Anda di halaman 1dari 2

Pembelian suara{vote bunying} dalam pemilu

Dalam pemilu tentu kita tidak tidak asing dengan pembelian suara,Pembelian suara yaitu ketika
partai politik atau kandidat mendisribusikan uang kepada pemilih dalam pemilu dengan tujuan
untuk mendapatkan suara yang banyak hal sering digunakan untuk memberikan isentif atau
membujuk pemilih untuk dating ke pemilu dan memberikan suara mereka. Selain berupa uang
pembelian suara dapat juga berupa barang maupun jasa. meskipun cara ini ilegal namun cara
sering digunakan oleh banyak negara dan salah satunya negara kita ini hal ini dilakukan
dikerenakan banyaknya masyarakat dengan status pendapatan yang rendah sehingga masyarakat
menerimah kopensasi berupa uang maupun hal-hal lainya.
Pembelian suara sangat tidak dianjurkan hal ini telah dijelaskan oleh Parah ahli menjelaskan
dampak negatif dari pembelian suara ini, mereka menjelaskan bahwa dengan melakukan
pembelian suara dalam pemilu dapat menimbulkan ancaman terhadap demokrasi, dikarenakan
hal ini mengganggu kemampuan untuk mengandalkan suara terbanyak sebagai ukuran dukungan
masyarakat terhadap kebijakan-kebijakan pemerinta yang akan diambil. selain dari pada itu
masyarakat akan merasa tidak mempunyai otonomi untuk memberikan suara yang mereka
inginkan. Seharunya pembelian suara ini tak usah dilakukan hal ini akan berdampak buruk bagi
mesyarakat namun apabila hal ini terus dilanjutkan akan membuat masyarakat ketergantungan
terhadap barang yang meraka terima dan dapat melanggengkan jenis jebakan kemiskinan dan
apabila barang atau uang datang langsung dari cabinet satu satunya harapan cabinet tersebut
hanyalah mempertahankan kekuasaanya meskipun begitu mereka mungkin memberikan
pelayanan namun kepentingan sebenarnya mungkin terletak pada menjaga agar pemilihan tetap
bergantung pada imbalan yang mereka berikan agar tetap berkuasa. Selain dari dampak tersebut.
Adapun dampak lain diantaranya rakyat akan tak percaya lagi tentang politisi dimana rakyat
akan dibatasi kesempatan untuk memprotes dan menyelidiki kasus korupsi. Dari dampak dampak
tersebutlah yang membuta pembelian suara sangat tidak dianjurkan untuk dilakukan walaupun
dari pembelian suara tersebut akan berpotensi besar untuk memenangkan pemilu namun hal itu
tak luput dari resiko yang setimpal dengan perbuatan tersebut.
Dalam suatu pemilihan pembelian suara sangat tidak dianjurkan hal ini juga telah ditetapkan
oleh undang undang pasal 47 ayat{1} tahun 2015 tentang penetapan peraturan penganti undang
undang no 1 tahun 2014 tentang pemilhan gubernur, bupati, dan wali kota yang mengamanatkan
secara tegas bahwa tidak boleh ada transaksi uang dari calon kepalah daera kepada partai politik,
dari pasal tersebut telah jelas bahwa pembelian suara itu sangat tidak dianjurkan untuk dilakukan
hal itu dapat melangar hukum yang dapat berdampak calon tersebut akan di kenahi sangsi. Selain
UUD tersebut Adapun UUD lain yang menyatakan pembelian suara itu tidak boleh dilakukan
yaitu UUD no 7 tahun 2017 yang menyatakan pemilu dilakukan atau dilaksanakan berdasarkan
asas langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil. Dari penyataan undang undang diatas telah
menjelaskan bagaimana pemilihan calon pemimpin seharusnya dilakukan secara adil tanpa harus
melakukan pembelian suara.
Pembeilian suara sering di lakukan dalam suatu pemilu, pembelian suara bertujuan demi
memenangkan suatu pemilu baik pemilihan ketua daerah maupun pusat, namun pembelian suara
tak luput dari resiko yang di ambil dikarenakan hal tersebut merupan prihal prilaku yang
melangar hukum, hal yang dapat dilakukan untuk mengurangi cara tersebut diantaranya
mengidentifikasi dan mematakan potensi kerawanan serta pelangaran hukum dalam pemilu
selain dari itu Adapun solisi lain yaitu mengoordinasi, mensupervisi, membimbing, memantau
dan mengevaluasi penyebaran pelangaran pemilu. Adapun Sistematis pemilu yang baik
menganut proporsional terbuka bertujuan demi memberikan otoritas kesempatan, kepada rakyat
untuk menentukan siapa yang rakyat ingin menjadi pemimpin mereka.

Anda mungkin juga menyukai