Anda di halaman 1dari 26

HUKUM PASAR MODAL DI INDONESIA

Makalah
Ditulis untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Hukum Bisnis
Dosen Pengampu
Moh. Nu’man, S.H, M.HS

Disusun Oleh:
Kelompok 4:
1. Siti Muhjatun Naziyah (126402211059)
2. Sofiana Putri Nur Aini (126402211060)
3. Sitta Qoni’a Zahfana (126402211073)
4. Bibin Imam Kalyubi (126402212097)

SEMESTER 1
JURUSAN EKONOMI SYARIAH 1B
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SAYYID ALI RAMATULLAH
TULUNGAGUNG
AGUSTUS 2021

i
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr. Wb.


Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT karena telah memberikan
kelancaran dan kemurahanya-Nya terhadap kami, sehingga dapat menyelesaikan tugas
mata kuliah “Bisnis Ekonomi” dalam bentuk makalah, sholawat serta salam semoga
senantiasa terlimpahkan kepada junjungan kita Nabiyullah Muhammad SAW.
Tidak lupa kami mengucapkan terima kasih kepada :
1. Prof. Dr. Maftukhin, M. Ag., selaku Rektor UIN Sayyid Ali Rahmatullah
Tulungagung yang telah menyediakan berbagai fasilitas belajar di kampus.
2. Moh. Nu’man, S.H, M.HS., selaku dosen pengampu yang telah memberikan
pengarahan yang sangat berarti bagi penyusunan makalah ini.
3. Rekan-rekan yang telah membantu dalam pembuatan makalah hingga selesai.
Dalam penulisan makalah ini, kami menyadari bahwa makalah ini dibuat sesuai
dengan
kemampuan dan kemauan yang terbatas, maka makalah yang berjudul "Hukum Pasar
Modal di Indonesia" ini, masih jauh dari kata
sempurna. Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak sangat kami harapkan
demi penyempurnaan pembuatan makalah ini.
Demikianlah makalah ini dibuat, Semoga dapat bermanfaat dan menambah
wawasan bagi penyusun
dan pembacanya.

Wassalamualaikum Wr. Wb.

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ......................................................................................................... i

KATA PENGANTAR ....................................................................................................... ii

DAFTAR ISI...................................................................................................................... iii

BAB I : PENDAHULUAN ............................................................................................... 1

A. Latar Belakang ........................................................................................................ 1


B. Rumusan Masalah ................................................................................................... 1
C. Tujuan ..................................................................................................................... 2

BAB II : PEMBAHASAN ................................................................................................ 3

A. Dasar hukum pasar modal ....................................................................................... 3


B. Hukum pasar modal dan instrumennya di pasar modal .......................................... 4
C. Perbedaan perusahaan tertutup dan terbuka ............................................................ 7
D. Proses go publik sebuah perusahaan ....................................................................... 10
E. Perusahaan publik dan keterbukaan informasi ........................................................ 13
F. Kejahatan dan penegak hukum di pasar modal ....................................................... 18

BAB III : PENUTUPAN ................................................................................................... 22


A. Kesimpilan .............................................................................................................. 22
B. Saran ...................................................................................................................... 22

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................ 23

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pasar modal (capital market) menjadi sumber pembiayaan yang sangat


dibutuhkan oleh pelaku usaha yang memerlukan modal, juga sebagai alternatif
pembiayaan bagi masyarakat investor.1Alan N. Rechtschaffen memberikan definisi
bahwa pasar modal merupakan tempat bertemunya pihak yang memiliki kelebihan
kapasitas modal (investor) dengan pihak yang membutuhkan modal, baik modal jangka
panjang maupun jangka pendek.2 Pasar modal merupakan tempat atau sistem untuk
memenuhi kebutuhan dana untuk modal yang diperlukan perusahaan dan merupakan
pusat tempat orang membeli dan menjual efek.3

Pasar modal bagi individu, perusahaan, maupun perekonomian, maka suatu


negara harus memiliki pasar modal yang baik (sehat). Pasar modal akan berjalan baik
jika informasi yang diperlukan oleh pihak yang terlibat didalamnya dapat diperoleh
dengan cepat, tepat, akurat, kontinu, dan efisien. Pasar modal yang dapat berfungsi
dengan baik akan meningkatkan kinerja ekonomi melalui peningkatan pendapatn
nasional, terciptanya kesempatan kerja, dan meratanya hasil-hasil pembangunan yang
dirasakan oleh masyarakat.

B. Rumusan Masalah
1. Apa saja dasar hukum pasar modal?
2. Apa hukum pasar modal dan instrumennya di pasar modal?
3. Apakah perbedaan perusahaan tertutup dan perusahaan terbuka?
4. Bagaimana proses go Publik sebuah perusahaan?
5. Jelaskan perusahaan publik dan keterbukaan informasi!
6. Sebutkan kejahatan dan penegakan hukum di pasar modal!

1
Andrew M. hisholm, An introduction on Capital Market, Products, Stategies, Participants, John Willey &
Son., New York, 2002, hal. 1.
2
Alan N. Rechtschaffen, Capital Market, Derivatives and The Law, Oxford University Press, Inc., New York,
2009, hal. 4.
3
A. Abdurrahman, Ensiklopedia Ekonomi Keuangan dan Perdagangan, Jakarta, Pradnya Paramita, 1991, hal.
196.

1
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui dasar hukum pasar modal.
2. Untuk mengetahui hukum pasar modal dan instrumennya di pasar modal.
3. Untuk mengetahui perusahaan tertutup dan pasar terbuka.
4. Untuk mengetahui proses go publik sebuah perusahaan.
5. Untuk mengetahui perusahaan publik dan keterbukaan informasi.
6. Untuk mengetahui kejahatan dan penegakan hukum di pasar moda

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Dasar Hukum Pasar Modal


Pasar modal merupakan bagian dari pasar keuangan yang merupakan satu
kesatuan sistem yang terdiri dari unsur: a) pasar tempat ditransaksinya Efek, b) lembaga
perantara atau yang membantu transaksi Efek, c) otoritas atau pengawas pasar modal.
Agar sistem yang terbangun di pasar modal berjalan adil, tertib dan teratur, maka
kegiatan dipasar modal perlu diatur dan dituangkan dalam hukum pasar modal. Hukum
pasar modal dalam perkembangan terdiri dari aturan yang sifatnya institutionnal
regulatin, functional regulation.4
Hukum pasar modal disusun dengan tujuan agar kegiatan di pasar modal
berjalan dengan adil, tertib dan teratur. Menurut Michael J. Wasthon Q.C salah satu
prinsip yang harus diperhatikan ketika membuat aturan pasar modal adalah prinsip
keadilan (fairness in the market) yaitu membuat aturan secara adil, menjamin
kesempatan, informasi, dan resiko yang sama dalam berinvestasi kepada semua
investor.5

Dasar hukum pasar modal adalah sebagai berikut :

1. Undang-Undang No. 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal.

2. Peraturan Pemerintah No. 45 Tahun 1995 tentang Penyelenggaraan Kegiatan di


Bidang Pasar Modal.

3. Peraturan Pemerintah No. 46 Tahun 1995 tentang Tata Cara Pemeriksaan di Bidang
Pasar Modal.

4. Keputusan Menteri Keuangan No. 645/KMK.010/1995 tentang Pencabutan


Keputusan Menteri Keuangan No. 1548/KMK.013/1990 tentang Pasar Modal

4
Bandingan dengan pendapat dari Frank J. Fabozzi dan Pamela Peterson Drake, Frank J. yang menguraikan tiga
komponen pasar keuangan yang terdiri dari: pasar keuangan (financial markets), (2) lembaga keuangan
(financial intermediaries), dan (3) lembaga pengatur dan pengawas keuangan (financial regulator), lihat dari
Frank J. Fabozi dan Pamela Peterson Drake, Capital Market, Financial Management, and Investment
Management, John Wiley & Sons, New Jersey, 2009 (selanjutnya disebut Frank J. Fabozzi I), hal. 4.
5
Michael J. Watson Q.C., “The Regulation of Capital Market :Market Manipulation and Insider Tranding”,
Makalah, hal. 2.

3
sebagaimana telah diubah terakhir dengan Keputusan Menteri Keuangan No.
284/KMK.010/1995.

5. Keputusan Menteri Keuangan No. 646/KMK.010/1995 tentang Pemilikan Saham


atau Unit Penyertaan Reksa Dana Oleh Pemodel Asing.

6. Keputusan Menteri Keuangan No. 647/KMK.010/1995 tentang Pemilikan Saham


Efek oleh Pemodal Asing.

7. Keputusan Menteri Keuangan No. 455/KMK.01/1997 tanggal 4 September 1997


tentang Pembelian Saham oleh Pemodal Asing Melalui Pasar Modal.

8. Keputusan Menteri Keuangan No. 179/KMK.010/2003 tanggal 17 Juli 2003 tentang


Permodalan Perusahaan Efek.

9. Seperangkat peraturan pelaksana yang dikeluarkan Ketua Bapepam sejak tanggal


17 Januari 1996.

B. Hukum Pasar Modal dan Intrumennya di Pasar Modal


1. Hukum Pasar Modal
Pasar modal adalah pasar yang memperdagangkan efek dalam bentuk instrumen
keuangan jangka panjang baik dalam bentuk modal (equity) dan utang. Dalam hal
pengertian, Hukum Pasar Modal adalah hukum yang mengatur hubungan hukum antara
investor (yang memiliki dana) dengan Emiten atau Perusahaan Publik (yang
membutuhkan dana) melalui Bursa Efek sebagai media tempat bertemu. pada Hukum
Pasar Modal diatur oleh Undang-undang No. 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal (UU-
PM). Hukum Pasar Modal didefinisikan sebagai kegiatan Penawaran Umum yang
dalam Pasal 1 ayat (15) UU-PM dikatakan sebagai kegiatan penawaran efek yang
dilakukan oleh Emiten untuk menjual Efek kepada masyarakat berdasarkan tata cara
yang diatur dalam UU-PM dan peraturan pelaksanaannya. Dengan ketentuan di atas,
maka di Pasar Modal fokus utamanya adalah jual dan beli Efek berupa surat pengakuan
utang, surat berharga komersial, saham, obligasi, tanda bukti utang, unit penyertaan
kontrak investasi kolektif, kontrak berjangka Efek dan setiap derivatif dari Efek.

4
2. Instrumen Pasar Modal
Pasar modal adalah pasar yang memperdagangkan efek dalam bentuk instrumen
keuangan jangka panjang baik dalam bentuk modal atau utang. Istilah pasar modal
dipakai sebagai terjemahan dari capital market, yang berarti suatau tempat atau sistem
bagaimana caranya memenuhi kebutuhan-kebutuhan dana untuk membeli atau menjual
surat efek yang baru dikeluarkan.6
Instrumen pasar modal dapat dibedakan atas surat berharga yang bersifat utang
(bonds atau obligasi) dan surat berharga yang bersifat pemilikan (saham atau equity).
Obligasi adalah bukti pengakuan berutang dari perusahaan. Sedangkan saham adalah
bukti penyertaan modal dalam perusahaan. Di bursa di seluruh dunia, kedua efek itulah
yang banyak diperdagangkan. Demikian pula halnya dengan bursa efek di Indonesia.
Khusus di pasar modal Indonesia ada pula surat berharga yang dinamakan sebagai
sekuritas kredit, yang tiada lain adalah bukti pengakuan utang jangka pendek (kurang
dari 3 tahun). Secara umum instrumen di pasar modal dapat dibedakan atas beberapa
kategori :
 Instrumen Utang (Obligasi)
Obligasi dapat dibedakan dalam beberapa jenia, bergantung pada sudut mana
kita melihatnya apakah dari sudut pengalihan, jangka waktu, atau jaminan atas obligasi
dan bunga yang dibayarkan. Berikut ini akan diuraikan jenis-jenis obligasi. Dari cara
pengalihan terdapat dua jenis obligasi, yaitu obligasi atas unjuk (bearer bond) dan
obligasi atas nama (registered bond). Ciri ciri penting dari obligasi atas unjuk meliputi
:
1) Nama pemilik tidak tercantum dalam sertifikat obligasi.
2) Setiap sertifikat obligasi disertai dengan kupon bunga yang dilepaskan setiap
pembayaran bunga dilakukan.
3) Sangat mudah untuk dialihkan.
4) Kertas sertifikat obligasi dibuat dari bahan berkualitas tinggi seperti bahan pembuat
uang.
5) Bunga dan pokok obligasi hanya dibayarkan kepada orang yang dapat menunjukkan
kupon bunga dan sertifikat obligasi.
6) Kupon bunga dan sertifikat obligasi yang hilang tidak dapat dimintakan penggantian.

6
A. Abraham, Ensiklopedia EkonomimKeuangan dan Perdagangan, PT Pradnya Paramita, Jakarta, 1991, hal.
169.

5
 Instrumen Penyertaan (Saham)
Instrumen penyertaan atau saham merupakan instrumen yang lebih populer di
masyarakat. Saham adalah instrumen penyertaan modal seseorang atau lembaga dalam
suatu perusahaan. Modal ini terbagi dalam tiga tingkat status, yaitu modal dasar, modal
ditempatkan, dan modal disetor. Saham ini dikeluarkan dalam rangka pendirian
perusahaan, pemenuhan modal dasar, atau peningkatan modal dasar.
Jenis Saham Berdasarkan Cara Penelitian :
1) Saham atas unjuk, saham yang tidak mempunyai nama pemilim saham tersebut.
Dengan demikian saham ini sangat mudah untuk diperalihkan.
2) Saham atas Nama, saham yang ditulis dengan jelas siapa pemiliknya. Cara
peralihan saham yang demikian harus melalui prosedur tertentu dan pencatatan
dokumen peralihan.
Jenis Saham Berdasarkan Hak Tagihan :
1) Saham Biasa, saham yang menempatkan pemiliknya pada posisi paling akhir
dalam hal pembagian deviden, hak atas harta kekayaan perusahaan apabila
perusahaan tersebut mengalami likuidasi.
2) Saham Preferen, hukum saham yang memberikan prioritas pilihan kepada
pemegangnya, seperti berhak didahulukan dalam hal pembayaran dividen, berhak
menukar saham preferen yang dipegangnya dengan saham biasa, mendapat
prioritas pembayaran kembali permodalan dalam hal perusahaan dilikuidasi.
3) Saham Istimewa, pemegang saham istimewe mempunyai hak lebih dibandingkan
dengan pemegang saham lainnya. Hak lebih itu terutama dalam proses
penunjukkan direksi perusahaan.
 Instrumen Efek Lain
Dalam pasar modal dikenal instrumen lain yang merupakan pengembangan dari
efek utama, saham dan obligasi, yaitu Indonesian Depository Receipt dan Efek
Beragun Aset.
1) Indonesian Depository Receipt (IDR)
Indonesian Depository Receipt disebut juga Sertifikat Penitipan Efek Indonesia.
Efek jenis ini diatur dalam Peraturan Bapepam No. IX.A.10. Penawaran Umum
Sertifikat Penitipan Efek Indonesia harus melalui pengajuan pernyataan

6
pendaftaran kepada Bapepam. Peraturan No. IX.A.10 mendefinisikan efek ini
sebagai berikut:
“Efek yang memberikan hak kepada pemegangnya atas efek utama yang
dititipkan secara kolektif pada bank custodian yang telah mendapatkan
persetujuan dari Bapepam.”
Sedangkan yang dimaksud dengan efek utama adalah “efek yang dititipkan pada
Bank Kustodian yang menjadi dasar diterbitkannya Sertifikat Efek Indonesia.”

C. Perusahaan Tertutup dan Terbuka


1. Perusahaan Tertutup

Perusahaan tertutup adalah suatu Perseroan Terbatas yang sahamnya hanya


dipegang oleh beberapa orang atau perusahaan saja. Berbeda dengan perusahaan
terbuka, perusahaan tertutup tidak akan ditemukan di pasar modal, tetapi transaksi jual
belinya akan diserahkan kepada pemegang saham yang bersangkutan. Jenis saham PT
Tertutup adalah saham atas nama atau saham atas tunjuk. Dengan menggunakan saham
atas nama, maka prosedur peralihan investor tidak mudah dilakukan dan harus
dilakukan dengan mekanisme tertentu. Pendiri PT tertutup tentu saja memiliki tujuan
tertentu. Salah satunya adalah menjamin kepercayaan dan kelangsungan hidup
perusahaan jika dikelola oleh orang terdekat baik keluarga maupun kerabat dekat.

Berdasarkan pada pengertian dari perseroan terbatas tertutup maka perseroan


terbatas tertutup memiliki ciri-ciri sebagai berikut, yaitu:

a) Sebagai badan usaha, perseroan terbatas tertutup bertujuan untuk mencari


keuntungan.
b) Memiliki dua fungsi, yaitu fungsi komersial dan fungsi ekonomi.
c) Modal berasal dari saham-saham dan obligasi.
d) Tidak mendapatkan hak atas fasilitas Negara.
e) Pemimpin badan usaha disebut Direksi.
f) Kekuasaan tertinggi ada pada keputusan dari Rapat Umum Pemegang Saham
(RUPS).
g) Karyawan pada badan usaha perseroan terbatas berstatus sebagai pegawai
perusahaan swasta.

7
h) Hubungan usaha diatur dalam hukum perdata.

Adapun Kelebihan dan Kekurangan Perusahaan Tertutup sebagai berikut :

 Kelebihan Perusahaan Tertutup


1. Masa hidup perusahaan terjamin secara kontinyu.
2. Tanggung jawab yang terbatas bagi para pemegang saham.
3. Terpisah antara pemilik perusahaan dengan pengurus perusahaan.
4. Modal perusahaan lebih mudah didapatkan dari obligasi dan penjualan saham
perusahaan.
5. Tidak sulit dalam mengadakan pengalihan pemiliknya.
 Kekurangan Perusahaan Tertutup
1. Cukup sulit dalam melakukan penorganisasian.
2. Butuh biaya atau dana organisasi yang cukup besar.
3. Cukup sulit dalam perizinan.
4. Ada pembatasan hukum dan bidang usaha.
5. Ada pemisahan antara pemilikan dan pengendalian.

2. Perusahaan Terbuka

Perusahan terbuka adalah suatu Perseroan Terbatas yang sahamnya ditawarkan


kepada masyarakat umum. Artinya, siapa saja yang ingin bertransaksi dengan per
usahaan terbuka, akan melakukan jual beli di pasar modal. Saham-saham tersebut dapat
diperjualbelikan melalui pasar bursa atau pasar modal. Jenis saham yang dimiliki oleh
PT terbuka adalah saham atas tunjuk, sehingga mudah dipindahtangankan dari satu
orang kepada orang lainnya. Biasanya di belakang nama perusahaan ditambahkan kata
“Tbk” yang berarti terbuka.

 Karakteristik Perusahaan Terbuka


a) Kewajiban Terbatas

Karakteristik utama perusahaan terbuka adalah status pertanggungjawabannya


yang terbatas. Tanggung jawab terbatas berarti bahwa pemilik usaha – pemegang
sahamnya – tidak bertanggung jawab atas jumlah yang ditetapkan untuk investasi
mereka di perusahaan. Meskipun kewajiban terbatas memang menawarkan

8
perlindungan kepada pemegang saham perusahaan publik, namun pemegang saham
tetap bertanggung jawab atas tindakan ilegal mereka sendiri.

b) Keterlibatan Pemangku Kepentingan.

perusahaan publik menawarkan begitu banyak perlindungan kepada pemegang


saham dalam bentuk pertanggungjawaban terbatas, keterlibatan pemangku
kepentingan merupakan karakteristik utama manajemen perusahaan publik.
Keterlibatan pemangku kepentingan adalah melibatkan semua orang yang terlibat
dalam bisnis, termasuk karyawan, pemegang saham, manajer dan masyarakat luas.
Keterlibatan pemangku kepentingan ini merupakan ciri khas perusahaan publik
karena pada umumnya mereka memiliki lebih banyak pemangku kepentingan untuk
dipertimbangkan daripada yang dimiliki oleh satu-satunya perusahaan atau
kemitraan.

 Keuntungan Perusahaan Terbuka


Perusahaan terbuka juga menawarkan sejumlah keuntungan lainnya. Pemilik
bisnis yang mempertimbangkan untuk menjual saham atau mengambil investor
melakukan dengan baik untuk memeriksa kelebihan ini. Dari sudut pandang
pertumbuhan, perusahaan publik berada dalam posisi unik untuk menawarkan
sekuritas seperti hutang atau ekuitas. Efek ini dapat digunakan untuk meningkatkan
modal yang dibutuhkan untuk menumbuhkan infrastruktur bisnis, untuk
memperluas ke pasar baru atau untuk berinvestasi dalam penawaran produk baru.
Selain itu, perusahaan publik cenderung mendapatkan lebih banyak hubungan
masyarakat dan menekan media keuangan, eksposur di pasar saham dan penyertaan
dalam daftar perusahaan publik.

 Kekurangan Perusahaan Terbuka


Perusahaan terbuka diwajibkan oleh undang-undang untuk menyampaikan
formulir pajak komprehensif, menerbitkan laporan tahunan yang merinci laporan
laba rugi dan mengikuti kebijakan dan prosedur mengenai komposisi dewan direksi
mereka. Selain itu, perusahaan publik harus menyewa auditor eksternal dan akuntan
untuk meninjau data keuangan mereka dan membuat pernyataan independen
tentang kesejahteraan perusahaan. Dan mungkin yang paling memprihatinkan

9
adalah bahwa keuntungan di perusahaan publik harus dibagi dengan investor dan
pemegang saham.

D. Proses Go Publik Sebuah Perusahaan


Menurut Tandelilin, go public merupakan kegiatan yang dilakukan emiten
untuk menjual sahamnya kepada ma syarakat, berdasarkan tata cara yang diatur oleh
Undang Undang dan peraturan pelaksanaannya. Secara bahasa, go public artinya pergi
ke masyarakat. Go Public atau yang sering dikenal dengan sebutan penawaran umum,
adalah kegiatan yang dilakukan perusahaan guna me nambah kekuatan dalam bentuk
jumlah saham kepada ma syarakat umum berdasarkan Undang-Undang Pasar Modal.
Perusahaan yang ingin go public, harus melalui beberapa tahapan hingga nanti tercatat
di Bursa Efek Indonesia. Go public juga sering dikenal dengan sebutan IPO (Initial
Public Offering). Perusahaan yang sudah tercatat, akan diper dagangkan di pasar saham
dan mendapatkan penambahan jumlah investor.

Adapun persyaratan agar perusahaan bisa go public, sebagai berikut:

1) Badan Hukum

Untuk menjadikan perusahaan terbuka yang go public, perusahaan harus memiliki


badan hukum dalam bentuk PT (Perseroan Terbatas). Karena sesuai ketentuannya,
perusa haan yang berbadan hukum PT telah memiliki kekuasaan tertinggi yaitu
Rapat Umum Pemegang Saham yang akan menentukan kebijakan dari perusahaan
tersebut.

2) Laporan Keuangan

Laporan keuangan yang dilampirkan adalah laporan yang telah diaudit oleh seorang
auditor yang independen di Kantor Akuntan Publik.

3) Dokumen Kelengkapan Perusahaan

Dalam prosesnya, perusahaan harus bisa melengkapi administrasi atau dokumen


lengkap. Administrasi terse but berupa akta perusahaan, NPWP perusahaan, dan su
rat ajuan pemerintah (jika ada), neraca rugi laba, proyeksi kinerja.

10
4) Struktur Perusahaan

Perusahaan harus memiliki struktur dan hierarki per usahaan yang jelas. Komisaris
yang independen mini mal 80%, Direktur yang tidak terafiliasi, karyawan dan
komite-komite audit yang independen.

5) Underwriter

Underwriter adalah pihak penjamin emisi efek. Pihak pen jamin juga berperan
sebagai perantara bagi perusahaan yang akan go public di bursa efek.

6) Kinerja Perusahaan

Memiliki kinerja dan keadaan finansial yang baik akan memudahkan perusahaan
untuk bisa go public. Selain itu, perusahaan juga tidak sedang tercatat dalam tindak
pidana yang nantinya akan menghampat kinerja perusa haan. Intinya, secara
keseluruhan, perusahaan memiliki track record yang baik.

7) Sertitifikasi AMDAL dan Ecolabelling

Khusus untuk perusahaan yang bergerak di sektor indus tri pabrik. Sertifikasi yang
dimaksud adalah perusahaan tidak melakukan pencemaran lingkungan. Sedangkan
Ecolabelling adalah sertifikat ramah lingkungan.

Proses perusahaan dapat go public:

1. Tahap Persiapan

Dalam tahap ini, perusahaan akan menyiapkan semua per syaratan yang
berhubungan dengan go public. Pada tahap ini juga akan dilakukan Rapat Umum
Pemegang Saham. Untuk langkah awal, perusahaan harus mendapatkan persetujuan
dari para pemegang saham terlebih dahulu. Jumlah tambahan modal baru dan
setoran modal dari pe megang saham akan dibahas tuntas dalam RUPS. Dengan
adanya tambahan modal baru yang akan didapatkan per usahaan nanti, juga akan
mengubah jumlah kepemilikan pemegang saham lama. Mekanisme RUPS yang
dilakukan tentunya harus sesuai dengan prosedur yang diatur dalam Undang-
Undang Perseroan Terbatas.

Untuk menyelesaikan tahap ini, perusahaan mem butuhkan bantuan dari beberapa
pihak, diantaranya:

11
• Underwriter

Bertanggung jawab menyiapkan segala dokumen yang terkait.

• Akuntan Publik dan Konsultan Hukum

Dalam menyusun laporan dan penilaian kinerja secara keseluruhan, perusahaan


membutuhkan seorang akun tan publik. Sedangkan konsultan hukum
dibutuhkan guna melakukan audit hukum terkait bisnis dan ke bijakan yang
telah dilakukan maupun yang akan di lakukan oleh perusahaan.

• Perusahaan Penilai

Perusahaan Penilai atau yang sering dikenal Appraisal bertugas untuk menilai
aset, nilai modal, dan nilai per usahaan. Sehingga nantinya bisa ditentukan
berapa nilai harga saham yang layak diperdagangkan.

2. Pengajuan Pendaftaran
Setelah semua telah dilengkapi, perusahaan bersama underwriter akan membawa
dokumen ke OJK untuk melakukan pengajuan pernyataan pendaftaran. Pada tahap
ini, semua dokumen mulai diseleksi, termasuk hasil audit dan info dari pihak
penunjang (akuntan publik, konsultan hukum, notaris, dan appraisal). Lampiran
terkait perkiraan harga dari penjamin emisi juga harus dilampirkan secara jelas dan
transparan.
3. Penjualan Saham
Sebelum bisa melakukan penjualan saham, perusahaan akan menunggu pernyataan
dari OJK. Dalam waktu 38 hari, OJK akan memberikan jawaban pernyataan peru
sahaan yang mengajukan pendaftaran. Jika dinyatakan efektif atau dinyatakan tidak
ada koreksi, maka saham dari perusahaan sudah bisa melakukan penjualan di pasar
perdana (IPO).
Sampai tahap penjualan di pasar perdana atau IPO, perusahaan dinyatakan sebagai
perusahaan publik. Penambahan kata menjadi Tbk (Terbuka) akan berada
dibelakang nama perusahaan. Mekanisme penjualan saham di pasar perdana, diatur

12
oleh penjamin emisi. Saat penjualan, akan ada agen yang bertindak sebagai penjual
atau disebut agen penjual yang telah ditunjuk sebelumnya. Di pasar perdana,
perusahaan hanya memiliki waktu dua sampai tiga hari saja. Selanjutnya,
perusahaan akan melakukan pengajuan pencatatan di Bursa Efek Indonesia.

4. Pencatatan di Bursa Efek Indonesia.


Saat proses pencatatan di BEI, akan ditentukan papan per dagangan yang
ditujukan kepada perusahaan (emiten). Ada dua papan pencatatan di BEI, yaitu
Papan Utama (Main Board) dan Papan Pengembangan (Development Board).

E. Perusahaan Publik dan Keterbukaan Informasi


Perusahaan publik adalah perusahaan yang menawarkan dan menjual sahamnya
kepada masyarakat umum melalui bursa efek. Pemilik perusahaan publik (pemegang
saham) tidak lagi sebatas pada perseorangan atau kelompok tertentu tetapi sudah
tersebar luas ke masyarakat, pemegang saham yang berasal dari masyarakat disebut
investor. Sebagai pemilik perusahaan, para investor sangat memerlukan informasi
keuangan sebagai dasar untuk mengambil keputusan membeli, menahan, atau menjual
kembali saham. Para investor umumnya tidak mempunyai akses langsung kepada
sumber informasi, sehingga lebih menyandarkan pada informasi yang diberikan oleh
manajemen. Informasi tersebut berupa laporan keuangan (financial statements) atau
lebih luas berupa pelaporan keuangan (financial reporting) lengkap dengan segala
pengungkapan yang diperlukan.
Manajemen perusahaan publik wajib memberikan informasi yang lengkap kepada
para investor agar dapat diambill keputusan secara tepat dan akurat, apabila informasi
telah diberikan sesuai dengan keperluan para investor,maka manajemen tersebut telah
memberikan pengungkapan yang diperlukan.Pengungkapan pada dasarnya adalah
penyajian semua informasi yang diperlukan investor didalam laporan atau pelaporan
keuangan. Pengungkapan dapat berupa pengungkapan wajib (mandatory disclosure)
maupun sukarela (voluntary disclosure).

13
1. Prinsip Keterbukaan Informasi

Di Indonesia, prinsip keterbukaan informasi diadopsi di UUPM. Menurut Pasal 1


Angka 25 UUPM, prinsip keterbukaan dinformasi ada lah pedoman umum yang
mensyaratkan emiten. Perusahaan publik. dan pihak lain yang tunduk pada undang-
undang ini untuk menginfor masikan kepada masyarakat dalam waktu yang tepat
seluruh informasi material mengenai usahanya atau Efeknya yang dapat berpengaruh
ter hadap keputusan pemodal terhadap Efek dimaksud dan/atau harga dari Efek
tersebut.

Keterbukaan informasi memiliki tiga dimensi penting yaitu harus penuh atau
lengkap (full), benar (true), jelas (plain), dan tepat waktu (timely). Oleh karenanya,
informasi yang disampaikan dalam dokumen keterbukan informasi harus merupakan
informasi yang bersifat leng kap, benar. jelas dan tepat waktu, dalam bentuk yang dapat
diakses oleh pelaku pasar modal. Menurut Janis Sarra. full disclosure mengharuskan
kelengkapan informasi material (completeness in material information) yang digunakan
investor dalam membuat keputusan investasi. Adapun true disclosure mensyaratkan
kebenaran dan kejujuran (correctness and honesty) informasi, sementara plain
disclosure mengharuskan informasi tersebut jelas (clear), tidak rumit (simple) dan dapat
dimengerti (readily understood).

Keterbukaan informasi merupakan mekanisme yang ditujukan kepa da tiga pihak


utama, yaitu emiten, investor dan perantara di pasar modal (market intermediaries).
Untuk emiten, kewajiban keterbukaan harus dipatuhi untuk menjamin efisiensi pasar,
sedangkan bagi investor, ke terbukaan informasi digunakan untuk pengambilan
keputusan investasi investor (informed decisions). Sementara untuk perantara di pasar
modal seperti analis atau penasihat investasi, perantara perdagangan Efek atau pialang,
manajer investasi atau perantara lainnya, ada kewajiban untuk secara bertanggung
jawab mencerna, menyaring dan memberikan pen dapat atas informasi yang disajikan
dalam dokumen keterbukaan infor masi. Hal ini dikarenakan sebagian besar pelaku
pasar sangat tergantung pada kemampuan para perantara pasar modal untuk
menjelaskan dan mengungkapkan data keterbukaan yang kompleks dan menyampaikan
pendapat nasihat investasi berdasarkan keahlian mereka.
Keterbukaan informasi bersifat terus-menerus (continuous), saat ini
(ongoing/currently) atau secara periodik (periodicly) dalam bentuk yang ditetapkan

14
oleh standar akuntansi, regulasi atau hukum pasar modal dengan mendasarkan pada
principles of fair presentation. Keterbukaan yang bersifat terus-menerus (continuous
disclosure merupakan keter bukaan yang diberikan berdasarkan prinsip umum
materialitas prin ciple of materiality) tanpa ada batasan waktu secara spesifik,
sedangkan keterbukaan saat ini (ongoing or current disclosure) umumnya berkait an
dengan keterbukaan yang diharuskan untuk disampaikan pada saat ini." Sementara
keterbukaan secara periodik adalah keterbukaan yang harus disampaikan pada interval
waktu atau tanggal tertentu sebagai mana diharuskan."

Berdasarkan penyampaian waktunya, keterbukaan informasi harus dilakukan


dengan prinsip:

A. Segera (immediate basis), yaitu harus dilaporkan dan diumumkan sesegera


mungkin atau dibatasi pada waktu yang telah ditetapkan. misalnya dua hari
kerja sebagaimana diatur di Amerika Serikat dan di Indonesia.
B. Periodik (periodic basis), yaitu harus dilaporkan dan diumumkan se cara
periodik sebagaimana diharuskan oleh peraturan perundang undangan seperti
laporan kuartal atau tahunan.

Sementara untuk penyebaran dokumen keterbukaan informasi. perusahaan terbuka


atau perusahaan publik harus menjamin bahwa in formasi yang tersaji secara penuh
(full, benar (true), jelas (plain) harus segera tersedia tepat waktu (timely) di pasar
dengan mengunakan cara penyebaran informasi yang efesien, efektif, dan tepat waktu.
Selain itu. terkait dengan penyebaran informasi harus diperhatikan prinsip equal
treatment of disclosure yaitu bahwa informasi material yang dilaporkan, diumumkan
dan disebarkan tidak terbatas pada investor atau pihak tertentu saja.

2. Fungsi dan Tujuan Keterbukaan Informasi


Kewajiban keterbukaan informasi mempunyai tiga fungsi penting, yaitu:
1. Sebagai alat untuk menekan atau mengontrol biaya (cost control device).

Sebagai instrumen untuk mengontrol biaya transaksi, keterbukaan dapat


mengurangi biaya atas modal dan meningkatkan efisiensi di pasar modal.
Keterbukaan yang terstandardisasi dan seragam akan mengurangi biaya
transaksi terkait dengan penawaran Efek seperti biaya penerbitan Efek, biaya
pembuatan perjanjian untuk penerbit an efek, termasuk biaya untuk
penyelesaian transaksi nantinya. Bia ya tersebut meliputi juga biaya penetapan

15
harga Efek di pasar, biaya akibat seringnya perubahan peraturan, biaya
penyusunan dokumen dalam rangka memenuhi kewajiban keterbukaan yang
membuat bi aya modal menjadi lebih tinggi. Namun dengan sistem keterbukaan
informasi yang dirancang baik dan dapat diakses (well-designed, ac cessible
systemi dapat menfasilitasi keterbukaan bagi emiten dan in vestor yang
berpengaruh pada perdagangan Efek yang lebih efesien

2.Sebagai alat untuk mengatur (a regulatory tool).

Keterbukaan informasi digunakan sebagai mekanisme untuk meme nuhi


persyaratan yang ditetapkan peraturan perundang-undangan (regulatory
requiremento)." Regulator pasar modal menetapkan ke wajiban keterbukaan
informasi untuk menilai kelayakan emiten dalam menawarkan Efek di pasar
perdana. Keterbukaan informasi juga merupakan instrumen pengaturan untuk
memberikan sanksi bagi pelanggar serta mengeluarkan pelaku pasar yang
melanggar keterbukaan dengan mencabut izinnya. Keterbukaan informasi
menjadi alat untuk mengarahkan pelaku pasar modal agar sesuai dengan
pedoman yang ditetapkan. Keterbukaan juga menjadi alat untuk memberikan
insentif bagi pelaku yang perilakunya sesuai de ngan peraturan perudang-
undangan dengan mengurangi biaya un tuk penawaran Efek berikutnya di masa
datang, contohnya, untuk emiten yang telah berpengalaman di pasar dan secara
historis terla cak sebagai pihak yang selalu memenuhi peraturan di pasar modal
akan dikenakan persyaratan dan peraturan yang lebih ringan ketika akan
melakukan penawaran umum lagi di pasar modal, sehingga bi aya IPO menjadi
lebih rendah. Dengan insentif semacam ini, akan banyak emiten yang patuh
pada kewajiban keterbukaan informasi. Dalam hal ini, kewajiban keterbukaan
menjadi instrumen hukum untuk memfasilitai terwujudnya budaya pro aktif dan
kepatuhan pada prinsip keterbukaan informasi (pro-active disclosure and of
compliance."

3. Sebagai alat untuk pengelolaan (a governance signaling devices).


Keterbukaan memiliki fungsi tata kelola perusahaan yang menun jukkan dan
mengomunikasikan pesan ke pelaku pasar modal terkait dengan efektivitas
pengelolaan perusahaan emiten. Keterbukaan menjadi alat yang menunjukkan

16
kepada investor tentang efisiensi operasional, pengawasan direktor, dan
keterampilan manajerial. Meningkatnya keterbukaan mengenai pengelolaan
perusahaan berdasarkan prinsip "mematuhi atau menjelaskan" (comply or exp
lain) akan meningkatkan informasi mengenai praktik pengelolaan perusahaan,
proses penyelesaian sengketa, keputusan perdagangan orang dalam,
kompensasi, atau aturan independensi dewan pengu nus perusahaan.
Keterbukaan informasi mewajibkan direktur per usahaan untuk melaporkan
pengelolaan perusahaan, mendesak pengurus perusahaan untuk menilai,
melaporkan risiko perusahaan termasuk memfasilitasi perusahan untuk
memiliki proses sendiri dalam menyesuaikan rencana strategis dan pengawasan
perusa haan. Kualitas keterbukaan informasi akan memengaruhi perilaku pasar
seperti keinginan investor untuk menginvestasikan modalnya di pasar modal
dipengaruhi oleh kepercayaan investor pada sistem keterbukaan informasi yang
ada. Kegagalan untuk mendapatkan dokumen keterbukaan informasi dapat
mengurangi efisiensi pasar akan membantu pelaku pasar mengetahui nilai Efek
sehingga investor dapat membuat keputusan investasi berdasarkan informasi
yang ter sedia (informed investment decisions). Informed investment decision
dapat menentukan harga pasar yang wajar berdasarkan nilai instrinsik Efek.
Nilai instrinsik (instrinsic value Efek ditentukan dari seberapa efe sien
tersedianya informasi dari perusahaan yang bersangkutan.

Keterbukaan informasi merupakan salah satu bentuk perlindungan bagi


pemodal. Dengan keterbukaan informasi, pemodal dapat mengak ses informasi
penting berkaitan dengan Efek dan emiten untuk kepen tingan keputusan investasinya.
Adanya kesempatan untuk mengakses informasi materiel dalam waktu yang
bersamaan untuk semua investor akan menciptakan pasar modal yang fair, teratur dan
efesien. Dengan keterbukaan informasi akan meningkatkan likuiditas di pasar modal,
mengurangi biaya modal dan membuat harga pasar terbentuk secara wajar. Hal yang
sama juga dikemukakan oleh Christian Leuz dan Peter Wysocki bahwa keterbukaan
informasi akan mengurangi biaya modal. meningkatkan nilai perusahaan dan
meningkatkan likuiditas yaitu ke mampuan investor untuk menjual dan membeli Efek
secara cepat de ngan biaya dan harga murah.

17
Dengan demikian, keterbukaan informasi menjamin berfungsinya pasar modal
secara lebih baik (well functioning capital market) yang mengharuskan adanya
persaingan di pasar dan pembentukan harga Efek yang efektif berdasarkan pemintaan
dan penawaran (price formati on based on supply and demand." Sehingga emiten atau
investor dapat menjual dan membeli Efek dengan harga yang didasarkan pada permin
taan dan penawaran.

F. Kejahatan dan Penegak Hukum di Pasar Modal


1. Kejahatan (Tindak Pidana) di Pasar Modal
Undang-Undang No. 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal (UUPM) telah
menggariskan jenis-jenis tindak pidana di bidang pasar modal seperti penipuan,
manipulasi pasar, dan perdagangan orang dalam. Selain menetapkan tindak pidana
di bidang pasar modal, UUPM juga menetapkan sanksi pidana bagi para pelaku
tindak pidana tersebut yitu denda dan pidana penjara/kurungan yang ditetapkan
secara bervariasi anatara kurungan selama 1 tahun dan denda sebesar Rp.
1.000.000.000,- (satu miliar rupiah) sampai dengan penjara 10 tahun dan denda Rp.
15.000.000.000,- (lima belas miliar rupiah).
Tindak pidana di pasar modal mempunyai karakteristik yang khas, yaitu antara
lain adalah “barang” yang menjadi objek dari tindak pidana adalah informasi,
selain itu pelaku tindak pidana tersebut bukanlah mengandalkan kemampuan fisik
seperti halnya pencuranatau perampokan mobil, akan tetapi lebih mengandalkan
pada kemampuan untuk membaca situasi pasar serta memanfaatkannya untuk
kepentingan pribadi. Selain kedua karakteristik tersebut, masih terdapat
karakteristik lainnya , yaitu pembuktiannya sulit dan dampak pelanggaran dapat
berakibat fatal dan luas.
Untuk dapat memahami lebih jauh tentang tindak pidana di bidang pasar modal,
berikut ini akan diuraikan secara lebih rinci jenis-jeis tindak pidana yang dikenal
di pasar modal.
a. Penipuan
Yang dimaksud dengan melakukan penipuan menurut UUPM pasal 90 huruf c
adalah membuat pernyataan tidak benar mengenai fakta material atau tidak
mengungkapkan fakta material agar pernyataan yang dibuat tidak menyesatkan

18
mengenai keadaan yang terjadi pada saat pernyataaan dibuat dengan maksud untuk
menguntungkan atau menghindarkan kerugian untuk diri sendiri atau pihak lain
atau dengan tujuan memengaruhi pihak lain untuk membeli atau menjual efek.
Dalam Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) dalam pasal 378,
disebutkan penipuan, yaitu tindakan untuk menguntungkan diri sendiri atau orang
lain dengan cara:
1) Melawan hukum
2) Memakai nama palsu atau martabat palsu
3) Tipu muslihat
4) Rangkaian kebohongan
5) Membujuk orang lain untuk menyerahkan barang sesuatu kepadanya, atau
supaya memberi utang atau menghapuskan piutang.
Ancaman pidana dan denda yang begitu berat dapat dianggap wajar mengingat
kegiatan perdagangan efek melibatkan banyaknya pemodal dan jumlah uang yang
amat besar. Bila dibandingkan dengan KUHP pasal 378 ancaman hukumannya
paling lama adalah 4 tahun penjara bagi mereka yang terbukti melakukan penipuan.
Sedangkan dalam KUHP pasal 390 ancaman hkumannya paling lama 2 tahun 8
bulan penjara.
b. Manipulasi Pasar
Secara sederhana manipulasi pasar adalah kegiatan untuk menciptakan
gambaran semu atau menyesatkan mengenai perdagangan, keadaan pasar, atau
harga efek di bursa efek atau memberi pernyataan atau keterangan yang tidak benar
atau menyesatkan sehingga harga efek di bursa terpengaruh. Ketentuan tentang
manipulasipasar diatur dalam pasal 91, 92, dan 93 UUPM. Maksud manipulasi
pasar menurut UUPM pasal 91 adalah tindakan yang dilakukan oleh setiap pihak
secara langsung maupun tidak dengan maksud untuk menciptakan gambaran semu
atau menyesatkan mengenai perdagangan, keadaan pasar, atau harga efek di bursa
efek. Otoritas pasar modal mengantisipasi setiap yang mempunyai ihak kapasitas
dan kapabilitas modal dan teknologi atau sarana yang berkemungkinan bisa
melakukan penciptaaan atau penggambaran sedemikian rupa sehingga pasar
memahami dan merespon gambaran tersebut sebagai suatu hal yang benar.
c. Tindakan Lain yang Dikategorikan Sebagai Tindak Pidana di Pasar Modal

19
Selain bentuk tindak kejahatan diatas, UUPM mengkategorikan sejumlah
tindakan lain di bidang pasar modal sebagai tindak kejahatan yang diancam pidana
yaitu:
1) Setiap pihak yang tanpa izin, peretujuan atau pendaftaran melakukan
kegiatan di bidang pasar moda.
2) Manajer investasi dan pihak terafiliasi yang menerima imbalan dari pihak
lain dalam bentuk apapun, langsung maupun tidak untuk melakuakn
pembelian atau penjuaan efek.
3) Siapa saja yang melakukan penipuan, meyesatkan BAPEPAM,
menghilangkan, memusnahkan, menhapuskan, mengubah, mengaburkan,
menyembunyikan tau memalsukan catatan dari pihak yang memperoleh
izin, persetujuan dan pendaftaran dari BAPEPAM (pasal 107).
4) Pihak yang langsung atau tidak memengaruhi pihak lain untuk melakukan
pelanggaran pasal-pasal UUPM diancam pidana seperti ditentukan dalam
pasal 103, 104, 105, 106, dan 107.
2. Penegakan Hukum di Pasar Modal
Sebagaimana diatur dalam pasal 100 UUPM, BAPEPAM berwenang
melakukan pemeriksaan terhadap setiap pihak yang diduga melakukan atau terlibat
dalam pelanggaran terhadap undang-undang pasar modal dan peraturan
pelaksanaannya.
a. Sesuai ketentuan UUPM, penyidik tersebut mempunyai wewenang menerima
laporan, pemberitahuan, dan pengaduan adanya tindak pidana di bidang pasar
modal.
b. Melakukan penggeledahan, sesuai dengan ketentuan perundangu-undangan
yang berlaku, untuk kepentingan penyidikan.
c. Melakukan pemanggilan terhadap pihak yang diduga mengetahui atau terlibat
dalam pelanggaran terhadap UU ini dan atau peraturan pelaksanaannya atau
pihak lain dianggap perlu.
d. Memeriksa catatan, pembukuan, atau dokumen-dokumen pendukung lainnya.
e. Meminjam atau membuat salinan atas dokumen-dokumen sebagaimana
disebutkan diatas.
f. Melakukan penyitaan terhadap benda bergerak atau tidak bergerak, berwujud
atau tidak berwujud untuk kepentingan pembuktian dalam penuntutan dengan
izin ketua pengadilan negeri setempat.

20
g. Penyelesaian perkara.
h. Penuntutan

21
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Pasar modal merupakan bagian dari pasar keuangan yang merupakan satu
kesatuan sistem yang terdiri dari unsur: a) pasar tempat ditransaksinya Efek, b) lembaga
perantara atau yang membantu transaksi Efek, c) otoritas atau pengawas pasar modal.
Agar sistem yang terbangun di pasar modal berjalan adil, tertib dan teratur, maka
kegiatan dipasar modal perlu diatur dan dituangkan dalam hukum pasar modal. Hukum
pasar modal dalam perkembangan terdiri dari aturan yang sifatnya institutionnal
regulatin, functional regulation.
Untuk menciptakan mekanisme pasar modal yang baik diperlukan suatu
lembaga-lembaga yang terkait dengan pasar modal yang mengatur pasar modal tersebut
seperti instansi pemerintah, badan penilai, konsultan efek, dan lembaga swasta. Dengan
adanya Pasar Modal kita dituntut untuk mengerti dasar hukum hingga penegakan pasar
hukum.
B. Saran
Penulis menyadari bahwa makalah diatas banyak sekali kesalahan dan jauh dari
kesempurnaan. Penulis akan memperbaiki makalah tersebut dengan berpedoman pada
banyak sumber yang dapat dipertanggungjawabkan. Maka dari itu penulis
mengharapkan kritik dan saran mengenai pembahasan makalah dalam kesimpulan
diatas.

22
DAFTAR PUSTAKA

Nasarudin, N. (2004). Aspek Hukum Pasar Modal Indonesia. Jakarta: Kencana. Tersedia dari
www.books.google.com

Rahmat, R. (2019). Hukum Pasar Modal. Jakarta: Kencana. Tersedia dari


www.books.google.com

Subroto, S. (2014). Pengungkapan Wajib Perusahaan Publik. Universitas Brawijaya Press:


Malang. Tersedia dari www.books.goole.com

23

Anda mungkin juga menyukai