Disusun oleh :
NURUL WAKHIDAH, S.Pd
NPM 23531496
No. UKG 201500038649
PENDIDIKAN EKONOMI
DISUSUN OLEH :
NURUL WAKHIDAH, S.Pd
Undang-Undang Peserta didik dapat menganalisis norma dan aturan, hak dan
Dasar Negara kewajiban sebagai warga negara yang diatur dalam konstitusi
Republik dan norma yang berlaku, serta dapat mempraktikkannya, dan
Indonesia Tahun mempraktikkan membuat kesepakatan bersama di sekolah
1945 terkait dengan norma yang harus dipatuhi oleh seluruh peserta.
Peserta didik juga dapat mengkaji ide-ide para pendiri bangsa
tentang rumusan Pancasila dan UUD NRI Tahun 1945, dan
mengidentiikasi tumpang tindih, kesesuaian, dan pertentangan
antara satu regulasi dengan regulasi lain yang setara.
Alokasi
Bab & Unit Alur Tujuan Pembelajaran Materi
Waktu
Semester 1
Norma adalah pedoman dan aturan yang mengarahkan individu berperilaku baik.
Manusia tentu harus mematuhi norma-norma yang berlaku dalam hidup. Sebab,
kalau tidak patuh kepada norma maka manusia akan hidup secara bebas dan
sangat berisiko menimbulkan hal-hal yang merugikan.
Maka dari itu, sejak kecil kita sudah diajarkan norma-norma kehidupan oleh orang
tua. Lantas, apa sih sebenarnya norma itu? Lalu apa fungsi norma sehingga
dianggap penting? Simak pembahasannya secara lengkap dalam artikel ini.
Apa Itu Norma?
Menurut KBBI, norma adalah aturan atau ketentuan yang mengikat warga kelompok
dalam masyarakat, dipakai sebagai panduan, tatanan, dan pengendali tingkah laku
yang sesuai dan bisa diterima. Norma juga bisa didefinisikan sebagai aturan,
ukuran, atau kaidah yang dipakai sebagai tolak ukur untuk menilai atau
memperbandingkan sesuatu.
https://www.detik.com/bali/berita/d-6495816/norma-adalah-kenali-4-jenis-norma-
contoh-dan-fungsinya
1. Norma Kesusilaan
Norma kesusilaan adalah peraturan sosial yang berasal dari suara hati nurani
manusia yang dapat menghasilkan akhlak. Norma kesusilaan berlaku umum bagi
seluruh anggota masyarakat (universal).
Contoh norma kesusilaan antara lain manusia tidak boleh menyaktiti hati orang lain,
harus bertindak adil, selalu berkata jujur, menghindari perasaan iri, dan tidak merasa
tinggi hati.
Lalu, sanksi bagi pelanggar norma kesusilaan pada umumnya bersifat tidak tegas.
Misalnya muncul rasa penyesalan di kemudian hari, bersalah, tertekan, tidak tenang,
gelisah, dan malu, sehingga akan mempengaruhi mental pelaku pelanggaran.
2. Norma Kesopanan
Norma kesopanan adalah peraturan sosial yang mengarah pada cara seseorang
bertingkah laku secara wajar dalam kehidupan bermasyarakat. Norma kesopanan
selalu mengedepankan asas kepantasan, kepatutan, dan kebiasaan yang
seharusnya berlaku dalam kehidupan bermasyarakat.
Normal kesopanan tidak berlaku secara umum, jadi setiap masyarakat memiliki
batasan dan pandangan kesopanan yang berbeda-beda. Pelanggar norma
kesopanan akan mendapatkan sanksi berupa celaan, cemoohan, dan dikucilkan dari
pergaulan.
3. Norma Agama
Norma agama merupakan aturan yang bersifat mutlak, tidak dapat ditawar, dan
diubah aturannya. Norma agama berisi perintah dan aturan dari Tuhan dan berlaku
bagi orang-orang yang meyakini agamanya.
Pelaksanaan norma agama bersifat otonom, artinya bebas bagi setiap individu
sesuai kepercayaan yang diyakini. Pemeluk agama yang taat atau selalu
menjalankan kaidah-kaidah agama akan mendapat pahala.
Contoh penerapan norma agama dalam masyarakat seperti rajin beribadah sesuai
agamanya masing-masing, menghormati kedua orang tua, menjaga hubungan baik
antar umat beragama, dan membantu orang yang mengalami kesusahan.
4. Norma Hukum
Jenis norma yang terakhir adalah norma hukum, yang merupakan aturan berisi
perintah dan larangan yang dibuat oleh pihak berwenang (negara) dan berlaku bagi
seluruh warga negara tanpa terkecuali (berlaku secara universal). Pelaksanaan
norma hukum bersifat memaksa, jadi bagi yang melanggar akan mendapatkan
sanksi tegas berupa denda atau hukuman penjara.
Contoh pelaksanaan norma hukum seperti wajib menyalakan lampu utama pada
pengendara sepeda motor saat siang dan malam hari, kewajiban membuat KTP
untuk masyarakat yang usianya 17 tahun ke atas, wajib membawa SIM dan STNK
saat berkendara, serta wajib membayar pajak.
Fungsi Norma
Norma memiliki sejumlah fungsi penting dalam kehidupan. Oleh karena itu, setiap
masyarakat wajib mematuhi norma. Dikutip dari Buku Ajar Etika Umum oleh
Asmawati Burhan, berikut fungsi norma.
Mengatur tingkah laku masyarakat agar sesuai dengan nilai yang berlaku.
Menciptakan ketertiban dan keadilan dalam masyarakat.
Membantu mencapai tujuan bersama masyarakat.
Menjadi dasar untuk memberikan sanksi kepada warga masyarakat yang melanggar
norma.
Mencegah terjadinya benturan kepentingan dalam kehidupan masyarakat.
Ciri-ciri Norma
Norma menjadi aturan dasar dalam kehidupan masyarakat. Maka dari itu, norma
juga memiliki ciri-ciri tersendiri. Dijelaskan dalam buku Antropologi dan Sosiologi
Pendidikan oleh Erdinson Simbolon dan kawan-kawan, berikut ciri-ciri norma:
Pada umumnya norma tidak tertulis, seperti norma kesusilaan dan kesopanan. Tapi
ada juga norma yang tertulis, misalnya norma hukum
Hasil dari kesepakatan masyarakat.
Warga masyarakat sebagai pendukung harus menaatinya.
Apabila norma dilanggar, maka yang melanggar norma harus menghadapi sanksi.
Norma sosial kadang-kadang bisa menyesuaikan perubahan sosial di masyarakat,
sehingga norma sosial bisa mengalami perubahan.
Akibat Pelanggaran Norma
Ada sejumlah dampak yang ditimbulkan bila seseorang kedapatan melanggar
norma. Dikutip dari buku Bedah Kisi-kisi SPCP IPDN oleh Tim Litbang Psikologi
Salemba, berikut akibat pelanggaran norma:
Demikian penjelasan mengenai norma beserta jenis, fungsi, ciri-ciri, dan contohnya
dalam kehidupan bermasyarakat.
Contoh perilaku sesuai norma di lingkungan sekolah di bawah ini.
https://mamikos.com/info/perilaku-sesuai-norma-di-lingkungan-sekolah-
pljr/?halaman=4
Masyarakat memiliki peraturan tertulis yang sesuai dengan budaya dan adat istiadat
daerahnya. Contoh peraturan tidak tertulis di masyarakat adalah:
https://www.kompas.com/skola/read/2023/01/14/170000969/contoh-peraturan-tidak-
tertulis-di-masyarakat-sekolah-dan-rumah.
1. Bertutur kata dengan sopan dan santun.
2. Menolong tetangga yang sedang kesulitan.
3. Menghormati tetangga tanpa membeda-bedakan.
4. Membungkukan badan jika melewati orang yang lebih tua.
5. Menyapa tetangga jika berpapasan atau bertemu di jalan.
6. Menjenguk tetangga yang sakit ataupun terkena musibah.
7. Berpartisipasi dalam kegiatan masyarakat seperti ronda dan kerja bakti.
8. Menjenguk dan memberikan selamat bagi tetangga yang baru melahirkan
anak.
Ada pula norma yang tidak ditulis, seperti antar tetangga harus saling
membantu jika ada kesulitan. Antarwarga tidak boleh melakukan aktivitas yang
dapat mengganggu tetangga, seperti membunyikan musik keras-keras. Di
lembaga pendidikan, seperti sekolah tempat kita menuntut ilmu, ada pula aturan
main. Ada banyak pasal yang tertulis dan ada aturan main yang tidak tertulis.
Yang tertulis, antara lain, dalam bentuk tata tertib peserta didik dalam kelas.
Sementara yang tidak tertulis, misalnya, peserta didik harus saling membantu
jika ada kesulitan dan saling menghormati atas perbedaan. Ada banyak contoh
norma yang nanti bisa kita identiikasi. Lalu, bagaimana tanggapan kita atas
norma-norma tersebut? Apakah norma-norma sebagai kesepakatan telah
melibatkan kita dalam perumusannya? Apakah rumusan norma yang tertulis
dan tidak tertulistelah benar-benar dapat dilaksanakan?
SELAMAT BELAJAR