2 (2017), 123-137
ISSN Cetak : 2356-2102
ISSN Online : 2356-2099
DOI: https://doi.org/10.26638/jfk.386.2099
Abstrak: Penelitian ini termotivasi oleh fenomena kenakalan remaja. Remaja sering tidak
memiliki kontrol diri yang baik. Jika keterampilan pengendalian diri dikembangkan sejak
dini, maka remaja diharapkan dapat mengendalikan diri dari perilaku menyimpang yang
dapat merusak hidupnya di masa depan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui
gambaran umum pengendalian diri siswa kelas IV SD Negeri 1 Lubuk Ngin dan untuk
menguji efektifitas psikodrama dalam mengembangkan pengendalian diri siswa. Penelitian
dilakukan dengan metode kuasi eksperimental. Subyek penelitian adalah siswa kelas IV SD
Negeri 1 Lubuk Ngin. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Teknik Psikodrama efektif
dalam mengembangkan self-control Siswa kelas empat SD Negeri 1 Lubuk Ngin.
Kata kunci: Kontrol Diri, Psikodrama
Artikel diterima: 14 Juni 2017; direvisi: 20 Agustus 2017; disetujui: 30 Agustus 2017
123
Syska Purnama Sari…
124
Teknik Psikodrama dalam Mengembangkan Kontrol Diri Siswa ……
125
Syska Purnama Sari…
126
Teknik Psikodrama dalam Mengembangkan Kontrol Diri Siswa ……
control), dan kontrol keputusan sejauh mana hal tersebut sesuai dengan
(decisional control). peraturan yang ditetapkan. Anak menilai
baik-buruk, atau benar-salah dari sudut
a. Behavioral control
dampak (hukuman atau ganjaran) yang
Merupakan kesiapan atau
diterimanya dari yang mempunyai
tersedianya suatu respon yang dapat
otoritas (yang membuat aturan), baik
secara langsung mempengaruhi atau
orang tua atau dewasa lainnya. Disini
memodifikasi suatu keadaan yang tidak
anak mematuhi aturan orang tua agar
menyenangkan.
terhindari dari hukuman (McInerney,
b. Cognitive control
2006).
Merupakan kemampuan individu
Ditunjau dari teori perkembangan
dalam mengelola informasi yang tidak
kognitif piaget, anak SD memasuki tahap
diinginkan dengan cara menginterpretasi,
operasional konkret. Sehingga ketika
menilai, atau menggabungkan suatu
memberikan pembelajaran, sebaiknya
kejadian dalam suatu kerangka kognitif
menggunakan benda-benda konkret,
sebagai adaptasi psikologis atau untuk
menggunakan contoh-contoh yang akrab
mengurangi tekanan.
dengan anak, dari contoh sederhana
c. Decisional control
sampai kompleks, penyajian yang padat
Merupakan kemampuan seseorang
dan terorganisasi dan latihan
untuk memilih hasil atau suatu tindakan
memecahkan masalah secara konkret.
berdasarkan pada sesuatu yang diyakini
Menurut Bandura belajar
atau disetujuinya.
obsevasional terjadi ketika tingkah laku
anak berubah sebagai hasil dari
Karakteristik anak dalam
pandangannya terhadap tingkah laku
berperilaku biasanya mengobservasi dan
seorang model. Selain itu bentuk belajar
memodel. Standar keterampilan perilaku
dimana tingkah laku operan berubah
mereka yaitu dengan penghargaan yang
karena dipengaruhi oleh dampak tingkah
dinilai oleh guru dan teman sebaya.
laku tersebut (Yusuf, 2004). Biasanya
Anak-anak cenderung melihat perilaku
anak akan mengikuti model disekitarnya
sebagai totalitas benar atau salah, dan
dan melakukannya kembali jika diberikan
berpikir setiap orang memandang mereka
dampak yang baik untuknya, sehingga
dengan cara yang sama. Anak menilai
anak akan belajar mengendalikan dirinya
apakah suatu tindakan itu benar atau
untuk berperilaku yang baik ketika telah
salah atas dasar besarnya konsekuensi,
127
Syska Purnama Sari…
128
Teknik Psikodrama dalam Mengembangkan Kontrol Diri Siswa ……
2010) bahwa psikodrama adalah, dalam peran yang dilakukan secara spontanitas
salah satu cara, unik dari terapi lain, dan berasal dari kreatifitas masing-
meskipun menggunakan komunikasi masing anak, dilanjutkan dengan
verbal, tidak terlalu bergantung pada pembalikan peran agar anak dapat
mode seperti pengobatan. Sebaliknya, melihat diri sendiri melalui sudut
berbicara melalui gerakan tubuh adalah pandang individu lain, dan diakhiri
yang utama, memberlakukan pengalaman dengan diskusi.
yang memungkinkan konseli untuk Guru BK dalam psikodarama
memproses kenangan dengan bimbingan berperan sebagai sutradara yang memiliki
konselor dan partisipasi anggota banyak peran. Sutradara berperan sebagai
kelompok dengan masalah yang sama produser, fasilitator, pengamat, dan
Selain itu Corey (2008) mengemu- seorang analis. Menurut Kellermann
kakan psikodrama merupakan permainan (1999) Seorang sutradara seyogianya
peran agar individu dapat memperoleh membangun keterampilannya dalam tiga
pengertian lebih baik tentang dirinya, bidang yang saling tergantung, yaitu:
dapat menemukan konsep pada dirinya, a. Pengetahuan tentang metode-metode,
menyatakan kebutuhannya-kebutuhannya prinsip-prinsip, dan teknik-teknik;
dan menyatakan reaksinya terhadap b. Pemahaman tentang teori kepribadian
tekanan-tekanan terhadap dirinya. dan hubungannya dengan
Menurut Kipper & Roosevelt pengembangan pembentukan filosofi
(2003) psikodrama adalah satu cara yang hidup;
unik dengan berbicara melalui gerakan c. Pematangan dan perkembangan
tubuh, memberlakukan fisik kepada kepribadiannya sendiri. Ia juga
pengalaman masa lalu yang dibawa ke menambahkan bahwa ilmu
masa sekarang, yang mumngkinkan pengetahuan yang luas tentang hidup
protagonis untuk memproses kenangan dan hakikat manusia, seorang
dengan bimbingan pemimpin dan sutradara diharapkan memiliki kerja
partisipas anggota kelompok. khusus dalam bidang pokok seperti
Dari beberapa definisi psikodarama psikologi umum, proses kelompok,
yang dikemukakan oleh beberapa ahli, psikologi humanistik, teori komuni-
maka dapat disimpulkan psikodrama kasi, dan komunikasi nonverbal;
adalah kegiatan bimbingan dan konseling d. Sutradara berfungsi untuk
yang menggunakan metode bermain menyelenggarakan tugas-tugas seperti
129
Syska Purnama Sari…
130
Teknik Psikodrama dalam Mengembangkan Kontrol Diri Siswa ……
Sebelum Setelah
Kategori Intervensi Intervensi Keputusan: Karena nilai t-hit < t-
f % f %
tabel maka h1 diterima sehingga ada
Tinggi 5 15.15 16 48.48
Sedang 21 63.63 17 51.52 perbedaan yang signifikan. Terjadi
Rendah 7 21.21 0 0
Jumlah 33 100 % 33 100 % peningkatan nilai yang signifikan dari
pretest ke posttest, artinya psikodrama
Data menunjukkan lima orang efektif dalam mengembangkan kontrol
siswa memiliki kontrol diri tinggi namun diri siswa.
setelah mendapat intervensi meningkat
Hasil penelitian menunjukkan
menjadi 16 orang siswa, 11 orang siswa
gambaran umum kontrol diri siswa kelas
mengalami peningkatan menjadi kategori
IV SD Negeri 1 Lubuk Ngin memiliki
tinggi, 21 orang memiliki kontrol diri
sedang sebelum intervensi, namun setelah tingkat kontrol diri sedang yaitu sebesar
132
Teknik Psikodrama dalam Mengembangkan Kontrol Diri Siswa ……
133
Syska Purnama Sari…
134
Teknik Psikodrama dalam Mengembangkan Kontrol Diri Siswa ……
135
Syska Purnama Sari…
136
Teknik Psikodrama dalam Mengembangkan Kontrol Diri Siswa ……
137