NIM : 221510501105
Kelas : PIP B
1. Kelembagaan petani.
2. Kelembagaan pemerintah.
3. Kelembagaan swasta.
4. Kelembagaan lembaga swadaya masyarakat.
Kelembagaan pertanian memiliki pola dan fungsi yang bergantung pada perubahan
serta percepatan zaman, adanya lembaga juga berperan menjadi perekat antar individu
dalam masyarakat khusunya kelompok tani. Beberapa kelembagaan pertanian di
Indonesia yang berperan dalam pembangunan pertanian :
1. Koperasi pertanian. Kelembagaan ini memiliki tujuan untuk meningkatkan
kesejahteraan dan meningkatkan hasil produktivitas pertanian.
2. Penyuluhan pertanian. Memiliki tugas dan fungsi untuk memberi pendampingan
terhadap para petani serta memberi pengetahuan serta mengenalkan inovasi baru,
menampung aspirasi para petani, serta menjadi jembatan dengan pemerintah
dengan menjelaskan kebijakan pemerintah itu sendiri.
3. Lembaga jasa Alsintan. Lembaga yang bertujuan untuk memberi kemudahan bagi
petani dalam hal pengadaan Alsintan baik untuk penyewaan hingga pembelian
dengan sistem kredit yang murah.
4. Lembaga pasca panen. Membantu petani dalam meningkatkan hasil produksi
dalam bahan mentah serta membantu pemasaran sehingga memiliki harga tawar
yang tinggi.
5. Lembaga pengolahan hasil pertanian. Lembaga yang memiliki tujuan untuk
meningkatkan nilai mutu dari suatu bahan mentah menjadi produk jadi, hal ini
membuat skala pendistribusian semakin meluas dari usaha rumah tangga skala
kecil menjadi skala yang lebih luas yang dapat meningkatkan hasil produktivitas
tani sehingga memberi dampak pada pertumbuhan perekonomian petani.
DAFTAR PUSTAKA
Pambudi, A., Anggarawati, S., Mulyana, M., Widiastuti, Y., Rostwentivaivi, V.,
Ayesha, I., ... & Jumiyati, S. (2022). Ekonomi Pertanian. Get Press.
Arsyad, M., Nuddin, A., Fahmid, I. M., Salman, D., Pulubuhu, D. A. T., Unde, A. A.,
... & Amiruddin, A. (2021). Keterkaitan Peran Antar Lembaga dalam
Pembangunan Pertanian di Wilayah Perbatasan Indonesia. Agroland: Jurnal
Ilmu-ilmu Pertanian, 28(1), 1-16.