Anda di halaman 1dari 34

TRANSFORMASI PELAYANAN

RUMAH SAKIT DALAM


RANGKA MENCAPAI
PERSAINGAN GLOBAL

Sunarto
Direktur Tata Kelola Pelayanan Kesehatan
Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan
Kementerian Kesehatan RI

1
Akseslayananrujukanterbatas, terutamadi daerahluarJawa
Kalimantan Sulawesi
1.19 1.46
15.92Juta Populasi 19.22Juta Populasi
Sumatera
TempatTidurRS/1,000 populasi 1.28
56.95Juta Populasi
Maluk
1.1
u
Indonesia 1.18 8.95Juta Populasi
2

DKI
RerataAsia 3.3 Jakarta
2.24 Populasi
10.37Juta

Reratanegara OECD 4.8


Jawa& Bali Nusa Papu
1.10 Tenggara 1.2
a
152.42Juta Populasi 0.76 Populasi
10.24Juta 0.18Juta Populasi
4

Sedangkan, mutuRS di Indonesia juga perluditingkatkan


… terutamake3 negara tujuan
Setiaptahunnya,..
600ribu –1juta
WNI berobatkeluarnegeri
Malaysia
RRT Thailand ~300 ribuWNI berobatuntuk Biayapengobatancukup
US$11.5 miliar ~70% transaksiwisatawan
medisIndonesia penyakitkomplikasi bersaingdibandingMalaysia
untukpelayanankesehatankeluarnegeri
27
Indonesia mengalami krisis penyakit katastrofik
Alasan utama dalam
yang menyebabkan kematian tinggi peningkatan penyakit
katastrofik

• Kurangnya akses ke layanan


2,5 dari 1000 1 dari 1000 rumah sakit rujukan,
orang beresiko mengalami stroke orang beresiko mengalami terutama di daerah terpencil
per tahun, dimana 15% beresiko serangan jantung, dimana ~11%
meninggal beresiko meninggal • Kemampuan Rumah Sakit
untuk mendiagnosa
penyakit katastropik yang
belum optimal terutama di
4-12 bulan ~50,000 daerah
• Kurangnya kualitas layanan
waktu tunggu antri operasi jantung anak dengan Penyakit Jantung
rumah sakit
Bawaan tidak tertangani
• Waktu tunggu yang lama
untuk mendapatkan
layanan
~70% +70% • Kurangnya pemerataan alat
pasien kanker sering datang kenaikan jumlah kasus Penyakit dan dokter spesialis di
dengan stadium lanjut ke rumah Ginjal Tahap Akhir di tahun 2019 seluruh Indonesia
sakit

3
3
2
Penyakit katastrofik utama penyebab kematian tertinggi & beban pembiayaan
paling besar
4 penyakit prioritas (jantung, stroke, kanker & uronefrologi)
Perubahan pola penyakit penyebab kematian Kelompok penyakit tersebut menimbulkan Banyak WNI yang ke luar negeri
tertinggi selama 10 tahun terakhir beban pembiayaan besar untuk pengobatan penyakit:

Jantung
Kanker
Ortopedi
Penyakit saraf

Gigi dan mulut

COVID-19: 73 Triliun Aesthetic/kosmetik

General checkup

Sumber: Institute for Health Metrics and Evaluation (IHME) Sumber: Saragih & Jonathan, 2019
Sumber: BPJS Kesehatan, 2020

9 penyakit penyebab kematian tinggi dan berbiaya besar

Stroke Jantung Kanker Diabetes Ginjal Hati Kesehatan Tuberculosis Infeksi


Ibu & anak Emerging
Kemenkes berkomitmen untuk melakukan transformasi sistem kesehatan
6 pilar transformasi penopang kesehatan Indonesia
Visi
Sejalan dengan visi Presiden untuk mewujudkan masyarakat yang sehat, produktif, mandiri dan berkeadilan

Outcome Meningkatkan kesehatan Memperkuat sistem


Mempercepat perbaikan Memperbaiki Gerakan Masyarakat
RPJMN bidang ibu, anak, keluarga kesehatan & pengendalian
gizi masyarakat pengendalian Hidup Sehat
kesehatan berencana dan kesehatan obat dan makanan
penyakit (GERMAS)
reproduksi

1 Transformasi layanan primer 2 Transformasi layanan 3 Transformasi sistem


rujukan ketahanan kesehatan

a b c d a b
Edukasi Pencegahan Pencegahan Meningkatkan Meningkatkan akses Meningkatkan Memperkuat
6 penduduk primer sekunder kapasitas dan dan mutu layanan ketahanan ketahanan
kategori kapabilitas sekunder & tersier sektor farmasi & tanggap
utama 7 kampanye utama: Penambahan Skrining 14 penyakit
imunisasi, gizi imunisasi rutin penyebab kematian layanan Pembangunan RS di alat kesehatan darurat
seimbang, olah menjadi 14 tertinggi di tiap primer Kawasan Timur, Produksi dalam surveilans berbasis
Jejaring nasional
raga, anti rokok, antigen dan sasaran usia, skrining Pembangunan jejaring pengampuan negeri 14 vaksin lab, tenaga cadangan
kebersihan
sanitasi & perluasan stunting, & Puskesmas di 171 layanan unggulan, rutin, top 10 obat, tanggap darurat, table
lingkungan, skrining cakupan di seluruh peningkatan ANC kec., penyediaan 40 kemitraan dengan top 10 alkes by top exercise
penyakit, kepatuhan Indonesia. untuk kesehatan ibu & obat esensial, world’s top healthcare volume & by value. kesiapsiagaan krisis.
pengobatan bayi. centers.
pemenuhan SDM
kesehatan primer

4 Transformasi sistem 5 Transformasi 6 Transformasi


pembiayaan SDM Kesehatan teknologi kesehatan
Pengembangan dan pemanfaatan teknologi,
kesehatan Penambahan kuota mahasiswa, digitalisasi, dan bioteknologi di sektor
Regulasi pembiayaan kesehatan dengan beasiswa dalam & luar negeri, kesehatan.
3 tujuan: tersedia, cukup, dan kemudahan penyetaraan nakes lulusan
berkelanjutan; alokasi yang adil; dan luar negeri.
pemanfaatan yang efektif dan efisien.
Agenda
Tansformasi RS Vertikal

Program Pengampuhan
Transformasi Akreditasi Rumah Sakit

6
Kami telah mengembangkan 4 komponen utama dari transformasi
rumah sakit vertikal
Komponen transformasi RS vertikal

A. Perbaikan B. Peningkatan
pengalaman kualitas pemberi
pasien Tujuan: layanan
Memperbaiki fasilitas Meningkatkan produktifitas
pendukung dan waktu tunggu
RS yang
kerja dengan melakukan
pelayanan untuk memberikan perbaikan sistem remunerasi,
meningkatkan kepuasan pelayanan pelatihan dan pengembangan
pasien minimal karir yang berkeadilan
setara level
C. Peningkatan Asia D. Peningkatan
mutu layanan tata kelola RS
klinis Memperbaiki sistem, proses dan
Standarisasi pelayanan dengan manajemen operasional rumah
Panduan Praktek Klinis (PPK) sakit secara efektif dan efisien
dan clinical pathway, serta melalui digitalisasi pelayanan
peningkatan riset medis

7
Masing-masing dari 6 inisiatif quick-wins dimonitor dengan KPI yang
spesifik
... Inisiatif yang dikerjakan ... Inisiatif yang dikerjakan
Pusat dan RSV (Track 1) RSV (Track 2)

Inisiatif Key Performance Indicators (KPI) Target Jan 2023


1 Memperbaiki fasilitas pendukung: • % RSV yang melakukan perbaikan fasilitas pendukung sesuai standar yang • ≥ 80% RSV
parkir, taman, toilet, dan ruang diterapkan
tunggu untuk meningkatkan • Tingkat kepuasan pasien terhadap fasilitas pendukung pada survey pasien • Rate: ≥ 80
kenyamanan pengunjung

2 Memperbaiki waktu pelayanan • Waktu pelayanan rawat jalan tanpa pemeriksaan penunjang • ≤ 2 jam
pasien secara end-to-end: antrian • Waktu pemeriksaan Lab • ≤ 1 jam
pasien RJ, RI dan OK
• Waktu pemeriksaan Radiologi • ≤ 1jam
• % penundaan waktu operasi elektif • ≤ 3%
• Waktu masuk RI dan % Realisasi rencana pasien pulang yang dilakukan H-1 • ≤ 1 jam ; 90%
(1x24 jam) sebelum pasien pulang
3 Mengurangi jumlah dan • % pengurangan jumlah keluhan pasien • ≥ 50%
mempercepat penanganan • Kecepatan menyelesaikan keluhan dengan kategori non-medis • ≤ 1x24 jam
keluhan pasien

4 Meningkatkan kepatuhan pada • Ketepatan waktu pelayanan dokter di Poliklinik dan Ketepatan waktu visite • ≥ 80%
jam kerja ditunjang dengan dokter untuk pasien RI
remunerasi yang berkeadilan • Tingkat kepuasan staf terhadap remunerasi – survey OSDM • ≥ 50%
5 Penerapan standar klinis • Capaian indikator klinis sesuai PPK • ≥ 80%
menggunakan Panduan Praktek • Kepatuhan CP per KSM • ≥ 80%
Klinis (PPK) dan clinical pathway

6 Digitalisasi sistem dan administrasi • % RSV yang terintegrasi data antrian pendaftaran,dan Medical Record • 100%1
pelayanan yang terintegrasi
1. Target Dec 2023 8
Success Story RSUP H. Adam Malik
Success story : RS dr. Sardjito, RS dr. Kariadi, RS Persahabatan
Untuk penyampaian keluhan, pengaduan dan informasi
tentang pelayanan publik di RSUP Persahabatan telah
disediakan kanal sebagai berikut :

Facebook : RSUP Persahabatan


Instagram : rs_persahabatan
Twitter : rs_persahabatan
Youtube : RSUP Persahabatan
Web : info@rsuppersahabatan
No. Telepon Customer Care : 087880070039
melakukan survei kepuasan pelanggan melaui android
sesuai dengan lokasi diamanapun pelanggan
mendapatkan pelayanan dengan cara print QR Barcode
yang berisikan link survei dan lokasi dengan tujuan agar
rumah sakit dapat melakukan monitoring sepanjang
waktu.

10
Transformasi Rumah Sakit Vertikal
Agenda
Program Pengampuhan

Transformasi Akreditasi Rumah Sakit

11
Pemerataan layanan rujukan melalui optimalisasi jejaring RS nasional untuk 4 penyakit
prioritas (kanker, jantung, stroke dan uronefrologi) ditargetkan mencapai 100% kab/kota
di 2027
Cakupan layanan akan lebih cepat tercapai dengan dukungan Jejaring RS TNI/POLRI
ILUSTRATIF

Percepatan peningkatan cakupan


pelayanan RS rujukan untuk 4 penyakit
katastrofik utama, dengan visi:
• 34 provinsi memiliki minimal 1 RS
tingkat Paripurna / Utama
• 507 kab/kota memiliki minimal 1
RS tingkat Madya*
• RS TNI/POLRI

Target
50% kabupaten/kota sebelum 2025 dan
50% 100%
100% sebelum 2028 2022 2024 2027
+ RS TNI/Polri

*507 Kab/kota yang sudah memiliki RSUD


12
Rumah Sakit Jejaring Pengampuan Layanan Kanker, Jantung, Stroke
dan Ginjal di Indonesia
Tahap I (2022 – 2024) Tahap II (2025 – 2027)
RS Utama di seluruh provinsi + RS Madya di 50% RS Utama di seluruh Provinisi + RS Madya di 100 %
Kabupaten/Kota Kab/Kota diseluruh Provinsi

RS Utama • 1 provinsi memiliki 1RS Utama,


• 1 provinsi memiliki 1RS Utama,
(Jika Provinisi memiliki lebih dari 1 RS, maka (Jika Provinisi memiliki lebih dari 1 RS, maka
dipilih 1 RS yang dikembangkan) dipilih 1 RS yang dikembangkan)

RS Madya • Dipilih dari 50 % Kabupaten/Kota yang ada di 1 • Dipilih dari 50 % sisanya dari Kabupaten/Kota
Provinsi berdasarkan pendekatan: yang ada di 1 Provinsi
▪ Populasi terbesar yang ada
▪ Pendekatan Geospasial
▪ Rumah Sakit milik pemerintah daerah tipe
tertinggi di Kab/Kota
▪ Pertimbangan rekomendasi Dinas Kesehatan
• Jika di Kab/Kota dengan 50 % populasi terbanyak
memiliki 1 RS Madya maka dipilih hanya 1 RS
• Contoh dari 10 kabupaten di Provinsi A maka pada
tahap 1 dipilih 5 kab/kota
13
Stratifikasi RS rujukan terbagi berdasarkan tindakan yang dapat
dilakukan untuk masing-masing layanan prioritas
Ya Tidak

Layanan Tindakan Dasar Madya Utama Paripurna


Bedah
Kemoterapi
Kanker
Radioterapi
Penanganan komprehensif dan mutakhir

Pelayanan Sp. JP (non intervensi)


Kateterisasi jantung
Jantung
Bedah jantung terbuka
Penanganan terpadu dan mutahir

Trombolisis
Intervensi vaskular non bedah
Stroke
Intervensi vaskular bedah
Penanganan komprehensif

Hemodialisis, CAPD dewasa


Pasang akses HD, tindakan operatif (batu, prostat)
Uro-
Hemodialisis, CAPD anak, operatif dg invasiff minimal
nefrologi
Transplantasi ginjal

14
Rumah Sakit Vertikal ditingkatkan menjadi strata paripurna untuk
mendukung proses pengampuan jejaring layanan penyakit prioritas
2022 2024 2027

RS Paripurna ~12 18 25
• Kardio: 1 RS • 17 RS Vertikal dan 1 RS Provinsi • Finalisasi transformasi 7 RS
• Kanker: 1 RS
ditransformasi menjadi RS Paripurna Vertikal menjadi RS Paripurna
di tahap 1
• Stroke: 9 RS
• 7 RS Vertikal kelas B dan C secara
• Uronefro: 1 RS bertahap akan ditingkatkan menjadi
paripurna
RS Utama
~5 34
• Kardio: 0 RS • 1 provinsi memiliki minimum 1 RS
• Kanker: 0 RS
Utama

• Stroke: 3 RS
• RS Utama diprioritaskan milik
provinsi dipenuhi tahap 1
• Uronefro: 2 RS
RS Madya
~14%1 267 507
• Kardio: 12 RS • Dibangun di 50% kab/kota2 dengan • Dibangun di 50% kab/kota2 di luar
• Kanker: 43 RS
populasi terbanyak di tiap provinsi tahap 1

• Stroke: 92 RS
• Uronefro: 0 RS
1. Total layanan Kardio, Kanker dan Stroke di RS strata Madya= 147 layanan, dibagi dengan total RS dan penyakit (267 RS x 4 penyakit)
2. kab/ kota yang sudah memiliki RSUD 15
9 Rumah Sakit Vertikal berperan mengampu RS Utama dan RS Madya
untuk meningkatkan kapasitas layanan stroke
Regionalisasi pengampuan untuk penyakit stroke
RS Pengampu Nasional:
RSK Pusat Otak
Nasional

RSUP H. Adam Malik


RSCM

11 RSK Pusat Otak


Nasional
4
18
RSUP Dr. Wahidin
Sudirohusodo
7 5 4 10 5
6
8
13
8 8 8
7
6 4
12 8 14 7
6
11 15
9
RSUP Dr. M. Hoesin 5
6 16
22
20 6 7
5
14
RSUP Hasan RSUP RSUD Dr.
RSUP Sanglah
Sadikin Kariadi Soetomo

16
15 Rumah Sakit Vertikal berperan mengampu RS Utama dan RS Madya
untuk meningkatkan kapasitas layanan uronefrologi
Regionalisasi pengampuan untuk layanan uronefrologi
RS Pengampu Nasional:
RS Cipto Mangunkusumo

RSUD Zainoel Abidin

RSUP Dr. RSUD Abdul Wahab


10
M. Djamil Sjahranie RSUP Kandou
RSUP Dr. Sardjito
4
18

RSUP H. Adam Malik 7 4 9


5 5
5
8
12
8 8 8
7
RSUP Fatmawati 6 4
6 12 7 14 7
11 15
9
RSUP Dr. M. Hoesin 4 RSUP Kariadi RSUD Ulin
6 16 RSUP dr.
RSUPN Dr. Cipto 21 19 Wahidin
6 7
Mangunkusumo 4
RSUD Moewardi 14

RSUP Hasan Sadikin RSUD Syaiful RSUD Dr. Soetomo


Anwar
RSUP Sanglah

17
11 Rumah Sakit Vertikal berperan mengampu RS Utama dan RS Madya
untuk meningkatkan kapasitas layanan jantung
Regionalisasi pengampuan untuk layanan jantung (intervensi non bedah)
RS Pengampu Nasional:
RSJPD Harapan Kita

RSUD Zainoel Abidin


RSUD Abdul Wahab
RSUP Dr. Kariadi Sjahrani
10 RSUP Prof. Dr. R.
RSUD Arifin D. Kandou
Achmad 4
18 RSUD dr. Sudarso
5 RSUP Sanglah
RSUP H. Adam Malik 4
6 9 5
5 RSJPDHK
RSUD Dr. Ir. 7
RSUP dr. M. Djamil 12
Soekarno 8 8
6 7
RSUD Raden 5 RSUD 4 7
12 Doris 7
Mattaher Jambi 5 11
Sylvanus 14
15
RSUD M. Yunus 9 RSUP Dr. Wahidin
RSUD Ulin
6 Sudirohusodo
RSUP dr. M.
6 RSUD
Hoesin 16
22 NTB
20 6
RSUP Dr. Hasan 6
4 14
Sadikin

RSUP dr. Sardjito

RSUD dr. Soetomo


RSUD dr. Saiful Anwar

18
11 Rumah Sakit Vertikal berperan mengampu RS Utama dan RS Madya
untuk meningkatkan kapasitas layanan kanker
Regionalisasi pengampuan untuk penyakit kanker
RS Pengampu Nasional:
RS Kanker Dharmais
RSUP H. Adam Malik
RSCM

RSUP Dr. Wahidin RSUP Prof.


1 Sudirohusodo Dr. R. D. Kandou
1 RSUP Dr. Sardjito
4
1
8

7 4 9 5 RSUP Fatmawati
5 6
8
1
2 8 8 8
7
6 4
1 8 1 7
RSUP Dr. M. Djamil 6 1
2 4 1
1
9 5
4
RSUP Dr. M. Hoesin 6
1
6 2
2 6
2 4 7
0
1
4
RSUP Dr. Hasan Sadikin

RSUP
RSUP Dr. Kariadi RSUD Dr. Soetomo
Sanglah

*RS Persahabatan akan membantu RS Kanker Dharmais untuk pengampuan Kanker Paru 19
13 Rumah Sakit Vertikal berperan mengampu RS Utama dan RS Madya
untuk meningkatkan kapasitas layanan kesehatan ibu dan anak
Regionalisasi pengampuan untuk layanan KIA*
RS Pengampu Nasional:
RSAB Harapan Kita
RS Cipto Mangunkusumo

RSUP H. Adam Malik RSUD Abdul Wahab


Sjahranie
12
RSUP Dr. RSUP Prof. Dr. R. D.
RSUP Dr. Karyadi 5 Sardjito Kandou
9

8 6 4 7
6 8
10
RSUP Dr. M. Djamil 10
4 13 5
5
5 4
5 11 11 9
RSUP Dr. M. Hoesin 5
9 8
5 RSUP Hasan
RSAB Harapan Sadikin
Kita 8 27 RS Dr. Soetomo
33 32
RSUPN Dr. Cipto 8 8
RSUP Fatmawati 4
Mangunkusumo
RS dr. Syaiful 13
RSUP RSUP Dr. Wahidin
Persahabatan Anwar
RSUP Sanglah Sudirohusodo
RSUD Moewardi

20
17 RS TNI/Polri akan diberi dukungan alat dengan memperhatikan
ketersediaan dokter spesialis*

Dari 119 RS TNI dan 51 RS Polri, 17 RS akan


diperkuat untuk mengikuti program ini
atas dasar kriteria pemilihan:
5 RS diusulkan strata Utama
• Ketersediaan dokter spesialis (4 RS TNI & 1 RS Polri)
• Keberadaan dokter spesialis tidak
terganggu dgn rotasi penugasan rutin di
TNI/POLRI
• Keterwakilan setiap provinsi 2 RS untuk 12 RS diusulkan strata Madya
kelas A & B (8 RS TNI & 4 RS Polri)

*Masih dalam proses pembahasan 21


Standar Kriteria SDM & Alkes
Kanker
SDM Alkes D M U P
D M U p

Sp. B (K) - Onkologi 0 0 1 1 Sp. PA 0 3 PET CT-Scan 0 0 0 1


1 1

Sp. B tersertifikasi payudara 0 1 0 0 0 0 1 1 Unit MRI 0 0 1 1


Sp. PK (K) Onkologi

Sp. B 0 0 0 MSCT scan 64 slice / 128 slice 0 0 1 1


1 Sp. PK 1 1 0 0

Sp. OG (K) - Onkologi Microscope microsurgery 0 0 0 1


0 0 1 1 Sp. KN 0 0 1 1

Sp. OG tersertifikasi onkologi 0 1 0 0 LINAC 0 0 1 1


Sp. An KAKV 0 0 1 6

Sp. OG 1 0 0 0 Fisikawan medis 0 1 1 3 Dosimetri 0 0 1 1

Sp. P (K) Onkologi 0 0 1 1 Teknisi Kardiovaskuler 0 0 0 1 SPECT CT scan (Bone Scan) (Hot 0 0 1 1
Lab level 2)
Sp. P 1 1 0 1 Perawat Spesialis Onkologi 0 0 1 1 Brakhiterapi (Cobalt 60) 0 0 1 1

Sp. PD KHOM 0 0 1 1 Perawat Tersertifikasi Flowcytometer 0 1


0 1 1 1 0 1
Keperawatan Kemoterapi
Sp. PD fellowship onkologi (IFO) 0 1 0 0 IHK Set
Perawat Tersertifikasi 0 0 1 1
1 1 1 1
Sp. PD 1 0 0 0 Keperawatan Dasar Kanker
Mammografi 0 1 1 1
Perawat Tersertifikasi 0 1 1 1
Sp. A KHOM 0 0 1 1 Keperawatan Luka Kanker
CT Simulator/ Simulator 0 0 1 1
Sp. Onk Rad (K) 0 0 0 1 Fisikawan Medis Radiologi 0 1 1 1
CUSA 0 0 0 1
Sp. Onk Rad 0 0 1 0
Fisikawan Medis Radioterapi 0 0 1 1
Laboratorium molekuler 0 0 0 1
Sp. Rad (K) 0 0 1 1
Fisikawan Medis Kedokteran Nuklir 0 0 0 1
Sp. Rad 1 0 Cyclotron (Bunker + Hot Lab level 1) 0 0 0 1
1 0

Sp. PA (K) Apoteker tersertifikasi Handling 0 1 1 1


0 0 0 1 Mikroskop PA 0 1 1 1
Cytotoxic
Sp. PA terlatih onkologi 0 0 1 0
Standar Kriteria SDM & Alkes 1
Rasio Cathlab : Perawat = 1:3
2
Jantung Rasio TT : perawat per shift = 1:1
3
Rasio Cathlab : Radiografer = 1:1
SDM D M U P

Sp. JP/ Sp.PD KKV 1 1 3 8 Perawat Anestesi Jantung 0 0 2 17 HFO oscillatory ventilation 0 0 0 2

Sp. JP (K) Intervensi / Sp.PD KKV 0 1 3 6 Perawat Intensif paska bedah2 0 0 5 135 Impela 0 0 0 1
Intervensi
Sp. JP (K) ICU-KIC 0 0 3 6 Perawat Bedah Jantung 0 0 4 14 LVAD 0 0 0 1

Sp. JP (K) Aritmia 0 0 0 3 Perfusionist 0 0 2 14 Ventilator invasif 0 1 1 1

Sp. JP (K) Pediatrik 0 0 0 3 Radiografer3 0 2 4 14 Heart lung machine 0 0 1 4

Sp. JP (K) Vaskular 0 0 0 3 Mesin anastesi 0 0 1 6

Alkes D M U P IABP 0 1 1 8
Sp. JP (K) Ekokardiografi 0 0 0 3
IVUS 0 0 1 2
Sp. JP (K) Pencitraan Kardiovaskular 0 0 0 2 Echocardiograph 1 1 1 4
OCT 0 0 1 2
Sp. JP (K) Prevensi & Rehab. KV ECG
0 0 0 2 1 1 1 2
IFR 0 1 1 2
Sp. BTKV 0 0 2 4 Cathlab coronary 0 1 1 4
FFR 0 1 1 2
Sp. BTKV (K) 0 0 0 6 Cathlab pediatric 0 0 0 2
Blood flow meter 0 0 1 3
Sp. BTKV (K) Pediatric 0 0 0 4 Cathlab hybrid 0 0 0 1 Delivery NO 0 0 1 2

Sp. An KIC 0 0 2 6 Cathlab aritmia 0 0 0 2 Electrosurgery unit 0 0 1 7

Sp. An KAKV 0 0 1 6 Cathlab vaskular 0 0 0 1 Cell saver 0 0 1 3

Fisikawan medis 0 1 1 3 EP study system 0 0 0 2 NIRS 0 0 1 7

Teknisi Kardiovaskuler 0 0 0 10 3D contact mapping ablation 0 0 0 2 Instrumen bedah jantung 0 0 1 7

Perawat Cathlab1 0 2 6 30 ECMO 0 0 1 4 Generator TPM 0 1 2 16

Perawat ICVCU2 0 1 12 60 Plasma pheresis/ exchange 0 0 1 2 X-ray 0 1 1 2


RS Pengampu melakukan pengampuan dalam berbagai kegiatan
yang dilakukan dengan metode: daring, luring, dan kombinasi
Metode Jenis Kegiatan Deskripsi
Daring Sosialisasi • Pemaparan penelitian/ registry layanan/ perkembangan guideline/ jurnal/ materi
lain yang menunjang dalam pelayanan prioritas
• Setidaknya 1 kali sebulan di W2
Pelatihan/ peningkatan kompetensi • Kegiatan webinar/ guest lecture
Diskusi kasus • Pembahasan kasus dengan narasumber yang kompeten
‒ Kriteria kasus yang didiskusikan terdapat di juknis
‒ Diskusi kasus kecil: dipimpin oleh Rumah Sakit Pengampu; setidaknya 1 kali
sebulan W3
‒ Diskusi kasus besar: dipimpin oleh Koordinator Rumah Sakit Pengampu;
setidaknya 1 kali sebulan W4
Sistem rujukan terintegrasi • Menggunakan Sisrute
Konsultasi kasus • Melalui telemedicine
Luring Pendampingan pelayanan • Supervisi dan konsultasi langsung
• Bisa dilakukan pelayanan rawat jalan, rawat inap maupun unit gawat darurat
Pendampingan pelaksanaan tindakan • Proctorship secara bertahap hingga mencapai target kompetensi yang diampu
Kombinasi Workshop, pelatihan, fellowship • Untuk Nakes dalam pelayanan (dokter, perawat, Nakes lain)
• Dilakukan oleh RS Pengampu Utama atau RS Pengampu dengan berkoordinasi
• Menggunakan modul yang ditetapkan oleh RS Pengampu Utama

24
Transformasi Rumah Sakit Vertikal
Agenda
Program Pengampuhan

Transformasi Akreditasi Rumah Sakit

25
Persentase RS terakreditasi menjadi Pandemi menyebabkan penundaan
indikator RPJMN proses akreditasi
● Target 2024 : 100% RS terakreditasi
● Capaian September 2022 : 80% RS
terakreditasi (632 RS belum ● Pemberlakuan SE 455/2020
terakreditasi) menyebabkan tidak adanya kegiatan
akreditasi selama 1,5 tahun
● 2.388 RS akan habis masa berlaku
akreditasinya pada akhir tahun
2022
● Risiko pasien JKN tidak dapat
dilayani bila masa berlaku akreditasi
RS habis sehingga RS tidak dapat
meneruskan Kerjasama dengan
BPJS

26
TRANSFORMASI AKREDITASI RS
TERBENTUKNYA LEMBAGA
PENYELENGGARA AKREDITASI RS
(TELAH DITETAPKAN 6 LIPA RS)

STANDAR AKREDITASI RS
DITETAPKAN OLEH KEMENKES
PEDOMAN SURVEI AKREDITASI RS
(KMK 1128/2022)
(KEPDIRJEN 1132/2022)

TRANSFORMASI PENETAPAN BIAYA SURVEI


PENGGUNAAN TEKNOLOGI INFORMASI AKREDITASI AKREDITASI OLEH KEMENKES
DALAM PENYELENGGARAAN SURVEI RS (KMK 1119/2022)
AKREDITASI RS
(SINAR)

.
PENANDATANGAN SERTIFIKAT
AKREDITASI BERSAMA ANTARA PEMBENTUKAN TIM PEMBINAAN DAN
KEMENKES (MENGETAHUI) DAN PENGAWASAN TERHADAP LEMBAGA
LEMBAGA PENYELENGGARA AKREDITASI RS
(SUDAH 60 SERTIFIKAT) (KEPDIRJEN 2396/2022)
Alur Penyelenggaraan Akreditasi RS

3. Tahapan Akreditasi
• Secara online : Pemeriksaan, telusur dan klarifikasi dokumen
• Secara offline : telusur dan kunjungan lapangan

4. Melaporkan hasil akreditasi dan rekomendasi


1. Pengajuan
Akreditasi
RS LEMBAGA KEMENKES

5. Penerbitan dan penenadatangan


2. Memeriksa Persyaratan Untuk sertifikat akreditasi
Akreditasi dan Penetuan Jadwal SERTIFIKAT
Akreditasi
AKREDITASI
7. Penyerahan Sertifikat
Akreditasi dan Rekomendasi
Perbaikan dari Lembaga 6. Penyerahan Salinan sertifikat
kepada RS akreditasi dan rekomendasi akreditasi

DINKES

28
Lembaga Independen Penyelenggara Akreditasi RS

Lembaga Akreditasi Mutu dan


Lembaga Akreditasi Fasilitas
KOMISI AKREDITASI RUMAH SAKIT Keselamatan Pasien Rumah
Kesehatan Indonesia
(KARS) Sakit
(LAFKI)
KMK : 406/2020 (LAM-KPRS)
KMK : 6604/2021
KMK : 6604/2021
Dalam
Negeri
Lembaga Akreditasi Rumah Sakit Lembaga Akreditasi Rumah
“Damar Husada Paripurna” Sakit Lembaga Akreditasi Rumah
Sakit Indonesia (LARSI)
(LARS DHP) (LARS)
KMK : 6604/2021
KMK : 6604/2021 KMK : 6604/2021

• Join Comission Berdasarkan PP 47 tahun 2021 LIPA


Luar International (JCI) LN harus ditetapkan oleh Pemerintah
• Australian Council on sebagai Lembaga yang akan
Negeri Healthcare menyelenggarakan akreditasi di
Standards (ACHS) Indonesia

29
AKREDITASI RUMAH SAKIT
Jumlah RS Teregistrasi 3120

Data 16 Oktober 2022


JUMLAH RUMAH SAKIT
YANG SUDAH BERPROSES DALAM PELAKSANAAN AKREDITASI
(MENGGUNAKAN STANDAR AKREDITASI KEMKES 1128/2022)

STATUS AKREDITASI JUMLAH PROSES AKREDITASI %

BELUM TERAKREDITASI
657 100 15,22%
(sampai 2020 akhir)
HABIS MASA BERLAKU DI
2388 544 23%
TAHUN 2022 AKHIR
HABIS MASA BERLAKU
75 9 12%
TAHUN 2023 dan 2024
JUMLAH RS saat ini 3120 653 21%

Data 16 Oktober 2022


PENYAMPAIAN KOMITMEN

Update Data 16 Oktober 2022


Harapan dan Peran RS dalam menyukseskan
Transformasi Layanan Kesehatan terutama 4 Layanan
Prioritas

• Perlunya kerjasama semua pihak, baik Pemerintah Pusat,


Pemerintah Daerah, Pihak Swasta, Organisasi Profesi,
Organisasi Fasyankes, dan Masyarakat
• Tersedianya layanan kesehatan dengan mutu dan kompetensi yang
merata di semua daerah
• RS baik RS pemerintah maupun RS swasta berperan penting dalam
penyelenggaraan layanan kesehatan dan mendukung pemerataan
akses
• RS lain terutama RS swasta juga dapat mengembangkan layanan
prioritas Kardiovaskuler, Kanker, Stroke dan Uronefrologi, untuk
membangun jejaring pelayanan kesehatan penyakit prioritas
TERIMAKASIH

34

Anda mungkin juga menyukai