Anda di halaman 1dari 3

Essay

Mata Kuliah Kebudayaan Bisnis dan Korporasi


Dosen Pengampu: Tari Purwanti, S.Ant., M.A.
Zahra Putri Rachmania
13040220120014

Corporate culture atau budaya korporasi merupakan suatu nilai, norma, atau perilaku
yang diterapkan oleh perusahaan dan diikuti oleh seluruh anggota. Kotter dan Hesket (dalam
Muhdar, 2015) mengatakan bahwa budaya alam suatu korporasi atau organisasi merupakan
suatu nilai yang dianut bersama tanpa mempertimbangkan aspek waktu dan keanggotaan.
Adapun nilai ini terus diterapkan dari generasi ke generasi yang mampu tercermin dari
bagaimana para anggota bekerja atau etos kerja, bagaimana para anggota menangani suatu
permasalahan, dan berpengaruh juga pada pemikiran mereka atas suatu hal yang berkaitan
dengan perusahaan. Budaya korporasi selalu dimiliki oleh setiap perusahaan, baik itu
perusahaan besar maupun kecil yang mana budaya ini mampu memberikan perbedaan satu
sama lain. Dengan kata lain menjadi pembeda dengan perusahaan atau organisasi lainnya.
Budaya atau nilai ini dapat dikatakan juga sebagai salah satu guide yang dipegang anggota agar
tetap dijalur yang dipercaya oleh perusahaan yang nantinya berujung pada kondisi atau hasil
yang diinginkan oleh perusahaan. Dalam ilmu antropologi, budaya korporasi dipercaya mampu
memberikan kontribusinya pada kesuksesan perusahaan lewat nilai-nilai perusahaan yang
ditanamkan dan diikuti oleh seluruh anggota. Di dalam antropologi, budaya korporasi juga
menjadi salah satu faktor penentu keloyalan anggotanya pada perusahaan karena secara tidak
langsung nilai-nilai yang disebutkan sebelumnya memengaruhi individu tiap anggota dan
mereka merasa menjadi bagian dari perusahaan. Lillis & Tian (2010) membagi
pengidentifikasian budaya korporasi atau organisasi menjadi 3, yakni dapat dilihat dari
penataan ruang dan perilakunya (fisik), nilai yang mempengaruhi asumsi dan perilaku anggota,
serta asumsi dan pemikiran itu sendiri. Dimana asumsi dan pemikiran anggota ini
membutuhkan waktu penyesuaian yang lama agar bisa sejalan dengan perusahaan.

Adapun nilai atau value suatu perusahaan biasanya diciptakan atau berasal dari tokoh
atau pemimpin berpengaruh yang nilainya dijadikan contoh oleh para anggotanya. Tokoh
tersebut dijadikan sebagai acuan atau role model dari keberjalanan sutau perusahaan. Misalnya
moto yang dipegang oleh orang tersebut, bagaimana cara tokoh tersebut dalam bertindak atau
menyelesaikan masalah, bagaimana perilaku dan kebiasaannya, dan lain sebagainya. Tentunya
nilai yang dibawa oleh tokoh tersebut dna dijadikan sebagai budaya bekerja memiliki fungsinya
tersendiri, yakni menjadi salah satu alat untuk membangun dan mengembangkan perusahaan
dan memperkuat atau memelihara tata sosial di suatu perusahaan. Dengan kata lain, adanya
fungsi dalam budaya kerja ini mencerminkan teori fungsionalisme dari Malinowski yang
menuturkan bahwa setiap kegiatan tertentu yang dilakukan oleh manusia pasti memiliki fungus
tertentu. Maka dalam kasus ini, adanya budaya korporasi yakni nilai yang bersumber dari
seorang tokoh dan dipegang teguh oleh perusahaan dan diterapkan pada semua anggotanya
memiliki fungsi sebagai pemeliharan, penguat, dan upaya membangun perusahaan menjadi
lebih baik lagi. Menurut Podsakoff & McKenzie (dalam Muhdar, 2015) mengatakan bahwa
perilaku anggota perusahan mampu memengaruhi hasil dan keberjalanan perusahaan atau
organisasi. Yang mana istilah ini juga dikenal dengan perilaku karyawan. Maka dengan
demikian, jika anggota atau karyawan memiliki perilaku yang baik dan sesuai dengan nilai
yang diterapkan oleh perusahaan maka perusahaan akan memperoleh hasil yang diharapkan
dan meningkatkan loyalitas anggota pada perusahaan.
Referensi

Lillis, M. P., & Tian, R. G. (2010). Cultural Issues in the Business World: An Anthropological
Perspective. JOurnal of Sciences, 6(1), 99-112.
Muhdar. (2015). Organizational Citizenship Behavior Perusahaan. Gorontalo: Sultan Amai
Press.

Anda mungkin juga menyukai