Satuan Acara Penyuluhan Kecanduan Media Sosial Pada Anak Sekolahan Promosi Kesehatan Dan Pendidikan Kesehatan
Satuan Acara Penyuluhan Kecanduan Media Sosial Pada Anak Sekolahan Promosi Kesehatan Dan Pendidikan Kesehatan
Dosen Pengampu :
Ns. Luri Mekeama, S.Kep., M.Kep.
DisusunOlehKelompok 1B
Fiola Rosa Dwina G1B122002
1. Identifikasi sasaran/klien
Sasaran : Siswa/i SMP N 19 JAMBI
4. Tujuan pembelajaran
Tujuan Khusus
Ada beberapa tujuan Khusus dalam materi media sosial yaitu sebagai berikut :
6. Strategi/metode belajar
Untuk perubahan tingkat pengetahuan : penyuluhan langsung, pemasangan
poster, penyebaran leaflet, booklet, lembar balik.
Untuk perubahan sikap : memberikan contoh konkrit seperti memperlihatkan
foto atau video untuk mengunggah emosi, perasaan dan sikap remaja.
Untuk perubahan kemampuan/keterampilan : sasaran harus di beri kesempatan
untuk mencoba kemampuan percaya diri untuk bertanya.
Metode Penyuluhan
Metode yang digunakan dalam penyuluhan ini adalah penjelasan secara langsung
dengan menampilkan ppt, ilustrasi video pembelajaran, dan pembagian leaflet untuk
menyampaikan materi serta tanya jawab untuk evaluasi.
I. Menjelaskan tentang
penyakit yang ditimbulkan
akibat kecanduan media
sosial
J. Menjelaskan tentang cara
mencegah kecanduan
media sosial pada remaja
K. Menjelaskan apa yang
harus dipatuhi remaja
3 Evaluasi 10 A. Evaluasi struktur Partisipasi aktif
menit Rencana kegiatandipersiapkan
7 hari sebelum kegiatan dan
informasi ke pengurus 2 hari
sebelum kegiatan
B. Evaluasi proses
Berapa % peserta
yang hadir
Tempat : SMP N 19
JAMBI
Berapa % peserta
yang aktif
C. Evaluasi hasil
9. Rencana evaluasi
Monitoring dan evaluasi pencegahan dan penanggulangan kecanduan media sosial pada
anak sekolah merupakan bagian penting dari Upaya pencegahan kecanduan media sosial
yang bertujuan untuk menyediakan informasi yang di perlukan bagi pengelolaan, evaluasi
dan peningkatan kualitas program.Berikut adalah uraian rencana evaluasi yang akan di
laksanakan untuk mencegah dan menanggulangi kecanduan media sosial pada anak SMP
N 19 Jambi :
Aspek Yang Di Pantau
a. Input
Aspek yang dipantau dalam hal ini adalah : jumlah Mahasiswa Keperawatan yang
terlatih, kelengkapan alat, metode dan materi yang akan digunakan untuk melaksanakan
promkes.
b. Process
Aspek proses yang perlu dipantau adalah : jenis kegiatan, frekuensi kegiatan, tujuan
kegiatan, dan umpan balik.
c. Output
Terlaksananya kegiatan pencegahan dan penanggulangan Kecanduan media sosial pada
anak sekolah
Penghargaan Sosial: Mendapatkan pujian atau perhatian melalui "like" dan komentar di
platform media sosial dapat menjadi faktor pendorong.
Ketidakamanan Diri: Remaja yang merasa tidak aman atau kurang percaya diri mungkin
mencari validasi melalui interaksi online.
Pelarian Emosional: Penggunaan media sosial sebagai mekanisme pelarian dari stres atau
masalah pribadi.
Ketidaksetaraan Sosial: Perbandingan diri dengan orang lain di media sosial dapat
menyebabkan perasaan tidak memadai atau rendah diri.
Kurangnya Pengawasan Orang Tua: Kecanduan media sosial bisa muncul ketika
pengawasan orang tua terhadap aktivitas online remaja kurang.
Desain Platform: Faktor desain platform media sosial yang memicu ketergantungan,
seperti notifikasi dan algoritma penghitungan like.
Faktor-faktor yang dapat menyebabkan kecanduan media sosial pada remaja dengan arah
yang lebih negatif meliputi:
Meskipun banyak perhatian diberikan pada dampak negatif kecanduan media sosial, ada
juga faktor-faktor yang dapat membawa pengalaman penggunaan media sosial remaja ke arah
positif. Beberapa di antaranya melibatkan:
6. Penggunaan media social yang bijak (sumber informasi yang di rekomendasikan untuk
diakses)
Penggunaan media sosial yang bijak adalah kunci untuk mendapatkan informasi yang akurat
dan berguna. Berikut adalah beberapa sumber informasi yang direkomendasikan untuk
diakses melalui media sosial:
Selain itu, ada beberapa hal penting yang perlu diingat saat menggunakan media sosial untuk
mendapatkan informasi:
Dengan menggunakan media sosial dengan bijak dan selektif dalam mengikuti sumber-
sumber informasi yang dapat dipercaya, Remaja dapat mengakses informasi yang lebih
bermanfaat dan akurat.
Kesiapan diri dalam menerima informasi dari media sosial sangat penting untuk
memastikan bahwa informasi yang diterima adalah akurat dan tidak menyesatkan. Berikut
beberapa langkah yang bisa diambil untuk mempersiapkan diri:
1. Penilaian Kritis: Jangan menerima informasi apa pun dari media sosial sebagai
kebenaran mutlak tanpa memeriksanya terlebih dahulu.
2. Sumber Terpercaya: Pastikan informasi yang Anda terima berasal dari sumber
yang terpercaya dan memiliki rekam jejak yang baik dalam menyajikan informasi
yang akurat.
3. Pemahaman Biasa: Setiap media sosial atau sumber informasi memiliki bias
tertentu. Cobalah untuk mengenali bias tersebut dan mempertimbangkannya saat
menerima informasi.
4. Hindari "Echo Chamber": Variasikan sumber informasi Anda agar tidak terjebak
dalam "echo chamber", di mana Anda hanya mendengar pendapat yang sejalan
dengan pandangan Anda sendiri.
5. Diskusi dengan Orang Lain: Diskusikan informasi yang Anda terima dengan
orang lain untuk mendapatkan perspektif yang berbeda dan memvalidasi
keakuratannya.
6. Pendidikan Media: Pelajari cara kerja media sosial, bagaimana informasi
disebarkan, dan bagaimana berita palsu dapat menyesatkan pembaca.
7. Pentingnya Keseimbangan: Jangan hanya mengandalkan media sosial sebagai
sumber informasi utama Anda. Baca berita dari sumber lain seperti surat kabar,
televisi, atau radio untuk mendapatkan gambaran yang lebih lengkap.
Dengan mempersiapkan diri dengan cara-cara di atas, Anda akan lebih siap untuk menerima
dan memproses informasi dari media sosial dengan cara yang kritis dan informasi.
1.Kenali masalahnya : Langkah pertama adalah menyadari bahwa ada masalah dan
penggunaan media sosial mengganggu kehidupan sehari-hari.
2.Tetapkan tujuan : Tetapkan tujuan spesifik untuk mengurangi penggunaan media sosial,
seperti membatasi jumlah waktu yang dihabiskan di media sosial setiap hari.
4.Mencari dukungan : Carilah dukungan dari teman, keluarga, atau ahli kesehatan mental
untuk membantu mengatasi kecanduan media sosial
5.Istirahat : Beristirahat sejenak dari media sosial untuk jangka waktu tertentu untuk
membantu memutus siklus kecanduan.
Liedfray. T., Fonny J. W., Jouke J L. (2022). Peran Media Sosial Dalam Mempererat Interaksi
Antar Keluarga Di Desa Esandom Kecamatan Tombatu Timur Kabupaten Minahasa
Tenggara. JURNAL ILMIAH S