LENSA
1.Permukaan Lengkung
2.Lensa Tipis
3.Kombinasi Lensa Tipis
4.Lensa Tebal
3. Kombinasi Lensa Tipis
Rumus dan Sifat Bayangan pada Lensa Gabungan
Keterangan Gambar:
s1 = jarak benda AB terhadap lensa I
s1’ = jarak bayangan A’B’ terhadap lensa I
s2 = −(s1’ – d) = jarak benda A’B’ terhadap lensa II, berharga negatif karena
benda A’B’ berada di belakang lensa II
s2’ = jarak bayangan akhir A”B” terhadap lensa II
d = jarak kedua lensa
Proses Pembiasan Sinar:
Sinar 1: dibiaskan menggunakan sinar istimewa pertama.
Sinar 2: dibiaskan menggunakan sinar istimewa keempat
Sinar 3: dibiaskan menggunakan sinar istimewa ketiga
Sinar 4: dibiaskan menggunakan sinar istimewa kedua
Contoh Soal dan Pembahasan
Dua buah lensa masing-masing dengan jarak fokus 12 cm dan 24 cm. Jarak
kedua lensa 6 cm. Sebuah benda tingginya 6 cm diletakkan pada jarak 20 cm di
depan lensa pertama. Tentukan letak dan besar bayangan akhir.
Penyelesaian:
Diketahui:
f1 = 12 cm
f2 = 24 cm
d = 6 cm
h = 6 cm
s1 = 20 cm
Ditanyakan: s2’ dan M
Jawab:
■ Menentukan letak bayangan akhir:
Pada lensa I berlaku persamaan berikut.
1/f1 = 1/s1 + 1/s’1
1/12 = 1/20 + 1/s’1
1/s’1 = 1/12 − 1/20
1/s’1 = 10/120 − 6/20
1/s’1 = 4/120
s’1 = 120/40
s’1 = 30 cm
Pada lensa II berlaku persamaan berikut.
s2 = −(s1’ – d)
s2 = −(30 – 6)
s2 = −24 cm
Maka:
1/f2 = 1/s2 + 1/s’2
1/24 = (1/−24) + 1/s’2
1/s’2 = 1/24 – (1/−24)
1/s’2 = 1/24 + 1/24
1/s’2 = 2/24
s’2 = 24/2
s’2 = 12 cm
Jadi, bayangan akhir terletak 12 cm di belakang lensa II.
4.Lensa Tebal