Anda di halaman 1dari 1

Riham Atha Azzamy Syauqi

XI 6/37

Salah satu contoh kasus penggunaan e-money di Indonesia adalah OVO yang menjadi salah satu aplikasi
pembayaran digital terbesar di Indonesia dengan jumlah pengguna mencapai lebih dari 100 juta orang
pada tahun 2021.

Pada bulan Desember 2019, OVO menghadapi masalah teknis yang menyebabkan sejumlah pengguna
mengalami kesulitan dalam melakukan transaksi pembayaran menggunakan aplikasi tersebut. Masalah
tersebut menyebabkan sejumlah pengguna kecewa dan mengalami ketidaknyamanan dalam
bertransaksi.

OVO merespon masalah tersebut dengan segera dan memberikan penjelasan kepada pengguna melalui
media sosial bahwa mereka sedang mengalami masalah teknis dan sedang berupaya untuk
memperbaikinya. Selain itu, OVO juga memberikan kompensasi kepada pengguna yang terkena dampak
dari masalah tersebut dengan memberikan cashback dan promo-promo menarik.

Dalam analisis kasus ini, dapat disimpulkan bahwa penggunaan e-money di Indonesia masih memiliki
risiko teknis yang perlu diwaspadai oleh penyedia layanan dan pengguna. Kasus OVO yang mengalami
masalah teknis menunjukkan bahwa kegagalan sistem bisa terjadi dan memengaruhi pengalaman
pengguna dalam bertransaksi. Oleh karena itu, penyedia layanan e-money perlu meningkatkan kualitas
sistem dan layanan agar pengguna merasa nyaman dan aman dalam bertransaksi. Di sisi lain, pengguna
juga perlu memahami risiko teknis dalam menggunakan aplikasi e-money dan memilih penyedia layanan
yang terpercaya dan memiliki reputasi baik.

Anda mungkin juga menyukai