KEPUTUSAN KEPALA KLINIK PRATAMA RAWAT INAP DWI BHAKTI
NOMOR : 440 / / SK / I / 2023 TENTANG INSIDEN KESELAMATAN PASIEN DI KLINIK PRATAMA RAWAT INAP DWI BHAKTI
KEPALA KLINIK PRATAMA RAWAT INAP DWI BHAKTI ,
Menimbang : a. Bahwa Insiden Keselamatan Pasien adalah setiap
kejadian yang tidak disengaja dan kondisi yang mengakibatkan atau berpotensi mengakibatkan cidera yang dapat dicegah pada pasien; b. bahwa insiden keselamatan pasien terdiri dari Kondisi Potensial Cidera (KPC), Kejadian Nyaris Cidera (KPC), Kejadiat Tidak Cidera , Kejadian Tidak Diharapkan dan Sentinel; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan kebijakan kepala Klinik Pratama Rawat Inap Dwi Bhakti tentang Inseden Keselamata Pasien di Klinik Pratama Rawat Inap Dwi Bhakti ;
Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang
Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5063); 2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587), sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua atas Undang- Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah(Lembaran Negara Republik Indonesia tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679); 3. Undang-undang Nomor 36 Tahun 2014 tentang Tenaga Kesehatan; 4. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2017 Tentang Keselamatan Pasien 5. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 27 Tahun 2017 Tentang Pencegahan dan Pengendalian Infeksi; 6. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 52 Tahun 2018 tentang Keselamatan Dan Kesehatan Kerja Di Fasilitas Pelayanan Kesehatan; 7. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 25 Tahun 2019 tentang Penerapan Manajemen Resiko Terintegrsasi di Lingkungan Kementrian Kesehatan; 8. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43 tahun 2019 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat; 9. Peraturan Daerah Kabupaten Cilacap Nomor 9 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kabupaten Cilacap (Lembaran Daerah Kabupaten Cilacap Tahun 2016 Nomor 9, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Cilacap Nomor 134); 10. Peraturan Bupati Cilacap Nomor 88 Tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi Serta Tata Kerja Dinas Kesehatan Kabupaten Cilacap; 11. Peraturan Bupati Cilacap Nomor 166 tahun 2020 tentang Pembentukan, Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi Serta Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Daerah pada Dinas Kesehatan Kabupaten Cilacap;
MEMUTUSKAN :
Menetapkan : KEPUTUSAN KEPALA KLINIK PRATAMA RAWAT INAP DWI
BHAKTI TENTANG INSIDEN KESELAMATAN PASIEN DI KLINIK PRATAMA RAWAT INAP DWI BHAKTI KESATU : Jenis Insiden Keselamatan Pasien terdiri dari : 1. Kejadian Tidak diharapkan : indiden yang menyebabkan cidera pada pasien misalnya pasien jatuh dari tempat tidur 2. Kejadian Tidak Cidera : insiden yang sudah mengenai/terpapar pasien tapi tidak mengalami cidera 3. Kondisi Potensial Cidera : semua kondisi dan situasi terkait perawatan pasien yang sangat berpotensi menyebabkan cidera pada pasien 4. Kejadian Nyaris Cidera : insiden yang terjadi tapi belum mengenai/terpapar pada pasien karena dapat dicegah 5. Sintenel : suatu kejadian yang tidak diinginkan (unecpacted occurance) yang mengakibatkan kematian atau cidera yang serius. KEDUA : Pelaporan insiden keselamatan pasien merupakan system untuk mendokumentasikan laporan insiden keselamatan yang terjadi di Puskesmas Pelaporan insiden di UPTD Puuskesmas Adipala I 2 x 24 jam KEEMPAT : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan, Ditetapkan di : Kedungreja Pada tanggal : Januari 2023