LK 1.1.1 Identifikasi Masalah
LK 1.1.1 Identifikasi Masalah
1 Identifikasi Masalah
Nama Guru: DETTA VELKI
Asal Institusi: SMAN.2 kota Sungai Penuh Jamb
Identifikasi masalah merupakan : Proses menemukan titik kesenjangan yang terjadi pada siswa sebagaimana defenisi masalah pembelajaran , dengan
menemukan banyak masalah semakin jelas persoalan yang di hadapi peserta didik dan guru dalam pencapian pembelajaran.
pemahaman/ Guru belum dapat Belum lengkap sumber Menurut Masturi (2022) Model Jika dikaitkan antara
4.
pemanfaatan maksimal dalam belajar sekolah sihingga pembelajaran (Teaching Models) atau referensi artikel dengan
model-model pemanfaatan modela sulit memberikan (Models of Teaching) memiliki makna permasalahan yang di
pembelajaran model pembelajaran pemahaman tentang identifikasi, dapat
lebih luas dari metode,
inovatif inovatif berdasarkan karateristik model disimpulkan bahwa :
berdasarkan karateristik model pembelajaran strategi/pendekatan dan prosedur. Istilah 1. Model pembelajaran
karakteristik inovatif. model pembelajaran adalah pendekatan (Teaching Models) atau
materi dan siswa. tertentu dalam pembelajaran yang (Models of Teaching)
tercakup dalam tujuan, sintaks, merujuk pada suatu
lingkungan dan sistem manajemen. pendekatan atau strategi
dalam proses
Masturi “Model-Model Pembelajaran Efektif dan pembelajaran yang
Inovatif dalam Mata Pelajaran Sains (IPA) – meliputi aspek tujuan,
(Cooperative Learning)” Cakrawala Jurnal struktur, lingkungan, dan
Pendidikan Special Issue for Pedagogy 2022:317. manajemen. Istilah ini
memiliki cakupan yang
Menurut Muhammad Hasbullah lebih luas dibandingkan
Ridwan (2022) Bentuk Pembelajaran dengan metode, strategi,
inovatif dapat dilakukan dengan berbagai atau pendekatan
pendekatan,diantaranya dengan pembelajaran lainnya.
menggunakan Pendekatan kontekstual Meskipun terdapat
Referensi Keterkaitan artikel dengan
Jenis Masalah yang Analisis Identifikasi
No. masalah
Permasalahn Diidentifikasi Masalah
(OPSIONAL)
atau sering disebut dengan berbagai model
istilahContextual Teaching and Learning pembelajaran inovatif
(CTL), dan Pendekatan Pembelajaran berdasarkan karakteristik
tertentu, guru seringkali
Aktif, Inovatif,Kreatif, Efektif, dan
belum sepenuhnya
Menyenangkan. memaksimalkan
Muhammad Hasbullah Ridwan “PENERAPAN pemanfaatannya.
MODEL PEMBELAJARAN INOVATIF UNTUK 2. untuk menerapkan bentuk
MENINGKATKAN KOMPETENSI SISWA” pembelajaran inovatif,
Jurnal Tarbiyatuna, Vol. 2, No. 2, Januari guru dapat menggunakan
2022:150. berbagai pendekatan,
termasuk Pendekatan
Menurut Eni Susilawati (2019) Kontekstual (CTL) dan
Pembelajaran inovatif diartikan sebagai Pendekatan Pembelajaran
suatu pembelajaran yang dirancang guru Aktif, Inovatif, Kreatif,
Efektif, dan
yang sifatnya baru, berbeda dengan yang
Menyenangkan (AIKEE).
biasanya, bertujuan untuk mengondisikan Namun, masih terdapat
siswa agar dapat membangun kendala di mana sebagian
pengetahuannya sendiri dalam rangka guru belum dapat
mencapai tujuan belajar yang lebih baik memanfaatkan model
sesuai dengan potensi yang dimiliki. pembelajaran inovatif
secara maksimal karena
Eni Susilawati “PENERAPAN MODEL belum memahami atau
PEMBELAJARAN INOVATIF YANG tidak mampu
MEMANFAATKAN PORTAL RUMAH mengadaptasi pendekatan
BELAJARDI SMP PESAT BOGOR” Jurnal ini sesuai dengan
TEKNODIKVol. 23 - Nomor 1, Juni 2019:42-43. karakteristik masing-
masing siswa.
Referensi Keterkaitan artikel dengan
Jenis Masalah yang Analisis Identifikasi
No. masalah
Permasalahn Diidentifikasi Masalah
(OPSIONAL)
3. embelajaran inovatif
merupakan metode
pembelajaran yang
dirancang oleh guru
dengan pendekatan baru,
berbeda dari metode
konvensional. Tujuannya
adalah untuk
memfasilitasi siswa agar
mampu membangun
pengetahuan sendiri dan
mencapai tujuan belajar
yang lebih baik sesuai
dengan potensi masing-
masing. Namun, masalah
yang dihadapi adalah
bahwa guru belum
sepenuhnya
memanfaatkan model-
model pembelajaran
inovatif berdasarkan
karakteristiknya dengan
optimal.
5. Materi terkait Pembelajaran yang di Pembelajaran Menurut Emy Triasningsih (2019) Jika dikaitkan antara
Literasi numerasi, lakukan di kelas Kemampuan peserta Berpikir HOTS meliputi kemampuan referensi artikel dengan
Advanced masih belum berbasis didik yang masih logika dan penalaran, analisis, evaluasi permasalahan yang di
material, literasi LOTS. identifikasi, dapat
dan kreasi, pemecahan masalah, dan
miskonsepsi, numerasi,Advanced disimpulkan bahwa :
HOTS. material,miskonsepsi pengambilan sehingga peserta didik lebih 1. berpikir HOTS (High
Referensi Keterkaitan artikel dengan
Jenis Masalah yang Analisis Identifikasi
No. masalah
Permasalahn Diidentifikasi Masalah
(OPSIONAL)
HOTS. banyak memahami aktivitas belajar dari Order Thinking Skills)
sisi konsep serta kemanfaatannya dalam mencakup kemampuan-
kehidupan sehari-hari maupun dalam kemampuan seperti
logika, penalaran,
pembelajaran di kelas yang aktif dan
analisis, evaluasi, dan
kreatif. kreativitas. Hal ini
Emy Triasningsih “Berpikir Hots Pada Metode memungkinkan peserta
Pembelajaran Problem Based Learning Ips” 1 didik untuk lebih
Jurnal Penelitian dan Pendidikan IPS (JPPI) 13 memahami konsep
(2): 1-6, 2019. pembelajaran dan
mengaplikasikannya
Menurut Robiatul Adawiyah (2022) dalam kehidupan sehari-
terbentuknya peserta didik yang berpikir hari serta dalam
kritis, produktif, kreatif, dan inovatif pembelajaran aktif dan
kreatif di kelas. Namun,
dapat terwujud melalui implementasi
masih ada masalah
pembelajaran dengan menggunakan terkait kemampuan
kemampuan berpikir kritis atau biasa peserta didik yang masih
dikenal dengan Higher Order Thinking berada pada tingkat
Skill (HOTS). LOTS (Lower Order
Thinking Skills). Dengan
Robiatul Adawiyah “IMPLEMENTASI demikian, perlu
PEMBELAJARAN HIGHER ORDER THINKING dilakukan upaya untuk
SKILL (HOTS) PADA MATA PELAJARAN meningkatkan
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SMP kemampuan berpikir
MUHAMMADIYAH 57 MEDAN” saqila Jurnal HOTS pada peserta didik
Pendidikan dan Teknologi [TJPT] Vol 2 Nomor 1 agar mereka dapat
Juli 2022. memaksimalkan manfaat
dari proses
Referensi Keterkaitan artikel dengan
Jenis Masalah yang Analisis Identifikasi
No. masalah
Permasalahn Diidentifikasi Masalah
(OPSIONAL)
Menurut Yolanda Nany Palar (2020) pembelajaran.
keterampilan berpikir dalam HOTS 2. untuk mencapai tujuan
berkaitan dengan keterampilan berpikir terbentuknya peserta
didik yang memiliki
kritis. HOTS mengukur kemampuan
kemampuan berpikir
dalam: 1) transfer konsep, 2) memproses kritis, produktif, kreatif,
dan menerapkan informasi, 3) dan inovatif, penting
mengaitkan berbagai informasi yang untuk
berbeda, 4) menyelesaikan masalah mengimplementasikan
dengan menggunakan informasi, dan 5) pembelajaran yang
menelaah ide dan informasi secara kritis. mendorong penggunaan
Higher Order Thinking
Yolanda Nany Palar “PENINGKATAN HOTS Skill (HOTS). Hal ini
DALAM PEMBELAJARAN BAHASA menjadi krusial karena
INDONESIA MELALUI MODEL masalah dalam
PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH pembelajaran
(PROBLEM BASED LEARNING) DI IAKN kemampuan peserta
MANADO” The Way: Jurnal Teologi dan didik yang masih pada
Kependidikan Vol. 6 – No. 1, April 2020. tingkat Lower Order
Thinking Skill (LOTS)
harus diatasi. Dengan
memfokuskan pada
pengembangan HOTS,
dapat memungkinkan
peserta didik untuk
mengembangkan
kemampuan berpikir
tingkat tinggi yang
diperlukan untuk
Referensi Keterkaitan artikel dengan
Jenis Masalah yang Analisis Identifikasi
No. masalah
Permasalahn Diidentifikasi Masalah
(OPSIONAL)
mengatasi tantangan dan
memajukan diri secara
kreatif dan inovatif.
3. pendidik harus
memfokuskan upaya
mereka untuk
mengembangkan
keterampilan berpikir
kritis pada peserta didik,
terutama jika mereka
masih berkembang
dalam hal keterampilan
berpikir.
6. pemanfaatan Guru belum maksimal Belum lengkapnya Menurut Yulia Agustina dkk (2022) Jika dikaitkan antara
teknologi/inovasi dalam menfaatkan kebutuhan TIK Dalam pemanfaatan TIK, fasilitas referensi artikel dengan
dalam tehnologi/inovasi prasarana alat seni di teknologi, internet maupun keterampilan permasalahan yang di
pembelajaran. dalam pembelajaran sekolah identifikasi, dapat
(SDM) dalam mengelola TIK dapat
disimpulkan bahwa :
mendukung proses belajar-mengajar 1. pemanfaatan Teknologi
menjadi lebih mudah dan untuk Informasi dan Komunikasi
menunjang kebutuhan siswa dalam (TIK) dalam proses
belajar serta mencari materi. Namun belajar-mengajar dapat
terkadang siswa kurang memanfaatkan menjadi sarana yang
secara maksimal untuk kepentingan sangat mendukung.
Fasilitas teknologi, akses
pembelajaran, hal tersebut akan
internet, dan keterampilan
menghambat kegiatan belajar mengajar. Sumber Daya Manusia
Yulia Agustina dkk “HUBUNGAN MOTIVASI
(SDM) dalam mengelola
BELAJAR DAN KESIAPAN TIK DENGAN TIK merupakan elemen
Referensi Keterkaitan artikel dengan
Jenis Masalah yang Analisis Identifikasi
No. masalah
Permasalahn Diidentifikasi Masalah
(OPSIONAL)
PRESTASI BELAJAR SISWA DALAM penting dalam
MELAKSANAKAN PEMBELAJARAN DARING” memudahkan proses
jurnal Chemistry Education Practice, 5(1), 2022- belajar-mengajar dan
37. memenuhi kebutuhan
siswa dalam mencari
Menurut marleny leasa dkk (2020)
materi. Meskipun
Kegiatan belajar yang baik sangat demikian, terdapat
bergantung pada kehadiran teknologi, tantangan yang perlu
meskipun tidak seluruhnya seperti diatasi, yaitu kurangnya
demikian. Keterampilan guru untuk pemanfaatan maksimal
mengadaptasi teknologi semacam itu oleh siswa dalam
kepentingan
untuk pembelajaran siswa adalah suatu
pembelajaran. Hal ini
keharusan. Dalam pendidikan modern, dapat menghambat
para guru tampaknya berupaya efektivitas kegiatan
menghadirkan teknologi dalam kelas. belajar mengajar. Selain
itu, ada juga perluasan
Marleny Leasa Dkk “Inovasi Pembelajaran Bagi masalah yang melibatkan
Guru Sekolah Dasar Dalam Mendesain Video
guru yang mungkin belum
Pembelajaran” Jurnal Publikasi Pendidikan
memanfaatkan teknologi
Volume 10 Nomor 1, Februari 2020.
dan inovasi sepenuhnya
Menurut Heri Yudianto dkk (2022) dalam proses
pembelajaran. Oleh karena
efektivitas dari proses pembelajaran
itu, penting untuk
sangat bergantung kepada ketepatan memberikan pelatihan dan
dalam pemilihan strategi atau metode dukungan kepada guru
pembelajaran yang digunakan. agar mereka dapat
memaksimalkan potensi
Heri Yudianto dkk “INTERAKSI MOTIVASI TIK dalam mengajar.
Referensi Keterkaitan artikel dengan
Jenis Masalah yang Analisis Identifikasi
No. masalah
Permasalahn Diidentifikasi Masalah
(OPSIONAL)
BELAJAR TINGGI SERTA RENDAH VERSUS 2. Kegiatan belajar yang
HASIL BELAJAR MATERI PERKAKAS efektif terkait erat dengan
TANGAN” Jurnal Teknologi Pendidikan Vol. 7. kehadiran teknologi,
No. 2 (Okt. 2022;130). meskipun tidak
sepenuhnya bergantung
padanya. Kemampuan
guru untuk memanfaatkan
teknologi dalam mengajar
adalah suatu keharusan.
Dalam pendidikan
modern, terdapat upaya
dari para guru untuk
mengintegrasikan
teknologi dalam
pembelajaran, namun
masih ada tantangan di
mana belum semua guru
memaksimalkan potensi
teknologi dan inovasi
dalam proses pengajaran.
3. Ketepatan dalam memilih
strategi atau metode
pembelajaran sangat
mempengaruhi efektivitas
dari proses pembelajaran.
Sayangnya, masih terdapat
masalah di mana sebagian
guru belum
memaksimalkan
Referensi Keterkaitan artikel dengan
Jenis Masalah yang Analisis Identifikasi
No. masalah
Permasalahn Diidentifikasi Masalah
(OPSIONAL)
penggunaan teknologi dan
inovasi dalam proses
pembelajaran