PAPUA
DOSEN PENGAMPUH MATA KULIAH
MAXIMILIANA DASMEDASE, S.Sos
SEJARAH ETNOGRAFI PAPUA
Etnografi tidak terlepas dari sejarah perkembangan Antropologi
sebagai sebuah disiplin ilmu, yang telah menapaki perjalanan
panjang sebagai sebuah disiplin ilmu yang mempelajari manusia
dan budaya serta perubahan dan perkembangannya. Pada
umumnya para antropolog sependapat bahwa antropologi
muncul sebagai suatu cabang keilmuan yang jelas batasannya
pada sekitar pertengahan abad ke-19, tatkala perhatian orang
pada evolusi manusia berkembang. Antropologi sebagai disiplin
akademik baru dimulai tidak lama setelah itu, ketika pengakatan
pertama antropolog profesional di universitas, museum, dan
kantor-kantor pemerintahan. Namun, tidak ada keraguan bahwa
gagasan antropologi sudah ada jauh sebelumnya.
ANTROPOLOGI TERDIRI DARI BEBERAPA BAGIAN
01 Antropologi Biologi
kajian mengenai biologi manusia,
khususnya dalam kaitannya
02 Arkeologi
perbandingan ciri-ciri anatomis dari temuan
fosil, hubungan temuan tersebut dengan
dengan antropologi yang habitanya, mencari dan membangun alasan
dikonsepkan secara luas-suatu akademik mengenai struktur masyarakat
prehistori
ilmu mengenai manusia)
03 Antropologi linguistik
kajian rnengenai bahasa
terutama terkait dengan
04 Antrpologi Budaya
cabangilmu antropologi
yang hendak menyoroti
keanekaragamannya kebudayaan manusia
secara perbandingan
Pengertian Etnografi Papua
Nugini Belanda mengacu pada wilayah Papua atau Irian Barat yang sementara itu adalah wilayah luar negeri
dari Kerajaan Belanda tahun 1949.
Dalam Sidang Umum PBB bulan September 1961, Menteri Luar Negeri Belanda Joseph Marie Antoine Hubert Luns
mengajukan usulan agar Papua atau Irian Barat berada di bawah PBB. Namun, usulan tersebut ditolak oleh
Majelis Umum PBB. Presiden Soekarno kemudian membentuk Komando Mandala untuk merebut Papua pada 2
Januari 1962. Ia menunjuk Mayor Jenderal Soeharto sebagai komandan dari operasi militer tersebut.
Pepera 1969 Pada 15 Agustus 1962, disepakati Perjanjian New York yang menyatakan Belanda akan menyerahkan
kekuasaannya atas Papua kepada United Nations Temporary Executive Authority (UNTEA).
Kemerdekaan Pada 1 Oktober 1962, Belanda menyerahkan otoritas administrasi Papua kepada UNTEA. Akhirnya,
pada 31 Desember 1962, kekuasaan de jure Indonesia atas tanah Papua dimulai, di bawah pengawasan PBB.
Bendera Belanda juga diganti dengan bendera sang Saka Merah Putih. Tanggal 1 Mei 1963, Papua diberikan
sepenuhnya kepada Indonesia.
●sejarah yang ada tentang Irian dimulai pada abad VII. Pada abad tersebut
diberitakan bahwa pedagang Sriwijaya telah sampai di daerah ini dan
menyatakan Irian Jaya termasuk wilayah Kerajaan Sriwijaya yang mereka
beri nama “ Jenggi “.
●Sedangkan nama Irian Jaya, baru digunakan sejak 1 Maret 1973 berdasarkan
Peraturan Pemerintah No. 5 Tahun 1973, sebelum daerah ini dikenal dengan
nama Irian Barat sebagai terjemahan langsung dari kata “West Irian”.
SEJARAH PERUBAHAN NAMA IRIAN JAYA MENJADI PAPUA
Perubahan Nama Irian Jaya menjadi Papua. Asal-usul nama Papua memiliki perjalanan yang panjang seiring dengan
interaksi antara bangsa asing dengan masyarakat Papua.
Pada masa pemerintahan kolonial Hindia Belanda, wilayah ini disebut sebagai Nugini Belanda atau Nederlands Nieuw-
Guinea atau Dutch New Guinea.
Nama Irian Jaya terus digunakan secara resmi sampai terbitnya Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2001 tentang Otonomi
Khusus Papua. Berdasarkan UU No. 21 Tahun 2001, diamanatkan nama provinsi Irian Jaya diganti menjadi Papua.
Masuk tahun 2003, muncul berbagai protes mengenai penggabungan Papua Tengah dan Papua Timur. Akibatnya,
Papua dibagi menjadi dua provinsi oleh pemerintah Indonesia, di mana bagian Timur tetap memakai nama Papua,
sedangkan bagian Barat menjadi Provinsi Irian Jaya Barat (Papua Barat).
Gus Dur juga mengungkapkan keputusannya untuk mengubah nama Irian Jaya menjadi Papua. Beberapa alasannya
adalah menurut Gus Dur nama Irian kurang cocok, karena kata Irian berasal dari bahasa Arab yang artinya telanjang.
Alasan kedua, karena dalam tradisi orang Jawa, jika memiliki anak yang sakit-sakitan, sang anak akan diganti namanya
supaya segera sembuh. Sama halnya dengan Irian Jaya yang diganti menjadi Papua. Perubahan nama Irian Jaya menjadi
Papua merupakan salah satu cara Gus Dur untuk mengembalikan harkat serta martabat masyarakat Papua.