Anda di halaman 1dari 4

TUGAS TUTORIAL III

Nama Mata Kuliah : Perspektif Global


Pokok Bahasan : 1. Isu-isu dan masalah global dalam pembelajaran IPS SD
2. Model pembelajaran perspektif global dalam IPS SD
3. Evaluasi pembelajaran perspektif global dalam IPS SD
Nama : Achmad Asyiqul Masnun
Nim : 858935993
Kompetensi Khusus:
1. Mahasiswa dapat menganalisis isu-isu global dalam pembelajaran IPS SD
2. Mahasiswa dapat menganalisis masalah-masalah global dalam pembelajaran IPS SD
3. Mahasiswa dapat menerapkan evaluasi pembelajaran perspektif global dalam IPS SD
Tugas
Soal no.1
Emmanuel Kant mengemukakan bahwa sejarah dan geografi merupakan ilmu dwitunggal. Jelaskan
dari pernyataan tersebut!
Soal no. 2
Menurut Anda, Indonesia termasuk Negara yang memiliki kualitas SDM yang tinggi dengan potensi
SDA yang tinggi atau memiliki kualitas SDM yang tidak begitu tinggi namun dengan potensi SDA
yang tinggi? Coba jelaskan dan berikan contohnya!
Soal no. 3
Ditinjau dari bidang pendidikan IPS tingkat SD, dalam merancang pembelajaran perspektif global
khususnya mengenai masalah-masalah kontroversial, persyaratan-persyaratan apakah yang harus
diperhatikan?
Soal no. 4
Jelaskan apakah sesungguhnya hakikat evaluasi itu!
Soal no. 5
Jelaskan asas-asas apa saja yang harus diperhatikan dalam melakukan evaluasi!

JAWABAN

1. Maksud dari pernyataan Emmanuel Kant bahwa sejarah dan Geografi merupakan ilmu dwi
tunggal adalah jika mempertanyakan suatu peristiwa “kapan” terjadinya pada suatu sejarah,
maka belum lengkap jika tidak menanyakan “dimana” tempat kejadian tersebut. Sehingga
dimensi waktu dan ruang atau tempat saling melengkapi. Perspektif sejarah mengacu pada
pada konsep waktu.
2. Menurut saya, Indonesia memiliki kualitas SDM yang tinggi dengan potensi SDA yang
tinggi juga. Indonesia memiliki sumber daya manusia yang beragam dan kaya
keanekaragaman budaya. Selain itu, Indonesia juga memiliki potensi sumber daya alam
yang melimpah seperti hutan, lautan, minyak bumi, gas alam, dan batu bara.
Contohnya, Indonesia memiliki banyak tanaman tropis yang tumbuh subur di tanah
yang subur seperti kelapa sawit, kopi, coklat dan masih banyak lagi. Indonesia juga
memliki banyak sumber daya alam lainnya seperti tambang emas dan tembaga.
3. Persyaratan-persyaratan yang harus diperhatikan dalam meranvang perspektif global:
1. Memperhatikan hakikat dasar mental yang melekat pada diri tiap individu siswa meliputi:
a. Dorongan ingin tahu yang harus dilayani dan dikembangkan
b. Minat terhadap sesuatu, khusunya terhadap pokok bahasan yang disajikan yang juga harus
dilayani, dipertahankan dan dikembangkan
c. Dorongan ingin membuktikan sendiri apa yang dipelajari dalam kenyataan di lapangan
d. Dorongan ingin menemukan sendiri hal-hal yang dipelajari di lapangan, dalam kehidupan
praktis
2. Memperhatikan asas-asas pembelajaran yang meliputi:
a. Dari yang telah diketahui ke arah yang akan diketahui
b. Dari yang mudah ke arah yang makin sukar
c. Dari yang sederhana ke arah yang makin kompleks
d. Dari yang dekat ke arah yang makin jauh
e. Dari yang konkret ke arah yang makin abstrak
3. Kegiatan proses belajar-mengajar
a. Selaku guru IPS mengajukan pertanyaan “apakah anak-anak” sudah mengetahui adanya
kontroversional di lingkungan tempat tinggal mereka. Fenomena kontrovesial antara lain
kemiskinan di satu pihak dan kemewahan di pihak lain, kekumuhan dan kekotoran di satu
pihak dan kebersihan
b. Dari tanya jawab tersebut, selaku guru IPS membawa minat dan perhatian murid ke
lingkup yang lebih jauh tentang fenomena kontroversional yang telah diketahui oleh para
siswa. Dalam hal ini, penggunaan peta Indonesia atau peta dunia sangat membantu citra
penjelajahan para siswa
c. Melalui ceramah dan tanya jawab, informasi dan tentang fenomena kontroversional itu
terus dikembangkan. Tingkat kemampuan siswa sesuai dengan asas pembelajaran, tetap
harus menjadi pegangan
3. Pengembangan teknik evaluasi
a. Pada proses pembelajaran khususnya pembelajaran IPS merupakan kegiatan puncak.
Namun demikian, pelaksanaannya tidak hanya dilakukan pada akhir proses pembelajaran.
Evaluasi dilakukan secara bertahap berkesinambungan sesuai dengan proses pembelajaran
4. Evaluasi lebih bersifat komprehensif yang meliputi pengukuran, dan tes merupakan salah
satu alat atau bentuk dari pengukuran. Pengukuran lebih membatasi kepada gambaran yang
bersifat kuantitatif (berupa angka-angka) tentang kemajuan belajar siswa (learning progress)
sedangkan evaluasi atau penilaian bersifat kualitatif. Di samping itu, evaluasi pada
hakikatnya merupakan suatu proses membuat keputusan tentang nilai suatu objek.
Keputusan penilaian (value judgement) tidak hanya didasarkan kepada hasil pengamatan
(qualitative description), dapat pula didasarkan kepada hasil pengukuran (non-measurement)
pada akhirnya menghasilkan keputusan nilai tentang suatu objek yang dinilai.
5. 1. Evaluasi harus dilakukan terus-menerus
Hal ini bertujuan agar guru memperoleh kepastian soal hasil evaluasi. Selain itu, melakukan
evaluasi secara terus-menerus juga akan membantu guru dalam mengetahui perkembangan
siswa.
2. Evaluasi harus menyeluruh (comprehensive)
Evaluasi menyeluruh artinya evaluasi yang dilakukan harus memproyeksikan semua aspek
pola tingklah laku siswa yang diharapkan sesuai dengan sasaran evaluasi.
3. Evaluasi harus objektif (objektive)
Dalam melakukan evaluasi, guru tidak boleh memberikan nilai secara subjektif kepada
siswa. Hasil evaluasi harus menunjukkan fakta atau keadaan yang sebenarnya.
4. Evaluasi harus dilakukan dengan alat pengukuran yang baik
Agar bisa melakukan evaluasi secara objektif, diperlukan bukti atau informasi yang relevan.
Untuk mendapatkan bukti tersebut, diperlukan alat pengukur yang tepat guna. Alat pengukur
tersebut harus valid dan hasilnya dapat dipercaya.
5. Evaluasi harus diskriminatif
Sebuah evaluasi bisa dikatakan diskriminatif jika hasilnya berbeda antara dua orang atau
lebih. Kemampuan seseorang dengan kemampuan orang lain itu berbeda. Karena itulah,
hasil evaluasi harus mengungkapkan perbedaan kemampuan yang dimiliki kedua orang
tersebut.

Anda mungkin juga menyukai