagai eksplan, kita membutuhkan mikroskop.
2. Kultur protoplasma
Protoplas adalah sel dalam keadaan telanjang. Fusi protoplas (yang terjadi didalam sel
tanpa campur tangan manusia) adalah proses alamiah yang terjadi pada tumbuhan rendah
sampai tingkat tinngi. Pada proses pembuahan terjadi penyatuan gamet jantan (sub protoplas)
dengan gamet betina (protoplas) menjadi zigot (hibrida seksual). Sel-sel tanaman tingkat tinggi
berhubungan satu dengan lainnya melalui plasmodesmata, hubungan sel melalui
plasmodesmata ini merupakan fusi protoplas dengan protoplas terapi terjadi secara alamiah.
3. Kultur Kalus
Pada awal kultur kalus bertujuan untuk mempelajari proses dediferensiasi dan
diferensiasi sel dan jaringan pada kultur in vitro dan memperoleh kalus dari eksplan yang
dikulturkan. Saat ini kultur kalus dan suspensi sel banyak dilakukan dalam penelitian untuk
menghasilkan metabolit sekunder.
Kalus adalah kumpulan masa sel yang amorphus yang terdiri dari sel-sel atau jaringan-
jaringan yang membelah diri terus menerus. Kalus tersusun oleh sel-sel parenkim yang mana
ikatannya dengan sel lainnya sangat rengggang. Jaringan ini belum mengalami deferensiasi
lanjut. Untuk menginduksi terbentuknya tunas diperlukan media regenerasi dengan modifikasi
ZPT.
4. Kultur Suspensi
Kultur suspensi sangat berguna dalam penelitian metabolit primer maupun sekunder,
juga untuk regulasi nitrogen didalam organ dan asimilasi sulfur, metabolisme karbohidrat dan
karbon fotosintetik. Namun kultur sel kulit dipakai untuk penelitian-penelitian path-way
(biosintesis) senyawa tertentu.
Penelitian skoog dan miller (1957), mengenai keseimbangan hormon menjadi dasar
penelitian selanjutnya, sampai pada penelitian mengenai transformasi dengan modifikasi
menggunakan agrobacterium T-DNA.
5. kultur anther/haploid
Kultur anther (anther culture) sering juga disebut kultur haploid jika serbuk sari yang
digunakan sebagai sumber eksplan maka disebut kultur serbuk sari (polen culture). Kultur
serbuk sari ini lebih tepat disebut kultur haploid dibanding dengan kultur anther. Kultur haploid
lain adalah kultur ovul, dimana sebagai sumber eksplannya adalaah ovul. Kultur haploid adalah
kultur yang menghasilkan tanaman haploid. Tanaman haploid adalah tanaman yang memiliki
jumlah kromosom yang sama dengan jumlah kromosom gamet (N).
2. Kekurangan
1. Bibit hasil kultur jaringan sangat rentan terhadap hama penyakit dan udara luar
2. Bagi orang tertentu, cara kultur jaringan dinilai mahal dan sulit.
3. Membutuhkan modal ivestasi awal yang tinggi untuk bangunan (laboratorium khusus),
peralatan dan perlengkapan.
4. Diperlukan persiapan SDM yang handal untuk mengerjakan perbanyakan kultur jaringan
agar dapat memperoleh hasil yg memuaskan
5. Produk kultur jaringan pd akarnya kurang kokoh
6. Mahal
2. Alat-alat tanam yang telah bersih : gunting, pinset, pisau, spatula, petridish, scalpel dan
lain-lain.
3. Spatula
4. Timbangan analitik
5. Lemari es : untuk menyimpan larutan stok, vitamin dan zat pengatur tumbuh.
6. Hot plate dengan magnetik stirer
7. Lampu bunsen
8. Open atau inkubator
9. PH meter (pH meter manual atau digital) atau kertas indikator.
10. Autoklaf
11. Panci
`12. Alat pencuci
13. Rak piring kecil untuk pengeringan alat
14. Lemari, tempat alat-alat, bahan kimia dan alat lain seperti aluminium foil, karet, plastik.
15. Sentrifuse (untuk pengembangan laboratorium)
16. Shaker (untuk pengembangan laboratorium)
17. Lemari asam (jika diperlukan)
18. Kereta dorong atau troli, untuk mengangkat media dan alat setelah di autoklaf.
Salah satu contoh alat dan bahan kultur jaringan sebagai bahan percobaan :
1. Bahan yang digunakan adalah biji manggis dengan berat 1 gram, dan media tumbuh
yang digunakan adalah media Murashige dan Skoog (MS) dengan kandungan Nitrogen ½
N, MS, Woody Plant Medium (WPM).
2. Alat yang digunakan adalah botol, gelas ukur, gelas piala, cawan petri, timbangan
analitik, kertas lakmus, autoclave, laminar air flow cabinet, pinset, pisau, scalpel, lampu
spirtus, sprayer, dan rak kultur.