Anda di halaman 1dari 6

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

PENYAKIT CVA INFARK

Materi : CVA Infark


Hari / tanggal : Sabtu, 28 Oktober 2023
Waktu pertemuan : 10 menit
Tempat : Ruang Anggrek
Sasaran : Pasien / keluarga pasien
A. Tujuan
a) Tujuan Umum
Setelah diberikan penyuluhan tentang CVA Infark pasien / keluarga
pasien dapat mengetahui penyebab, tanda dan gejala, cara penanganan dan
pencegahannya.
b) Tujuan Khusus
Setelah mengikuti penyuluhan kesehatan selama 1x10 menit, pasien /
keluarga pasien yang sedang dirawat di Ruang Anggrek dapat menjelasakan
kembali tentang:
• Pengertian penyakit CVA Infark
• Penyebab penyakit CVA Infark
• Menyebutkan tanda dan gejala penyakit CVA Infark
• Menyebutkan cara penanganan dan pencegahan penyakit CVA Infark
B. Materi
Terlampir
C. Metode
a) Penyuluhan
b) Tanya jawab
D. Media
Leafleat
E. Kegiatan
NO Kegiatan Penyuluh Waktu Respon Peserta
1. Pendahuluan 1 Menit • Menjawab salam
• Memberi salam • Memberi salam
• Menjelaskan maksud dan • menyimak
tujuan
2. Kegiatan Inti 5 Menit • Menyimak
• Memberikan penjelasan • Bertanya
tentang CVA Infark • Memperhatikan
• Melakukan Tanya jawab
3. Penutup 4 Menit • Memperhatikan
• Menyimpulkan materi • menjawab
bersama keluarga
• Memberikan evaluasi
• Memberikan salam
penutup
LAMPIRAN MATERI

A. Apa itu CVA Infark?


CVA Infark atau bisa disebut stroke infark / stroke iskemik / stroke non
hemoragik merupakan kondisi ketika aliran darah di otak terhambat, sehingga
menyebabkan kerusakan jaringan otak. Kerusakan ini terjadi karena jaringan
otak tidak mendapatkan cukup oksigen yang disebabkan adanya hambatan
seperti gumpalan darah di pembuluh darah arteri otak. Tanpa oksigen yang
memadai, sel dan jaringan otak akan mengalami kerusakan dan mati.

B. Tanda & Gejala CVA Infark


a) Tubuh terasa lemah dan sulit digerakkan
b) Sulit berbicara
c) Gangguan pengelihatan
d) Konstipasi & pengerasan feses
e) Labilnya emosi
f) Kehilangan memori

C. Penanganan CVA Infark


Stroke infark perlu dideteksi sejak dini dan segera dicegah sehingga
tidak mengakibatkan kerusakan pada otak dan komplikasi. Rentang waktu
toleransi untuk penanganan stroke infark adalah 4 jam, setelah lebih dari 4 jam
maka akan lebih sulit untuk di sembuhkan. Berikut ada beberapa penanganan
umum yang dapat diberikan, yaitu:
a) Terapi Oksigen
Umumnya risiko kekurangan oksigen otak pada penderita stroke sangat
tinggi, sehingga untuk menghindari kerusakan jaringan otak karena
kurangnya suplai oksigen, harus diberikan terapi oksigen.
b) Pemberian obat-obatan
Obat antikoagulan (pengencer darah), obat trombolitik untuk mengatasi
penyumbatan di pembuluh darah.
c) Operasi
Jika terdapat penggumpalan darah yang cukup besar, maka tidak dapat
hanya disembuhkan dengan obat, namun harus prosedur operasi
d) Fisioterapi dan terapi okupasi
Jika stroke infark menyebabkan kelumpuhan atau kelemahan anggota
gerak, dokter biasanya akan menganjurkan pasien untuk
melakukan fisioterapi atau terapi okupasi.

D. Pencegahan CVA Infark


Pada dasarnya, CVA Infark bisa dicegah dengan menjaga aktivitas olahraga
dan konsumsi makan berisiko seperti tinggi lemak jenuh dan kolesterol. Berikut
beberapa langkah pencegahan CVA Infark yang penting untuk dilakukan.
a) Kontrol tekanan darah
Jika Anda pernah mengalami stroke, usahakan agar tekanan darah Anda
tetap stabil guna mencegah serangan stroke berikutnya.
b) Mengkonsumsi sayuran dan buah
Asupan serat yang tinggi dari makanan tersebut dapat mengurangi
kolesterol, sehingga risiko terjadinya penyumbatan pada pembuluh darah
otak bisa berkurang.
c) Mempertahankan berat badan ideal dan sehat
Berat badan berlebih merupakan salah satu faktor yang dapat
meningkatkan risiko stroke dan berbagai masalah kesehatan lain, seperti
penyakit kardiovaskular dan diabetes. Oleh karena itu, Anda dianjurkan
untuk berolahraga secara rutin setidaknya 30 menit setiap harinya.
d) Batasi konsumsi makanan tinggi lemak jenuh dan kolesterol
Makanan tinggi kolesterol dan lemak jenuh dapat menyebabkan
penumpukan lemak atau plak pada pembuluh darah arteri Anda. Oleh
karena itu, konsumsinya harus dibatasi.
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
HEMIPARESE

Materi : Hemiparese
Hari / tanggal : Sabtu, 28 Oktober 2023
Waktu pertemuan : 10 menit
Tempat : Ruang Anggrek
Sasaran : Pasien / keluarga pasien
A. Tujuan
c) Tujuan Umum
Setelah diberikan penyuluhan tentang hemiparese pasien / keluarga
pasien dapat mengetahui penyebab, tanda dan gejala, cara penanganan dan
pencegahannya.
d) Tujuan Khusus
Setelah mengikuti penyuluhan kesehatan selama 1x10 menit, pasien /
keluarga pasien yang sedang dirawat di Ruang Anggrek dapat menjelasakan
kembali tentang:
• Pengertian penyakit hemiparese
• Penyebab penyakit hemiparese
• Menyebutkan tanda dan gejala penyakit hemiparese
• Menyebutkan cara penanganan dan pencegahan penyakit hemiparese
B. Materi
Terlampir
C. Metode
c) Penyuluhan
d) Tanya jawab
D. Media
Leafleat
E. Kegiatan
NO Kegiatan Penyuluh Waktu Respon Peserta
1. Pendahuluan 1 Menit • Menjawab salam
• Memberi salam • Memberi salam
• Menjelaskan maksud dan • menyimak
tujuan
2. Kegiatan Inti 5 Menit • Menyimak
• Memberikan penjelasan • Bertanya
tentang hemiparese • Memperhatikan
• Melakukan Tanya jawab
3. Penutup 4 Menit • Memperhatikan
• Menyimpulkan materi • menjawab
bersama keluarga
• Memberikan evaluasi
• Memberikan salam
penutup
LAMPIRAN MATERI

A. Apa itu Hemiparese?


Hemiparese adalah kondisi ketika salah satu sisi tubuh mengalami
kelemahan. Kondisi ini dapat membuat penderitanya sulit menelan, bahkan
susah bergerak, seperti berpakaian atau berjalan, sehingga mengganggu
aktivitas sehari-hari.
Hemiparesis biasanya merupakan salah satu gejala utama stroke, yakni
salah satu kegawatan medis pada otak. Diperkirakan sekitar 80% penderita
stroke mengalami hemiparesis.

B. Penyebab Hemiparese
Hemiparesis terjadi akibat kerusakan pada sistem saraf pusat, yaitu otak
dan saraf tulang belakang. Sistem saraf pusat sendiri merupakan salah satu
sistem yang berfungsi untuk mengendalikan setiap aktivitas dalam tubuh,
termasuk gerakan tubuh.
Sisi tubuh yang mengalami hemiparesis biasanya berlawanan dengan
sisi otak yang rusak. Misalnya, jika otak kanan yang mengalami kerusakan,
sisi tubuh yang terkena hemiparesis adalah sisi kiri.
Paling umum disebabkan oleh stroke, namun ada juga karena kondisi
lain yaitu:
a) Cedera kepala
b) Perdarahan otak, seperti epidural hematoma
c) Pelebaran pembuluh darah otak (aneurisma otak)
d) Cedera saraf tulang belakang
e) Tumor atau kanker otak
f) Infeksi otak, seperti meningitis, ensefalitis, dan abses otak
g) Penyakit autoimun yang menyerang sistem saraf, seperti multiple
sclerosis dan Bell’s palsy
h) Epilepsi
i) Gangguan perkembangan otak, seperti cerebral palsy

C. Gejala Hemiparese
Gejala utama hemiparese adalah lemah pada salah satu sisi tubuh dari
kepala hingga kaki. Selain lemah otot, penderita hemiparesis juga dapat
mengalami gejala berikut:
a) Sulit berjalan
b) Sulit berdiri
c) Tegang otot pada sisi tubuh yang tidak mengalami kelemahan
d) Hilang keseimbangan
e) Gerakan melambat
f) Sulit meraih dan memegang benda
g) Wajah tampak tidak simetris, misalnya ada sudut bibir yang turun atau
kelopak mata yang turun
D. Pengobatan Hemiparese
Pengobatan hemiparese tergantung pada penyebab yang mendasarinya.
Sebagai contoh, jika hemiparesis terjadi karena stroke iskemik, dokter akan
memberikan obat pengencer darah (antikoagualan) dan penghancur gumpalan
darah (trombolitik). Berikut beberapa obat hemiparese:
a) Terapi stimulasi listrik, untuk membantu otot berkontraksi dengan
mengalirkan listrik melalui alat khusus yang dipasang di sisi tubuh yang
lemah
b) Terapi stimulasi kortikal, untuk mengirimkan arus listrik ke lapisan otak
(dura) saat pasien menjalani fisioterapi atau terapi okupasi
c) Modified constraint-induced therapy (mCIT), untuk membiasakan pasien
menggunakan sisi tubuh yang mengalami kelemahan dan membatasi
penggunaan sisi tubuh normal
d) Fisioterapi, untuk memperkuat otot sekaligus melemaskan persendian agar
tubuh pasien bisa bergerak dengan nyaman
e) Terapi okupasi, untuk membiasakan pasien dalam melakukan aktivitas
sehari-hari, seperti makan atau berganti pakaian
f) Penggunaan alat bantu, seperti kursi roda atau tongkat, untuk membantu
pasien bergerak dan mencegah terjadinya cedera
g) Terapi wicara, untuk membantu mengembalikan kemampuan bicara,
minum, dan menelan
h) Pada kasus hemiparesis yang disebabkan oleh tumor otak atau perdarahan
otak yang parah, pasien juga mungkin akan dianjurkan untuk menjalani
operasi.

E. Pencegahan Hemiparese
Hemiparesis bisa terjadi secara tiba-tiba tanpa sebab yang jelas. Namun,
ada beberapa upaya yang bisa dilakukan untuk menurunkan risiko terkena
hemiparesis, yaitu:
a) Konsumsi makanan bergizi lengkap dan seimbang.
b) Pertahankan berat badan ideal.
c) Lakukan kontrol dan jalani pengobatan rutin jika menderita penyakit kronis,
seperti diabetes, kolesterol tinggi, dan tekanan darah tinggi (hipertensi).
d) Gunakan alat pelindung ketika berkendara atau bekerja, seperti helm, guna
menghindari cedera.
e) Lakukan pemeriksaan ke dokter jika menderita penyakit infeksi.

Anda mungkin juga menyukai