Makalah
Ditulis untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Hukum Bisnis
Dosen Pengampu
Moh. Nu’man, S.H, M.HS
Disusun Oleh:
Kelompok 4:
1. Siti Muhjatun Naziyah (126402211059)
2. Sofiana Putri Nur Aini (126402211060)
3. Sitta Qoni’a Zahfana (126402211073)
4. Bibin Imam Kalyubi (126402212097)
SEMESTER 1
JURUSAN EKONOMI SYARIAH 1B
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SAYYID ALI RAMATULLAH
TULUNGAGUNG
AGUSTUS 2021
i
KATA PENGANTAR
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
1. Apa saja dasar hukum pasar modal?
2. Apa hukum pasar modal dan instrumennya di pasar modal?
3. Apakah perbedaan perusahaan tertutup dan perusahaan terbuka?
4. Bagaimana proses go Publik sebuah perusahaan?
5. Jelaskan perusahaan publik dan keterbukaan informasi!
6. Sebutkan kejahatan dan penegakan hukum di pasar modal!
1
Andrew M. hisholm, An introduction on Capital Market, Products, Stategies, Participants, John Willey &
Son., New York, 2002, hal. 1.
2
Alan N. Rechtschaffen, Capital Market, Derivatives and The Law, Oxford University Press, Inc., New York,
2009, hal. 4.
3
A. Abdurrahman, Ensiklopedia Ekonomi Keuangan dan Perdagangan, Jakarta, Pradnya Paramita, 1991, hal.
196.
1
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui dasar hukum pasar modal.
2. Untuk mengetahui hukum pasar modal dan instrumennya di pasar modal.
3. Untuk mengetahui perusahaan tertutup dan pasar terbuka.
4. Untuk mengetahui proses go publik sebuah perusahaan.
5. Untuk mengetahui perusahaan publik dan keterbukaan informasi.
6. Untuk mengetahui kejahatan dan penegakan hukum di pasar moda
2
BAB II
PEMBAHASAN
3. Peraturan Pemerintah No. 46 Tahun 1995 tentang Tata Cara Pemeriksaan di Bidang
Pasar Modal.
4
Bandingan dengan pendapat dari Frank J. Fabozzi dan Pamela Peterson Drake, Frank J. yang menguraikan tiga
komponen pasar keuangan yang terdiri dari: pasar keuangan (financial markets), (2) lembaga keuangan
(financial intermediaries), dan (3) lembaga pengatur dan pengawas keuangan (financial regulator), lihat dari
Frank J. Fabozi dan Pamela Peterson Drake, Capital Market, Financial Management, and Investment
Management, John Wiley & Sons, New Jersey, 2009 (selanjutnya disebut Frank J. Fabozzi I), hal. 4.
5
Michael J. Watson Q.C., “The Regulation of Capital Market :Market Manipulation and Insider Tranding”,
Makalah, hal. 2.
3
sebagaimana telah diubah terakhir dengan Keputusan Menteri Keuangan No.
284/KMK.010/1995.
4
2. Instrumen Pasar Modal
Pasar modal adalah pasar yang memperdagangkan efek dalam bentuk instrumen
keuangan jangka panjang baik dalam bentuk modal atau utang. Istilah pasar modal
dipakai sebagai terjemahan dari capital market, yang berarti suatau tempat atau sistem
bagaimana caranya memenuhi kebutuhan-kebutuhan dana untuk membeli atau menjual
surat efek yang baru dikeluarkan.6
Instrumen pasar modal dapat dibedakan atas surat berharga yang bersifat utang
(bonds atau obligasi) dan surat berharga yang bersifat pemilikan (saham atau equity).
Obligasi adalah bukti pengakuan berutang dari perusahaan. Sedangkan saham adalah
bukti penyertaan modal dalam perusahaan. Di bursa di seluruh dunia, kedua efek itulah
yang banyak diperdagangkan. Demikian pula halnya dengan bursa efek di Indonesia.
Khusus di pasar modal Indonesia ada pula surat berharga yang dinamakan sebagai
sekuritas kredit, yang tiada lain adalah bukti pengakuan utang jangka pendek (kurang
dari 3 tahun). Secara umum instrumen di pasar modal dapat dibedakan atas beberapa
kategori :
Instrumen Utang (Obligasi)
Obligasi dapat dibedakan dalam beberapa jenia, bergantung pada sudut mana
kita melihatnya apakah dari sudut pengalihan, jangka waktu, atau jaminan atas obligasi
dan bunga yang dibayarkan. Berikut ini akan diuraikan jenis-jenis obligasi. Dari cara
pengalihan terdapat dua jenis obligasi, yaitu obligasi atas unjuk (bearer bond) dan
obligasi atas nama (registered bond). Ciri ciri penting dari obligasi atas unjuk meliputi
:
1) Nama pemilik tidak tercantum dalam sertifikat obligasi.
2) Setiap sertifikat obligasi disertai dengan kupon bunga yang dilepaskan setiap
pembayaran bunga dilakukan.
3) Sangat mudah untuk dialihkan.
4) Kertas sertifikat obligasi dibuat dari bahan berkualitas tinggi seperti bahan pembuat
uang.
5) Bunga dan pokok obligasi hanya dibayarkan kepada orang yang dapat menunjukkan
kupon bunga dan sertifikat obligasi.
6) Kupon bunga dan sertifikat obligasi yang hilang tidak dapat dimintakan penggantian.
6
A. Abraham, Ensiklopedia EkonomimKeuangan dan Perdagangan, PT Pradnya Paramita, Jakarta, 1991, hal.
169.
5
Instrumen Penyertaan (Saham)
Instrumen penyertaan atau saham merupakan instrumen yang lebih populer di
masyarakat. Saham adalah instrumen penyertaan modal seseorang atau lembaga dalam
suatu perusahaan. Modal ini terbagi dalam tiga tingkat status, yaitu modal dasar, modal
ditempatkan, dan modal disetor. Saham ini dikeluarkan dalam rangka pendirian
perusahaan, pemenuhan modal dasar, atau peningkatan modal dasar.
Jenis Saham Berdasarkan Cara Penelitian :
1) Saham atas unjuk, saham yang tidak mempunyai nama pemilim saham tersebut.
Dengan demikian saham ini sangat mudah untuk diperalihkan.
2) Saham atas Nama, saham yang ditulis dengan jelas siapa pemiliknya. Cara
peralihan saham yang demikian harus melalui prosedur tertentu dan pencatatan
dokumen peralihan.
Jenis Saham Berdasarkan Hak Tagihan :
1) Saham Biasa, saham yang menempatkan pemiliknya pada posisi paling akhir
dalam hal pembagian deviden, hak atas harta kekayaan perusahaan apabila
perusahaan tersebut mengalami likuidasi.
2) Saham Preferen, hukum saham yang memberikan prioritas pilihan kepada
pemegangnya, seperti berhak didahulukan dalam hal pembayaran dividen, berhak
menukar saham preferen yang dipegangnya dengan saham biasa, mendapat
prioritas pembayaran kembali permodalan dalam hal perusahaan dilikuidasi.
3) Saham Istimewa, pemegang saham istimewe mempunyai hak lebih dibandingkan
dengan pemegang saham lainnya. Hak lebih itu terutama dalam proses
penunjukkan direksi perusahaan.
Instrumen Efek Lain
Dalam pasar modal dikenal instrumen lain yang merupakan pengembangan dari
efek utama, saham dan obligasi, yaitu Indonesian Depository Receipt dan Efek
Beragun Aset.
1) Indonesian Depository Receipt (IDR)
Indonesian Depository Receipt disebut juga Sertifikat Penitipan Efek Indonesia.
Efek jenis ini diatur dalam Peraturan Bapepam No. IX.A.10. Penawaran Umum
Sertifikat Penitipan Efek Indonesia harus melalui pengajuan pernyataan
6
pendaftaran kepada Bapepam. Peraturan No. IX.A.10 mendefinisikan efek ini
sebagai berikut:
“Efek yang memberikan hak kepada pemegangnya atas efek utama yang
dititipkan secara kolektif pada bank custodian yang telah mendapatkan
persetujuan dari Bapepam.”
Sedangkan yang dimaksud dengan efek utama adalah “efek yang dititipkan pada
Bank Kustodian yang menjadi dasar diterbitkannya Sertifikat Efek Indonesia.”
7
h) Hubungan usaha diatur dalam hukum perdata.
2. Perusahaan Terbuka
8
perlindungan kepada pemegang saham perusahaan publik, namun pemegang saham
tetap bertanggung jawab atas tindakan ilegal mereka sendiri.
9
adalah bahwa keuntungan di perusahaan publik harus dibagi dengan investor dan
pemegang saham.
1) Badan Hukum
2) Laporan Keuangan
Laporan keuangan yang dilampirkan adalah laporan yang telah diaudit oleh seorang
auditor yang independen di Kantor Akuntan Publik.
10
4) Struktur Perusahaan
Perusahaan harus memiliki struktur dan hierarki per usahaan yang jelas. Komisaris
yang independen mini mal 80%, Direktur yang tidak terafiliasi, karyawan dan
komite-komite audit yang independen.
5) Underwriter
Underwriter adalah pihak penjamin emisi efek. Pihak pen jamin juga berperan
sebagai perantara bagi perusahaan yang akan go public di bursa efek.
6) Kinerja Perusahaan
Memiliki kinerja dan keadaan finansial yang baik akan memudahkan perusahaan
untuk bisa go public. Selain itu, perusahaan juga tidak sedang tercatat dalam tindak
pidana yang nantinya akan menghampat kinerja perusa haan. Intinya, secara
keseluruhan, perusahaan memiliki track record yang baik.
Khusus untuk perusahaan yang bergerak di sektor indus tri pabrik. Sertifikasi yang
dimaksud adalah perusahaan tidak melakukan pencemaran lingkungan. Sedangkan
Ecolabelling adalah sertifikat ramah lingkungan.
1. Tahap Persiapan
Dalam tahap ini, perusahaan akan menyiapkan semua per syaratan yang
berhubungan dengan go public. Pada tahap ini juga akan dilakukan Rapat Umum
Pemegang Saham. Untuk langkah awal, perusahaan harus mendapatkan persetujuan
dari para pemegang saham terlebih dahulu. Jumlah tambahan modal baru dan
setoran modal dari pe megang saham akan dibahas tuntas dalam RUPS. Dengan
adanya tambahan modal baru yang akan didapatkan per usahaan nanti, juga akan
mengubah jumlah kepemilikan pemegang saham lama. Mekanisme RUPS yang
dilakukan tentunya harus sesuai dengan prosedur yang diatur dalam Undang-
Undang Perseroan Terbatas.
Untuk menyelesaikan tahap ini, perusahaan mem butuhkan bantuan dari beberapa
pihak, diantaranya:
11
• Underwriter
• Perusahaan Penilai
Perusahaan Penilai atau yang sering dikenal Appraisal bertugas untuk menilai
aset, nilai modal, dan nilai per usahaan. Sehingga nantinya bisa ditentukan
berapa nilai harga saham yang layak diperdagangkan.
2. Pengajuan Pendaftaran
Setelah semua telah dilengkapi, perusahaan bersama underwriter akan membawa
dokumen ke OJK untuk melakukan pengajuan pernyataan pendaftaran. Pada tahap
ini, semua dokumen mulai diseleksi, termasuk hasil audit dan info dari pihak
penunjang (akuntan publik, konsultan hukum, notaris, dan appraisal). Lampiran
terkait perkiraan harga dari penjamin emisi juga harus dilampirkan secara jelas dan
transparan.
3. Penjualan Saham
Sebelum bisa melakukan penjualan saham, perusahaan akan menunggu pernyataan
dari OJK. Dalam waktu 38 hari, OJK akan memberikan jawaban pernyataan peru
sahaan yang mengajukan pendaftaran. Jika dinyatakan efektif atau dinyatakan tidak
ada koreksi, maka saham dari perusahaan sudah bisa melakukan penjualan di pasar
perdana (IPO).
Sampai tahap penjualan di pasar perdana atau IPO, perusahaan dinyatakan sebagai
perusahaan publik. Penambahan kata menjadi Tbk (Terbuka) akan berada
dibelakang nama perusahaan. Mekanisme penjualan saham di pasar perdana, diatur
12
oleh penjamin emisi. Saat penjualan, akan ada agen yang bertindak sebagai penjual
atau disebut agen penjual yang telah ditunjuk sebelumnya. Di pasar perdana,
perusahaan hanya memiliki waktu dua sampai tiga hari saja. Selanjutnya,
perusahaan akan melakukan pengajuan pencatatan di Bursa Efek Indonesia.
13
1. Prinsip Keterbukaan Informasi
Keterbukaan informasi memiliki tiga dimensi penting yaitu harus penuh atau
lengkap (full), benar (true), jelas (plain), dan tepat waktu (timely). Oleh karenanya,
informasi yang disampaikan dalam dokumen keterbukan informasi harus merupakan
informasi yang bersifat leng kap, benar. jelas dan tepat waktu, dalam bentuk yang dapat
diakses oleh pelaku pasar modal. Menurut Janis Sarra. full disclosure mengharuskan
kelengkapan informasi material (completeness in material information) yang digunakan
investor dalam membuat keputusan investasi. Adapun true disclosure mensyaratkan
kebenaran dan kejujuran (correctness and honesty) informasi, sementara plain
disclosure mengharuskan informasi tersebut jelas (clear), tidak rumit (simple) dan dapat
dimengerti (readily understood).
14
oleh standar akuntansi, regulasi atau hukum pasar modal dengan mendasarkan pada
principles of fair presentation. Keterbukaan yang bersifat terus-menerus (continuous
disclosure merupakan keter bukaan yang diberikan berdasarkan prinsip umum
materialitas prin ciple of materiality) tanpa ada batasan waktu secara spesifik,
sedangkan keterbukaan saat ini (ongoing or current disclosure) umumnya berkait an
dengan keterbukaan yang diharuskan untuk disampaikan pada saat ini." Sementara
keterbukaan secara periodik adalah keterbukaan yang harus disampaikan pada interval
waktu atau tanggal tertentu sebagai mana diharuskan."
15
harga Efek di pasar, biaya akibat seringnya perubahan peraturan, biaya
penyusunan dokumen dalam rangka memenuhi kewajiban keterbukaan yang
membuat bi aya modal menjadi lebih tinggi. Namun dengan sistem keterbukaan
informasi yang dirancang baik dan dapat diakses (well-designed, ac cessible
systemi dapat menfasilitasi keterbukaan bagi emiten dan in vestor yang
berpengaruh pada perdagangan Efek yang lebih efesien
16
kepada investor tentang efisiensi operasional, pengawasan direktor, dan
keterampilan manajerial. Meningkatnya keterbukaan mengenai pengelolaan
perusahaan berdasarkan prinsip "mematuhi atau menjelaskan" (comply or exp
lain) akan meningkatkan informasi mengenai praktik pengelolaan perusahaan,
proses penyelesaian sengketa, keputusan perdagangan orang dalam,
kompensasi, atau aturan independensi dewan pengu nus perusahaan.
Keterbukaan informasi mewajibkan direktur per usahaan untuk melaporkan
pengelolaan perusahaan, mendesak pengurus perusahaan untuk menilai,
melaporkan risiko perusahaan termasuk memfasilitasi perusahan untuk
memiliki proses sendiri dalam menyesuaikan rencana strategis dan pengawasan
perusa haan. Kualitas keterbukaan informasi akan memengaruhi perilaku pasar
seperti keinginan investor untuk menginvestasikan modalnya di pasar modal
dipengaruhi oleh kepercayaan investor pada sistem keterbukaan informasi yang
ada. Kegagalan untuk mendapatkan dokumen keterbukaan informasi dapat
mengurangi efisiensi pasar akan membantu pelaku pasar mengetahui nilai Efek
sehingga investor dapat membuat keputusan investasi berdasarkan informasi
yang ter sedia (informed investment decisions). Informed investment decision
dapat menentukan harga pasar yang wajar berdasarkan nilai instrinsik Efek.
Nilai instrinsik (instrinsic value Efek ditentukan dari seberapa efe sien
tersedianya informasi dari perusahaan yang bersangkutan.
17
Dengan demikian, keterbukaan informasi menjamin berfungsinya pasar modal
secara lebih baik (well functioning capital market) yang mengharuskan adanya
persaingan di pasar dan pembentukan harga Efek yang efektif berdasarkan pemintaan
dan penawaran (price formati on based on supply and demand." Sehingga emiten atau
investor dapat menjual dan membeli Efek dengan harga yang didasarkan pada permin
taan dan penawaran.
18
mengenai keadaan yang terjadi pada saat pernyataaan dibuat dengan maksud untuk
menguntungkan atau menghindarkan kerugian untuk diri sendiri atau pihak lain
atau dengan tujuan memengaruhi pihak lain untuk membeli atau menjual efek.
Dalam Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) dalam pasal 378,
disebutkan penipuan, yaitu tindakan untuk menguntungkan diri sendiri atau orang
lain dengan cara:
1) Melawan hukum
2) Memakai nama palsu atau martabat palsu
3) Tipu muslihat
4) Rangkaian kebohongan
5) Membujuk orang lain untuk menyerahkan barang sesuatu kepadanya, atau
supaya memberi utang atau menghapuskan piutang.
Ancaman pidana dan denda yang begitu berat dapat dianggap wajar mengingat
kegiatan perdagangan efek melibatkan banyaknya pemodal dan jumlah uang yang
amat besar. Bila dibandingkan dengan KUHP pasal 378 ancaman hukumannya
paling lama adalah 4 tahun penjara bagi mereka yang terbukti melakukan penipuan.
Sedangkan dalam KUHP pasal 390 ancaman hkumannya paling lama 2 tahun 8
bulan penjara.
b. Manipulasi Pasar
Secara sederhana manipulasi pasar adalah kegiatan untuk menciptakan
gambaran semu atau menyesatkan mengenai perdagangan, keadaan pasar, atau
harga efek di bursa efek atau memberi pernyataan atau keterangan yang tidak benar
atau menyesatkan sehingga harga efek di bursa terpengaruh. Ketentuan tentang
manipulasipasar diatur dalam pasal 91, 92, dan 93 UUPM. Maksud manipulasi
pasar menurut UUPM pasal 91 adalah tindakan yang dilakukan oleh setiap pihak
secara langsung maupun tidak dengan maksud untuk menciptakan gambaran semu
atau menyesatkan mengenai perdagangan, keadaan pasar, atau harga efek di bursa
efek. Otoritas pasar modal mengantisipasi setiap yang mempunyai ihak kapasitas
dan kapabilitas modal dan teknologi atau sarana yang berkemungkinan bisa
melakukan penciptaaan atau penggambaran sedemikian rupa sehingga pasar
memahami dan merespon gambaran tersebut sebagai suatu hal yang benar.
c. Tindakan Lain yang Dikategorikan Sebagai Tindak Pidana di Pasar Modal
19
Selain bentuk tindak kejahatan diatas, UUPM mengkategorikan sejumlah
tindakan lain di bidang pasar modal sebagai tindak kejahatan yang diancam pidana
yaitu:
1) Setiap pihak yang tanpa izin, peretujuan atau pendaftaran melakukan
kegiatan di bidang pasar moda.
2) Manajer investasi dan pihak terafiliasi yang menerima imbalan dari pihak
lain dalam bentuk apapun, langsung maupun tidak untuk melakuakn
pembelian atau penjuaan efek.
3) Siapa saja yang melakukan penipuan, meyesatkan BAPEPAM,
menghilangkan, memusnahkan, menhapuskan, mengubah, mengaburkan,
menyembunyikan tau memalsukan catatan dari pihak yang memperoleh
izin, persetujuan dan pendaftaran dari BAPEPAM (pasal 107).
4) Pihak yang langsung atau tidak memengaruhi pihak lain untuk melakukan
pelanggaran pasal-pasal UUPM diancam pidana seperti ditentukan dalam
pasal 103, 104, 105, 106, dan 107.
2. Penegakan Hukum di Pasar Modal
Sebagaimana diatur dalam pasal 100 UUPM, BAPEPAM berwenang
melakukan pemeriksaan terhadap setiap pihak yang diduga melakukan atau terlibat
dalam pelanggaran terhadap undang-undang pasar modal dan peraturan
pelaksanaannya.
a. Sesuai ketentuan UUPM, penyidik tersebut mempunyai wewenang menerima
laporan, pemberitahuan, dan pengaduan adanya tindak pidana di bidang pasar
modal.
b. Melakukan penggeledahan, sesuai dengan ketentuan perundangu-undangan
yang berlaku, untuk kepentingan penyidikan.
c. Melakukan pemanggilan terhadap pihak yang diduga mengetahui atau terlibat
dalam pelanggaran terhadap UU ini dan atau peraturan pelaksanaannya atau
pihak lain dianggap perlu.
d. Memeriksa catatan, pembukuan, atau dokumen-dokumen pendukung lainnya.
e. Meminjam atau membuat salinan atas dokumen-dokumen sebagaimana
disebutkan diatas.
f. Melakukan penyitaan terhadap benda bergerak atau tidak bergerak, berwujud
atau tidak berwujud untuk kepentingan pembuktian dalam penuntutan dengan
izin ketua pengadilan negeri setempat.
20
g. Penyelesaian perkara.
h. Penuntutan
21
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pasar modal merupakan bagian dari pasar keuangan yang merupakan satu
kesatuan sistem yang terdiri dari unsur: a) pasar tempat ditransaksinya Efek, b) lembaga
perantara atau yang membantu transaksi Efek, c) otoritas atau pengawas pasar modal.
Agar sistem yang terbangun di pasar modal berjalan adil, tertib dan teratur, maka
kegiatan dipasar modal perlu diatur dan dituangkan dalam hukum pasar modal. Hukum
pasar modal dalam perkembangan terdiri dari aturan yang sifatnya institutionnal
regulatin, functional regulation.
Untuk menciptakan mekanisme pasar modal yang baik diperlukan suatu
lembaga-lembaga yang terkait dengan pasar modal yang mengatur pasar modal tersebut
seperti instansi pemerintah, badan penilai, konsultan efek, dan lembaga swasta. Dengan
adanya Pasar Modal kita dituntut untuk mengerti dasar hukum hingga penegakan pasar
hukum.
B. Saran
Penulis menyadari bahwa makalah diatas banyak sekali kesalahan dan jauh dari
kesempurnaan. Penulis akan memperbaiki makalah tersebut dengan berpedoman pada
banyak sumber yang dapat dipertanggungjawabkan. Maka dari itu penulis
mengharapkan kritik dan saran mengenai pembahasan makalah dalam kesimpulan
diatas.
22
DAFTAR PUSTAKA
Nasarudin, N. (2004). Aspek Hukum Pasar Modal Indonesia. Jakarta: Kencana. Tersedia dari
www.books.google.com
23