Oleh:
Nama : Abyadl
NIM : 2301001
Kelas : FA2301A
Dosen Pengampu Rizki Nisfi Ramdhini, M.Si
A. Tujuan
B. Prosedur Kerja
1. Simulasi/demo alat dan penjelasan dari video mengenai cara kerja dan fungsi alat.
2. Praktek penggunaan alat dengan benar sesuai dengan fungsinya.
C. Dasar Teori
Mikrobiologi adalah sebuah cabang dari ilmu biologi yang mempelajari mikroorganisme.
Objek kajiannya biasannya adalah semua makhluk hidup yang perlu dilihat dengan
larutan, penangas air untuk mencairkan medium, magnetik stirrer untuk mengaduk,
dan tabung durham untuk penelitian fermentasi. Alat - alat laboratorium mikrobiologi
seperti lemari pengeram (inkubator), autoklav, rak dan tabung reaksi, beker glass,
pipethisap, pipet ukur, pinset, cawan petri, lidi kapas steril, lampu spritus, ose(Selian,et
all,2013). Dalam mikorbiologi, pengujian total mikroba dilakukan dengan menggunakan
metode cawan. Metode hitungan cawan paling banyak digunakan untuk menghitung
jumlah mikroba pada bahan pangan.Medium yang digunakan antara lain, medium
platecount agar (PCA), tabung reaksi, cawan petri, pipet, inkubator (Safitri dan
Swarastuti, 2011).
Pada bidang mikrobiologi ditekankan pada uji sterilisasi, ujipembusukan secara
D. Hasil Pengamatan:
No Gambar Nama Alat Deskripsi Alat
8 Bunsen
E. Pembahasan
Dalam praktikum yang berjudul Pengenalan Alat Laboratorium Mikrobiologi
ini bertujuan agar mahasiswa dapat Mengenal peralatan laboratorium mikrobiologi, baik
bentuk dan fungsinya, cara penggunaannya, cara merawat serta cara menyimpan yang baik
dan benar pada praktikum mikrobiologi. Laboratorium sering diartikan sebagai suatu ruang
atau tempat untuk melakukan percobaan atau penelitian. Ruang dimaksud dapat berupa
gedung yang dibatasi oleh dinding dan atap atau alam terbuka misalnya kebun botani. Pada
umumnya bentuk dan ukuran dan tata ruang suatu laboratorium didesain sedemikian rupa
sehingga pemakai laboratorium mudah melakukan aktivitasnya. Disamping bentuknya,
ukuran laboratorium perlu mendapat perhatian karena fungsi laboratorium tidak hanya
digunakan untuk percobaan yang bersifat individual. Umumnya laboratorium dogunakan
untuk berbagai kegiatan percobaandalam konteks proses belajar mengajar.
Laboratorium mikrobiologi harus didesain sesuai dengan prasyarat yang layak sesuai
standar baik dari kondisi lingkungan laboratorium atau kelengkapan peralatan yang tersedia
sehingga dapat memberikan hasil eksperimen yang maksimal serta menjaga keamanan dan
keselamatan pekerja laboratorium. Persyaratan Kondisi Lingkungan Terdapat 2 tipe
laboratorium yang pertama Laboratorium kering merupakan Laboratorium yang memiliki
ruang untuk menyimpan peralatan elektronik atau disebut juga laboratorium analitik.
Laboratorium kering memerlukan akurasi yang meliputi suhu ruang, pengendalian
kelembapan dan kebersihan ruang. Dan yang ke-2 Laboratorium basah yang Digunakan untuk
melakukan eksperimen berupa pengujian atau pemeriksaan serta analisa atas bahan biologi
(mikroorganisme) dan bahan kimia. Memerlukan saluran khusus berupa pipa sebagai sumber
air atau pembuangan limbah serta ventilasi. Laboratorium basah harus berada pada suhu dan
kelembaban yang sesuai dengan batas nilai yang diperlukan oleh setiap alat untuk melakukan
uji dan spesifikasi operasional alat yang disebutkan oleh pabrikan.
Dari hasil yang di peroleh diketahui bahwa masing masing alat laboratorium memiliki
fungsi yang berbeda. Dengan mengetahui fungsinya , maka mempermudahkan praktikan
untuk mengenal alat, karena pengenalan alat merupakan dasar dari melakukan sesuatu
percobaan atau penelitiaan. Hal ini sesuai dengan Yusuf (2009) yang menyatakan bahwa
pengenalan alat-alat laboratorium merupakan hal yang sangat penting sebelum melakukan
percobaan karena dapat memperlancar kegiatan praktikum.
1) Mikroskop Cahaya.
1. Prinsip kerja dari mikroskop ini adalah dengan memantulkan cahaya melalui cermin,
lalu diteruskan hingga lensa objektif. Di lensa objektif bayangan yang dihasilkan
adalah maya, terbalik, dan diperbesar. Kemudian bayangan akan diteruskan dan
menghasilkan bayangan yang tegak, nyata dandiperbesar oleh mata pengamat.
Semakin banyak cahaya yang dipantulkan melalui cermin, maka akan semakin terang
juga mikroorganisme yang dilihat. Mikroskop memiliki pembesaran objektif (4x, 10x,
40x, dan 100x) serta pembesaran okuler (10x).
2. Mikroskop berfungsi sebagai alat bantu untuk melihat mikro organisme yang tak dapat
terlihat oleh mata telanjang.
3. Cara Kerja (Prosedur Operasi)
1. Menyalakan Lampua.
2. Tekan tombol on pada tombol on-off .
3. Atur kekuatan cahaya lampu dengan memutar bagian pengatur itensitas keterangan
cahaya.
4. Menempatkan spesimen pada meja benda.
5. Letakan objek glass diatas meja benda kemudian jepit dengan penjepit spesimen.
Jika
meja benda belum turun maka turunkan dengan sekrup kasar (Makrometer).
6. Cari bagian objek glass yang terdapat preparat ulas (dicari dandiperkirakan memiliki
gambar yang jelas) dengan memutar sekrup vertikal dan horozontal (penggeser).
7. Putar revolver pada pembesaran objektif yang diperlukan, misalnya 40x lalu putar
sekrup kasar (Makrometer) sehingga meja benda bergerak keatas untuk mencari
fokus.
8. Setelah terlihat bayangan benda lalu fokuskan dengan menggunakansekrup halus
(Mikrometer) untuk mendapatkan bayangan yang lebihbersih dan jelas.
2) Mikroskop Stereoa.
a. Fungsi dan keterangan Mikroskop stereo berfungsi untuk melihat objek yang
membutuhkan pembesaran tidak terlalu besar. Di Laborarotium Mikrobiologi,
mikroskop ini biasanya digunakan untuk mengamati secara detail bentuk koloni dan
jamur.
b. Cara Kerja
1. Letakan spesimen di plat preparat, jepit jika perlu.
2. Atur pembesaran pada pembesaran terkecil dengan memutar sekrup pengatur
pembesaran kemudian dicari fokusnya dengan memutar sekrup pengatur fokus.
3. Jika ingin mendapatkan bayangan yang lebih besar, putar sekrup pengatur
pembesaran ke pembesaran yang lebih tinggi kemudian dicari fokusnya.
3) Autoklaf
a. Prinsip kerja alat ini yaitu dengan menggunakan uap air panas bertekanan untuk
membunuh dan menghilangkan kotoran dan mikroba yangterdapat pada alat atau bahan
yang akan digunakan dalam praktikum atau percobaan.
b. Fungsi mensterilkan alat atau bahan yang akan digunakan pada percobaan atau
prkatikum
Mikrobiologi untuk menghindari kontaminasi.
c. Cara penggunaan :
1. Sebelum melakukan sterilisasi cek dahulu banyaknya air dalam autoklaf. Jika air
kurang dari batas yang ditentukan, maka dapat ditambahkan air sampai batas
tersebut.
air hasil destilasi (air penyulingan/aquadest), untuk menghindari terbentuknya kerak
dan karat.
2. Masukkan peralatan dan bahan yang akan di sterilkan. Jika mensterilkan botol
bertutup
ulir, maka tutup harus dikendorkan.
3. Tutup autoklaf dengan rapat lalu kencangkan baut pengaman agar tidak ada uap yang
keluar dari bibir autoklaf. Klep pengaman jangan dikencangkan terlebih dahulu.
4. Nyalakan autoklaf, diaturtimer dengan waktu minimal 15 menit pada suhu121°C.
5. Tunggu sampai air mendidih sehingga uapnya memenuhi kompartemen autoklaf dan
terdesak keluar dari klep pengaman. Kemudian klap pengaman ditutup
(dikencangkan)
dan tunggu sampai selesai. Penghitungan waktu 15menit dimulai sejak tekanan
mencapai 2 atm.
6. Jika alarm tanda selesasi berbunyi, maka tunggu tekanan dalam kompartemen turun
hingga sama dengan tekanan udara lingkungan (jarum pada presure gauge menunjuk
ke angka nol). Kemudian klep-klep pengaman dibuka dan keluarkan isi autoklaf
dengan hati-hati.
4). Inkubator
a. Prinsip kerja alat ini yaitu dengan memasukan atau menyimpan biakan murni
mikroorganisme, kemudian mengatur suhunya, biasanya hanya dapat diatur diatas suhu
tertentu.
b. Fungsi inkubator adalah untuk menginkubasi atau memeram mikrobapada suhu tertentu
yang terkontrol.
5). Stirrer
a. Prinsip kerjanya menyimpan beaker glass atau labu erlenmeyer yang berisi cairan atau
larutan yang akan dihomogenkan diatas plat alat ini. Didalam alat ini juga terdapat plat yang
dapat dipanaskan sehingga mempercepat proses homogenisasi. Pengadukan dengan bantuan
batang magnet, Hot platedanmagnetic stirrer seri SBS-100 dari SBS® misalnya.
b. Fungsi dari alat ini adalah untuk menghomogenkan larutan atau cairan dengan
pengadukan.
21) Pinset
a. Prinsip KerjaPrinsip kerjanya adalah menjepit benda yang akan diambil atau
dipindahkan.
b. FungsiUntuk mengambil benda dengan menjepit, misalnya saat
memindahkancakram antibiotik.
22) pH indikator universal
a. Prinsip kerjanya yaitu dengan menempelkan kertas pH indikator ini kebenda yang
akan di uji pH-nya, ada tingkatan warna tertentu yang menyatakannilai atau tingkatan pH-
nya.
b. FungsiUntuk mengukur tingkatan pH pada suatu larutan atau benda yangsedang
diujikan.
5.2. Saran
Praktikan diharuskan mengetahuai fungsi dan cara kerja masing-masing alat yang ada
pada laboratorium agar terhidar dari segala bentuk kegagalan dalam melaksanakan
praktikum, dan praktikum dapat berjalan dengan sempurna.
DAFTAR PUSTAKA