Anda di halaman 1dari 1

Critical Review

Epistomologi
Epistemologi adalah teori pengetahuan yang terdiri dari apa, bagaimana kita
mendapatkannya, dan bagaimana kita mempertahankan dan membenarkan pengetahuan kita.
Epistemologi memiliki pendekatan seperti empiris , rasionalisme, konstruktisme dimana
pendekatan seperti empiris memiliki gagasan standar sebagai mekanisme psikologis , dimana
pengetahuan yang membahas tentang dunia dan agama dari pengalaman yang menjadi dasar
keyakinan dalam menyampaikan pernyataan, dimana kaum empiris membangun pengetahuan
dari sumber atau referensi yang benar contohnya (Chalmers 1999:1-21). Pendekatan
rasionalisme digunakan untuk mentafsir yang menganggap dunia itu bawaan, stabil, dan tidak
menggunakan pengalaman diri sendiri dimana pengalaman dan pengetahuan itu dianggap
kognitif sehingga bermanfaat tertentu tanpa ada lagi keraguan bahwa kognitif itu mempunyai
persepsi yang mengarah pada skeptisme. Pendekatan konstruktisme dimana pandangan ini
berpendapat bahwa kondisi dan kekuatan sosial yang bertanggung jawab atas pengetahuan
yang kita dapat melalui pendekatan konstruktisme sehingga membentuk pengetahuan kita
namun pendekatan konstruktisme kurang digunakan dalam penelitian karena pendekatan ini
lebih kekoherensi keyakinan dan kurang adanya referensi sehingga sulit
dipertanggungjawabkan.
Epistemologi sosial dan paradigma konstruksi pengetahuan sosial mendapatkan
momentumnya pada pertengahan abad ke-20. Terdapat berbagai alur antara ‘konstruksi sosial
atas realitas’ yang radikal dan ‘konstruksi realitas sosial’ yang lebih lemah, yang secara lebih
sederhana menyatakan bahwa representasi realitas manusia dikonstruksi secara sosial (Engler
2004). Masuk akal untuk mengatakan bahwa ‘gender adalah konstruksi sosial’ karena
representasi gender dalam berbagai budaya berbeda-beda, namun mengklaim bahwa gender
biologis tidak ada sebelum ia dikonstruksi secara sosial adalah hal yang tidak masuk akal.
Namun, fakta sosial bukan sekedar sosial fakta sosial juga merupakan fakta sehingga menjadi
objek kajian ilmu-ilmu kemanusiaan dan sosial.3Karakteristik epistemologi konstruksionis
sosial adalah penolakan terhadap pentingnya'fondasi tidak ada yang diberikan'dan tidak ada
'referensi tunggal untuk kebenaran. Sebaliknya, koherensi antara keyakinan, teori, dan apa
yang saat ini kita anggap sebagai bukti terbaik bagi klaim kita adalah hal yang tersisa dari
perangkat epistemologis klasik.

Anda mungkin juga menyukai