Oleh:
Andika Bayu Satria (6)
Derren Supriyadi Jr (9)
Juan Dzaky R (16)
Muhammad Rafi Adiansyah (20)
-
Kelas XI IPS 1
SMAN 4 SURABAYA
2023
i
DAFTAR ISI
BAB I.................................................................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.....................................................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah...............................................................................................................................1
1.3 Tujuan Penulisan.................................................................................................................................1
BAB II................................................................................................................................................................3
2.1 Pembaharuan Islam di Mesir...............................................................................................................3
2.1.1 Latar Belakang Sejarah Pembaharuan di Mesir...........................................................................3
2.1.2 Tokoh-Tokoh Pembaharuan di Mesir...........................................................................................3
2.2 Pembaharuan Islam di Turki................................................................................................................6
2.2.1 Latar Belakang Pembaharuan di Turki.........................................................................................6
2.2.2 Tokoh Pembaharuan Turki...........................................................................................................6
2.3 Pembaharuan Islam Di Indonesia........................................................................................................8
2.3.1 Latar Belakang pembaharuan Islam di Indonesia........................................................................8
2.3.2 Bentuk-Bentuk Modernisasi Islam Di Indonesia.........................................................................9
2.3.3 Tokoh Pembaharuan Islam Di Indonesia...................................................................................10
BAB III.............................................................................................................................................................14
A. Kesimpulan...........................................................................................................................................14
B. Saran......................................................................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................................................15
ii
BAB I
PEMNDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sejarah islam pada periode modem mengkaji tentang perkembangan peradaban islam di berberapa
negara yang terdiri dari turki, mesir, asia barat, iran, anak benua india, eropa dan amerika. Penyebaran
agama islam di berberapa daerah ini tidak lepas dari beran pemuka-pemuka agama atau ulama di
dalamnya, sehingga membuat islam menjadi berkembang dan maju di negara tersebut.
Sejarah islam adalah suatu kejadian yang harus di ketahui oleh semua orang islam, terlebih dari
zaman nabi muhammad SAW pada saat menyebar- kan agama islam kepada manusia, hingga sejarah
islam yang di sebarkan oleh sahabat,tabiin,tabi tabiin, sampai pada islam pada masa modern hingga
sekarang ini. Yang harus di ketahui baik di kalangan pelajar maupun ilman adalah baik dari
perkembangan dakwah yang di sebarkan hingga kondisi politik, keagamaan dan sosialnya. Negara-
negara yang telah di masuki oleh agama islam sangatlah berpengaruh pada perkembangan dunia.
Dengan apa- apa yang telah di sebarkan oleh pada ulama yang masuk pada negara itu sehingga islam
berkembang pesat di dalamnya. Perkembangan islam selama berabad-abad adalah suatu kejadian yang
lumayan sulit di mengerti oleh negara-negara yang mayoritasnya non-muslim, dan hal ini kemudian
menyebabkan banyak sekali pemika-pemuka isham ataupun para sejarahwan islam berusaha untuk
membuktikan kepada dunia bahwa islam adalah agama yang tidak ketinggalan dalam masalah
kemodenan dan tidak ketinggalan zaman.
Perkembangan Islam yang ada di Indonesia tidak terlepas dari pengaruh perkembangan Islam di
belahan bumi lain. Membaca Islam yang di Indonesia rasanya cukup penting Sebab, dari hasil
pembacaan itu kita sebagai umat Islam dapat mengetahui akan bagaimana perkembangan Islam di
indonesia setelah Islam mengalami beberapa fase perubahan dari waktu ke waktu.
Kajian Islam di dunia kontemporer pada umumnya berkonsentrasi pada subjek materi tentang tipe-
tipe gerakan modernisasi yang beragam atau disebut-sebut sebagai fundamentalisme, pada saat yang
sama kaum muslimin terus menjalani hidup di dunia tradisi meskipun adanya beberapa serangan
terhadap pandangan tradisional di era modern. Untuk memahami Islam dewasa ini, pada langkah
pertama sebelum yang lainnya adalah penting untuk memiliki kesadaran akan sejarah agama-agama lain
yang tidak mengikuti satu akur yang sama.
Pembaharuan dalam islam atau gerakan modem islam merupakan jawaban yang ditujukan terhadap
krisis yang dihadapi umat islam pada masanya. Dengan kemunduran islam pada zaman modem inilah
menggugah penulis untuk menyingkap bagaimana sebenarnya perkembangan islam di Indonesia pada
masa modern.
2
BAB II
PEMBAHASAN
b. Al-Tahtawi
Tahtawi dilahirkan di Thahta, sebuah kota kecil di Mesir, tiga tahun setelah Napoleon
menginjakkan kakinya di Mesir. la melewati masa kecilnya di kota itu, mempelajari ilmu-ilmu agama
dan mendengarkan cerita-cerita kejayaan Islam masa silam la selalu tertarik mendengar kisah-kisah
semacam itu, satu hal yang kemudian sangat mempengaruhi perjalanan intelektualnya
Bagi al-Tahtawi, pendidikan itu sebaiknya dibagi dalam tiga tahapan. Tahap I adalah pendidikan
dasar, diberikan secara umum kepada anak-anak dengan materi pelajaran dasar tulis baca, berhitung
al-Qur'an, agama, dan matematika. Tahap II, pendidikan menengah, materinya berkisar pada ilmu
sastra, ilmu alam, biologi, bahasa asing. dan ilmu-ilmu keterampilan. Tahap III, adalah pendidikan
tinggi yang tugas utamanya adalah menyiapkan tenaga ahli dalam berbagai disiplin.
Dalam hal agama dan peranan ulama, al-Tahtawi menghendaki agar para ulama selalu mengikuti
perkembangan dunia modern dan mempelajari berbagai ilmu pengetahuan modem. Diantara hasil-
hasil karyanya yang terpenting adalah:
1) Takhlisul Abriz Ila Takhrisu Bariz.
2) Manahjul Bab Al-Mishriyah fi Manahijil Adab al-Ashriyah.
3) Al-Mursyid al-amin lil banaat wal banien.
4) Al-Qaulus sadid fi ijtihad wat talid.
5) Anwar taufiq al-jalil fi akhbari mishra wa tautsiq bani Israil
c. Jamaluddin al-Afini
Jamaluddin Al Afghani lahir di Asadabad Afganistan pada tahun 1838 sebagai seorang anak
dengan kualitas Intelektual yang sangat luar biasa. Ia meninggal dunia pada tahun 1897 M. Dakım
silsilah keturunannya al-Afghani adalah keturunan Nabi melalui Sayyidina Ali ra. Jamaludin Al-
Afgani adalah seorang pemimpin pembaharuan dalam Islam yang tempat tinggal dan aktivitasnya
berpindah dari satu negara ke negara Islam lainnya. Pengaruh terbesar ditinggalkan di Mesir. Ketika
zaman Al Tahtawi buku-buku diterjemahkan sudah menyebar dan di dalamnya terdapat salah satunya
ide trias politika dan patriotisme, maka pada tahun 1879 Al Afgani membentuk partai al-Hizb al-
Wathan (Partai Nasionalis) dengan slogan Mesir untuki orang Mesir mulai kedengaran dengan
memperjuangkan universal, kemerdekaan pers dan pemasukan unsur- unsur Mesir ke dalam bidang
militer."
Selama di Mesir al-Afghani mengajukan konsep-konsep pembaharuannya, antara lain:
1) Musuh utama adalah penjajahan (Barat), hal ini tidak lain dari lanjutan perang Salib.
4
2) Ummat Iskim harus menantang penjajahan dimana dan kapan saja. 3) Untuk mencapai tujuan itu
ummat Islam harus bersatu (Pan Islamisme). Melihat hal tersebut, maka orientasi pembaharuan Islam
Mesir terutama yang dilakukan oleh Jamaluddin al-Afghanilebih mengarah kepada pembaharuan
cara berpolitik di kalangan umat Islam. Oleh sebab itu gerakan pembaharuan Mesir Jamaluddin Al-
Afghani adalah gerakan Politik. berikut ini adalah pokok-pokok pikirannya:
1) Islam mengalami kemunduran dan kejumudan berfikir bukan disebabkan oleh karena Islam tidak
lagi sesuai dengan perkembangan zaman, situasi dan keadaan masa kini, melainkan karena umat
Islam tidak mampu menginterpretasikannya dengan kemampuan ijtihad dan kebanyakan umat Islam
telah meninggalkan ajarannya dengan mengikuti ajaran baru yang dimanipulisir untuk kepentingan
asing
2) Bahwa kemunduran Islam dilapangan politik disebabkan oleh: Desintegrasi politik atau
perpecahan dikalangan umat Islam corak pemerintahan yang bersifat absolut, pemimpin negara yang
tidak disukai oleh rakyat, mengabaikan masalah pertahanan atau militerisasi, administrasi dipegang
oleh mereka yang tidak berkompenten, adanya intervensi oleh negara asing. Untuk itu diperlukan
pola pemerintahan yang dapat menarik partisipasi masyarakat secara aktif dalam bentuk
demokratisasi dan terbentuknya majlis syuro yang menjamin adanya partisipasi masyarakat secara
komunal dan individual.
3) Bahwa untuk pembaharuan dan pengembangan semangat kelshaman perlu digalakan solidaritas
Islam dalam bentuk program aksi "Pan Islamisme". Gerakan Pan Islamisme tersebut berusaha
melakukan pembaharuan di bidang perpolitikan Islam dengan tujuan menyadarkan umat Islam dari
bahaya dominasi bangsa asing
d. Muhammad Abduh
Muhammad Abduh adalah tokoh pembaharuan yang banyak perhatiannya dalam bidang
pendidikan dengan cara berusaha keras melakukan penyadaran intelektual karena menurutnya
pendidikan merupakan lembaga strategis untuk mengadakan perubaha-perubahan sosial secara
sistematik. Politik hanyalah jalan untuk mendaya- gunakan ide-ide pembaharuannya yang pada saat
itu masih bersifat otokratis dan harus berhadapan dengan kekuatan kolonialisme asing.
Berikut ini adalah hasil karya Muhammad Abduh:
1) Risala at-Tauhid berisi tentang akidah, keagamaan dan isi pidato- pidato ketika di Beirut.
2) Syarah Kitab al- Bashair an-Nashriyah
3) Tashnif al-Qadhi Zainudin (tentang logika)
4) Al Islam wan Nashriniyah ma'al ilmi wa al-madaniyah yang berisi tentang pembelaan terhadap
Islam dari serangan agama Kristen.
5) Tafsir al-Qur'an al-Hakim dengan memasukan kajian filsafat al-Qur'an.
6) Majalah al-Manar
Rencana pembaharuan Muhammad Abduh antara lain:
1) Menyusun agama Islam kembali kepada bentuk yang asli
2) Memperbaharui bahasa Arab.
3) Menuntut pengakuan hak-hak rakyat terhadap pemerintah."
5
2.2 Pembaharuan Islam di Turki
2.2.1 Latar Belakang Pembaharuan di Turki
Kekalahan militer Turki Usmani di Lepanto (1571M). dan kegagalan dalam menaklukan Wina
(1683M) merupakan tanda pergeseran kekuatan. Militer Kristen Eropa lebih kuat dibandingkan
dengan Militer Turki Usmani. Solusi yang ditempuhnya adalah harus mengadopsi kemajuan-
kemajuan yang telah dicapai Eropa. Adopsi kemajuan tersebut melahirkan gerakan
pembaharuan di Turki.
Turki adalah bekas jantung tempat salah satu kekhalifahan terbesar Islam, yakni Turki Usmani.
Oleh karena itu keterikatan bangsa Turki dengan Islam berlangsung sangat kuat sebab mereka bangsa
terkemuka di dunia Islam selama beratus-ratus tahun lamanya. Ini merupakan suatu indikasi tentang
betapa pentingnya Isham dalam kehidupan nasional rakyat Turki. Secara politis setiap orang yang
bertempat tingal di Turki, tetapi secara kebudayaan orang Turki adalah hanya orang Islam. 17
Langkah-langkah pembaharuan yang dilakukan adalah, pertama mengirim para pelajar ke luar
negeri, kedua pengiriman duta besar ke Eropa, ketiga mendatangkan guru dari Eropa,mendirikan
selokah teknik militer. Pembentukkan badan penerjemah,menulis beberapa buku matematiska,
geografi, kedokteran, sejarah dan agama, pendirian penerbitan dan percetakan.
Bangsa Turki adalah orang-orang dan bermartabat dengan suatu persepsi mengenai mereka sendiri
sebagai masyarakat terhormat dan unggul Dengan demikian Turki sebuah identitas kebangsaan yang
membanggakan warganya. Contoh paling ekspresif mengenai hal ini ditinjukkan oleh Ziya Gokalp
(1876-1924) dalam salah satu pernyataannya "I am Turk, my religion and may race are noble" dan
ungkapan yang lebih fanatik dan angkuh dikatakan Mustafa Kemal menyatakan Saya adalah Turki,
merongrong saya sama dengan menghancurkan Turki.
Pembaharuan yang terjadi di Turki terdapat tiga aliran: aliran Barat, aliran Islam dan aliran
nasonals. Menurut tokoh yang beraliran Barat, Turki mundur karena bodoh yang disebabkan syariah
yang menguasai seluruh kehidupan bangsa Turki, solusinya Barat harus dijadikan guru, tokohnya
Tewfik Fikret. Kedua menurut Aliran Agam, Syariat Islam tidak menjadi penghalang kemajuan.
Turki mundur karena tidak menjalankan syariat Islam, sehingga Syariat Islam harus dijalankan di
Turki, tokohnya Mehmed Akif. Ketiga aliran nasionalis berpendapat kemunduran Turki disebabkan
karena Umat Islam yang enggan mengakomodir perubahan-perubahan, tokohnya Zia Gokalp.
2.2.2 Tokoh Pembaharuan Turki
a. Sultan Salim III
Pembaharuan yang dilakukan oleh Sultan Salim III (1789- 1807) dengan melakukan langkah-
langkah pembaharuan sebagi berikut: restrukturisasi pemerintahan yang efektif dan efisien,
rekrutmen pegawai secara profesional, pendirian sekolah dan balai latihan menghilangkan hak
istimewa militer jeniseri yang mewajibkan mereka harus melalui seleksi profesionalisme.
Pembaharuan yang dilakukan Sultan Salim III ini mendapat tantangan dari militer Jeniseri yang
mendapat sokongan fatwa bahwa gerakan pembaharuan Sultan Salim III bertentangan dengan agama
dan tradisi sehingga dapat dikalahkan. 16
6
b. Sultan Mahmud II
Kegagalan Sultan Sanlim III tidak menyukatkan penggantinya Sultan Mahmad II untuk
mengadakan pembaharuan. Pada tahun 1826 Sultan Mahmud II membentuk korp tentara baru di luar
Jeniseri dan menggunakan instruktur dari Mesir tidak berasal dari Eropa agar tidak direspon negatif
oleh ulama dan segera membubarkan Jeniseri serta melarang Tarekat Bektasy, mengadakan
penghapusan wajir agung diganti dengan perdana menteri, wajir agung pada saat itu dipegang oleh
syaikh al-Isham, pembaharuan sistem hukum yang memberlaku- kan hukum sekuler di samping
hukum syari'ah, peradilan syariah diserahkan kepada syaikh al-Islam sedangkan peradilan sekuler
diserahkan kepada Majlich-1 Ahkam-l Adliye, dan pembaharuan di bidang pendidikan dengan
membentuk sekolah umum (Mekteb-I Ma'arif) dan sekolah sastra (mekteb-i 'Uhmm-u Edebiye).
c. Tanzimat
Sepeninggal Sultan Mahmud II, gerakan pembaharuan dilakukan oleh Abdul Majid (1839-1861)
dengan perdana menteri Rasyid Pasya. Periode ini disebut masa Tanzimat yang mengandung arti
peraturan dan perundang-undangan baru. Tokoh-tokoh Tanzimat antara lain: Rasyid Pasya, Mehmed
Sadik Rifat Pasya, dan Muhammad Ali Pasya dan Fund Pasya. 18
Diantara beberapa peraturan perundang-undangan yang dihasilkan pada masa tanzimat antara lain:
1) Piagam Hatt-1 Sherif Gulhane tahun 1839 sebagai dasar pembaha- nan dibidang administrasi,
perpajakan, hukum, pendidik-an, kau minoritas dan militer yang menyebabkan perang di Crimea
akibat penolakan kaum ulama akibat dari reduksi peran ulama.
2) Piagam Hatt-1 Humayun (1856 M) yang mengakomodir hak-hak minoritas. Piagam ini mendapat
reaksi keras dari ulama dan kelompok penduduk yang berpendidikan Barat yang tergabung dalam
Usmani Muda.19
d. Usmani Muda
Usmani Muda merupakan perkumpulan yang didirikan pada tahun 1865 dengan tujuan untuk
mengubah pemerintahan absolut menjadi pemerintahan yang konstitusional Tokoh Usmani mada
antara lain Mihdat Pasya, Ziya Pasya, dan Nanik Kemal. Isi ide-ide pembaharunnya sebagai berikut:
1) Ekonomi dan politik yang tidak beres dapat diatasi dengan merubah system pemerintahan absolut
menjadi pemerintahan konstitusional yang memisahkan kekuasaan eksekutif, legislatif dan yudikatif.
Rakyat sebagai warga negara mempunyai hak politik. Pemerintahan demokrasi tidak bertentangan
dengan ajaran Islam karena dalam Islam dikenal sistem bai'ah yang pada hakikatnya merupakan
kedaulatan rakyat. Khalifah sebagai eksekutif tidak boleh mengambil sikap atau tindakan yang
berlawanan dengan maslahat umum (al-maskhah al-'ammah), dan tidak melanggar syari'ah, kaum
ulama sebagai pembuat hukum, dan pemerintah yang melaksanakan hukum. Sehingga sistem
pemerintahan konstitusional tidak merupakan bid'ah dalam Islam. Hal ini merupakan ide baru pada
saat itu yang memegang sistem otokrasi.
2) Tumbuh ide tanah air Usmani bukan tanah air Turki dengan melihat perlu adanya persatuan umat
Islam di bawah pimpinan Turki Usmani yang mirif Pan-Islamisme.
7
e. Mustafa Kemal Ataturk
Mustafa Kemal lahir pada 1881 di suatu daerah di Salonika. Sering dikenal dengan nama Mustafa
Kemal Pasya. Dan dikenal juga dengan Mustafa Kemal Attaturk (Bapak Bangsa Turki). Beliau juga
mendapat julukan Ghazi, artinya sang pembela keyakinan. Julukan ini diberikan ketika beliau dengan
gemilang membawa Turki kepada kemenangan dalam perang kemerdekaan melawan Yunani,
Mustafa Kemal diel-elukan dan dipanggil dengan gelar kehormatan Ghazi Ayahnya bernama Ali
Riza, seorang juru tulis rendahan di salah satu kantor pemerintahun di kota itu. Beliau sempat
mencoba lari dari kemalangan hidupnya dengan cara menegak racun. Sedangkan Ibunya bernama
Zubayde, seorang wanita sholihah. Ali Riza meninggal saat Mustafa Kemal berusia tujuh tahun
sehingga in kemudian diasuh oleh ibunya.
Setelah perang dunia I, Mustafa kemal diangkat menjadi panglima militer di Turki Selatan untuk
merebut Izmir dari tentara sekutu dan berhasil memukul mundur tentara sekutu dan menyelamatkan
Turki dari penjajahan Barat. Pada saat itu Sultan di Istanbul berada di bawah kekuasaan sekutu yang
harus menyesuaikan diri dengan mereka, Kemudian ia mendirikan pemerintahan tandingan di
Anatolia dengan mengatakan kemerdekaan negara dalam keadaan bahaya, rakyat Turki harus
berusaha sendiri membebaskan tanah air dari kekuatan asing, sultan tidak menjalankan pemerintahan
dan segera mengadakan kongres.
Kemudian ia mendeklarasikan diri sebagai berikut:
1) Kemerdekaan tanah air dalam keadaan bahaya
2) Sultan tidak dapat menjalankan pemerintahan karena berada di bawah kekuasaan sekutu
3) Rakyat Turki harus berusaha sendiri untuk membebaskan tanah air dari kekuasaan asing
4) Gerakan pembela tanah air harus dikoordinir oleh panitia nasional.
5) Untuk merealisasikan hal-hal tersebut, perlu diadakan kongres.
8
Gerakan pembaharuan yang berkembang di berbagai tempat khusus- nya dikawasan Timur Tengah telah
memberikan pengaruh besar kepada gerakan kebangkitan Islam di Indonesia. Ide gerakan pembaharuan
tersebut masuk ke Indonesia melalui berbagai saluran, antaranya lewat kontak para intelektual muslim
Indonesia dengan intelektual muslim Timur Tengah, dan kontak jemaah haji Indonesia dengan jemaah luar.
Bermula dari pembaharuan pemikiran dan pendidikan Islam di Minangkabau, yang disusul oleh
pembaharuan pendidikan yang dilakukan oleh masyarakat Arab di Indonesia yang ditandai dengan
berdirinya organisasi Jamiatul Khair (1905), organisasi ini pada dasamya terbuka untuk semua golongan
muslim, namun mayoritas anggotanya adalah orang- orang Arab.
Kebangkitan Islam semakin berkembang membentuk organisasi- organisasi sosial keagamaan, seperti
Sarekat Dagang Islam (SDI)di Bogor (1909) dan Solo (1911), Persyarikatan Ulama di Majalengka, Jawa
Barat (1911), Muhammadiyah di Yogyakarta (1912), Persatuan Islam (Persis) di Bandung (1920-an),
Nahdatul Ulama (NU) di Surabaya (1926), dan Persatuan Tarbiyah Islamiah (Perti) di Candung Bukittinggi
(1930), dan Partai-partai Politik, seperti Sarekat Islam (SI) yang merupakan kelanjutan dari SDI, Persatuan
Muslimin Indonesia (Permi) di Padang Panjang (1932) yang merupakan kelanjutan dan perkasan dari
organisasi pendidikan Thawalib dan Partai Islam Indonesia (PII) pada tahun 1938.
Pembaharuan dalam Islam atau gerakan modern Islam merupakan jawaban yang ditujukan terhadap krisis
yang dihadapi umat Islam pada masanya kemunduran kerajaan Utsmani yang merupakan pemangku khalifah
Islam setelah abad ke-17 M telah melahirkan kebangkitan Islam dikalangan warga Arab dipinggiran
imperium Utsmani. Gerakan pembaharuan ini akhirnya menyebar luas ke berbagai belahan dunin muslim,
termasuk salah satunya ke Indonesia.
Adapun bentuk-bentuk pembaharuan di Indonesia yaitu:
a. Gerakan Puritanisme
Gerakan ini pertama kali diprakarsai oleh Muhammad bin Abdul Wahhab di Nejd. Gerakan puritanisme
ini masuk ke Indonesia melalui tiga orang yang baru pulang dari haji ditanah suci, yaitu Haji Miskin, Haji
Sumanik dan Haji Piobang. Mereka melakukan penentangan terhadap praktek kehidupan beragama
masyarakat Minangkabau yang telah banyak terpengaruh oleh unsur-unsur takhayul, khurafat dan bid'ah.
Karena aktifitas mereka di anggap cukup membahayakan keberadaan kaum tua atau kaum adat, maka
kaum tua meminta bantuan Belanda. Pada tahun 1821-1837 M terjadilah Perang Paderi. Dalam pertempuran
yang tak seimbang itu kaum ulama mengalami kekalahan. Kekalahan ulama dalam Perang Paderi dalam
menghadapi Belanda tidaklah membuat patah semangat para tokoh pejuang pembaharu itu, tetapi
gerakannya semakin hebat. Gerakan pembaharuan itu tidak lagi bersifat politik agama, tetapi di alihkan ke
dalam gerakan pembaharuan pendidikan.
b. Gerakan Reformisme
Gerakan reformis adalah suatu gerakan pembaharuan yang dilakukan untuk kembali kepada dasar Islam
yang asli Kelompok ini berusaha menerapkan sistem ajaran Islam seperti yang ada pada zaman Nabi SAW.
9
c. Gerakan Radikalisme
Gerakan ini merupakan salah satu cara yang dilakukan oleh para pembaharu Islam untuk membangkitkan
kembali semangat masyarakat Islam, sehingga mereka akan menjadi masyarakat yang maju. Namun
sebelum itu, unsur-unsur yang terdapat dalam ajaran Islam yang tercemar oleh takhayul, bid'ah dan khurafat
harus dibersihkan terlebih dahulu.
Dalam tatanan pelaksanaan pembaharuan seperti ini, biasanya cara yang ditempuh melalui bentuk-bentuk
radikal yang tak jarang dengan menggunakan kekerasan. Pada umumnya, gerakan ini menentang kekuasaan
Barat yang kafir.
d. Gerakan Neo-sufisme
Gerakan ini merupakan kelanjutan dari gerakan yang dilakukan para pembaharu dari kelompok tarekat
atau tasawuf dengan mengambil bentuk baru. Bentuk baru itu adalah aktifisme. Bentuk aktifisme dalam
gerakan ini membuat masyarakat menjadi dinamis. Bahkan dengan gerakan ini masyarakat dapat
mengembangkan diri tanpa banyak bergantung kepada ukuran kelompok atau bangsa lain.
Di antara unsur aktifisme adalah jihad. Melalui kata kunci inilah umat Islam melakukan pembaharuan,
terutama menentang segala bentuk penjajahan dan keterbelakangan. Gerakan ini banyak mewarnai berbagai
pemberontakan Islam di tanah air dalam masa-masa penjajahan, misalnya pemberontakan petani Banten
pada tahun 1888 M26
12
b) Universalitas. Menurutnya konsep pendidikan dalam Islam adalah berusaha mewujudkan manusia yang
baik atau manusia universal yang sesuai dengan fungsi diciptakannya manusia yakni sebagai hamba Alloh
dan kholifah dimuka bumi. Dan Bukan menciptakan Negara yang baik.
c) Universitas, dalam rangka mewujudkan insane Kamil maka ciri system pendidikan mencerminkan aspek
manusia itu sendiri, dan bukan Negara. Universitas Islam yang dimaksud mampu mencerminkan pribadi
Nabi sebagai Rosul baik dalam hal ilm maupun tindakan sehingga dapat menjadi manusia itu sendiri
beradab.
d) Islamisasi Ilmu Pengetahuan. Suatu alternative agar pendidikan yang dilakukan umat islam saat ini
mampu memagari konsep- konsep barat yang bertentangan dengan ajaran Islam Dengan ditunjukkan mampu
menjawaab persoalan agama dan sekuler yang setidaknya mempersempit dikotomi keduanya.
e) Kurikulum. Kurikulum Ilmu Agama mutlak diadakan pada seluruh tingkat pendidikan. Karena agama
mampu membimbing dan menyelamatkan manusia di dunia dan di akhirat.
13
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pada Dinasti Bani Abbasiyah inilah dimana peradaban islam berada pada masa keemasannya, dengan
lahirnya para ilmuan dan para sarjawan serta budayawan. Dimasa ini islam lebih maju dan berkembang
dari pada masa sebelumnya. Meski pada akhirnya terjadi keruntuhan dan kemunduran yang diakibatkan
dari berbagai faktor internal dan eksternal.
Pembaharuan dalam Islam merupakan suatu keharusan yang terjadi dalam siklus kehidupan dengan
tujuan memperbaiki segala persoalan sosial keagamaan yang sangat dibutuhkan masyarakat pada saat itu
sebagai akumulasi dari sebab akibat yang terjadi di masyarakat, sehingga melahirkan tokoh-tokoh
pembaharuan yang mengadakan perubahan terhadap keadaan yang sedang berlangsung wahupun harus
berlawanan dengan faham dan pemikiran yang ada.
Karakteristik pembaharuan Islam yang terjadi di Mesir dan Turki ada keragaman yang menjadi acuan
serta latar belakang tokohnya. Pembaharuan di Mesir lebih banyak berangkat dan digerakan
pembaharuan pemikiran akademis baik itu dari kulusan Al-Azhar sebagai tempat khazanah ilmu atau
perguruan tinggi lainnya. Begitu pula latar belakang kehidupan dan pengalaman seorang tokoh
pembaharu akan mewarnai gerakan pembaharuan yang dilakukannya, seperti adanya perbedaan gerakan
pembaharuan Jamaludin al-Afghani dengan Muhammad Abduh
Sedangkan pembaluran di Turki lebih terpokus kepada tokoh kepemimpinan atau kelompok yang
menyokong kekuasaan pada saat itu dengan melihat Barat sebagai acuannya. Di Mesir tokoh
pembaharuan berhadapan dengan keadaan pola pendidikan, politik dan sosial keagamaan masyarakat
yang sedang mengalami penjajahan dari bangsa Barat, sementara di Turki melihat Barat sebagai negara
yang telah mengalahkan mereka di kancah perpolitikan dunia dengan cara mengimbangi atau lebih
banyak belajar kepada Barat dalam segala halnya. Sehingga segala sesuatu yang akan menghalangi
tujuan tersebut akan dilawan dengan cara revolusioner seperti yang dilakukan Mustafa Kemal yang
menghapuskan kekhilafahan Turki Usmani menjadi Republik Turki.
B. Saran
Kami sedikit mengambil memberikan saran bagi yang membaca makalah ini agar bisa mengambil
hikmah dari sebuah cerita masa pembaharuan Islam di Mesir, Turki dan Indonesia, yang bertujuan untuk
melancarkan kemurnian aqidah islam. Dan pastinya makalah ini belum sempuma oleh karena itu kami
minta partisipasi teman-teman untuk menyempurnakan makalah ini. Terima kasih.
14
DAFTAR PUSTAKA
http://repository.unimus.ac.id/299/1/Jurnal_AIK%202_Kelompok%203_UNIMUS.pdf
https://cendikia.kemenag.go.id/storage/uploads/file_path/file_15-10-2020_5f8873509254f.pdf
https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-5846535/sejarah-perkembangan-peradaban-islam-dalam-tiga-
periode-klasik-modern
https://www.academia.edu/7664300/PERKEMBANGAN_ISLAM_PADA_MASA_MODERN
15