Anda di halaman 1dari 18

PRAKTIKUM 1

MIKROBIOLOGI DAN PARASITOLOGI

Pengenalan Alat Laboratorium Mikrobiologi

Oleh:

Nama : Abyadl
NIM : 2301001
Kelas : FA2301A
Dosen Pengampu Rizki Nisfi Ramdhini, M.Si

PROGRAM STUDI D3 FARMASI


AKADEMI FARMASI CENDIKIA FARMA HUSADA
TAHUN AKADEMIK 2023-2024
PRAKTIKUM I
PENGENALAN ALAT LABORATORIUM

A. Tujuan

Mengenal peralatan laboratorium mikrobiologi, baik bentuk dan fungsinya, cara


penggunaannya, cara merawat serta cara menyimpan yang baik dan benar pada praktikum
mikrobiologi.

B. Prosedur Kerja

1. Simulasi/demo alat dan penjelasan dari video mengenai cara kerja dan fungsi alat.
2. Praktek penggunaan alat dengan benar sesuai dengan fungsinya.

C. Dasar Teori
Mikrobiologi adalah sebuah cabang dari ilmu biologi yang mempelajari mikroorganisme.

Objek kajiannya biasannya adalah semua makhluk hidup yang perlu dilihat dengan

mikroskop, khususnya bakteri,fungi, alga, protozoa, dan firus (Zulkarnain, 2012).

Pengenalan Alat-Alat Laboratorium Mikrobiologi


Laboratorium adalah unit penunjang akademik pada lembaga pendidikan, berupa
ruangan tertutup atau terbuka, bersifat permanen atau bergerak, dikelola secara sistematis
untuk kegiatan pengujian, kalibrasi, dan/atau produksi dalam skala terbatas, dengan

menggunakan peralatan dan bahan berdasarkan metode keilmuan tertentu, dalam

rangka pelaksanaan pendidikan, penelitian, dan/atau pengabdian kepada masyarakat


(PERMENPAN No. 3 Tahun 2010). Banyak alat-alat yang terdapat di laboratorium baik
yang berbahaya maupun tidak, oleh sebab itu kita harus mengetahui cara penggunaan
fungsi dan prinsip kerja setiap alat-alat tersebut. Didalam pekerjaan mikrobiologi
seringkali kita tidak terlepas dari alat-alat yang berada di laboratorium. Peralatan yang
digunakan pada laboratorium mikrobiologi hampir sama dengan peralatan-peralatan yang
umumnya digunakan di laboratorium kimia, yaitu berupa alat-alat gelas antara lain:
tabung reaksi, cawan petri, pipet ukur, dan pipet volum,labu ukur, labu erlenmeyer, gelas
piala, pH meter, gelas arloji, termometer,botol tetes, pembakar spiritus, kaki tiga dengan
kawat asbes, dan rak tabung reaksi. Di samping peralatan gelas tersebut,pada
laboratorium mikrobiologi masih ada sejumlah alat yang khusus antara lain : autoklaf,
oven, mikroskop, jarum ose (inokulum), jarum preparat, gelas objek, kaca penutup,
keranjang kawat untuk sterilisasi, inkubator untuk membiakan mikroorganisme dengan
suhu tertentu yang kostan, spektrofotometer untuk mengukur kepekatan suspensi atau

larutan, penangas air untuk mencairkan medium, magnetik stirrer untuk mengaduk,

dan tabung durham untuk penelitian fermentasi. Alat - alat laboratorium mikrobiologi
seperti lemari pengeram (inkubator), autoklav, rak dan tabung reaksi, beker glass,

pipethisap, pipet ukur, pinset, cawan petri, lidi kapas steril, lampu spritus, ose(Selian,et
all,2013). Dalam mikorbiologi, pengujian total mikroba dilakukan dengan menggunakan
metode cawan. Metode hitungan cawan paling banyak digunakan untuk menghitung

jumlah mikroba pada bahan pangan.Medium yang digunakan antara lain, medium

platecount agar (PCA), tabung reaksi, cawan petri, pipet, inkubator (Safitri dan
Swarastuti, 2011).
Pada bidang mikrobiologi ditekankan pada uji sterilisasi, ujipembusukan secara

mikrobiologi, uji potensi untuk antibiotik dan senyawa antispesifik lainnya,serta

penyiapan dan pemantauan media biakkan.

D. Hasil Pengamatan:
No Gambar Nama Alat Deskripsi Alat

1 Laminar air Meja kerja steril yang terdapat 2


macam filter yaitu pre-filter dan hepa
Flow Cabinet
filter, juga di lengkapi dengan lampi
U.V.
2 Timbangan Memiliki piringan pengukur neraca
digital analitik yang berada dalam kotak
transparan berpintu.

3 Autoclave Terdapat tombol pengatur waktu


(timer), katup pengeluaran uap,
pengukur tekanan, kelep pengaman,
tombol on/off, lempeng sumber panas,
termometer, skrup pengaman, batas
penambahan air.

4 Oven Alat ini terdiri dari pemanas atas,


pengatur suhu, pengatur elemen panas,
pengatur suhu, lampu sinyal, pemanas
bawah, rak pendukung, jendela kaca,
gagang pintu, nampan, pengait
nampan, rak pemanggang.

5 Hot Plate Alat ini terdiri dari permukaan alas


stirer pengatur suhu, pengatur stirrer, dan
display suhu.

6 Mikroskop Pada mikroskop terdiri atas Lensa


okuler, tabung mikroskop, lensa
Objektif, tombol pengatur fokus kasar,
tombol pengatur fokus halus,
Revolver, Lengan mikroskop, Meja
preparat, Penjepit preparat,
Reflektor/cermin.
7 Colony
Counter

8 Bunsen

9 Cawan Petri Wadah yang berbentuk bundar dan


terbuat dari plastik atau kaca

10 Jarum Ose Terbuat dari kawat atau platinum,


Bulat berbentuk panjang dengan ujungnya
berbentuk bulat

11 Jarum Ose Berbentuk panjang sama dengan jarum


lurus ose bulat, tetapi ujungnya lurus
menyerupai jarum.
12 Tabung reaksi Berbahan gelas borosilikat, memiliki
dan Tabung mulut tabung, badan tabung dan dasar
durham tabung.

13 Batang Berbentuk seperti hurup L dengan


pengaduk L bagian lebih panjang.

14 Drigalski Berbahan kaca borosilikat, kaca tanpa


buble, ketebalan dinding sama.

15 Rak tabung Rak tabung terbuat dari kayu dan


reaksi memiliki beberapa lubang pada bagian
atasnya.

16 Pinset Berbentuk bilah tajam pada kedua


sisinya.
17 Gelas Beker Berbahan borosilikat kaca transparan,
terdapat angka sekala dengan satuan
ml.

18 Erlenmeyer Berbahan kaca transparan, memiliki


mulut erlemeyer, badan, sekala, dan
dasar erlemeyer.

19 Gelas Ukur Berbahan gelas borosilikat, terdiri atas


mulu gelas, sekala, badan gelas, dasar
gelas.

20 Spatula Berbahan kaca dan logam, pada


bagian ujungnya satu berbentuk
cekung, dan ujung yang lain berbentuk
pipih.

21 Pipet tetes Berbentuk seperti pipa kecil, terbuat


dari kaca dan plastik, terdapat karet
pada bagian kepala pipet, pada
ujungnya berbentuk runcing dengan
memiliki lubang.
22 Inkubator Incubator terdiri atas : kabinet
incubator, pintu incubator, control
panel, thermostat, shelves atau rak,
tombol on/off, tempered glass, gasked
pintu asbes, termometer, hepa filter,
kontrol kelembapan gas.

23 Vortex Vortex terdapat beberapa bagian


seperti: kepala vortex, tombol on/off,
badan fortex, speed kontrol, lcd, kaki
penumpu, motor DC.

E. Pembahasan
Dalam praktikum yang berjudul Pengenalan Alat Laboratorium Mikrobiologi
ini bertujuan agar mahasiswa dapat Mengenal peralatan laboratorium mikrobiologi, baik
bentuk dan fungsinya, cara penggunaannya, cara merawat serta cara menyimpan yang baik
dan benar pada praktikum mikrobiologi. Laboratorium sering diartikan sebagai suatu ruang
atau tempat untuk melakukan percobaan atau penelitian. Ruang dimaksud dapat berupa
gedung yang dibatasi oleh dinding dan atap atau alam terbuka misalnya kebun botani. Pada
umumnya bentuk dan ukuran dan tata ruang suatu laboratorium didesain sedemikian rupa
sehingga pemakai laboratorium mudah melakukan aktivitasnya. Disamping bentuknya,
ukuran laboratorium perlu mendapat perhatian karena fungsi laboratorium tidak hanya
digunakan untuk percobaan yang bersifat individual. Umumnya laboratorium dogunakan
untuk berbagai kegiatan percobaandalam konteks proses belajar mengajar.
Laboratorium mikrobiologi harus didesain sesuai dengan prasyarat yang layak sesuai
standar baik dari kondisi lingkungan laboratorium atau kelengkapan peralatan yang tersedia
sehingga dapat memberikan hasil eksperimen yang maksimal serta menjaga keamanan dan
keselamatan pekerja laboratorium. Persyaratan Kondisi Lingkungan Terdapat 2 tipe
laboratorium yang pertama Laboratorium kering merupakan Laboratorium yang memiliki
ruang untuk menyimpan peralatan elektronik atau disebut juga laboratorium analitik.
Laboratorium kering memerlukan akurasi yang meliputi suhu ruang, pengendalian
kelembapan dan kebersihan ruang. Dan yang ke-2 Laboratorium basah yang Digunakan untuk
melakukan eksperimen berupa pengujian atau pemeriksaan serta analisa atas bahan biologi
(mikroorganisme) dan bahan kimia. Memerlukan saluran khusus berupa pipa sebagai sumber
air atau pembuangan limbah serta ventilasi. Laboratorium basah harus berada pada suhu dan
kelembaban yang sesuai dengan batas nilai yang diperlukan oleh setiap alat untuk melakukan
uji dan spesifikasi operasional alat yang disebutkan oleh pabrikan.
Dari hasil yang di peroleh diketahui bahwa masing masing alat laboratorium memiliki
fungsi yang berbeda. Dengan mengetahui fungsinya , maka mempermudahkan praktikan
untuk mengenal alat, karena pengenalan alat merupakan dasar dari melakukan sesuatu
percobaan atau penelitiaan. Hal ini sesuai dengan Yusuf (2009) yang menyatakan bahwa
pengenalan alat-alat laboratorium merupakan hal yang sangat penting sebelum melakukan
percobaan karena dapat memperlancar kegiatan praktikum.
1) Mikroskop Cahaya.
1. Prinsip kerja dari mikroskop ini adalah dengan memantulkan cahaya melalui cermin,
lalu diteruskan hingga lensa objektif. Di lensa objektif bayangan yang dihasilkan
adalah maya, terbalik, dan diperbesar. Kemudian bayangan akan diteruskan dan
menghasilkan bayangan yang tegak, nyata dandiperbesar oleh mata pengamat.
Semakin banyak cahaya yang dipantulkan melalui cermin, maka akan semakin terang
juga mikroorganisme yang dilihat. Mikroskop memiliki pembesaran objektif (4x, 10x,
40x, dan 100x) serta pembesaran okuler (10x).
2. Mikroskop berfungsi sebagai alat bantu untuk melihat mikro organisme yang tak dapat
terlihat oleh mata telanjang.
3. Cara Kerja (Prosedur Operasi)
1. Menyalakan Lampua.
2. Tekan tombol on pada tombol on-off .
3. Atur kekuatan cahaya lampu dengan memutar bagian pengatur itensitas keterangan
cahaya.
4. Menempatkan spesimen pada meja benda.
5. Letakan objek glass diatas meja benda kemudian jepit dengan penjepit spesimen.
Jika
meja benda belum turun maka turunkan dengan sekrup kasar (Makrometer).
6. Cari bagian objek glass yang terdapat preparat ulas (dicari dandiperkirakan memiliki
gambar yang jelas) dengan memutar sekrup vertikal dan horozontal (penggeser).
7. Putar revolver pada pembesaran objektif yang diperlukan, misalnya 40x lalu putar
sekrup kasar (Makrometer) sehingga meja benda bergerak keatas untuk mencari
fokus.
8. Setelah terlihat bayangan benda lalu fokuskan dengan menggunakansekrup halus
(Mikrometer) untuk mendapatkan bayangan yang lebihbersih dan jelas.
2) Mikroskop Stereoa.
a. Fungsi dan keterangan Mikroskop stereo berfungsi untuk melihat objek yang
membutuhkan pembesaran tidak terlalu besar. Di Laborarotium Mikrobiologi,
mikroskop ini biasanya digunakan untuk mengamati secara detail bentuk koloni dan
jamur.
b. Cara Kerja
1. Letakan spesimen di plat preparat, jepit jika perlu.
2. Atur pembesaran pada pembesaran terkecil dengan memutar sekrup pengatur
pembesaran kemudian dicari fokusnya dengan memutar sekrup pengatur fokus.
3. Jika ingin mendapatkan bayangan yang lebih besar, putar sekrup pengatur
pembesaran ke pembesaran yang lebih tinggi kemudian dicari fokusnya.
3) Autoklaf
a. Prinsip kerja alat ini yaitu dengan menggunakan uap air panas bertekanan untuk
membunuh dan menghilangkan kotoran dan mikroba yangterdapat pada alat atau bahan
yang akan digunakan dalam praktikum atau percobaan.
b. Fungsi mensterilkan alat atau bahan yang akan digunakan pada percobaan atau
prkatikum
Mikrobiologi untuk menghindari kontaminasi.
c. Cara penggunaan :
1. Sebelum melakukan sterilisasi cek dahulu banyaknya air dalam autoklaf. Jika air
kurang dari batas yang ditentukan, maka dapat ditambahkan air sampai batas
tersebut.
air hasil destilasi (air penyulingan/aquadest), untuk menghindari terbentuknya kerak
dan karat.
2. Masukkan peralatan dan bahan yang akan di sterilkan. Jika mensterilkan botol
bertutup
ulir, maka tutup harus dikendorkan.
3. Tutup autoklaf dengan rapat lalu kencangkan baut pengaman agar tidak ada uap yang
keluar dari bibir autoklaf. Klep pengaman jangan dikencangkan terlebih dahulu.
4. Nyalakan autoklaf, diaturtimer dengan waktu minimal 15 menit pada suhu121°C.
5. Tunggu sampai air mendidih sehingga uapnya memenuhi kompartemen autoklaf dan
terdesak keluar dari klep pengaman. Kemudian klap pengaman ditutup
(dikencangkan)
dan tunggu sampai selesai. Penghitungan waktu 15menit dimulai sejak tekanan
mencapai 2 atm.
6. Jika alarm tanda selesasi berbunyi, maka tunggu tekanan dalam kompartemen turun
hingga sama dengan tekanan udara lingkungan (jarum pada presure gauge menunjuk
ke angka nol). Kemudian klep-klep pengaman dibuka dan keluarkan isi autoklaf
dengan hati-hati.

4). Inkubator
a. Prinsip kerja alat ini yaitu dengan memasukan atau menyimpan biakan murni
mikroorganisme, kemudian mengatur suhunya, biasanya hanya dapat diatur diatas suhu
tertentu.
b. Fungsi inkubator adalah untuk menginkubasi atau memeram mikrobapada suhu tertentu
yang terkontrol.

5). Stirrer
a. Prinsip kerjanya menyimpan beaker glass atau labu erlenmeyer yang berisi cairan atau
larutan yang akan dihomogenkan diatas plat alat ini. Didalam alat ini juga terdapat plat yang
dapat dipanaskan sehingga mempercepat proses homogenisasi. Pengadukan dengan bantuan
batang magnet, Hot platedanmagnetic stirrer seri SBS-100 dari SBS® misalnya.
b. Fungsi dari alat ini adalah untuk menghomogenkan larutan atau cairan dengan
pengadukan.

6). Colony Counter


a. Prinsipkerja alat ini yaitu setelah di on kan, kita menyimpan cawanpetri berisikan
bakteri atau jamur dalam kamar hitung, kemudian mengaturalat penghitung pada posisi (000)
dan mulailah menghitung denganmenggunakan jarum penunjuk sambil melihat jumlah pada
layar hitung.
b. Fungsi dari alat ini adalah untuk menghitung jumlah koloni dari bakteri.
7). Biological Safety Cabinet (BSC) / Laminar Air Flow(LAF)
a. Prinsip KerjaPrinsip kerja dari alat ini yaitu membunuh dan menghilangkan
bakteriyang terbawa atau terapung diudara pada suatu ruangan untuk menciptakansuasana
ruangan yang steril.
b. FungsiAlat ini berfungsi untuk mensterilkan suatu ruangan yang akandigunakan
untuk percobaan Mikrobiologi agar tidak ada kontaminasi bakteriyang terdapat diudara.
c. Cara pengoperasian alat ini, misalnya pada alat Purifier TM Biological Safety
d. Cabinet dari LABCONCO yang dimiliki laboratorium mikrobiologi adalah.
1. Hidupkan lampu UV selama 2 jam, selanjutnya matikan segera sebelum dimulai
bekerja.
2. Pastikan kaca penutup terkunci dan pada posisi terendah.
3. Nyalakan lampu neon dan blower.
4. Biarkan selama 5 menit.
5. Cuci tangan dan lengan dengan sabun gemisidal/ alkohol 70%..
6. Usap permukaan interior BSC dengan alkohol 70% atau desinfektan yang cocok
dan biarkan menguap.
7. Masukan alat dan bahan yang akan dikerjakan, jangan terlalu penuh
karenamemperbesar resiko kontaminan.
8. Atur alat dan bahan yang telah dimasukan ke BSC sedemikian rupasehingga
efektif dalam bekerja dan tercipta areal yang benar-benar steril.
9. Jangan menggunakan pembakar bunsen dengan bahan bakar alkohol tapi gunakan
yang berbahan bakar gas.
10. Kerja secara aseptis dan jangan sampai pola aliran udara terganggu oleh aktivitas
kerja.
11. Setelah selesai bekerja, biarkan 2-3 menit supaya kontaminan tidak keluar dari
BSC.
12. Usap permukaan interior BSC dengan alkohol 70% / desinfektan dan biarkan
menguap lalu tangan dibasuh dengan desinfektan.
13. Matikan lampu neon dan blower.

8). Mikropipet dan Tip


a. Fungsi alat ini yaitu untuk memindahkan atau mengambil larutan ataucairan dalam
volume yang cukup kecil.
b. Cara Operasi/ Cara Penggunaan alat ini adalah :
1. Sebelum digunakanThumb Knobsebaiknya ditekan berkali-kali untuk memastikan
lancarnya mikro pipet
2. Masukkan Tip bersih kedalamNozzle / ujung mikropipet.
3. Tekan Thumb Knob sampai hambatan pertama/ first stop, jangan ditekan lebih
kedalam lagi.
4. Masukkan Tip kedalam cairan sedalam 3-4 mm.
5. Tahan pipet dalam posisi vertikal kemudian lepaskan tekanan dariThumbKnobmaka
cairan akan masuk ke dalam Tip.
6. Pindahkan ujung Tip ke tempat penampung yang diinginkan (Cawan Petriatau Kaca
Objek misalnya).
7. Tekan Thumb Knob sampai hambatan kedua/ second stopatau tekansemaksimal
mungkin maka semua cairan akan keluar dari ujung Tip.
8. Jika ingin melepas Tip putarThumb Knobsearah jarum jam dan tekan maka Tip akan
terdorong keluar dengan sendirinya, atau menggunakan alat tambahan yang berfungsi
mendorong Tip keluar.
9) Cawan Petri (Petri Dish)
a. Prinsip Kerja cawan petri selalu berpasangan, yang ukurannya agak kecil sebagai wadah
dan yang lebih besar merupakan tutupnya. Prinsip kerjanya yaitu medium dapat dituangkan
ke cawan bagian bawah dan cawan bagian atas sebagai penutup.
b. FungsiFungsi dari cawan petri ini yaitu sebagai tempat pertumbuhan mikrobasecara
kuantitatif dan sebagai tempat pengujian sample.
10) Pipet Ukur
a. Prinsip kerja pipet ukur dapat digunakan dengan bantuan filler sebagai penyedotnya.
Pada pipet ini terdapat skala yang dapat digunakan sebagai takaran atau ukuran volume
larutan atau cairan yang akan di ambil.
b. Fungsi dari pipet ukur adalah untuk memindahkan atau mengambil cairan atau
larutan yang volumenya dapat diketahui (melalui skala yang terdapat pada pipet ini).
11) Pipet Tetes
a. Prinsip kerja alat ini yaitu dengan menekan bagian karet yang berada pada pangkal
pipet, kemudian bagian ujungnya dimasukkan kedalam cairan atau larutan yang akan diambil
dan melepaskan tekanan pada karet tersebut. Pipet ini hampir sama dengan pipet ukur hanya
saja volume pada pipet ini tidak dapat diketahui (karena tak terdapat skala pada pipet ini).
b. Fungsidari pipet ini yaitu untuk memindahkan atau mengambil larutan atau cairan
dengan volume yang tak diketahui.
12) Tabung Reaksi
a. Prinsip kerjanyayaitu pada waktu memanaskan media yang ada didalam tabung
reaksi, tabung reaksi harus berada dalam keadaan miring diatas nyala api dan mulut tabung
jangan sekali-kali menghadap pada diri kita atau orang lain. Tabung reaksi yang disterilkan
didalam autoklaf harus ditutup dengan kapas atau alumunium foil.
b. Fungsinya adalah untuk uji-uji biokimiawi dan menumbuhkan mikroba.
13) Labu Erlenmeyer
a. Prinsip kerjanya yaitu dengan menuangkan larutan atau zat kimia secara langsung atau
menggunakan corong dengan hati-hati. Labu ini memiliki bagian yang lebar di bawah dan
bagian yang agak sempit (menyempit) pada bagian atasnya.
b. Fungsi untuk menampung larutan, bahan, atau cairan. Labu Erlenmeyer dapat
digunakan juga untuk meracik dan menghomogenkan bahan-bahan, komposisi media,
menampung aquadest, kultivasi mikroba dalam kultur cair, dan lain-lain.
14) Gelas Ukur
a. Prinsip kerjanya yaitu dengan menuangkan larutan atau cairan zat kimia secara
langsung dengan berhati-hati.
b. Fungsi dari Gelas Ukur adalah untuk mengukur volume suatu cairan,seperti labu
erlenmeyer, memiliki beberapa pilihan berdasarkan skala volumenya. Pada saat mengukur
volume larutan, sebaiknya volume tersebut ditentukan berdasarkan menuskus cekung larutan.
15) Batang L
a. Prinsip Kerjanya yaitu dengan menggunakan bagian yang berbentuk L untuk
menyebarkan permukaan cairan.
b. Fungsi untuk menyebarkan cairan dipermukaan agar supaya bakteri yang tersuspensi
dalam cairan tersebut tersebar merata.
16) Mortar dan Pestle
a. Prinsipnya adalah menggerus atau menumbuk bahan yang akan digunakan yang
berbentuk padatan agar menjadi halus dan berbentuk serbuk.Alat ini terdiri dari Lumpang dan
Alu (kalo dalam keseharian, prinsipnyasama dengan ulekan).
b. Fungsi alat ini adalah untuk menumbuk atau menghancurkan bahanyang akan
digunakan agar halus.
17) Beaker Glass
a. Prinsip kerjanya yaitu dengan menuangkan larutan atau cairan kedalam Beaker glass
ini.
b. Fungsi dari Beaker glass ini banyak. Didalam mikrobiologi alat ini dapat digunakan
untuk preparasi media, menampung aquadest dan lain-lain.
18) Pembakar Bunsen/ Pembakar Spirtus
a. Prinsip kerjanya yaitu dengan menyalakannya dengan membakarbagian sumbu (pada
pembakar spirtus) dengan korek api atau dengan memberiapi pada bagian atas (dari pembakar
bunsen yang berbahan bakar gas). Bunsenini ada yang berbahan bakar gas atau methanol.
b. Fungsi untuk menciptakan kondisi yang steril. Api yang menyala dapat membuat
aliran udara karena oksigen dikonsumsi dari bawah dan diharapkan kontaminan ikut terbakar
dalam pola aliran udara tersebut. Juga alat ini dapatdigunakan untuk mensterilkan jarum ose
atau yang lainnya.
19) Tabung Durham
a. Prinsip kerjanya yaitu tabung durham dicuci, kemudian diisi dengan medium yang
terdapat pada tabung reaksi dengan mikropipet, atau dapat juga di tancapkan (secara terbalik)
ke medium yang mengandung mikroba
b. Fungsinya adalah untuk menampung atau menjebak gas yang terbentuk akibat dari
metabolisme pada bakteri yang diujikan.
20) Jarum Inokulum (ose)
a. Prinsip kerjanya ialah sebelum alat ini digunakan, terlebih dahulu disterilkan dengan
membakar ujungnya pada pembakar bunsen sampai berpijar, kemudian biarkan ujung jarum
ini dingin sebelum digunakan untuk mencegah matinya bakteri atau mikroba yang akan
dipindahkan atau ditanam. Jarum ini memiliki 2 jenis ujung, ada yang lurus dan ada juga yang
ujungnya berbentuk lingkaran.
b. FungsiUntuk menginokulasi kultur mikroba khususnya mikroba aerob dengan metode
streak,juga digunakan untuk mengambil mikroorganisme untuk diinokulasi/ ditanam pada
media.

21) Pinset
a. Prinsip KerjaPrinsip kerjanya adalah menjepit benda yang akan diambil atau
dipindahkan.
b. FungsiUntuk mengambil benda dengan menjepit, misalnya saat
memindahkancakram antibiotik.
22) pH indikator universal
a. Prinsip kerjanya yaitu dengan menempelkan kertas pH indikator ini kebenda yang
akan di uji pH-nya, ada tingkatan warna tertentu yang menyatakannilai atau tingkatan pH-
nya.
b. FungsiUntuk mengukur tingkatan pH pada suatu larutan atau benda yangsedang
diujikan.

23) Pipet Filler / Rubber Bulb


a. Prinsip kerjanya adalah dengan menempelkan atau memasang alat inipada pangkal
pipet ukur, untuk mengambil larutan tekan bagian bundar padaalat ini. Pada alat ini terdapat 3
saluran yang masing-masing saluran memilikikatup. Katup yang bersimbol A (aspirate)
berguna untuk mengeluarkan udaradari gelembung. Bersimbol S (suction) merupakan katup
yang juka ditekanmaka cairan dari ujung pipet akan tersedot ke atas. Kemudian bersimbol
E(exhaust ) berfungsi untuk mengeluarkan cairan dari dalam pipet ukur.
b. Fungsi dari alat ini adalah untuk menyedot larutan pada pipet ukur(seebagai alat
sedot pada pipet ukur)

F. Kesimpulan dan Saran


Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan maka dapat ditarik kesimpulan bahwa
pada setiap alat yang digunakan dalam praktikum ini memiliki nama dan fungsinya
masing-masing, sehingga diperlukan pengenalan terhadap alat-alat yang akan digunakan.
Untuk memudahkan dalam memahami alat-alatlaboratorium dapat kita gunakan waktu
yang relative lama dan dalam keadaan baik. Alat-alat ini perlu dipelihara dengan baik dan
selalu mensterilkannya ketika akan menggunakannya agar tidak terjadi hal-hal yang tidak
diinginkan.
Penguasaan dan pemahaman dalam penggunaan alat-alat akan sangatmembantu dan
menghindari kegagalan dalam praktikum mikrobiologi ini.

5.2. Saran
Praktikan diharuskan mengetahuai fungsi dan cara kerja masing-masing alat yang ada
pada laboratorium agar terhidar dari segala bentuk kegagalan dalam melaksanakan
praktikum, dan praktikum dapat berjalan dengan sempurna.

DAFTAR PUSTAKA

Anonym. 2012. Pengenalan Alat Mikrobiologi. Jakarta: Erlangga

Imamkhasani. 1998. Penuntun Dasar Dasar Kimia. Jakarata: Lepdikbud

Sudarmadji. 2000. Penuntun Dasar Dasar Kimia. Jakarta: Lepdikbud

Purnomo, B. 2011. Penuntun Praktikum Mikrobiologi. Fakultas Pertanian UNIB.


Bengkulu

Walton. 2005. Kamus Istilah Kimia Analitik Indonesia. Bandung: Ganeca

Anda mungkin juga menyukai