Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

TES OBJEKTIF(SOAL BENAR SALAH )

DOSEN PENGAMPU : Dr ,Ode Zulaeha.M. pd

OLEH

KELOMPOK 5

NAMA : SUHARNA AMIR

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURUH SEKOLAH DASAR (PGSD) SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN
ILMU PENDIDIKAN (ISDIK KIE RAHA TERNATE 2023/2024
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh,

Bismillahirrahmanirrahim,

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT. Tuhan semesta


alam. Atas izin karunianya, kami dapat menyelesaikan makalah tepat waktu tanpa
kurang suatu apapun. Tak lupa penulis haturkan shalawat serta salam kepada
junjungan Nabi Muhammad SAW. Semoga syafaatnya mengalir pada kita di hari akhir
kelak, aamiin.

Dalam makalah ini kami meningkatkan sebuah judul “TES OBJEKTIF” (Soal benar salah)
sesuai dengan yang ditugaskan oleh dosen mata kuliah yang menurut kami dapat
memberikan manfaat bagi kita semua
DAFTAR ISI

Kata pengantar ................................................................................................................................. i

DAFTAR ISI ............................................................................................................................................ii

BAB I ........................................................................................................................................................ 1

1.1 Latar Belakang .............................................................................................................................. 1

1.2 Rumusan Masalah .................................................................................................................... 1

1.3 Tujuan ............................................................................................................................................. 2

BAB II ...................................................................................................................................................... 3

2.1 Tes Objektif .................................................................................................................................. 3

2.2 Tes Pilihan Ganda .................................................................................................................. 3

2.3 Bentuk Tes Pilihan Ganda ................................................................................................. 4

2.4 Kelebihan dan Kekurangan Tes Pilihan Ganda ................................................... 6

2.2 Tes Benar-Salah .................................................................................................................... 7

2.3 Bentuk Tes Benar-Salah .................................................................................................. 7

2.4 Kelebihan dan Kekurangan Tes Benar-Salah ...................................................... 8

BAB III .................................................................................................................................................... 9

3.1 Simpulan ...................................................................................................................................... 9


BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Tes merupakan alat ukur untuk mengetahui kemampuan siswa. Mengingat


penggunaan tes dalam praktik pedagogis sehari-hari, ada 2 tujuan yang ingin dicapai,
yaitu untuk mengetahui tingkat pencapaian siswa, yang kemudian dibandingkan dengan
kriteria internal atau eksternal dan, diberikan informasi tentang keadaan di atas, untuk
mengetahui potensi siswa, yang dapat digunakan sebagai dasar untuk menentukan
penempatan dan distribusi siswa di masa mendatang. Akibatnya, banyak item yang
digunakan dalam tes tidak dapat memberikan data yang benar atau akurat tentang
hasil belajar siswa. Jika keputusan yang diambil tidak tepat karena alat pendataan
tidak disiapkan dengan baik, maka tentu saja keputusan tersebut adalah keputusan
yang tidak dapat dipertanggungjawabkan. Pertanyaan pilihan ganda adalah
pertanyaan yang jawabannya harus dipilih dari sekumpulan kemungkinan jawaban.
Pada umumnya setiap soal pilihan ganda terdiri dari topik (akar) dan pilihan jawaban
(choice), dimana opsi jawaban terdiri dari kunci jawaban dan pengecoh. Kunci jawaban
adalah jawaban yang paling benar atau paling benar. Distraktor adalah jawaban yang
salah atau tidak akurat, tetapi itu memungkinkan Anda untuk mengelabui seseorang agar
memilihnya jika mereka tidak menguasai materi dengan baik.

Pertanyaan pilihan ganda adalah pertanyaan yang jawabannya harus dipilih


dari sekumpulan kemungkinan jawaban. Pada umumnya setiap soal pilihan ganda terdiri
dari topik (akar) dan pilihan jawaban (choice), dimana opsi jawaban terdiri dari kunci
jawaban dan pengecoh. Kunci jawaban adalah jawaban yang paling benar atau paling
benar. Distraktor adalah jawaban yang salah atau tidak akurat, tetapi itu memungkinkan
Anda untuk mengelabui seseorang agar memilihnya jika mereka tidak menguasai materi
dengan baik.

Penilaian butir soal pilihan ganda secara garis besar dapat dibagi menjadi dua
jenis, yaitu penilaian dengan memperhitungkan jawaban yang salah dan mengabaikan
jawaban yang salah. Pemberian skor mengingat jawaban item yang salah dilakukan oleh
beberapa guru untuk mempertanggungjawabkan jawaban yang salah dan
menggunakannya sebagai hukuman untuk mengurangi jawaban yang benar. Jawaban
yang salah tidak diperhitungkan dalam evaluasi, yaitu jawaban yang salah tidak
berpengaruh terhadap nilai jawaban yang benar. Nilai akhir dari tes pilihan ganda sesuai
dengan jumlah jawaban yang benar. Jika hampir semua siswa mendapat nilai jelek,
berarti ujiannya mungkin terlalu sulit. Sebaiknya jika semua siswa mendapatkan nilai
bagus, tes tersebut dapat diartikan terlalu mudah. Tentu saja interpretasi dari pertanyaan.
B. Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan tes objektif?

2. Apa yang dimaksud dengan tes pilihan ganda?

3. Bagaimana bentuk tes pilihan ganda?

4. Apa saja kelebihan dan kekurangan tes pilihan ganda?

5. Apa yang dimaksud dengan tes benar-salah?

6. Bagaimana bentuk tes benar-salah?

7. Apa saja kelebihan dan kekurangan tes benar-salah?

C. Tujuan

1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan tes objektif

2. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan tes pilihan ganda

3. Untuk mengetahui bagaimana bentuk tes pilihan ganda

4. Untuk mengetahui apa saja kelebihan dan kekurangan tes pilihan ganda

5. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan tes benar-salah

6. Untuk mengetahui bagaimana bentuk tes benar-salah

7. Untuk mengetahui apa saja kelebihan dan kekurangan tes benar-salah


BAB II

PEMBAHASAN

A. Tes Objektif

Menurut Suharsimi Arikunto, tes objektif merupakan suatu tes yang


pemeriksaannya dapat dilakukan secara objektif. Hal tersebut bertujuan guna
mengatasi kelemahan-kelemahan yang terdapat pada bentuk tes essay yang
memiliki kemungkinan untuk mengarah ke ranah subjektif. Dalam pemeriksaannya,
tes objektif tidak hanya dapat dilakukan oleh manusia namun juga dapat dilakukan
dengan bantuan dari robot atau komputer. Tes objektif mencakup empat jenis tes yaitu
tes pilihan ganda, tes benar-salah, tes menjodohkan, dan tes isian singkat.

Tes Pilihan Ganda Tes Pilihan Ganda adalah sebuah jenis tes objektif yang paling
banyak digunakan dalam dunia pendidikan (Nurgiyantoro, 2017:147). Pada dasarnya tes
ini digunakan untuk mengukur hasil belajar yang lebih kompleks dan berkenaan
dengan aspek ingatan, pengertian, aplikasi, analisis, sintesis dan evaluasi. Pada tes pilihan
ganda ini dapat terdiri atas pembawa pokok persoalan dan pilihan jawaban. Pembawa
pokok persoalan dapat dikemukakan dalam bentuk pertanyaan, perintah maupun
rumusan isi soal yang biasa disebut dengan stem. Sedangkan pilihan jawaban dapat
berupa perkataan, bilangan atau kalimat dan sering disebut option. Dan pilihan jawaban
yang benar disebut dengan key atau kunci, sedangkan jawaban yang salah disebut
sebagai pengecoh. Tes ini menghadapkan kepada siswa sejumlah alternatif jawaban,
umumnya antara 3 sampai 5 alternatif untuk setiap soal dan tugas siswa dalam memilih
salah satu diantara alternatif tersebut berdasarkan sesuatu dasar pertimbangan
tertentu. Namun apabila siswa belum menguasai materi maka akan mudah terkecoh
dengan alternatif jawaban yang tersedia.

Hal - hal yang perlu diperhatikan dalam penyusunan tes pilihan ganda, sebagai
berikut :

1. Butir pertanyaan mengukur hasil belajar yang dianggap penting

2. Rumusan dan sasaran stem harus jelas,

3. Masukkan sebagian besar kata-kata dalam stem,

4. Sedapat mungkin, buat stem dalam bentuk pertanyaan positif, jika tidak, tandai
kata negatif dalam stem tersebut,

5. Harus dipastikan bahwa jawaban adalah benar atau yang terbaik,

6. Bahasa stem dan pilihan harus koheren,

7. Hindarkan petunjuk yang memungkin peserta didik memilih jawaban yang benar,
8. Isi dan bentuk (panjang) jawaban relatif sama (homogen),

9. Buatlah pengalih perhatian seakan-akan benar,

10. Hindarkan penggunaan pilihan ”semua benar/salah”,

11. Buatlah jawaban secara random,

12. Urutan pilihan logis, dan

13. Usahakan butir pertanyaan berdiri sendiri.

Pada dasarnya tes pilihan ganda ini memiliki cara menskor. Pemberian skor
merupakan langkah awal dalam kegiatan pengolahan hasil tes anak didik. Penskoran
yaitu sebuah proses yang mengubah jawaban tes menjadi angka (Sulistyorini, 2009).
Skor hasil belajar yang didapat anak didik adalah bilangan yang diberikan atas
jawaban dari soal tes atau pertanyaan yang memberi petunjuk mengenai perolehan hasil
belajar tersebut. Cara menskor pada tes pilihan ganda dibagi menjadi dua, yaitu :

Pertama, tanpa menerapkan sistem denda terhadap jawaban tebakan. Cara


pemberian skor adalah dengan dua kemungkinan, yakni pertama mempertimbangkan
bobot skor setiap soal ( menghitung jawaban benar setiap testee dan kemudian dikalikan
bobot skor setiap soal, dan kedua tanpa mempertimbangkan bobot skor (menghitung
jumlah jawaban benar dan setiap butir yang dijawab benar diberi skor satu, sehingga
jumlah skor yang diperoleh peserta didik adalah banyaknya butir yang dijawab benar).

Kedua, dengan menerapkan sistem denda terhadap jawaban tebakan.Cara


pemberian skor adalah dengan jumlah jawaban yang salah dibagi dengan opsi pilihan soal
dikurang 1, dibagi dengan jumlah jawaban yang benar

B. Bentuk Tes Pilihan Ganda


Bentuk tes pilihan ganda terdiri dari lima ragam yang mencakup melengkapi pilihan,
hubungan antar hal atau hubungan sebab akibat, analisis kasus, melengkapi berganda
atau pilihan berganda kompleks, dan membaca diagram, tabel, grafik, atau gambar.

1. Mencakup melengkapi pilihan Tipe tes pilihan ganda ini dapat berbentuk suatu
pertanyaan atau pernyataan yang belum sempurna lengkap. Misalnya dari
kalimat “Provinsi yang paling lancar perhubungan daratnya di Sumatera adalah
Sumatera Utara” dapat dirumuskan menjadi pertanyaan “Provinsi manakah di
Sumatera yang paling lancar perhubungan daratnya?”
2. Hubungan antar hal atau hubungan sebab akibat Tipe tes pilihan ganda ini
memiliki inti yang terdiri dari dua pernyataan. Dalam mengerjakan tes tini,
peserta ujian ditugaskan untuk mengkaji apakah (a) Pernyataan pertama benar
konsepnya, pernyataan kedua benar konsepnya, dan kedua pernyataan
tersebut memiliki hubungan sebab akibat; (b) Pernyataan pertama benar
konsepnya, pernyataan kedua juga benar konsepnya, tetapi keduanya tidak
ada hubungan sebab akibat; (c) Salah satu dari kedua pernyataan tersebut salah
konsepnya; dan (d) Kedua pernyataan tersebut salah konsepnya. Empat pilihan
tersebut dapat ditambah atau dikurangi dalam perumusan soal sesuai dengan
kebutuhan. Dalam perumusannya, pembuat soal harus menuliskan petunjuk
pengerjaan soal yang jelas serta dua pernyaatan yang harus dianalisis
hubungannya. Misalnya:

Untuk menjawab butir soal berikut (boleh disebutkan nomornya), pilihlah:


A. Jika, pernyataan pertama dan kedua benar konsepnya dan kedua pernyataan
itu mempunyai hubungan sebab akibat.
B. Jika pernyataan pertama dan kedua benar konsepnya, tetapi keduanya
tidak mempunyai hubungan sebab akibat
C. Jika salah satu dari kedua pernyataan tersebut salah konsepnya.\
D. Jika kedua pernyataan tersebut salah konsepnya.

Butir soalnya sebagai berikut:


Sejak tahun 1999 sampai dengan tahun 2001 angka putus sekolah secara nasional
terus meningkat.

Sebab Peningkatan pendapatan guru sesuai dengan usul DPR RI belum


disetujui pemerintah.

Jawaban yang benar yaitu B.

3. Analisis kasus
Pada tipe tes pilihan ganda ini, dalam butir soal disajikan satu kasus
dimana biasanya kasus ini terjadi di kehidupan nyata. Untuk merumuskan butir
soal tipe analis kasus, diperlukan kasus yang sesuai dengan bahan
pembelajaran yang sedang dipelajari dalam proses pembelajaran. Dari kasus
tersebut dapat dirumuskan sejumlah butir soal dengan bentuk pertanyaan yang
berbeda. Contoh dari tipe tes pilihan ganda ini yaitu:

Dalam salah satu harian ibu kota yang terbit pada tanggal 27 Januari 1991,
diberitakan: “Tumpahan minyak dalam jumlah sangat besar ibarat permadani hitam
raksasa mulai menutupi permukaan Teluk Persia di bagian Utara. Petaka ini tidak hanya
menghancurkan lingkungan hidup, tetapi juga mengancam instalasi penyulingan laut
(desalinasi), yang memenuhi setengah dari kebutuhan air tawar masyarakat di Teluk
Persia…….”
Dengan mencermati artikel pada surat kabar tersebut dapat ditulis beberapa butir soal
yang mengukur kemampuan berpikir peserta ujian. Butir soal pertama adalah ragam
melengkapi pilihan, rumusannya adalah: Yang dimaksud dengan desalinasi adalah ….

a. mengubah air asin menjadi air tawar

b. proses penjernihan air laut

c. tercemarnya air laut karena tumpahan minyak

d. upaya menghindari pencemaran air laut

4. Melengkapi berganda atau pilihan berganda kompleks

Tipe tes pilihan ganda ini digunakan pada pertanyaan yang memiliki jawaban lebih dari
satu. Contohnya dalam pemilihan Presiden RI yang keempat. Partai politik yang
memilih K.H. Abdurrahman Wahid adalah: 1) PKB, 2) Partai Golkar, 3) PPP, 4) PAN, 5) PBB, 6)
PDU.

Dari pertanyaan tersebut dapat dirumuskan butir soal sebagai berikut: Partai politik yang
manakah dalam MPR tahun …. yang memilih K.H. Abdurrahman Wahid menjadi Presiden
R.I? Alternatif pilihan dapat ditata sebagai berikut:

1) PKB, PDI Perjuangan, Partai Golkar

2) Partai Golkar, PPP, PAN

3) PKB, PBB, PDU

4) PDI Perjuangan, PPP, PAN

A. 1 &

2 B. 1 &

3 C. 1 &

4 D. 1 & 3

Jawaban yang tepat yaitu D

5. Membaca diagram, tabel, grafik, atau gambar Pada umumnya tipe tes pilihan ganda ini
sama dengan tipe tes pilihan ganda analisis kasus namun pada tipe tes pilihan ganda ini
narasi disajikan dalam bentuk diagram, tabel, grafik, atau gambar. Dengan demikian, dari
satu diagram, tabel, grafik, atau gambar yang disajikan dapat dirumuskan sejumlah butir
soal pilihan ganda yang seragam maupun tidak seragam
C. Kelebihan dan Kekurangan Tes Pilihan Ganda

Tes pilihan ganda memiliki kelebihan yang di antaranya adalah:

1. Memiliki karakteristik yang baik untuk suatu alat pengukur hasil belajar siswa.
Karakteristik yang baik tersebut yaitu lebih fleksibel dalam implementasi evaluasi dan
efektif untuk mengukur tercapai tidaknya tujuan pembelajaran.

2. Jawaban siswa dapat dikoreksi dengan mudah.

3. Reliabilitas soal pilihan ganda lebih tinggi dibanding dengan soal uraian.

4. Dapat mencakup hampir seluruh bahan pembelajaran yang disampaikan guru dikelas

5. Tepat untuk mengukur penguasaan informasi para siswa yang hendak dievaluasi

6. mengukur kemampuan siswa dalam hal membuat penafsiran, melakukan pemilihan,


mendiskriminasikan, menentukan pendapat atas dasar alasan tertentu dan menarik
kesimpulan.

7. Terstruktur dan petunjuknya jelas

8. Tidak dimungkinkan untuk menerka jawaban

Selain kelebihan-kelebihan di atas, tes pilihan ganda juga memiliki kekurangan


sebagai berikut:

1. Sulit menemukan pengecoh

2. Kurang efektif untuk mengukur beberapa tipe pemecahan masalah, kemampuan untuk
mengorganisir dan mengekspresikan ide

3. Nilai dapat dipengaruhi dengan kemampuan baca yang baik

4. Menyusun soalnya membutuhkan waktu yang lama

D. Tes Benar-Salah

Tes benar-salah merupakan salah satu bentuk tes objektif yang formatnya
menggunakan satu pernyataan dengan dua pilihan yaitu benar atau salah. Dalam
pengerjaan soal ini, siswa atau peserta ujian diminta untuk menilai apakah pernyataan
yang disajikan benar atau salah (Nasoetion, …). Penyusunan tes benar-salah perlu
memperhatikan beberapa hal yang di antaranya adalah (Asrul, Ananda, Rosnita, 2014):

1. Petunjuk dalam mengerjakan soal harus dibuat dengan jelas agar siswa tidak bingung
2. Hindari membuat pernyataan yang belum pasti benar atau salahnya

3. Setiap soal hanya boleh mengandung satu pengertian


4. Hindari penggunaan kata yang meragukan seperti kata “kadang” “barang kali”

E. Bentuk Tes Benar-Salah

Bentuk tes benar-salah pada umumnya terdiri dari petunjuk pengerjaan soal dan
butir-butir soal. Berikut adalah contoh dari tes benar-salah:

Tuliskan (B) di tempat yang disediakan, jika menurut pendapat Anda


pernyataan berikut benar dan tuliskan (S) bila menurut Anda salah.

1. Ibu kota provinsi Kalimantan Barat adalah Palangkaraya.

2. Air suling adalah air lunak.

3. Angka berikutnya pada deretan angka berikut 3, 4, 7, 11, 18 adalah 23.

4. Untuk memagar sebidang tanah yang panjangnya 60 m, dan lebarnya 45 m


diperlukan pagar kawat yang panjangnya 105 m.

Jawaban yang tepat dari soal di atas adalah 1-B; 2-B; S-3; S-4. Dari soal-soal tersebut,
dapat diamati bahwa tes benar-salah dapat mengukur ingatan (C1) sekaligus
mengukur proses berpikir yang lebih tinggi pada peserta didik. Dapat diambil contoh dari
soal-soal di atas, butir soal nomor 3 mengukur proses berpikir analisis peserta didik
sedangkan butir soal nomor 4 mengukur proses berpikir penerapan peserta didik
(Nasoetion, …).

E. Kelebihan dan Kekurangan Tes Benar-Salah


Bentuk tes benar-salah memiliki beberapa kelebihan yakni butir soal yang
berkarakteristik menguntungkan dimana jawaban dapat dinilai dengan mudah dan cepat.
Butir soal tes benar-salah yang dikonstruksi secara cermat, memberikan dampak
pada peserta didik yaitu dapat mengerjakan soal lebih cepat,Sejumlah soal relatif dapat
dijawab dalam tipe tes secara berkala ( berulang-ulang ), Selain itu, bentuk tes benar-
salah dapat mencakup materi yang luas. Di samping kelebihan-kelebihan tersebut,
tes benar-salah memiliki beberapa kekurangan yaitu bersifat terbatas yaitu hanya
mampu mengungkapkan daya ingat dan pergerakan kembali saja serta penggunaan
pernyataan alternatif dalam soal memungkinkan peserta didik untuk berspekulasi dalam
menentukan jawaban. Selain itu, di antara butir-butir soal tes benar-salah dapat
terjadi kemungkinan soal tidak dapat ditentukan benar atau salahnya.
BAB III
PENUTUP

A. Simpulan

Tes objektif merupakan suatu tes yang pemeriksaannya dapat dilakukan


secara objektif. Hal tersebut bertujuan guna mengatasi kelemahan-kelemahan yang
terdapat pada bentuk tes essay yang memiliki kemungkinan untuk mengarah ke
ranah subjektif. Tes pilihan ganda adalah untuk mengukur hasil belajar yang lebih
kompleks dan berkenaan dengan aspek ingatan, pengertian, aplikasi, analisis, sintesis
dan evaluasi. Usahakan butir pertanyaan berdiri sendiri. Pada dasarnya tes pilihan
ganda ini memiliki cara menskor. Pemberian skor merupakan langkah awal dalam
kegiatan pengolahan hasil tes anak didik. Bentuk tes pilihan ganda terdiri dari lima
ragam yang mencakup melengkapi pilihan, hubungan antar hal atau hubungan sebab
akibat, analisis kasus, melengkapi berganda atau pilihan berganda kompleks, dan
membaca diagram, tabel, grafik, atau gambar. Tes pilihan ganda memiliki kelebihan yang
di antaranya adalah memiliki karakteristik yang baik untuk suatu alat pengukur hasil
belajar siswa, jawaban siswa dapat dikoreksi dengan mudah, terstruktur dan
petunjuknya jelas. Selain kelebihan-kelebihan di atas, tes pilihan ganda juga memiliki
kekurangan sebagai berikut sulit menemukan pengecoh, menyusun soalnya
membutuhkan waktu yang lama. Bentuk tes benar-salah memiliki beberapa
kelebihan yakni butir soal yang berkarakteristik menguntungkan dimana jawaban
dapat dinilai dengan mudah dan cepat. Di samping kelebihan-kelebihan tersebut,
tes benar-salah memiliki beberapa kekurangan yaitu bersifat terbatas yaitu hanya
mampu mengungkapkan daya ingat dan pergerakan kembali saja serta penggunaan
pernyataan alternatif dalam soal memungkinkan peserta didik untuk berspekulasi
dalam menentukan jawaban.
DAFTAR PUSTAKA

Wulan, E. R., & Rusdiana, A. (2014). Evaluasi pembelajaran dengan pendekatan


kurikulum 2013. Bandung: Pustaka Setia.

Nasoetion, Noehi (2011) Evaluasi Pembelajaran Bahasa Inggris. In: Hakikat Evaluasi
Pembelajaran. Universitas Terbuka, Jakarta, pp. 1-65. ISBN 9790110308

Asrul, A., Ananda, R., & Rosnita, R. (2015). Evaluasi pembelajaran. Bandung: Ciptapustaka
Media.

Wartoni, W., & Benyamin, P. I. (2020). Strategi Pengembangan Tes Objektif (Pilihan Ganda).
Diegesis: Jurnal Teologi, 5(1).

Sanusi, R. N. A., & Aziez, F. (2021). Analisis Butir Soal Tes Objektif dan Subjektif untuk
Keterampilan Membaca Pemahaman pada Kelas VII SMP N 3 Kalibagor. Metafora:
Jurnal Pembelajaran Bahasa Dan Sastra, 8(1), 99-109.

Tamrin, T., & Munawaroh, F. (2019). Teknik dan Instrumen Assessmen Ranah Kognitif
Peserta Didik dalam Pembelajaran PAI. Al-Liqo: Jurnal Pendidikan Islam, 4(1), 121-139.

Putri, H., Susiani, D., Wandani, N. S., & Putri, F. A. (2022). Instrumen Penilaian Hasil
Pembelajaran Kognitif pada Tes Uraian dan Tes Objektif. Jurnal Papeda: Jurnal
Publikasi Pendidikan Dasar, 4(2), 139-148.

Anda mungkin juga menyukai