Anda di halaman 1dari 2

Derai-Derai Cemara

Karya Chairil Anwar

Cemara menderai sampai jauh


Terasa hari akan jadi malam
Ada beberapa dahan ditingkap merapuh
Dipukul angin yang terpendam

Aku sekarang orangnya bisa tahan


Sudah berapa waktu bukan kanak lagi
Tapi dulu memang ada satu bahan
Yang bukan dasar perhitungan kini

Hidup hanya menunda kekalahan


Tambah terasing dari cinta sekolah rendah
Dan tahu, ada yang tetap tidak diucapkan
Sebelum pada akhirnya kita menyerah

a.) Majas Personifikasi (perumpamaan benda mati sebagai makhluk hidup)

“Dipukul angin yang terpendam”

Kalimat diatas menggunakan majas personifikasi karena yang sifatnya bisa memukul adalah manusia
bukan angin.
Angin digambarkan tentang segala cobaan dan kepahitan hidup yang dialami oleh pengarang. Dipukul
angin yang terpendam, mungkin disini maksutnya pengarang ingin mengatakan sesuatu pada seseorang
tetapi tidak pernah bisa dikatakan, seperti tertahan ditenggorokannya. Pengarang hanya bisa
memendam perasaannya, hal ini menyebabkan pertentangan batin yang memukul dahan (keyakinan)
yang merapuh dari dalam diri pengarang.

b.) Majas Alegori (menyatakan dengan cara lain, melalui kiasan atau penggambaran)

“Hidup hanya menunda kekalahan”

Kalimat diatas menggunaan majas alegori karena memiliki makna bahwa hidup itu berarti sia-sia.
Kekalahan adalah penggambaran suatu kepasrahan dan sangat identik dengan keputusasaan,
penderitaan bahkan kematian. Pengarang menyadari bahwa kehidupan manusia pasti akan berakhir.
Kematian merupakan bentuk kekalahan manusia. Manusia tidak bisa mengelak, karena kematian
merupakan ketentuan yang harus diterima dari Tuhan

c.) Majas Metafora

“Ada beberapa dahan ditingkap merapuh”

kata dahan, yaitu metafora dari bagian tubuh manusia yang mulai lemah. Yang berarti Tingkap sendiri
artinya jendela yang berada di atap (di dinding dan sebagainya). Sedangkan dahan bermakna sebagai
keyakinan pengarang yang ingin hidup lebih lama dan melawan kematian. Sementara merapuh karena
dahan itu (keyakinan)  pengarang yang ingin hidup lebih lama semakin merapuh.

Anda mungkin juga menyukai