Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

MENGUKUR HASIL PEMBELAJARAN GERAK

Oleh :

Jeferson Dasa

A42121195

S1 PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS TADULAKO

2023
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis naikan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas
kesehatan dan kekuatan yang diberikan. Sehingga penulis dapat menyelesaikan
makalah ini dengan judul “Mengukur Hasil Pembelajaran Gerak” tepat pada
waktu yang telah ditentukan.

Demikian makalah ini dibuat sebagai salah satu syarat dalam mata kuliah
ilmu urai. Adapun kekuranagn dari pembuatan makalah ini, penulis memohon
maaf. Untuk itu penulis memohon bagi pembaca dapat memberikan saran dan
kritik yang membangun agar nantinya penulis dapat memperbaiki kesalahan-
kesalahan yang ada dalam karya tulis lainnya. Terima kasih !

Palu, 05 Desember 2023

Penulis

Jeferson Dasa
DAFTAR ISI

COVER ......................................................................................................
KATA PENGANTAR ................................................................................ ii
DAFTAR ISI .............................................................................................. iii

BAB I : PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ...................................................................................... 1
1.2 Tujuan ................................................................................................... 1

BAB II : PEMBAHASAN
2.1 Menjelaskan Teori Hasil Pembelajaran Gerak ..................................... 3

BAB III : PENUTUP

3.1 Kesimpulan ......................................................................................... 9


BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pembelajaran gerak, sebagai suatu disiplin ilmu yang melibatkan pemahaman dan

pengembangan keterampilan motorik, memunculkan sejumlah teori dan konsep

yang kaya dan bervariasi. Dalam eksplorasi ini, kita akan menyelami sejumlah

teori pembelajaran gerak, yang melibatkan konsep-konsep kunci seperti tingkat

akurasi, kecepatan eksekusi, koordinasi motorik, kelincahan, dan pemahaman

konsep. Dengan menjelajahi aspek-aspek ini, kita dapat memahami cara individu

memperoleh, meningkatkan, dan menerapkan keterampilan motorik dalam

berbagai konteks, mulai dari dunia olahraga hingga seni pertunjukan, serta

aktivitas sehari-hari. Oleh karena itu, evaluasi pembelajaran menjadi penting

untuk mengukur keberhasilan dan efektivitas program pembelajaran gerak,

memastikan tercapainya tujuan, dan membuka pintu untuk perbaikan yang

berkelanjutan. Sebagai fondasi bagi eksplorasi lebih lanjut, mari kita perkenalkan

diri kita pada latar belakang yang luas dan mendalam dari teori-teori gerak serta

tantangan dan kemungkinan dalam evaluasi pembelajaran gerak.

1.2 Tujuan

Tujuan dari pembahasan materi di atas adalah untuk memberikan pemahaman

yang komprehensif terkait dengan teori-teori gerak, konsep-konsep kunci, serta

evaluasi pembelajaran dalam konteks keterampilan motorik. Melalui pemahaman

ini, diharapkan pembaca dapat menggali berbagai aspek teori pembelajaran gerak,
memahami pentingnya tingkat akurasi, kecepatan eksekusi, koordinasi motorik,

kelincahan, dan pemahaman konsep dalam pengembangan keterampilan motoric.

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Menjelaskan Teori Hasil Pembelajaran Gerak

Hasil pembelajaran merujuk pada prestasi dan perubahan yang terjadi pada

keterampilan motorik seseorang sebagai hasil dari proses pembelajaran. Hasil ini

mencakup berbagai aspek yang dapat diukur, diamati, atau dievaluasi untuk

menentukan sejauh mana individu telah memperoleh atau meningkatkan

keterampilan motorik mereka. Beberapa contoh hasil pembelajaran gerak yang

meliputi:

1. Tingkat Akurasi

Tingkat akurasi dalam konteks pembelajaran gerak Merujuk pada sejauh mana

individu dapat melakukan suatu gerakan atau keterampilan motorik dengan tepat

dan konsisten. Tingkat akurasi ini dapat diukur dengan membandingkan hasil

pelaksanaan dengan suatu standar atau target tertentu. Tingkat akurasi memiliki

relevansi yang signifikan dalam berbagai konteks, termasuk olahraga, seni

pertunjukan, dan rehabilitasi fisik. Dalam olahraga seperti tembakan panah atau

golf, tingkat akurasi menentukan sejauh mana individu dapat mencapai target atau

sasaran dengan tepat. Di bidang seni hiburan, tingkat akurasi sangat penting untuk

penampilan yang presisi, seperti dalam pertunjukan klasik atau musik. Bahkan
dalam konteks rehabilitasi fisik, peningkatan tingkat akurasi gerakan dapat

menjadi indikator perbaikan kondisi motorik seseorang.

2. Kecepatan Eksekusi

Dalam konteks pembelajaran gerak mengacu pada seberapa cepat individu dapat

melakukan suatu gerakan atau keterampilan motorik. Tingkat kecepatan ini

menjadi faktor penting dalam berbagai aktivitas, termasuk olahraga, seni hiburan,

dan kegiatan sehari-hari. Kecepatan eksekusi memainkan peran sentral dalam

banyak cabang olahraga. Dalam lari cepat, berenang, atau olahraga tim seperti

sepak bola, kemampuan untuk melakukan gerakan dengan cepat dapat menjadi

keuntungan kompetitif. Kecepatan eksekusi tidak hanya mencakup seberapa cepat

gerakan tubuh dilakukan, tetapi juga seberapa cepat individu dapat mengambil

keputusan dan mengomentari perubahan dalam lingkungan pertandingan.

3. Koordinasi Motorik

Koordinasi motorik mengacu pada kemampuan individu untuk mengatur dan

mengontrol gerakan otot secara efektif dan efisien. Hal ini mencakup integrasi

yang baik antara otot-otot yang berbeda dan sistem saraf untuk mencapai tujuan

tertentu, seperti melakukan suatu keterampilan motorik atau gerakan tubuh.

Koordinasi motorik sangat penting dalam berbagai aktivitas, termasuk olahraga,

seni hiburan, dan kegiatan sehari-hari. Misalnya, dalam olahraga seperti sepak

bola atau keranjang, koordinasi motorik yang baik diperlukan untuk

mengendalikan bola, bergerak, dan berinteraksi dengan rekan satu tim. Di bidang

seni hiburan, koordinasi motorik memainkan peran kunci dalam menari atau
memainkan alat musik, memastikan bahwa gerakan tubuh atau permainan musik

berlangsung dengan presisi dan harmonis. Pada tingkat sehari-hari, koordinasi

motorik yang baik memungkinkan seseorang untuk menjalankan tugas-tugas

seperti menulis, mengemudi, atau melakukan aktivitas fisik dengan efisien dan

tanpa kesulitan.

4. Fleksibilitas dan Kelincahan

Fleksibilitas dan kelincahan dalam konteks pembelajaran gerak mengacu pada

kemampuan tubuh untuk melakukan gerakan atau perubahan posisi dengan jarak

gerak yang luas dan tanpa hambatan. Fleksibilitas mencakup kemampuan sendi

untuk bergerak melalui rentang gerak penuh, sedangkan kelincahan mencakup

koordinasi otot dan kemampuan tubuh untuk merespons dengan cepat terhadap

perubahan posisi atau arah. Fleksibilitas dan kelincahan memiliki peran penting

dalam berbagai aktivitas fisik, termasuk olahraga, seni pertunjukan, dan kegiatan

sehari-hari. Misalnya, dalam senam atau yoga, membekukan tubuh

memungkinkan seseorang untuk melakukan gerakan-gerakan yang kompleks dan

meningkatkan jarak geraknya. Di lapangan olahraga, kelincahan diperlukan untuk

menghindari lawan atau merespons perubahan situasi dengan gesit. Pada tingkat

sehari-hari, membekukan dan kelincahan membantu dalam menjalankan tugas-

tugas rutin seperti membungkuk, meraih, atau menghindari rintangan dengan

mudah dan tanpa risiko cedera.

5. Konsep Pemahaman
Konsep pemahaman dalam pembelajaran gerak mengacu pada tingkat pemahaman

individu terhadap prinsip-prinsip dasar dan keterampilan yang terlibat dalam suatu

gerakan atau aktivitas motorik. Pemahaman ini mencakup pengenalan terhadap

konsep-konsep seperti mekanika tubuh, koordinasi otot, dan prinsip-prinsip

biomekanika yang mendasari suatu gerakan. Tingkat pemahaman yang baik

memberikan dasar untuk pelaksanaan yang lebih baik, memungkinkan individu

untuk melibatkan otak mereka secara aktif dalam memahami dan meningkatkan

keterampilan motorik. Dengan memahami konsep-konsep yang terlibat, individu

dapat lebih efektif dalam merencanakan, melaksanakan, dan memperbaiki gerakan

mereka, baik dalam konteks olahraga, seni pertunjukan, atau aktivitas sehari-hari.

Pemahaman konsep juga membantu dalam meningkatkan adaptabilitas, karena

individu dapat menerapkan prinsip-prinsip yang dipahami secara lebih luas ke

berbagai konteks atau situasi yang melibatkan keterampilan motorik.

6. Evaluasi Pembelajaran

Evaluasi Pembelajaran Merujuk pada proses penilaian terhadap hasil dan

efektivitas dari suatu program atau kegiatan pembelajaran. Evaluasi ini meliputi

pengumpulan dan analisis data untuk menentukan sejauh mana tujuan

pembelajaran telah tercapai dan seberapa baik strategi pembelajaran telah

berhasil. Melalui evaluasi pembelajaran, dapat diidentifikasi keberhasilan,

kelemahan, dan perbaikan area yang perlu diperhatikan untuk pengembangan

selanjutnya. Metode evaluasi dapat mencakup ujian, pengugasan, observasi

kinerja, atau penilaian proyek. Evaluasi pembelajaran penting untuk mendukung

pengambilan keputusan yang bersifat nasional, memastikan tercapainya


keselarasan, dan memberikan umpan balik konstruktif kepada peserta didik dan

mengajar guna meningkatkan kualitas informasi pembelajaran secara keseluruhan.

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Dalam konteks pembelajaran gerak, dapat disimpulkan bahwa hasil pembelajaran

mencakup berbagai aspek, seperti tingkat akurasi, kecepatan eksekusi, koordinasi

motorik, transkripsi, kelincahan, dan pemahaman konsep. Teori hasil

pembelajaran gerak menyoroti pentingnya fokus pada pencapaian tujuan yang

dapat diukur secara objektif, seperti tingkat ketepatan atau kecepatan gerakan.

Evaluasi pembelajaran menjadi instrumen kunci untuk mengukur efektivitas

program dan strategi pembelajaran, memastikan tercapainya tujuan, serta

mengidentifikasi area perbaikan. Secara holistik, pemahaman konsep dan

penilaian hasil pembelajaran memberikan landasan yang kokoh untuk

mengembangkan keterampilan motorik secara efisien dan meningkatkan prestasi

dalam berbagai konteks, mulai dari olahraga hingga seni pertunjukan, serta

aktivitas sehari-hari. Dengan memahami dan mempelajari pembelajaran gerak,


dapat dihasilkan pendekatan yang lebih terarah dan efektif dalam pengembangan

keterampilan motorik dan pemahaman konsep terkait.

Anda mungkin juga menyukai