Dosen Pengampu:
Disusun Oleh:
KELOMPOK I
Anggota :
Rizka Amelia (ACC 116 010)
Devi veratami (ACC 116 049)
Norhasnabilah (ACC 116 043)
Selvia Maulida (ACC 116 041)
1
Kata Pengantar
Ilmu evaluasi merupakan ilmu yang paling mengasyikan, karena didalamnya mempelajari
berbagai gabungan antara ilmu lain dengan ilmu asessment, measurement, statistika, matematika,
fisiologi, fisikometri, dan berbagai ilmu keguruan lainnya. Rasanya tiada habis-habisnya belajar
ilmu evaluasi apabila secara serius ditekuni dengan menggunakan hati. “hati” yang dimaksud
disini adalah hatti yang senang, gembira, penuh keyakinan, dan keobyektifan. Tanpa di ikuti
dengan sifat yang obyektif, pengaplikasian dan pelaksanaan ilmu evaluasi dalam kelas menjadi
kurang bermakna. Mengapa ? karena hasil pelaksanaan evaluasi yang tidak obyektif menjadi
bersifat subyektif, like and dislike, kabur, dan tidak mampu mengukur keberhasilan proses
belajar mengajar yang telah dilaksanakan.
Hasil evaluasi belajar hendaknya di analisis oleh guru sehingga guru dapat melakukan
refleksi dan perbaikan atas berbagai kekurangan selama proses belajar mengajar berlangsung.
Dengan kata lain, pemberikan pelayanan prima kepada siswa tidak hanya berhetni sampai pada
pelaksanaan proses pembelajaran, tetapi berlanjut hingga proses evaluasi dan pasca evaluasi.
Buku ini berisi panduan praktis bagi siswa maupun calon guru dalam melakukan persiapan
evaluasi, pelaksanaan evaluasi, dan analisis hasil evaluasi. Melalui buku ini pula dibahas
berbagai teori evaluasi kontemporer yang sangat relevan bagi pelaksaan evaluasi dikelas dengan
baik.
Penulis
2
DAFTAR ISI
3
BAB I
PENDAHULUAN
4
BAB II
ISI
Tes pilihan ganda adalah tes dimana setiap butir soalnya memiliki jumlah alternatif
jawaban lebih dari satu. Pada umumnya, jumlah alternatif jawaban berkisar antara dua atau lima.
Tentukan saja jumlah alternatif tersebut tidak boleh terlalu banyak. Bila alternatif lebih dari lima
maka akan sangat membinggungkan peserta tes, dan juga akan sangat menyulitkan penyusunan
butir soal. Tipe tes ini dalam bahasa inggris dikenal dengan nama multiple choice item (butir soal
pilihan majemuk atau ganda). Tipe tes ini adalah yang paling populer dan banyak digunakan
dalam kelompok tes objektif karena banyak sekali materi yang dapat dicakup.
Dari contoh diatas stem atau pokok soal dapat terdiri dari pernyataan lengkap dan
pernyataan tidak lengkap. Contoh diatas adalah pilihan ganda biasa. Tes pilihan ganda
biasa terdiri dari kalimat pokok berupa pernyataan yang tidak lengkap. Untuk melengkapi
kesempurnaan kalimat tersebut penerapan pilihan jawaban haruslah berupa jawaban yang
dipilih untuk melengkapi pernyataan tersebut. Tidak lengkapnya pernyataan dalam
5
bentuk soal ini ditandai oleh adanya kekosongan atau titik-titik yang perlu diisi untuk
melengkapi pernyataan.
Petunjuk pilihan:
6
Berikut ini adalah sifat dari senyawa organik:
7
Perhatikan tabel berikut!
Bahan Pereksi
Fehling I2
I Ungu Ungu
II Merah bata Biru
III Biru Kuning
IV Biru muda Kuning muda
V Biru Kuning muda
Yang mengandung amilum adalah pada bahan nomor…
A. I
B. II
C. III
D. IV
E. V
8
d. Sangat tepat untuk ujian yang pesertanya sangat banyak sedangkan hasilnya harus
segera seperti ujian akhir nasional maupun ujian sekolah dasar.
e. Reliabilitas soal pilihan ganda relatif lebih tinggi di bandingkan dengan soal
uraian.
f. Materi yang diujikan dapat mencakup sebagian besar dari bahan pengajaran yang
telah diberikan.
g. Jawaban siswa dapat dikoreksi(dinilai) dengan mudah dan cepat dengan
menggunakan kunci jawaban.
h. Jawaban untu setiap pertanyyan sudah pasti benar atau slah sehingga penilaiannya
bersifat objektif.
Kesulitan yang sering dialami para guru kelas, berkaitan dengan mengonstruksi
item tes pilihan ganda adalah kesulitan dalam menyusun item tes yang mengandung
pokok persoalan dengan tepat, dan menyusun jawaban alternatif dengan
memperhitungkan jawaban penjebak (distracters) yang memungkinkan dipilih siswa.
Di samping kelemahan pokok seperti yang diuraikan di atas, item tes pilihan
ganda masih memerlukan perhatian seorang guru atau evaluator, di antaranya ada
kelemahan yang berkaitan dengan beberapa hal sebagai berikut :
9
h. Proses berpikir siswa tidak dilhat dengan nyata.
W
S = R − 0−1
Adapun rumus perhitungan skor tanpa denda adalah dengan formula sebagai berikut :
S=R
Keterangan :
1 = bilangan konstan.
Adapun hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menyusun tes multiple choice
menurut Suharsimi Arikunto adalah sebagai berikut :
a. Intruksi pengerjaan nya harus jelas, dan bila dipandang perlu baik disertai contoh
mengerjakan nya.
10
b. Dalam tes multiple choice hanya ada satu jawaban yang benar.
c. Kalimat pokok nya hendak nya mencakup dan sesuai dengan rangkaian mana pun
yang dapat dipilih
f. Kalimat pokok dalam setiap butir soal hendak nya tidak tergantung pada butir soal-soal
lain
g. Gunakan kata- kata ” manakah jawaban paling baik”, “ pilihlah satu yang pasti lebih
baik dari yang lain “, bilamana terdapat lebih dari satu jawaban yang benar
i. Dilihat dari segi bahasanya, butir- butir soal jangan terlalu sukar
j. Tiap butir soal hendak nya hanya mengandung satu ide. Meskipun ide tersebut dapat
kompleks
k. Bila dapat disusun urutan logis antara pilihan-pilihan, urutkanlah (misalnya urutan
tahun, urutan alphabet, dan sebagainya).
l. Susunlah agar jawaban manapun mempunyai tata bahasa dengan kalimat pokonya.
m. Alternatif yang di sajikan hendaknya agak seragam dalam panjangnya, sifat uraiannya
maupun taraf teknis.
o. Buatlah jumlah alternatif pilihan ganda sebanyak 4. Bila mana terdapat kesukaran,
buatlah pilihan pilihan tambahan untuk mencapai jumlah 4 tersebut. Pilihan-pilihan
tambahan hendaknya jangan terlalu gampang diterka karena bentuknya atau isi.
11
p. Hindarkan pengulangan suara atau pengulangan kata pada kalimat pokok di alternatif-
alternatifnya, karena anak akan cenderung memilih alternatif yang mengandung
pengulangan tersebut. Hal ini di sebabkan karena dapat di duga itulah jawaban yang
benar.
q. Hindarkan penggunaan susunan kalimat dalam buku pelajaran. Karena yang terungkap
mungkin bukan pengertiannya melainkan hafalannya
12
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Suatu tes dikatakan multiple choice ialah jika:
1. Hanya ada satu jawabn benar untuk setiap option jawaban.
2. Terdapat lebih dari satu jawaban benar dengan model pilihan ganda assosiasi.
3. Merupakan model pilihan ganda analisis kasus, diagram, tabel, gambar, atau grafik.
4. Penskoran bersifat objektif.
5. Dalam menjawab soal hanya mengikuti petunjuk.
13
Daftar Pustaka
Abin Syamsuddin Makmun. 2003. Psikologi Pendidikan. Bandung: PT Rosda Karya Remaja.
Djemari Mardapi, 2008, Teknik Penyusunan Instrument Tes Dan Nontes, Jogyakarta : Mitra
Cendikia
Nasution S, 1982. Berbagai Pendekatan dalam Proses Belajar dan Mengajar, Jakarta : Bina
Aksara
Ngalim Purwanto, 2002, Prinsip-Prinsip Dan Tekhnik Evaluasi Pengajaran, Bandung: Remaja
Rosdakarya
Sumarna Surapranata, 2007, Panduan Penulisan Tes Tertulis , Bandung : Remaja Rosda Karya
14