Sunarto
Direktur Tata Kelola Pelayanan Kesehatan
Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan
Kementerian Kesehatan RI
1
Akseslayananrujukanterbatas, terutamadi daerahluarJawa
Kalimantan Sulawesi
1.19 1.46
15.92Juta Populasi 19.22Juta Populasi
Sumatera
TempatTidurRS/1,000 populasi 1.28
56.95Juta Populasi
Maluk
1.1
u
Indonesia 1.18 8.95Juta Populasi
2
DKI
RerataAsia 3.3 Jakarta
2.24 Populasi
10.37Juta
3
3
2
Penyakit katastrofik utama penyebab kematian tertinggi & beban pembiayaan
paling besar
4 penyakit prioritas (jantung, stroke, kanker & uronefrologi)
Perubahan pola penyakit penyebab kematian Kelompok penyakit tersebut menimbulkan Banyak WNI yang ke luar negeri
tertinggi selama 10 tahun terakhir beban pembiayaan besar untuk pengobatan penyakit:
Jantung
Kanker
Ortopedi
Penyakit saraf
General checkup
Sumber: Institute for Health Metrics and Evaluation (IHME) Sumber: Saragih & Jonathan, 2019
Sumber: BPJS Kesehatan, 2020
a b c d a b
Edukasi Pencegahan Pencegahan Meningkatkan Meningkatkan akses Meningkatkan Memperkuat
6 penduduk primer sekunder kapasitas dan dan mutu layanan ketahanan ketahanan
kategori kapabilitas sekunder & tersier sektor farmasi & tanggap
utama 7 kampanye utama: Penambahan Skrining 14 penyakit
imunisasi, gizi imunisasi rutin penyebab kematian layanan Pembangunan RS di alat kesehatan darurat
seimbang, olah menjadi 14 tertinggi di tiap primer Kawasan Timur, Produksi dalam surveilans berbasis
Jejaring nasional
raga, anti rokok, antigen dan sasaran usia, skrining Pembangunan jejaring pengampuan negeri 14 vaksin lab, tenaga cadangan
kebersihan
sanitasi & perluasan stunting, & Puskesmas di 171 layanan unggulan, rutin, top 10 obat, tanggap darurat, table
lingkungan, skrining cakupan di seluruh peningkatan ANC kec., penyediaan 40 kemitraan dengan top 10 alkes by top exercise
penyakit, kepatuhan Indonesia. untuk kesehatan ibu & obat esensial, world’s top healthcare volume & by value. kesiapsiagaan krisis.
pengobatan bayi. centers.
pemenuhan SDM
kesehatan primer
Program Pengampuhan
Transformasi Akreditasi Rumah Sakit
6
Kami telah mengembangkan 4 komponen utama dari transformasi
rumah sakit vertikal
Komponen transformasi RS vertikal
A. Perbaikan B. Peningkatan
pengalaman kualitas pemberi
pasien Tujuan: layanan
Memperbaiki fasilitas Meningkatkan produktifitas
pendukung dan waktu tunggu
RS yang
kerja dengan melakukan
pelayanan untuk memberikan perbaikan sistem remunerasi,
meningkatkan kepuasan pelayanan pelatihan dan pengembangan
pasien minimal karir yang berkeadilan
setara level
C. Peningkatan Asia D. Peningkatan
mutu layanan tata kelola RS
klinis Memperbaiki sistem, proses dan
Standarisasi pelayanan dengan manajemen operasional rumah
Panduan Praktek Klinis (PPK) sakit secara efektif dan efisien
dan clinical pathway, serta melalui digitalisasi pelayanan
peningkatan riset medis
7
Masing-masing dari 6 inisiatif quick-wins dimonitor dengan KPI yang
spesifik
... Inisiatif yang dikerjakan ... Inisiatif yang dikerjakan
Pusat dan RSV (Track 1) RSV (Track 2)
2 Memperbaiki waktu pelayanan • Waktu pelayanan rawat jalan tanpa pemeriksaan penunjang • ≤ 2 jam
pasien secara end-to-end: antrian • Waktu pemeriksaan Lab • ≤ 1 jam
pasien RJ, RI dan OK
• Waktu pemeriksaan Radiologi • ≤ 1jam
• % penundaan waktu operasi elektif • ≤ 3%
• Waktu masuk RI dan % Realisasi rencana pasien pulang yang dilakukan H-1 • ≤ 1 jam ; 90%
(1x24 jam) sebelum pasien pulang
3 Mengurangi jumlah dan • % pengurangan jumlah keluhan pasien • ≥ 50%
mempercepat penanganan • Kecepatan menyelesaikan keluhan dengan kategori non-medis • ≤ 1x24 jam
keluhan pasien
4 Meningkatkan kepatuhan pada • Ketepatan waktu pelayanan dokter di Poliklinik dan Ketepatan waktu visite • ≥ 80%
jam kerja ditunjang dengan dokter untuk pasien RI
remunerasi yang berkeadilan • Tingkat kepuasan staf terhadap remunerasi – survey OSDM • ≥ 50%
5 Penerapan standar klinis • Capaian indikator klinis sesuai PPK • ≥ 80%
menggunakan Panduan Praktek • Kepatuhan CP per KSM • ≥ 80%
Klinis (PPK) dan clinical pathway
6 Digitalisasi sistem dan administrasi • % RSV yang terintegrasi data antrian pendaftaran,dan Medical Record • 100%1
pelayanan yang terintegrasi
1. Target Dec 2023 8
Success Story RSUP H. Adam Malik
Success story : RS dr. Sardjito, RS dr. Kariadi, RS Persahabatan
Untuk penyampaian keluhan, pengaduan dan informasi
tentang pelayanan publik di RSUP Persahabatan telah
disediakan kanal sebagai berikut :
10
Transformasi Rumah Sakit Vertikal
Agenda
Program Pengampuhan
11
Pemerataan layanan rujukan melalui optimalisasi jejaring RS nasional untuk 4 penyakit
prioritas (kanker, jantung, stroke dan uronefrologi) ditargetkan mencapai 100% kab/kota
di 2027
Cakupan layanan akan lebih cepat tercapai dengan dukungan Jejaring RS TNI/POLRI
ILUSTRATIF
Target
50% kabupaten/kota sebelum 2025 dan
50% 100%
100% sebelum 2028 2022 2024 2027
+ RS TNI/Polri
RS Madya • Dipilih dari 50 % Kabupaten/Kota yang ada di 1 • Dipilih dari 50 % sisanya dari Kabupaten/Kota
Provinsi berdasarkan pendekatan: yang ada di 1 Provinsi
▪ Populasi terbesar yang ada
▪ Pendekatan Geospasial
▪ Rumah Sakit milik pemerintah daerah tipe
tertinggi di Kab/Kota
▪ Pertimbangan rekomendasi Dinas Kesehatan
• Jika di Kab/Kota dengan 50 % populasi terbanyak
memiliki 1 RS Madya maka dipilih hanya 1 RS
• Contoh dari 10 kabupaten di Provinsi A maka pada
tahap 1 dipilih 5 kab/kota
13
Stratifikasi RS rujukan terbagi berdasarkan tindakan yang dapat
dilakukan untuk masing-masing layanan prioritas
Ya Tidak
Trombolisis
Intervensi vaskular non bedah
Stroke
Intervensi vaskular bedah
Penanganan komprehensif
14
Rumah Sakit Vertikal ditingkatkan menjadi strata paripurna untuk
mendukung proses pengampuan jejaring layanan penyakit prioritas
2022 2024 2027
RS Paripurna ~12 18 25
• Kardio: 1 RS • 17 RS Vertikal dan 1 RS Provinsi • Finalisasi transformasi 7 RS
• Kanker: 1 RS
ditransformasi menjadi RS Paripurna Vertikal menjadi RS Paripurna
di tahap 1
• Stroke: 9 RS
• 7 RS Vertikal kelas B dan C secara
• Uronefro: 1 RS bertahap akan ditingkatkan menjadi
paripurna
RS Utama
~5 34
• Kardio: 0 RS • 1 provinsi memiliki minimum 1 RS
• Kanker: 0 RS
Utama
• Stroke: 3 RS
• RS Utama diprioritaskan milik
provinsi dipenuhi tahap 1
• Uronefro: 2 RS
RS Madya
~14%1 267 507
• Kardio: 12 RS • Dibangun di 50% kab/kota2 dengan • Dibangun di 50% kab/kota2 di luar
• Kanker: 43 RS
populasi terbanyak di tiap provinsi tahap 1
• Stroke: 92 RS
• Uronefro: 0 RS
1. Total layanan Kardio, Kanker dan Stroke di RS strata Madya= 147 layanan, dibagi dengan total RS dan penyakit (267 RS x 4 penyakit)
2. kab/ kota yang sudah memiliki RSUD 15
9 Rumah Sakit Vertikal berperan mengampu RS Utama dan RS Madya
untuk meningkatkan kapasitas layanan stroke
Regionalisasi pengampuan untuk penyakit stroke
RS Pengampu Nasional:
RSK Pusat Otak
Nasional
16
15 Rumah Sakit Vertikal berperan mengampu RS Utama dan RS Madya
untuk meningkatkan kapasitas layanan uronefrologi
Regionalisasi pengampuan untuk layanan uronefrologi
RS Pengampu Nasional:
RS Cipto Mangunkusumo
17
11 Rumah Sakit Vertikal berperan mengampu RS Utama dan RS Madya
untuk meningkatkan kapasitas layanan jantung
Regionalisasi pengampuan untuk layanan jantung (intervensi non bedah)
RS Pengampu Nasional:
RSJPD Harapan Kita
18
11 Rumah Sakit Vertikal berperan mengampu RS Utama dan RS Madya
untuk meningkatkan kapasitas layanan kanker
Regionalisasi pengampuan untuk penyakit kanker
RS Pengampu Nasional:
RS Kanker Dharmais
RSUP H. Adam Malik
RSCM
7 4 9 5 RSUP Fatmawati
5 6
8
1
2 8 8 8
7
6 4
1 8 1 7
RSUP Dr. M. Djamil 6 1
2 4 1
1
9 5
4
RSUP Dr. M. Hoesin 6
1
6 2
2 6
2 4 7
0
1
4
RSUP Dr. Hasan Sadikin
RSUP
RSUP Dr. Kariadi RSUD Dr. Soetomo
Sanglah
*RS Persahabatan akan membantu RS Kanker Dharmais untuk pengampuan Kanker Paru 19
13 Rumah Sakit Vertikal berperan mengampu RS Utama dan RS Madya
untuk meningkatkan kapasitas layanan kesehatan ibu dan anak
Regionalisasi pengampuan untuk layanan KIA*
RS Pengampu Nasional:
RSAB Harapan Kita
RS Cipto Mangunkusumo
8 6 4 7
6 8
10
RSUP Dr. M. Djamil 10
4 13 5
5
5 4
5 11 11 9
RSUP Dr. M. Hoesin 5
9 8
5 RSUP Hasan
RSAB Harapan Sadikin
Kita 8 27 RS Dr. Soetomo
33 32
RSUPN Dr. Cipto 8 8
RSUP Fatmawati 4
Mangunkusumo
RS dr. Syaiful 13
RSUP RSUP Dr. Wahidin
Persahabatan Anwar
RSUP Sanglah Sudirohusodo
RSUD Moewardi
20
17 RS TNI/Polri akan diberi dukungan alat dengan memperhatikan
ketersediaan dokter spesialis*
Sp. P (K) Onkologi 0 0 1 1 Teknisi Kardiovaskuler 0 0 0 1 SPECT CT scan (Bone Scan) (Hot 0 0 1 1
Lab level 2)
Sp. P 1 1 0 1 Perawat Spesialis Onkologi 0 0 1 1 Brakhiterapi (Cobalt 60) 0 0 1 1
Sp. JP/ Sp.PD KKV 1 1 3 8 Perawat Anestesi Jantung 0 0 2 17 HFO oscillatory ventilation 0 0 0 2
Sp. JP (K) Intervensi / Sp.PD KKV 0 1 3 6 Perawat Intensif paska bedah2 0 0 5 135 Impela 0 0 0 1
Intervensi
Sp. JP (K) ICU-KIC 0 0 3 6 Perawat Bedah Jantung 0 0 4 14 LVAD 0 0 0 1
Alkes D M U P IABP 0 1 1 8
Sp. JP (K) Ekokardiografi 0 0 0 3
IVUS 0 0 1 2
Sp. JP (K) Pencitraan Kardiovaskular 0 0 0 2 Echocardiograph 1 1 1 4
OCT 0 0 1 2
Sp. JP (K) Prevensi & Rehab. KV ECG
0 0 0 2 1 1 1 2
IFR 0 1 1 2
Sp. BTKV 0 0 2 4 Cathlab coronary 0 1 1 4
FFR 0 1 1 2
Sp. BTKV (K) 0 0 0 6 Cathlab pediatric 0 0 0 2
Blood flow meter 0 0 1 3
Sp. BTKV (K) Pediatric 0 0 0 4 Cathlab hybrid 0 0 0 1 Delivery NO 0 0 1 2
24
Transformasi Rumah Sakit Vertikal
Agenda
Program Pengampuhan
25
Persentase RS terakreditasi menjadi Pandemi menyebabkan penundaan
indikator RPJMN proses akreditasi
● Target 2024 : 100% RS terakreditasi
● Capaian September 2022 : 80% RS
terakreditasi (632 RS belum ● Pemberlakuan SE 455/2020
terakreditasi) menyebabkan tidak adanya kegiatan
akreditasi selama 1,5 tahun
● 2.388 RS akan habis masa berlaku
akreditasinya pada akhir tahun
2022
● Risiko pasien JKN tidak dapat
dilayani bila masa berlaku akreditasi
RS habis sehingga RS tidak dapat
meneruskan Kerjasama dengan
BPJS
26
TRANSFORMASI AKREDITASI RS
TERBENTUKNYA LEMBAGA
PENYELENGGARA AKREDITASI RS
(TELAH DITETAPKAN 6 LIPA RS)
STANDAR AKREDITASI RS
DITETAPKAN OLEH KEMENKES
PEDOMAN SURVEI AKREDITASI RS
(KMK 1128/2022)
(KEPDIRJEN 1132/2022)
.
PENANDATANGAN SERTIFIKAT
AKREDITASI BERSAMA ANTARA PEMBENTUKAN TIM PEMBINAAN DAN
KEMENKES (MENGETAHUI) DAN PENGAWASAN TERHADAP LEMBAGA
LEMBAGA PENYELENGGARA AKREDITASI RS
(SUDAH 60 SERTIFIKAT) (KEPDIRJEN 2396/2022)
Alur Penyelenggaraan Akreditasi RS
3. Tahapan Akreditasi
• Secara online : Pemeriksaan, telusur dan klarifikasi dokumen
• Secara offline : telusur dan kunjungan lapangan
DINKES
28
Lembaga Independen Penyelenggara Akreditasi RS
29
AKREDITASI RUMAH SAKIT
Jumlah RS Teregistrasi 3120
BELUM TERAKREDITASI
657 100 15,22%
(sampai 2020 akhir)
HABIS MASA BERLAKU DI
2388 544 23%
TAHUN 2022 AKHIR
HABIS MASA BERLAKU
75 9 12%
TAHUN 2023 dan 2024
JUMLAH RS saat ini 3120 653 21%
34