ManajemenStrategiSektorPublik BukuAjar
ManajemenStrategiSektorPublik BukuAjar
net/publication/370059023
CITATIONS READS
0 3,375
3 authors, including:
Susi Hardjati
University of Pembangunan Nasional Veteran Jawa Timur
24 PUBLICATIONS 62 CITATIONS
SEE PROFILE
All content following this page was uploaded by Susi Hardjati on 17 April 2023.
MANAJEMEN
SUSI HARDJATI
KALVIN EDO WAHYUDI
ENDIK HIDAYAT
BUKU AJAR
MANAJEMEN STRATEGI
SEKTOR PUBLIK
SUSI HARDJATI
KALVIN EDO WAHYUDI
ENDIK HIDAYAT
BUKU AJAR MANAJEMEN STRATEGI SEKTOR PUBLIK
Susi Hardjati
Kalvin Edo Wahyudi
Endik Hidayat
Editor :
Ananta Prathama
Binti Azizatun N
Edisi Asli
Hak Cipta © 2021 pada penulis
Griya Kebonagung 2, Blok I2, No.14
Kebonagung, Sukodono, Sidoarjo
Telp. : 0812-3250-3457
Website : www.indomediapustaka.com
E-mail : indomediapustaka.sby@gmail.com
Hak cipta dilindungi undang-undang. Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh isi buku ini dalam
bentuk apa pun, baik secara elektronik maupun mekanik, termasuk memfotokopi, merekam, atau
dengan menggunakan sistem penyimpanan lainnya, tanpa izin tertulis dari Penerbit.
1. Barang siapa dengan sengaja dan tanpa hak mengumumkan atau memperbanyak suatu ciptaan atau
memberi izin untuk itu, dipidana dengan pidana penjara paling lama 7 (tujuh) tahun dan/atau denda
paling banyak Rp 5.000.000.000,00 (lima miliar rupiah).
2. Barang siapa dengan sengaja menyiarkan, memamerkan, mengedarkan, atau menjual kepada umum
suatu ciptaan atau barang hasil pelanggaran Hak Cipta atau Hak Terkait sebagaimana dimaksud pada
ayat (1), dipidana dengan pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun dan/atau denda paling banyak Rp
500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah).
Hardjati, Susi
Wahyudi, Kalvin Edo
Hidayat, Endik
Buku Ajar Manajemen Strategi Sektor Publik/Susi Hardjati, Kalvin Edo Wahyudi,
Endik Hidayat
Edisi Pertama
—Sidoarjo: Indomedia Pustaka, 2021
Anggota IKAPI No. 195/JTI/2018
1 jil., 17 × 24 cm, 114 hal.
ISBN: 978-623-6133-79-8
Puji syukur kehadirat Allah SWT penulis panjatkan atas berkat dan hidayah-NYA
sehingga penyusunan buku teks “Manajemen Strategis Sektor Publik” ini dapat
diselesaikan. Penulisan buku ajar ini bertujuan untuk melengkapi ketersediaan literatur
untuk mata kuliah Manajemen Strategi pada sektor publik, sehingga buku ini dapat
dijadikan sebagai salah satu referensi bagi mahasiswa yang sedang mempelajari mata
kuliah Manajemen Strategi Sektor Publik.
Buku ajar ini, terbagi menjadi 9 tema besar yaitu terminologi manajemen strategis,
ruang lingkup dan konsep dasar manajemen strategi sektor publik, model dan proses
manajemen strategi, analisis lingkungan strategi, analisis SWOT, formulasi strategi,
implementasi strategi, pengendalian dan evaluasi strategi dan strategi keunggulan
bersaing.
Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam penyusunan buku ajar ini. Oleh
karena itu, kritik dan masukan yang membangun sangat diharapkan untuk perbaikan
dan penyempurnaan bahan ajar ini di masa yang akan datang.
Ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kami sampaikan kepada semua pihak
yang telah memberikan banyak masukan bagi penyempurnaan substansi bahan ajar ini.
Penulis
Buku Ajar Manajemen Strategi Sektor Publik
iv
Daftar Isi
vi
Daftar Isi
vii
Buku Ajar Manajemen Strategi Sektor Publik
viii
Daftar Isi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1. Perbedaan Strategi dan Taktik............................................ 5
Gambar 3.1. Proses Manajemen Strategi ................................................ 26
Gambar 4.1. Lingkungan Internal Organisasi Publik .............................. 37
Gambar 4.2. Komponen Lingkungan Internal ........................................ 37
Gambar 4.3. Komponen Lingkungan Eksternal ..................................... 40
Gambar 4.4. Proses Analisis Lingkungan Eksternal ................................ 43
Gambar 5.1. Kerangka Analisis SWOT................................................... 49
Gambar 7.1. Hubungan Formulasi Strategi Dengan Implementasi
Strategi.............................................................................. 73
Gambar 8.1. Proses Evaluasi dan Pengendalian...................................... 86
Gambar 9.1. Keberagaman Motif Batik Semanggi Kota Surabaya........... 96
Gambar 9.2. Komponen Pembentuk Daya Saing .................................... 98
Gambar 9.3. Model Sinergi Triple Helix................................................... 100
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1. Perbedaan Strategi dan Taktik............................................ 6
Tabel 2.1. Karakteristik Organisasi Publik........................................... 13
Tabel 2.2. Perbedaan Organisasi Publik dan Organisasi Swasta........... 16
Tabel 4.1. Definisi Lingkungan Internal ............................................. 33
Tabel 5.1. Matriks SWOT.................................................................. 53
Tabel 5.2. Matriks SWOT UKM Batik Semanggi Kota Surabaya......... 55
Tabel 6.1. Definisi Misi...................................................................... 64
Tabel 7.1. Perbedaan Implementasi Strategi dan Formulasi Strategi..... 74
ix
Buku Ajar Manajemen Strategi Sektor Publik
x
Tinjauan Mata Kuliah
Manajemen Strategi Sektor
Publik
CAPAIAN PEMBELAJARAN:
Mahasiswa mampu memahami konsep strategi dan manajemen strategi, khususnya
manajemen strategi pada organisasi publik dan mampu berpikir strategis, serta dapat
menganalisis persoalan-persoalan di dalam organisasi public. mahasiswa mampu
menerapkan atau mengaplikasikan model, proses manajemen strategi pada organisasi
dan mampu menyusun strategi bersaing pada organisasi
DESKRIPSI SINGKAT:
Mata kuliah Dasar-Dasar Manajemen Strategi Sektor Publik membahas tentang teori-
teori dan konsep dasar manajemen strategi khususnya strategi pada sector publik.
Selain itu, mata kuliah ini juga membahas tentang lingkungan strategis yang meliputi
lingkungan internal dan lingkungan eksternal, analisis SWOT, Formulasi strategi,
implementasi strategi, evaluasi dan pengendalian, pengembangan strategi meningkatkan
keunggulan bersaing.
Buku Ajar Manajemen Strategi Sektor Publik
Organisasi Materi:
xii
Bab 1
Terminologi Manajemen
Strategi
A. PENDAHULUAN
Buku Ajar Manajemen Strategi Sektor Publik
B. MATERI
1.1. Manajemen Strategi : Definisi dan Karakteristik
Manajemen Strategis ialah istilah yang sering digunakan pada sektor swasta. Seiring
dengan berkembangannya teknologi dan ilmu pengetahuan yang semakin maju,
organisasi sector publik juga mulai menerapkan manajemen strategis . Organisasi sektor
publik ingin meraih keberhasilan seperti yang dicapai dalam organisasi swasta, yaitu
dapat terwujudnya efisiensi dan efektivitas organisasi sektor publik atau pemerintahan.
Sebelum melakukan pembahasan lebih jauh mengenai manajemen strategis, sebaiknya
harus dipahami terlebih dahulu tentang apa itu manajemen strategis ?. Terdapat banyak
ahli yang mendefinisikan tentang manajemen strategi. Terdapat beberapa perbedaan dan
kesamaan antara satu ahli dengan ahli yang lainnya tentang definisi tersebut, Berikut
ini disampaikan beberapa pengertian tentang manajemen strategis.
Manajemen strategi menurut David (2012) ialah “ilmu dan seni untuk
memformulasikan (merumuskan), mengimplementasikan, dan melakukan evaluasi
terhadap keputusan yang dihasilkan oleh pimpinan guna tercapainya tujuan organisasi”.
Manajemen strategi ialah proses dalam kegiatan pengambilan keputusan strategi
yang dilakukan oleh manajemen untuk merumuskan (formulating), melaksanakan
(implementing) dan melakukan penilaian atau evaluasi (evaluating). Definisi managemen
strategi menurut pandangan David ini merupakan suatu definisi yang hampir sama
dengan manajemen secara umum.
Pendapat senada yang disampaikan oleh ilmuwan lain, yang berpendapat
bahwa manajemen stretegi merupakan suatu ilmu dan seni. Husein Umar (1999)
mendefinisikan, “manajemen strategi ialah ialah suatu ilmu dan seni dalam proses
perumusan (formulation), penerapan (Implementation) dan evaluasi (evaluating) keputusan-
keputasn strategis antara fungsi yang memungkinkan suatu organisasi dapat mencapai
tujuannya dimasa yang akan datang”. Dari pendapat kedua pakar tersebut, dapat ditarik
kesimpulan bahwa manajemen strategi ialah seni dan ilmu tentang suatu proses yang
memainkan sensivitas dan kreativitas dalam menyelesaikan suatu masalah organisasi.
Manajemen strategis adalah sesuatu yang tidak bisa dilepaskan dari proses manajerial
suatu perusahaan dengan aspek-aspek umum yang meliputi memformulasikan tujuan,
menetapkan tindakan, mengimplementasikan dan mengevaluasi terhadap kegiatan yang
telah dilaksanakan. Namun, dalam manajemen strategis terdapat komponen “strategis”
yang membedakan dengan manajemen yang secara umum.
Nawawi (2017) menjelaskan definisi manajemen strategik ialah “Proses
pengambilan keputusan yang mendasar dan menyeluruh, disertai penetapan dan cara
pelaksanaannya, yang dibuat oleh manajemen puncak dan diimplementasikan oleh
seluruh jajaran di dalam organisasi, untuk mencapai tujuannya”. Aspek penting yang
2
Bab 1: Terminologi Manajemen Strategi
terdapat dalam definisi tersebut meliputi: a) Manajemen strategik ialah suatu proses
kegiatan dalam pengambilan keputusan , b) keputusan yang ditetapkan oleh manajemen
bersifat mendasar dan komprehensif, c) Dalam pembuatan keputusan melibatkan unsur
manajemen puncak, d) pengimplementasian keputusan dilakukan oleh seluruh jajaran
yang ada di organisasi sesuai dengan tugas dan tanggung jawab masing-masing, e) semua
komponen yang ada dalam organisasi harus melaksanakan aktivitas atau pekerjaan serta
menjalankan keputusan yang telah ditetapkan oleh manajemen agar tujuan organisasi
tercapai secara optimal
Manajemen strategi menurut David dan Wheelen (2001) ialah “serangkaian
keputusan dan tindakan manajerial yang menentukan kinerja perusahaan dalam jangka
panjang. Manajemen strategi menurut pendapatnya adalah meliputi pengamatan
lingkungan, perumusan strategi, implementasi strategi dan evaluasi serta pengendalian”.
Jauch dan Glueck seperti yang dikutip oleh Purwanto dan Muhammad Nur Afandi (
2021 ), “manajemen strategi adalah sejumlah keputusan dan Tindakan yang mengarah
pada penyusunan suatu strategi atau sejumlah strategi efektif untuk membantu mencapai
sasaran perusahaan”.
Mengacu pada definisi beberapa ahli tersebut, manajemen strategi merupakan
sesuatu kegiatan yang tidak dapat dilepaskan dari proses manajerial suatu organisasi atau
suatu perusahaan dengan aspek umum yang meliputi,: perumusan tujuan, penetapan
tindakan atau aktivitas, implementasi dan evaluasi. Dalam proses kegiatan manajemen
strategi melibatkan pengaturan tujuan dan sasaran-sasaran yang telah ditetapkan,
menganalisa lingkungan yang kompetitif, menganalisa organisasi internal , mengevaluasi
strategi dan memastikan bahwa manajemen mengalir keseluruh bagian dalam organisasi.
Dari beberapa pendapat para ahli yang telah disampaikan tersebut,maka dapat
disimpulkan manajemen strategis ialah proses kegiatan dalam pengambilan keputusan
dan mengambil tindakan yang mendasar dan menyeluruh yang dilakukan oleh
manajemen puncak dan dilaksanakan oleh semua komponen yang terlibat didalam
organisasi untuk mencapai tujuan dimasa depan. Manajemen strategik juga merupakan
suatu sistem yang meliputi berbagai komponen dan saling berkaitan serta mempengaruhi
antara satu dengan lainnya yang menjadi satu satu kesatuan serta bergerak serentak
untuk pencapaiaan tujuan.
Manajemen strategik mempunyai karakteristik selalu menyikapi adanya perubahan
lingkungan yang membawa dampak bagi organisasi. Oleh karena itu, manajemen
strategik senantiasa untuk berupaya dalam mewujudkan tujuan organisasi yang
telah ditetapkan sebelumnya. Sejalan dengan hal itu, terdapat beberapa karakteristik
manajemen strategik yang perlu diperhatikan:
1. Manajemen strategik bersifat jangka Panjang.
2. Manajemen strategik bersifat dinamis
3
Buku Ajar Manajemen Strategi Sektor Publik
4
Bab 1: Terminologi Manajemen Strategi
Ahli lainya, yaitu Whellen dan Hunger yang dikutip oleh Purwanto dan Muhamad
Nur Afandi (2021) mendefinisikan strategi adalah sebagai berikut : “a strategy of
corporation forms a comprehensive master plan stating how the corporation will achieve its
mission and objective” yang artinya ialah strategi organisasi atau perusahaan membentuk
rencana induk secara menyeluruh atau komprehensif yang menyatakan bagaimana suatu
perusahaan akan mencapai misi dan tujuannya. Sedangkan menurut Glueck dan Jauch,
“strategi adalah rencana yang terpadu, menyeluruh dan yang mengaitkan keunggulan
strategi organisasi atau perusahaan dengan tantangan lingkungan dan yang dirancang
untuk memastikan bahwa tujuan utama perusahaan dapat dicapai melalui pelaksanaan
yang tepat oleh perusahaan”.
Untuk mengetahu secara lebih jelas perbedaan antara strategi dan taktik, dapat
dilihat pada gambar 1.1. dibawah ini.
Gambar 1.1. Perbedaan Strategi dan Taktik
5
Buku Ajar Manajemen Strategi Sektor Publik
Perbedaan strategi dan taktik menurut pendapat Karl Von Clausewits maupun peter
drucker yang dikutip oleh Wahyudi (1996) adalah sebagai berikut :
Dapat disimpulkan bahwa taktik adalah bagian dari strategi. Taktik yaitu penjabaran
tentang kegiatan operasional jangka pendek dari strategi agar strategi tersebut bisa
diterapkan. Karena strategi merupakan alat bagaimana cara untuk mencapai tujuan
organisasi baik sektor privat maupun sektor public. Strategi memiliki beberapa sifat,
yang meliputi:
1. Menyatu (unified), yaitu menyatukan semua bagian-bagian yang terdapat dalam
organisasi publik atau manajemen pemerintahan
2. menyeluruh (comprehensif), yaitu mencakup semua komponen yang ada dalam
organisasi publik atau manajemen pemerintahan
3. integral (integrated), yaitu seluruh strategi akan cocok atau sesuai untuk seluruh
tingkatan (corporate, business dan functional).
6
Bab 1: Terminologi Manajemen Strategi
Jika organisasi menerapkan menajemen strategi, maka manfaat yang didapat yaitu:
1. Memberikan arah pada tujuan jangka panjang
2. Membantu organisasi dalam melakukan adaptasi atas terjadinya perubahan.
3. Membantu Organisasi dalam mengelola sumberdaya menjadi lebih efektif.
4. Mengidentifikasi keunggulan komparatif dalam lingkungan organisasi yang makin
kompleks dan makin kompetitif.
5. Meningkatkan kemampuan organisasi guna mencegah munculnya masalah pada
masa depan.
6. Pelibatan anggota organisasi dalam pembuatan strategi akan lebih memotivasi
anggota organisasi pada tahap pelaksanaannya.
7. Dapat mengurangi aktivitas yang tumpang tindih .
Menurut David ( 2012), manajemen strategis memberikan manfaat seperti berikut ini:
1. Membantu organisasi dalam merumuskan strategi-strategi dengan menggunakan
pendekatan terhadap pilihan strategi yang lebih baik, sistematis , logis dan rasional.
2. Memungkinkan bagi organisasi lebih produktif dan proaktif dalam membangun
masa depan organisasi
3. Mencapai komitmen dan pemahaman yang sama dalam mencapai tujuan organisasi
4. Meningkatkan efektifitas anggota organisasi dengan cara melibatkannya dalam
pembuatan rencana strategis
7
Buku Ajar Manajemen Strategi Sektor Publik
RANGKUMAN
Manajemen strategi ialah serangkaian keputusan dan tindakan manajerial yang
menentukan kinerja organisasi dalam jangka panjang yang mana manajemen strategik
meliputi pengamatan lingkungan, perumusan strategik, implementasi strategik dan
evaluasi strategik serta pengendalian strategik. Manfaat yang apabila organisasi
mengimplementasikan manajemen satrategi ialah meningkatkan kinerja organisasi,
memperbaiki kegiatan dalam pengambilan keputusan, mempermudah organisasi untuk
menyesuaikan diri dengan perubahan yang terjadi.
8
Bab 1: Terminologi Manajemen Strategi
C. PENUTUP
PERTANTAAN EVALUASI PEMBELAJARAN
1. Apa yang dimaksud dengan manajemen strategi?
2. Jelaskan perbedaan antara strategi dan taktik ! berikan contohnya!
3. Apa manfaat yang yang diperoleh jika organisasi menerapkan manajemen strategi?
4. Mengapa organisasi harus memiliki kemampuan untuk beradaptasi dengan
perubahan lingkungan Jelaskan!
DAFTAR PUSTAKA
Afin. (2013). Menciptakan SDM Berkualitas. PT. Gelora Aksara Pratama. Jakarta
David, Fred R. 2012. Manajemen Strategis Konsep, Buku 1 Edisi 12, Terjemahan Dono
Sunardi, Jakarta : Salemba Empat.
Nawawi, Hadari. 2017. Manajemen Strategik Organisasi Non Profit Bidang Pemerintahan ,
Cetakan kelima, Yogyakarta : Gadjah Mada University Press.
Purwanto, Bambang Heru dan Muhamad Nur afandi. 2021., Manajemen Strategi Sektor
Publik” , Cetakan kesatu, Bandung : Refika Aditama.
Umar, Husein. 1999., Riset Sumber Daya Manusia, Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama.
Wahyudi, Sri Agustinus. 1996., Manajemen Strategik Pengantar Proses Berpikir Strategik,
Jakarta : Bina Aksara
Wheelen, Thomas, L dan Hunger, J David. 2001, Manajemen Strategis, terjemahan Agung
Yulianto, Yogyakarta : Penerbit Andi.
Yunus, Eddy. 2016. Manajemen Strategi, Yogyakarta : CV.Andi Offset.
9
Buku Ajar Manajemen Strategi Sektor Publik
10
Bab 2
Ruang Lingkup dan Konsep
Dasar Manajemen Strategi
Sektor Publik
A. PENDAHULUAN
Buku Ajar Manajemen Strategi Sektor Publik
B. MATERI
2.1. Hakikat Organisasi Sektor Publik
Sektor publik merupakan suatu konsep yang lebih luas. Selain unit pemerintah, sector
umum termasuk semua urusan publik. Sektor public biasanya terdiri dari organisasi
yang dimiliki dan dioperasikan oleh pemerintah dan untuk menyediakan layanan
bagi warganya. Sektor publik juga dapat dimaknai sebagai suatu yang tindakan atau
kegiatannya menghasilkan barang dan jasa / layanan publik untuk memenuhi kebutuhan
dan hak publik. Yang termasuk dalam sector publik yaitu: pertahanan nasional, keamanan
tanah air, perlindungan polisi, pemadam kebakaran, perencanaan kota, Pendidikan,
koreksi perpajakan, dan berbagai program sosial. (Bastian, 2016).
Menurut Margaret Rouse, yang dikutip oleh Bastian (2016) menjelaskan bahwa yang
dimaksud dengan “sector publik ialah bagian dari masyarakat yang dikendalikan oleh
pemerintah pusat, pemerintah negara bagian, atau pemerintah provinsi dan pemerintah
kabupaten/kota”.
Dineshbakshi (2014) yang dikutip oleh Bastian (2016) memberikan definisi sector
publik yang senada dengan pengertian diatas yaitu, “sector publik ialah bagian dari
negara yang terkait erat dengan penyediaan barang dan jasa oleh dan untuk pemerintah,
baik pemerintah pusat, pemerintah daerah, maupun pemerintah kabupaten atau kota”.
Dengan demikian, batasan-batasan area Sektor publik antara lain: 1). Penyelenggaraan
layanan atau pengadaan barang dan jasa kebutuhan masyarakat umum 2). Sektor publik
bukan merupakan konsumsi individual 3). Pemerintah ikut mengendalikan kegiatan
pelayanan yang dilakukan dengan didukung oleh regulasi yang mengikat 4). Harga tidak
semata-mata ditentukan berdasarkan mekanisme pasar.
Aktivitas yang dilakukan guna memenuhi kebutuhan masyarakat dan dalam
pemberian pelayanan umum dilakukan oleh organisasi sektor publik yang bertujuan
tidak mencari keuntungan. Pendanaan untuk layanan publik biasanya diperoleh melalu
berbagai cara atau metode, termasuk pajak, biaya dan melalui transfer keuangan dari
tingkat pemerintahan lainnya (missal dari pemerintah pusat ke pemerintah provinsi atau
kabupaten/kota). Bastian (2016) menjelaskan bahwa yang dimaksud dengan “organisasi
sektor publik ialah organisasi yang menggunakan dana masyarakat. Contoh organisasi
sector publik yaitu: organisasi Pendidikan, seperti sekolah; organisasi LSM; Organisasi
partai politik; organisasi Kesehatan, seperti: puskesmas, rumah sakit; organisasi
pemerintah pusat; organisasi pemerintah daerah”. Pada hakekatnya, pemerintah sebagai
organisasi sektor publik memiliki fungsi memberikan pelayanan kepada masyarakat,
yang bersifat mengarahkan, berorientasi pada masa depan sehingga dapat memberikan
pelayanan yang professional kepada masyarakat sebagai pelanggannya.
12
Bab 2: Ruang Lingkup dan Konsep Dasar Manajemen Strategi Sektor Publik
Dari definisi tentang organisasi sektor publik tersebut, maka dapat disimpulkan
bahwa organisasi sektor publik merupakan suatu organisasi yang tidak mencari laba dan
memiliki kepentingan untuk mewujudkan kesejahteraan kepada masyarakat. Dengan
demikian, organisasi sektor publik memiliki karakteristik yang berbeda dengan organisasi
privat.
Menurut Anthony dan Young dalam Salusu (2003) menjelaskan bahwa penekanan
organisasi sektor publik dapat diklasifikasikan sebagai berikut:
1. Motifnya tidak mencari keuntungan
2. Berorientasi pada pelayanan
3. Adanya pertimbangan khusus dalam hal pembebanan pajak
4. Menghadapi banyak kendala dalam mengimplementasikan rencana strategi dan
pencapaian tujuan
5. Kurang banyak menggantungkan diri pada kliennya untuk mendapatkan bantuan
keuangan
6. Dominasi profesional
7. Pengaruh politik memiliki peran yang sangat penting
Karakteristik organisasi sektor publik menurut Julian Pratt dkk dalam Bastian
(2016), bahwa “ciri-ciri organisasi sedijalankan tidak hanya dengan satu hierarki; hakikat
organisasi pelayanan publik adalah menyediakan pelayanan (jasa) bukan hanya barang-
barang; tujuan organisasi pelayanan publik adalah melayani masyarakat dan kepentingan
umum secara keseluruhan”.
Dengan demikian, beberapa aspek penting dari karakteristik organisasi sektor publik
seperti yang ada pada tabel 2.1.
13
Buku Ajar Manajemen Strategi Sektor Publik
14
Bab 2: Ruang Lingkup dan Konsep Dasar Manajemen Strategi Sektor Publik
15
Buku Ajar Manajemen Strategi Sektor Publik
Sebelum membahas perbedaan sektor publik dan sektor privat, terlebih dahulu
kita bahas tentang persamaan sektor publik dan sektor privat. Menurut Suaedi (2019),
persamaan sektor publik dan sektor privat adalah: a. Pimpinan sama-sama fokus pada
penguatan dan pengembangan organisasi; b. kegiatan planning dan pengalokasian
sumber daya dilakukan secara rasional; c. terdapat sistem seleksi, pelatihan serta
pengembangan kualitas pegawai.
Berdasarkan persamaan tersebut, dijelaskan oleh Renyowijoyo (2012) menjelaskan
bahwa yang dimaksud dengan “sektor publik adalah sebuah organisasi entitas ekonomi
negara untuk menjalankan tugas sebagai pengendali masyarakat menuju kesejahteraan.
Kendali tersebut berupa penyediaan layanan yang bermanfaat untuk publik. Secara
kelembagaan, wilayah publik meliputi organisasi non laba pemerintahan dan organisasi
non laba nonpemerintahan. Badan-badan pemerintah seperti pemerintah pusat,
pemerintah daerah, dan unit-unit kerja pemerintah lainnya, merupakan bentuk organisasi
pemerintah. Sedangkan bentuk organisasi non laba nonpemerintah ialah organisasi
sukarelawan, rumah sakit swasta, sekolah tinggi dan universitas swasta, yayasan, LSM,
BUMN/BUMD, organisasi keagaamaan, organisasi politik, dan lain sebagainya”.
Sedangkan yang dimaksud dengan sektor swasta atau privat menurut Renyowijoyo
(2012) ialah “sektor privat ialah organisasi yang bertujuan untuk memperoleh keuntungan
atau laba. Faktor-faktor yang mempengaruhi sektor swasta berbeda dengan sektor publik,
seperti tujuan organisasi, sumber pendanaan, pertanggung jawaban, struktur organisasi,
karakteristik anggaran, dan terakhir ada sistem akuntansi. Untuk sumber pendanaan
sektor swasta berasal dari pembiayaan internal, modal sendiri, laba ditahan, penjualan
aktiva, pembiayaan eksternal, utang bank, obligasi, dan penerbitan saham”.
Dari penjelasan tersebut, dapat diketahui perbedaan organisasi publik dan swasta
dapat dilustrasikan seperti pada tabel dibawah ini:
Tabel 2.2. Perbedaan Organisasi Publik dan Organisasi Swasta
Unsur Pembeda Organisasi Publik Organisasi Swasta
Tujuan Organisasi Non Provit oriented Provit oriented
Sumber Pendanaan Laba BUMN/BUMD, Pajak Pembiayaan Internal dan
Retribusi, Utang Luar Negeri, dll Pembiayaan Eksternal
Pertanggungjawaban Kepada DPR/DPRD dan Publik Kepada pemegang saham dan
kreditor
Struktur Organisasi Birokratis, hierarki dan kaku Fleksibel,pyramid, lintas
fungsional
Karakteristik Anggaran Terbuka untuk publik Tertutup untuk publik
Sumber : Renyowijoyo (2012)
16
Bab 2: Ruang Lingkup dan Konsep Dasar Manajemen Strategi Sektor Publik
Berdasarkan persamaan dan perbedaan sektor publik dan sektor swasta seperti
tersebut diatas, dapat disimpulkan bahwa antara sektor publik dan sektor swasta tidaklah
sama. Namun demikian, seorang manajer atau pimpinan organsiasi baik di sektor publik
maupun di sektor swasta tetap harus bisa memenangkan kompitisi untuk mencapai
tujuan organisasi.
17
Buku Ajar Manajemen Strategi Sektor Publik
18
Bab 2: Ruang Lingkup dan Konsep Dasar Manajemen Strategi Sektor Publik
19
Buku Ajar Manajemen Strategi Sektor Publik
6. Iklim Kerja
Tolak ukur ini menunjukkan bahwa dalam bekerja terlaksana dan dikembangkan
etika dan tanggung jawab sosial yang tinggi, dengan selalu mendahulukan
kepentingan masyarakat, bangsa dan negara di atas kepentingan pribadi, kelompok,
dan/atau organisasi.
RANGKUMAN
Kondisi perubahan lingkungan organisasi yang bergerak begitu cepat, menuntut seorang
manajemen atau pimpinan organisasi untuk mampu melakukan antisipasi terjadinya
perubahan yang datang, sebab perubahan yang terjadi pada organisasi merupakan suatu
hal yang tidak dapat dihindari.
Strategi dalam sektor publik semakin populer karena strategi ialah suatu metode
untuk mengatasi perubahan yang terjadi pada organisasi di sektor publik. Banyak
pemimpin pada sektor publik telah menyadari bahwa permasalahan yang komplek dan
rumit pada organisasi dapat diselesaikan dengan menerapkan manajemen strategi. Hal
ini karena manajemen strategis mampu menjawab segala permasalah pada organisasi
dengan mengarahkan, meningkatkan kemampuan serta memotivasi para anggota dalam
organisasi. Jadi, penerapan manajemen strategi pada sektor publik merupakan alat yang
ampuh untuk mengatasi masalah-masalah dalam organisasi.
C. PENUTUP
PERTANYAAN EVALUASI PEMBELAJARAN
1. Jelaskan perbedaan organisasi sector public dan organisai sector swasta!
2. Jelaskan dan sebutkan karakteristik organisasi sector publik!
3. Jelaskan apa yang dimaksud dengan manajemen sector publiK!
4. Mengapa Sektor publik memerlukan manajemen strategi?
5. Jelaskan hambatan atau kendala yang terjadi dalam penerapan manajemen strategi
pada organisasi sector publik!
DAFTAR PUSTAKA
Bastian, Indra. 2016, Strategi Manajemen Sektor Publik, Jakarta : Salemba Empat
Nawawi, Hadari. 2017. Manajemen Strategik Organisasi Non Profit Bidang Pemerintahan ,
Cetakan kelima, Yogyakarta : Gadjah Mada University Press.
Purwanto, Bambang Heru dan Muhamad Nur afandi. 2021., Manajemen Strategi Sektor
Publik” , Cetakan kesatu, Bandung : Refika Aditama.
20
Bab 2: Ruang Lingkup dan Konsep Dasar Manajemen Strategi Sektor Publik
Renyowijoyo, Muindro. ,2012. Akuntansi Sektor Publik Organisasi Non Laba, Edisi 3.
Bogor : Mitra Wacana Media
Supanto, Fajar. 2019., Manajemen Strategi Organisasi Publik dan Privat, Malang : Empatdus
Media
Wheelen, Thomas, L dan Hunger, J David. 2001, Manajemen Strategis, terjemahan Agung
Yulianto, Yogyakarta : Penerbit Andi.
21
Buku Ajar Manajemen Strategi Sektor Publik
22
Bab 3
Model dan Proses Manajemen
Strategi
A. PENDAHULUAN
Capaian Pembelajaran :
1. Mahasiswa dapat memahami dan menjelaskan Langkah
dasar dari manajemen strategi melalui model manajemen
startegi.
2. Mahasiswa dapat memahami dan menjelaskan proses
manajemen strategi
B. MATERI
3.1. Model Manajemen Strategi
Manajemen strategi merupakan istilah yang lebih luas yang tidak hanya mencakup pada
tahap-tahap yang telah diidentifikasi tetapi juga pada tahap-tahap sebelumnya dalam
Buku Ajar Manajemen Strategi Sektor Publik
menetapkan visi , misi serta tujuan organisasi dalam konteks lingkuingan eksternalnya.
Langkah awal manajemen strategi dapat dilihat melalui penggunaan model manajemen
strategi.
Model manajemen strategis mengidentifikasi konsep strategi dan elemen-elemen
yang diperlukan untuk mengembangkan strategi organisasi dalam meraih misinya.
Model manajemen strategi digunakan untuk membuat penentuan strategi, melalui
pendekatan-pendekatan strategis. Menurut Supanto (2019) Tinjauan model manajemen
sgrategis utama menunjukkan bahwa semua mereka termasuk elemen-elemen berikut:
1. Melakukan analisis lingkungan
2. Menentukan arah organisasi
3. Menetapkan strategi organisasi
4. Mengevaluasi dan mengendalikan strategi
5. Manajemen strategi merupakan proses yang berkelanjutan dan dinamis. Oleh karen
itu, harus dipahami bahwa setiap elemen berinteraksi dengan elemen lainnya dan
bahwa interaksi ini sering terjadi secara bersamaan.
24
Bab 3: Model dan Proses Manajemen Strategi
25
Buku Ajar Manajemen Strategi Sektor Publik
26
Bab 3: Model dan Proses Manajemen Strategi
27
Buku Ajar Manajemen Strategi Sektor Publik
RANGKUMAN
Manajemen strategi adalah istilah yang lebih luas yang mencakup tidak hanya tahap-tahap
yang telah diidentifikasi tetapi juga lagkah-langkah sebelumnya dalam menentukan visi ,
misi dan tujuan organisasi dalam konteks lingkuingan eksternalnya. Model manajemen
strategis mengidentifikasi konsep strategi dan elemen-elemen yang diperlukan untuk
pengembangan strategi yang memungkinkan organisasi untuk meraih misinya. Model
manajemen strategi digunakan untuk membuat penentuan strategi. Proses manajemen
strategi meliputi empat Langkah, yaitu : pemindaian lingkungan, perumusan strategi,
penerapan strategi dan pengevaluasian strategi.
C. PENUTUP
PERTANYAAN EVALUASI PEMBELAJARAN
1. Jelaskan pengertian proses manajemen strategi!
2. Sebutkan komponen-komponen yang ada dalam tahapan-tahapan manajemen
strategi!
3. Jelaskan proses manajemen strategi dan buatlah gambarnya!
DAFTAR PUSTAKA
Bastian, Indra. 2016, Strategi Manajemen Sektor Publik, Jakarta : Salemba Empat
Nawawi, Hadari. 2017. Manajemen Strategik Organisasi Non Profit Bidang Pemerintahan ,
Cetakan kelima, Yogyakarta : Gadjah Mada University Press.
Purwanto, Bambang Heru dan Muhamad Nur afandi. 2021., Manajemen Strategi Sektor
Publik” , Cetakan kesatu, Bandung : Refika Aditama.
Renyowijoyo, Muindro. ,2012. Akuntansi Sektor Publik Organisasi Non Laba, Edisi 3.
Bogor : Mitra Wacana Media
Suaedi, Falih., 2019.Dinamika Manajemn Strategis Sektor Publik Di Era Perubahan, Penerbit
: Airlangga University Press
Supanto, Fajar. 2019., Manajemen Strategi Organisasi Publik dan Privat, Malang : Empatdus
Media
Wheelen, Thomas, L dan Hunger, J David. 2001, Manajemen Strategis, terjemahan Agung
Yulianto, Yogyakarta : Penerbit Andi.
28
Bab 4
Analisis Lingkungan Strategi
A. PENDAHULUAN
Capaian Pembelajaran :
1. Mahasiswa mampu menjelaskan dan melakkukan
analisis lingkungan organisasi
2. Mahasiswa mampu menjelaskan dan melakukan analisis
lingkungan internal organisasi
3. Mahasiswa mampu menjelaskan dan melakukan analisis
dan lingkungan eksternal
4. Mahasiswa dapat memahami dan menjelaskan
komponen lingkungan internal dan eksternal
Buku Ajar Manajemen Strategi Sektor Publik
B. MATERI
4.1. Lingkungan Umum
Sebelum membahas mengenai lingkungan internal dan lingkungan ekternal organisasi
secara lebih mendalam, terlebih dahulu akan dibahas mengenai lingkungan organisasi
secara umum. Lingkungan umum organisasi atau yang sering disebut dengan general
merupakan lingkungan yang telah dipetakan kedalam cakupan yang lebih luas.
Lingkungan umum atau lingkungan general merupakan salah satu unsur penting yang
mendukung keberhasilan organisasi dalam persaingan.
Pada organisasi sektor publik, lingkungan umum ini akan berpengaruh pada
pencapaian tujuan organisasi, karena menurut Hitt, Duanne & Robert dalam Suaedi
(2019) dijelaskan bahwa lingkungan umum atau general berkaitan secara langsung
dengan publik.
Lingkungan umum atau general yang disebut dengan lingkungan jauh merupakan
unsur-unsur dalam masyarakat di lingkungan tersebut yang bersumber dari luar
organisasi. Lingkungan umum ini dapat memberi dampak secara langsung pada
organisasi. Analisis lingkungan Umum atau global merupakan bagian dari analisis
lingkungan yang komprehensif, hal ini digunakan oleh perencana strategi untuk
mengantisipasi kemungkinan peluang dan membuat rencana serta melakukan tanggapan
pilihan terhadap peluang ini. Analisis lingkungan umum ini menggambarkan lingkungan
makro suatu organisasi.
Analisis lingkungan umum diperlukan oleh manajemen puncak agar dapat
mengerti dan memahami situasi lingkungan organisasi secara menyeluruh sehingga
manajemen akan dapat melakukan reaksi secara tepat terhadap setiap perubahan. Selain
itu, agar manajemen memiliki kemampuan dalam merespon setiap isu kritis mengenai
lingkungan yang mempunyai pengaruh yang kuat terhadap organisasi atau perusahaan.
Purwanto dan Afandi (2021), menjelaskan unsur-unsur lingkungan umum meliputi :
Sosio-ekonomi, teknologi dan kebijakan pemerintah.
1. Unsur sosio-ekonomi
Unsur sosio-ekonomi terdiri dari faktor ekonomi, iklim, serta sosial yang dapat
membantu ataupun menghambat organisasi dalam mencapai tujuannya. Ketiga
factor tersebut, saling terkait satu dengan lainnya dan merupakan suatu rangkain
factor yang sulit untuk dipisahkan. Kondisi ekonomi suatu negara dapat memberikan
dampak terhadap organisasi publik dan organisasi privat yang ada didalam negara
tersebut. Berbagai segi ekonomi yang harus dipertimbangkan yaitu perkembangan
ekonomi global; pelesterian lingkungan dan pertumbuhan ekonomi ; hadirnya
korporasi mulitinasional ; serta pendanaan. Dalam suatu pemerintahan, factor
ekonomi ini merupakan factor yang sangat penting, hal ini karena factor ekonomi
30
Bab 4: Analisis Lingkungan Strategi
31
Buku Ajar Manajemen Strategi Sektor Publik
32
Bab 4: Analisis Lingkungan Strategi
33
Buku Ajar Manajemen Strategi Sektor Publik
awal yang dilakukan oleh manajemen dalam menentukan kekuatan dan kelemahan yaitu
melalui proses identifikasi terhadap lingkungan internal organisasi tersebut. Hal ini harus
dirumuskan dengan tepat hal apa saja yang menjadi kekuatan dan kelemahan organisasi.
Kesalahan dalam membuat perumusan, maka akan berdampak pada kesalahan dalam
menentukan strategi apa yang akan dilakukan dalam melaksanakan atau menjalankan
kegiatan organisasi.
Analisis lingkungan internal suatu proses sangat penting dan dibutuhkan bagi
organisasi untuk dapat membuat formulasi strategi agar perusahaan mampu menentukan
tindakan preventif dan antisipasi atas perubahan-perubahan yang terjadi. Hal ini juga
dapat mencerminkan kekuatan sumber daya organisasi yang meliputi semua aspek
material atau non material yang dimiliki perusahaan dalam menjalankan aktivitas
organisasi. Lingkungan internal pada orgasnisasi sektor publik terdiri dari sumber daya
manusia, sumber daya keuangan, sturuktur organisasi dan budaya organisasi.
Lingkungan Eksternal
Lingkungan eksternal merupakan lingkungan yang berasal dari faktor-faktor luar organisasi
yang dapat mempengaruhi proses kegiatan organisasi. Lingkungan eksternal juga sering
disebut sebagai Menurut Jauch dan Glueck (2003) mendefinisikan lingkungan eksternal
ini sebagai “faktor-faktor luar perusahaan yang dapat menimbulkan peluang atau
ancaman”. Lingkungan eksternal sifatnya makro, mencakup hal yang lebih luas dan skala
lebih besar. Lingkungan ekstrnal ini biasanya lebih sulit untuk diubah karena berasal
dari luar organisasi dan dipengaruhi oleh berbagai faktor.
Sedangkan menurut Griffin dan Ebert yang dikutip oleh Buchory dan Djaslim
(2010) mengemukakan bahwa “Lingkungan eksternal adalah segala sesuatu diluar batas-
batas organisasi yang mungkin mempengaruhi organisasi. Oleh karena itu manajer/
pemimpin harus memahami lingkungan secara lingkup dan akurat dan selanjutnya
berusaha untuk beroperasi dan bersaing di dalamnya”.
Sedangkan menurut Glueck yang dikutip oleh Buchory dan Djaslim Saladin
(2010) “Lingkungan eksternal perusahaan adalah faktor-faktor yang berada di luar
jangkauan perusahaan yang dapat menimbulkan peluang-peluang (opportunities) atau
ancaman-ancaman (threat) pada perusahaan”. Lebih lanjut dijelaskan bahwa “lingkungan
eksternal ialah segala sesuatu diluar batas-batas organisasi yang mungkin mempengaruhi
organisasi. Oleh karena itu manajer/pemimpin harus memahami lingkungan secara
lingkup dan akurat dan selanjutnya berusaha untuk beroperasi dan bersaing di dalamnya”.
Dikutip dari David (2012), dijelaskan bahwa “lingkungan eksternal (external
environment) adalah berbagai faktor yang berada di luar organisasi yang perlu
diperhitungkan oleh organisasi atau perusahaan dalam membuat keputusan”.
Lingkungan eksternal ini mengungkapkan tentang peluang dan ancaman yang dihadapi
34
Bab 4: Analisis Lingkungan Strategi
35
Buku Ajar Manajemen Strategi Sektor Publik
36
Bab 4: Analisis Lingkungan Strategi
Gambar tersebut tidak menunjukkan sebuah urutan komponen yang satu dengan
yang lainnya, akan tetapi rangkaian pada gambar tersebut menunjukkan keterkaitan
antar semua komponen. Berikut ini adalah penjelasan komponen-komponen gambar
tersebut;
1. Sumber Daya
Sumber daya merupakan komponen penting yang menjadi modal setiap organisasi
guna mencapai tujuannya. Sumber daya diidentifikasikan menjadi 2 jenis, yaitu:
• Sumber daya yang berwujud ialah sumber daya yang secara langsung dapat
dilihat, dapat di identifikasi dan di evaluasi. Dalam kontek pemerintahan,
sumber daya yang berwujud dapat dikatakan sebagai faktor pokok dalam
pemerintahan dan dapat dikatakan sebagai sumber pendapatan yang tercermin
dalam APBN / APBD, para pegawai, sarana dan prasarana seperti ; gedung dan
struktur organisasi yang menjelaskan pola hubungan didalam pemerintahan
tersebut.
37
Buku Ajar Manajemen Strategi Sektor Publik
• Sumber daya tak berwujud, seperti misalnya teknologi dan inovasi. Dalam
pemerintahan, inovasi perlu dilakukan agar kepuasan masyarakat terhadap
pelayanan yang diberikan menjadi tinggi. Inovasi tersebut dapat berupa
penggunaan metode-metode yang digunakan, penggunaan teknologi dan
sebaginya. Dengan menggunakan metode dan teknologi yang baik, maka
roda pemerintahan bisa berjalan dengan baik dan dapat menghasilkan reputasi
yang baik pula. Reputasi yang baik akan membwa dampak positif tentang
kepercayaan masyarakat kepada pemerintah dan akan berdampak pula pada
kepercayaan investor baik domestik maupun asing untuk menanamkan
investasinya.
2. Capability (kemampuan)
Capability menunjukkan kapasitas kemampuan organisasi dalam menggunakan
sumber daya yang terintegrasi untuk mencapai tujuan yang diharapkan. Kemampuan
ini merupakan interaksi antara sumber daya yang berwujud dan sumber daya yang
tak berwujud. Kemampuan ini meliputi : struktur organisasi, budaya organisasi,
pemasaran, keuangan, riset dan pengembangan, operasi atau manufaktur, sumber
daya manusia dan sistem informasi (Hunger dan Wheelen (2003).
Kemampuan tersebut merupakan kemampuan dari seluruh komponen atau
unsur-unsur organisasi yang mencerminkan kemampuan suatu pemerintahan.
Kemampuan dapat dibentuk apabila ada kerjasama yang terjalin antara sumber
daya yang satu dengan sumber daya yang lainnya yang dimiliki oleh organisasi.
3. Core Competence (Kompetensi inti)
Kemampuan inti ialah sekumpulan ketrampilan dan teknologi yang memungkinkan
suatu organisasi menyediakan manfaat tertentu pada pelanggannya. Kemampuan
inti merupakan sumber daya dan kemampuan organisasi yang dapat menjadi
keunggulan bersaing dari organisasi lainnya . Kriteria yang digunakan oleh manajer
puncak untuk menentukan kemampuan inti, yaitu:
• Kemampuan yang bernilai, ialah kemampuan yang menolong organisasi untuk
dapat memanfaatkan peluang serta meminimalisir ancaman yang berasal dari
lingkungan eksternalnya
• Kemampuan langka, merupakan suatu kemampuan yang dimiliki oleh sedikit
pesaing.
• Kemampuan yang tidak bisa ditiru dengan sempurna, merupakan suatu
kemampuan yang tidak bisa dikembangkan secara mudah oleh organisasi lain.
• Kemapuan yang sulit atau tidak dapat diganti, ialah kemampuan yang tidak
memiliki ekuivalen strategis. Artinya semakin tidak dapat dilihat suatu
kemampuan, maka semakin sulit bagi organisasi merumuskan pengganti dan
semakin sulit untuk meniru strategi penciptaan nilai.
38
Bab 4: Analisis Lingkungan Strategi
4. Keunggulan bersaing, yaitu suatu keunggulan yang khas yang dimiliki organisasi.
Dengan memiliki keunggulan bersaing, maka organisasi pemerintah akan
memiliki daya saing yang strategis yang pada akhirnya membuat pemerintah dapat
memberikan pelayanan yang optimal kepada masyrakat.
39
Buku Ajar Manajemen Strategi Sektor Publik
Secara teori, lingkungan dekat ini berkembang pada lingkungan bisnis. Namun pada
perkembangannya, sektor publik dan pemerintahan juga mengadaptasi variabel-variabel
atau komponen lingkungan dekat .
Komponen-komponen lingkungan dekat pada sektor publik meliputi:
1. Pertama ialah pesaing.
Apakah pemerintah mempunyai pesaing ? bisa di identifikasi, yang menjadi pesaing
bagi pemerintah ialah sektor swasta dan pemerintah itu sendiri. Selanjutnya,
mengapa sektor swasta menjadi pesaing bagi pemerintah? sebelumnya telah
dijelaskan, bahwa pada awalnya manajemen strategi berkembang di organisasi
swasta yang selanjutnya diterapkan pada organisasi sektor publik. Dalam buku
mewirausahakan birokrasi dijelaskan bahwa pada intinya ialah mengurangi
peran aktif pemerintah dalam pemberian pelayanan publik serta menyuntikkan
persaingan dalam pemberian pelayanan kepada masyarakat. Pemerintah hanya
berperan sebagai regulator atau wasit. Hal ini dapat memberi ruang gerak kepada
sektor privat atau swasta untuk berkecimpung atau terjun pada sektor pelayanan
publik. Contohnya, dahulu pengiriman barang atau paket hanya dapat dikirimkan
melalui pos, namun saat ini banyak dilakukan oleh perusahaan swasta nasional
40
Bab 4: Analisis Lingkungan Strategi
Terdapat beberapa hambatan yang dialami oleh organisasi sektor publik dalam
menentukan peluangnya. Menurut De Bono dalam Nugraha (2018) Hambatan tersebut
antara lain :
1. Pada tingkat organisasi, dalam hal ini ialah pimpinan organisasi dan komunikasi
yang terjadi dalam organisasi ;
2. Pada lingkungan organisasi itu sendiri, ialah birokrasi yang rigid atau kaku, masuknya
unsur politik dan keterlibatan para politikus dalam organisasi. Hal itulah yang sering
menimbulkan hambatan unsur mencari peluang.
41
Buku Ajar Manajemen Strategi Sektor Publik
42
Bab 4: Analisis Lingkungan Strategi
RANGKUMAN
Analisis lingkungan merupakan salah satu aspek penting bagi organisasi dalam mencapai
keberhasilan manajemen strategis. Analisis lingkungan strategis ini dibutuhkan agar
perusahaan terhindar dari strategi ini adalah untuk menentukan tindakan pencegahan
dan mengantisipasi terjadinya perubahan-perubahan di lingkungan organisasi, sehingga
organisasi dapat beradaptasi secara cepat terhadap perubahan untuk mencapai tujuan
organisasi.
Lingkungan strategi dibedakan menjadi lingkungan internal dan eksternal.
Lingkungan internal berasal dari dalam organisasi yang penting untuk formulasi strategi,
dengan melakukan analisis lingkungan internal akan dapat diketahui kekuatan dan
kelemahan organisasi. Komponen lingkungan internal pada organisasi sektor publik
meliputi : Sumber daya manusia, Sumber daya keuangan, struktur organisasi dan
43
Buku Ajar Manajemen Strategi Sektor Publik
budaya organisasi. Lingkungan eksternal ialah lingkungan yang berasal dari faktor-
faktor di luar organisasi yang dapat mempengaruhi proses kegiatan organisasi yang
menimbulkan peluang dan ancaman bagi organisasi. Proses analisis lingkungan
eksternal terdiri dari empat tahap yaitu : scanning, monitoring, forcasting dan assesing.
C. PENUTUP
PERTANYAAN EVALUASI PEMBELAJARAN
1. Apakah yang dimaksud dengan lingkungan general manajemen strategi?
2. Jelaskan apa yang dimaksud dengan lingkungan internal dan berikan contohnya!
3. Jelaskan apa yang dimaksud dengan lingkungan eksternal, dan berikan contohnya!
4. Jelaskan peran analisis lingkungan bagi organisasi atau perusahaan !
5. Bagaimana cara melakukan analisis lingkungan internal dalam suatu organisasi?
DAFTAR PUSTAKA
Buchory, Herry Achmad dan Dajslim Saladin. 2010. Manajemen Pemasaran, Linda
Karya, Bandung.
Glueck, William F, dan Lawrence R, Jauch. 2003. Manajemen Strategis dan Kebijakan
Perusahaan. Jakarta : Erlangga.
Hitt, M.A, Ireland, RD and Hoskisson (2002), Strategic Management and Strategic
Competitveness , Nelson Thompson Learning
Hunger, J. David dan Wheelen, Thomas L. (2010). Manajemen Strategis. Yogyakarta
: Andi Offset.
Nugraha, Qudrat. (2018) . Manajemen Strategik Organisasi Publik, Jakarta : Universitas
Terbuka
Pearce, John A dan Richard B Robinson, 2013. Manajemen Strategis : Formulasi,
Implementasi dan Pengendalian , Edisi 12 Buku 1, Penerjemah : Nia Pramita Sari,
Jakarta : Salemba Empat.
Purwanto, Bambang Heru dan Muhammad Nur Afandi. 2021. Manajemen Strategi Sektor
Publik, Bandung : PT Refika Aditama.
Suaedi, Falih., 2019.Dinamika Manajemn Strategis Sektor Publik Di Era Perubahan, Penerbit
: Airlangga University Press
Suwarsono. 1994. Manajemen Strategis dan Kasus, Yogyakarta : Unit Penerbit dan
Percetakan Akademik Manajemen Perusahaan YKPN.
Williams, Chuck. (2001). Manajemen. Buku 1. Diterjemahkan oleh: Sabarudin
Napitupulu. Salemba Empat, Jakarta.
44
Bab 4: Analisis Lingkungan Strategi
45
Buku Ajar Manajemen Strategi Sektor Publik
46
Bab v
Analisis SWOT
A. PENDAHULUAN
Capaian Pembelajaran :
1. Mahasiswa dapat memahami dan menjelaskan pengertian
Analisis SWOT
2. Mahasiswa dapat menjelaskan Manfaat dan tujuan Analisis
SWOT
3. Mahasiswa dapat memahami dan menjelaskan Unsur-Unsur
Analisis SWOT
4. Mahasiswa dapat menjelaskan matrik SWOT dan mampu
memetakan unsur internal dan eksternal organisasi
Buku Ajar Manajemen Strategi Sektor Publik
B. MATERI
5.1. Pengertian SWOT
Analisis SWOT yang adalah singkatan atau akronim dari 4 yaitu Strengths (kekuatan),
Weaknesses (kelemahan), Opportunities (peluang) dan Threats (ancaman). Analisis SWOT
merupakan salah satu cara yang dipakai untuk menyusun analisis organisasi publik dan
organisasi privat dengan tujuan untuk memperoleh pemahaman yang lebih menyeluruh
tentang suatu organisasi (Fahmi, 2015).
Analisis SWOT ialah bentuk analisis situasi dan keadaan yang merupakan suatu
metode untuk membuat perencanaan yang dipergunakan untuk melakukan evaluasi
Strengths (kekuatan), Weaknesses (kelemahan), Opportunities (peluang) dan Threats
(ancaman) dalam suatu kegiatan proyek atau suatu spekulasi keputusan organisasi.
Disebutkan oleh beberapa ahli, bahwa analisis SWOT merupakan suatu alat yang
dipergunakan untuk membuat perencanaan strategis dan untuk memperkirakan cara
yang terbaik dalam menentukan suatu strategi. Intrusmen ini membatu para praktisi
untuk memudahkan dalam menentukan apa yang akan dicapai dan hal-hal apa saja
yang perlu diperhatikan oleh mereka.
Thompson & Strickland (2007) mendefinisikan, “Analisis SWOT (Strength,
Weakness ,Opportunity , Threat) adalah analisis yang dipergunakan untuk mengetahui
seberapa besar faktor internal dan faktor eksternal dapat mempengaruhi organisasi
perusahaan. Pendekatan ini merupakan penilaian atau evaluasi untuk menyeimbangkan
kelemahan dan kekuatan yang merupakan faktor internal organisasi dengan peluang
dan ancaman lingkungan faktor eksternal.”
Rangkuti (2015), analisis SWOT adalah “identifikasi berbagai faktor secara
sistematis untuk merumuskan strategi perusahaan. Analisis ini didasarkan pada
hubungan atau interaksi antara unsur internal, yaitu kekuatan dan kelemahan, terhadap
unsur-unsur eksternal yaitu peluang dan ancaman”.
Dari penjelasan tersebut, dapat diketahui bahwa analisis SWOT tidak hanya
digunakan oleh sektor swasta namun juga dipergunakan oleh organisasi sektor publik
untuk mengidentifikasi berbagai aspek yang dihadapi atau yang mungkin akan dihadapi
oleh organisasi. Pendekatan analisis ini didasarkan pada upaya untuk memaksimalkan
strenght (kekuatan) dan opportunities (peluang) sekaligus untuk meminimalisir weakness
(kelemahan) dan threats (ancaman). Sehingga, hasil dari analisis ini dapat digunakan
untuk membuat formulasi perencanaan strategi organisasi. Hal ini karena analisa SWOT
dapat memberikan informasi secara menyeluruh tentang kondisi lingkungan internal
dan kondisi lingkungan eksternal yang dihadapi oleh organisasi, sehingga organisasi
memiliki gambaran tentang keputusan strategis yang akan diambil. Secara sederhana
kerangka analisis SWOT bida digambarkan seperti dibawah ini.
48
Bab v: Analisis SWOT
49
Buku Ajar Manajemen Strategi Sektor Publik
2. Dapat dugnakan sebagai rujukan dalam pembuatan rencana dan dalam membuat
keputusan jangka panjang.
3. Mampu memberikan pemahaman kepada stakeholders yang ingin bergabung dengan
perusahaan dalam suatu ikatan kerjasama yang saling menguntungkan.
4. Dapat dijadikan penilai secara rutin dalam melihat progress report dari setiap
keputusan yang telah dibuat selama ini.
Menurut Suryatama (2014) beberapa manfaat analisis SWOT adalah sebagai berikut :
1. Sebagai panduan bagi organisasi untuk menyusun berbagai macam kebijakan
strategis yang terkait dengan rencana dan pelaksanaan di masa depan.
2. Sebagai bahan bagi pimpinan untuk mengevaluasi sistem perencanaan dan
implementasi kebijakan strategis sebuah organisasi.
3. Memberikan tantangan ide-ide bagi pihak manajemen perusahaan.
4. Memberikan informasi kepada manajemen tentang kondisi perusahaan.
Dari penjelasan tersebut, dapat diketahui bahwa analisis SWOT merupakan strategi
yang mendasar bagi para stakeholder (pemangku kepentingan) dalam menetapkan tujuan
di masa depan. Selain itu, analisis SWOT bermanfaat jika secara jelas sudah ditentukan
kemana arah organisasi untuk mencapai tujuan di masa depan serta apa saja ukuran-
ukuran yang dipergunakan untuk menilai manajemen dalam mewujudkan visi dan
menjalankan misinya.
50
Bab v: Analisis SWOT
Analisis SWOT tidak hanya diberlakukan untuk organisasi swasta namun juga unt
organisasi sektor publik untuk keberhasilan organisasi dalam mencapai tujuan.
Menurut Rangkuti (2012), Analisis SWOT merupakan “salah satu tolak ukur
dari keberhasilan sebuah perusahaan atau dengan kata lain salah satu pendekatan
dalam menentukan atau mengukur keberhasilan sebuah perusahaan atau organisasi
dapat dilihat dari seberapa tinggi positioning perusahaan tersebut dibandingkan dengan
perusahaan pesaingnya”. Adapun fungsi analisis SWOT, adalah sebagai berikut :
1. Dapat menempatkan organisasi didalam posisi yang strategis, sehingga pada
perkembangannya akan selalu berada dalam posisi yang menguntungkan.
2. Dapat menentukan unsur-unsur strategi organisasi, hal ini dilakukan untuk
mengidentifikasi unsur-unsur yang dapat digunakan untuk memformulasikan
strategi organisasi.
3. Dapat meminimalkan ancaman ataupun menghilangkan impact sebagai akibat dari
adanya ancaman lingkungan sehingga perusahaan dapat diawasi atau dikontrol demi
kepentingan perkembangan organisasi.
4. Dapat digunakan untuk mengetahui kondisi internal organisasi yang secara umumn
masih berada dalam kendali manajemen dan lingkungan eksternal suatu organisasi
yang pada umumnya sulit dikendalikan oleh manajemen.
51
Buku Ajar Manajemen Strategi Sektor Publik
juga terjadi dari sisi sosial budaya, misalnya gaya hidup dan trend yang terjadi.
Manajemen puncak dapat mengetahui hal-hal eksternal mana yang bisa dijadikan
peluang dengan cara membandingan kekuatan dan kelemahan organisasi dengan
analisis internal pesaing.
4. Thareats (ancaman), ancaman ini merupakan suatu kondisi sebaliknya dari peluang,
yaitu situasi lingkungan eksternal yang tidak menguntungkan yang dapat menggangu
jalannya kelancaran roda orgaisasi. Ancaman harus dikenali secara cermat agar
ancaman bisa segera ditanggulangi, karena jika tidak ditanggulangi akan dapat
menjadi penghambat dalam mencapai tujuan organisasi.
Menurut Rangkuti (2015) Untuk menganalisis secara lebih dalam tentang SWOT,
maka perlu dilihat faktor eksternal dan internal sebagai bagian penting dalam analisis
SWOT, yaitu:
1. Faktor Eksternal
Faktor eksternal ini mempengaruhi terbentuknya opportunities and threats (O and T).
dimana faktor ini menyangkut dengan kondisi-kondisi yang terjadi di luar organisasi
yang mempengaruhi dalam pembuatan keputusan. Faktor ini mencakup lingkungan
industri (industry environment), ekonomi, politik, hukum, teknologi, kependudukan,
dan sosial budaya.
2. Faktor internal
Faktor ini akan mempengaruhi terbentuknya strength and weaknesses (S dan W)
dimana faktor ini menyangkut kondisi yang terjadi dalam organisasi, dimana hal
ini turut mempengaruhi terbentuknya pembuatan keputusan (decision making)
perusahaan. Faktor internal ini meliputi semua manajemen fungsional: pemasaran,
keuangan, operasi, sumberdaya manusia, penelitian dan pengembangan, system
informasi manajemen, dan budaya perusahaan (corporate culture).
SWOT dapat dilakukan oleh para administrator baik secara individual maupun
secara berkelompok didalam organisasi. Jika dilakukan secara berkelompok hasil
nya akan lebih efektif dan obyektif serta organisasi lebih fokus dalam memenangkan
persaingan. Sebab, dari proses tersebut akan mampu menciptakan konsep strategi dalam
memenangi persaingan.
52
Bab v: Analisis SWOT
Matriks ini meghasilkan empat kemungkinan alternatif strategi yaitu strategi S-O, strategi
W-O, strategi S-T dan strategi W-T (Rangkuti, 2015)
Tabel 5.1. Matriks SWOT
Isu- isu strategi dalam kegiatan pemberdayaan UKM perlu dilakukan tindak
lanjut agar UKM di Kota Surabaya, khususnya UKM Batik Semanggi agar memiliki
keunggulan bersaing. Untuk itu perlu dilakukan strategi yang tepat. Strategi ialah tujuan
jangka Panjang dari suatu organisai, serta pendayagunaan dan alokasi semua sumber
daya yang penting untuk mencapai tujuan tersebut (Rangkuti, 2015).
Berdasarkan analisis terhadap factor-faktor lingkungan internal dan eksternal serta
berdasarkan hasil SWOT, maka dapat dilakukan pemetaan lingkungan internal dan
eskternal pada UKM Batik Semanggi Kota Surabaya adalah sebagai berikut :
1. Analisis internal kelompok pengrajin Batik Semanggi Kota Surabaya.
Analisis initernal dilakukan untuk menggali informasi yang berhubungan dengan
kekuatan dan kelemahan yang dimiliki oleh kelompok pengrajin Batik Semanggi
Kota Surabaya. Unsur kekuatan ini memiliki nilai positif dan dapat digunakan
sebagai pendorong untuk meningkatkan daya saing produk yang dihasilakan oleh
ibu-ibu kelompok pengrajin batik semanggi. Sedangkan faktor kelemahan memiliki
nilai negatif atau menjadi faktor penghambat dalam meningkatkan daya saing
53
Buku Ajar Manajemen Strategi Sektor Publik
54
Bab v: Analisis SWOT
Dari uraian SWOT pengrajin batik semanggi Kota Surabaya, maka dapat
digambarkan matrik SWOT sebagai berikut:
Tabel 5.2. Matrik SWOT UKM Batik Semanggi Kota Surabaya
55
Buku Ajar Manajemen Strategi Sektor Publik
RANGKUMAN
Analisis SWOT yang adalah singkatan atau akronim dari 4 yaitu Strengths (kekuatan),
Weaknesses (kelemahan), Opportunities (peluang) dan Threats (ancaman). Analisis SWOT
merupakan strategi yang mendasar bagi para stakeholder (pemangku kepentingan) dalam
menetapkan tujuan organisasi di masa depan dan merumuskan strategi organisasi agar
dapat meningkatkan daya saing organisasi. Analisis ini digunakan untuk mengetahui
komponen internal dan eksternal dapat mempengaruhi perkembangan organisasi
atau perusahaan. Pendekatan ini merupakan suatu penilaian atau evaluasi untuk
menyeimbangkan antara faktor internal organisasi (kelemahan dan kekuatan) dengan
faktor eksternal organisasi (peluang dan ancaman).
C. PENUTUP
PERTANYAAN EVALUASI PEMBELAJARAN
1. Apa yang dimaksud dengan analisis SWOT?
2. Mengapa organisasi atau perusahaan harus menerpakan analisis SWOT?
3. Jelaskan unsur-unsus dalam analisis SWOT!
4. Mengapa matrik SWOT diperlukan ? Jelaskan dan gambarkan matrik nya!
56
Bab v: Analisis SWOT
DAFTAR PUSTAKA
Afin. 2013. Menciptakan SDM Berkualitas. Jakarta : PT. Gelora Aksara Pratama.
David, Fred R. 2012. Manajemen Strategis Konsep, Buku 1 Edisi 12, Terjemahan Dono
Sunardi, Jakarta : Salemba Empat.
Erwin Suryatama, 2014. Lebih Memahami Analisis SWOT Dalam Bisnis, Yogyakarta :
Kata Pena
Fahmi, Irham. 2014. Manajemen Strategis Teori dan Aplikasi, Bandung : Alfabeta.
Fatimah, Fajar Nur’aini Dwi. 2016., Teknik Analisis SWOT :Pedoman Menyusun Strategi
Yang Efektif dan Efisien serta cara mengelola kekuatan dan ancaman, Cetakan 1,
Yogyakarta : Quadrant
Isniati dan M. Rizki Fajriansyah. 2019. Manajemen Strategik Intisari konsep dan Teori,
Yogyakarta : CV. Andi Offset.
Hardjati, Susi dkk. 2020. Determinant strategies in empowering batik craftsmen to
increase competitiveness, Journal Of Social Science Research, Vol 16 (2020), ISSN :
2321-1091, Page 93-96, DOI: https://doi.org/10.24297/jssr.v16i.8878
Mariantha, N. (2018). Manajemen Biaya (Cost Management). Sulawesi Selatan: Celebes
Media Prakasa.
57
Buku Ajar Manajemen Strategi Sektor Publik
58
Bab 6
Formulasi Strategi
A. PENDAHULUAN
Capaian Pembelajaran :
1. Mahasiswa dapat dan mampu menjelaskan makna strategi
bagi organisasi .
2. Mahasiswa mampu menjelaskan aspek penting dalam
merumuskan strategi organisasi.
3. Mahasiswa mampu menjelaskan pengertian visi dan syarat
dalam merumuskan visi, serta menjelaskan karakteristik
visi yang efektif.
4. Mahasiswa mampu menjelaskan defini tentang misi,
karakteristik misi dan proses merumuskan misi
Buku Ajar Manajemen Strategi Sektor Publik
B. MATERI
6.1. Mengenal Formulasi Strategi
Pada dasarnya, formulasi strategi merupakan langkah-langkah dalam menyusun atau
menetapkan tujuan organisasi dan menetapkan rencana strategi tentang program yang
akan dilaksanakan pada masa yang akan datang, artinya bahwa perumusan strategi
merupakan suatu kegiatan menyusun rencana jangka panjang bagi kelangsungan hidup
organisasi. Perumusan strategi dilakukan oleh manajemen puncak dan dilaksanakan
oleh seluruh komponen yang ada dalam organisasi tersebut. Dengan menyusun rumusan
strategi, dapat dipastikan roda organisasi dapat berjalan dan berfungsi sesuai dengan
desain rumusan yang telah dibuat sebelumnya.
Dalam membuat perumusan strategi, organisasi perlu mempertimbangkan
aspek lingkungan eksternal yaitu opportunity serta threat, disamping itu juga harus
mengedepankan seberapa besar kekuatan yang dimiliki dan bagaimana menanggulangi
kelamahan yang dimiliki organisasi. Hal ini karena formulasi strategi merupakan tahapan
awal dari proses manajemen strategi yang dimaksudkan untuk membangun visi, misi
dan tujuan organisasi, serta merancang strategi dalam mencapai tujuan organisasi atau
perusahaan.
Taufiqurokhman (2016) “rumusan strategi melibatkan tindakan analisis situasi
baik secara internal dan eksternal, secara mikro dan makro, yaitu mengatur sasaran,
menentukan visi dan misi jangka panjang, keseluruhan tujuan perusahaan (baik finansial
dan strategis), tujuan taktis, dan perencanaan”.
Senada dengan hal tersbut diatas, Hunger dan Wheleen (2013) menjelaskan
bahwa perumusan strategi atau formulasi strategi yaitu pembangunan rencana dalam
jangka panjang untuk mengelola secara efektif kesempatan atau peluang dan ancaman
dari lingkungan eksternal, dilihat dari kekuatan dan kelemahan organisasi. Pendapat
senada juga disampaiak oleh Novianto (2019), yang menyatakan bahwa “perumusan
strategi merupakan penyusunan langkah-langkah aktivitas organisasi di masa yang
akan datang melalui cara membangun visi dan misi organisasi, menetapkan tujuan dan
kebijakan strategis dalam rangka meraih visi dan misi organisasi maupun mencapai
tujuan organisasi yang telah ditetapkan”.
Penentuan program kegiatan yang dilakukan pada tahap formulasi yang biasa
dilakukan oleh organisasi swasta, sekarang juga dilakukan oleh organisasi pada sektor
publik. Hal itu memang perlu dilakukan karena sektor publik harus membuat rencana
jangka panjang agar dapat mewujudkan tujuan pembangunan misalnya melalui RPJP
atau Rencana Pembangunan Jangka Panjang.
Isu formulasi strategi pada organisasi sektor publik atau pemerintah biasanya
meliputi pembangunan apa yang akan dilakukan, bagaimana caranya mengalokasikan
60
Bab 6: Formulasi Strategi
61
Buku Ajar Manajemen Strategi Sektor Publik
Hax dan Majluf yang dikutip oleh Akdon (2007), visi merupakan sebuah pernyataan
yang digunakan sebagai sarana bagi organisasi untuk:
1. Mengkomunikasikan alasan tujuan keberadaan organisasi.
2. Memperlihatkan framework hubungan antara organisasi dengan pemangku
kepentingan atau stakeholders (sumber daya manusia organisasi, konsumen/citizen,
pihak lain yang terkait).
3. Menyatakan sasaran utama kinerja organisasi dalam arti pertumbuhan dan
perkembangan.
Menurut Siagian (2019), “visi ialah rangkaian kalimat yang menyatakan cita-cita
atau impian sebuah oragnisasi atau perusahaan yang ingin dicapai di masa depan. Atau
dapat dikatakan bahwa visi merupakan pernyataan want to be dari organisasi. Visi juga
merupakan suatu hal yang sangat krusial bagi organisasi untuk menjamin kesuksesan
jangka panjang”. Pernyataan visi, baik yang tertulis maupun yang tidak tertulis atau yang
diucapkan perlu ditafsirkan dengan baik agar tidak mengandung multi tafsir, sehinga
bisa digunakan sebagai pedoman atau acuan yang dapat mempersatukan semua unsur
dalam suatu organisasi.
Aditya (2010) menyatakan, “Visi adalah suatu pandangan jauh tentang perusahaan,
tujuan-tujuan perusahaan dan apa yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan tersebut
pada masa yang akan datang”.
Pendapat yang lain tentang visi dikemukan oleh Arman yang dikutip oleh Orvala
dkk (2019), “visi adalah pernyataan yang mendefinisikan sesuatu yang ingin dicapai
organisasi di waktu yang akan datang”. Senada dengan pendapat tersebut, Ancok (2007)
menyatakan bahwa “visi adalah suatu pernyataan yang berisikan arahan yang jelas
tentang apa yang akan diperbuat oleh perusahaan di masa yang akan datang”.
Berdasarkan beberapa definisi di atas, maka dapat disimpulkan bahwa visi ialah
suatu pernyataan yang menyeluruh atau komprehensif tentang segala aspek yang
diharapkan oleh suatu organisasi di masa depan dan digunakan sebagai pedoman
maupun arah tujuan untuk jangka panjang.
Penetapan visi bertujuan untuk : ( Isniati dan Fajriansyah, 2019)
1. Menyatakan impian atau cita-cita organisasi yang ingin dicapai pada masa depan
2. Memberikan arah dan fokus organisasi
3. Menjadi perekat dan mempersatukan berbagai gagasan strategis
4. Mengintergrasikan seluruh sumber daya organisasi
5. Menumbuhkan komitmen pada seluruh jajaran yang ada dalam lingkungan
organisasi
6. Menjamin kesinambungan kepemimpinan organisasi
7. Sebagai wahana yang digunakan untuk membangun makna bersama
62
Bab 6: Formulasi Strategi
Atas dasar pendapat tersebut, dapat disimpulkan bahwa pernyataan sebuah visi
yang baik harus berorientasi pada masa depan , untuk jangka waktu yang lama dan
memberikan gambaran keinginan di masa depan yang ingin dicapai serta memungkinkan
untuk dicapai. Visi harus jelas dan mudah dipahami oleh seluruh pegawai atau karyawan
yang ada dalam organisasi, sehingga hal itu akan menumbuhkan rasa tanggung jawab
dan komitmen yang tinggi pada diri anggota organisasi untuk mewujudkannya.
63
Buku Ajar Manajemen Strategi Sektor Publik
Pengertian Misi
Bagi sebuah organisasi penetapan misi merupakan hal yang sangat penting, karena misi
memiliki sifat yang fundamental dan membuat organisasi memiliki “jati diri” yang khas,
yang berbeda dengan organisasi lainnya yang sejenis. Misi merupakan suatu rangkaian
tindakan untuk mewujudkan visi, jadi misi adalah penjabaran visi yang berbentuk
rumusan tugas, kewajiban serta rangkaian aktivitas yang digunakan sebagai arahan atau
pedoman untuk mewujudkan visi.
Misi merupakan pedoman yang lebih konkrit dan pragmatis dan digunakan sebagai
acuan untuk mengembangkan strategi dan aktivitas dalam organisasi. Pernyataan misi
merupakan sebuah pesan yang dibuat untuk mencapai harapan atau tujuan seluruh
pemangku kepentingan dalam organisasi untuk jangka waktu yang ditentukan. Berikut
ini disampaikan beberapa pendapat para ahli tentang pengertian misi:
Tabel 6.1. Definisi Misi
Dapat disimpulkan bahwa misi ialah sebuah pernyataan yang hendak dicapai
oleh organsisi dan bidang kegiatan utama atau produk yang dihasilkan oleh organisasi
tersebut. Misi adalah sesuatu yang konkrit atau yang nyata mengenai upaya untuk dicapai
serta dapat memberikan arah cara untuk mencapai visi.
Dari definisi tersebut, terdapat karekteristik penting yang tergambar dalam sebuah
misi organisasi, yaitu:
1. Misi harus jelas dan singkat, yang berisi tentang “niat” organisasi yang diwujudkan
untuk jangka pendek.
2. Misi mencakup filsafat yang di akan digunakan dan dianut oleh pengambil keputusan
dalam organisasi.
64
Bab 6: Formulasi Strategi
Menurut Solihin (2014), kriteria yang harus dipenuhi untuk merumuskan misi
organisasi publik adalah sebagai berikut:
1. Misi Menggambarkan dengan jelas mengenai kondisi masa depan yang akan dicapai
dalam kurun waktu 5 tahun kedepan.
2. Misi harus dapat menjawab permasalahan pembangunan dan atau isu strategis yang
harus diselesaikan dalam jangka menengah.
3. Harus disertai dengan penjelasan yang lebih operasional sehingga dapat dengan
mudah menjadi acuan dalam memformulasikan strategi, kebijakan serta program.
4. Harus disertai penjelasan mengapa misi tersebut dibutuhkan
5. Sejalan dengan visi serta arah program pembangunan jangka panjang.
Dengan demikian, kriteria dan komponen yang ada dalam rumusan misi ialah
adanya tujuan, program yang jelas yang harus dapat dicapai serta mengajak partisipasi
masyarakat untuk mengikuti prgram kegiatan yang telah di rencanakan.
65
Buku Ajar Manajemen Strategi Sektor Publik
3. Menyediakan gambaran besar yang menggambarkan tentang siapa ‘kita’, apa yang
‘kita’, dan kemana ‘kita’ mengarah. Agar dapat melaksanakan visi yang telah
ditetapkan, pimpinan sebaiknya memberikan gambaran yang konkret dari visi
perusahaan atau organisasi. Hal ini dilakukan dengan tujuan agar anggota organisasi
lebih mampu untuk memahami tujuan jangka panjang.
Adapun cara yang harus dilakukan dalam merumuskan visi yang baik, adalah
sebagai berikut:
1. Visi sebaiknya dirumuskan secara bersama antara pimpinan puncak dalam organisasi
dengan seluruh unsur yang ada di lingkungan organisasi.
2. Gunakan informasi hasil dari penilaian internal yaitu kekuatan dan kelemahan serta
penilaian eksternal organisasi yaitu peluang dan ancaman (SWOT)
3. Visi hendaknya mengandung nilai-nilai luhur organisasi yang tumbuh dari aspirasi
seluruh anggota organisasi
4. Visi bukan merupakan suatu kegiatan, sehingga dalam penyusunannya tidak
menggunakan kata kerja.
66
Bab 6: Formulasi Strategi
RANGKUMAN
Visi merupakan suatu cita-cita atau impian organisasi atau perusahaan di masa depan
yang ingin diwujudkan dalam jangka waktu tertentu dan berjangka waktu 10-20 tahun
ke depan. Visi merupakan gambaran tentang aspirasi dasar dari sebuah organisasi,
yang biasanya merupakan sebuah inisiatif dari seorang pemimpin organisasi yang juga
didukung oleh seluruh anggota organisasi. Bagi organisasi sektor publik, visi memiliki
peran penting dalam menentukan arah kebijakan organisasi publik. Dengan menentukan
visi berarti juga menentukan cita-cita dan tujuan yang ingin dicapai oleh organisasi.
Misi ialah sebuah pernyataan yang hendak dicapai oleh organsisi dalam mencapai
visi. Misi adalah sesuatu rumusan yang konkrit atau yang nyata tentang upaya atau
tujuan untuk dicapai serta dapat memberikan arah cara untuk mewujudkan visi. Dengan
adanya rumusun visi dan misi yang jelas, maka akan memberikan arah dalam mencapai
tujuan pembangunan.
C. PENUTUP
PERTANYAAN EVALUASI PEMBELAJARAN
1. Apa yang dimaksud dengan visi dan misi ? Jelaskan !
2. Mengapa setiap organisasi harus memiliki visi dan misi ? Jelaskan !
3. Bagaimana cara merumuskan visi dan misi organisasi yang efektif ?
4. Buatlah contoh rumusan visi dan misi organisasi sektor publik !
67
Buku Ajar Manajemen Strategi Sektor Publik
DAFTAR PUSTAKA
Aditya, A. (2010). Visi dan Misi Perusahaan. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama
Akdon, 2007. Strategic Management for Educational Management (Manajemen Strategik untuk
Manajemen Pendidikan), Bandung: Alfabeta, cetakan ke 2.
Ancok, D. (2007). Outbound Management Training. Jogyakarta : UII Press
Isniati dan M. Rizki Fajriansyah. 2019, Manajemen Strategik Intisari, Konsep dan Teori,
Yogyakarta : Andi
Kholis, Nur. 2014, Manajemen Strategi Pendidikan (Formulasi, Implementasi Dan Pengawasan),
Cetakan 1 , Surabaya : UIN Sunan Ample Press.
Orvala , Vina, Sagita Yusiana Dan Lestari Ningrum. 2019. Analisa Konsep Usaha Roti
Dalam Perspektif Manajemen Sumber Daya Manusia, Jurnal IKRA-ITH Humaniora,
Vol 3 No 3, Bulan November 2019
Siagian, Sondang P, Manajemen Strategik, Cetakan ke 13, Jakarta : Bumi Aksara.
Solihin, Dadang. 2005. Perencanaan Pembangunan Daerah : Konsep, Strategi, Tahapan dna
Proses , Jakarta : Badiklat Depdagri Diklat Perencanaan Pembangunan Ekonomi
Daerah.
Solihin, Dadang, 2014. Visi Misi Strategi Kebijakan Program dan Kegiatan , Kursus
Perencanaan Pembangunan Daerah , Jakarta : LPEM-FE UI
Taufiqurokman. 2016, Manajemen strategik, Cetakan Pertama, Jakarta : FISIP Univ Prof
Dr. Moustopo Beragama.
Wheelen, Thomas, L dan Hunger, J David. 2013, Manajemen Strategis, terjemahan Agung
Yulianto, Yogyakarta : Andi Offset.
68
Bab 7
Implementasi Strategi
A. PENDAHULUAN
Buku Ajar Manajemen Strategi Sektor Publik
B. MATERI
Proses manajemen strategi belum dapat dikatakan selesai ketika memutuskan strategi apa
yang akan ditempuh. Organisasi masih harus menterjemahkan rumusan strategi tersebut
ke dalam tindakan strategis. Kita harus selalu ingat bahwa sebaik apapun rumusan
strategi, hanya akan menjadi sebuah retorika belaka jika tidak dapat diimplementasikan
dengan baik . Oleh karena itu, agar organisasi dapat mencapai tujuan secara optimal,
maka selain harus mampu merumuskan strategi, perusahaan juga harus mampu
mengimplementasikan strategi tersebut secara efektif. Jika salah satu “langkah” tersebut
tidak dapat dilaksanakan dengan baik, maka tidak mustahil organisasi akan memetik
kegagalan. Bahkan, sebuah rumusan atau formulasi strategi yang sempurna sekalipun
hanya akan memberikan kontribusi yang minim bagi pencapaian tujuan organisasi jika
tidak mampu diimplementasikan dengan baik.
70
Bab 7: Implementasi Strategi
3. Prosedur
Prosedur ialah system langkah-langkah atau teknik-tekni yang berurutan yang
menggambarkan secara terperintci bagaimana suatu aktivitas atau pekerjaan
diselesaikan. Biasanya disebut juga sebagai Standard Operating Procedures (SOP).
Sampai sejauh ini belum terdapat rumusan yang dapat digunakan secara universal
tentang istilah implementasi strategi. Solihin (2012) menyatakan, terdapat 3 prospektif
dalam memandang definisi dari implementasi strategi. Ke 3 prospektif tersebut yaitu :
1. Process Perspective , hal ini merupakan cara pandang tentang implementasi strategi
yang dilihat dari serangkaian urutan langkah-langkah yang dilakuakn secara sadar
dan direncanakan dengan hati-hati ( a secuence of carefully planned conscitive steps ).
2. Behavior Perspective , pendekatan ini memandang bahwa implementasi strategi sebagai
suatu rangkaian tindakan dan menilai tindakan-tindakan yang dilakukan oleh pihak-
pihak yang melakukan eksekusi strategi dari sudut pandang ilmu perilaku.
3. Hybrid Perspective, cara pandang ini menganggap implementasi strategi merupakan
suatu kombinasi antara proses implementasi strategi dan perilaku pihak-pihak yang
mengeksekusi strategi.
71
Buku Ajar Manajemen Strategi Sektor Publik
Tidak sedikit orang yang berperan penting dalam implementasi strategi justru
kurang dilibatkan dalam pengembangan strategi tersebut. Akibatnya, hal ini dapat
menimbulkan resistensi bagi mereka. resistensi atau perlawanan ini akan semakin
terlihat jika terdapat perubahan visi, misi, strategi dan tujuan serta kebijakan penting
pada organisasi atau perusahaan tidak dikomunikasikan secara jelas dan transparan
kepada semua unsur yang ada dalam organisasi. Untuk menghindari kemungkinan
kejadian buruk tersebut, organisasi atau perusahaan harus melibatkan semua unsur
selama proses, baik dalam proses memformulasikan dan mengimplementasikan
strategi.
2. Apa yang harus dilakukan?
Guna mendukung implementasi strategi yang telah dirumuskan, para manajer
dalam organisasi atau perusahaan harus saling bekerja sama dan ber sinergi dalam
mengembangkan program, merancang anggaran dan prosedur yang diperlukan
untuk mewujudkan apa yang telah dirumuskan.
Hal ini berarti para manajer tersebut harus bekerjasama untuk mencapai sinergi
diantara mereka agar mampu memperoleh dan mempertahankan keunggulan
bersaing bagi perusahaan tersebut. Pada organisasi sektor publik, pemerintah
dan pegawai di pemerintahan harus berpartisipasi dalam mendukung keputusan
implementasi strategi. Komitmen para penyusun strategi sangat dibutuhkan pada
tahap implememtasi (Dewi, 2012)
3. Bagaimana sumber daya manusia yang berrtanggung jawab dalam implementasi
akan melaksanakan berbagai hal yang diperlukan?
Implementasi strategi seringkali membutuhkan prioritas baru dalam pengelolaan
sumber daya manusia. Perubahan tertentu dapat mempengaruhi kebutuhan
orang baru dalam kompetensi baru. Implementasi strategi juga terkait dengan
mengarahkan personel untuk menggunakan kompetensinya pada tingkat yang
paling optimal untuk mencapai tujuan organisasi. Tanpa kepemimpinan, pegawai
cenderung melakukan pekerjaan mereka seperti yang mereka lihat. Mereka dapat
melakukan pekerjaan berdasarkan pengalaman masa lalu atau fokus pada hal-
hal yang mereka paling sukai terlepas dari apakah mereka melakukan sesuai
dengan arah strategis yang baru. Pengarahan dapat berupa kepemimpinan dari
sisi manajemen, mengkomunikasikan standar perilaku dari budaya organisasi atau
membangun kesepakatan antar pegawai dalam kelompok kerja otonom.
Untuk mengarahkan strategi baru secara efektif, manajemen puncak harus
secara tapat mendelegasikan kekuasaan dan tanggung jawabnya kepada manajer
operasionalnya. Mereka harus mampu mendorong karyawan atau pegawai untuk
berperilaku dengan cara yang dinginkan oleh organisasi dan mengkoordinasikan
tindakan untuk menghasilakan kinerja yang optimal.
72
Bab 7: Implementasi Strategi
Setelah tiga pertanyaan itu tersusun jawabannya, maka seorang manajer dapat
mengimplementasikan strategi yang telah dirumuskan sebelumnya. Dalam manajemen
strategi, implementasi strategi merupakan elemen penting yang tidak dapat dipisahkan
dengan proses perumusan strategi. Hubungan antara perumusan strategi dan
implementasi strategi, mari kita perhatikan gambar berikut.
Gambar 7.1. Hubungan Formulasi Strategi dan Implememntasi Strategi
Berdasarkan uraian di atas maka dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang
erat antara formulasi strategi dengan implementasi strategi. Meskipun berhubungan,
secara fundamental antara formulasi strategi dengan implementasi strategi terdapat
perbedaan. (David, 2012) membedakan antara formulasi strategi dan implementasi
strategi sebagai berikut:
73
Buku Ajar Manajemen Strategi Sektor Publik
74
Bab 7: Implementasi Strategi
Keterangan:
1. Menganalisis perubahan
Tahap ini merupakan tahap awal dari model proses implementasi strategi. Terdapat
banyak unsur yang dapat memicu perubahan, baik yang berasal dari internal
organisasi maupun eksternal organisasi. Pada tahap ini manajer atau pemimpin
organisasi harus dapat melakukan analisis perubahan yang akan terjadi di saat
formulasi strategi yang telah ditetapkan tersebut diimplementasikan. Melalui analisis
ini, organisasi dapat memperhitungkan secara terperinci seberapa besar adanya
perubahan yang terjadi dalam organisasi. Apakah perubahan yang ada tersebut
sangat sederhana, di mana tidak perlu ada perubahan strategi yang signifikan,
sampai adanya perubahan yang sangat kompleks misalnya terdapat perubahan
pada visi dan misi organisasi. Artinya, analisis perubahan ini digunakan untuk
mengetahui beberapa besar perubahan yang harus dilakukan agar implementasi
dapat dilaksanakan dengan baik dan optimal.
2. Analisis struktur organisasi
Perubahan strategi organisasi mungkin akan membutuhkan beberapa perubahan
dalam organisasi dan juga keahlian yang dibutuhkan pada posisi-posisi tertentu,
berbagai perubahan yang terjadi dalam implementasi strategi akan mengarah
pada perubahan struktur organisasi. Struktur organisasi akan menjelaskan tentang
bagaimana suatu organisasi akan disusun dan juga menjelaskan bagaimana
sumberdaya akan dialkokasikan. Struktur organisasi yang baik adalah struktur
organisasi yang sesuai dengan strategi dengan kata lain struktur organisasi
menyesuaikan dengan strategi. Oleh karena itu, penetapan struktur organisasi
75
Buku Ajar Manajemen Strategi Sektor Publik
merupakan salah satu faktor penting dalam implementasi strategi agar semua
aktivitas perusahaan atau oragnisasi yang diakibatkan oleh adanya perubahan
tersebut dapat dilaksanakan dengan baik. Struktur organisasi akan dapat membantu
mempertajam aktivitas pokok organisasi atau perusahaan dan memperlihatkan pola
koordinasi yang diterapkan dalam mengimplementasikan strategi. Dalam hal ini,
aspek strategi, struktur dan lingkungan harus terpadu dalam satu kesatuan, jika
tidak ada satu kesatuan maka kinerja perusahaan akan lemah.
3. Analisisa budaya
Budaya organisasi atau perusahaan memiliki pengaruh yang besar terhadap
kesuksesan implementasi strategi, maka pihak manajemen perlu melakukan
analisis untuk menilai kesesuaian antara formulasi strategi yang ditetapkan dengan
budaya organisasi atau perusahaan. Budaya organisasi mirip dengan kepribadian
seseorang. Budaya organisasi atau perusahaan merupakan nilai atau norma yang
dianut bersama oleh seluruh elemen yang ada dalam organisasi, serta menjadi dasar
bertindak seorang individu dalam organisasi. Budaya perusahaan atau organisasi
inilah yang dapat menyebabkan mengapa suatu strategi dapat diimplementasikan
pada suatu perusahaan, sedangkan pada perusahaan yang lain strategi tersebut
gagal diimplementasikan kendati kedua perusahaan tersebut menghadapi kondisi
yang relatif sama. Makin banyak anggota yang menerima nilai-nilai inti yang dianut
oleh perusahaan dan merasa sangat terikat kepadanya maka akan semakin kuat
budaya tersebut.
4. Analisis Gaya Kepemimpinan.
Kepemimpinan pada prinsipnya merupakan kemampuan yang dimiliki oleh
seseorang untuk membimbing, membina, mengarahkan dan menggerakkan orang
lain agar dapat bekerjasama dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Untuk
mewujudkan tujuan tersebut, pemimpin perlu melakukan serangkaian kegiatan
diantaranya adalah mengarahkan orang-orang yang terlibat dalam organisasi yang
dipimpinnya. Oleh karena itu, diperlukan seorang pemimpin yang berkompeten
dan profesional agar mampu mengarahkan dan mengimplementasikan strategi
yang telah ditetapkan untuk mewujudkan tujuan organisasi secara optimal. Dalam
mengimplementasikan strategi, analisis gaya kepemimpinan juga diperlukan karena
gaya kepemimpinan tertentu dapat mengantarkan institusi pada perubahan mutu
organisasi. Kepemimpinan merupakan inspirasi dan penggerakan sumber daya lain
untuk melaksanakan tindakan secara bersama-sama guna mencapai nilai-nilai yang
baik.
5. Implementasi dan evaluasi
Tahap implementasi dan evaluasi strategi ini merupakan tahap akhir dalam
implementasi strategi. Pada tahap ini, manajemen harus sudah mempunyai ide
76
Bab 7: Implementasi Strategi
gagasan yang jelas mengenai tingkat perubahan yang diinginkan baik menyangkut
struktur organisasi, budaya perusahaan maupun gaya kepemimpinan.
Langkah-langkah dalam proses implementasi strategi tersebut perlu dilakukan
oleh organisasi sektor publik maupun sektor swasta, apabila langkah tersebut
diterapkan oleh organisasi dalam proses pengimplementasian strategi maka akan
dapat membantu terwujudnya tujuan secara optimal.
77
Buku Ajar Manajemen Strategi Sektor Publik
3. Attentive Publics
Pemerintahan dipengaruhi oleh banyak kelompok kepentingan yang mempunyai
agenda-agenda tertentu.
4. The Time Problem
Jabatan pada organisasi sektor publik dibatasi oleh periode waktu, sehingga
seringkali pejabat yang baru tidak melanjutkan kebijakan yang diemban oleh
pejabat sebelumnya.
5. Shaky Coalitions
Politik yang tidak stabil menyebabkan aliansi atau koalisi kekuatan politik yang
tidak konsisten , bisa mengganggu perencanaan dan implementasi strategi akibat
adanya perubahan arah koalisi.
Untuk mengantisipasi kendala tersebut, Ring dan Perry dalam Supanto (2019),
memberikan beberapa solusi sebagai berikut:
1. Maintaining Flexibility.
Proses implementasi manajemen strategiharus fleksibel dan diharapkan mampu
beradaptasi terhadap perubahan pada lingkungan organisasi internal dan eksternal.
2. Bridging Competing Worlds.
Organisasi sektor publik yang bersifat terbuka memiliki keterikatan dengan berbagai
pihak atau kelompok kepentingan. Pemerintah harus memperlakukan semua pihak
dengan adil.
3. Wielding Influence, Not Authority.
Kemampuan politik diperlukan dalam manajemen strategis guna membangun
hubungan dan memunculkan nilai positif dalam konfrontasi pihak-pihak tertentu.
4. Minimizing Discontinuity.
Ketidakstabilan koalisi politis harus dicegah dengan pengelolaan sumberdaya yang
terkait pembentukan koalisi tersebut.
Hambatan yang lainnya karena organisasi sektor publik lebih terbuka terhadap
lingkungan eksternal dibanding organisasi swasta. Hal ini menjadikan kinerja organisasi
sektor opublik sering menjadi sorotan masyarakat apabila visi, misi dan program yang
diusung jauh dari harapan masyarakat. Selain itu juga adanya budaya yang sangat
melekat dan menjadi karakteristik umum organisasi publik yaitu birokrasi.
78
Bab 7: Implementasi Strategi
strategi bertujuan agar strategi yang telah dibuat tidak hanya dirumuskan dan tertulis
saja, namun ada kerja nyata sebagai bentuk dari pengimplementasiannya baik dalam
perencanaan strategis, agar bener-benar dapat mencapai arah yang telah ditentukan serta
orang-orang yang terlibat akan mampu bekerja dengan sukses.
Untuk mencapai tujuan tersebut, diperlukan langkah-langkah strategis oleh karena
itu seorang top manajer bertugas untuk memastikan bahwa strategi yang telah ditetapkan
tersebut dapat dilaksanakan dengan baik dan konsisten. Implementasi strategi juga
melibatkan pengarahan pegawai atau karyawan, untuk menggunakan kemampuan
dan keahlian mereka pada tingkat yang efektif untuk mencapai tujuan organisasi yang
optimal. Tanpa adanya pengarahan, pegawai akan bekerja menurut cara pandang
mereka secara pribadi tentang tugas-tugas yang harus dilaksanakan.
Untuk mengarahkan strategi baru yang efektif, manajemen puncak harus
mendelegasikans wewenang dan tunggung jawab yang tepat kepada manajer operasional
ataud kepada pimpinan ditingkat yang bawah. Selain itu, budaya organisasid yang kuat
dapat membatu organisasi dalam mencapai tujuan. Tujuan organisasi bisa dicapai secara
optimal melalui program tertentu, misalnya melalui program Managemen by Obyektif
(MBO) dan Total Quality Management (TQM).
MBO merupakan pendekatan organisasional yang secara luas telah digunakan
untuk membantu diambilnya tindakan-tindakan yang bermanfaat dalam mencapai
sasran yang diinginkan (Wheelen dan Hunger, 2004) salah satu manfaat dari MBO ialah
mengurangi sejumlah proses politik internal dalam sebuah organisasi. Adapun proses
MBO ialah sebagai berikut:
1. Menetapkan dan mengkomunikasikan sasaran organisasi antara atasan dan bawahan.
2. Menyusun sasaran individual
3. Mengembangkan rencana tindakan untuk mencapai sasaran yang telah ditetapkan
4. Secara periodik menganalisis kinerja yang berhubungan dengan sasaran yang telah
ditetapkan.
Tqm ialah sebuah filosifi operasional yang menekankan kepada kepuasan pelanggan
dan inovasi yang berkelanjutan. Tujuan dari TQM menurut R.J. Sconberger yang dikutip
oleh Wheelen dan Hunger (2004) yaitu:
1. Kualitas produk dan jasa yang lebih baik dan sedikir variabel.
2. Respon yang lebih cepat dan sedikit variabel dalam memproses kebutuhan pelanggan.
3. Fleksibilitas yang lebih besar dalam penyesuaian terhadap perubahan kebutuhan
pelanggan.
4. Biaya yang lebih rencah melalui peningkatan kualitas dan eliminasi pekerjaan yang
tidak memiliki nilai tambah.
79
Buku Ajar Manajemen Strategi Sektor Publik
Element penting dari TQM adalah fokus kepada kepuasan pelanggan, pengukuran
terhadap variabel krisis dalam operasi peningkatan berkelanjutan pada produk dan jasa
serta hubungan kerja yang didasarkan pada saling percaya (kerja tim).
80
Bab 7: Implementasi Strategi
atau keuangan dan aset organisasi atau modal. Jika Sumber daya yang dimiliki organisasi
itu minim, tentu akan menghambat jalannya implementasi strategi. Kemudian sikap
pegawai atau karyawan , pada saat implementasi strategi hal ini mungkin berkaitan
dengan komunikasi yang tidak nyambung sehingga menimbulkan persepsi yang keliru
yang berakibat pada penolakan atau resistensi dari pegawai atas kebijakan dan program
yang akan dilaksanakan. Yang terakhir adalah struktur birokrasi struktur birokrasi yang
terlalu panjang akan menghambat proses implementasi strategi.
Dalam organisasi sektor publik, struktur birokrasi selama ini dimaknai sebagai suatu
yang negatif karena perilaku oknum yang sangat birokratis. Padahal birokrasi dibuat
untuk memudahkan pekerjaan dan pelayanan kepada masyarakat Bukan sebaliknya
menyulitkan masyarakat dan korup. Pemerintah telah mengeluarkan kebijakan reformasi
birokrasi untuk menghilangkan kesan birokratis dan korup tersebut. Reformasi birokrasi
diarahkan untuk menciptakan organisasi yang efektif dan inovatif yang ditujukan untuk
meningkatkan pelayanan kepada masyarakat.
RANGKUMAN
Proses manajemen strategi belum dapat dinyatakan selesai jika rumusan strategi yang
telah dibuat belum diimplementasikan. Organisasi masih harus menerjemahkan
rumusan strategi tersebut ke dalam tindakan strategi. Oleh karena itu agar organisasi
dapat mencapai tujuannya secara optimal, maka selain harus mampu merumuskan
strategi organisasi juga harus mampu mengimplementasikan strategi tersebut secara
efektif. Jika salah satu langkah tersebut tidak dapat dilaksanakan dengan baik, maka
tidak mustahil organisasi akan memetik kegagalan. Bagan rumusan strategi yang
sempurna sekalipun hanya akan memberikan kontribusi yang minim bagi pencapaian
tujuan perusahaan atau organisasi jika tidak mampu diimplementasikan dengan baik.
Untuk memulai proses implementasi, pihak manajemen harus memperhatikan tiga
pertanyaan yang meliputi satu Siapa yang melaksanakan rencana strategis yang telah
di diputuskan dua Apa yang harus dilakukan tiga Bagaimana sumber daya manusia
bertanggung jawab dalam implementasi akan melaksanakan berbagai aspek yang
diperlukan
81
Buku Ajar Manajemen Strategi Sektor Publik
C. PENUTUP
PERTANYAAN EVALUASI PEMBELAJARAN
1. Bagaimana hubungan perumusan strategi dan implementasi strategi?
2. Bagaimana proses implementasi strategi?
3. Apa yang dimaksud dengan implementasi strategi dan jelaskan tahap-tahap yang
harus dilakukan sebelum mengimplementasi strategi?
4. Jelaskan masalah-masalah yang dihadapi oleh organisasi sektor publik dalam
pengimplementasian strategi!
DAFTAR PUSTAKA
Certo, Samuel. 2010. Strategic Management, New York : McGraw Hill.
David, Fred R. 2012. Manajemen Strategis, Jakarta : Salemba Empat.
Dewi, Nunik Lestari. 2012., Manajemen Strategis dan Proses Implementasi Pada
Pemerintah Daerah, Indonesia Family Business Sustanability, Prosiding Seminar
Nasional & Call For Paper Forum Manajemen Indonesia (FMI) Ke-4, ISSN: 2302-7770,
Yogyakarta: Forum Manajemen Indonesia.
Ekowati. 2005. Perencanaan, Implementasi dan Evauasi Kebijakan Program, Surakarta:
Pustaka Cakra.
Kaplan, R.S. and D.P. Norton, 2001.The Balanced scorecard-measures that drive Performance.
Harvard Bus. Rev
Kholis, Nur. 2014, Manajemen Strategi Pendidikan (Formulasi, Implementasi Dan Pengawasan),
Cetakan 1 , Surabaya : UIN Sunan Ample Press.
Novianto, Efri. 2019. Manajemen Strategi, Yogyakarta : Deepublish.
Supanto, Fajar. 2019. Manajmen Strategi Organisasi Publik dan Privat, Malang :
Empatdua Media
Solihin, Ismail., 2012. Manajemen Strategi . Jakarta : Erlangga
Taufiqurohman. 2016. Manajemen Strategik, Jakarta: FISIP Univ Moestopo Beragama
Wheelen, Thomas L. dan J David Hunger. 2004. Strategic Management and Business
Policy. New Jersey : Ninth Edition. Prentice Hall.
82
Bab 8
Evaluasi dan Pengendalian
Strategi
A. PENDAHULUAN
Buku Ajar Manajemen Strategi Sektor Publik
B. MATERI
8.1. Evaluasi dan Pengendalian Strategi
Tahap final pada proses manajemen strategi ialah evaluasi dan pengendalian strategi.
Evaluasi ialah penilaian terhadap aktivitas atau pekerjaan yang telah dilakukan,
sedangkan pengendalian ialah mengawasi, mengatur serta menjalankan. Menurut Suadi
(2021), “pengendalian strategi ialah sebuah usaha sistematik yang dilakukan oleh pihak
manajemen guna mencapai tujuan yang ditetapkan dengan membandingkan antara
rencana awal dengan kinerja yang dicapai, kemudian melakukan upaya perbaikan
terhadap perbedaan-perbedaan antara keduanya. Dengan demikian, pengendalian
strategi merupakan proses penyesuaian antara rencana dengan tujuan dengan cara
membandingkan antara kinerja dengan hasil yang diinginkan dan memberikan umpan
balik yang diperlukan kepada manajemen untuk mengevaluasi hasil-hasil yang diperoleh
dan mengambil tindakan perbaikan bila diperlukan.
Jauch dan Gluek dalam Purwanto dan Afandi (2021) menjelaskan bahwa evaluasi
stretegi merupakan tahap proses manajemen strategi yang mana seorang manajer puncak
berusaha untuk memastikan bahwa strategi yang ditetapkan untuk mencapai tujuan
organisasi dapat terlaksana secara optimal., evaluasi dan pengendalaian strategi ialah
sebuah proses menentukan hasil maupun tujuan yang dicapai telah sesuai dengan
rumusan strategi yang ditetapkan sebelumnya.
Menurut Djuwita (2008) evaluasi dan pengendalian strategi bertujuan untuk
memantau dan mengevaluasi perkembangan aktivitas yang dilakukan oleh organisasi
dalam mencapai tujuan atau sasarannya. Dalam kegiatan pengendalian dan evaluasi
strategi merupakan proses penggambaran yang bisa membantu seorang perencana
strategi untuk memantau dan memberikan informasi yang bermanfaat bagi pengambil
keputusan tentang hasil yang dicapai dari rencana yang telah dilaksanakan. Aktivitas
evaluasi dan pengendalian strategi dapat membantu seorang perencana strategi untuk
memantau rencana yang dijalankan.
Evaluasi dan pengendalian strategi juga mengidentifikasi apa saja yang menjadi
kendala atau hambatan dalam implementasi strategi tersebut sehingga di masa depan
akan dilakukan perbaikan agar menjadi lebih baik . beberapa pertanyaan yang perlu
dijawab dalam melakukan tahap akhir ini , sebagai berikut:
1. Apakah keputusan yang diambil konsisten dengan kebijakan?
2. Apakah tersedia sumber daya yang cukup agar pekerjaan dapat terlaksana?
3. Apakah kejadian dalam lingkungan terjadi seperti telah diduga sebelumnya?
4. Apakah tujuan dan sasaran jangka pendek dan jangka panjang dapat tercapai?
5. Apakah ada indikator kinerja sebagai alat untuk mengukur kinerja organisasi?
6. Apakah manajemen perlu meneruskan rencana yang telah diformulasikan?
84
Bab 8: Evaluasi dan Pengendalian Strategi
Sedangkan proses pengendalian menurut Rowe dan Carlson dalam Purwanto dan
Afandi (2021), yaitu:
1. Pengendalian manajemen, yang didasarkan pada prestasi dan data historis di
masa lampau.
85
Buku Ajar Manajemen Strategi Sektor Publik
Proses evaluasi dan pengendalian disajikan dalam sebuah gambar sebagai berikut:
Gambar 8.1 : Proses Evaluasi dan Pengendalian
86
Bab 8: Evaluasi dan Pengendalian Strategi
Kegiatan evaluasi tampak pada tahap C dan D. pada tahap ini para perencana
strategi diharuskan melakukan evaluasi nyata. Batas toleransi atau standar tidak tercapai
karena terlalu tinggi atau asumsinya tidak tepat atau mengandung ketidakpastian. dalam
kasus-kasus tertentu, asumsi mungkin pesimistis sehingga tujuan dan sasaran perlu
mencari peluang baru. Tentu saja, tujuan ini mungkin tidak tercapai karena pilihan belum
dilaksanakan dengan tepat. Tidak kalah pentingnya adalah bahwa tujuan mungkin tidak
realistis. Perencanaan strategi harus menentukan hubungan kausal yang mungkin sedang
terjadi.
Jadi, evaluasi dan pengendalian memiliki tujuan yang sama yaitu memastikan
tujuan yang telah ditetapkan dapat tercapai sesuai dengan harapan, hanya yang
membedakan jika evaluasi dilakukan di akhir (setelah strategi diimplementasikan),
sementara mengendalikan dilakukan ketika strategi masih dalam tahapan implementasi.
87
Buku Ajar Manajemen Strategi Sektor Publik
yang besar dari pusat pertanggungjawaban yang lebih kecil seperti: dinas daerah
Lembaga Teknis Daerah Kecamatan kelurahan/desa. dinas-dinas daerah tersebut
memiliki pusat pertanggungjawaban yang lebih kecil seperti bidang/bagian unit
pelaksana Teknis Daerah.
Pusat pertanggungjawaban memiliki 4 jenis utama, yaitu:
• Pusat pendapatan
• Pusat biaya
• Pusat laba
• Pusat investasi
Pusat laba mungkin sesuatu yang asing dalam pemberian pelayanan kepada
masyarakat dalam pemerintahan. karena organisasi pemerintahan tidak profit
oriented. Pusat laba pada pemerintahan hanya dijadikan sebagai biaya pemulihan
atau cost recovery. Dalam hal ini dana yang didapat dari biaya pelayanan dialokasikan
untuk meningkatkan kualitas pelayanan itu sendiri.
2. Kompensasi
Sistem kompensasi merupakan sebuah sistem pemberian pengharagaan kepada
pegawai pemerintahan. Biasanya penghargaan tersebut diberikan kepada Pengawai
Negeri Sipil (PNS) yang memiliki produktivitas, prestasi dan kinerja yang tinggi
dalam melaksanakan pekerjaannya. Sistem kompensasi juga merupakan bagian
dari manajemen sumber daya manusia. Tujuannya agar pegawai dapat termotivasi
untuk memberikan kinerja yang terbaik. Biasanya dalam sistem kompensasi ini
menggunakan pendekatan perform best reward atau penghargaan berbasis kinerja.
3. Jejaring informasi
Pada era modern seperti sekarang ini, sistem informasi memiliki peranan yang
penting bagi sebuah organisasi. Dengan sistem informasi pelayanan kepada
masyarakat menjadi transparan dan lebih cepat. Jejaring informasi memungkinkan
hubungan antara pimpinan pemerintahan dengan para pegawainya menjadi sangat
cepat. Hal tersebut tentunya juga harus didukung dengan peralatan teknologi
informasi dan kemampuan sumber daya manusia dalam mengoperasikan teknologi
informasi tersebut.
Jejaring informasi dapat menghubungkan antar unit-unit organisasi yang berada
dalam pusat pertanggungjawaban sehingga koordinasi dan komunikasi antar unit
tersebut dapat berjalan dengan sangat cepat efisien dan efektif.
Sebagai contoh, penggunaan internet dalam memberikan laporan melalui
email kepada pusat pertanggungjawaban yang lebih besar meskipun unit
pertanggungjawaban tersebut berada jauh dari pusat pertanggungjawaban. Internet
juga memberikan informasi pelayanan terhadap masyarakat sehingga masyarakat
dapat mengetahui dengan jelas tentang jenis, prosedur, dan biaya dari pelayanan
88
Bab 8: Evaluasi dan Pengendalian Strategi
Jenis pengendalian yang lain dikemukakan oleh Lorange, M.F.S . Morton dan
S Ghosal dalam Hunger dan Wheelen (2003) yang menyatakan bahwa Terdapat tiga
jenis pengendalian pada organisasi sektor publik yaitu: 1) Pengendalian strategis yang
berhubungan dengan arah strategis organisasi dalam hubungan dengan lingkungan
eksternal. pengendalian ini memfokuskan pada pengukuran rencana jangka panjang.
2) Pengendalian taktis yang memfokuskan pada pengukuran jangka menengah terhadap
implementasi berbagai program pemerintah. 3) Pengendalian operasional yang
melakukan pengukuran jangka pendek.
Dalam pengendalian tersebut dimungkinkan terjadi kesalahan. Untuk itu diperlukan
sebuah pedoman agar pengendalian dapat berjalan dengan baik dan sesuai dengan
strategi yang telah ditetapkan. Pedoman dalam melakukan pengendalian tersebut antara
lain adalah:
1. Pengendalian dilakukan hanya melibatkan sejumlah kecil informasi yang diperlukan
2. Pengendalian tersebut hanya memantau aktivitas dan hasil yang memiliki arti cukup
penting
3. Pengendalian harus tepat pada waktunya sehingga dapat dilakukan tindakan
perbaikan Sebelum terlambat
4. Pengendalian jangka panjang harus dilakukan seperti halnya pengendalian jangka
pendek
5. Pengendalian harus dapat menunjukkan pengevaluasian dengan tepat yaitu hanya
memperhatikan aktivitas atau hasil yang gagal diluar batas toleransi yang telah
ditetapkan sebelumnya
6. Pengendalian harus digunakan untuk memenuhi penghargaan yang akan diberikan
atau melebihi standar yang telah ditetapkan
RANGKUMAN
Dalam proses manajemen strategi perlu memperhatikan tindakan evaluasi dan
pengendalian strategi. Evaluasi dan pengendalian strategi bertujuan untuk melakukan
penilaian pekerjaan yang telah dilakukan dan pengawasan, dan mengatur serta
menjalankan strategi yang telah ditetapkan untuk mencapai tujuan organisasi. Tahapan
ini memberikan umpan balik kepada manajemen organisasi mengenai apakah rencana
strategi perlu direvisi atau tidak.
Evaluasi juga dapat memberikan informasi sejauh mana organisasi tersebut
mengalami perkembangan dan kemajuan, serta hambatan apa saja yang dialami sehingga
organisasi dapat melakukan tindakan strategi selanjutnya.
89
Buku Ajar Manajemen Strategi Sektor Publik
C. Penutup
PERTANYAAN EVALUASI PEMBELAJARAN
1. Uraiakan alasan organisasi atau perusahaan perlu melakukan evaluasi dan
pengendalaian!
2. Jelaskan proses evauasi dan pengendalian strategi menurut Hunger dan Wheelen!
3. Jelaskan proses pengendalian strategi yang efektif menurut Jauch dan Glueck!
4. Jelaskan unsur dalam hirarki evaluasi dan pengendalian strategi pada organisasi
sektor publik!
Daftar Pustaka
Djuwita, Tita Meirina. 2008. Manajemen Strategis, Bandar Lampung, Fakta Press Raden
Intan.
Novianto, Efri. 2019. Manajemen Strategi, Yogyakarta : Deepublish.
Purwanto, Bambang Heru dan Muhammad Nur afandi , 2021
Suadi. 2021., Evaluasi dan Pengendalian Strategi, Tarbawi: Jurnal Studi Pendidikan Islami,
Vol. 9 No. 01 April (2021), ISSN. 2502-4353 , eISSN. 2598-4128
Supanto, Fajar. 2019. Manajmen Strategi Organisasi Publik dan Privat, Malang : Empatdua
Media
Solihin, Ismail., 2012. Manajemen Strategi . Jakarta : Erlangga
Taufiqurohman. 2016. Manajemen Strategik, Jakarta: FISIP Univ Moestopo Beragama
Wheelen, Thomas L. dan J David Hunger. 2004. Strategic Management and Business
Policy. New Jersey : Ninth Edition. Prentice Hall.
90
Bab 9
Strategi Keunggulan Bersaing
A. PENDAHULUAN
Buku Ajar Manajemen Strategi Sektor Publik
B. MATERI
9.1. Keunggulan Bersaing
Pada era modern ini, keberadaan organisasi sangat penting untuk mencapai tujuan
bersama secara efektif dan efisien ditengah situasi yang makin kompleks. Kondisi yang
semakin berubah ini juga mempengaruhi pula roda kehidupan organisasi, perubahan
tersebut dipengaruhi oleh faktor lingkungan baik lingkungan internal maupun lingkungan
eksternal.
Perubahan lingkungan pada organisasi juga dapat mempengaruhi terjadinya
perubahan pada kinerja organisasi. Lingkungan organisasi baik organisasi bisnis maupun
organisasi sektor publik juga selalu mengalami perubahan. Perubahan lingkungan
organisasi yang kompleks dan dinamis membutuhkan kemampuan organisasi untuk
melakukan pembaharuan sumber daya dan menyesuaikan basis kapabilitasnya yang
nantinya dapat memenangkan persaingan serta dapat membangun strategi yang tepat
agar organisasi memiliki keunggulan bersaing (competitive advantage).
Keunggulan bersaing ialah perkembangan secara fundamental terhadap suatu nilai
organisasi yang digunakan untuk membangun suatu nilai bagi pembeli. Pada konteks
organisai sektor publik atau organisasi pemerintahan, keunggulan bersaing bisa dipahami
sebagai sesuatu upaya untuk mengembangkan dan membentuk nilai organisasi sektor
publik dengan tujuan untuk menciptakan dan menyampaikan nilai pada masyarakat
secara holistik.
Analisis yang dilakukan secara mendalam pada konteks pengembangan kompetitif
menekankan pada pola pengermbangan serta penciptaan human resources champion
ialah berfokus pada aktivitas atau kegiatan, namun demikian dengan mendefinisikan
penyampaian hasil dengan menggunakan cara pengembangan organisasi yang kompetitif
(Hidayat dan Pelani , 2015). Dengan kata lain, organisasi yang memiliki keunggulan
bersaing akan mengarah pada tercapianya suatu organisasi yang kompetitif.
Bharadwaj et al.,(1993) menjelaskan bahwa keunggulan bersaing merupakan hasil
dari implementasi strategi yang memanfaatkan berbagai sumberdaya yang dimiliki
organisasi. Keahlian dan asset yang unik dipandang sebagai sumber dari keunggulan
bersaing. Keahlian merupakan kemampuan perusahaan untuk menjadikan para
karyawannya sebagai bagain penting dalam mencapai keunggulan bersaing. Organisasi
yang mampu dalam mengembangkan keahlian yang dimiliki oleh pegawainya dengan
baik, akan menjadikan perusahaan atau organisasi itu memiliki keunggulan, serta dengan
menerapkan strategi yang berbasis sumber daya manusia akan sangat sulit untuk ditiru
oleh pesaingnya. Sedangkan asset unik atau sumber daya yang unik merupakan suatu
sumber daya nyata yang diperlukan oragnisasi untuk menjalankan strategi bersaingnya.
92
Bab 9: Strategi Keunggulan Bersaing
Kedua sumber daya tersebut harus diarahkan untuk mendukung tercapainya kinerja
organisasi memiliki perbedaan dengan organisasi lainnya.
Pendapat yang serupa juga dikemukakan oleh Porter dalam Hidayat dan Paleni
(2015), keunggulan bersaing ialah jantung kinerja pemasaran dalam menghadapi
persaingan. Artinya bahwa keunggulan bersaing merupakan strategi yang menguntungkan
bagi organisasi yang dapat bekerjasama untuk membangun keunggulan bersaing lebih
efektif. Menurut Barney dalam Reswanda (2012) “Keunggulan daya saing (competitive
advantage) merupakan kemampuan sebuah bisnis dalam meraih keungtungan yang
abnormal didalam persaingan industri melalui cara penciptaan nilai. Keunggulan daya
saing ini akan dapat berkelanjutan ketika keunggulan ini tahan terhadap kikisan dari
pesaing yang dapat melakukan duplikasi manfaat dari strategi yang ada”.
Menurut Styagraha dalam Putu et al (2013) menjelaskan bahwa ”keunggulan
bersaing yaitu kemampuan organisasi atau perusahaan untuk memberikan nilai lebih
(value added) terhadap produk yang dihasilkan dibandingkan dengan para pesaingnya dan
nilai tersebut memang dapat mendatangkan manfaat bagi konsumen atau pelanggannya”.
Dari definisi yang dijabarkan diatas, maka penulis dapat menyimpulkan bahwa
keunggulan bersaing adalah kemampuan yang diperoleh melalui karakteristik dan
sumberdaya suatu perusahaan untuk memiliki kinerja yang lebih tinggi atau yang lebih
baik di bandingkan dengan organisasi atau perusahaan lain pada industri atau pasar
yang sama.
93
Buku Ajar Manajemen Strategi Sektor Publik
94
Bab 9: Strategi Keunggulan Bersaing
Kenyataan ini tidak konsisten dengan penghargaan yang diberikan oleh United
Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO), bahwa “batik”
merupakan warisan budaya takbenda dunia yang dimiliki Indonesia yang dimasukkan
dalam Representative List of the Intangible Cultural Heritage of Humanity. Artinya bahwa
batik telah memperoleh pengakuan internasional sebagai salah satu mata budaya
Indonesia, sehingga diharapkan batik dapat memotivasi dan mengangkat harkat para
perajin batik (Sudantoko:2011).
Fakta yang terjadi dilapangan, dengan banyaknya peredaran tekstil printing
bermotif batik di Indonesia baik yang berasal dari produksi dalam negeri maupun
luar negeri terutama dari Cina, yang dijual dengan harga yang sangat murah. Tentu
saja hal ini menyebabkan terjadinya pergeseran pasar batik di Indonesia, karena pada
umumnya masyarakat lebih suka untuk membeli produk tekstil yang bermotif batik
dengan harga yang jauh lebih murah. Pasca pengukuhan UNESCO yang menyatakan
batik sebagai warisan budaya takbenda, ternyata hal ini belum dapat menjamin kepastian
perlindungan kelestarian eksistensi batik Indonesia dalam peradaban manusia.
Meskipun pemerintah sebagai pihak yang paling berkepentingan telah menerbitkan
regulasi berupa Peraturan Presiden Nomor 78 tahun 2007 tentang Ratifikasi Convention
of the Safeguard Intangible Cultural Heritage, namun peraturan tersebut belum sepenuhnya
bisa melindungi kelestarian batik Indonesia (Nurhayati, 2016). Masih diperlukan regulasi
turunannya di setiap Provinsi/Kota/Kabupaten penghasil batik untuk memperkuat
UKM batik dalam menghadapi pasar bebas, terutama menghadapi persaingan dengan
produk tekstil bermotif batik. Peningkatan daya saing UKM batik menjadi salah satu
alternative yang harus disiapkan agar bisa bersaing menghadapi berlakunya AEC.
Indonesia merupakan negara yang terkenal dengan budaya dan produk batik
yang tersebar di berbagai belahan daerah dengan ciri khasnya masing-masing, salah
satunya ialah Surabaya. Surabaya yang merupakan kota perdagangan dan industri juga
menyimpan beragam keindahan batik dengan motif yang khas. Batik Surabaya berbeda
dengan batik lainnya, dimana batik Surabaya sulit ditelusuri sejarah perkembangannya,
hal itu disebabkan karena surabaya dulunya merupakan daerah transit perdagangan. Tapi
pada umumnya batik Surabaya tidak mempunyai perbedaan yang yang jauh dengan batik
lainnya seperti batik Kenongo yang bersal dari Sidoarjo maupun batik Madura.
Seni batik yang berkembang di daerah Surabaya ini juga telah banyak mendapatkan
pengaruh dari kebudayaan dan juga menggunakan nuansa yang berasal dari bangsa Cina.
Motif batik Surabaya ini banyak juga yang mendapatkan ide dari sejarah yang berasal
dari kota ini dan juga berbagai macam simbol yang ada di daerah ini. Desain batik khas
Surabaya memiliki konsep warna yang kuat dan berani seperti gambaran orang Surabaya
yang berani dan kuat. Salah satu motif batik surabaya memiliki ciri khas yaitu batik motif
kembang semanggi.
95
Buku Ajar Manajemen Strategi Sektor Publik
Semanggi merupakan tanaman rambat atau sering disebut daun semanggi memang
merupakan salah satu “ikon” Kota Surabaya, tetapi kini tanaman ini nyaris punah,
namun semanggi pun punya batik yang begitu bagus. Bentuk ini dapat terlihat pada
motif batik semanggi yang merupakan sebuah makanan khas dari kota ini yang saat
ini sudah cukup susah untuk ditemukan. Motif batik semanggi ini di dominasi oleh
warna hijau cerah dan menjadi sangat indah apabila digabungkan dengan berbagai
jenis warna lain yang bersifat cerah seperti warna merah, warna biru dan berbagai
macam warna berani lainnya. Kelompok masyarakat di Kelurahan Sememi Kecamatan
Benowo Kota Surabaya melihat peluang ini dalam menginspirasi motif batik tersebut
dan mengukuhkan Batik Semanggi sebagai bagian khas corak Surabaya.
Batik Semanggi yang diartikan dengan Semangat Tinggi, telah dapat memberikan
semangat kepada ibu-ibu PKK di Kelurahan Sememi untuk mengembangkan produk
batik Semanggi tersebut. Seiring berjalannya waktu, UKM Batik Semanggi ini
mengalami berbagai macam kendala, yang meliputi: 1) Sistem produksi batik semanggi
di Kelurahan Sememi Kecamatan Benowo Surabaya didasarkan atas adanya pesanan,
dan jika tidak ada pesanan maka mereka tidak berproduksi. Fakta ini menunjukkan
bahwa produksi batik semanggi tidak sustainable ; 2) Produksi batik semanggi sempat
vakum selama 3 tahun, hal ini dikarenakan sistem tata kelola yang diselenggarakan
belum professional ; 3) Kemampuan SDM, khususnya terkait dengan pemasaran masih
rendah (Hardjati dkk. 2020). Memperhatikan fakta tersebut, dapat disimpulkan bahwa
produk Batik Semanggi Kota Surabaya belum memiliki daya saing untuk memasuki pasar
atau akses pemasaran dan tidak mampu untuk bersaing dengan produk sejenis. Hal itu
menjadi suatu tantangan bagi UKM khususnya UKM Batik Semanggi diantaranya ialah
harus meningkatkan daya saing. Secara umum, Kendala yang dihadapai oleh UKM
dalam meningkatkan daya saing yaitu, kualitas SDM, infrastruktur, permodalan dan
perhatian pemerintah pada UKM masih rendah.
Berdasarkan hal tersebut, diperlukan suatu upaya strategik untuk dapat
meningkatkan daya saing. Menurut Toh dan Tan dalam Nurhayati (2016), terdapat 4
unsur utama penentu daya saing, yaitu: 1) Kinerja Ekonomi (Economic Performance); 2)
96
Bab 9: Strategi Keunggulan Bersaing
97
Buku Ajar Manajemen Strategi Sektor Publik
2. Efisiensi Usaha
Efisiensi usaha mengandung makna bahwa dalam memproduksi barang atau jasa
perusahaan mencapai skala yang ekonomis (economies of scale), yakni skala usaha
yang dilakukan dengan biaya rata-rata minimal. Skala usaha ekonomis bisa dicapai
jika omset atau volume usahanya besar (large scale). Padahal kenyataannya omset
usaha dari UKM batik semanggi belum memiliki omset besar sehingga belum
bisa mencapai skala ekonomis. Strategi yang bisa dilakukan oleh UKM batik
adalah melakukan kerjasama antara satu UKM dengan UKM yang lain karena
di Kecamatan Benowo terdapat 2 UKM batik. Kerjasama yang dapat dilakukan
diantaranya ialah dengan cara “patungan” dalam hal pembelian bahan baku
dan obat pewarna batik. Dengan kerjasama dalam bentung patungan seperti ini
maka diharapkan jumlah bahan baku yang dibeli bisa menjadi besar dan lebih
murah, sehingga akan memperoleh efisiensi baik dari biaya pembelian maupun dari
potongan harga. Hasil penelitian menunjukkan bahwa belum terdapat kerjasama
antara UKM batik yang ada di wilayah itu dalam pembelian bahan baku dan obat
pewarna. Oleh karena itu pemerintah dalam hal ini pemerintah kota Surabaya harus
memfasilitasi kerjasama dalam pengadaan bahan baku batik agar para pelaku usaha
dalam hal ini UKM batik semanggi bisa melakukan usaha secara lebih efisien.
3. Perlu Regulasi yang Mendukung UKM Batik
Pemerintah ialah pihak yang paling memiliki tanggung jawab terhadap kelestarian
batik yang dimiliki oleh bangsa Indonesia sebagai warisan budaya takbenda. Jangan
98
Bab 9: Strategi Keunggulan Bersaing
99
Buku Ajar Manajemen Strategi Sektor Publik
Gagasan utama Triple Helix adalah tentang kekuatan antara akademisi, bisnis,
dan pemerintah. Kalangan akademisi dengan sumber daya, ilmu pengetahuan, dan
teknologinya memfokuskan diri untuk menghasilkan berbagai temuan dan inovasi yang
aplikatif. Kalangan bisnis melakukan kapitalisasi yang memberikan keuntungan ekonomi
dan kemanfaatan bagi masyarakat. Sedang pemerintah menjamin dan menjaga stabilitas
hubungan keduanya dengan regulasi kondusif (Etzkowitz & Leydesdorff, 2000).
Melalui sinergi antara stakeholder tersebut, diharapkan upaya-upaya untuk
meningkatkan daya saing ukm batik semanggi akan dapat terlaksana sehingga membuka
akses ke berbagai peluang yang akan membuat masyarakat khususnya pengrajin batik
semanggi menjadi mampu membangun dan memajukan diri ke arah kehidupan yang
lebih baik.
RANGKUMAN
Perubahan lingkungan organisasi yang kompleks dan dinamis membutuhkan kemampuan
organisasi untuk melakukan pembaharuan sumber daya dan menyesuaikan basis
kapabilitasnya yang nantinya dapat memenangkan persaingan serta dapat membangun
strategi yang tepat agar organisasi memiliki keunggulan bersaing (competitive advantage).
Pada konteks organisai sektor publik atau organisasi pemerintahan, keunggulan bersaing
bisa dipahami sebagai sesuatu upaya untuk mengembangkan dan membentuk nilai
organisasi sektor publik dengan tujuan untuk menciptakan dan menyampaikan nilai
pada masyarakat secara holistik. Dengan kata lain, organisasi yang memiliki keunggulan
100
Bab 9: Strategi Keunggulan Bersaing
bersaing akan mengarah pada tercapianya suatu organisasi yang kompetitif. Indikator
yang digunakan untuk mengukur keunggulan bersaing meliputi: keunikan produk,
kualitas produk dan harga bersaing.
C. PENUTUP
PERTANYAAN EVALUASI PEMBELAJARAN
1. Apa yang dimaksud dengan keunggulan bersaing dan jelaskan alasan pentingnya
hal itu bagi organisasi!
2. Jelaskan indikator keunggulan bersaing menurut Setiawan!
3. Untuk meningkatkan daya saing bagi para pelaku usaha, diperlukan campur tangan
pemerintah dengan cara mengeluarkan regulasi. Mengapa demikian?
4. Jelaskan triple helix model dalam upaya untuk meningkatkan daya saing UKM!
DAFTAR PUSTAKA
Adiputra, I Putu Pratama dan Kastawan Mandala. 2017. Pengaruh Kompetensi Dan
Kapabilitas Terhadap Keunggulan Kompetitif Dan Kinerja Perusahaan, E-Jurnal
Manajemen Unud, Vol. 6, No. 11, 2017: 6090-6119 ISSN : 2302-8912
Bharadwaj, Sundar G, P.R.Varadarajan, & Fahly, Jihn. (1993). “Sustainable Competitive
Advantage in Service Industries: A Conceptual Model and Research Propositions“.
Journal of Marketing. Vol.57,Oktober,p.83-99.
Etzkowitz, Henry & Leydesdorff, Loet. (2000). The dynamics of innovation: from
National Systems & ‘‘Mode 2’’ to a Triple Helix of university–industry– government
relations. Research Policy, Vol 29, pp. 109-123
Hardjati, Susi, Ananta Prathama & Kalvin Edo Wahyudi. 2020. Determinant strategies
in empowering batik craftsmen to increase competitiveness, Journal of Social Science
Research, Vol 16 (2020). ISSN: 2321-1091, DOI: https://doi.org/10.24297/jssr.
v16i.8878
Hidayat, Subuh dan Herman Pelani. 2015. Kualitas Sumber Daya Manusia Dalam
Megembangkan Organisasi Kompetitif Pada Pemerintahan Kabupaten Musi
Rawas, Jurnal Ekonomi dan Bisnis, Vol 9. No.2, Juli 2015, ISSN: 1978-3116, Hal.
109-114 , Yogyakarta: STIE YKPN.
Nurhayati, Siti. 2016. Strategi Penguatan Daya Saing Usaha Kecil dan Menengah (UKM)
Batik menghadapi ASEAN ECONOMIC COMMUNITY (AEC), Jurnal Ekonomi
dan Bisnis. Volume 19. Nomor 02. September 2016, ISSN: 1693-0908
101
Buku Ajar Manajemen Strategi Sektor Publik
Putu Sukarmen, Andi Sularso dan Deasy Wulandari. 2013. Analisis Pengaruh Inovasi
Produk Terhadap Kepuasan Konsumen Dengan Keunggulan Bersaing Sebagai
Variabel Intervening Pada Produk Gula Pasir Sebelas (GUPALAS) Pabrik Gula
Semboro PTP Nusantara XI (Persero). JEAM, Vol. XII No. 1. Hal. 64-78. ISSN:
1412-5366
Reswanda. 2012. Pengaruh Orientasi Kewirausahaan terhadap Pembelajaran Organisasi,
Keunggulan Daya Saing Berkelanjutan, dan Kinerja Usaha pada UMKM Kerajinan
Kulit Berorientasi Ekspor di Sidoarjo. Jurnal Ekonomi Akuntansi dan Manajemen,
11 (2): 65-91.
Rivai, Harif A. 2001. Strategi Aliansi, Upaya Meningkatkan Nilai Tambah dan
keunggulan Bersaing Perusahaan, Manajemen Usahawan Indonesia Nomor 01/
Tahun XXX.
Setiawan, Heri. 2012. Pengaruh Orientasi Pasar, Orientasi Teknologi, dan Inovasi Produk
Terhadap Keunggulan Kompetitif Usaha Songket Skla Kecil di Kota Palembang.
Journal Orasi Bisnis,8 (2):12-19.
Sudantoko, Djoko.2011. Strategi Pemberdayaan Usaha Skala Kecil Batik di Pekalongan.
Eksplanasi Vol.6 (1) hal.29 – 45 Eksplanasi Vol.6 No.1 (Maret 2011) 29
- 45 , ISSN: 2087-9474, https://journal.kopertis6.or.id/index.php/eks/article/
view/43/65
Sumihardjo, Tumar. Daya Saing Berbasis Potensi Daerah. Fokusmedia, Bandung. 2008.
Tambunan, Tulus. 2002. Industrialisasi di Negara Sedang Berkembang, Kasus Indonesia,
Ghalia Indonesia, Jakarta.
102