Anda di halaman 1dari 16

PROPOSAL ROLE PLAY TIMBANG TERIMA

PRAKTIK PROFESI MANAJEMEN KEPERAWATAN


DI RUANG GARUDA RSUD. S. K. LERIK KUPANG

OLEH
NAMA KELOMPOK

1. ANGELMO FERNANDES (Nim : 64502821)


2. YARNI NABUASA (Nim : 72702821)
3. SITI ARMIJA (Nim : 71502821)
4. NINGSI N. NENDIR (Nim : 69702821)
5. JUSRI W. SAKU (Nim : 65002821)
6. LOLITA A. MAYA (Nim : 68502821)
7. KORNELIA P.J. SALA (Nim : 68202821)
8. DAVID M. CARVALHO (Nim : 65502821)
9. GASPAR U. N. OLI (Nim : 67302821)
10. ARIANI C. LALAY (Nim : 64002821)

PROGRAM STUDI PROFESI NERS

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MARANATHA

KUPANG

2022
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Manajemen keperawatan adalah proses bekerja melalui anggota staf keperawatan
untuk memberikan asuhan keperawatan secara profesional. Profesional dalam pelayanan
keperawatan dapat dicapai dengan mengoptimalkan peran dan fungsi perawat, terutama
peran dan fungsi mandiri perawat. Hal ini dapat diwujudkan dengan baik melalui
komunikasi yang efektif antar perawat, maupun dengan tim kesehatan yang lain. Salah satu
bentuk komunikasi yang harus ditingkatkan efektifitasnya adalah saat pergantian shift
(timbang terima pasien) (Nursalam, 2015).
Profesionalisme dalam pelayanan keperawatan dapat dicapai dengan mengoptimailkan
peran dan fungsi perawat, terutama peran dan fungsi mandiri perawat. Hal ini dapat
diwujudkan dengan baik melalui komunikasi yang efektif antar perawat, maupun dengan tim
kesehatan yang lain. Salah satu bentuk komunikasi yang harus ditingkatkan efektifitasnya
adalah saat pergantian shift yaitu saat timbang terima klien.Timbang terima (operan)
merupakan teknik atau cara untuk menyampaikan dan menerima sesuatu (informasi) yang
berkaitan dengan keadaan klien. Timbang terima klien harus dilakukan seefektif mungkin
dengan menjelaskan secara singkat jelas dan komplit tentang tindakan mandiri perawat,
tindakan kolaboratif yang sudah dilakukan/belum dan perkembangan klien saat itu.
Informasi yang disampaikan harus akurat sehingga kesinambungan asuhan keperawatan
dapat berjalan dengan sempurna. Timbang terima dilakukan oleh perawat primer antar shift
secara tulisan dan lisan.
Di Ruang Garuda RSUD. SK. Lerik telah diadakan timbang terima. Timbang terima
perlu terus ditingkatkan baik tehnik maupun alurnya. Hal ini dilakukan untuk perbaikan pada
masa yang akan datang sehingga timbang terima menjadi bagian penting dalam
menginformasikan permasalahan klien sehari-hari. Keakuratan data yang diberikan saat
timbang terima sangat penting, karena dengan timbang terima ini maka pelayanan asuhan
keperawatan yang diberikan akan bisa dilaksanakan secara berkelanjutan, dan mewujudkan
tanggungjawab dan tanggunggugat dari seorang perawat. Bila timbang terima tidak
dilakukan dengan baik, maka akan muncul kerancuan dari tindakan keperawatan yang
diberikan karena tidak adanya informasi yang bisa digunakan sebagai dasar pemberian
tindakan keperawatan. Hal ini akan menurunkan kualitas pelayanan keperawatan dan
menurunkan tingkat kepuasan pasien. Kegiatan timbang terima yang telah dilakukan perlu
dipertahankan dan ditingkatkan kualitasnya.
Berdasarkan kondisi tersebut, maka mahasiswa Prodi Profesi Ners STIKes Maranatha
Kupang akan melaksanakan timbang terima pasien berdasarkan konsep Model Asuhan
Keperawatan Profesional Primary Nursing di Ruang Garuda RSUD.S.K.Lerik.
1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan Umum
Setelah dilakukan timbang terima, maka mahasiswa dan perawat mampu
mengkomunikasikan hasil pelaksanaan asuhan keperawatan klien dengan baik, sehingga
kesinambungan informasi mengenai keadaan klien dapat dipertahankan.
1.2.2 Tujuan Khusus
1. Menyampaikan masalah, kondisi dan keadaan klien (data fokus).
2. Menyampaikan hal-hal yang sudah/belum dilakukan dalam asuhan keperawatan
pada klien.
3. Menyampaikan hal-hal yang penting yang perlu ditindaklanjuti oleh dinas
berikutnya.
4. Menyusun rencana kerja untuk dinas berikutnya.
1.3 Manfaat
1.3.1 Bagi Perawat
1. Meningkatkan kemampuan komunikasi antara perawat.
2. Menjalin suatu hubungan kerjasama dan bertanggungjawab antar perawat.
3. Pelaksanaan asuhan keperawatan terhadap klien yang berkesinambungan.
4. Perawat dapat mengikuti perkembangan klien secara paripurna.
1.3.2 Bagi Klien
Klien mendapatkan pelayanan kesehatan yang optimal.
1.3.3 Bagi Rumah Sakit
Meningkatkan pelayanan keperawatan kepada klien secara komprehensif.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Timbang Terima


Timbang terima merupakan kegiatan yang harus dilakukan sebeum pergatian shift.
Selain laporan antar shift, dapat disampakan juga informasi-informasi yang berkaitan
dengan rencana kegiatan yang telah atau belum dlaksanakan. Selain itu timbang terima juga
merupakan sebuah Teknik serah terima informasi terkait keadaan/kondisi pasien secara
singkat, dan akurat (Nursalam, 2017). Timbang terima pasien adalah salah satu bentuk
komunikasi perawat yang merupakan bagian dari aktivitas manajemen keperawatan (Dewi
& Reva, 2019)
2.2 Tujuan Timbang Terima
Tujuan timbang terima adalah menyediakan informasi yang akurat tentang rencana
perawatan pasien, Tindakan keperawatan yang telah dilakukan, terapi yang telah diberikan
kepada pasien, kondisi terbaru, perubahan yang akan terjadi dan antisipasinya serta tindak
lanjut rencana keperawatan yang akan dilaksanakan oleh perawat shift jaga selanjutnya.
Proses penyampaian informasi kondisi pasien antar shift jaga perawat sangat penting dan
harus berkesinambungan, sehingga perawat membutuhkan instrument yang khusus yang
dapat memfasilitasi proses penyampaian informasi yang efektif dan efisien (Sena WP, 2020)
2.3 Langkah-langkah
1. Kedua kelompok shif dalam keadaan sudah siap.
2. Shift yang akan menyerahkan perlu mempersiapan apa yang akan disampaikan oleh
dinas berikutnya.
3. Perawat primer menyampaikan kepada penanggung jawab shift selanjutnya meliputi:
1) Kondisi atau keadaan klien secara umum.
2) Tindak lanjut atau dinas yang menerima operan.
3) Rencana kerja untuk dinas yang menerima operan.
4) Penyampaian operan diatas harus dilakukan secara jelas dan tidak terburu buru.
5) Perawat primer dan anggota kedua shift dinas bersama sama secara langsung
melihat keadaan klien.
2.4 Prosedur Timbang Terima
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam prosedur ini meliputi:
a. Persiapan
1) Kedua kelompok shift harus keadaan sudah siap.
2) Kedua kelompok yang bertugas menyiapkan buku catatan.
b. Pelaksanaan
Timbang terima dilaksanakan oleh perawat primer kepada perawat primer yang
mengganti jaga pada shift berikutnya:
1) Timbang terima dilaksaanakan setian pergantian shift atau operan
2) Di nurse station perawat berdiskusi untuk melaksanakan timbang terima untuk
mengkaji secara komprehensif yang berkaitan tentang masalah keperawatan
klien,rencana tindakan yang sudah dan belum dilaksanakan serta hal-hal penting
lainnya yang perlu dilimpahkan.
3) Hal- hal yang sifat khusus dan memerlukan perincian yang lengkap sebaiknya dicatat
untuk kemudian diserah terimakan kepada perawat jaga berikutnya.
4) Hal-hal yang perlu disampaikan pada saat timbang terima:
a. Identitas klien dan diagnose medis.

b. Masalah keperawatan yang mungkin masih timbul.

c. Data focus (Keluhan subjektif dan objektif).

d. Tindakan keperawatan yang sudah dan belum dilaksanakan.

e. intervesi kolaboratif dan dependen.

f. Rencana umum dan Persiapan yang perlu dilakukan dalam kegiatan selanjutnya.

5) Perawat yang melakukan timbang terima dapat melakukan klarifikasi Tanya jawab
terhadap hal hal yang ditimbang terimakan dan berhak menanyakan menmgenai
hal_hal yang kurang jelas.
6) Penyampaian saat timbang terima secara jelas dan singkat.

7) Lama timbang terima untuk setiap pasien tidak lebih dari 5 menit kecuali kondisi
khusus dan memerlukan penjelasan yang lengkap dan rinci.
8) Kepala ruang dan semua perawat keliling ke tiap klien dan melakukan validasi data.

9) Pelaporan untuk timbang terima ditulis secara langsung pada buku laporan ruangan
oleh perawat primer.
BAB III
RENCANA KEGIATAN

3.1 Pelaksanaan Kegiatan


Hari/tanggal : Senin, 21 Maret 2022
Pukul : 14:00 WITA
Pelaksana : Dari PP pagi ke PP siang, diikuti PA dan Karu.
Topik : Aplikasi peran, pelaksanaan timbang terima.
Tempat : Ruang Nurse Station dilanjutkan di kamar klien.
Sasaran : 1 Ruangan pasien keloaan
3.2 Pengorganisasian
Kepala Ruangan :
PP (Pagi) :
PA (Pagi) :
PP (Siang) :
PA (Siang) :
Dokumentasi / notulen :
Narator :
Observer :
3.3 Metode dan Media
Metode :
1. Karu memimpin proses Timbang Terima
2. Melakukan timbang terima antara Perawat Primer Pagi dengan Perawat Primer siang.
3. Melaporkan status keadaan klien dari PP pagi ke PP siang
4. Diskusi, tanya jawab dan validasi data kembali
Media :
1. Materi disampaikan secara lisan.
2. Dokumentasi klien (status).
3. Buku Timbang Terima
3.4 Alur Timbang Terima

3.5 Instrumen
1. Status klien
2. Nursing kid
3. Buku catatan
3.6 Mekanisme Kegiatan Timbang Terima
TAHAP KEGIATAN WAKTU TEMPAT PELAKSANA
Pra Timbang 1. Kedua kelompok dinas sudah siap 10 Menit Nurse Station 1. Kepala ruangan
Terima 2. PP
dan berkumpul di Nurse Station
3. PA
2. Karu mengecek kesiapan timbang
terima tiap PP
3. Kelompok yang akan bertugas
menyiapkan catatan (Work Sheet),
PP yang akan mengoperkan,
menyiapkan buku timbang terima &
nursing kit
4. Kepala ruangan membuka acara
timbang terima dilanjutkan dengan
doa.

Pelaksanaan 1. PP dinas Pagi melakukan timbang 20 Menit Nurse Station 1. Kepala ruangan
Timbang 2. PP
terima kepada PP dinas Siang.
Terima Halhal yang perlu disampaikan PP 3. PA
saat timbang terima:
a. Identitas Klien dan diagnose
medis termasuk hari rawat
keberapa atau post op hari
keberapa
b. Masalah keperawatan.
c. Data yang mendukung.
d. Tindakan keperawatan yang
sudah / belum dilaksanakan.
e. Rencana umum yang perlu
dilakukan: Pemeriksaan
penunjang, konsul
2. Kepala ruangan membuka dan
memberi salam kepada pasien, PP
sebelumnya menjelaskan tentanng
kondisi pasien, PP berikutnya
mengenalkan anggota timnya dan
melakukan validasi data.
3. Lama timbang terima setiappasien
kurang lebih 5 menit, kecuali
kondisi khusus yang memerlukan
keterangan lebih rinci
Post Timbang 1. Klarifikasi hasil validasi data oleh 5 Menit Nurse Station 1. Kepala ruangan
Terima 2. PP
PP siang.
3. PA
2. Penyampaian alat-alat Kesehatan
3. Laporan timbang-terima
ditandatangani oleh kedua PP dan
diketahui kepala ruangan
4. Reward Kepala Ruangan terhadap
perawat yang akan selesai bertugas
5. Penutup oleh kepala ruangan

3.7 Setting

Meja Nurse Station

Keterangan :
: Kepala Ruangan

: Perawat Primer 1 dan 2

: Perawat Pelaksana
3.8 Format Timbang Terima
PRAKTIK KLINIK MANAJEMEN KEPERAWATAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MARANATHA KUPANG
PRODI PROFESI NERS
Nama klien/ usia : Tgl :
Kelas : Dx Medis :
ASUHAN TIMBANG TERIMA
KEPERAWATAN SHIFT PAGI SHIFT SORE SHIFT MALAM
Masalah keperawatan

Data subyektif dan


obyektif
Intervensi
keperwatan yang
sudah dilaksanakan

Intervensi yang belum


dilaksanakan

Pesan khusus

Tanda tangan PJ Pagi : PJ Sore : PJ Malam :

PJ Sore : PJ Malam :
PJ Pagi :
Ka.Ru :
3.8 Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
Pada timbang terima, sarana dan prasarana yang menunjang telah tersedia antara lain :
catatan timbang terima, status klien dan kelompok shift timbang terima. Kepala ruangan
selalu memimpin kegiatan timbang terima yang dilaksanakan pada pergantian shift yaitu
malam ke pagi, pagi ke sore. Kegiatan timbang terima pada shift malam ke pagi
dipimpin oleh perawat primer atau perawat assosiate yang bertugas saat itu.
2. Evaluasi Proses
Proses timbang terima dipimpin óleh kepala ruangan dan dilaksanakan oleh seluruh
perawat yang bertugas maupun yang akan mengganti shift Perawat primer malam
mengoperkan ke perawat primer berikutnya yang akan mengganti shift Timbang terima
pertama dilakukan di nurse station kemudian ke bed Klien dan kembali lagi ke nurse
station. Isi timbang terima mencakup jumlah Klien, masalah keperawatan, intervensi
yang sudah dilakukan dan yang belum dilakukan serta pesan khusus bila ada.Setiap
keliling ke klien dilakukan timbang terima tidak lebih dari 5 menit saat klarifikasi ke
klien. Setiap keliling ke klien tidak boleh menye but diagnosa medis.
3. Evaluasi Hasil
Timbang terima dapat dilaksanakan setiap pergantian shift. Setiap perawat dapat
mengetahui perkembangan klien. Komunikasi antar perawat berjalan dengan baik.
DAFTAR PUSTAKA

Nursalam. (2015). Manajemen Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika.


Rushton H. C. (2010). Ethnics Of Nursing Shift Report. AACN: Advanced Critical Care: Ethnic
And Critical Care.
Setiadi. (2016). Manajemen & Kepemimpinan Dalam Keperawatan. Yogyakarta: Indomedia
Putaka.
Nancy & Patricia (2012) Dokumentasi Keperawatan Suatu Pendekatan Proses Keperawatan.
Jakarta : EGC
Nursalam (2014 Manajemen Keperawatan : Aplikasi Dalam Praktek Keperawatan Profesional.
Jakarta : Salemba Medika
Nursalam (2014) Proses dan Dokumentasi Keperawatan Konsep dan Praktik. Jakarta : Salemba
Medika
SKENARIO
TIMBANG TERIMA

KARU: “Selamat pagi, salam sejahterah untuk kita semua. Sebelum kita melaksanakan timbang

terima marilah kita berdo’a menurut agama dan keyakinan msing-masing. Berdoa saya

persilahkan. Baik sebelum saya persilahkan kepada Perawat Primer 1 untuk

melanjutkan timbang terima mari sejenak kita mengingat visi dan misi ruangan yang

telah kita sepakati demi kemajuan pelayanan diruangan kita”. (Karu membacakan visi

dan misi ruangan)

“Baik terima kasih selanjutnya saya persilahkan pada perawat primer I untuk

melanjutkan timbang terima”.

Perawat primer I: “baik, terima kasih kepada karu untuk waktunya. Langsung saja untuk

mempersingkat waktu, jumlah pasien hari ini untuk TIM I secara keseluruhan berjumlah

1 pasien, yaitu :

1) Ny. S ( tahun) : Kamar 6B, dengan diagnosa............. DR...................

Demikian laporan dari Perawat Primer 1 selanjutnya saya kembalikan kepada KARU

KARU:’ terima kasih kepada perawat primer 1 yang telah menyampaikan laporan timbang

terimanya, selanjutnya untuk mempersingkat waktu langsung saja saya berikan kepada

perawat primer 2 untuk melakukan laporan timbang terima”

Perawat Primer 2 “ baik terima kasih kepada KARU yang telah mempersilahkan saya, untuk

yang selanjutnya pasien dengan nama Ny S usia 35 tahun dengan diagnosa TB paru+ tb

mamaevommiting +hidrosepalus dengan DPJP dr ediyono konsultan dr agus guntoro,

visite dr edi besok boleh KRS konfirmasi bedum, ada titipan dari asisten dr agus

guntoro dimints telpon ruang 7a nanti habis makan siang overkan pav 7A
sepengetahuan zr riza, selanjutnya Ny. M kamar 6b usia 70 th pasien baru dengan

diagnosa medis TB drug injuse + hepatitis dengan DPJP dr Indah, test MRCP (+) hasil

tidak bisa besok diulangi dr indah besok konsul internist , dinas malam puasakan jam

22.00 dan infus di plug, selanjutnya kamar 6c atas nama ny sariwati umur 65 tahun

pasien PC dengan diagnosa pneumoni+ HT dengan DPJD dr Janto, dr beni visite terapi

candesartan 8gr 1x1 dari dr janto terapi ceftriaxon 2x2 gr, nebul ventolin 4x1

dexamethasone 3x1 , acetylcysteine 3x1, Sekian laporan timbang terima dari Tim 2

selanjutnya saya serahkan kembali kepada KARU”.

(Selanjutnya KARU, perawat primer 1 dan 2, serta PP bersama-sama menuju ke bed pasien

untuk memvalidasi keadaan pasien. perawat primer, shift sore menanyakan keadaan tiap pasien

dan memperkenal perawat yang akan bertugas pada shift sore)

Perawat primer : selamat sore Ny. S, Apa kabarnya hari ini? Bagaimana pak, masih ada keluhan?

Pasien : ..............................................

Perawat primer : Ada yang lain lagi Bu?

Pasien : Tidak ada yang lain Bu.

Perawat primer : Baik Bu. Sekarang silahkan Ibu S boleh istirahat kembali. Jika ibu

membutuhkan bantuan, ibu bisa minta tolong kepada petugas shift sore atau menekan

tombol disamping tempat tidur bapak dan petugas shift sore akan datang untuk

membantu Ibu. Terima kasih Bu.

(Karu, Perawat Primer 1 dan 2, dan PP menuju ke bed Ny. N)

Perawat primer : selamat sore Ny. S soleh, Apa kabarnya hari ini? Bagaimana pak, masih ada

keluhan?

Pasien : ..............................................
Perawat primer : Ada yang lain lagi Bu?

Pasien : Tidak ada yang lain Bu.

Perawat primer : Baik Bu. Sekarang silahkan Ibu S boleh istirahat kembali. Jika ibu

membutuhkan bantuan, bapak bisa minta tolong kepada petugas shift sore atau menekan

tombol disamping tempat tidur Ibu dan petugas shift sore akan datang untuk membantu

Ibu. Terima kasih Bu.

(Setelah selesai bed per bed KARU, TIM 1 dan 2, dan PP kembali ke Nurse Station dan KARU

menutup timbang terima dari shift pagi ke shift sore).

KARU:” terima kasih kepada perawat primer 1 dan 2 yang telah menyampaikan laporannya

kepada kami semua, mari selanjutnya kita laksanakan rencana keperawatan yang telah

tersusun dan terjadwal dengan semestinya. Semoga yang akan bertugas diberikan

kelancaran dalam menjalankan tugas, untuk yang akan pulang dapat tiba di rumah

dengan selamat, dan semoga apa yang kita lakukan hari ini dapat memberikan dampak

positif bagi kesembuhan pasien-pasien yang kita rawat. Terima kasih.

Anda mungkin juga menyukai