Anda di halaman 1dari 2

Nama : Sherlina Indriyani (29)

Kelas : XII-IBB

Judul : Derai-Derai Cemara

~PUISI KARYA CHAIRIL ANWAR~

DERAI-DERAI CEMARA

Cemara menderai sampai jauh

Terasa hari akan jadi malam

ada beberapa dahan ditingkap merapuh

dipukul angin yang terpendam

aku sekarang orangnya bisa tahan

sudah berapa waktu bukan kanak lagi

tapi dulu memang ada satu bahan

yang bukan dasar perhitungan kini

hidup hanya menunda kekalahan

tambah terasing dari cinta sekolah rendah

dan tahu, ada yang tetap tidak diucapkan

sebelum pada akhirnya kita menyerah

1994

Analisis Unsur Intrinsik Puisi “Derai-Derai Cemara” Karya Chairil Anwar

1. Tema: Perubahan dalam diri manusia yang terpisah dari kehidupan masa lalu.
2. Rasa: sedih.

3. Nada: iba atau merengek.

4. Amanat: kehidupan hanyalah perjalanan yang keras untuk ditempuh dan setiap manusia akan mati
dengan tenang kalau apa yang harapkannya tercapai.

5. Diksi: diksi yang digunakan dalam sajak ini sangat sederhana dan dingin, sehingga pembaca seolah-
olah mengalami pesakitan yang dialami oleh pengarang.

6. Imajinasi: imajinasi yang digunakan oleh pengarang sangat tinggi walaupun menggunakan kata-kata
yang sederhana tetapi sangat menyentuh hati pembaca.

7. Kata-kata konkret: kata-kata yang jika dilihat secara denotative sama, tetapi secara konotatif tidak
sama, bergantung pada situasi dan kondisi pemakainya.

8. Gaya bahasa: bahasa yang digunakan pengarang dalam sajak ini sangat sederhana, dan dengan
kesederhanaan itu pengarang mencapai kepada klimaks yang ingin disampaikan.

9. Irama: irama dalam sajak ini tidak terlalu tinggi-tidak juga rendah.

10. Rima: unsur bunyi dalam sajak ini sangat dingin sehingga menimbulkan kemerduan puisi, dan dapat
memberikan efek terhadap makna, nada dan suasana puisi tersebut.

Anda mungkin juga menyukai